Anda di halaman 1dari 12

MODUL V

RESPON FREKUENSI

Faturrahman (F1B020041R)
Asisten : Inayatullah (F1B019071)
Tanggal Percobaan : 18 Mei 2022

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Pada praktikum modul 5 ‘Respon Frekuensi’ dilakukan 2 percobaan yaitu, kombinasi seri
rangkaian RLC dan kombinasi paralel rangkaian RLC. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
nilai tegangan pada masing-masing bebannya untuk yang dirangkai seri dan mengetahui nilai
arus pada masing-masing beban yang dirangkai parallel dan juga mengetahui bagaimana yang
terjadi apabila frekuensinya di ubah sesuai pentunjuk yang diberikan. Frekuensi resonansi yang
dihasilkan dari rangkaian RLC seri maupun parallel bergantung pada besarnya nilai inductor dan
kapasitor
Kata kunci : Seri, parallel, frekuensi

1. PENDAHULUAN rangkaian resonansi adalah suatu


Pada percobaan respon frekuensi rangkaian listrik yang terdiri atas
terdapat dua sub pembahasan yaitu komponen resistor (R), induktor (L),
kombinasi seri rangkaian RLC dan dan kapasitor (C) yang disusun secara
kombinasi paralel rangkaian RLC, seri atau pun paralel dan
dimana setiap sub memiliki tujuan yaitu: dihubungkan dengan sumber tegangan
V. Konfigurasi itu membentuk sistem
1.1 Kombinasi Seri Rangkaian RLC osilator harmonik.
Tujuan Percobaan : Resonansi adalah suatu gejala
1. Untuk dapat menentukan secara yang terjadi pada suatu rangkaian
eksperimen Frekuensi Resonansi bolak-balik yang mengandung elemen
sebuah rangkaian RLC seri. induktor dan kapasitor. Resonansi
2. Untuk dapat membuktikan listrik terjadi ketika reaktansi indukstif
Resonansi dari sebuah rangkaian sama dengan reaktansi kapasitif.
RLC seri dengan Formula . Pada rangkaian seri, resonansi
terjadi ketika arus maksimum dan
1 impedansi minimum. Sedangkan pada
f R= rangkaian paralel, resonansi terjadi
2 π √ LC ketika arus minimum dan impedansi
maksimum.
1.2 Kombinasi Paralel Rangkaian
Pada suatu rangkaian resonansi
RLC
paralel yang hanya terdiri dari
Tujuan Percobaan :
induktor (L) dan kapasitor (C) jika
1. Untuk dapat menentukan
ditambahkan resistor (R) secara seri
frekuensi resonansi rangkaian
pada salah satu-nya akan
RLC parallel secara praktek.
mengakibatkan bergeser-nya frekuensi
2. Untuk dapat mengukur nilai
resonansi.
arus percabangan dan impedasi
dari frekuensi resonansi
2.2 Respon Frekuensi
rangkaian RLC paralel.
Respon frekuensi merupakan
hubungan atau relasi frekuensi tak bebas
2. DASAR TEORI
pada kedua besaran magnitude dan
2.1 Resonansi Listrik
phasa diantara input sinusoidal steady
Rangkaian RLC atau sering
state dan output sinusoidal steady state.
disebut rangkaian pelana dan
Nilai H(jω) merupakan respon frekuensi
MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022
yang direpresentasikan sebagai jauh, maka untuk memudahkan
perbandingan output respon Y( jω) analisis disepakati bahwa fL dari
terhadap input sinusoidal X (jω) atau penguat ditentukan oleh nilai fL
yang lebih dikenal dengan fungsi tertinggi diantara ketiga fL tersebut.
transfer dalam domain jω: (Mohamad Dengan demikian pengaruh masing-
Ramdhani, 2005:217). masing kapasitor akan dianalisis
secara terpisah, sehingga diperoleh
Y ( jω ) fLs, fLc, dan fLe. Perhatikan
H ( jω )= rangkaian penguat CE pada gambar
X ( jω ) 5.2 (Herman Dwi Surjono, 2009:16).
(5.1)

2.2.1 Konsep Metode Respon Frekuensi


Pada kondisi steady state, masukan
sinusoida pada sistem linier akan
menghasilkan respon sinusoida dengan
frekuensi yang sama, sedangkan
amplitude dan sudut fasa akan berbeda
dengan masukan tersebut. Beda Gambar 2.1 Penguat CE dengan
amplitude dan sudut fasa merupakan kapasitor penentu respon frekuensi
fungsi frekuensi. Sinusoida dapat rendah
dituliskan dalam bentuk bilangan
kompleks yang disebut fasor, dengan Cs adalah kapasitor kopling yang
frekuensi  seperti dibawah ini: menghubungkan sumber sinyal dengan
(Erwin dan Agung, 2017:107). rangkaian penguat. Cc adalah
kapasitor kopling yang
Mcos(t )  M (5.2) menghubungkan rangkaian penguat
dengan beban (RL). Ce adalah
M adalah amplitudo, ω adalah kapasitor yang dipasang paralel
frekuensi dan  adalah sudut dengan Re (R emitor) yang biasanya
phasanya. Sinusoidal dapat juga disebut dengan C by-pass. Fungsinya
dituliskan dalam bentuk bilangan adalah melewatkan sinyal ac ke
kompleks yang disebut phasor. ground, agar tidak terjadi rugi sinyal
Magnitude atau besar dari bilangan pada Re. Dengan adanya C by-pass
kompleks tersebut ialah amplitudo dari maka faktor penguatan menjadi besar
sinyal sinusoidal tersebut dan sudut dengan tetap diperoleh stabilitas bias
dari bilangan kompleks tersebut ialah yang baik karena adanya Re (Herman
sudut phasa dari sinyal sinusoidal Dwi Surjono, 2009:17-19).
tersebut.
2.2.3 Respon Frekuensi Tinggi
2.2.2 Respon Frekuensi Rendah Ada dua faktor yang
Untuk sebuah penguat satu tingkat mempengaruhi tanggapan penguat
biasanya terdapat tiga kemungkinan pada frekuensi tinggi (respon
jaringan RC yaitu: Cs dan Zi; Ce dan frekuensi tinggi), yaitu: (a) kapasitor
Re; serta Cc dan Zo + beban. Masing- liar, dan (b) Beta () yang tergantung
masing jaringan RC tersebut tentunya frekuensi. Kapasitor liar merupakan
mempunyai karakteristik tersendiri efek kapasitansi yang muncul dari
terhadap frekuensi (respon frekuensi) ujung-ujung terminal suatu komponen
rendah. Oleh karena itu masing- atau pengawatan lainnya. Reaktansi
masing akan mempunyai frekuensi cut kapasitor liar ini menjadi berarti bila
off (fL) yang berbeda. dikerjakan pada frekuensi tinggi.
Sebenarnya unjuk kerja respon Sedangkan dari Beta () suatu
frekuensi secara keseluruhan (fL) dari transistor juga sangat dipengaruhi oleh
penguat tersebut ditentukan oleh frekuensi. Artinya, beta () suatu
ketiga fL tersebut secara bersama- transistor akan menurun bila
sama. Akan tetapi dengan asumsi dikerjakan pada daerah frekuensi
bahwa jarak masing-masing fL cukup

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


tinggi (Herman Dwi Surjono, mencapai titik maksimum saat fr-nya
2009:22). sedangkan pada rangkaian resonansi
paralel RLC, rangkaian mencapai titik
minimum saat fr-nya.

Ztot = R + j(XL- XC) (5.6)

Dari hubungan ini akan terlihat


bahwa reaktansi induktif dan kapasitif
Gambar 2.2 Penguat CE dengan selalu akan saling mengurangi. Bila
kapasitor liar penentu respon kedua komponen ini sama besar, maka
frekuensi tinggi akan saling meniadakan, dan dikatakan
bahwa rangkaian dalam keadaan
Pada gambar 2.2 terdapat tiga resonansi. Resonansinya adalah
macam kapasitor liar yang muncul resonansi seri.
diantara kaki transistor, yakni : Cbe, Demikian pula halnya pada
Cbc, dan Cce. Nama-nama ketiga rangkaian paralel RLC admitansi total
transistor tersebut disesuaikan dengan rangkaian dapat dituliskan sebagai:
kaki-kaki transistor yang
bersangkutan. Disamping itu terdapat Ytot = G + j(BC- BXL) (5.7)
pula kapasitor liar yang muncul
karena pengawatan (atau PCB) pada dimana G adalah konduktansi dan B
bagian masukan dan keluaran, yakni : adalah suseptansi.
Cwi dan Cwo (Herman Dwi Surjono,
2009:25-26). Dari hubungan ini juga akan
terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan
2.3 Rangkaian RLC induktif akan selalu saling mengurangi.
Rangkaian RLC dapat terjadi Pada keadaan resonansi, kedua
ketika nilai induktansinya sama besar suseptansi tersebut akan saling
dengan nilai kapasitansinya sehingga meniadakan. Resonansinya adalah
kedua nilai ini akan saling resonansi parallel (Mohamad Ramdhani
menghilangkan dan menyebabkan : 190).
rangkaian RLC tersebut hanya memiliki
sifat Resistif pada saat kondisi dimana
XL = XC,

1
ωL= (5.3)
ωC

1
f R= (5.4)
2 π √ LC Gambar 2.3 Rangkaian Paralel RLC

Saat terjadi resonansi (XL=XC) 3. METODOLOGI


maka harga impedansi rangkaian 3.1 Spesifikasi Alat Dan Komponen
mencapai nilai minimum dan besarnya 1. Resistive Load (1 buah)
samadengan nilai resistornya. saat 2. Inductive Load (1 buah)
impedansi minimum inilah arus yang 3. Capasitive Load (1 buah)
mengalir mencapai maksimum. 4. Function Generator (1 buah)
5. Digital Multimeter (1 buah)
Vmaks 6. Kabel Probe (1 buah)
Z min=R → I maks= (5.5) 7. Kabel Jumper Besar (10 buah)
Zmin
Hal ini berlaku baik pada
rangkaian resonansi seri RLC maupun
rangkaian resonansi paralel. Hanya saja,
pada resonansi seri RLC, rangkaian

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022


3.2 Kombinasi Seri Rangkaian RLC

- Gambar Rangkaian 3.3 Kombinasi Paralel Rangkaian RLC

- Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Rangkaian percobaan respon


frekuensi kombinasi seri RLC.
Gambar 3.4 Rangkaian percobaan respon
- Langkah percobaan frekuensi kombinasi paralel
RLC.

Merangkai sesuai gambar 3.1 - Langkah Percobaan

Merangkai sesuai gambar 3.1

Mengatur frekuensi
(menghitung dengan persamaan )
Mengatur frekuensi
(menghitung dengan persamaan)

mengukur VL , V C ,VR dan VLC

mengukur IL , IC ,IR dan ILC

Mencatat hasil percobaan

Mencatat hasil percobaan


Gambar 3.2 Langkah percobaan A.

Gambar 3.5 Langkah percobaan A.

Merangkai sesuai
gambar 3.4

Merangkai sesuai gambar 3.4


Mengatur frekuensi
± 20 (menghitung
dengan persamaan)
Mengatur frekuensi ± 20
(menghitung dengan persamaan)
mengukur VL ,
VC ,VR dan VLC

mengukur IL , IC ,VR dan ILC

Mencatat hasil
percobaan
Mencatat hasil percobaan

Gambar 3.3 Langkah percobaan B.


Gambar 3.6 Langkah percobaan B.

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022


4. HASIL DAN ANALISIS Diketahui :
4.1 Data Hasil V = 5 volt
4.1.a Percobaan Rangkaian Seri R = 22 Ω
L = 0,2 H
Tabel 4.1.1 Hasil pengukuran percobaan C = 2 ×10−6 F
pembuktian rumus frekuensi resonansi
rangkaian seri RLC.
R
1. Menentukan nilai frekuensi resonansi
L C VC VL VR VLC

(H) (μF)
F (Hz)
(V) (V) (V) (V)
pada rangkaian
)
22 0,2 2 256,41 7,80 11,2 0,19 4,57
22 0,2 4 178,03 3,34 7,75 0,53 4,30 1
22 0,2 8 126,89 7,80 9,17 1,20 1,65 f R=
2 π √ LC
1
f R=
2 π √ 0.2 x 2 . 10
Tabel 4.1.2 Hasil pengukuran percobaan −6
respon frekuensi rangkaian seri RLC f R =256,41 Hz
R L C VC VL VR VLC
Step F (Hz)
(Ω) (H) (μF) (V) (V) (V) (V)

fR-40 22 0,2 2 216,41 5,02 0,178 0,47 4,86 2. Menentukan nilai impedansi (Zt)
fR-30
fR-20
22
22
0,2
0,2
2
2
226,41
236,41
5,03
5,07
0,208
0,225
0,49
0,52
4,86
4,86 X L = j 2 π .256,41.0,2
fR-10 22 0,2 2 246,41 5,07 0,22 0,49 4,86
fR
fR+10
22
22
0,2
0,2
2
2
256,41
266,41
5,08
5,10
0,24
0,273
0,54
0,49
4,86
4,86
= j 322,05
fR+20 22 0,2 2 276,41 5,11 0,284 0,48 4,86
1
fR+30 22 0,2 2 286,41 5,13 0,305 0,46 4,86
X c=
fR+40 22 0,2 2 296,41 5,15 0,319 0,44 4,86
j2 π x fx C
4.1.b Percobaan Rangkaian Paralel 1
¿
2 π x 256,41 x 2 x 10−6
Tabel 4.1.3. Hasil pengukuran percobaan
pembuktian rumus frekuensi resonani ¿ j 312,5
rangkaian parallel RLC
R IL

L C
F (Hz)
IC
(A
IR ILC It
1
(H) (μF) (A) (A) (A) (A)
Zt=

(√ R1 )+( XL1 − XC1 )


) )
22 0,2 2 256,41 4,1 4,2 62,7 1,2 63,8
22 0,2 4 177,80 6,9 6,2 62,1 0,7 63,9
22 0,2 8 125,82 9,4 8,7 62,4 0,9 63,8

Tabel 4.1.4 Pengukuran percobaan respon 1


Zt=

(√ 221 )+( j322,05


frekuensi rangkaian parallel RLC
j 312,5 )
1 1
Step
R L C
F (Hz)
IC IL IR ILC IT

(Ω) (H) (μF) (A) (A) (A) (A) (A)

fR-80 22 0,2 2 176,41 2,8 22,2 60,2 19,2 65,4


fR-60 22 0,2 2 196,41 4,6 16,2 61,9 11,2 64,7
fR-40
fR-20
fR
22
22
22
0,2
0,2
0,2
2
2
2
216,41
236,41
256,41
6,2
7,8
9,5
12,8
10,4
8,7
62,3
62,8
62,9
6,1
2,3
0,7
64,6
64,8
64
Zt=¿ 4,73 Ω
fR+20 22 0,2 2 276,41 11,1 7,6 63,0 3,1 64,3
fR+40 22 0,2 2 296,41 13,2 6,4 63,2 5,6 64,6
fR+60
fR+80
22
22
0,2
0,2
2
2
316,41
336,41
14,3
15,8
6,1
5,2
63,1
63
7,8
10,1
63,2
64,7 3. Menentukan nilai Arus Total pada
rangkaian

4.2 Analisa V
4.2.a Percobaan Rangkaian Seri I t=
Zt
Tabel 4.2.1 Pengukuran percobaan
pembuktian respon frekuensi resonansi 5
I t=
rangkaian Seri RLC 4,73
R
L C VC VL VR VLC
(Ω F (Hz)
(H) (μF) (V) (V) (V) (V)
)
22 0,2 2 256,41 7,80 11,2 0,19 4,57
I t=1,05 A
22 0,2 4 178,03 3,34 7,75 0,53 4,30
22 0,2 8 126,89 7,80 9,17 1,20 1,65
4. Menentukan tegangan pada masing-
masing komponen (VR, VL, VC, VLC)
Perhitungan menggunakan data pertama dari
hasil pengukuran.
MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021
 Tegangan di resistor (VR) % error
V R=IxR
V R=1,05 x 22
V R=23,1 V
V c= | V c hitung−V c Ukur
V c hitung |
x 100 %

% error

 Tegangan di Induktor (VL)


V c= |326,21−5,08
326,21 |
x 100 %

V L=I x X L
% error V c = 98,43 %
V L=Ix j2. π . f . L
V L=1,05 x j (322,05 )  Presentase error tegangan di inductor
V L= j338,15 V
V L=338,15 ∠ 90 ° % error

 Tegangan di Kapasitor (VC)


V C =I x X c
V L=
|
V L hitung−V L Ukur
V L hitung
x 100 %
|
1
V C =I x j % error
2π f C
V C =1,05 x j 310,67
V C = j326,21 V
V L= |338,15−0,24
338,15 |
x 100 %

V C =326,21∠ 90 °
% error V L = 99,92 %
 Tegangan Induktor & Kapasitor
(VLC)  Presentase error tegangan di
induktor & kapasitor

V LC= ( V L −V C )
2

V LC= √( 338,15−326,21 ) % error


2

5.
V LC=11,94 V

Menentukan nilai presentase error


V LC= | V LC hitung−V Ukur
V LC hitung |
x 100 %

 Presentase error tegangan di resistor % error V LC= |11,94−4,86


11,94 |
x 100 %

% error

| |
V R hitung−V R Ukur % error V LC = 59,29%
V R= x 100 %
V R hitung
Untuk perhitungan selanjutnya dengan cara
yang sama, diperoleh hasil pada tabel berikut.

% error V R= |23,1−0,54
23,1 |
x 100 % Tabel 4.2.2 Pengukuran Percobaan Respon
Frekuensi Rangkaian Seri RLC
VR
fR %
% error V R = 97,66 % (Hz) error
Ukur Hitung
216,41 0,47 23,1 97,79
226,41 0,49 23,1 97,87
 Presentase error tegangan di 236,41 0,52 23,1 97,74
kapasitor 246,41 0,49 23,1 97,87
256,41 0,54 23,1 97,66

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022


Berdasarkan tabel 4.2.2 dapat 256,41 5,08 326,21 98,43
dianalisa bahwa ketika nilai Frekuensi (fR)
semakin meningkat maka nilai VR hitung Berdasarkan tabel 4.2.4 dapat
yang didapatkan konstan, hal ini berarti dianalisa bahwa apabila nilai Frekuensi (fR) di
perubahan nilai fR yang semakin meningkat atur semakin meningkat maka nilai VC hitung
tidak berpengaruh terhadap nilai VR, dimana didapatkan nilainya semakin menurun seiring
nilai R yang digunakan konstan maka V R bertambahnya nilai frekuensi (fR) sesuai
hitung juga konstan sesuai dengan persamaan dengan rumus :
:
VR = I x R VC = I x XC

Sedangkan pada nilai VR ukur di Sedangkan pada nilai VC ukur


dapatkan nilai yang fluktuaktif atau berubah- didapatkan nilai yang semakin meningkat
ubah seiring bertambahnya nilai Frekuensi seiring bertambahnya nilai Frekuensi (fR).
(fR). Presentase error yang didapatkan
Persentase error yang didapatkan cukup besar dikarenakan selisih antara VC
cukup besar dikarenakan selisih antara V R ukur dan VC hitung yang besar. Serta
ukur dan VR hitung yang besar. Serta disebabkan alat yang kurang presisi.
disebabkan alat yang kurang presisi.
Tabel 4.2.5 Pengukuran Percobaan Respon
Tabel 4.2.3. Pengukuran Percobaan Respon Frekuensi Rangkaian Seri RLC
Frekuensi Rangkaian Seri RLC VLC
VL fR %
fR % (Hz) error
(Hz) error Ukur Hitung
Ukur Hitung 216,41 4,86 114,29 95,74
216,41 0,178 271,81 99,93 226,41 4,86 84,67 94,26
226,41 0,208 284,37 99,92 236,41 4,86 43,5 88,82
236,41 0,225 296,93 99,92 246,41 4,86 29,6 83,58
246,41 0,22 309,49 99,92 256,41 4,86 11,94 59,29
256,41 0,24 338,15 99,92
Berdasarkan tabel 4.2.5 dapat
Berdasarkan tabel 4.2.3 dapat dianalisa bahwa jika nilai Frekuensi (fR) di
dianalisa bahwa ketika nilai Frekuensi (fR) atur semakin meningkat maka nilai VLC
semakin meningkat maka nilai VL hitung hitung didapatkan nilai yang cenderung
yang didapatkan akan cenderung meningkat menurun seiring bertambahnya nilai frekuensi
seiring bertambahnya nilai frekuensi (fR) (fR) sesuai dengan rumus :
sesuai dengan rumus :

VL = I . XL √
V LC= ( V L −V C )
2

Begitu juga untuk nilai VL ukur akan Sedangkan pada nilai VC ukur
didapatkan nilai yang semakin meningkat didapatkan nilai yang konstan seiring
seiring bertambahnya nilai Frekuensi (fR). bertambahnya nilai Frekuensi (fR).
Presentase error yang didapatkan Presentase error yang didapatkan
cukup besar dikarenakan selisih antara VL cukup besar dikarenakan selisih antara V LC
ukur dan VL hitung yang besar. Serta ukur dan VLC hitung yang besar. Serta
disebabkan alat yang kurang presisi. disebabkan alat yang kurang presisi.

Tabel 4.2.4 Pengukuran Percobaan Respon 4.2.b Percobaan Rangkaian Paralel


Frekuensi Rangkaian Seri RLC Tabel 4.2.6 Pengukuran Percobaan
VC Pembuktian Rumus Frekuensi Resonansi
fR % Rangkaian Paralel RLC
(Hz) error R IL
Ukur Hitung (Ω
L
(H)
C
(μF)
F (Hz)
IC
(A)
(A
IR
(A)
ILC
(A)
It
(A)
) )
216,41 5,02 386,10 98,69 22 0,2 2 256,41 4,1 4,2 62,7 1,2 63,8
226,41 5,03 369,04 98,63 22 0,2 4 177,80 6,9 6,2 62,1 0,7 63,9
22 0,2 8 125,82 9,4 8,7 62,4 0,9 63,8
236,41 5,07 353,43 98,56
246,41 5,07 339,09 98,50

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Perhitungan menggunakan data pertama dari 4. Menentukan tegangan pada masing
hasil pengukuran : masing komponen (IR, IL, IC, ILC)
Diketahui :
 Arus di Resistor (IR)
V= 5 Volt
R= 22 Ω V
L= 0.2 Ω I R=
R
C= 2 × 10-6 F

1. Mencari nilai frekuensi 5


I R=
1 22
f R=
2 π √ LC
I R =0,22 A
1
f R=
2 π √0.2 x 2 . 10
−6
 Arus di Konduktor (IL)

f R =256,41 Hz V
I L=
XL
2. Menentukan nilai impedansi (Zt)
X L= j 2 π . f . L 5
I L=
j 322,05
X L = j 2 π .256,41.0,2
I L = j 0,015 A
= j 322,05

1  Arus di Kapasitor (IC)


X c=
j2 π x f x C
V
I C=
1 XC
X c=
j2 π x 256,41 x 2 x 10−6
5
I C=
¿ j 312,5 j 312,5
1
Zt= I C = j 0,016 A

√( 1
R
+ )(
1

XL XC
1
1
)
 Arus di Induktor & Kapasitor (ILC)
Zt=

√( 1
22
+)( 1

1
j322,05 j 312,5 ) I LC =I L + I C

I LC =( 0,015 ∠ 90 ° )+ ( 0,016 ∠ 90 ° )
Zt=¿ 4,73 Ω
I LC =0,031 ∠180 °
3. Menentukan nilai Arus total pada
rangkaian 5. Menentukan nilai Persentase error

V  Persentase error arus di Resistor


I t=
Zt % error

| |
5 I R hitung−I R Ukur
I t= I R= x 100 %
4,73 I R hitung
I t=1,05 A

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022


% error I R = |0,22−62,7
0,22 |
x 100 %

% error I R = 284 %

 Persentase error arus di Induktor

% error

I L= | I L hitung−I L Ukur
I L hitung |
x 100 %

% error I L = |0,015−4,2
0,015 |
x 100 %

% error I L = 279 %

 Persentase error arus di Kapasitor

% error

I C= |
I C hitung−I C Ukur
I C hitung |
x 100 %

% error I C = |
0,016−4,1
0,016 |
x 100 %

% error I C = 255,25 %

 Persentase error arus di Induktor &


Kapasitor

% error

I LC = |
I LC hitung−I LC Ukur
I LC hitung |
x 100 %

% error I LC = |0,031−1,2
0,031 |
x 100 %

% error I LC = 37,70 %

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Untuk perhitungan selanjutnya dengan cara
yang sama ,diperoleh hasil pada tabel berikut. .
Tabel 4.2.9 Perbandingan perhitungan arus
Tabel 4.2.7 Perbandingan perhitungan arus ukur dengan arus hitung
ukur dengan arus hitung fR IC % error
fR IR % error (Hz)
(Hz) Ukur Hitung
Ukur Hitung 176,41 2,8 0,011 253,54
176,41 60,2 0,22 272 196,41 4,6 0,011 417,18
196,41 61,9 0,22 280 216,41 6,2 0,013 475,92
216,41 62,3 0,22 282 236,41 7,8 0,014 556,14
236,41 62,8 0,22 284 256,41 9,5 0,016 592,75
256,41 62,9 0,22 284
Berdasarkan tabel 4.2.9 dapat dianalisa
Berdasarkan tabel 4.2.7 dapat dianalisa bahwa ketika nilai fR diatur semakin
bahwa IR hitung didapatkan nilai yang meningkat maka akan didapatkan nilai IC
konstan, karena beban R tidak berpengaruh yang cenderung semakin meningkat, begitu
terhadap perubahan fr sesuai dengan juga dengan nilai IC ukur, yang berarti nilai IC
persamaan: akan berbanding lurus dengan fR hal
𝐼𝑅 = 𝑉 . 𝑅 inivsesuai dengan persamaan :
Sedangkan pada nilai I R ukur
V
IC =
didapatkan nilai yang fluktuaktif atau XC
berubah-ubah. Presentase error yang didapatkan cukup
Presentase error yang didapatkan cukup besar dikarenakan selisih antara I C ukur dan
besar dikarenakan selisih antara IR ukur dan IR IC hitung yang besar. Yang dapat di sebabkan
hitung yang besar. Yang dapat di sebabkan oleh kurang presisinya alat yang digunakan.
oleh kurang presisinya alat yang digunakan.
Tabel 4.2.10 Perbandingan perhitungan arus
Tabel 4.2.8 Perbandingan perhitungan arus ukur dengan arus hitung
ukur dengan arus hitung fR4 I LC % error
fR IL % error (Hz)
(Hz) Ukur Hitung
Ukur Hitung 176,41 19,2 0,033 580,81
176,41 22,2 0,022 1008,09 196,41 11,2 0,03 372,33
196,41 16,2 0,020 809 216,41 6,1 0,031 195,77
216,41 12,8 0,018 710,11 236,41 2,3 0,03 75,66
236,41 10,4 0,016 649 256,41 0,7 0,031 21,48
256,41 8,7 0,015 579
Berdasarkan tabel 4.2.10 dapat dianalisa
Berdasarkan tabel 4.2.8 dapat dianalisa bahwa pada nilai Frekuensi (fR) di atur
bahwa pada nilai Frekuensi (fR) di atur semakin meningkat, kemudian pada nilai ILC
semakin meningkat maka nilai I L hitung hitung didapatkan nilai yang cenderung
didapatkan nilai yang menurun seiring konstan karena nilai ILC bergantung pada nilai
bertambahnya nilai frekuensi (fR). IL+LC sesuai dengan rumus :
Begitu juga untuk nilai IL ukur didapatkan ILC = IL + LC
nilai yang semakin menurun seiring Sedangkan pada nilai ILC ukur didapatkan
bertambahnya nilai Frekuensi (fR). hal ini nilai yang semakin menurun seiring
sesuai dengan persamaan: bertambahnya nilai Frekuensi (fR).
V Presentase error yang didapatkan cukup
IL = besar dikarenakan selisih antara ILC ukur dan
XC ILC hitung yang besar. Yang dapat di
Presentase error yang didapatkan cukup sebabkan oleh kurang presisinya alat yang
besar dikarenakan selisih antara IL ukur dan digunakan.
IL hitung yang besar. Yang dapat di sebabkan
oleh kurang presisinya alat yang digunakan

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022


5. KESIMPULAN Teknik. Universitas Mataram.
Erwin dan Agung. 2017. Perancangan
1. Kombinasi Seri Rangkaian RLC
Metode Kendali. Bandung :
a. Pada Kombinasi Seri Rangkaian RLC ini Universitas Telkom.
dapat diketahui bahwa pada saat nilai
beban kapasitor meningkat maka nilai Herman Dwi Surjono. 2009. Elektronika
dari frekuensi resonansi penurunan Lanjut. Jember : Cerdas Ulet Kreatif.
sehingga dapat mempengaruhi nilai
tegangan pada resistor (VR), kapasitor Mohamad Ramdhani. 2005. Rangkaian
(VC), dan induktor (VL). Listrik. Bandung : STTT
b. Nilai frekuensi resonansi dipengaruhi oleh
nilai induktansi dan kapasitansi, Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
dikarenakan pada percobaan kali ini Rangkaian Listrik. Lab Listrik Dasar
digunakan nilai kapasitansi yang berubah
dan nilai induktansi yang tetap, yang FT UNRAM, 2022.
dimana nilai kapasitansi yang meningkat
maka nilai pada frekuensi resonansi
semakin menurun, hal ini sesuai dengan
1
persamaan : f R =
2 π √ LC
2. Kombinasi Parallel Rangkaian RLC

a. Pada Kombinasi Parallel Rangkaian RLC


dapat diketahui bahwa pada saat nilai
beban kapasitor meningkat maka nilai
dari frekuensi resonansi
mengalami penurunan sehingga dapat me
mpengaruhi nilai tegangan pada resistor
(VR), kapasitor (VC), dan induktor (VL).

b. Pada nilai arus total dengan rangkaian


parallel memiliki nilai yang menurun
seiring bertambahnya nilai frekuensi, hal
ini disebabkan karena frekuensi
mempengaruhi nilai beban yang juga me
mpengaruhi nilai arus total. Sedangkan
nilai dari frekuensi resonansi
mempengaruhi nilai dari impedansi total
yang dimana semakin menurunnya nilai
frekuensi resonansi maka impedansi
totalnya akan semakin menurun pula,
sesuai dengan persamaan:
1
Zt=

(√ R1 )+( XL1 − XC1 )


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022. Modul Praktikum Rangkaian


Listrik. Laboratorium Listrik
Dasar. Jurusan Teknik Elektro. Fakultas

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


5. KESIMPULAN Teknik. Universitas Mataram.
Erwin dan Agung. 2017. Perancangan
1. Kombinasi Seri Rangkaian RLC
Metode Kendali. Bandung :
a. Pada Kombinasi Seri Rangkaian RLC ini Universitas Telkom.
dapat diketahui bahwa pada saat nilai
beban kapasitor meningkat maka nilai Herman Dwi Surjono. 2009. Elektronika
dari frekuensi resonansi penurunan Lanjut. Jember : Cerdas Ulet Kreatif.
sehingga dapat mempengaruhi nilai
tegangan pada resistor (VR), kapasitor Mohamad Ramdhani. 2005. Rangkaian
(VC), dan induktor (VL). Listrik. Bandung : STTT
b. Nilai frekuensi resonansi dipengaruhi oleh
nilai induktansi dan kapasitansi, Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
dikarenakan pada percobaan kali ini Rangkaian Listrik. Lab Listrik Dasar
digunakan nilai kapasitansi yang berubah
dan nilai induktansi yang tetap, yang FT UNRAM, 2022.
dimana nilai kapasitansi yang meningkat
maka nilai pada frekuensi resonansi
semakin menurun, hal ini sesuai dengan
1
persamaan : f R =
2 π √ LC
2. Kombinasi Parallel Rangkaian RLC

a. Pada Kombinasi Parallel Rangkaian RLC


dapat diketahui bahwa pada saat nilai
beban kapasitor meningkat maka nilai
dari frekuensi resonansi
mengalami penurunan sehingga dapat me
mpengaruhi nilai tegangan pada resistor
(VR), kapasitor (VC), dan induktor (VL).

b. Pada nilai arus total dengan rangkaian


parallel memiliki nilai yang menurun
seiring bertambahnya nilai frekuensi, hal
ini disebabkan karena frekuensi
mempengaruhi nilai beban yang juga me
mpengaruhi nilai arus total. Sedangkan
nilai dari frekuensi resonansi
mempengaruhi nilai dari impedansi total
yang dimana semakin menurunnya nilai
frekuensi resonansi maka impedansi
totalnya akan semakin menurun pula,
sesuai dengan persamaan:
1
Zt=

(√ R1 )+( XL1 − XC1 )


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022. Modul Praktikum Rangkaian


Listrik. Laboratorium Listrik
Dasar. Jurusan Teknik Elektro. Fakultas

MODUL 5 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022

Anda mungkin juga menyukai