Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

HUKUM OHM

Praktikan : 1. Muhammad Busril (20223010045)


2. Aji Dwi Pangestu (20223010058)
3. Billy Dean Rif’at (20223010063)
4. Sayyid Arkan Hawari (20223010037)

Asisten: Azriel Dutta Akbar Z


Waktu Percobaan: Kamis, 6 Oktober 2022
Laboratorium Elektronika
Program Studi Teknologi Elektromedis
Program Vokasi - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hukum ohm berbunyi “besarnya Kata Kunci : Hambatan, Hukum Ohm, Kuat
kuat arus yang ditimbulkan pada suatu arus listrik dan Tegangan.
penghantar berbanding lurus dengan beda 1. Pendahuluan
potensial atau tegangan antara kedua ujung
1.1 Latar Belakang
penghantar tersebut“. Hukum ohm
menggambarkan bagaimana arus, tegangan, Resistor adalah komponen dasar
habatan yang berhubugan. George ohm elektronika yang berfungsi untuk membatasi
menentukannya secara eksperimental bahwa jumlah arus yang mengalir dalam suatu
jika tegangan yang melewati sebuah rangkaian. Resistor bersifat resistif dan
hambatan bertambah nilainya, maka umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
arusnya juga akan bertambah nilainya. hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding
Pada percobaan ini bahan yang digunakan terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
adalah baterai besar dan baterai kecil. Pada melaluinya. resistor menghasilkan tegangan
baterai besar tegangan yang diperoleh yang sebanding dengan arus listrik yang
adalah sebesar 1,5 V dan kuat arusnya yaitu melewatinya. Satuan resistansi dari suatu
Halaman 2

0,174 A, sehingga diperoleh hambatan pada resistor disebut Ohm atau dilambangkan
baterai ini sebesar 8,6 Ω. Sedangkan pada dengan simbol Ω (Omega). Kemampuan
percobaan menggunakan baterai kecil, resistor dalam menghambat arus listrik
tegangan yang diperoleh sebesar 1,5 V dan sangat beragam disesuaikan dengan nilai
kuat arusnya sebesar 0,174 A, sehingga resistansi resistor tersebut. Nilai ini
dapat diperoleh hambatan sebesar 8,6 Ω. ditunjukan dengan warnanya. Alhasil dengan
Semakin besar tegangannya maka semakin mengetahui warna resistor tersebut kita bisa
besar hambatan yang diperoleh, karena mengetahui nilai resistansi dari resistor.
tegangan berbanding terbalik dengan Berdasarkan uraian di atas, kami ingin
hambatan. menghitung toleransi nilai sebuah resistor
yang kurang lebih teknis nya yaitu jika nilai
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

resistor melebihi batas atas maka kurang V=IxR


baik dan jika melebihi nilai bawah juga V = Tegangan ( Volt )
kurang baik untuk mengetahui resistor I = Arus Listrik ( Ampere )
tersebut baik maka nilai toleransi nilai R = Hambatan (Ω)
resistornya harus diantara nilai ambang atas
dan nilai ambang bawah. Seperti yang diketahui bahwa Hukum
Ohm bukanlah hukum fundamental karena
1.2 Tujuan
hukum tersebut bergantung pada sifat-sifat
Pada praktikum yang akan kita lakukan
medium pengantarnya. Bentuk hukum
kali ini terdapat 2 tujuan yaitu :
tersebut sangat sederhana, dan adalah
1.   Mampu mengenali bentuk dan jenis
merupakan hal yang aneh bahwa banyak
resistor.
penghantar yang menuruti hukum tersebut
2.   Mampu menghitung nilai resistansi dengan baik, sedangkan penghantar lainnya
resistor melalui urutan cincin warna. tidak menuruti hukum tersebut sama sekali,

2. Dasar Teori seperti bunyi pernyataan hukum ohm diatas


“untuk suatu konduktor logam pada suhu
2.1 Hukum Ohm
konstan” (Halliday, 1984 :196). Rangkaian
Pada tahun (1787-1854) seorang ahli
dibawah ini:
fisika jerman yang bernama George Simon
Ohm menyatakan sebuah hubungan antara
arus listrik ( I ) yang mengalir melalui suatu
rangkaian dengan tegangan yang dipasang
dalam rangkaian ( V ). Hubungan tegangan
dan arus listrik tersebut diperoleh dari
eksperimennya yang sering dikenal dengan Gambar 2.2 Rangkaian Listrik

sebutan Hukum Ohm (Sutrisno, 2009 : 146-


2.2 Rangkaian Seri
147).
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih
Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu
Halaman 2

beban listrik yang dihubungkan ke catu daya


konduktor logam pada suhu konstan,
lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri
perbandingan antara perbedaan potensial
adalah suatu rangkaian listrik, di mana input
antara dua titik dari konduktor dengan arus
suatu komponen berasal dari output
listrik ( I ) yang melalui konduktor tersebut
komponen lainnya. Rumus rangkaian seri
adalah konstan” (Alonso, 1994 : 77).
yaitu:

Gambar 2.3 Rangkaian Seri


Gambar 2.1 Rumus Hukum Ohm
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

2.3 Rangkaian Pararel Ukurlah besar resistansi total pada


Rangkaian paralel adalah rangkaian yang rangkaian (Rtotal)
terbentuk jika dua buah lampu atau lebih
dihubungkan secara berjajar, sehingga Berilah tegangan sebesar 12 VDC
kemudian ukur besar tegangan pada
merupakan rangkaian bercabang. Rumus masing masing resistor (VR1, VR2, VR3)
rangkaian paralel yaitu:

Ukurlah besar arus yang mengalir


pada rangkaian seri

Ukurlah besar arus yang mengalir


pada rangkaian seri

Gambar 2.4 Rangkaian Pararel Cari nilai resistensi total (Rtotal), arus


pada masing-masing resistor (VR1,
VR2, VR3), arus yag mengalir pada
rangkaian (I) dengan menggunakan
rumus pada hokum ohm. Cari nilai
resistensi total (Rtotal), arus pada
3. Metodologi masing-masing resistor (VR1, VR2,
VR3), arus yag mengalir pada
rangkaian (I) dengan menggunakan
3.1 Alat rumus pada hokum ohm.
- Multimeter Digital (1 buah)
- Catu Daya (1 buah)
Tuliskan data pada tabel
- Powe Supply (1 buah)
3.2 Bahan b. Percobaan Rangkaian Pararel
- Resistor (9 buah) Siapkan alat dan bahan yang kita
- Modul (1 buah) gunakan
- Project board (1 buah)
Pilih dan ambil beberapa resistor yang
3.3 Langkah Praktikum akan di baca dan ukur
Halaman 2

a. Percobaan Rangkaian Seri


Hidupkan multimeter dan pilih ke
Siapkan alat dan bahan yang kita pengukuran yang ohm (Ω)
gunakan

Ambil 3 buah resistor lalu rangkailah


Pilih dan ambil beberapa resistor yang secara pararel project board
akan di baca dan ukur
Ukurlah besar resistansi pengganti
pada rangkaian
Hidupkan multimeter dan pilih ke
pengukuran yang ohm (Ω)
Berilah tegangan input sebesar 12
VDC kemudian ukur besar arus pada
Ambil 3 buah resistor lalu rangkailah masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3)
secara seri project board
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

Ukurlah besar tegangan yang mengalir dengan resistor 14910 Ω, 46400 Ω, 1518 Ω
pada rangkaian (V)
didapatkan nilai resistensi total sebesar 1338
Ω, nilai ini didapatkan dari rumus, 1/Rp =
Cari nilai resistansi total (Rtotal),
tegangan pada masing-masing resistor 1/R1 + 1/R2 + 1R3, kemudian dihasilkan nilai
(IR1, IR2, IR3), arus yang mengalir pada arus sebesar 0.0008 A, 0.00024 A, 0.00801
rangkaian (V) dengan menggunakan
rumus pada hokum ohm A dan nilai tegangannya sebesar 12.13 V.
Nilai arus yang dihasilkan berbeda
Tuliskan data pada tabel dikarenakan di rangkaian paralel mempunyai
lebih dari satu lintasan dan membuat input
arus pada rangkaian paralel ini berbagi.
4. Hasil dan Analisis
Dikarenakan kelalaian kami saat percobaan
Berikut adalah hasil dan analisis dari perhitumgan paralel yang seharus nya
praktikum yang telah kita lakukan. dilakukan dengan cara mengatur funcition
selector ke mode arus/I lalu memberikan
4.1 Hasil Praktikum
tegangan arus ke resistor melalui capit buya

(Terlampir pada halaman 8) yang di sambung ke power supply lalu


resistor yang mendapat aliran ground di
4.2 Analisis putus lalu probe hitam di letakkan di arus
yang di putus dan yang satunya di letakkan
Dari percobaan yang telah dilakukan.
di arus positif.
Dapat dilihat bahwa nilai tegangan.,arus dan
hambatan dari masing-masing rangkaian 5. Kesimpulan
berbeda, hal ini dikarenakan susunan Dari praktikum telah dilakukan, maka
kmponen dan jumlah lintasan berbeda. dapat disimpulkan bahwa :
Dalam menghitung arus,tegangan, dan 1. Kami mampu merangkai resistor secara
hambatan digunakan rumus V= I.R, I= V/R, serri dan parallel yang dimana rangkaian seri
dan R= V/I. Pada rangkaian seri 2,193 Ω, tersusun secara berderet horizontal dan
980 Ω dan 1,187 Ω didapatkan nilai total angkaian paralel tersusun secara berjajar
Halaman 2

resistensi 985,38 Ω nilai resistensi total ini vertikal dan terdiri dari lebih dari satu jalur
didapatkan dari rumus, Ttotal = R1 + R2 + R3, (bercabang).
kemudian nilai arus 0,00278 A, kemudian
juga tegangan sebesar 3,306 VR1, 2,729 VR2 2. Kami juga mampu memahami cara

dan 6,11 VR3. Nilai tegangan tidak sama mengukur arus, tegangan, dan hambatan

dikarenaka rangkaian seri hanya ada satu menggunkan multimeter analog yang

lintasan dengan beberapa komponen alhasil dimana hambatan di seri dan paralel sama

menghasilkan nilai tegangan terbagi namun yaitu dengan cara menempel probe ke

saat seluruh nilai tegangan setiap komponen resistor. Tegangan di seri dengan menjepit

di jumlahkan hasilnya menjadi sama dengan capit buaya yang terhubung ke power supply

inputnya. Kemudian untuk rangkaian pararel ke tiap resistor lalu di tempel ke probe, di
paralel bedanya cukup menempel ke salah
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

satu probe saja untuk mengetahui seluruh


tegangan resistor karena tegangan nya sama.
Arus di seri tidak harus di putus tegangan
ground dan bernilai sama sementar di paralel
harus di putus tegangan arus ground dan tiap
resistor memiliki tegangan berbeda.

6. Daftar Pustaka

1. Pengertian hokum ohm dan latar


belakangnya https://superapp.id/blog/uncate
gorized/hukum-ohm/#:~:text=Hukum
%20Ohm%20menyatakan%20bahwa
%20terdapat%20hubungan%20matematis
%20antara,asal%20Jerman%20yang
%20namanya%20diabadikan%20menjadi
%20suatu%20hukum, Yogyakarta, 10
Oktober 2022, 20:27 WIB.

2. Pengertian rangkaian seri dan pararel


beserta rumusnya https://www.detik.com/ed
u/detikpedia/d-5822741/mengenal-rangkaian
-seri-dan-rangkaian-paralel-dalam-sirkuit-
listrik, Yogyakarta, 10 Oktober 2022, 20:35
WIB.

3. Contoh percobaan praktikum hokum


ohm https://academia.co.id/laporan-praktiku
m-hukum-ohm/, Yogyakarta, 10 Oktober
Halaman 2

2022, 20:44 WIB.

PARAF
ASISTEN
TGL
JAM
Lampiran

Gambar 2.5 Rangkaian Resistor Seri


1. Tabel Percobaan Rangkaian Seri
R1 R2 R3 Rtotal VR1 VR2 VR3 I
NO
Ohm (Ω) Volt (V) Ampere (A)
1. 2.195Ω 980Ω 1.187Ω 4.390Ω 6,11V 2,729V 3,30V 0,00278A

2. 9.980Ω 26.960Ω 38.400 74.100Ω 1,603V 4,33V 6,20V 0,00014A

3. 14.910Ω 46.400Ω 1.518 62.800Ω 2,215V 8,360V 2,304V 0,00017A

Perhitungan :

1. Rangkaian 1
a. Rtotal = R1 + R2 + R3
= 2.195Ω + 980Ω + 1.187Ω
= 1.187Ω

b. VR1 = I . R1
= 0,00278 x 2.195
= 6,1021V
VR2 = I . R2
= 0,00278 x 980
= 2,7244V
VR3 = I . R3
= 0,00278 x 1.187
= 3,29986V

c. Vtotal = VR1 + VR2 + VR3


= 3,30V + 2,729V + 6,11V
= 12,139V

d. Itotal =

= = 0,00266A

2. Rangkaian 2

a. Rtotal = R1 + R2 + R3
= 9.980Ω + 26.960Ω + 38.400Ω
= 75.340Ω

b. VR1 = I . R1
= 0,00014 x 9.980
= 1,3972 V
VR2 = I . R2
= 0,00014 x 26.960
= 3,7746 V
VR3 = I . R3
= 0,00014 x 38.400
= 5,376 V

c. Vtotal = VR1 + VR2 + VR3


= 1,630V +4,33V +6,20
= 12,16V

d. Itotal =

= 0,00016A

3. Rangkaian

a. Rtotal = R1 +R2 + R3
= 14.910Ω + 46.400Ω + 1.518Ω
= 62.828Ω

b. VR1 = I . R1
= 0,00017 x 14.910
= 3,0447V
VR2 = I . R2
= 0,00017 x 46.400
= 7,888V
VR3 = I . R3
= 0,00017 x 1.518
= 0,258V

c. Vtotal = VR1 + VR2 + VR3


= 2,215V + 8,360V + 2,304V
= 12,879V

d. Itotal =

= 0,00020A
Gambar 2.6 Rangkaian Resistor Paralel
2. Tabel Percobaan Rangkaian Pararel
R1 R2 R3 Rpengganti IR1 IR2 IR3 V
NO
Ohm (Ω) Ampere (A) Volt (V)
1. 2.195Ω 980Ω 1,187Ω 4.390Ω 1.16mA 1.16mA 1.16mA

2. 9.980Ω 26.960Ω 384.400 74.100Ω 1,21mA 1,16mA 1,16mA

3. 14.910Ω 46.400Ω 1.518 62.800Ω 0,80mA 0,24mA 8,01mA

Perhitungan :
1. Rangkaian 1
a 1/Rpengganti = 1/ R1 +1/ R2 +1/ R3.
= 1/ 2,195Ω + 1/980Ω + 1/187Ω

Rpengganti =

= 0,766Ω
b. IR1 = Vtotal/R1

= 5,50A
IR2 = Vtotal/R2

= 0,012A
IR3 = Vtotal/R3

=
= 0,064A
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,00116A + 0,00116A + 0,00116A
= 0,00348A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00348 + 0,766
= 0,769V
2. Rangkaian 2
a. 1/Rpengganti = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3.
= 1/9.980Ω + 1/26.960Ω + 1/384.400Ω

Rpengganti =

= 7.148Ω
b. IR1 = Vtotal/R1

= 0,0012A
IR2 = Vtotal/R2

= 0,000451V
IR3 = Vtotal/R3

= 0,0000316V
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,00121A + 0,00116A + 0,00116A
= 0,00353A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00353 +7.148
= 7148V
3. Rangkaian 3
a. 1/Rpengganti = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3.
= 1/14.910Ω + 1/46.400Ω + 1/1.518Ω

= 1.338 Ω
b. IR1 = Vtotal/R1

= 0,000812A
IR2 = Vtotal/R2

= 0,000261A
IR3 = Vtotal/R3

= 0,00798A
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,0008A + 0,00024A + 0.00801A
= 0,00905A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00905 + 1338
= 1.338 V
Tugas
1. Apabila diketahui hambatan 12 Ω dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur
dengan ampere meter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah ½ Ampere.
Berapakah nilai tegangan pada baterai tersebut?
2. 2 buah resistor masing-masing memiliki hambatan 6Ω dan 4Ω dirangkai secara
seri. Kemudian diberi sumber tegangan baterai yang nilainya 6 Volt. Berapakah
nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?
3. 2 buah resistor masing-masing memiliki hambatan 15Ω dan 10Ω dirangkai
secara paralel. Kemudian diberi sumber tegangan baterai yang nilainya 6 Volt.
Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?
JAWABAN:
1) Diketahui: R = 12Ω
I = ½ ampere = 0,5
Ditanya : R…?
Jawab :
V = I·R
= (0,5A)·(12Ω)
= 6 Volt
2) Diketahui : R1 = 6Ω
R2 = 4Ω
V = 6Volt
Ditanya : I pada rangkaian seri ?
Jawab :
Rtotal = R1+R2
= 6Ω + 4Ω = 10Ω
I= V/R
= 6/10A
= 0,6A
3) Diketahui : R1 = 15Ω
R2 = 10Ω
V = 6Volt

Ditanya : I pada rangkaian seri ?


Jawab :
Rpengganti = 1/R1+1/R2
= 1/15 + 1/10
= 5/30 = 30/5 = 6A
I = V/R = 6/6 = 1A

Anda mungkin juga menyukai