Abstrak
Pada percobaan kali ini praktikan telah melakukan
pengukuran terhadap konstanta waktu dengan
menggunakan osiloskop digital, mengganti nilai
resistansi resistor dan nilai kapasitansi kapasitor yang
dipakai pada percobaan dan menghitung konstanta
waktunya. Hasil yang diperoleh pada perhitungan
konstanta waktu berbeda-beda. Percobaan kali ini
praktikan menyusun rangkaian seperti yang ada pada
modul dan juga mencari nilai Rvar yang membuat
kondisi “critically damped”.
Kata kunci: kapasitor, konstanta waktu, respon
1. PENDAHULUAN
Praktikum kali ini bertujuan agar praktikan
mengenali adanya respon natural, respon paksa
dan respon lengkap dari suatu rangkaian yang
mengandung suatu komponen penyimpan tenaga,
yaitu kapasitor yang ada pada percobaan kali ini.
Selain itu tujuan dari percobaan kali ini adalah
memahami dan menghitung konstanta waktu
rangkaian RC dari respons waktu rangkaian dan
juga memahami pengaruh tegangan sumber
tegangan bebas pada nilai tegangan tegangan
transient dalam rangkaian RC.
2. STUDI PUSTAKA
Gejala transien adalah gejala peralihan yang Perhatikan Gambar 4-3, pada rangkaian tersebut
terjadi pada rangkaian listrik, baik tegangan, arus terdapat dua kapasitor C1 dan C2. Kapasitor C1
maupun waktu. [1] berfungsi untuk menyimpan muatan yang pada
Gejala transien terjadi pada rangkaian-rangkaian awalnya didapat dari power supply, yang lalu
yang mengandung komponen penyimpan energi akan disimpannya dan dibuang ke C2 (saklar S2
seperti induktor dan/atau kapasitor. Gejala ini ‘on’) ketika sudah tidak lagi tersambung dengan
timbul karena energi yang diterima atau power-supply (saklar S1 ‘off’). Saklar S1 dan S2
dilepaskan oleh komponen tersebut tidak dapat menggunakan rangkaian terintegrasi analog
berubah seketika (arus pada induktor dan switch 4066 yang memiliki resistansi kontak (on)
tegangan pada kapasitor).[2] sekitar 80Ω.
3. METODOLOGI
Alat dan komponen yang digunakan pada 3.2 PERCOBAAN 2
percobaan kali ini adalah :
1. Kit Transien
Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan 1,
2. Osiloskop ulangi percobaan dengan 2 nilai R1 lainnya.
3. Sumber Daya DC (Power Supply)
4. Multimeter Digital Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan 1,
ulangi percobaan dengan 2 nilai R2 lainnya.
5. Kabel 4mm-4mm
6. Kabel BNC-4mm Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan 1,
7. Kabel Banana ulangi percobaan dengan 2 nilai C1 lainnya.
4.1 PERCOBAAN 1
Kompone
n yang τ CH1 τ CH1 τ CH2 τ Dual τ Dual
4.3 PERCOBAAN 3
Analisis :
Nilai kapasitansi kapasitor C2 yang digunakan
memengaruhi nilai tegangan pada C2. Terlihat
bahwa pada saat nilai kapasitansi C2 semakin
besar maka nilai tegangan di C2 juga akan semakin
besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat
Tabel Hasil Percobaan 3 (diambil dari BCL) hasil grafik dari percobaan. Terlihat bahwa grafik
disaat C2 = 1µF nilai puncak grafik jauh lebih
Analisis :
Nilai tegangan dari sumber tegangan
memengaruhi nilai tegangan mantap yang terukur
pada C1 dan C2 yang diperoleh. Jika nilai
tegangan dari sumber tegangan yang digunakan
lebih besar, maka nilai tegangan pada C1 dan C2
juga berbanding lurus. Terlihat pada tabel bahwa
nilai tegangan VC1 dan VC2 2 kali lebih besar pada
saat input DC 4 Volt, dibandingkan pada saat
input DC 2 Volt.
Nilai konstanta waktu yang didapatkan
berbanding lurus juga terhadap nilai tegangan Analisis :
input. Semakin besar nilai tegangan input, maka
nilai konstanta waktu yang didapatkan juga Nilai Rvar yang membuat kondisi “critically
semakin besar. damped” pada rangkaian adalah sebesar 100 Ω.
Terbukti pada grafik diatas bahwa grafik
berbentuk lurus dan tidak memiliki rising time
maupun falling time.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.academia.edu/5017853/Rangkai
an_Listrik_II_-
_Gejala_Arus_Peralihan_Transien_RLC_pad
a_arus_DC_Transien_RL_pada_Arus_AC_se
rta_Transien_RC_pada_Arus_AC, 30
Oktober 2014, 09:27
[2] Hutabarat, Mervin T. , Praktikum Rangkaian
Elektrik , Laboratorium Dasar Teknik Elektro
ITB, Bandung, 2013.