Abstrak- pada percobaan kali ini Pada praktikum kali ini bertujuan
praktikan akan melakukan percobaan agar praktikan memahami cara merangkai
dengan melihat resonansi pada rangkian seri RLC atau paralel , praktikan
rangkaian RLC, seri atau paralel. pula diminta untuk dapat memahami cara
Dimana dalam rangkaian resonansi ini menggunakan rangkaian tersebut.
memiliki hubungan antara reaktansi
Pada percobaan kali ini praktikan
kapasitif dan reaktansi induktif akan
bermaksud untuk menegtahui nilai
selalu mengurangi. Perbedaan nilai
resonansi yang terdapat pada percobaan
tegangan bisa saja mempengaruhi nilai
rangkaian RLC yang akan praktikan
frekuensi yang didapatkan atau berlaku
lakukan , dalam percobaan kali ini
sebaliknya. Semakin tinggi nilai
praktikan akan melihat nilai tegangan
frekuensi yang didapatkan maka
maksimum dan tegangan minimum dari
semakin besar pula nilai tegangannya
frekuensi yang dimunculkan pada layar
hingga mencapai frekuensi
osiloskop dan terlihat grafik yang muncul
resonansiyang menyebabkan penurunan
pada layar osiloskop yang memudahkan
nilai tegangan.
praktikan untuk mengetahui bahwa
Dalam percobaan kali ini rangkaian tersebut terresonansi atau tidak .
praktikan juga melihat titik tegangan
maksimum dan titik tegangan minimum
yang terlihat pada osiloskop yang II. LANDASAN TEORI
merindikasi didaptkan nilai
resonansinya.
Rangkaian RLC
Dalam rangkaian seri RLC
Kata kunci- Rangkaian RLC, impedansi total rangkaian dapat dituliskan
frekuensi resonansi, faktor kualitas, sebagai berikut:
resistansi, kapasitasi, dan induksi. Z tot = R +j(Xl-Xc)
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa
reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan
saling
I.PENDAHULUAN
mengurangi. Bila kedua komponen ini w0=wresonansi=1/reqLC atau
sama besar, maka akan saling meniadakan, f0=1/2.3,14sqr(LC)
dan dikatakan bahwa rangkaian dalam Disini wO atau fO adalah frekuensi
keadaan resonansi. Resonansinya adalah yang membuat rangkaian bersifat resistif
resonansi seri.Demikian pula halnya pada dan terjadi arus maksimum atau tegangan
rangkaian paralel RLC admitansi total maksimum pada R. Bila dilihat dari
rangkaian dapatdituliskan sebagai: impedansi rangkaian Ztot, maka pada f<fo
Ytot=G+j(Bc-BXl) rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
dimana G adalah konduktansi dan B adalah f>fo rangkaian akan bersifat induktif. Pada
suseptansi Dari hubungan ini juga akan waktu resonansi seri, sangat mungkin
terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan terjadi bahwa tegangan pada L atau pada C
induktif akan selalu saling mengurangi. lebih besar dari tegangan sumbernya.
Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi Pembesaran tegangan pada L atau pada C
tersebut akan saling meniadakan. pada saat resonansi ini didefinisikan
Resonansinya adalah resonansi paralel.Dari sebagai faktor kualitas Q.
kedua pembahasan di atas, jelas bahwa
jenis resonansi tergantung dari macam Daya
hubungan L dan C (seri/paralel). Bila pada beban listrik kita
mengenal resistansi (r), reaktansi (X), bail
Resonansi Seri reaktansi induktif atau reaktansi kapasitif
Perhatikan rangkaian RLC seri pada (XC), dan impedansi (z)dalam pembahasan
Gambar 3-1. Dari hubungan Z tot = R daya listrik kita mengenal isltilah daya
+j(Xl-Xc).terlihat bahwa pada waktu nyata (p), daya reaktif (Q) dan daya semu
resonansi dimana XL = XC maka Ztot = R (S).ketika jenis daya tersebut saling terkait
merupakan Zminimum,sehingga akan dan membentuk segitiga . daya nyata
diperoleh arus yang maksimum. Dalam disebut juga daya aktif. Energi yang
keadaan ini rangkaian hanya bersifat resistif disipasi atau dihamburkan oleh beban
sehingga fasa arus sama dengan fasa disebut sebagai daya aktf , daya aktif
tegangan yang terpasang. dilambangkan dengan huruf p dan diukur
dalam satuan W (watt).
Energi hanya terserapdan kembali
kesumbernya karena sifat beban yang
reaktif disebut sebagai daya reaktif, daya
reaktif dilambangkan dengan huruf Q dan
diukur dalam satuan VAR
Q=v*2/X
Faktor Daya
Cos pi atau yang ditulis phi ,
merupakan perbandingan daya nyata
dengan daya semu. Ingat rums daya ,p= S
Gambar 3.1 Rangkaian resonansi seri cos phi , maka cos phi=p/s,istilah laian dari
cos phi adalah faktor daya.
Saat Xl=Xc terjadi, maka mengingat Xl=wl
danXc=1/wC dapat diperoleh wl=1/wc atau
III.METODE b. rangkaian paralel R,L (resonansi paralel)
Pada percobaan kali ini alat dan
bahan tang akan praktikan gunakan yaitu :
A. Alat dan Bahan
Osiloskop (1 buah)
B. Langkah Kerja
a. Percobaan 1.Rangkaian seri c.Rangkaian paralel L dengan seri L dan C
R,L,C(Resonansi seri)
Perhitungan fcut-off:
IV. Hasil dan pembahasan 1
F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 146,825 𝑘𝐻𝑧
Percobaan 1 rangkaian seri R, L, C
(resonansi seri) Pada percobaan kali ini praktikan
mendapatkan nilai frekuensi yang didapat
dari perhitungan manual yang di gunakan
Tabel 3-1 rangkaian seri R, L, C (resonansi sebagai titik acuan untuk mencari nilai
seri) maksimum dan nilai minimum tegangan
yang akan praktikan dapatakan dari melihat
keluaran sisnyal dari osiloskop pada
percobaakn kali ini di dapatkan tegangan
NO Frekuensi Tegangan (vo)
1,79 mv pada saat berfrekuensi 150,1khz
1 150,998 khz 76,1 mV (vmax)
2 10khz 7,71 mV (vmin) dan 1,71 mV pada saat 19khz, .dapat
sisimpulkan dari percobaan kedua ini
semakin kesil prekuensi maka akan
Perhitungan fcut-off: semakin besar pula nilai tegangan bla kita
1 meninjau dari data yang tertera diatas .
F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 146,825 𝑘𝐻𝑧
V. kesimpulan
Praktikan sudah bisa melakukan
percobaan rangkain R,L,C.
Praktikan sudah mampu merangkai
rangkaian R, L,C.
dalam percobaan kali ini dapat
disimpulkan semakin tinggi
frekuensi maka akan semakin tinggi
atau maksimum pula nilai
tegangannya namun bila telah
melampaui maksimum maka nilai
tegangan akan turun lagi.
Referensi
Denny Hidayat, dkk., Praktikum Rangkaian
Elektrik II Laboratorium, Dasar Teknik Elektro
ITERA, Lampung Selatan, 2018