Faturrahman (F1B020041)
Asisten : Lalu Rahmat Magfirah (F1B018081)
Tanggal Percobaan : Rabu, 20 April 2022
Abstrak
Praktikum modul 2, Hukum-hukum dasar rangkaian dan penerapannya, pada praktikum ini
terdapat 2 buah percobaan, percobaan 1 tentang hukum kirchoff tegangan dan arus, dan
percobaan 2 tentang penerapan hukum-hukum kirchoff (persamaan mesh). Pada
percobaan yang dilakukan didapat bahwa nilai elemen hasil pengukuran mendekati nilai
elemen hasil perhitungan, baik itu pada perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan
(KVL), hukum kirchoff arus (KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.
Kata kunci: KCL, KVL, persamaan mesh.
2. Hubungan parallel
Jika semua terminal terhubung dengan
elemen lain dan akibatnya tegangan
diantaranya akan sama (Kurriawan dan
Chandra, 2018 : 109).
|Rukur-Rbaca |
Mengukur tegangan dan arus pada tiap
II resistor yang terpasang %error = x 100
Rukur
Mencatat hasil percobaan %
III
Penerapan Hukum-Hukum
(Persamaan Mesh)
Kirchoff
=|119−120
129 |
x 100 %
= 0,84 %
- Gambar rangkaian
Perhitungan selanjutnya disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 2.2 Tabel hasil perhitungan
Gambar 2.13 Grafik hubungan antara Tabel 2.3 Tabel hasil perhitungan.
tegangan hitung dan resistansi ukur R Ihitung Iukur Error
(Ω) (mA) (mA) (%)
Berdasarkan gambar 2.13 di atas dapat R1 8,15 8,14 0,12
dianalisa bahwa nilai resistansi yang
R4 8,15 8,14 0,12
diberikan fluktuatif sehingga menyebabkan
nilai tegangan yang didapatkan juga R5 8,15 8,14 0,12
fluktuatif. Hal ini dapat terjadi karena Berdasarkan tabel 2.3 di atas dapat
kurangnya presisi alat pengukuran maupun dianalisa bahwa nilai antara Ihitung dengan
human error yang terjadi pada saat Iukur sangat mendekati dimana hanya selisih
pengambilan data. Yang dimana seharusnya 0,01 mA dimana hal tersebut menandakan
nilai resistansi berbanding lurus dengan nilai bahwa percobaan ini sesuai dengan hukum
tegangan sesuai dengan persamaan R = V / I. Kirchoff Arus (KCL) yang mengatakan
2. Hukum Kirchoff Arus bahwa jumlah arus yang masuk pada node
akan sama dengan jumlah arus yang keluar.
Menghitung arus tiap resistor Dimana perbandingan antara R1, R4, dan R5
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022
memiliki persentase error yang sama yaitu R2(I2-I1) + R3I2 + R4(I2-I3) + R6I2= 0
0,12%. Hal ini dikarenakan nilai Ihitung 86,7(I2-I1) + 86,6I2 + 65,2(I2-I3) + 87,2I2 =
dengan Iukur konstan sehingga 0
menyebabkan nilai % error juga konstan -86,7I1 + 325,7I2 – 65,2I3 = 0…...(2)
Grafik Hubungan antara arus hitung dan Menghitung mesh 3 dengan persamaan :
arus ukur terhadap resistansi
R4(I3-I2) + R5I3 + R7I3 = 0
R4I3 – R4I2 + R5I3 + R7I3 = 0
65,2I3 – 65,2I2 + 75,8I3 + 76,2I3 = 0
– 65,22 + 217,2I3 = 0...............................(3)
Dengan menggunakan metode cramer
( )( ) ( )
207,2 −86,7 0 I1 12
−86,7 325,7 −65,2 I 2 = 0
0 −65,2 217,2 I 3 0
Mencari nilai ∆ R :
Gambar 2.12 Grafik hubungan antara
arushitung dan arus ukur terhadap resistansi
( )
207,2 −86,7 0
Berdasarkan gambar 2. 12 di atas dapat ∆ R = Det −86,7 325,7 −65,2
dianalisa bahwa nilai Iukur dan Ihitung 0 −65,2 217,2
konstan dan perbedaan nilainya sangat = 13359370,372
sedikit yaitu hanya 0,01 mA saja. Maka dari Mencari nilai I1, I2 dan I3
ini dapat disimpulkan bahwa percobaan ini
sesuai dengan hukum kirchoff arus (KCL)
( )
yang mengatakan bahwa jumlah arus yang
12 −86,7 0
masuk pada node akan sama dengan jumlah det 0 325,7 −65,2
I1 =
arus yang keluar. 0 −65,2 217,2
2.4.2. Penerapan Hukum-Hukum Kirchoff ∆R
(Persamaan Mesh)
2.4.2.1 Hasil dan Perhitungan
797892
=
Table 2.4 Hasil percobaan persamaan 13359370,372
mesh = 0,0597253 A
( )
207,2 12 0
R
R Baca R Ukur Tegangan Arus det −86,7 0 −65,2
(Ω) (Ω) (V) (mA) I2 =
0 0 217,2
R1 120 120,5 6,46 44
∆R
R2 120 86,7 4,68 32
225974,88
R3 120 86,6 1,74 12 =
13359370,372
R4 120 65,2 1,17 8 = 0.0169151 A
( )
R5 120 75,8 0,579 4 207,2 −86,7 12
R6 120 87,2 1,77 12 det −86,7 325,7 0
I3 =
R7 120 76,2 0,587 4 0 −65,2 0
∆R
2.4.2.2 Analisis 67834,08
Menghitung mesh 1 dengan persamaan : =
13359370,372
- Vs + R1I1 + R2(I1-I2) =0 = 0,00507764A
- 12 + 120,5I1 + 86,7(I1-I2) =0 Menghitung nilai arus di masing-masing
- 12 + 120,5I1 + 86,7I1 – 86,7I2 = 0 resistor :
- 12 + 207,2I1 – 86,7I2 =0
207,2I1 – 86,7I2 = 12….. IR1 = I1
(1) = 0,0597253 A
Menghitung mesh 2 dengan persamaan : IR2 = I1 – I2
= 0,0597253 - 0.0169151
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022
= 0,0428102 A Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat
IR3 = I3 dianalisa bahwa nilai resistansi ukur yang
= 0,00507764 A diberikan konstan sebesar 120, sehingga
IR4 = I2 – I3 didapatkan nilai tegangan ukur dan nilai
= 0.0169151- 0,00507764 tegangan hitung yang fluktuatif, yang
= 0,01183746 A seharusnya nilai tegangan berbanding lurus
IR5 = I3 dengan nilai resistansi. Sesuai dengan
= 0,00507764 A persamaan R = V/I.
IR6 = I2 Sedangkan untuk nilai arus ukur dan arus
= 0.0169151 A hitung yang didapat juga fluktuatif, yang
IR7 = I3 dimana seharusnya nilai arus berbanding
= 0,00507764 A terbalik dengan nilai resistansi sesuai dengan
Menghitung tegangan pada masing-masing persamaan R = V/I.
elemen Untuk nilai % error yang didapat sangat
tinggi, dimana nilai tertinggi sebesar 140 %.
VR1 = IR1 * R1 Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya
= 0,0597253 * 120 presisi alat ukur maupun human error yang
= 7,167036 V terjadi pada saat pengambilan data. Nilai %
VR2 = IR2 * R2 error dapat di cari dengan persamaan:
| |
= 0,0428102 * 120 I 1hitung −I 1ukur
= 5,137224 V %error = ×100 %
VR3 = IR3 * R3 I 1hitung
= 0,00507764 * 120 Grafik hubungan nilai tegangan hitung
= 0,6093168 V terhadap resistansi
VR4 = IR4 * R4
= 0,01183746 * 120
= 1,4204952 V
VR5 = IR5 * R5
= 0,00507764 * 120
= 0,6093168 V
VR6 = IR6 * R6
= 0.0169151 * 120
= 2,029812 V
VR7 = IR7 * R7
= 0,00507764 * 120 Gamabr 2.14 Grafik Hubungan Tegangan
= 0,6093168 V hitung terhadap resistansi
Pada grafik 2.14 di atas dapat dianalisa
Menghitung %error nilai arus : bahwa seiring diberikanya nilai resistansi
yang konstan, maka nilai tegangan hitung
%error =
|
I 1hitung −I 1ukur
I 1hitung |
×100 %
yang didapat fluktuatif, yang seharsunya nilai
tegangan berbanding lurus terhadap nilai
resistansi. Sesuai dengan persamaan R = V/I .
= |
0,059−0,0 44
0,059 |
×100 %
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya presisi
dari alat maupun human error yang terjadi
pada saat pengambilan data
= 7, 23%
Grafik hubungan nilai arus hitung terhadap
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada resistansi
tabel dibawah ini
Table 2.5 Tabel hasil perhitungan %error
R V Erro
V hit I ukur I hit
R Ukur ukur r
(V) (mA) (mA)
(Ω) (V) (%)
R1 120 6,46 7,16 0,044 0,059 25,42
R2 120 4,68 5,13 0,032 0,042 23,80
R3 120 1,74 0,60 0,012 0,0085 41,17
R4 120 1,17 1,42 0,008 0,011 27,27
R5 120 0,579 0,60 0,004 0,005 20
R6 120 1,77 2,02 0,012 0,016 25
R7 120 0,587 0,60 0,004 0,005 20
2.5. Kesimpulan
2.5.1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
a. Pada suatu rangkaian seri (resistor)
nilai tegangan yang didapat sama
dengan nilai tegangan yang dihitung.
Hal ini sesuai dengan hukum kirchoff
II.
b. Hukum kirchoff tegangan dapat
digunakan dalam menyesaikan
permasalahan pada rangkaian listrik
dimana jumlah tegangan pada masing -
masing resistor yang di rangkai seri
memiliki nilai yang sama dengan
tegangan sumber yang diberikan.
c. Pada suatu rangkaian percabangan
tertutup nilai arus yang masuk sama
dengan nilai arus yang keluar dari
percabangan tersebut. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum kirchoff arus.
d. Hukum kirchoff arus dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan
rangkaian listrik paralel dimana jumlah
arus yang memasuki suatu percabangan
adalah sama dengan jumlah arus yang
keluar percabangan.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan
Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Muhammad, Utut. 2018. LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
"HUKUM KIRCHOFF". Jakarta.
Nahvi, Muhammad. 2004. Rangkaian Listrik.
Jakarta: Erlangga
| Praktikum Rangkaian Listrik 2022