Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4 GEJALA TRANSIEN

RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR

Athaya Syaqra (18318021)


Asisten: Lionel Valdarant (18316020)
Tanggal Percobaan: 15/10/2019
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak untuk mendapatkan nilai konstanta waktu RC dari


nilai resistor dan kapasitor yang tersedia dengan
Pada praktikum modul 4 yang berjudul Gejala Transien, mengukur bentuk gelombang output dari input
Rangkaian Differensiator dan Integrator melakukan beberapa berupa gelombang segiempat. Percobaan
percobaan menggunakan kit rangkaian gejala transien dan kit rangkaian integrator juga bertujuan untuk
rangkaian RL dan RC. Pada kit rangkaian gejala transien mendapatkan nilai konstanta waktu RC dari nilai
dilakukan percobaan untuk mendapatkan plot tegangan- resistor dan kapasitor yang tersedia dengan
waktu tegangan kapasitor pada rangkaian gejala transien dan mengukur bentuk gelombang output dari input
mengombinasikannya dengan nilai resistor dan kapasitor yang berupa gelombang segiempat dan segitiga.
lain. Selain itu, kit rangkaian gejala transien juga digunakan
untuk mendapatkan tegangan keadaan mantap pada kedua 2. STUDI PUSTAKA
kapasitor dengan mengubah nilai sumber tegangan DC. Pada
kit rangkaian RL dan RC dilakukan percobaan untuk 2.1 GEJALA TRANSIEN
mendapatkan bentuk gelombang transien ‘underdamped’
dengan memvariasikan nilai Rvar. Kit rangkaian RL dan Gejala transien terjadi pada rangkaian yang
RC juga digunakan untuk percobaan rangkaian differensiator mengandung komponen penyimpan energi seperti
dan integrator. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa induktor dan/atau kapasitor. Suatu gejala timbul
dapat dikarenakan energi yang diterima atau
mengenali adanya respons natural, respons paksa, dan respon
dilepaskan oleh komponen tidak dapat berubah
lengkap suatu rangkaian yang mengandung komponen
seketika, yaitu arus pada induktor dan tegangan
penyimpan energi, menghitung konstanta waktu rangkaian
pada kapasitor. [3]
RC dari respons waktu rangkaian, dan memahami pengaruh
tegangan sumber tegangan bebas pada nilai tegangan transien
dalam rangkaian RC.
Kata kunci: Gejala Transien, Integrator,
Differensiator.

1. PENDAHULUAN
Pada praktikum modul 4 ini, dilakukan enam
percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk
mendapatkan plot tegangan-waktu Vc1 dan Vc2
dengan menggunakan kit rangkaian percobaan
gejala transien dengan nilai resistor dan kapasitor
yang ditentukan. Percobaan kedua dilakukan
dengan mengubah nilai resistor dan kapasitor dan
bertujuan sama seperti percobaan sebelumnya.
Percobaan ketiga bertujuan untuk mendapatkan Gambar 2-1 Gejala transien pengisian dan pengosongan
muatan kapasitor
tegangan mantap pada kapasitor C1 dan C2
dengan mengubah nilai sumber tegangan DC
menggunakan kit transien. Pada percobaan Pada rangkaian orde dua, gejala transien
keempat dilakukan dengan menggunakan kit dikelompokan menjadi tiga berdasarkan besar
rangkaian RL dan RC yang bertujuan untuk faktor damping yang terjadi pada rangkaian.
mendapatkan bentuk gelombang transien Faktor tersebut memiliki pengaruh pada hasil
‘underdamped’ dengan memvariasikan nilai Rvar tegangan atau arus yang terjadi pada rangkaian.
yang kemudian akan dianalisis untuk dicari nilai Rangkaian orde dua adalah rangkaian yang
Rvar yang membuat kondisi ‘critically damped’. menggunakan persamaan differensial orde dua
Percobaan rangkaian differensiator bertujuan pada analisis penyelesaiannya dan biasanya
merupakan rangkaian RLC. [1]
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
10. Induktor 2,5mH
Berikut langkah-langkah percobaan yang
dilakukan:

3.1 PERCOBAAN 1
Pada percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan kit rangkaian percobaan gejala
transien untuk mendapatkan plot tegangan-waktu
Vc1 dan Vc2 dari rangkaian.
Gambar 2-2 Gejala transien pada rangkaian orde dua

2.2 RESPONS RANGKAIAN


Respons – respons pada rangkaian diantaranya
adalah respons paksa, respons natural, dan respons
lengkap. Respon paksa (Forced Response) adalah
arus atau tegangan yang terbentuk karena adanya
energi yang masuk atau keluar dari sumber
tegangan atau sumber arus pada sumber tegangan
Gambar 3-1 Rangkaian Gejala Transien Percobaan 1-3
atau arus pada rangkaian. Respon Natural (Natural
Response) adalah arus atau tegangan yang Siapkan rangkaian, memastikan kapasitor
terbentuk karena adanya energi yang masuk atau keadaan kosong, dan kalibrasi osiloskop
keluar dari komponen penyimpan energi yang
masuk atau keluar dari komponen penyimpan Menghubungkan Vcc dan GND ke power
supply DC 5V
energi kapasitif atau komponen penyimpan energi
kapasitif atau induktif pada rangkaian induktif.
Kanal 1 osiloskop untuk Vc1 dan Kanal 2
Respon lengkap (Complete Response) adalah arus osiloskop untuk Vc2 lalu gunakan fungsi DUAL
yang mengalir di dalam rangkaian terhadap
penutupan saklar merupakan arus total gabungan Diagram 3-1 Percobaan 1
antara natural response dan forced response. [2]
3.2 PERCOBAAN 2
2.3 KONSTANTA WAKTU Percobaan dilakukan sama seperti percobaan
Konstanta waktu merupakan suatu konstanta yang sebelumnya dengan mengubah nilai R2 dan C2
menentukan seberapa cepat rangkaian yang dengan nilai lainnya.
mengalami gejala transien mencapai keadaan Ulangi percobaan 1 dengan nilai R2 lain yang
mantap (steady state). Keadaan mantap adalah ada pada kit
keadaan komponen penyimpan energi mengalami
Ulangi percobaan 1 dengan nilai C2 lain yang
keadaan tunak, sehingga pada kapasitor akan
ada pada kit
dianggap sebagai open circuit dan induktor akan
dianggap sebagai short circuit. [1] Diagram 3-2 Percobaan 2

3. METODOLOGI 3.3 PERCOBAAN 3


Alat dan komponen yang digunakan pada Pada percobaan ini dilakukan dengan
praktikum ini adalah sebagai berikut: menggunakan kit rangkaian percobaan gejala
transien untuk mendapatkan nilai tegangan
1. Kit transien keadaan mantap kapasitor C1 dan C2 serta
2. Osiloskop konstanta waktu dengan mengubah nilai sumber
tegangan DC.
3. Sumber daya DC
4. Multimeter Susun kembali rangkaian seperti percobaan 1
dan ubah sumber tegangan DC menjadi 4V
5. Kabel 4mm-4mm
Membaca tegangan keadaan mantap C1 dan
6. Kabel BNC-4mm C2 lalu dapatkan konstanta waktu

7. Kit rangkaian RC dan RL Ulangi langkah sebelumnya dengan


mengubah sumber tegangan DC menjadi 2V
8. Resistor: 1kW, 10kW, 100kW, 1MW
9. Kapasitor: 0,1µF, 0,01µF, 0,001µF Diagram 3-3 Percobaan 3

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.4 PERCOBAAN 4
Pada percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan kit rangkaian RC dan RL untuk
mendapatkan bentuk gelombang
transien ’underdamped’ pada osiloskop dengan
memvariasikan nilai resistor.

Gambar 3-4 Rangkaian Percobaan Fungsi Integral RC

Atur input gelombang segiempat 4Vpp dan


f=500Hz dengan osiloskop

Hitung konstanta waktu RC dengan nilai R dan


C yang tersedia

Gambar 3-2 Rangkaian Gejala Transien Orde 2 Mengukur gelombang output pada osiloskop
dengan input gelombang segiempat dan
segitiga
Susun kit rangkaian RL dan RC lalu ukur nilai RL
pada kit Diagram 3-6 Percobaan Rangkaian Integrator

Probe oscillator pada posisi Vc di kanal 1 dan 4. HASIL DAN ANALISIS


output dari generator fungsi kanal 2

4.1 PERCOBAAN 1
Amati bentuk gelombang osiloskop dengan
nilai Rvar 50W, 100W, 2000W, 1000W

Diagram 3-4 Percobaan 4

3.5 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR


Percobaan ini bertujuan untuk menghitung
konstanta waktu RC dengan nilai resistor dan
kapasitor yang tersedia.

Gambar 4-1 Grafik Vc1 dan Vc2

Gambar 3-3 Rangkaian Percobaan Fungsi Diferensial RC

Atur input gelombang segiempat 4Vpp dan


f=500Hz dengan osiloskop

Hitung konstanta waktu RC dengan nilai R dan


C yang tersedia

Mengukur bentuk gelombang output pada


osiloskop

Diagram 3-5 Percobaan Rangkaian Differensiator Gambar 4-2 Grafik Vc1 dan Vc2 fungsi DUAL

3.6 RANGKAIAN INTEGRATOR Hasil percobaan menunjukkan grafik yang terjadi


pada Vc1 dan Vc2 seperti pada Gambar 4-1 berikut.
Percobaan ini bertujuan untuk menghitung Pada rangkaian percobaan ini, saat t0 yaitu ketika
konstanta waktu RC dengan nilai resistor dan kedua saklar dibuka, tegangan pada kedua
kapasitor yang tersedia. kapasitor adalah 0. Hal tersebut sesuai dengan apa
yang terlihat pada grafik. Selanjutnya pada saat t1
ketika saklar 1 ditutup dan saklar 2 dibuka, C1 akan
terisi penuh secara kontinu hingga mencapai
keadaan steady state atau keadaan tegangan pada

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


kapasitor relatif terhadap waktu. Keadaan tersebut
dapat dilihat pada grafik Vc1 dan Vc2 yang
memanfaatkan fungsi DUAL pada osiloskop
seperti pada Gambar 4-2. Pada saat t2 yaitu saklar
1 dibuka dan saklar 2 ditutup, tegangan C1 akan
terbagi karena keberadaan kapasitor C2.
Perubahan keduanya tidak terjadi secara tiba-tiba,
namun perubahan tegangan di kedua kapasitor
akan berubah mengikuti kurva eksponensial
dengan kecepatan atau konstanta waktu tertentu.
Konstanta waktu yang didapatkan berdasarkan
percobaan yaitu pada tegangan C1 sebesar 650s,
Gambar 4-4 Grafik Vc1 dan Vc2 variasi nilai R2 = 10kW
namun merujuk pada teori, dapat diketahui nilai
konstanta waktu sebagai berikut.
Pada saat nilai R2 diganti dengan nilai yang lebih
kecil yaitu 2,2kW, terjadi kenaikan konstanta waktu
pada C2. Hal tersebut dapat diketahui dengan nilai
yang lebih besar dibandingkan konstanta waktu
Adapun konstanta waktu yang didapatkan pada pada percobaan 1, yaitu sebesar 750s. Namun,
percobaan untuk tegangan C2 sebesar 500s, dan ketika nilai R2 diganti dengan nilai yang lebih besar
jika dilihat dengan teori, dapat diketahui nilai yaitu 10kW, terjadi penurunan konstanta waktu
konstanta waktu sebagai berikut. pada C2 dan kenaikan konstanta waktu pada C1.
Hal tersebut sesuai dengan teori yaitu konstanta
waktu berbanding terbalik dengan angka resistansi,
sehingga apabila nilai R2 diturunkan, maka
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui adanya konstanta waktu harus menghasilkan angka yang
perbedaan nilai. Hal tersebut dapat dikarenakan lebih besar.
beberapa faktor seperti rangkaian dan perhitungan
yang tidak ideal. Namun, pada tahap ini keadaan
resistor dan kapasitor tersusun seri, sehingga
tegangan akhir keduanya akan sama. Hal tersebut
sesuai pada grafik yang didapatkan.
Selanjutnya pada t3, keadaan kembali seperti t0,
yaitu kedua saklar akan terbuka dan
mengakibatkan tegangan yang ada dikapasitor
turun menjadi 0 dengan kecepatan yang mengikuti
kurva eksponensial. Hal tersebut sesuai dengan
grafik yang didapatkan pada percobaan. Gambar 4-5 Grafik Vc1 dan Vc2 variasi nilai C2 = 220nF

4.2 PERCOBAAN 2
Hasil percobaan dengan mengubah R2 dengan
kedua nilai lainnya dapat dilihat pada Gambar 4-3
dan Gambar 4-4 berikut.

Gambar 4-6 Grafik Vc1 dan Vc2 variasi nilai C2 = 1000nF

Selanjutnya, percobaan dilakukan dengan


mengubah C2 dengan kedua nilai lainnya seperti
pada Gambar 4-5 dan Gambar 4-6 diatas. Hasil
tersebut ketika nilai C2 diturunkan akan
Gambar 4-3 Grafik Vc1 dan Vc2 variasi nilai R2 = 2,2kW
menyebabkan nilai tegangan yang lebih besar
dibandingkan ketika nilai C2 dinaikkan, yaitu nilai
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
tegangan akan lebih kecil. Hal tersebut sesuai pada
teori dan grafik yang didapatkan.

4.3 PERCOBAAN 3
Tabel 4-1 Vc steady state Vs = 4V

Pada percobaan ini, sumber tegangan DC diganti


menjadi 4V. Berdasarkan hasil percobaan yang
terdapat pada Tabel 4-1 diatas, dapat diketahui
Gambar 4-8 Gelombang Transien dengan Rvar = 100W
bahwa tegangan yang terjadi pada kapasitor C1
pada t1-t2 akan berubah berkisar pada 4V. Hal
tersebut sesuai dengan menunjukkan tegangan
yang tersimpan pada C1 sekitar 3,4V yang berkisar
hingga 4V. Konstanta waktu yang didapatkan
tidak berubah signifikan terhadap konstanta waktu
awal, sehingga dapat diketahui bahwa penurunan
nilai sumber tegangan tidak terlalu mengubah
signifikan nilai konstanta waktu.
Tabel 4-2 Vc steady state Vs = 2V

Percobaan kedua dilakukan dengan mengubah


sumber tegangan DC diganti menjadi 2V.
Tegangan yang tersimpan pada kapasitor C1 tidak Gambar 4-9 Gelombang Transien dengan Rvar = 1000W
akan melebihi 2V. Hal tersebut sesuai dengan Tabel
4-2 hasil percobaan yang didapatkan.

4.4 PERCOBAAN 4

Gambar 4-10 Gelombang Transien dengan Rvar = 50W

Berdasarkan grafik hasil percobaan yang


ditunjukkan pada keempat gambar diatas, dapat
diketahui output bentuk gelombang yang
Gambar 4-7 Gelombang Transien dengan Rvar = 50W dihasilkan berbeda-beda terhadap nilai Rvar yang
diberikan. Rangkaian pada percobaan yang
digunakan merupakan rangkaian orde dua,
sehingga terdapat faktor damping yang akan
memengaruhi tegangan yang terjadi pada
rangkaian. Pada penggunaan Rvar = 50W dapat
diketahui bahwa gelombang transien yang
dihasilkan adalah ‘underdamped’. Hal tersebut
sesuai pada teori yang merujuk pada langkah
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
modul. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa resistansi yang
diberikan dapat memengaruhi faktor damping yang
terjadi pada rangkaian. Hasil yang didapatkan
menunjukkan bahwa nilai Rvar yang membuat
kondisi ‘critically damped’ adalah resistansi
sebesar 1000W.

4.5 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR

Gambar 4-13 Rangkaian Integrator dengan input


gelombang segitiga

Percobaan dilakukan dengan menggunakan


kombinasi nilai C= 0,1µF dan R = 10kW.
Berdasarkan hasil grafik yang didapatkan, dapat
diketahui bahwa ketika input rangkaian berupa
segiempat dan diintegralkan dengan rangkaian
integrator, maka akan menghasilkan bentuk
gelombang output berbentuk segitiga seperti
Gambar 4-12. Bentuk segitiga yang dihasilkan tidak
sepenuhnya sempurna lurus, hal tersebut dapat
dikarenakan adanya gejala transien dan faktor
Gambar 4-11 Rangkaian Differensiator dengan kombinasi damping yang terjadi pada rangkaian integrator.
C= 0,1µF dan R = 10kW Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan
input gelombang berbentuk segitiga. Hasil yang
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan didapatkan adalah gelombang sinusoidal seperti
kombinasi nilai C= 0,1µF dan R = 10kW. Hasil pada Gambar 4-13 diatas. Hal tersebut sesuai
bentuk gelombang output dengan input bentuk dengan teori yang ada yaitu ketika input
gelombang segiempat ditunjukkan pada Gambar 4- gelombang berupa segiempat dan diintegralkan
11 diatas. Berdasarkan grafik tersebut dapat maka akan menghasilkan gelombang segitiga dan
diketahui bahwa ketika input rangkaian berupa ketika input gelombang berupa segitiga dan
segiempat didiferensialkan akan menghasilkan diintegralkan maka akan menghasilkan gelombang
bentuk gelombang seperti Gambar 4-11 dengan sinusoidal. Konstanta waktu RC yang didapatkan
perubahan waktu yang lebih jelas terlihat. dengan kombinasi tersebut adalah t = 1ms.
Konstanta waktu RC yang didapatkan dengan Berdasarkan teori, hal tersebut sesuai dengan
kombinasi tersebut adalah t = 1ms. Praktikan perhitungan yang berlaku.
menggunakan nilai kapasitansi dan resistansi
sebagai berikut dikarenakan ketika menggunakan 5. KESIMPULAN
nilai kapasitansi yang terlalu kecil menyebabkan
bentuk gelombang output menghasilkan sinyal Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
faktor damping yang lebih kecil dan tidak terlalu dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
terlihat jelas. 1. Gejala transien pada pengisian kapasitor
secara kontinu hingga mencapai keadaan
4.6 RANGKAIAN INTEGRATOR steady state atau keadaan tegangan pada
kapasitor relatif terhadap waktu.
2. Adanya perbedaan nilai konstanta waktu
percobaan dengan perhitungan dapat
dikarenakan perhitungan dan rangkaian
yang tidak ideal.
3. Resistansi berpengaruh terhadap nilai
konstanta waktu pada tegangan kapasitor
yang dihasilkan.

4. Tegangan pada keadaan mantap (steady


state) rangkaian gejala transien tidak akan
Gambar 4-12 Rangkaian Integrator dengan input melebihi nilai sumber tegangan DC yang
gelombang segiempat disupply.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6
5. Variasi nilai resistansi pada rangkaian RL
dan RC berpengaruh dan dapat
menentukan faktor damping yang
dihasilkan.
6. Nilai kapasitansi pada rangkaian
differensiator berpengaruh terhadap
output gelombang yang dihasilkan.
7. Rangkaian integrator berfungsi sesuai
dengan input bentuk gelombang yang
diberikan.
8. Nilai konstanta waktu yang dihasilkan
pada rangkaian integrator dan
differensiator sebesar t = 1ms.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.academia.edu/29479961/Perco
baan_Gejala_Transien 16 Oktober, 21.10
[2] http://labdasar.ee.itb.ac.id/lab/EL2101%20-
%20Rangkaian%20Elektrik/2013-
2014/Bahan%20Kuliah%20(2011-
2012)/Percobaan%204.pdf 16 Oktober 2019,
21.17
[3] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum :
Praktikum Rangkaian Elektrik, 2019

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7

Anda mungkin juga menyukai