Anda di halaman 1dari 10

MODUL 5 RESPON FREKUENSI DAN RANGAKAIAN RESONANSI

Ekky Tresna Arbi (18018034)


Asisten: Aditya Febriananda / 13216011
Tanggal Percobaan: 21/10/2019
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak ditunjukkan di modul. Disini kita akan mengubah


frekuensi generator sinyal agar dapat menghitung
Dalam praktikum modul 5 mengenai respon frekuensi dan
Vo maksimum dan minimum baik lokal maupun
rangkaian resonansi secara umum memiliki 4 tujuan yang
secara keseluruhan.
nanti nya harus dicapai praktikan selama praktikum
berlangsung. Dalam hal ini, modul 5 bertujuan untuk Percobaan rangkaian pararel R, L (resonansi
mengenal sifat rangkaian RLC dan mengenal resonansi seri, pararel). Sama seperti percobaan sebelumnya
resonansi pararel, dan resonansi seri-pararel, lalu juga percobaan ini menggunakan generator sinyal,
bertujuan untuk dapat membenadakan sifat resonansi seri dan osiloskop dan kit rangakaian RL dan RC. Namun
pararel dan adpat menghitung dan/atau memperkirakan pada percobaan ini kita akan membuat rangkaian
frekuensi rangkaian RLC. Untuk mencapai tujuan yang prarel seperti yang telah ditunjukkan dalam
praktikum tersebut, dalam modul 5 ini terdapat 6 percobaan modul dan mengubah-ubah frekuensi agar
yaitu percobaan pengaruh frekuensi diamati pada domain mendapat Vo maksimum dan minimum baik lokal
frekuensi, percobaan rangkaian seri R, L, C (resonansi seri), maupun keseluruhan.
percobaan rangkaian pararel R, L (resonansi pararel),
Percobaan rangkaian pararel L dengan seri L dan C
percobaan rangkaian pararel L dengan seri L dan C,
sama seperti percobaan sebelumnnya namun disini
percobaan rangkaian seri C dengan pararel L dan C, dan
kita menyusun rangkaian pararel-seri yang telah
terakhir percobaan aplikasi rangkaian resonansi dalam filter.
ditunjukkan oleh modul petunjuk praktikum dan
disi kita akan mengubah-ubah frekuensi agar
Kata kunci: Respon Frekuensi, Resonansi Seri,
mendapatkan Vo maksimum dan minimum baik
Resonansi Pararel, Resonansi Seri-Pararel, Rangkaian
lokal maupun secara keseluruhan.
RLC.
Percobaan rangkaian seri C dengan pararel L dan C
1. PENDAHULUAN sama seperti percobaan sebelumnnya namun disini
Pada praktikum modul 5 ini yaitu mengenai respon kita akan menyusun rangakaian seri-pararel yang
frekuensi dan rangakaian resonansi terdapat 6 telah ditunjukkan oleh modul petunjuk praktikum.
percobaan yang mana didalamnya akan memuat Disini kita juga akan mengubah-ubah frekuensi
hasil yang menunjang tujuan praktikum kali ini agar mendapatkan tegangan Vo yang maksimum
yaitu mengenal sifat rangkaian RLC dan mengenal dan minimum baik lokal dan secara keseluruhan.
resonansi seri, resonansi pararel, dan resonansi Percobaan aplikasi rangkaian resonansi dalam
seri-pararel, lalu juga bertujuan untuk dapat filter yaitu menggunakan bread-board yang
membenadakan sifat resonansi seri dan pararel dan disediakan untuk menyusun rangkaian yang
adpat menghitung dan/atau memperkirakan ditunjukkan pada petunjuk praktikum. Dan
frekuensi rangkaian RLC. dengan menggunakan generator sinyal dan
Percobaan pengaruh frekuensi diamati pada osiloskop kita akan mencari bode plot dan beda
domain frekuensi ini menggunakan rangkaian RC fasa rangkaian. Untuk membuktikan analisis di
seperti rangkaian differensiator dan disini kita percobaan sebelumnya.
akan mengamati output gelombang dan
menghitung konstanta waktu lalu melihat
2. STUDI PUSTAKA
frekuensi cutt off, zona datar dan zona turun pada Pada praktikum modul 5 ini, kita akan
osiloskop. Dalam percobaan ini juga menggunakan mengunakan dan menerapkan beberapa teori,
rangkaian RC integrator namun hanya melihat rumus dan komponen yang akan kita gunakan
gelombang output nya saja. setiap percobaan-percobaan yang ada di dalam
modul ini berlangsung.
Percobaan sari R, L, dan C (resonansi seri) ini
menggunakan generator sinyal, osiloskop dan 2.1 Rangkaian RLC
menggunakan kit rangkaian RL dan RC untuk
Dalam rangkaian seri RLC impedansi total
membuat sebuah rangkaian yang telah
rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut:
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Pada waktu resonansi seri, sangat mungkin terjadi
bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi dari tegangan sumbernya. Pembesaran tegangan
induktif dan kapasitif selalu akan saling pada L atau pada C pada saat resonansi ini
mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar, didefinisikan sebagai faktor kualitas Q.[1]
maka akan saling meniadakan, dan dikatakan
bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi. 3. METODOLOGI
Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian pula Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum
halnya pada rangkaian paralel RLC admitansi total pada modul 5 Respon Frekuensi dan Rangkaian
rangkaian dapat dituliskan sebagai:[1] Resonansi adalah:
1. Power Supply DC (1 buah)

dimana G adalah konduktansi dan B adalah 2. Generator Sinyal (1 buah)


suseptansi.
1. Osiloskop (1 buah)
Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa
suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu saling 2. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
mengurangi. Pada keadaan resonansi, kedua
suseptansi tersebut akan saling meniadakan. 3. Kabel BNC – BNC (1 buah)
Resonansinya adalah resonansi paralel. [1]
4. Kabel 4mm – 4mm (max. 10 buah)
Dari kedua pembahasan di atas, jelas bahwa jenis
resonansi tergantung dari macam hubungan L dan 5. Kabel BNC- 4mm (max. 3 buah)
C (seri/paralel).[1] 6. Multimeter Digital (2 buah)

7. Breadboard (1 buah)
2.2 Resonansi Seri
8. Kabel jumper (1 meter)
Perhatikan rangkaian RLC seri pada Gamba 2.1
berikut ini. Dari hubungan Ztot = R+ j( XL – XC) 9. Kapasitor:(0.1, 0.01, 0.001) µF (1 buah)
terlihat bahwa pada waktu resonansi dimana XL = 10. Resistor:(1, 10, 100) kΩ dan 1MΩ (1 buah)
XC maka Ztot = R merupakan Zminimum, sehingga
akan diperoleh arus yang maksimum. Dalam 11. Induktor: 2,5mH (3 buah)
keadaan ini rangkaian hanya bersifat resistif
sehingga fasa arus sama dengan fasa tegangan 12. Kit Rangkaian RC & RL (1 buah)
yang terpasang.[1] 13. Kapasitor 470pF (5 buah)

14. Resistor 47Ω (4 buah)

Langkah-langkah dan metode-metode kerja setiap


percobaan yang ada di praktikum ini adalah
sebagai berikut.
3.1 Percobaan Pengaruh Frekuensi Diamati pada
Domain Frekuensi
Pada percobaan ini kita akan mngunakan kit
rangkaian RC & RL serta osiloskop dan generator
Gambar 2.1 Rangkaian Resonansi Seri[1]
sinyal. Berikut langkah-langkah secara singkat
pada percobaan ini akan ditampilkan dalam
diagram 3-1.

Disini ωO atau fO adalah frekuensi yang membuat


rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus
maksimum atau tegangan maksimum pada R. Bila
dilihat dari impedansi rangkaian Ztot, maka pada
f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
f>fo rangkaian akan bersifat induktif. [1]

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


susun rangakaian RC differensiator dengan R =
10kΩ dan C = 8,2 nF lalu hitung konstanta waktu Gambar 3.1 Contoh Bode Plot untuk Magnitude
= RC, lalu atur input gelombang segiempat sebesar
4 Vpp pada frekuensi 50 Hz dengan bantuan
osiloskop. lalu ukur dan gambar bentuk gelombang
untuk nilai frekuensi 50 Hz, 500 Hz, 50kHz.

Gambar 3.2 Contoh Bode Plot untuk Fasa[1]


3.2 Percobaan Rangkaian Seri R, L, C (Resonansi
kemudian buatlah rangakaian RC integrator dengan Seri)
harga R da C yang sama dan lakukan hal yang sma
seperti langkah sebelumnya
Pada percobaan ini kita akan menyusun rangkaian
seperti gambar 3.3 dan disini juga akan
menggunakan generator sinyal serta osiloskop
salaam pecobaan berlangsung. Berikut langkah-
langkah secara singakat akan dijelas kan pada
diagram 3-2.

susun rangkaian seperti yang


kemudia susun rangakaian RC differensiator
dengan R dan C bernilai sama, dan hitung dtunjukkan oleh gamabr 3.3 dan ubah
konstanta waktunya sertafrekuensi cut-off nya lalu frekuensi generator sinyal untuk mencari
bentuk input sinusoidal danukur tegangan Vo/Vi nilai tegangan Vo maksimal dan atau
pada 5 titik pengukuran minimum lokal. catat nilai tegangan Vo
maksima dan minimu tersebut

ukur saat 1 titik frekuensi cut-off, 2 titik untuk zona


datar(LPF) atau zona naik(HPF), 2 titik untuk zona
turun(LPF) atau zon datar(HPF). lalu hitung Vo/Vi
pada frekuensi yang menyebabkan Vo
yang terjadi dalam dB maksimal atau minimum lokal tersebut
ukur juga besar tegangan induktor Vab
dan tegangan kapasiotor Vbo.

catat hasil percobaan dan plot 5 titik pengukuran


tersebut dengan skala logaritmik atau bode plot dan
ukur juga beda fasa dengan menggunakan metode
lissajous lalu plot dalam grafik frekuesi-fasa.
lalu simpulkan hasil pengamatan dengan
melihat karateristik rangkaian pada saat
Diagram 3.1 Langkah-langkah Percobaan resonansi.
Pengaruh Frekuensi Diamati pada Domain
Frekuensi
Diagram 3.2 Langkah-langkah Percobaan
Rangkaian Seri R, L, C (Resonansi Seri)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Gambar 3.3 Rangkaian Seri R, L, C (resonansi
Gambar 3.4 Rangkaian Pararel R, L (Resonansi
seri)[1]
Pararel)[1]
3.4 Percobaan Pararel L dengan Seri L dan C
3.3 Percobaan Rangkaian Pararel R, L (Resonansi
Pada percobaan ini kita juga akan menggunakan
Pararel)
kit rangkaian RC dan RL lalu gunakan osiloskop
Pada percobaan ini kita juga akan menggunakan serta generator sinyal. Berikut langkah-langkah
kit rangkaian RC dan RL lalu gunakan osiloskop secara singakat akan dijelaskan pada diagram 3-4.
serta generator sinyal. Berikut langkah-langkah
secara singakat akan dijelaskan pada diagram 3-3.
susun rangkaian seperti gambar 3.5
berikut ini dan ubah frekuensi generator
susun rangkaian seperti gambar 3.4 sinyal untuk encari nilai Vo maksimal dan
berikut ini dan ubah frekuensi minimum lokal. catat nilai tegangan Vo
generator sinyal untuk encari nilai Vo tersebut.
maksimal dan minimum lokal. catat
nilai tegangan Vo tersebut.

pada frekuensi yang menyebabkan nilai


pada frekuensi yang menyebabkan nilai tegangan maksimal dan minimum lokal
tegangan maksimal dan minimum lokal tersebut, ukur juga nilai besar tegangan
tersebut, ukur juga nilai besar tegangan induk tor Vab dan tegangan kapasitor Vbo.
induk tor Vab dan tegangan kapasitor
Vbo.

lalu lakukan analisis terhadap hasil lalu lakukan analisis terhadap hasil
percobaan mengenai karakteristik percobaan mengenai karakteristik
rangakian pada saat resonansi dan rangakian pada saat resonansi dan
sampaikan di laporan sampaikan di laporan

Diagram 3.3 Langkah-langkah Percobaan Diagram 3.4 Langkah-langkah Percobaan Pararel


Rangkaian Pararel R, L (Resonansi Pararel) L dengan Seri L dan C

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Gambar 3.5 rangkaian Pararel L dengan seri L Gambar 3.6 rangkaian seri C dengan Pararel L
dan C[1] dan C[1]

3.5 Percobaan Seri C dengan Pararel L dan C 3.6 Percobaan Aplikasi Rangkaian Resonansi
Pada percobaan ini kita juga akan menggunakan dalam filter
kit rangkaian RC dan RL lalu gunakan osiloskop Pada percobaan ini kita juga akan menggunakan
serta generator sinyal. Berikut langkah-langkah kit rangkaian RC dan RL lalu gunakan osiloskop
secara singakat akan dijelaskan pada diagram 3-5. serta generator sinyal. Berikut langkah-langkah
secara singakat akan dijelaskan pada diagram 3-5.
susun rangkaian seperti gambar 3.6
berikut ini dan ubah frekuensi generator susunlah rangakaian seperti pada gambar 3.7
sinyal untuk encari nilai Vo maksimal dan berikut ini. dan carilah frekuensi dimana Vo
minimum lokal. catat nilai tegangan Vo menjadi minimum, dan ini adalah Fc. lalu carilah
tersebut. nilai 0.01Fc, 0.1Fc, 10Fc, 100Fc. untuk mencari Vo
yang maximum gunakan frekuensi 50 Hz dan
kemudian carilah titik frekuensi FL

pada frekuensi yang menyebabkan nilai


tegangan maksimal dan minimum lokal gunakan model X-Y pada osiloskop dengan ch. 1
tersebut, ukur juga nilai besar tegangan adalah Vin dan ch.2 adalah Vo. untuk
induk tor Vab dan tegangan kapasitor Vbo. mempermudah mencari amplitudo Vo ground kan
ch.1. cari juga beda fasa antara Vin dan Vo pada
titik-titik frekuensi tersebut dan gambarkan bode-
plot serta beda fasa-nya di BCL.

lalu lakukan analisis terhadap hasil


percobaan mengenai karakteristik lalu ulangi percobaan tersebut untuk rangakaian
rangakian pada saat resonansi dan yang telah ditunjukkan oleh gambar 3.8 dibawah ini.
sampaikan di laporan catat hasil yang diperoleh oleh rangakaian gambar
3.7 dan gambar 3.8 dalam BCL dan analisis hasil
tersebut dalam laporan.

Diagram 3.5 Langkah-langkah Percobaan Seri C


dengan Pararel L dan C Diagram 3.6 Langkah-langkah Percobaan
Aplikasi Rangkaian Resonansi dalam filter

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


Dalam percobaan pertama ini akan menghasilkan 3
sub percobaan yang mana yang pertama kita disini
akan menggunkan rangakaian differensiator dan
diperoleh hasil grafik antara input dan ouput
tegangan yang ditunjukkan oleh gambar 4.1
berikut ini.
Dari hasil tersebut kita dapat simpulkan bahwa
dalam rangkaian differensiator terdapat respon
frekuensi yang mana pembuktiannya dapat dilihat
Gambar 3.7 Rangkaian Resonansi Seri Pararel
di gambar 4.1 dimana pada setiap variasi frekuensi
1[1]
yaitu 50Hz, 500Hz, 5kHz, dan 50kHz. Terdapat
perbedaan output tegangan yang diperoleh kita
lihat bahwa untuk 50 Hz perbedaan antra input
tegangan dan ouputnya tidak terlalu terlihat
karena frekuensi yang digunakan terlalu kecil
sehingga tidak ada efek yang terlihat. Sedangkan
untuk frekuensi yang besar terdapat hasil grafik
rangakaian differensiator yang seharusnya. Ini
membuktikan adanya pengaruh frekuensi yang
diamati pada domain frekuensi sehingga bisa di
sebut respon frekuensi oleh rangkaian.
Gambar 3.8 Rangkaian Resonansi Seri Pararel
2[1]

4. HASIL DAN ANALISIS


Berikut merupakan hasil dan analisis setiap
percobaan.
4.1 Percobaan Pengaruh Frekuensi Diamati pada
Domain Frekuensi

Gambar 4.2 Percobaan Rangkaian Integrator


Variasi Frekuensi
Selanjutnya kita akan menggunakan rangkaian
integrator sebagai bahan sub percobaan pertama
ini. dari hasil yang diperoleh yaitu yang
ditunjukkan oleh gambar 4.2 yang menyatakan hal
yang sama seperti pada percobaan differensiator
sebelumnnya dimana pada frekuensi rendah
seperrti dalam hal nya disini adalah 50 Hz maka
akan diperoleh perbedaan yang sedikit antara
bentuk gelombang input dengan bentuk gelomang
outputnya, sedangkan untuk frekuensi yag lebih
besar kita bisa lihat hasil ouput dari gelombang
yang dihasilkan oleh rangakaian integrator.
Hal ini juga dapat membuktikan bahwa baik dalam
rangkaian differensiator maupun integrator yang
sederhana dapat dipengaruhi oleh frekuensi yang
diamati pada domain frekuensi, yang dalam hal ini,
Gambar 4.1 Percobaan Rangkaian Differensiator
Variasi Frekuensi hal tersebut disebut dengan respon frekuensi pada
rangakaian integrator dan rangkaian differensiator.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6
Percobaan selanjutnya yaitu percobaan kedua
mengenai rangkaian resonansi seri yang mana
susunan rangakaian telah ditunjukkan di bab
sebelumnnya yaitu bab 3 metodologi. Dalam hal ini
kita kan mencari Vo maksimum atau minimum
local dengan cara mengubah frekuensi dari
generator sinyal nya. Berikut merupakan hasil
yang diperoleh pada percobaan rangakaian
resonansi seri yang akan ditunjukkan oleh gambar
4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Hasil Percobaan Rangakaian Seri R,


L, C(Resonanssi seri) berupa tegangan setiap
probe
Gambar 4.3 Perrcobaan Rangkaian differeniator
Dari hasil percobaan yang ditunjukkan oleh
input gelombang sinusoidal dan grafik bode
gambar 4.4 berikut ini kita dapat lihat bahwa pada
plot magnitude dan beda fasa.
percobaan tersebut kita mendapatkan Vo yang
Berikut nya adalah salah satu sub percobaan maksimum yaitu dengan tegangan Vo sebesar
pertama yaitu mencari grafik bode plot magnitude 167,227 mV dan itu diukur pada frekuensi yaitu
dan beda fasa pada Vo/Vi sebuah rangkaian 146825,4019 Hz. Dan untuk tegangan inductor
differensiator sederhana. Dalam hal ini bisa kita diperoleh 9,254 V dan untuk tegangan kapasitor
amati bahwa sebelumnya respon frekuensi diperoleh 8,507 V yang diukur juga pada frekuensi
memang ada pada rangakaian differensiator tersebut.
maupun rangkaian integrator. Untuk ini kita juga
Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa
bisa melihat filter apa yang dihasil kan oleh
untuk rangkaian resonansi seri kita bisa peroleh
rangakian differensiator tersebut. Dan dalam hal
sebuah jenis filter yaitu Bandpass filter yang mana
ini hasil percobaan akan ditunjukkan oleh gambar
dalam hal ini bandpass filter merupakan sebuah
4.3. dari hasil tersebut bisa kita analisis bahwa
filter yang hanya membebaskan sebuah rentang
respon frekuensi yang disebabkan oleh rangkaian
frekuensi tertentu. Seperti grafik berikut.
diferensiator akan menghasilkan sebuah jenis filter
yang disebut sebahai high pass filte. Yang mana
dalam hal ini kita akan meninjau 5 titik yang telah
disebutkan pada bab 3 metodologi dan untuk
frekuensi yang bernilai rendah akan di filter atau
diredam sedangkan untuk frekuensi yang lebih
tinggi akan dibebaskan atau dimunculkan, hal ini
dapat dilihat pada gambar 4.3 bagian bode plot
magnitude nya. Dan juga dalam gambar 4.3 juga
terdapat grafik bode plot yang menunjukkan beda
fasa pada Vo/Vi yang mana hasil nya sesuai
dengan yang kita inginkan.
Dari hasil tersebut kita juga dapat memberi
hipotesis kepada rangkaian integrator, yang mana
dalam hal ini rangkaian integrator sederhana
merupakan rangkaian yang bersifat terbalik Grafik A bandpass filter[2]
dengan rangkaian differensiator sederhana.
Dengan begitu jenis filter yang dihasilkan oleh Dari grafik tersebut dan hasil percobaan yang
rangkaian integrator kemungkinan adalah low pass ditunjukkan oleh gambar 4.4 dapat kita peroleh
filter. kesimpulan bahwa filter ini akan menghasilkan
sebuah tegangan yang maksimum sehingga cocok
4.2 Percobaan Rangkaian Seri R, L, C (Resonansi dengan rangakaian resonansi seri ini.
Seri)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


4.3 Percobaan Rangkaian Pararel R, L (Resonansi Percobaan selanjutnya yaitu percobaan keempat
Pararel) mengenai rangkaian resonansi seri pararel (pararel
L dengan seri L dan C) yang mana susunan
Percobaan selanjutnya yaitu percobaan ketiga
rangakaian telah ditunjukkan di bab sebelumnnya
mengenai rangkaian resonansi pararel yang mana
yaitu bab 3 metodologi. Dalam hal ini kita kan
susunan rangakaian telah ditunjukkan di bab
mencari Vo maksimum atau minimum local
sebelumnnya yaitu bab 3 metodologi. Dalam hal ini
dengan cara mengubah frekuensi dari generator
kita kan mencari Vo maksimum atau minimum
sinyal nya. Berikut merupakan hasil yang
local dengan cara mengubah frekuensi dari
diperoleh pada percobaan rangakaian resonansi
generator sinyal nya. Berikut merupakan hasil
pararel yang akan ditunjukkan oleh gambar 4.6
yang diperoleh pada percobaan rangakaian
berikut ini. dalam hal ini merujuk percobaan yang
resonansi pararel yang akan ditunjukkan oleh
telah dilakukan sbelumnya yaitu percobaan kedua
gambar 4.5 berikut ini.
dan ketiga. Maka pada percobaan ini kita akan
memberikan hipotesis bahwa akan terdapat 2 nlai
tegangan yaitu minimum lokal dan maksimum

Gambar 4.5 Hasil Percobaan Rangkaian Pararel


R, L (resonansi pararel)
Dari hasil percobaan yang ditunjukkan oleh
gambar 4.5 diatas ini kita akan mendapatkan
sebuah hasil yang mana Vo nya adalah minimum
yaitu dengan besar Vo = 6,902 mV dan Vo tersebut Gambar 4.6 Hasil Percobaan Pararel L dengan
kita ukur pada frekuensi sebebsar FO = 146825,4019 seri L dan C
Hz. Selain itu juga pada frekuensi tersebut kita juga Dari hasil percobaan yang ditunjukkan oleh
mengukut komponen lainnya yaitu tegangan gambar tersebut kita dapat peroleh 2 buah
inductor sebesar 1,09275 V dan tegangan kapasitor tegangan Vo minimum local dengan Vo
sebesar 1,50321 V. maksimum.
Dari hasil yang telah disebutkan tadi kita dapat Untuk yang pertama yaitu pada frekuensi sebesar
analisi jenis filter yang disebabkan oleh rangkaian 146825,4019 Hz kita akan memperoleh Vo
resonansi pararel yaitu bandstop filter / bandreject maksimum yaitu dengan besar Vo maksimum
filter. Hal ini disebabkan tegangan yang dihasilkan yaitu sebebsar 125,603 mV dan pada frekuensi ini
oleh frekuensi tersebut merupakan tegangan juga kita akan memperoleh tegangan inductor seri
minimum yang mana nantinya hasil pengamatan sebesar 5,919V dan tegangan inductor pararel
akan mengacu pada grafik berikut ini. sebesar 1,01414 V dan tegangan kapasitor sebesar
8,8575 V.
Untuk yang kedua yaitu pada frekuensi sebebsar
103821,2373 Hz kita akan memperoleh Vo
minimum local yaitu dengan besar Vo minimum
local sebesar 67,075 mV dan pada frekuensi
tersebut juga kita akan peroleh teganang inductor
seri yaitu sebesar 0,21683 V dan tegangan inductor
pararel sebesar 1,472 V dan tegangan kapasitor
sebesar 0,3432 V.

Grafik B bandstop/bandreject Filter[2] Maka dari hasil percobaan yang disebutkan diatas
dan beserta hipotesis kita sebelumnnya bahwa
Dari grafik tersebut dan hasil percobaan yang kedua sesuai dimana akan terdapat 2 hasil karena
ditunjukkan oleh gambar 4.5 dapat kita peroleh akan terdapat 2 tegangan Vo yaitu maksimum dan
kesimpulan bahwa filter ini akan menghasilkan minimum local. Lalu setelah itu kita akan peroleh
sebuah tegangan yang minimum sehingga cocok analisis bahwa pada frekuensi tinggi maka Vo
dengan rangakaian resonansi pararel ini. bernilai maksimum sedangkan pada frekuensi
4.4 Percobaan Pararel L dengan Seri L dan C rendah Vo akan bernilai minimum sehingga kita

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8


bisa simpulkan jenis filter pada rangkaian peroleh nilai Vo minimum sedangkan pada
resonansi ini adalah High Pass Filter. frekuensi rendah maka Vo akan bernilai
maksimum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
4.5 Percobaan Seri C dengan Pararel L dan C
jenis filter pada rangkaian resonansi seri pararel ini
Percobaan selanjutnya yaitu percobaan keempat adalah low pass filter.
mengenai rangkaian resonansi seri pararel (seri C
4.6 Percobaan Aplikasi Rangkaian Resonansi
dengan pararel L dan C) yang mana susunan
dalam filter
rangakaian telah ditunjukkan di bab sebelumnnya
yaitu bab 3 metodologi. Dalam hal ini kita kan Percobaan keenam yaitu merupakan percobaan
mencari Vo maksimum atau minimum local terakhir dalam modul 5 praktikum kali ini. yang
dengan cara mengubah frekuensi dari generator disi kita akan melakukan percobaan aplikasi
sinyal nya. Berikut merupakan hasil yang rangkaian resonansi dalam filter yang nantinya aka
diperoleh pada percobaan rangakaian resonansi nada 2 sub percobaan karena seperti yang telah
pararel yang akan ditunjukkan oleh gambar 4.7 disampaikan di bab 3 metodologi yaitu dalam
berikut ini. sama seperti percobaan keempat dalam percobaan ini akan memakai 2 rangakaian seri
hal ini kita akan beri hipotesis akan terdapat 2 nilai pararel.
kedudukan Vo yaitu minimum local dan
Namun karena waktu yang disediakan dalam
maksimum.
praktikum ini terbatas dan waktu yang praktikan
sudah habis maka percobaan ini akan dilakukan
dilura laboratorium yaitu dengan menggunakan
LT Spice
Berikut merupakan hasil percobaan dari rangkaian
seri pararel 1 yang ditunjukkan oleh gambar 4.8
berikut ini.

Gambar 4.7 Hasil Percobaan Seri C dengan


Pararel L dan C
Dari hasil percobaan yang ditunjukkan oleh
gambar tersebut kita dapat peroleh 2 buah
tegangan Vo minimum local dengan Vo
maksimum.
Untuk yang pertama yaitu pada frekuensi sebesar
103821,2373 Hz kita akan memperoleh Vo
maksimum yaitu dengan besar Vo maksimum A(BCL)
yaitu sebesar 32,749 mV dan pada frekuensi ini
juga kita akan memperoleh tegangan kapasitor seri
sebesar 2,5692 V dan tegangan kapasitor pararel
sebesar 74,6 mV dan tegangan induktor sebesar
75,766 mV.
Untuk yang kedua yaitu pada frekuensi sebebsar
146825,4019 Hz kita akan memperoleh Vo
minimum local yaitu dengan besar Vo minimum
local sebesar 9,052 mV dan pada frekuensi tersebut
juga kita akan peroleh teganang kapasitor seri
yaitu sebesar 9,779 V dan tegangan kapsitor pararel
sebesar 0,21707 V dan tegangan induktor sebesar
1,59962 V.
Maka dari hasil percobaan yang disebutkan diatas
dan beserta hipotesis kita sebelumnnya bahwa B(LT SPICE)
kedua sesuai dimana akan terdapat 2 hasil karena
akan terdapat 2 tegangan Vo yaitu maksimum dan Gambar 4.8 Hasil Percobaan Rangkaian
minimum local. Lalu setelah itu kita akan peroleh Resonansi dalam filter(Rangkaian seri pararel 1)
analisis bahwa pada frekuensi tinggi kita akan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9


Dari hasil percobaan diatas dapat kita lihat (sebagai hasil yang dikeluarkan LT sipce berupa filter jenis
keterangan: garis hitam sebagai grafik bode plot bandpass filter. Hal ini sesuai dengan yang kita
magnitude dan garis merah sebagai grafik bode harapkan karena sejalan dengan tujuan modul 5
plot beda fasa). Seperti hasil analisis pada praktikum kali ini.
percobaan ketiga sebelumnya kita akan disini akan
Dengan mengamati setiap percobaan itu sendiri,
membuat aplikasi dari rangkaian resonansi pararel
kita dapat menunjukkan adanya respon frekuensi
yang mana menurut analisis tersebut kita akan
pada jenis filter setiap rangkaian resonansi baik
memperoleh suatu filter yang disebut bandstop
dengan menggunakan DMM ketika percobaan di
filter.
lab atau dengan menggunakan LT Spice saat diluar
Lalu melihat gambar 4.8 a dan b kita dapatkan lab.
bahwa analisis dipercobaan ketiga benar karena
hasil yang dikeluarkan LT sipce berupa filter jenis 5. KESIMPULAN
bandstop filter. Hal ini sesuai dengan yang
Setelah praktikum selesai, modul 5 mengenai
praktikan harapkan karena sesuai dengan tujuan
respon frekuensi dan rangkaian resonansi ini
modul 5 praktikum kali ini.
menyatakan bahwa:
1. Modul ini bertujuan secara umm untuk
membarikan pemahaman lebih mengenai
rangkaian resonansi dan respon frekuensi
yang terjadi pada sebuah rangkaian RLC.
2. Pada percobaan 1 kita akan mendapatkan
kesimpulan bahwa adanya pengaruh
frekuensi pada rangkaian differenssiator
dan integrator yang disebut dengan respon
frekuesn dari kedua rangkaian tersebut.
3. Pada percobaan 2 – 5 kita bisa simpulkan
A(BCL) bahwa dengan frekuensi tertentu kita bisa
memperoleh tegangan Vo minimum local
dan maksimum. Yang mana hasilnya nanti
kita bisa peroleg jenis filter dari rangkaian
resonansi tersebut.
4. Pada percobaan 6 merupakan aplikasi
yang membuktikan rangkaian resonansi
dalam filter yang mana melihat bode plot
magnitude dan bode plot beda fasa yang
ada pada suatu rangkaian resonansi seri
pararel.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hutabarat, Mervin T, Muhammad Amin S.,
B(LT SPICE) Pentunjuk Praktikum Rangkaian Elektrik,
Gambar 4.9 Hasil Percobaan Rangkaian 2019
Resonansi dalam filter(Rangkaian seri pararel 2)
[2] https://www.google.com/search?safe=active
Dari hasil percobaan diatas dapat kita lihat (sebagai &biw=1366&bih=608&tbm=isch&sxsrf=AC
keterangan: garis hitam sebagai grafik bode plot YBGNTRXDLVt_193GA7vEx77-
magnitude dan garis merah sebagai grafik bode KccAXBRA%3A1571791429298&sa=1&ei=
plot beda fasa). Seperti hasil analisis pada RaKvXdrtEcX9rQHH5ZCADg&q=bandsto
percobaan ketiga sebelumnya kita akan disini akan p+filter&oq=bandstop+filter&gs_l=img.1.0.
membuat aplikasi dari rangkaian resonansi pararel 0i19l3j0i5i30i19.62817.67628..71697...2.0..0.19
yang mana menurut analisis tersebut kita akan 0.1508.1j9......0....1..gws-wiz-
memperoleh suatu filter yang disebut bandpass img.......0i7i30j0i7i30i19j0i7i5i30.xZWd8HdF
filter. GCo, 23/10/2019, 9:19
Lalu melihat gambar 4.9 a dan b kita dapatkan
bahwa analisis dipercobaan kedua benar karena

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


0

Anda mungkin juga menyukai