Anda di halaman 1dari 11

MODUL II

HUKUM-HUKUM DASAR RANGKAIAN DAN


PENERAPANNYA

Fadila Rizkina Aulia (F1B021116)


Asisten : Yaris Saefi (F1B019143)
Tanggal Percobaan : 24 Maret 2023

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Percobaan hukum-hukum dasar rangkaian dan penerapannya, dilakukan 2 buah
percobaan, yaitu percobaan pertama mengenai hukum kirchoff tegangan dan
arus, kemudian percobaan dua mengenai penerapan hukum-hukum kirchoff
(persamaan mesh). Pada percobaan yang dilakukan didapat bahwa nilai elemen
hasil pengukuran mendekati nilai elemen hasil perhitungan, baik itu pada
perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan (KVL), hukum kirchoff arus
(KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.
Kata kunci: KCL, KVL, Persamaan Mesh.
2.1 PENDAHULUAN terdiri dari lampu, baterai dan saklar yang
Pada percobaan ini terdapat dua sub terhubung satu sama lain. Saat sakelar
percobaan yaitu sub pertama Hukum dalam keadaan terbuka, arus listrik belum
Kirchoff Tegangan dan Arus yang memuat mengalir dan lampu tetap padam. Saat
empat tujuan yaitu mencari hubungan saklar dalam keadaan disambungkan, arus
antara jumlah tegangan yang diberikan listrik akan mengalir dari kutub positif ke
pada rangkaian seri yang dihubungkan kutub negatif baterai sehingga lampu akan
dengan tahanan dan tegangan yang menyala. Hukum II Kirchoff berlaku pada
digunakan, menguji secara eksperimental rangkaian yang tidak bercabang yang
hubungan yang telah ditemukan pada digunakan untuk menganalisis beda
tujuan 1, mencari hubungan antara jumlah potensial (tegangan) pada suatu rangkaian
arus yang masuk kepersimpangan /cabang tertutup. Hukum II Kirchoff biasa disebut
pada sebuah rangkaian listrik dan arus yang Hukum Tegangan Kirchoff atau Kirchoff’s
meninggalkan persimpangan tersebut, Voltge Law (KVL). Bunyi Hukum II
menguji secara eksperimental hubungan Kirchoff: Total beda potensial (tegangan)
yang telah di temukan pada tujuan. Sub pada suatu rangaian tertutup adalah nol.
kedua Penerapan Hukum-hukum Kirchoff Versi lain Hukum II Kirchoff yaitu pada
(Persamaan Mesh) yang memiliki satu rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε)
tujuan yaitu untuk memverifikasi dan jumlah penurunan potensial (IR) sama
eksperimental arus dengan menggunakan dengan nol (Hendrayani, 2018 : 71).
metode arus mesh.
 Kirchoff Current Law (KCL)
2.2DASAR TEORI Hukum ini berbunyi:
2.2.1 HUKUM KIRCHOF TEGANGAN “Jumlah secara aljabar arus listrik pada
DAN ARUS suatu titik cabang sama dengan 0”.
Hukum kirchof ditemukan oleh Untuk secara ringkasnya dapat kita lihat
Gustav Robert Kirchof yang merupakan melalui persamaan berikut:
ahli fisika asal Jerman.Kirchoff
menjelaskan hukumnya ke dalam dua ∑ I =0 ∑ I i=0
bagian yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum Yang dimaksud titik cabang adalah
II Kirchoff. Hukum ini pada dasarnya pertemuan antara 3 penghantar atau lebih,
menjelaskan rangkaian sederhana yang yang biasanya ditandai dengan bulatan
berwarna hitam.Contoh penerapan KCL

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


adalah seperti dilukiskan pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.3 Rangkaian Listrik Sederhana

Gambar 2.1 Lima Penghantar Bertemu Perhatikan arah anak panah pada
Membentuk Titik Cabang masing-masing besaran. Penerapan dari
KVL menghasilkan persamaan:
V1 - V2 + V3 - VR = 0
Penerapan KCL pada gambar 2.1 Tegangan yang timbul pada
didapatkan: hambatan R ditentukan dengan
I1 + I2 - I3 - I4 - I5 = 0 hukum Ohm, VR = IR. Arah
Pada persamaan arus listrik yang masuk sumber tegangan yang searah
titik cabang ditandai dengan positif dan dengan arah arus yang
yang meninggalkan titik cabang ditandai dihasilkannya ditandai positif
negatif (Wahyudi, 2015 : 131). (sebagai sumber).Sedangkan arah
tegangan yang timbul pada beban
(hambatan) selalu berlawanan
dengan arah arus (sebagai
pemakai). Oleh karena itu
tegangan yang timbul pada
hambatan R diberi tanda negative,
yang disebut sebagai tegangan
Gambar 2.2Rangkaian menurut hukum jatuh (deltaV = - IR).
kirchoff arus (Hayt,Wiliam.2010)

 Kirchoff Voltage Law (KVL)


Hukum Kirchhoff tentang tegangan
didasarkan pada hukum kekekalan energi.
Ketika muatan listrik q berpindah dari Gambar 2.4Rangkaian menurut hukum
potensial tinggi ke potensial rendah, kirchoff tegangan (Hayt,Wiliam.2010)
dimana beda potensial delta V, maka
energy muatan itu akan turun sebesar Untuk mempermudah
qdelta V. Hukum tegangan Kirchoff memecahkan rangkain yang lebih
berbunyi: “Jumlah secara aljabar tegangan komplek, yaitu rangkaian yang
listrik dalam suatu rangkaian tertutup lebih dari satu loop, agar
adalah nol”. penerapan hukum Kirchhoff
Untuk secara ringkasnya dapat ditulis menjadi mudah, dapat digunakan
dengan persaman berikut: cara sebagai berikut:
∑ V =0 ∑ V i=0 a. Penentukan arah arus pada tiap cabang
adalah bebas, tetapi akan lebih baik
Yang dimaksud rangkaian tertutup bila konsisten dengan arah arus, yakni
adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dari potensial tinggi menuju potensial
sumber tegangan dan beban yang rendah.
dihubungkan dengan suatu penghantar, b. Tentukan arah arus listrik setiap loop,
sehingga menghasilkan arus listrik. di mana arah loop hendaknya sesuai
Sedangkan penjumlahan secara aljabar dengan arah arus litrik yang dipilih.
bermakna bahwa tegangan listrik dapat Arah arus dari loop digunakan sebagai
bertanda positif atau negatif bergantung dasar untuk menberikan tanda positif
cara memasangnya. Sebagai contoh tinjau atau negatif pada sumber tegangan (V)
rangkaian pada gambar dibawah ini.

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


maupun rugi tegangan (IR) dalam VAC = I × R1 + I × R2
persamaan nantinya. VAC = I (R1 + R2)
c. Setelah ditentukan arah arus pada
setiap loop, maka dibuat persamaan Jika diganti kedua hambatan yang
terhadap tiap loop, di mana arah arus dirangkai seri dengan sebuah hambatan
listrik tiap cabang yang searah dengan pengganti (Rs) lihat Gambar 2.5 (c), maka
arah arus yang menuju kutub sumber VAC = I × Rs , sehingga didapatkan
tegangan, maka kutub sumber persamaan sebagai berikut :
tegangan tersebut negative (jatuh VAC = I (R1 + R2)
tegangan). I × Rs = I (R1 + R2) Rs = R1 + R2
d. Apabila nantinya setelah dihitung Jadi, bentuk umum hambatan pengganti
ternyata harga arus pada cabang yang dirangkai seri adalah sebagai berikut.
tertentu berharga negatif, ini Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
menunjukkan bahwa arah arus yang Dimana :
ditentukan semula adalah salah, n = banyaknya hambatan
sehingga arah arus yang sebenarnya Hambatan pengganti pada kedua rangkaian
adalah arah sebaliknya (Wahyudi, ini selalu lebih besar karena merupakan
2015 : 132). jumlah dari hambatan-hambatan yang
dipasang (Pranata & Sundaygara, 2018 :
 Rangkaian Hambatan Seri 69).
Rangkaian hambatan seri adalah
rangkaian yang disusun secara ber-urutan  Rangkaian Hambatan Paralel
(segaris). Pada rangkaian hambatan seri Hambatan paralel adalah rangkaian
yang dihubungkan dengan suatu sumber yang disusun secara berdam-
tegangan, besar kuat arus di setiap titik pingan/berjajar. Jika hambatan yang
dalam rangkaian tersebut adalah sama. Jadi, dirangkai paralel dihubungkan dengan
semua hambatan yang terpasang pada suatu sumber tegangan, maka tegangan
rangkaian tersebut dialiri arus listrik yang pada ujung-ujung tiap hambatan adalah
besarnya sama. Bila salah satu hambatan sama. Sesuai dengan Hukum I Kirchoff,
ada yang putus, maka arus listrik pada jumlah kuat arus yang mengalir pada
rang- kaian tersebut juga putus/tidak masing- masing hambatan sama dengan
mengalir. kuat arus yang mengalir pada penghantar
utama.

Gambar 2.5 Rangkaian hambatan seri


(a) Lampu disusun seri(b) Simbol
rangkaian (c) Hambatan pengganti
Gambar 2.6 Rangkaian hambatan parallel
Pada Gambar 2.5 terlihat dua buah (a) Lampu disusun parallel (b) Simbol
lampu (sebagai hambatan) yang disusun rangkaian (c) Hambatan pengganti
seri. Kuat arus yang mengalir melalui
kedua lampu tersebut sama besarnya, Pada Gambar 2.6, dua buah lampu
sedangkan tegangannya berbeda (VAB ≠ (sebagai hambatan) dirangkai paralel. Kuat
VBC). Dengan meng-gunakan hukum Ohm arus yang mengalir pada lampu 1 (I1) dan
dapat Anda tuliskan secara matematis lampu 2 (I2) besarnya tergantung nilai
sebagai berikut. hambatannya, sedangkan tegangan yang
Jika, melewati kedua lampu tersebut besarnya
VAB = I × R1 sama. Dengan menggunakan hukum I
VBC = I × R2 Kirchoff dan hukum Ohm, maka dapat
VAC = VAB + VBC dituliskan secara matematis sebagai
Maka, berikut.
VAC = VAB + VBC Jika,

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


V V titik pertemuan dari tiga atau lebih
I1= , I2 = dan I = I1 + I2 elemen rangkaian. Analisis node
R1 R2
berprinsip pada Hukum Kirchoff
Maka,
I/ KCL dimana jumlah arus yang
V V 1 masuk dan keluar dari titik
I = I 1 + I2 = + =V( +
R1 R2 R1 percabangan akan samadengan
1 nol, dimana tegangan merupakan
) parameter yang tidak diketahui.
R2
Jika diganti kedua hambatan yang Atau analisis node lebih mudah
dirangkai paralel dengan sebuah hambatan jika pencatunya semuanya adalah
pengganti (Rp), lihat Gambar 2.6 (c), maka sumber arus.Analisis ini dapat
I = V/Rp, sehingga didapatkan persamaan diterapkan pada sumber searah
sebagai berikut: (DC) maupun sumber bolak-balik
(AC). Beberapa hal yang perlu
I=V
( 1 1
+
R1 R2 ) diperhatikan pada analisis node,
yaitu :
1. Tentukan node referensi sebagai ground/
V
RP
=V
1 1
+
R1 R 2( ) potensial nol.
2. Tentukan node voltage, yaitu tegangan

( R1 )=V ( R1 + R1 )
antara node non referensi dan ground.
V 3. Asumsikan tegangan node yang sedang
P 1 2 diperhitungkan lebih tinggi dari pada

( R ) (R +R )
1 1 1 tegangan node manapun, sehingga arah
= arus keluar dari node tersebut positif.
P 1 2 4. Jika terdapat N node, maka jumlah node
R1 × R2 voltage adalah (N-1). Jumlah node
R P= voltage ini akan menentukan banyaknya
R1 + R2
persamaan yang dihasilkan.
Jadi, bentuk umum hambatan yang 5. Analisis node mudah dilakukan bila
dirangkai paralel adalah: pencatunya berupa sumber arus.
1
= (1 1 1
+ + + …+
R P R 1 R2 R3 Rn
1
) Apabila pada rangkaian tersebut
terdapat sumber tegangan, maka sumber
tegangan tersebut diperlakukan sebagai
( n=Jumlah hambatan ) supernode, yaitu menganggap sumber
Perkalian tegangan tersebut dianggap sebagai satu
R P=
Penjumlahan node (Manik Luni Karlina, 2019 : 3).
R1 × R 2 × R 3 × … × Rn
¿
( R1 × R 2 ) + ( R1 × R3 ) + ( R 2 × R3 ) + …+ ( Rn−1 × Rn )
Hambatan pengganti pada rangkaian
paralel selalu lebih kecil karena merupakan
jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap
komponen (Pranata & Sundaygara, 2018 : Gambar 2.7 rangkaian analisis node
70).
 Analisis Mesh/Loop
2.2.2 PENERAPAN HUKUM-HUKUM Mesh adalah sifat rangkaian
KIRCHOF (PERSAMAAN sebidang dan tidak didefinisikan untuk
MESH) rangkaian tak sebidang. Analisis Mesh
 Analisis Simpul dapat dipakai hanya pada rangkaian
Node/simpul adalah titik tertutup (rangkaian yang terletak dalam
simpul atau titik cabang dari satu bidang). Rangkaian sebidang (planar
beberapa komponen yang circuit) merupakan rangkaian pada
dipertemukan dalam suatu permukaan bidang yang sedemikian rupa
titik.Jonction atau tititk simpul yang tak ada cabang yang melalui di atas
utama/titik percabangan adalah atau di bawah cabang lain. Untuk

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


menggunakan analisa mesh, tulis memberikan arus dari sumber arus. Berikut
persamaan KVL untuk setiap perputaran arah sumber arus dalam loop arus arah I 1.
tertutup (closed loop) dalam suatu Oleh karena itu I1 lebih dari I2, maka I = I1 -
rangkaian. I2 (Manik Luni Karlina, 2019 : 7).
Arus loop adalah arus yang dimisalkan
mengalir dalam suatu loop (lintasan 2.2.3Cara Membaca Resistor
tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat Tabel 2.1. Nilai Warna Gelang Resistor
diukur (arus permisalan). Berbeda dengan Warna A-1 A-2 Pengali Toleransi
analisis node, pada analisis ini berprinsip Hitam 0 0 100 -
pada Hukum Kirchoff II/ KVL dimana Coklat 1 1 101 ±1%
jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
Merah 2 2 102 ±2%
samadengan nol atau arus merupakan
Jingga 3 3 103 -
parameter yang tidak diketahui.Analisis ini
Kuning 4 4 104 -
dapat diterapkan pada rangkaian sumber
searah/ DC maupun sumber bolak-balik Hijau 5 5 105 -
(AC). Langkah-langkah menyelesaikan Biru 6 6 106 -
masalah dengan analisa mesh, yaitu : Ungu/Violet 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 108 -
1. Pastikan bahwa jaringan adalah Putih 9 9 109 -
sebidang, jika tidak sebidang maka Emas - - 0.1 ±5%
analisis mesh tidak dapat sipakai. Perak - - 0.01 ±10%
2. Buet diagram rangkaian yang rapid Tanpa warna - - - ±20%
ansederhana. Tunjukkan harga semua Resistansi dibaca dari warna
elemen dan sumber. Harga tahanan gelang yang paling depan ke arah
lebih disukai dai pada harga gelang toleransi berwarna coklat,
konduktansi. Setiap sumber arus merah, emas atau perak. Biasanya
mempunyai symbol referensinya. warna gelang toleransi ini berada
3. Dengan menganggap bahwa rangkaian pada badan resistor yang paling
mempunyai M mesh, tentukan arus pojok atau juga dengan lebar yang
mesh searah dengan perputaran arah lebih menonjol, sedangkan warna
jarum jam dalam setiap mesh, i1, i2, gelang yang pertama agak sedikit
…,iM ke dalam.Dengan demikian
4. Jika rangkaian hanya mengandung pemakai sudah langsung
sumber tegangan, gunakan Hukum mengetahui berapa toleransi dari
Tegangan Kirchhoff menelilingi setiap resistor tersebut. Pada resistor
mesh, samakan jumlah semua tegangan biasanya memiliki 4 gelang warna,
tahanan di dalam arah jarum jam, gelang pertama dan kedua
dengan semua berlawanaan dengan arah menunjukkan angka, gelang ketiga
jarum jam, dan aturlah suku-suku adalah faktor kelipatan, sedangkan
tersebut, dari i1 ke iM. Untuk setiap gelang keempat menunjukkan
variable i1, i2,…, iM, jika belum berada toleransi hambatan (Hariyanto,
dalam bentuk tersebut. 2009 : 17-18).

2.3METODOLOGI
2.3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen
1. Basic Electricity Trainer Basic
Station EFT-ELC-BC (EFT-LBS-
1)
2. Basic Electricity modul 2
Gambar 2.8 rangkaian analisis mesh LAB.LD.BEM-2/02
Menulis KVL super mesh: 3. Power supply variable 0-15 V DC
V = I1R1 + (I2 - I3) R3 4. Digital Multimeter
= I1R1 + I2R3 - I3R3 5. Kabelkonektor
Menerapkan KVL ke Mesh 3: 6. Resistor 2.2 kΩ
(I3 - I2) R3 + I3R4 = 0 7. Resistor 3.3 kΩ
Dan perbedaan antara dua arus jala 8. Resistor 3.9 kΩ

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


9. Resistor 4.7 kΩ
10. Resistor 6.8 kΩ Merangkai sesuai Gambar 2.10
11. Resistor 8.2 kΩ I Input sumber DC 15 Volt
12. Resistor 10 kΩ
Mengukur tahanan dan tegangan
II pada tiap resistor yang terpasang
2.3.2 Hukum Kirchoff Tegangan dan
Arus
 Gambar rangkaian III Mencatat hasil percobaan

2.4 HASIL DAN ANALISIS


2.4.1 Hukum Kirchof Tegangan dan
Arus
2.4.1.1 Hasil dan Perhitungan
Tabel 2.2 Hasil percobaan
Gambar 2.9 Rangkaian Kombinasi Seri
Hukum Kirchoff Tegangan dan
Paralel
Arus
Ar
 Langkah percobaan R R
Tegangan us
R baca ukur
Merangkai sesuai Gambar 2.9 (Volt) (m
Input sumber DC 15 Volt (kΩ) (kΩ)
I A)
2,1 0,6
Mengukur tegangan dan arus pada R1 2,2 1,59
8 7
II tiap resistor yang terpasang 3,2 0,3
R2 3,3 1,18
8 7
Mencatat hasil percobaan 3,8 0,2
III R3 3,9 1,18
5 6
4,7 0,6
R4 4,7 3,14
1 7
6,8 0,3
R5 6,8 2,4
6 6
8,0 0,2
2.3.3Penerapan Hukum-Hukum R6 8,2 2,5
9 7
Kirchoff 9,8 0,6
(Persamaan Mesh) R7 10 6,5
0 7
- Gambar rangkaian
2.4.1.2 Analisis
1. Hukum KirchoffTegangan
 Menghitung persentase error tiap
resistor
Diketahui : Rbaca = 2,2 kΩ
Rukur = 2,18 kΩ
Ditanyakan : % error ?
Gambar 2.10 Persamaan Mesh Penyelesaian :

|Rukur-Rbaca |
- Langkah percobaan
%error = x
Rukur
100 %

= |2,18−2,2
2,18 |
x 100 %

= 0,91 %

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


Perhitungan selanjutnya disajikan VR5 = 2,4 V
pada tabel berikut : VR6 = 2,5 V
Tabel 2.3 Tabel hasil perhitungan VR7 = 6,5 V
E
r Ditanyakan: VS hitung dan % error?
r Penyelesaian:
o VS hitung:
R baca R ukur
R r VS = V1 + V2 || V3 + V4 + V5 || V6 +
(kΩ) (kΩ)
V7
( = 1,59+0,59+ 3,14+ 1,22 + 6,5
% = 13,04 V
)
2 0 % Error VS:
2
R1 ,
2
,
1
8
,
9
1
%error =
|
v Hitung −V Ukur
V Hitung |× 100 %

R2
3
,
3
,
2
0
,
¿ |13,04−15
13,04 | ×100 %
3 6 ¿ 15,03 %
8
3 1
3
, , Dari perhitungan di atas,
R3 ,
8 2 didapatkan nillai Vs hitung
9
5 9 sebesar 13,04V, sedangkan untuk
4 0 nilai Vs ukur sebesar 15V. Pada
4 percobaan ini di dapat bahwa nilai
, ,
R4 , Vs hitung adalah sama dengan
7 2
7 hasil penjumlahan dari VR1, VR2 ||
1 1
6 0 VR3, VR4, VR5 || VR6, dan VR7. Hal
6 ini dikarenakan R2 dan R3 paralel
, ,
R5 , sehingga keduanya memiliki satu
8 8
8 nilai tegangan yang sama. Begitu
6 7
8 1 juga dengan R5 dan R6, keduanya
8 paralel sehingga memiliki satu
, ,
R6 , nilai tegangan yang sama.
0 3
2 Sehingga dalam percobaan ini
9 5
9 2 sesuai dengan hukum kirchoff
1 , , tegangan yang menyatakan bahwa
R7 jumlah tegangan pada suatu
0 8 0
0 4 rangkaian tertutup adalah sama
dengan nol (0). Untuk persentase
Berdasarkan tabel 2.3diatas dapat di error pada sumber tegangan (Vs)
analisa bahwa persentase error pada di dapatkan sebesar 15,03%.
masing-masing resistor masih berada dalam Adanya nilai persentase error
batas toleransi error yaitu ≤ 5%, sehingga dikarenakan oleh alat ukur yang
dapat di nyatakan bahwa resistor berada kurang presisi
dalam kondisi baik.

 MenghitungVshitung
Diketahui
Vs = 15 V
VR1= 1,59 V
VR2 = 1,18 V
VR3 = 1,18 V
VR4 = 3,14 V

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


Grafik Hubungan Resistansi dengan Tegangan % error IRx

| IRxhitung−IRxukur |x 100
7 6.5

6 ¿
5
IRxhitung
4

% error IR1
Tegangan (V)

3.14

| IR 1 hitung−IR |x 100
3 2.5
2.4

1 ukur
¿
2 1.59
1.18 1.18
1
IR 1 hitung
¿|
0,63 |
0,63−0,67
0
2.2 3.3 3.9 4.7 6.8 8.2 10
Resistansi (Ohm)
% error IR1 x 100 %
Tegangan

Gambar 2.11 Grafik hubungan tegangan ¿ 6,3 %


terhadap resistansi
Hasil perhitungan selanjutnya disajikan
Berdasarkan gambar 2.11 pada tabel berikut :
dapat dianalisa bahwa tegangan Tabel 2.4 Tabel hasil perhitungan.
pada resistor R2 sama dengan R Ihitung Iukur Error
tegangan pada resistor R3. Begitu (kΩ) (mA) (mA) (%)
R1 0,63 0,67 6,3
juga pada resistor R5 dan R6
R4 0,63 0,67 6,3
memiliki nilai tegangan yang R7 0,63 0,67 6,3
hampir sama. Hal ini disebabkan
karena resitor-resistor tersebut
Berdasarkan tabel 2.4 dapat
dirangkai secara paralel.Dapat dianalisa bahwa nilai antara IHitung
dilihat juga nilai tegangan dan
dengan IUkur hampir sama karena
tahanan berbanding lurus. Hal ini hanya memiliki selisih 0,04 mA .
sesuai dengan persamaan R = V/
Adanya selisih nilai serta
I. persentase error dikarenakan oleh
alat ukur yang kurang presisi.
2. Hukum Kirchoff Arus Dikarenakan jumlah arus yang
 Menghitung arus tiap resistor masuk pada sebuah percabangan
Diketahui : IR1 = 0,67 mA sama dengan jumlah arus yang
IR2 = 0,37 mA keluar dari percabangan maka hal
IR3 = 0,26 mA ini menandakan bahwa percobaan
IR4 = 0,67 mA ini sesuai dengan hukum Kirchoff
IR5 = 0,36 mA Arus (KCL) yang menyatakan
IR6 = 0,27 mA bahwa arus masuk sama dengan
IR7 = 0,67 mA arus keluar.
Ditanya:
IR1, IR4 , IR7 hitung dan % error?
Grafik Hubungan Resistansi
Penyelesaian: dengan Arus
IR1 hit = IR2 + IR3
= 0,37 + 0,26 1 0.63 0.63 0.63
Arus (A)

= 0,63 mA 0.5
IR4 hit = IR5 + IR6 0
= 0,36 + 0,27 R1 R4 R7
= 0,63 mA Resistansi (Ohm)
IR1 = IR4 = IR7
IR7 hit = IR5 + IR6
Arus
=0,36+0,27
=0,63 mA Gambar 2.12 Grafik hubungan arus hitung
 Menghitung % error IR1,IR4 dan dan arus ukurterhadap resistansi
IR7 dengan persamaan:
Berdasarkan gambar grafik
2.12 dapat dianalisa bahwa nilai
Iukur dan Ihitung konstan dan
perbedaan nilainya kecil yaitu

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


( )
0,04 mA. Oleh karena itu dapat 200 −100 0
disimpulkan bahwa percobaan ini
∆ R=det −100 400 −100
sesuai dengan hukum kirchoff
arus (KCL) yang mengatakan 0 −100 300
bahwa jumlah arus yang masuk ¿ 19000000
akan sama dengan jumlah arus
yang keluar. Mencari nilai I1, I2, dan I3 :

( )
15 −100 0
2.4.2 Penerapan Hukum-Hukum det 0 400 −100
Kirchoff (Persamaan Mesh) 0 −100 300
2.4.2.1Hasil dan Perhitungan I 1=
∆R
Tabel 2.5 Hasil percobaan 1650000
¿
Hukum Kirchoff Persamaan Mesh 19000000
R
Tahanan (Ω ¿ Tegangan Arus ¿ 0.087 A

( )
RBaca RUkur (V) (mA)
200 15 0
R1 100 98,6 8,5 19,5
det −100 0 −100
R2 100 98,6 6,2 209,5
R3 100 98,6 2,3 210
0 0 300
I 2=
R4 100 98,6 1,5 142,8 ∆R
R5 100 98,6 0,7 139,8 450000
98,6
¿
R6 100 2,3 191,8 19000000
R7 100 98,6 0,7 109,2 ¿ 0.023 A
2.4.2.2 Analisa

( )
 Menghitung mesh 1 dengan persamaan :
200 −100 15
-VS + R1I1 + R2(I1-I2) = 0 det −100 400 0
-15 + 100I1 + 100(I1-I2) = 0 0 −100 0
-15 + 100I1 + 100I1-100I2 = 0 I 3=
∆R
-15 + 200I1-100I2 = 0
200I1-100I2 = 15 ..... (1) 150000
¿
190000000
 Menghitung mesh 2 dengan persamaan : ¿ 0.0079 A
R2 (I2-I1) + R3I2 + R4 (I2-I3) + R6I2
=0
100(I2-I1) + 100 I2 +100(I2-I3) + Mencari arus pada masing-masing
100 I2 = 0 elemen
-100I1 + 400I2 -100I3 = 0 ....(2) IR1 = I1
= 0,087 A
 Menghitung mesh 3 dengan persamaan : IR2 = I1– I2
R4 (I3-I2) + R5I3 + R7I3 = 0 = 0,087 – 0.023
R4I3 - R4I2 + R5I3 + R7I3 = 0 = 0,064 A
100I3 - 100I2 + 100I3 + 100I3 = 0 IR3 = I2
-100 I2 + 300 I3 = 0 = 0,023 A
IR4 = I2– I3
Dengan menggunakan metode = 0,023 - 0.0079
cramer : = 0,0151 A

( )( ) ( )
I1 IR5 =I3
200 −100 0 15
= 0,0079 A
−100 400 −100 I 2 = 0 IR6 = I2
0 −100 300 I 3 0 = 0,023 A
IR7 = I3
Mencari nilai ΔR :
= 0,0079 A

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


Menghitung tegangan pada Berdasarkan tabel 2.6
masing-masing elemen : dapat dianalisa bahwa terdapat
VR1 = IR1 x R1 selisih nilai antara R baca dengan
= 0,087 x 100 R ukur dan adanya persentase eror
= 8,7 V dikarenakan alat yang kurang
VR2 = IR2 x R2 presisi serta adanya selisih nilai
= 0,064 x 100 antara Ihitung dengan Iukur.
= 6,4 V
VR3 = IR3 x R3
Grafik Hubungan Resistansi
= 0,023 x 100 dengan Arus
= 2,3 V 87
100
VR4 = IR4 x R4 80 64
23

Arus (mA)
= 0,0151 x 100 60 15.1
23
40
= 1,51 V 20
7.9 7.9
VR5 = IR5 x R5 0
100 100 100 100 100 100 100
= 0,0079 x 100 Resistansi (Ohm)
= 0,79 V
VR6 = IR6 x R6
= 0,023 x 100 Arus
= 2,3 V Gambar 2.13 Grafik Hubungan
VR7 = IR7 x R7 Ihitung dengan Resistansi
= 0,0079 x 100
= 0,79 V Berdasarkan gambar 2.13 dapat
dianalisa bahwa ketika nilai
Menghitung %error nilai arus : resistansi yang diberikan konstan,
maka nilai arus hitung yang
% error= | I ukurI−Iukurh itung|x 100 % didapatkan cenderung menurun.
Dimana seharusnya nilai arus
hitung berbanding terbalik dengan
¿|
19,5 |
19,5−87 nilai resistansi, sesuai dengan
x 100 %
persamaan:
¿ 34,6 %
V
Perhitungan data selanjutnya dapat I=
dilihat pada tabel berikut :
R

Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Grafik Hubungan Resistansi


%Error dengan Tegangan
V I %Err 8.7
Tahanan ( V
hitun hitun or 8 6.4
uk I
Tegangan (V)

R Ω¿ ur
g
ukur
g
(V) (mA) 4 2.3 1.51 2.3
(V (mA) 0.79 0.79
RBa
RUkur )
ca 0
R 10 8,7 87 34,6 100 100 100 100 100 100 100
98,6 8,5 19,5
1 0 Resistansi (Ohm)
R 10 98,6 6,4 209, 64
6,2
2 0 5
R 10 98,6 2,3 23 Tegangan
2,3 210
3 0
R 10 98,6 1,51 142, 15 Gambar 2.1 4 Grafik Hubungan
1,5
4 0 8 Vhitung dengan Resistansi
R 10 98,6 0,79 139, 7,9
0,7
5 0 8
R 10 98,6 2,3 191, 23
2,3
6 0 8 Berdasarkan gambar 2.14 dapat
R 10 98,6 0,79 109, 7,9 dianalisa bahwa pada saat nilai
0,7
7 0 2
resistansi yang diberikan konstan,
maka nilai V hitung yang

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116


didapatkan cenderung menurun.
Dimana pada R3 dan R6 memiliki
nilai yang sama, kemudian R5 dan
R7 juga memiliki nilai tegangan
yang sama juga. Hal ini karena
resistor R3, R6 dan R5, R7
terhubung secara seri dan berada
dalam satu loop yang sama. Hal
ini disebabkan karena resistor
yang dihubungkan secara seri
serta resistor yang dihubungkan
juga memiliki nilai yang konstan DAFTAR PUSTAKA
yaitu bernilai 100 ohm.
Tim Lab Listrik Dasar. 2022.Penuntun
5.KESIMPULAN Praktikum Rangkaian Listrik.Lab
1. Hukum Kirchoff Tegangan Listrik Dasar FT UNRAM.
dan Arus
a. Nilai tegagan sumber yang Hendrayani, Sri. 2018. Bermain Peran
digunakan akan sama dengan Bersama Kelompok Dalam
jumlah nilai tegangan di masing Pembelajaran Arus Searah Loop
masing resistor pada rangkaian seri Sederhana Untuk Program Lintas
yang sesuai dengan hukum Kirchoff Minat Fisika.STKIP : Vol 2.
tegangan.
b. Dalam rangakain listrik untuk Pranata & Sundaygara. 2018. Elektronika
menyelesaikan masalah dapat Dasar 1. Malang :Universitas
menggunakan hukum Kirchoff Kanjuruhan Malang.
tegangan dimana nilai tegangan
sumber akan sama dengan jumlah
nilai tegangan di masing masing
resistor yang dirangkai seri.
c. Jumlah arus yang keluar dari suatu
percabangan akan sama dengan
jumlah arus yang masuk pada
percabangan tersebut sesuai dengan
hukum kirchoff arus.
d. Permasalahan dalam rangkaian
listrik yang dirangkai secara pararel
dapat diselesaikan dengan hukum
Kirchoff arus dimana nilai arus yang
masuk akan sama dengan nilai arus
yang keluar.

2. Penerapan Hukum-hukum Kirchoff


(Persamaan Mesh)
Analisis mesh dapat digunakan
pada rangakain tertutup untuk
mendapatkan nilai arus, diamana nilai
arus yang didapatkan akan sama antara
arus yang masuk dengan arus yang
keluar.

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2022/F1B021116

Anda mungkin juga menyukai