Anda di halaman 1dari 8

MODUL II

HUKUM-HUKUM DASAR RANGKAIAN DAN


PENERAPANNYA

Faturrahman (F1B020041)
Asisten : Lalu Rahmat Magfirah (F1B018081)
Tanggal Percobaan : Rabu, 20 April 2022

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Praktikum modul 2, Hukum-hukum dasar rangkaian dan penerapannya, pada praktikum ini
terdapat 2 buah percobaan, percobaan 1 tentang hukum kirchoff tegangan dan arus, dan
percobaan 2 tentang penerapan hukum-hukum kirchoff (persamaan mesh). Pada
percobaan yang dilakukan didapat bahwa nilai elemen hasil pengukuran mendekati nilai
elemen hasil perhitungan, baik itu pada perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan
(KVL), hukum kirchoff arus (KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.
Kata kunci: KCL, KVL, persamaan mesh.

2.1. PENDAHULUAN nol” . Hukum kirchhoff tegangan ini dapat


2.1.1. HUKUM KIRCHOFF TEGANGAN juga dinyatakan dengan persamaan
DAN ARUS matematika sebagai berikut.

Untuk mencari hubungan antara


∑ V =0
Jumlah tegangan pada suatu lintasan
jumlah tegangan yang diberikan pada
tertutup sama dengan nol, atau penjumlahan
rangkaian seri yang dihubungkan dengan
tegangan pada masing-masing komponen
tahanan dan tegangan yang digunakan. Untuk
penyusunnya yang membentuk satu lintasan
menguji secara eksperimental hubungan yang
tertutup akan bernilai sama dengan nol
telah ditemukan pada tujuan 1. Untuk mencari
(Mohamad Ramdhani, 2005 : 157).
hubungan antara jumlah arus yang masuk
Hukum Kirchhoff untuk tegangan
kepersimpangan / cabang pada sebuah
menyatakan bahwa jumlah tegangan pada
rangkaian listrik dan arus yang meninggalkan
suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.
persimpangan tersebut.Untuk menguji secara
Polaritas atau arah tegangan tergantung arah
eksperimental hubungan yang telah di
arus listrik. Arus akan mengalir dari titik yang
temukan pada tujuan.
berpotensial atau bertegangan lebih tinggi
menuju titik yang berpotensial lebih rendah.
2.1.2 Penerapan Hukum-Hukum
Titik yang mempunyai tegangan lebih rendah
Kirchoff (Persamaan Mesh)
ialah titik yang mempunyai polaritas positif,
Untuk memverifikasi eksperimental arus dan titik yang mempunyai tegangan lebih
dengan menggunakan metode arus mesh. rendah adalah titik dengan polaritas negatif
(Zuhal, 2004: 16-17).
2.2. DASAR TEORI
2.2.1. Hukum Kirchhoff Tegangan

Pada hukum kirchhoff tegangan atau yang


sering disebut hukum kirchhoff ke II ini
menyatakan “Pada setiap rangkaian tertutup
(loop), jumlah penurunan tegangan adalah

| Praktikum Rangkaian Listrik 2022


Gambar 2.1 Rangkaian menurut hukum Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian
kirchoff tegangan (Hayt,Wiliam.2010) yang disusun secara ber-urutan (segaris). Pada
2.2.2. Hukum Kirchhoff Arus rangkaian hambatan seri yang dihubungkan
dengan suatu sumber tegangan, besar kuat
Hukum kirchhoff arus merupakan hukum arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut
kirchhof pertama (I) yang menyatakan bahwa adalah sama. Jadi, semua hambatan yang
“Arus total yang masuk pada suatu titik terpasang pada rangkaian tersebut dialiri arus
sambungan atau percabangan adalah nol“. listrik yang besarnya sama. Bila salah satu
Hukum kirchhoff arus ini dapat dinyatakan hambatan ada yang putus, maka arus listrik
dalam persamaan matematika sebagai berikut. pada rangkaian tersebut juga putus/tidak
mengalir.

Gambar 2.3 Rangkaian hambatan seri

2.2.4. Rangkaian Hambatan Paralel

Hambatan paralel adalah rangkaian yang


disusun secara berdampingan/berjajar. Jika
hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan
dengan suatu sumber tegangan, maka
Gambar 2.2 contoh jumlah arus yang tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan
memasuki cabang adalah sama. Sesuai dengan Hukum I
Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada
Jumlah arus yang memasuki suatu masingmasing hambatan sama dengan kuat
percabangan atau node atau simpul sama arus yang mengalir pada penghantar utama.
dengan arus yang meninggalkan percabangan
atau node atau simpul, dengan kata lain
jumlah aljabar semua arus yang memasuki
sebuah percabangan atau node atau simpul
sama dengan nol (Mohamad Ramdhani, 2005 :
157).
Tanda negatif pada I1 menunjukkan bahwa
arus keluar dari titik cabang dan jika arus
masuk titik cabang diberi tanda positif. Arah
setiap arus ditunjukkan dengan anak panah,
jika arus berharga positif maka arus mengalir Gambar 2.4 Rangkaian hambatan paralel
searah dengan anak panah, demikian
sebaliknya. “pada setiap titik cabang, jumlah 2.2.5. Hubungan Seri dan Paralel
semua arus yang memasuki cabang harus Rangkaian
sama dengan semua arus yang meninggalkan
cabang tersebut” (Giancoli, 2014 : 105). Secara umum digolongkan menjadi :
Hukum I Kirchhoff merupakan hukum 1. Hubungan seri
kekekalan muatan yang menyatakan bahwa Jika salah satu terminal dari dua elemen
jumlah muatan yang mengalir tidak berubah. tersambung, akibatnya arus yang lewat akan
Ini artinya laju muatan (kuat arus) yang sama besar.
menuju titik cabang sama besarnya dengan
laju muatan (kuat arus) yang meninggalkan
titik cabang (Surya, 2009: 95).

2.2.3. Rangkaian Hambatan Seri

| Praktikum Rangkaian Listrik 2022


Gambar 2.5 Rangkaian hambatan seri Risdiyanto, 2017 : 21).

2. Hubungan parallel
Jika semua terminal terhubung dengan
elemen lain dan akibatnya tegangan
diantaranya akan sama (Kurriawan dan
Chandra, 2018 : 109).

Gambar 2.6 Rangkaian hambatan paralel


Gambar 2.8 Gelang warna pada resistor (a) 4
2.2.6. Resistor gelang, (b) 5 gelang
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian elektronika. Resistor termasuk
komponen pasif pada rangkaian elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai
namanya bersifat resistif dan termasuk salah
satu komponen elektronika dalam kategori
komponen pasif.
Gambar 2.9 Kode Warna Resistor
2.3. METODOLOGI
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor 2.3.1. Alat dan Bahan
di sebut Ohm dan dilambangkan dengan
simbol Omega (Ω). Hukum Ohm menyatakan
bahwa resistansi berbanding terbalik dengan JUM
NO ALAT
LAH
jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain
nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki Basic Electricity Trainer
nilai yang lain seperti nilai toleransi dan 1 Basic Station EFT-ELC- 1
kapasitas daya yang mampu dilewatkannya BC (EFT-LBS-1)
(Irma dan Dedy, 2018 :1).
Basic Electricity modul 2
2 1
LAB.LD.BEM-2/02

Power supply variable 0-


3 1
15 V DC
4 Digital Multimeter 1
Gambar 2.7 Bentuk dan simbol resistor 5 Kabel konektor 8
6 Kabel jepit 4
Terdapat bermacam resistor, salah satunya
yaitu jenis resistor karbon dan metalfilm yang 7 Resistor 120 Ω 1
banyak kita jumpai. Pada resistor karbon dan
8 Resistor 120 Ω 1
metalfilm terdapat gelang berwarna sebagai
kode yang menandakan nilai dari 9 Resistor 390 Ω 1
resistansinya. Ada yang berjumlah 4 gelang
(biasanya warna dasar coklat muda) ada juga 10 Resistor 390 Ω 1
yang 5 gelang (biasanya warna dasar biru, 11 Resistor 120 Ω 1
kalau di toko elektronika biasa disebut resistor
1%). Satuan dari nilai resistor adalah Ohm 12 Resistor 120 Ω 1
dengan simbol Ω (omega). Nilai resistor diatas 13 Resistor 390 Ω 1
1000 Ohm dinyatakan dengan Kilo Ohm
disingkat KΩ (1KΩ=1.000Ω) (Gunawan 14 Resistor 820 Ω 1

| Praktikum Rangkaian Listrik 2022


R3 390 380 0,75 1,92
2.3.2. LANGKAH PERCOBAAN R4 390 384 3,18 8,14
R5 120 117 0,42 3,53
- Gambar rangkaian R6 120 119 0,42 3,53
R7 390 388 0,42 1,09
R
820 808 6,68 8,14
8
2.4.1.2 Analisis
1. Hukum Kirchoff Tegangan
 Menghitung persentase error tiap
Gambar 2.10 Rangkaian kombinasi seri resistor
parallel Diketahui : Rbaca = 120 Ω
- Langkah Percobaan Rukur = 119 Ω
Ditanyakan : % error ?
Merangkai sesuai Gambar 2.10 Penyelesaian :
I Input sumber DC 12 Volt

|Rukur-Rbaca |
Mengukur tegangan dan arus pada tiap
II resistor yang terpasang %error = x 100
Rukur
Mencatat hasil percobaan %
III

Penerapan Hukum-Hukum
(Persamaan Mesh)
Kirchoff
=|119−120
129 |
x 100 %

= 0,84 %
- Gambar rangkaian
Perhitungan selanjutnya disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 2.2 Tabel hasil perhitungan

R ukur R baca Error


R
(Ω) (Ω) (%)
R1 119 120 0,84
Gambar 2.11 Persamaan Mesh R2 120 120 0
- Langkah percobaan R3 380 390 2,63
Merangkai sesuai Gambar 2.11 R4 384 390 1,54
I Input sumber DC 12 Volt R5 117 120 2,56
R6 119 120 0,84
Mengukur tahanan dan tegangan pada
tiap resistor yang terpasang R7 388 390 0,52
II
R8 808 820 2,48
Mencatat hasil percobaan Berdasarkan data tabel 2.2 diatas dapat
III dianalisa bahwa nilai persentase error dari
tahanan tergantung dari selisih nilai baca dan
ukur. Semakin besar selisih antara tahanan
maka nilai persentase error yang di dapat
2.4. HASIL DAN ANALISIS
akan semakin besar pula. Begitupun
2.4.1. PERCOBAAN I Hukum Kirchoff
sebaliknya semakin kecil selisih nilai tahanan
Tegangan dan Arus
makan niali error akan semakin kecil juga.
2.4.1.1 Hasil dan Perhitungan
Tabel 2.1. Hasil percobaan Hukum Kirchoff  Menghitung Vs hitung
Tegangan dan Arus
R R Aru Diketahui: Vs = 12
Teganga VR1= 0,98
bac uku s
R n VR2 = 0,75
a r (mA
(Volt) VR3 = 0,75
(Ω) (Ω) )
VR4 = 3,18
R1 120 119 0,98 8,14
VR5 = 0,42
R2 120 120 0,75 6,23
VR6 = 0,42
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022
VR7 = 0,42
VR8 = 6,68 Diketahui : IR1 = 8,14 mA
IR2 = 6,23 mA
Vs hitung = VR1+VR2||VR3+ VR4 + VR5||VR6|| IR3 = 1,92 mA
VR7 + VR8 IR4 = 8,14 mA
Vshitung= 0,98+(0,75||0,75)+3,18+(0,42|| IR5 = 3,53 mA
0,42||0,42)+6,68 IR6 = 3,53 mA
Vs hitung= 11,35 V IR7 = 1,09 mA
IR8 = 8,14 mA
 Menghitung % error dari Vs dengan
Ditanya: IR1, IR4 , IR8 dan % error?
persamaan :
Vshit−Vsukur IR1hit = IR2 + IR3
% error Vs=⌈ ⌉ x 100 % = 6,23 + 1,92
Vshit
= 8,15 mA
% error V s= |
11,35−12
11,35 |
x 100 % IR4 hit = IR5 + IR6 + IR7
IR4 hit = 3,53 + 3,53+ 1,09
IR4 hit = 8,15 mA
% error V s=5,72 %
Dari perhitungan di atas, didapatkan nilai IR1 =IR4= IR8
Vs hitung sebesar 11,35 V, sedangkan untuk IR8 hit = IR5 + IR6 + IR7
nilai Vs ukur sebesar 12 V. pada percobaan =3,53+3,53+1,09
ini dapat dikatakan sesuai dengan teori =8,15 mA
dimana jumah tegangan dalam suatu
rangkaian sama dengan nol sesuai dengan  Menghitung % error IR1,IR4 dan IR8 dengan
hukum kirchoff tegangan, dimana persentase
yang didapatkan sangat sedikit yaitu sebesar persamaan:
5,72 %.
 Grafik Hubungan antara Tegangan dan
resistansi
% error I Rx= | IRxhitung−IRxukur
IRxhitung |x 100
% error I Rx=| |x 100
IR 1 hitung−IR 1ukur
IR 1 hitung
% error I R 1=|
8,15 |
8,15−8,14
x 100 %
% error I R 1=0,12 %
Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat
pada tabel berikut :

Gambar 2.13 Grafik hubungan antara Tabel 2.3 Tabel hasil perhitungan.
tegangan hitung dan resistansi ukur R Ihitung Iukur Error
(Ω) (mA) (mA) (%)
Berdasarkan gambar 2.13 di atas dapat R1 8,15 8,14 0,12
dianalisa bahwa nilai resistansi yang
R4 8,15 8,14 0,12
diberikan fluktuatif sehingga menyebabkan
nilai tegangan yang didapatkan juga R5 8,15 8,14 0,12
fluktuatif. Hal ini dapat terjadi karena Berdasarkan tabel 2.3 di atas dapat
kurangnya presisi alat pengukuran maupun dianalisa bahwa nilai antara Ihitung dengan
human error yang terjadi pada saat Iukur sangat mendekati dimana hanya selisih
pengambilan data. Yang dimana seharusnya 0,01 mA dimana hal tersebut menandakan
nilai resistansi berbanding lurus dengan nilai bahwa percobaan ini sesuai dengan hukum
tegangan sesuai dengan persamaan R = V / I. Kirchoff Arus (KCL) yang mengatakan
2. Hukum Kirchoff Arus bahwa jumlah arus yang masuk pada node
akan sama dengan jumlah arus yang keluar.
 Menghitung arus tiap resistor Dimana perbandingan antara R1, R4, dan R5
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022
memiliki persentase error yang sama yaitu R2(I2-I1) + R3I2 + R4(I2-I3) + R6I2= 0
0,12%. Hal ini dikarenakan nilai Ihitung 86,7(I2-I1) + 86,6I2 + 65,2(I2-I3) + 87,2I2 =
dengan Iukur konstan sehingga 0
menyebabkan nilai % error juga konstan -86,7I1 + 325,7I2 – 65,2I3 = 0…...(2)
 Grafik Hubungan antara arus hitung dan  Menghitung mesh 3 dengan persamaan :
arus ukur terhadap resistansi
R4(I3-I2) + R5I3 + R7I3 = 0
R4I3 – R4I2 + R5I3 + R7I3 = 0
65,2I3 – 65,2I2 + 75,8I3 + 76,2I3 = 0
– 65,22 + 217,2I3 = 0...............................(3)
Dengan menggunakan metode cramer

( )( ) ( )
207,2 −86,7 0 I1 12
−86,7 325,7 −65,2 I 2 = 0
0 −65,2 217,2 I 3 0

 Mencari nilai ∆ R :
Gambar 2.12 Grafik hubungan antara
arushitung dan arus ukur terhadap resistansi

( )
207,2 −86,7 0
Berdasarkan gambar 2. 12 di atas dapat ∆ R = Det −86,7 325,7 −65,2
dianalisa bahwa nilai Iukur dan Ihitung 0 −65,2 217,2
konstan dan perbedaan nilainya sangat = 13359370,372
sedikit yaitu hanya 0,01 mA saja. Maka dari  Mencari nilai I1, I2 dan I3
ini dapat disimpulkan bahwa percobaan ini
sesuai dengan hukum kirchoff arus (KCL)

( )
yang mengatakan bahwa jumlah arus yang
12 −86,7 0
masuk pada node akan sama dengan jumlah det 0 325,7 −65,2
I1 =
arus yang keluar. 0 −65,2 217,2
2.4.2. Penerapan Hukum-Hukum Kirchoff ∆R
(Persamaan Mesh)
2.4.2.1 Hasil dan Perhitungan
797892
=
Table 2.4 Hasil percobaan persamaan 13359370,372
mesh = 0,0597253 A

( )
207,2 12 0
R
R Baca R Ukur Tegangan Arus det −86,7 0 −65,2
(Ω) (Ω) (V) (mA) I2 =
0 0 217,2
R1 120 120,5 6,46 44
∆R
R2 120 86,7 4,68 32
225974,88
R3 120 86,6 1,74 12 =
13359370,372
R4 120 65,2 1,17 8 = 0.0169151 A

( )
R5 120 75,8 0,579 4 207,2 −86,7 12
R6 120 87,2 1,77 12 det −86,7 325,7 0
I3 =
R7 120 76,2 0,587 4 0 −65,2 0
∆R
2.4.2.2 Analisis 67834,08
 Menghitung mesh 1 dengan persamaan : =
13359370,372
- Vs + R1I1 + R2(I1-I2) =0 = 0,00507764A
- 12 + 120,5I1 + 86,7(I1-I2) =0  Menghitung nilai arus di masing-masing
- 12 + 120,5I1 + 86,7I1 – 86,7I2 = 0 resistor :
- 12 + 207,2I1 – 86,7I2 =0
207,2I1 – 86,7I2 = 12….. IR1 = I1
(1) = 0,0597253 A
 Menghitung mesh 2 dengan persamaan : IR2 = I1 – I2
= 0,0597253 - 0.0169151
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022
= 0,0428102 A Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat
IR3 = I3 dianalisa bahwa nilai resistansi ukur yang
= 0,00507764 A diberikan konstan sebesar 120, sehingga
IR4 = I2 – I3 didapatkan nilai tegangan ukur dan nilai
= 0.0169151- 0,00507764 tegangan hitung yang fluktuatif, yang
= 0,01183746 A seharusnya nilai tegangan berbanding lurus
IR5 = I3 dengan nilai resistansi. Sesuai dengan
= 0,00507764 A persamaan R = V/I.
IR6 = I2 Sedangkan untuk nilai arus ukur dan arus
= 0.0169151 A hitung yang didapat juga fluktuatif, yang
IR7 = I3 dimana seharusnya nilai arus berbanding
= 0,00507764 A terbalik dengan nilai resistansi sesuai dengan
 Menghitung tegangan pada masing-masing persamaan R = V/I.
elemen Untuk nilai % error yang didapat sangat
tinggi, dimana nilai tertinggi sebesar 140 %.
VR1 = IR1 * R1 Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya
= 0,0597253 * 120 presisi alat ukur maupun human error yang
= 7,167036 V terjadi pada saat pengambilan data. Nilai %
VR2 = IR2 * R2 error dapat di cari dengan persamaan:

| |
= 0,0428102 * 120 I 1hitung −I 1ukur
= 5,137224 V %error = ×100 %
VR3 = IR3 * R3 I 1hitung
= 0,00507764 * 120  Grafik hubungan nilai tegangan hitung
= 0,6093168 V terhadap resistansi
VR4 = IR4 * R4
= 0,01183746 * 120
= 1,4204952 V
VR5 = IR5 * R5
= 0,00507764 * 120
= 0,6093168 V
VR6 = IR6 * R6
= 0.0169151 * 120
= 2,029812 V
VR7 = IR7 * R7
= 0,00507764 * 120 Gamabr 2.14 Grafik Hubungan Tegangan
= 0,6093168 V hitung terhadap resistansi
Pada grafik 2.14 di atas dapat dianalisa
 Menghitung %error nilai arus : bahwa seiring diberikanya nilai resistansi
yang konstan, maka nilai tegangan hitung

%error =
|
I 1hitung −I 1ukur
I 1hitung |
×100 %
yang didapat fluktuatif, yang seharsunya nilai
tegangan berbanding lurus terhadap nilai
resistansi. Sesuai dengan persamaan R = V/I .

= |
0,059−0,0 44
0,059 |
×100 %
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya presisi
dari alat maupun human error yang terjadi
pada saat pengambilan data
= 7, 23%
 Grafik hubungan nilai arus hitung terhadap
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada resistansi
tabel dibawah ini
Table 2.5 Tabel hasil perhitungan %error
R V Erro
V hit I ukur I hit
R Ukur ukur r
(V) (mA) (mA)
(Ω) (V) (%)
R1 120 6,46 7,16 0,044 0,059 25,42
R2 120 4,68 5,13 0,032 0,042 23,80
R3 120 1,74 0,60 0,012 0,0085 41,17
R4 120 1,17 1,42 0,008 0,011 27,27
R5 120 0,579 0,60 0,004 0,005 20
R6 120 1,77 2,02 0,012 0,016 25
R7 120 0,587 0,60 0,004 0,005 20

| Praktikum Rangkaian Listrik 2022


Gambar 2.15 Grafik Hubungan V hitung Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Mgnet.
terhadap resistor Tangerang: PT Kandell.
Pada grafik 2.15 di atas dapat dianalisa Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
bahwa seiring diberikanya nilai resistansi Rangkaian Listrik, Lab Listrik Dasar
yang konstan, maka nilai arus hitung yang FT UNRAM, 2017.
didapat fluktuatif, yang seharsunya nilai arus Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik.
berbanding terbalik terhadap nilai resistansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sesuai dengan persamaan R = V/I .
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya presisi
dari alat maupun human error yang terjadi
pada saat pengambilan data.

2.5. Kesimpulan
2.5.1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
a. Pada suatu rangkaian seri (resistor)
nilai tegangan yang didapat sama
dengan nilai tegangan yang dihitung.
Hal ini sesuai dengan hukum kirchoff
II.
b. Hukum kirchoff tegangan dapat
digunakan dalam menyesaikan
permasalahan pada rangkaian listrik
dimana jumlah tegangan pada masing -
masing resistor yang di rangkai seri
memiliki nilai yang sama dengan
tegangan sumber yang diberikan.
c. Pada suatu rangkaian percabangan
tertutup nilai arus yang masuk sama
dengan nilai arus yang keluar dari
percabangan tersebut. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum kirchoff arus.
d. Hukum kirchoff arus dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan
rangkaian listrik paralel dimana jumlah
arus yang memasuki suatu percabangan
adalah sama dengan jumlah arus yang
keluar percabangan.

2.5.2 Penerapan Hukum - Hukum Kirchoff


(Persamaan Mesh)
Penerapan hukum-hukum kirchoff
pada analisis mesh adalah hukum
kirchoff tentang tegangan yang
digunakan untuk mencari nilai arus yang
mengalir pada rangkaian tertutup.
Dengan metode arus mesh, maka didapat
nilai arus I1, I2, dan I3 pada rangkaian
dengan akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan
Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Muhammad, Utut. 2018. LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
"HUKUM KIRCHOFF". Jakarta.
Nahvi, Muhammad. 2004. Rangkaian Listrik.
Jakarta: Erlangga
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022

Anda mungkin juga menyukai