Anda di halaman 1dari 7

MODUL 6 RANGKAIAN RESONANSI

Asisten: -
Tanggal Percobaan: 14/11/2014
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar,


maka akan saling meniadakan, dan dikatakan
Percobaan yang telah dilakukan pada praktikum kali
bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi.
ini antara lain ialah mengenal rangkaian resonansi
Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian
seri dengan cara menyusun rangkaian seri yang
pula halnya pada rangkaian paralel RLC
terdiri atas resistor, kapasitor dan induktor, selain itu
admitansi total rangkaian dapat dituliskan
juga mengenal rangkaian resonansi paralel dengan
sebagai:
cara menyusun induktor dan kapasitor secara paralel
dan setelah itu disusun secara seri dengan resistor. Ytot = G + j(BC – BL)
Dua percobaan tersebut dilakukan agar praktikan
dimana G adalah konduktansi dan B adalah
juga dapat membedakan sifat rangkaian resonansi
suseptansi
seri dan resonansi paralel. Selain itu praktikan
menyusun rangkaian paralel L dengan seri L dan C Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa
dan mencatat karakteristik rangkaian pada saat suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu
resonansi. Praktikan juga menyusun rangkaian seri C saling mengurangi. Pada keadaan resonansi,
dengan paralel C dan L dan mencatat karakteristik kedua suseptansi tersebut akan saling meniadakan.
rangkaian tersebut pada saat terjadi resonansi. Dan Resonansinya adalah resonansi paralel.
percobaan terakhir pada modul kali ini adalah
Dari kedua pembahasan di atas, jelas bahwa jenis
mengaplikasikan rangkaian resonansi dalam filter.
resonansi tergantung dari macam hubungan L dan
C (seri/paralel).
Kata kunci: Resonansi, seri, paralel
2.2 RESONANSI SERI
1. PENDAHULUAN
Perhatikan rangkaian RLC seri pada Gambar 6-1.
Praktikum kali ini bertujuan agar praktikan Dari hubungan Ztot = R + j(XL – XC) terlihat bahwa
mengenal sifat rangkaian RLC, mengenal pada waktu resonansi dimana XL = XC maka Ztot =
resonansi seri, resonansi paralel, resonansi seri R merupakan Zminimum, sehingga akan diperoleh
paralel dengan cara melakukan percobaan arus yang maksimum. Dalam keadaan ini
rangkaian seri R, L, C untuk resonansi seri, rangkaian hanya bersifat resistif sehingga fasa
percobaan rangkaian paralel L dan C untuk arus sama dengan fasa tegangan yang terpasang.
rangkaian resonansi paralel. Selain itu pada
percobaan kali ini praktikan juga melakukan
percobaan rangkaian paralel L dengan seri L dan
C, dan percobaan rangkaian seri C dengan paralel
C dan L.
Tujuan praktikum selain itu adalah agar praktikan
dapat m5embedakan sifat resonansi seri dan
paralel dan juga menghitung dan memperkirakan
frekuensi resonansi rangkaian RLC.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 RANGKAIAN RLC


Dalam rangkaian seri RLC impedansi total
rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut: (Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013-
2014)
Ztot = R + j(XL – XC)
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi
induktif dan kapasitif selalu akan saling
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Saat XL = XC terjadi, maka mengingat XL=ωL dan
1
XC = dapat diperoleh
𝜔𝐶
1 1 1
ωL = atau ωo≡ω|resonansi = atau fo =
𝜔𝐶 √𝐿𝐶 2𝜋√𝐿𝐶

Disini ωo atau fo adalah frekuensi yang membuat


rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus
maksimum atau tegangan maksimum pada R. Bila
dilihat dari impedansi rangkaian Ztot, maka pada
f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
f>fo rangkaian akan bersifat induktif.
Pada waktu resonansi seri, sangat mungkin terjadi
(Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013-
bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar
2014)
dari tegangan sumbernya. Pembesaran tegangan
pada L atau pada C pada saat resonansi ini 3.2 RANGKAIAN PARALEL R, L
didefinisikan sebagai faktor kualitas Q. (RESONANSI PARALEL)
3. METODOLOGI
Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari
Alat dan komponen yang digunakan pada nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum
praktikum kali ini antara lain adalah : lokal. Catat nilai tegangan VO maksimum dan
atau minimum tersebut.
1. Generator Sinyal
2. Osiloskop
3. Kabel BNC – probe jepit
Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo
4. Kabel 4mm – jepit buaya maksimum dan atau minimum lokal tersebut,
5. Multimeter Digital catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan
kapasitor (VBO).
6. Breadboard
7. Kabel Jumper
8. Induktor 2,5 mH
Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat
9. Kapasitor 470 pF resonansi? Lakukan analisa dan sampaikan
10. Resistor 47Ω hasilnya dalam laporan.

3.1 RANGKAIAN SERI R, L, C (RESONANSI


SERI)

Susun rangkaian pada Gambar 6-2. Perhatikan bahwa


hambatan 50Ω. merupakan resistansi dalam Generator
Sinyal.

Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai


tegangan Vo maksimal dan atau minimum lokal. Catat
nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut.

Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimal


dan atau minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan
induktor (VAB) dan kapasitor (VBO).
(Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013-
2014)
Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi?
Lakukan analisis dan sampaikan pada laporan.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.3 RANGKAIAN PARALEL L DENGAN
SERI L DAN C
•Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari
nilai tegangan VO maksimum dan atau
minimum lokal. Catat nilai tegangan VO
maksimum dan atau minimum
•tersebut.

• Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan


Vo maksimum dan atau minimum lokal
tersebut, catat besarnya tegangan induktor
(VAB) dan kapasitor (VBO).
(Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013-
2014)
•Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat
resonansi? Lakukan analisa dan sampaikan 3.5 APLIKASI RANGKAIAN RESONANSI
hasilnya dalam laporan.
DALAM FILTER

Susunlah rangkaian seperti pada


gambar 6-6 dibawah, di bread-board
yang disediakan.

Carilah frekuensi dimana Vo menjadi


minimum, ini adalah FC. Lalu carilah Vo di
FC/10, FC/100, & FC*10, FC*100, seperti
pada gambar 6-7 dibawah.

(Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013-


Untuk mencari Vo max gunakan
2014)
frekuensi 50Hz. Kemudian carilah
titik-titik frekuensi FL, FH.
3.4 RANGKAIAN SERI C DENGAN
PARALEL C DAN L

Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai


tegangan VO maksimum dan atau minimum lokal. Catat
nilai tegangan VO maksimum dan atau minimum Petunjuk : gunakan mode X-Y pada
tersebut. osiloskop dengan ch.1 adalah Vin dan
ch.2 adalah Vo. (Untuk
mempermudah mencari amplituda
Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo Vo, ‘ground’kan ch.1)
maksimum dan atau minimum lokal tersebut, catat
besarnya tegangan induktor (VAB) dan kapasitor (VBO).

Cari juga beda fasa antara Vin dan Vo pada


Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi? titik-titik frekuensi tersebut. Dan
Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya dalam laporan. gambarkan bode-plot serta beda fasa-nya
di BCL. Lakukan langkah 1 – 4 untuk
rangkaian pada gambar 6-8 dibawah

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 RANGKAIAN SERI R, L, C (RESONANSI


SERI)

No. Yang Hasil Hasil


diukur Perhitungan Percobaan

1 fo 146,825 kHz 182,500kHz

2 Vo 500 mV

3 VAB 5,7 mV

VBO 20 mV
4
Q 49,0706 60,9937
5
Tabel 6-1 Hasil Percobaan Rangkaian Seri R, L, C
(Resonansi Seri)
RL = 49,5Ω
Analisis Hasil Percobaan :
Frekuensi resonansi (fo) hasil perhitungan dengan
hasil pengukuran pada saat percobaan berbeda.
Dari Tabel 6-1, dapat dilihat bahwa frekuensi
resonansi yang terbaca (hasil percobaan) adalah
182,5 kHz. Hasil yang didapatkan pada percobaan
kali ini berbeda cukup jauh dari hasil perhitungan
35.675 Hz, meleset sebesar 24,29% . Yang
memengaruhi perbedaan tersebut antara lain yaitu
hambatan dalam induktor yang tidak dimasukkan
dalam perhitungan ketika menghitung frekuensi
resonansi, maka dari itu frekuensi resonansi yang
didapatkan saat percobaan berbeda dengan hasil
perhitungan. Selain itu masih banyak komponen
lain yang belum diukur nilainya dengan
menggunakan multimeter pada saat percobaan, di
antaranya adalah nilai kapasitansi kapasitor dan
resistansi resistor yang digunakan pada rangkaian
kali ini.
Faktor kualitas hasil perhitungan berbeda dengan
hasil percobaan. Besarnya faktor kualitas
(Sumber : Modul EL2101 Semester 1 tahun 2013- ditentukan juga oleh besarnya frekuensi yang
2014) didapatkan pada saat percobaan.
Karakteristik rangkaian : ketika frekuensi semakin
tinggi maka tegangan output yang dihasilkan
akan semakin tinggi hingga pada titik tertentu
(maksimal). Rangkaian RLC seri memiliki
karakteristik bandpass filter.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


4.2 RANGKAIAN PARALEL R, L 4.3 RANGKAIAN PARALEL L DENGAN
(RESONANSI PARALEL) SERI L DAN C

No. Yang Hasil Hasil


No. Yang Hasil Hasil diukur Perhitungan Percobaan
diukur Perhitungan Percobaan
1 Vo maksimum 14 V
1 fo 146,825 kHz 182,500 kHz
2 VAB 540 mV
2 Vo minimum 160 mV maksimum

3 Vo maksimum 1,84 V VBO 100 mV


3
maksimum
4 VAB 80 mV
fmin 103,821 kHz 125,72 kHz
VBO 8,6 mV 4
5
fmax 146,825 kHz 184 kHz
fmin 150 kHz 5
6
Tabel 6-3 Hasil Percobaan Rangkaian Paralel L
fmax 171 kHz dengan Seri L dan C
7
Tabel 6-2 Hasil Percobaan Rangkaian Paralel R, Analisis hasil percobaan :
L(Resonansi Paralel Ketika frekuensi rendah sifat kapasitif lebih
Analisis Hasil Percobaan : menonjol dari sifat induktif. Jadi para rangkaian
Gambar 6-5 pada rangkaian paralelnya nilai
Frekuensi resonansi (fo) hasil perhitungan dengan impedansi muncul. Sesuai dengan hukum
hasil pengukuran pada saat percobaan berbeda. pembagi tegangan, maka VO akan lebih kecil. Jadi
Dari Tabel 6-2, dapat dilihat bahwa frekuensi pada frekuensi rendah akan terjadi resonansi saat
resonansi yang terbaca (hasil percobaan) adalah VO minimum dan pada frekuensi tinggi akan
182,5 kHz. terjadi resonansi saat VO maksimum.
Yang memengaruhi perbedaan tersebut antara Dari data yang didapat, diperoleh bahwa
lain yaitu hambatan dalam induktor yang tidak tegangan output memiliki titik maksimum lokal
dimasukkan dalam perhitungan ketika dan minimum lokal sehingga terdapat dua
menghitung frekuensi resonansi, maka dari itu frekuuensi resonansi. Hal tersebut dikarenakan
frekuensi resonansi yang didapatkan saat rangkaian yang disusun merupakan gabungan
percobaan berbeda dengan hasil perhitungan. dari rangkaian seri dan paralel. Untuk rangkaian
Karakteristik rangkaian : ketika frekuensi semakin seri L dan C pada saat resonansi menyebabkan
rendah maka tegangan output yang dihasilkan tegangan output menjadi maksimum lokal.
akan semakin tinggi hingga pada titik tertentu
(maksimal). Rangkaian RLC seri memiliki
karakteristik bandstop filter.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


4.4 RANGKAIAN SERI C DENGAN fL = 9 kHz fH = 28 kHz
PARALEL C DAN L

No Yang diukur Hasil Percobaan


.

1 Vo maksimum lokal 64 mV

2 VC Seri 540 mV

3 VC Paralel 1,75 V

4 fmin 125 kHz

5 fmax 170 kHz

Tabel 6-4 Hasil Percobaan Rangkaian Paralel L


dengan Seri L dan C
Dari data yang didapat, diperoleh bahwa Bode Plot untuk Rangkaian Gambar 6-6
tegangan output memiliki titik maksimum lokal
dan minimum lokal sehingga terdapat dua
frekuuensi resonansi. Hal tersebut dikarenakan Untuk Rangkaian Gambar 6-8
rangkaian yang disusun merupakan gabungan
dari rangkaian seri C dengan paralel C dan L. (Data didapatkan dari praktikan lain yaitu, Dian
Untuk rangkaian seri C dengan paralel L dan C Pratiwi Adiningsih (13213050) )
pada saat resonansi menyebabkan tegangan fc = 16 kHz
output menjadi maksimum lokal. Sedangkan
VO min = 0,01 Vpp
rangkaian paralel L dan C saat resonansi
menyebabkan tegangan output keluaran menjadi fL = 11,5 kHz
minimum lokal.
fH = 23,6 kHz
Namun yang dicatat pada data kali ini hanya
RL = 51,1 Ω
tegangan output pada titik maksimum lokal saja.
fC Vo
θ
4.5 RANGKAIAN SERI R, L, C (RESONANSI (Hz) (Vpp)
SERI)
fC/100 0,024 90º
Untuk Rangkaian Gambar 6-6
fC = 18 kHz fC/10 0,040 90º

V fC = 72 mV V (fC*10) = 552mV fC 0,300 8,63º

V (fC/10) = 352 mV V (fC*100) = 536 mV fC*10 0,036 90º

V (fC/100) = 368 mV fC*100 0,015 90º

θ (fC) = 15,552 º θ (fC*10) = 18,144 º

θ (fC/10) = 20,736 º θ (fC*100) = 23,328 º

θ (fC/100) = 14,256 º

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Bode Plot untuk Rangkaian Gambar 6-8

5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sifat rangkaian RLC
dapat dibagi menjadi 3 antara lain sifat rangkaian
seri RLC, rangkaian paralel RLC, rangkaian seri-
paralel RLC. Saat rangkaian seri RLC mengalami
resonansi, apabila frekuensi semakin tinggi,
tegangan keluaran yang dihasilkan juga akan
semakin tinggi hingga mencapai sautu titik
tertentu (maksimal). Sedangkan untuk rangkaian
paralel RLC pada saat mengalami resonansi,
apabila frekuensi semakin rendah, tegangan
keluaran yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Untuk rangkaian seri-paralel pada saat terjadi
resonansi terdapat 2 frekuensi resonansi karena
merupakan gabungan dari dua rangkaian, yaitu
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Sifat
resonansi seri dan paralel dapat dibedakan
melalui karakteristik rangkaian seri maupun
rangkaian paralel yang berbanding terbalik.
Rangkaian seri RLC akan memberikan
karakteristik bandpass filter, Sedangkan untuk
rangkaian paralel RLC akan memberikan
karakteristik bandstop filter. Rangkaian seri-
paralel RLC akan memberikan karakteristik
gabungan dari bandpass filter dan bandstop filter.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hutabarat, Mervin T. , Praktikum Rangkaian
Elektrik , Laboratorium Dasar Teknik Elektro
ITB, Bandung, 2014.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7

Anda mungkin juga menyukai