HUKUM OHM
Hukum ohm berbunyi “besarnya Kata Kunci : Hambatan, Hukum Ohm, Kuat
kuat arus yang ditimbulkan pada suatu arus listrik dan Tegangan.
penghantar berbanding lurus dengan beda 1. Pendahuluan
potensial atau tegangan antara kedua ujung
1.1 Latar Belakang
penghantar tersebut“. Hukum ohm
menggambarkan bagaimana arus, tegangan, Resistor adalah komponen dasar
habatan yang berhubugan. George ohm elektronika yang berfungsi untuk membatasi
menentukannya secara eksperimental bahwa jumlah arus yang mengalir dalam suatu
jika tegangan yang melewati sebuah rangkaian. Resistor bersifat resistif dan
hambatan bertambah nilainya, maka umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
arusnya juga akan bertambah nilainya. hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding
Pada percobaan ini bahan yang digunakan terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
adalah baterai besar dan baterai kecil. Pada melaluinya. resistor menghasilkan tegangan
baterai besar tegangan yang diperoleh yang sebanding dengan arus listrik yang
adalah sebesar 1,5 V dan kuat arusnya yaitu melewatinya. Satuan resistansi dari suatu
Halaman 2
0,174 A, sehingga diperoleh hambatan pada resistor disebut Ohm atau dilambangkan
baterai ini sebesar 8,6 Ω. Sedangkan pada dengan simbol Ω (Omega). Kemampuan
percobaan menggunakan baterai kecil, resistor dalam menghambat arus listrik
tegangan yang diperoleh sebesar 1,5 V dan sangat beragam disesuaikan dengan nilai
kuat arusnya sebesar 0,174 A, sehingga resistansi resistor tersebut. Nilai ini
dapat diperoleh hambatan sebesar 8,6 Ω. ditunjukan dengan warnanya. Alhasil dengan
Semakin besar tegangannya maka semakin mengetahui warna resistor tersebut kita bisa
besar hambatan yang diperoleh, karena mengetahui nilai resistansi dari resistor.
tegangan berbanding terbalik dengan Berdasarkan uraian di atas, kami ingin
hambatan. menghitung toleransi nilai sebuah resistor
yang kurang lebih teknis nya yaitu jika nilai
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
Ukurlah besar tegangan yang mengalir dengan resistor 14910 Ω, 46400 Ω, 1518 Ω
pada rangkaian (V)
didapatkan nilai resistensi total sebesar 1338
Ω, nilai ini didapatkan dari rumus, 1/Rp =
Cari nilai resistansi total (Rtotal),
tegangan pada masing-masing resistor 1/R1 + 1/R2 + 1R3, kemudian dihasilkan nilai
(IR1, IR2, IR3), arus yang mengalir pada arus sebesar 0.0008 A, 0.00024 A, 0.00801
rangkaian (V) dengan menggunakan
rumus pada hokum ohm A dan nilai tegangannya sebesar 12.13 V.
Nilai arus yang dihasilkan berbeda
Tuliskan data pada tabel dikarenakan di rangkaian paralel mempunyai
lebih dari satu lintasan dan membuat input
arus pada rangkaian paralel ini berbagi.
4. Hasil dan Analisis
Dikarenakan kelalaian kami saat percobaan
Berikut adalah hasil dan analisis dari perhitumgan paralel yang seharus nya
praktikum yang telah kita lakukan. dilakukan dengan cara mengatur funcition
selector ke mode arus/I lalu memberikan
4.1 Hasil Praktikum
tegangan arus ke resistor melalui capit buya
resistensi 985,38 Ω nilai resistensi total ini vertikal dan terdiri dari lebih dari satu jalur
didapatkan dari rumus, Ttotal = R1 + R2 + R3, (bercabang).
kemudian nilai arus 0,00278 A, kemudian
juga tegangan sebesar 3,306 VR1, 2,729 VR2 2. Kami juga mampu memahami cara
dan 6,11 VR3. Nilai tegangan tidak sama mengukur arus, tegangan, dan hambatan
dikarenaka rangkaian seri hanya ada satu menggunkan multimeter analog yang
lintasan dengan beberapa komponen alhasil dimana hambatan di seri dan paralel sama
saat seluruh nilai tegangan setiap komponen resistor. Tegangan di seri dengan menjepit
di jumlahkan hasilnya menjadi sama dengan capit buaya yang terhubung ke power supply
inputnya. Kemudian untuk rangkaian pararel ke tiap resistor lalu di tempel ke probe, di
paralel bedanya cukup menempel ke salah
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
6. Daftar Pustaka
PARAF
ASISTEN
TGL
JAM
Lampiran
Perhitungan :
1. Rangkaian 1
a. Rtotal = R1 + R2 + R3
= 2.195Ω + 980Ω + 1.187Ω
= 1.187Ω
b. VR1 = I . R1
= 0,00278 x 2.195
= 6,1021V
VR2 = I . R2
= 0,00278 x 980
= 2,7244V
VR3 = I . R3
= 0,00278 x 1.187
= 3,29986V
d. Itotal =
= = 0,00266A
2. Rangkaian 2
a. Rtotal = R1 + R2 + R3
= 9.980Ω + 26.960Ω + 38.400Ω
= 75.340Ω
b. VR1 = I . R1
= 0,00014 x 9.980
= 1,3972 V
VR2 = I . R2
= 0,00014 x 26.960
= 3,7746 V
VR3 = I . R3
= 0,00014 x 38.400
= 5,376 V
d. Itotal =
= 0,00016A
3. Rangkaian
a. Rtotal = R1 +R2 + R3
= 14.910Ω + 46.400Ω + 1.518Ω
= 62.828Ω
b. VR1 = I . R1
= 0,00017 x 14.910
= 3,0447V
VR2 = I . R2
= 0,00017 x 46.400
= 7,888V
VR3 = I . R3
= 0,00017 x 1.518
= 0,258V
d. Itotal =
= 0,00020A
Gambar 2.6 Rangkaian Resistor Paralel
2. Tabel Percobaan Rangkaian Pararel
R1 R2 R3 Rpengganti IR1 IR2 IR3 V
NO
Ohm (Ω) Ampere (A) Volt (V)
1. 2.195Ω 980Ω 1,187Ω 4.390Ω 1.16mA 1.16mA 1.16mA
Perhitungan :
1. Rangkaian 1
a 1/Rpengganti = 1/ R1 +1/ R2 +1/ R3.
= 1/ 2,195Ω + 1/980Ω + 1/187Ω
Rpengganti =
= 0,766Ω
b. IR1 = Vtotal/R1
= 5,50A
IR2 = Vtotal/R2
= 0,012A
IR3 = Vtotal/R3
=
= 0,064A
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,00116A + 0,00116A + 0,00116A
= 0,00348A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00348 + 0,766
= 0,769V
2. Rangkaian 2
a. 1/Rpengganti = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3.
= 1/9.980Ω + 1/26.960Ω + 1/384.400Ω
Rpengganti =
= 7.148Ω
b. IR1 = Vtotal/R1
= 0,0012A
IR2 = Vtotal/R2
= 0,000451V
IR3 = Vtotal/R3
= 0,0000316V
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,00121A + 0,00116A + 0,00116A
= 0,00353A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00353 +7.148
= 7148V
3. Rangkaian 3
a. 1/Rpengganti = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3.
= 1/14.910Ω + 1/46.400Ω + 1/1.518Ω
= 1.338 Ω
b. IR1 = Vtotal/R1
= 0,000812A
IR2 = Vtotal/R2
= 0,000261A
IR3 = Vtotal/R3
= 0,00798A
c. Itotal = I R1 + I R2 + I R3.
= 0,0008A + 0,00024A + 0.00801A
= 0,00905A
d. VRtotal = I total + R pengganti
= 0,00905 + 1338
= 1.338 V
Tugas
1. Apabila diketahui hambatan 12 Ω dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur
dengan ampere meter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah ½ Ampere.
Berapakah nilai tegangan pada baterai tersebut?
2. 2 buah resistor masing-masing memiliki hambatan 6Ω dan 4Ω dirangkai secara
seri. Kemudian diberi sumber tegangan baterai yang nilainya 6 Volt. Berapakah
nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?
3. 2 buah resistor masing-masing memiliki hambatan 15Ω dan 10Ω dirangkai
secara paralel. Kemudian diberi sumber tegangan baterai yang nilainya 6 Volt.
Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?
JAWABAN:
1) Diketahui: R = 12Ω
I = ½ ampere = 0,5
Ditanya : R…?
Jawab :
V = I·R
= (0,5A)·(12Ω)
= 6 Volt
2) Diketahui : R1 = 6Ω
R2 = 4Ω
V = 6Volt
Ditanya : I pada rangkaian seri ?
Jawab :
Rtotal = R1+R2
= 6Ω + 4Ω = 10Ω
I= V/R
= 6/10A
= 0,6A
3) Diketahui : R1 = 15Ω
R2 = 10Ω
V = 6Volt