Abstrak
Percobaan hukum-hukum dasar rangkaian dan penerapannya, dilakukan 2 buah
percobaan, yaitu percobaan pertama mengenai hukum kirchoff tegangan dan
arus, kemudian percobaan dua mengenai penerapan hukum-hukum kirchoff
(persamaan mesh). Pada percobaan yang dilakukan didapat bahwa nilai elemen
hasil pengukuran mendekati nilai elemen hasil perhitungan, baik itu pada
perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan (KVL), hukum kirchoff arus
(KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.
Kata kunci: KCL, KVL, Persamaan Mesh.
2.1 PENDAHULUAN terdiri dari lampu, baterai dan saklar yang
Pada percobaan ini terdapat dua sub terhubung satu sama lain. Saat sakelar
percobaan yaitu sub pertama Hukum dalam keadaan terbuka, arus listrik belum
Kirchoff Tegangan dan Arus yang memuat mengalir dan lampu tetap padam. Saat
empat tujuan yaitu mencari hubungan saklar dalam keadaan disambungkan, arus
antara jumlah tegangan yang diberikan listrik akan mengalir dari kutub positif ke
pada rangkaian seri yang dihubungkan kutub negatif baterai sehingga lampu akan
dengan tahanan dan tegangan yang menyala. Hukum II Kirchoff berlaku pada
digunakan, menguji secara eksperimental rangkaian yang tidak bercabang yang
hubungan yang telah ditemukan pada digunakan untuk menganalisis beda
tujuan 1, mencari hubungan antara jumlah potensial (tegangan) pada suatu rangkaian
arus yang masuk kepersimpangan /cabang tertutup. Hukum II Kirchoff biasa disebut
pada sebuah rangkaian listrik dan arus yang Hukum Tegangan Kirchoff atau Kirchoff’s
meninggalkan persimpangan tersebut, Voltge Law (KVL). Bunyi Hukum II
menguji secara eksperimental hubungan Kirchoff: Total beda potensial (tegangan)
yang telah di temukan pada tujuan. Sub pada suatu rangaian tertutup adalah nol.
kedua Penerapan Hukum-hukum Kirchoff Versi lain Hukum II Kirchoff yaitu pada
(Persamaan Mesh) yang memiliki satu rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε)
tujuan yaitu untuk memverifikasi dan jumlah penurunan potensial (IR) sama
eksperimental arus dengan menggunakan dengan nol (Hendrayani, 2018 : 71).
metode arus mesh.
Kirchoff Current Law (KCL)
2.2DASAR TEORI Hukum ini berbunyi:
2.2.1 HUKUM KIRCHOF TEGANGAN “Jumlah secara aljabar arus listrik pada
DAN ARUS suatu titik cabang sama dengan 0”.
Hukum kirchof ditemukan oleh Untuk secara ringkasnya dapat kita lihat
Gustav Robert Kirchof yang merupakan melalui persamaan berikut:
ahli fisika asal Jerman.Kirchoff
menjelaskan hukumnya ke dalam dua ∑ I =0 ∑ I i=0
bagian yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum Yang dimaksud titik cabang adalah
II Kirchoff. Hukum ini pada dasarnya pertemuan antara 3 penghantar atau lebih,
menjelaskan rangkaian sederhana yang yang biasanya ditandai dengan bulatan
berwarna hitam.Contoh penerapan KCL
Gambar 2.1 Lima Penghantar Bertemu Perhatikan arah anak panah pada
Membentuk Titik Cabang masing-masing besaran. Penerapan dari
KVL menghasilkan persamaan:
V1 - V2 + V3 - VR = 0
Penerapan KCL pada gambar 2.1 Tegangan yang timbul pada
didapatkan: hambatan R ditentukan dengan
I1 + I2 - I3 - I4 - I5 = 0 hukum Ohm, VR = IR. Arah
Pada persamaan arus listrik yang masuk sumber tegangan yang searah
titik cabang ditandai dengan positif dan dengan arah arus yang
yang meninggalkan titik cabang ditandai dihasilkannya ditandai positif
negatif (Wahyudi, 2015 : 131). (sebagai sumber).Sedangkan arah
tegangan yang timbul pada beban
(hambatan) selalu berlawanan
dengan arah arus (sebagai
pemakai). Oleh karena itu
tegangan yang timbul pada
hambatan R diberi tanda negative,
yang disebut sebagai tegangan
Gambar 2.2Rangkaian menurut hukum jatuh (deltaV = - IR).
kirchoff arus (Hayt,Wiliam.2010)
( R1 )=V ( R1 + R1 )
antara node non referensi dan ground.
V 3. Asumsikan tegangan node yang sedang
P 1 2 diperhitungkan lebih tinggi dari pada
( R ) (R +R )
1 1 1 tegangan node manapun, sehingga arah
= arus keluar dari node tersebut positif.
P 1 2 4. Jika terdapat N node, maka jumlah node
R1 × R2 voltage adalah (N-1). Jumlah node
R P= voltage ini akan menentukan banyaknya
R1 + R2
persamaan yang dihasilkan.
Jadi, bentuk umum hambatan yang 5. Analisis node mudah dilakukan bila
dirangkai paralel adalah: pencatunya berupa sumber arus.
1
= (1 1 1
+ + + …+
R P R 1 R2 R3 Rn
1
) Apabila pada rangkaian tersebut
terdapat sumber tegangan, maka sumber
tegangan tersebut diperlakukan sebagai
( n=Jumlah hambatan ) supernode, yaitu menganggap sumber
Perkalian tegangan tersebut dianggap sebagai satu
R P=
Penjumlahan node (Manik Luni Karlina, 2019 : 3).
R1 × R 2 × R 3 × … × Rn
¿
( R1 × R 2 ) + ( R1 × R3 ) + ( R 2 × R3 ) + …+ ( Rn−1 × Rn )
Hambatan pengganti pada rangkaian
paralel selalu lebih kecil karena merupakan
jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap
komponen (Pranata & Sundaygara, 2018 : Gambar 2.7 rangkaian analisis node
70).
Analisis Mesh/Loop
2.2.2 PENERAPAN HUKUM-HUKUM Mesh adalah sifat rangkaian
KIRCHOF (PERSAMAAN sebidang dan tidak didefinisikan untuk
MESH) rangkaian tak sebidang. Analisis Mesh
Analisis Simpul dapat dipakai hanya pada rangkaian
Node/simpul adalah titik tertutup (rangkaian yang terletak dalam
simpul atau titik cabang dari satu bidang). Rangkaian sebidang (planar
beberapa komponen yang circuit) merupakan rangkaian pada
dipertemukan dalam suatu permukaan bidang yang sedemikian rupa
titik.Jonction atau tititk simpul yang tak ada cabang yang melalui di atas
utama/titik percabangan adalah atau di bawah cabang lain. Untuk
2.3METODOLOGI
2.3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen
1. Basic Electricity Trainer Basic
Station EFT-ELC-BC (EFT-LBS-
1)
2. Basic Electricity modul 2
Gambar 2.8 rangkaian analisis mesh LAB.LD.BEM-2/02
Menulis KVL super mesh: 3. Power supply variable 0-15 V DC
V = I1R1 + (I2 - I3) R3 4. Digital Multimeter
= I1R1 + I2R3 - I3R3 5. Kabelkonektor
Menerapkan KVL ke Mesh 3: 6. Resistor 2.2 kΩ
(I3 - I2) R3 + I3R4 = 0 7. Resistor 3.3 kΩ
Dan perbedaan antara dua arus jala 8. Resistor 3.9 kΩ
|Rukur-Rbaca |
- Langkah percobaan
%error = x
Rukur
100 %
= |2,18−2,2
2,18 |
x 100 %
= 0,91 %
R2
3
,
3
,
2
0
,
¿ |13,04−15
13,04 | ×100 %
3 6 ¿ 15,03 %
8
3 1
3
, , Dari perhitungan di atas,
R3 ,
8 2 didapatkan nillai Vs hitung
9
5 9 sebesar 13,04V, sedangkan untuk
4 0 nilai Vs ukur sebesar 15V. Pada
4 percobaan ini di dapat bahwa nilai
, ,
R4 , Vs hitung adalah sama dengan
7 2
7 hasil penjumlahan dari VR1, VR2 ||
1 1
6 0 VR3, VR4, VR5 || VR6, dan VR7. Hal
6 ini dikarenakan R2 dan R3 paralel
, ,
R5 , sehingga keduanya memiliki satu
8 8
8 nilai tegangan yang sama. Begitu
6 7
8 1 juga dengan R5 dan R6, keduanya
8 paralel sehingga memiliki satu
, ,
R6 , nilai tegangan yang sama.
0 3
2 Sehingga dalam percobaan ini
9 5
9 2 sesuai dengan hukum kirchoff
1 , , tegangan yang menyatakan bahwa
R7 jumlah tegangan pada suatu
0 8 0
0 4 rangkaian tertutup adalah sama
dengan nol (0). Untuk persentase
Berdasarkan tabel 2.3diatas dapat di error pada sumber tegangan (Vs)
analisa bahwa persentase error pada di dapatkan sebesar 15,03%.
masing-masing resistor masih berada dalam Adanya nilai persentase error
batas toleransi error yaitu ≤ 5%, sehingga dikarenakan oleh alat ukur yang
dapat di nyatakan bahwa resistor berada kurang presisi
dalam kondisi baik.
MenghitungVshitung
Diketahui
Vs = 15 V
VR1= 1,59 V
VR2 = 1,18 V
VR3 = 1,18 V
VR4 = 3,14 V
| IRxhitung−IRxukur |x 100
7 6.5
6 ¿
5
IRxhitung
4
% error IR1
Tegangan (V)
3.14
| IR 1 hitung−IR |x 100
3 2.5
2.4
1 ukur
¿
2 1.59
1.18 1.18
1
IR 1 hitung
¿|
0,63 |
0,63−0,67
0
2.2 3.3 3.9 4.7 6.8 8.2 10
Resistansi (Ohm)
% error IR1 x 100 %
Tegangan
= 0,63 mA 0.5
IR4 hit = IR5 + IR6 0
= 0,36 + 0,27 R1 R4 R7
= 0,63 mA Resistansi (Ohm)
IR1 = IR4 = IR7
IR7 hit = IR5 + IR6
Arus
=0,36+0,27
=0,63 mA Gambar 2.12 Grafik hubungan arus hitung
Menghitung % error IR1,IR4 dan dan arus ukurterhadap resistansi
IR7 dengan persamaan:
Berdasarkan gambar grafik
2.12 dapat dianalisa bahwa nilai
Iukur dan Ihitung konstan dan
perbedaan nilainya kecil yaitu
( )
15 −100 0
2.4.2 Penerapan Hukum-Hukum det 0 400 −100
Kirchoff (Persamaan Mesh) 0 −100 300
2.4.2.1Hasil dan Perhitungan I 1=
∆R
Tabel 2.5 Hasil percobaan 1650000
¿
Hukum Kirchoff Persamaan Mesh 19000000
R
Tahanan (Ω ¿ Tegangan Arus ¿ 0.087 A
( )
RBaca RUkur (V) (mA)
200 15 0
R1 100 98,6 8,5 19,5
det −100 0 −100
R2 100 98,6 6,2 209,5
R3 100 98,6 2,3 210
0 0 300
I 2=
R4 100 98,6 1,5 142,8 ∆R
R5 100 98,6 0,7 139,8 450000
98,6
¿
R6 100 2,3 191,8 19000000
R7 100 98,6 0,7 109,2 ¿ 0.023 A
2.4.2.2 Analisa
( )
Menghitung mesh 1 dengan persamaan :
200 −100 15
-VS + R1I1 + R2(I1-I2) = 0 det −100 400 0
-15 + 100I1 + 100(I1-I2) = 0 0 −100 0
-15 + 100I1 + 100I1-100I2 = 0 I 3=
∆R
-15 + 200I1-100I2 = 0
200I1-100I2 = 15 ..... (1) 150000
¿
190000000
Menghitung mesh 2 dengan persamaan : ¿ 0.0079 A
R2 (I2-I1) + R3I2 + R4 (I2-I3) + R6I2
=0
100(I2-I1) + 100 I2 +100(I2-I3) + Mencari arus pada masing-masing
100 I2 = 0 elemen
-100I1 + 400I2 -100I3 = 0 ....(2) IR1 = I1
= 0,087 A
Menghitung mesh 3 dengan persamaan : IR2 = I1– I2
R4 (I3-I2) + R5I3 + R7I3 = 0 = 0,087 – 0.023
R4I3 - R4I2 + R5I3 + R7I3 = 0 = 0,064 A
100I3 - 100I2 + 100I3 + 100I3 = 0 IR3 = I2
-100 I2 + 300 I3 = 0 = 0,023 A
IR4 = I2– I3
Dengan menggunakan metode = 0,023 - 0.0079
cramer : = 0,0151 A
( )( ) ( )
I1 IR5 =I3
200 −100 0 15
= 0,0079 A
−100 400 −100 I 2 = 0 IR6 = I2
0 −100 300 I 3 0 = 0,023 A
IR7 = I3
Mencari nilai ΔR :
= 0,0079 A
Arus (mA)
= 0,0151 x 100 60 15.1
23
40
= 1,51 V 20
7.9 7.9
VR5 = IR5 x R5 0
100 100 100 100 100 100 100
= 0,0079 x 100 Resistansi (Ohm)
= 0,79 V
VR6 = IR6 x R6
= 0,023 x 100 Arus
= 2,3 V Gambar 2.13 Grafik Hubungan
VR7 = IR7 x R7 Ihitung dengan Resistansi
= 0,0079 x 100
= 0,79 V Berdasarkan gambar 2.13 dapat
dianalisa bahwa ketika nilai
Menghitung %error nilai arus : resistansi yang diberikan konstan,
maka nilai arus hitung yang
% error= | I ukurI−Iukurh itung|x 100 % didapatkan cenderung menurun.
Dimana seharusnya nilai arus
hitung berbanding terbalik dengan
¿|
19,5 |
19,5−87 nilai resistansi, sesuai dengan
x 100 %
persamaan:
¿ 34,6 %
V
Perhitungan data selanjutnya dapat I=
dilihat pada tabel berikut :
R
R Ω¿ ur
g
ukur
g
(V) (mA) 4 2.3 1.51 2.3
(V (mA) 0.79 0.79
RBa
RUkur )
ca 0
R 10 8,7 87 34,6 100 100 100 100 100 100 100
98,6 8,5 19,5
1 0 Resistansi (Ohm)
R 10 98,6 6,4 209, 64
6,2
2 0 5
R 10 98,6 2,3 23 Tegangan
2,3 210
3 0
R 10 98,6 1,51 142, 15 Gambar 2.1 4 Grafik Hubungan
1,5
4 0 8 Vhitung dengan Resistansi
R 10 98,6 0,79 139, 7,9
0,7
5 0 8
R 10 98,6 2,3 191, 23
2,3
6 0 8 Berdasarkan gambar 2.14 dapat
R 10 98,6 0,79 109, 7,9 dianalisa bahwa pada saat nilai
0,7
7 0 2
resistansi yang diberikan konstan,
maka nilai V hitung yang