Anda di halaman 1dari 8

Percobaan III

Rangkaian Resonansi, Faktor Daya, dan Koreksi daya

Dwi oktafiani (13116040)


Aisten :Fauzan Ghozi Al-ayubi (13115021)
Tanggal Percobaan : 24/04/2018
EL2101 Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak- pada percobaan kali ini Pada praktikum kali ini bertujuan
praktikan akan melakukan percobaan agar praktikan memahami cara merangkai
dengan melihat resonansi pada rangkian seri RLC atau paralel , praktikan
rangkaian RLC, seri atau paralel. pula diminta untuk dapat memahami cara
Dimana dalam rangkaian resonansi ini menggunakan rangkaian tersebut.
memiliki hubungan antara reaktansi
Pada percobaan kali ini praktikan
kapasitif dan reaktansi induktif akan
bermaksud untuk menegtahui nilai
selalu mengurangi. Perbedaan nilai
resonansi yang terdapat pada percobaan
tegangan bisa saja mempengaruhi nilai
rangkaian RLC yang akan praktikan
frekuensi yang didapatkan atau berlaku
lakukan , dalam percobaan kali ini
sebaliknya. Semakin tinggi nilai
praktikan akan melihat nilai tegangan
frekuensi yang didapatkan maka
maksimum dan tegangan minimum dari
semakin besar pula nilai tegangannya
frekuensi yang dimunculkan pada layar
hingga mencapai frekuensi
osiloskop dan terlihat grafik yang muncul
resonansiyang menyebabkan penurunan
pada layar osiloskop yang memudahkan
nilai tegangan.
praktikan untuk mengetahui bahwa
Dalam percobaan kali ini rangkaian tersebut terresonansi atau tidak .
praktikan juga melihat titik tegangan
maksimum dan titik tegangan minimum
yang terlihat pada osiloskop yang II. LANDASAN TEORI
merindikasi didaptkan nilai
resonansinya.
Rangkaian RLC
Dalam rangkaian seri RLC
Kata kunci- Rangkaian RLC, impedansi total rangkaian dapat dituliskan
frekuensi resonansi, faktor kualitas, sebagai berikut:
resistansi, kapasitasi, dan induksi. Z tot = R +j(Xl-Xc)
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa
reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan
saling
I.PENDAHULUAN
mengurangi. Bila kedua komponen ini w0=wresonansi=1/reqLC atau
sama besar, maka akan saling meniadakan, f0=1/2.3,14sqr(LC)
dan dikatakan bahwa rangkaian dalam Disini wO atau fO adalah frekuensi
keadaan resonansi. Resonansinya adalah yang membuat rangkaian bersifat resistif
resonansi seri.Demikian pula halnya pada dan terjadi arus maksimum atau tegangan
rangkaian paralel RLC admitansi total maksimum pada R. Bila dilihat dari
rangkaian dapatdituliskan sebagai: impedansi rangkaian Ztot, maka pada f<fo
Ytot=G+j(Bc-BXl) rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
dimana G adalah konduktansi dan B adalah f>fo rangkaian akan bersifat induktif. Pada
suseptansi Dari hubungan ini juga akan waktu resonansi seri, sangat mungkin
terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan terjadi bahwa tegangan pada L atau pada C
induktif akan selalu saling mengurangi. lebih besar dari tegangan sumbernya.
Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi Pembesaran tegangan pada L atau pada C
tersebut akan saling meniadakan. pada saat resonansi ini didefinisikan
Resonansinya adalah resonansi paralel.Dari sebagai faktor kualitas Q.
kedua pembahasan di atas, jelas bahwa
jenis resonansi tergantung dari macam Daya
hubungan L dan C (seri/paralel). Bila pada beban listrik kita
mengenal resistansi (r), reaktansi (X), bail
Resonansi Seri reaktansi induktif atau reaktansi kapasitif
Perhatikan rangkaian RLC seri pada (XC), dan impedansi (z)dalam pembahasan
Gambar 3-1. Dari hubungan Z tot = R daya listrik kita mengenal isltilah daya
+j(Xl-Xc).terlihat bahwa pada waktu nyata (p), daya reaktif (Q) dan daya semu
resonansi dimana XL = XC maka Ztot = R (S).ketika jenis daya tersebut saling terkait
merupakan Zminimum,sehingga akan dan membentuk segitiga . daya nyata
diperoleh arus yang maksimum. Dalam disebut juga daya aktif. Energi yang
keadaan ini rangkaian hanya bersifat resistif disipasi atau dihamburkan oleh beban
sehingga fasa arus sama dengan fasa disebut sebagai daya aktf , daya aktif
tegangan yang terpasang. dilambangkan dengan huruf p dan diukur
dalam satuan W (watt).
Energi hanya terserapdan kembali
kesumbernya karena sifat beban yang
reaktif disebut sebagai daya reaktif, daya
reaktif dilambangkan dengan huruf Q dan
diukur dalam satuan VAR

Q=v*2/X

Faktor Daya
Cos pi atau yang ditulis phi ,
merupakan perbandingan daya nyata
dengan daya semu. Ingat rums daya ,p= S
Gambar 3.1 Rangkaian resonansi seri cos phi , maka cos phi=p/s,istilah laian dari
cos phi adalah faktor daya.
Saat Xl=Xc terjadi, maka mengingat Xl=wl
danXc=1/wC dapat diperoleh wl=1/wc atau
III.METODE b. rangkaian paralel R,L (resonansi paralel)
Pada percobaan kali ini alat dan
bahan tang akan praktikan gunakan yaitu :
A. Alat dan Bahan

 Generator Sinyal (1 buah)

 Osiloskop (1 buah)

 Kabel BNC – probe jepit (2 buah)

 Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 Gambar 3-3 rangkaian percobaan


buah) resonansi paralel

 Multimeter Digital (2 buah) Susun rangkaian seperti gambar, ubah


 Breadboard (1 buah) generator , dan mencari nilai Vo
maksimum dan minimum
 Kabel jumper (1 meter)

 Induktor 2,5 mH (2 buah)

 Kapasitor 470 pF (5 buah) Cari frekunsi yang menyebabkan tegangan


vo maksimum dan minimum lokal, catat
 Resistor 47 tegangan Vab dan kapasitor Vbo

B. Langkah Kerja
a. Percobaan 1.Rangkaian seri c.Rangkaian paralel L dengan seri L dan C
R,L,C(Resonansi seri)

Gambar 3-2 rangkaian seri R,L,C


Gambar 3-4 rangkaian percobaan
(resonansi seri)
resonansi seri paralel 1
Susun rangkaian seperti gambar, ubah
generator , dan mencari nilai Vo Susun rangkaian seperti gambar, ubah
maksimum dan minimum generator , dan mencari nilai Vo
maksimum dan minimum
Cari frekunsi yang menyebabkan tegangan
vo maksimum dan minimum lokal, catat
tegangan Vab dan kapasitor Vbo
Cari frekunsi yang menyebabkan tegangan
vo maksimum dan minimum lokal, catat Susun rangkaian seperti pada gambar,
tegangan Vab dan kapasitor Vbo carilah frekuensi dimana vo menjadi
minimum , ini adalah Fc. Lalu carila Vo di
fc/10/Fc/100&Fc*10,fc*100
d. rangkaian seri C dengan paralel C dan L

Untuk mencari Vo max gunakan frekuensi


50 Hz,

Petunjuk : gunakan metode X-Y pada


osiloskop dengan Ch1 adalah vin dan ch 2
adalah Vo.(untuk mempermudah mencari
amplituda vo,’ground’kan ch.1)

Gambar 3-5 rangkaian percobaan seri


paralel 2
Susun rangkaian seperti gambar, ubah
generator , dan mencari nilai Vo
maksimum dan minimum

Cari frekunsi yang menyebabkan tegangan


vo maksimum dan minimum lokal, catat Gambar 3-7 bode plot untuk rangkaian
tegangan Vab dan kapasitor Vbo digambar

Cari juga beda fasa antara Vin dan vo pada


e.Aplikasi rankaian resonansi dalam filter titik titik frekuensi tersebut, dan
gambarakan bode plot serta beda fasa nya

Lakukan langkah diatas untuk rangkaian


dibawah ini

Gambar 3-6 rangkaian percobaan


resonansi seri paralel 1
tegangan pada osiloskop masih awal dan
pada saat frekuensi 150,998 khz
mendapatka nilai tegangan maksimum
yaitu 76,1 mv dan pada 10 khz
mendapatkan nilai 7,71 mV dari data yang
telah didapatkan pada percobaan kali ini
Semakin tinggu frekuen si yang ada pada
suatu rangkaian maka akan semakin besar
Gambar 3-8 rangkain percobaan resonansi pula tegangan yang akan dihasilkan .
seri paralel 2

Percobaan 2 rangkaian paralel R,L


(resonansi paralel)

Tabel 3-2 rangkaian paralel R,L (resonansi


paralel)
NO Frekuensi Tegangan (vo)
1 150,1 khz 1,79 mV (vmax)
Gambar 3-9 rangkain percobaan resonansi 2 19 khz 1.71 mV (vmin)
seri paralel 2

Perhitungan fcut-off:
IV. Hasil dan pembahasan 1
F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 146,825 𝑘𝐻𝑧
Percobaan 1 rangkaian seri R, L, C
(resonansi seri) Pada percobaan kali ini praktikan
mendapatkan nilai frekuensi yang didapat
dari perhitungan manual yang di gunakan
Tabel 3-1 rangkaian seri R, L, C (resonansi sebagai titik acuan untuk mencari nilai
seri) maksimum dan nilai minimum tegangan
yang akan praktikan dapatakan dari melihat
keluaran sisnyal dari osiloskop pada
percobaakn kali ini di dapatkan tegangan
NO Frekuensi Tegangan (vo)
1,79 mv pada saat berfrekuensi 150,1khz
1 150,998 khz 76,1 mV (vmax)
2 10khz 7,71 mV (vmin) dan 1,71 mV pada saat 19khz, .dapat
sisimpulkan dari percobaan kedua ini
semakin kesil prekuensi maka akan
Perhitungan fcut-off: semakin besar pula nilai tegangan bla kita
1 meninjau dari data yang tertera diatas .
F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 146,825 𝑘𝐻𝑧

Pada percobaan kali ini praktikan


mendapatkan nilai frekuensi dari Percobaan 3 rangkaian paralel L dengan
perhitungan manual yang dijadikan titik seri L dan C
acuan utuk mencari nilai v max dan v min
dalam keadaan frekuensi 146,825 khz nilai
Tabel 3-3 rangkaian paralel L dengan seri L 1 V0 452 mv(v max)
dan C 118 mv(v min)
2 Vab 0,011 mv(v max)
NO Titik Tegangan 0,352 mv(v min)
1 V0 161 mv(v max) 3 Vbo 0,0008 mv(v max)
7,16 mv(v min) 0,013 mv(v min)
2 Vab 188 mv(v max) Perhitungan :
8,12 mv(v min)
3 Vbo 1,6 mv(v max)
0,5 mv(v min)
L paralel= 470//470=235pH
1
Perhitungan : F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 207,642 𝑘𝐻𝑧

C paralel= 2,5 +2,5 =5mh Pada percobaan kali ini praktikan


1 mendapatkan nilai tegangan seperti yang
F0=2𝜋√𝐿𝐶 = 103,821 𝑘𝐻𝑧 sudah tertera didalam tabel tersebut , nilai
tegangan VO maksimum sebesar 450 mv
Pada percobaan kali ini didapatkan
dan minimum sebesar 188 mv dan untuk
hasil sebagai berikut yang telah tertera di
Vab nilai tegangan maksimum
atas dalam tabel. Nilai dengan frekuensi
sebesar0,011 mv dan nilai tegangan
keadaan awal sebesar 103,821 khz
minimum sebesar 0,352 mv dan paada saat
mendaptakan nilai tegangan pada Vo
Vbo nilai tengana yang maksimu adalah
maksimum sebesar 161 mv dan minimum
0,0008 mv dan tengan yang minimum
sebesar 7,16 mv dan pada saat vab tegangan
adalah 0,013 mv pada praktikum kali ini
maksimum adalah 188 mv dan 8,12 mv
nili yang didapatkan sangat beragam hal ini
adalah minimumnya dan tegangan Vbo
disebabkan karna adanya berubahan
mendapatkan nilai maksimum tengan
peletakan pengukuran .
sebesar 1,6 mv dan 0,5 mv untuk yang
minimum . dari data yang tertera diatas
dapat disimpulkan bahwa frekuensi tidak
Percobaan 5.aplikasi rangkaian resonansi
menjadi patokan akan atak mendapatkan
dalam filter
nilai teganan yag besar bilar frekuensinya
tinggi atau besar dan tidak menutuk
kemungkinan bila berfrekuensi kecil maka
akan mendapatkan nilai tegangan yang Tabel 3-5 pengukuran percobaan resonansi
besar. seri paralel 1
1 Fc/10 149 mv
2 Fc/100 154 mv
Percobaan 4 rangkaian seri C dengan 3 Fc*10 147 mv
paralel C dan L 4 Fc*100 163 mv

Tabel 3-6 pengukuran percobaan resonansi


Tabel 3-4 rangkaian seri C dengan paralel
seri paralel 1
C dan L
1 Fc/10 51,6 mv
2 Fc/100 32,4 mv
NO Titik Tegangan 3 Fc*10 80.6 mv
4 Fc*100 35,4 mv

V. kesimpulan
 Praktikan sudah bisa melakukan
percobaan rangkain R,L,C.
 Praktikan sudah mampu merangkai
rangkaian R, L,C.
 dalam percobaan kali ini dapat
disimpulkan semakin tinggi
frekuensi maka akan semakin tinggi
atau maksimum pula nilai
tegangannya namun bila telah
melampaui maksimum maka nilai
tegangan akan turun lagi.

Referensi
Denny Hidayat, dkk., Praktikum Rangkaian
Elektrik II Laboratorium, Dasar Teknik Elektro
ITERA, Lampung Selatan, 2018

Mattehew N.O. Sadiku & Charles K.


Alexander, Fundamentals of Electric
Circuit 4rd Edition

Anda mungkin juga menyukai