109
Hukum-Hukum Dasar
ρl 0,018 × 300
R= = = 0,054 Ω
A 10
Jika kawat ini dipakai untuk saluran daya, diperlukan saluran
balik sehingga resistansi total adalah :
Rsaluran = 2 × 0,054 = 0,108 Ω
111
Hukum-Hukum Dasar
a) b) c)
Persilangan Persilangan Terminal dan
terhubung tak terhubung sambungan terminal
negatif). Perlu diingat bahwa arah arus di sini adalah arah referensi
dan bukan arah arus sebenarnya.
Hukum Arus Kirchhoff merupakan pernyataan prinsip konservasi
muatan. Jumlah elektron per detik yang datang dan yang pergi
haruslah sama, di titik manapun dalam rangkaian. Oleh karena itu
jumlah arus di suatu simpul harus nol. Jika tidak, akan terjadi
penumpukan muatan di simpul tersebut yang menurut hukum
Coulomb akan terjadi “ledakan muatan”; tetapi hal demikian tidak
pernah terjadi.
i1 i5 +
+ + i3
v1 1 loop 1 v3 3 loop 2 5 v5
− − −
loop 3
C
HAK untuk simpul : HTK untuk loop :
A : − i1 − i 2 = 0 1 : − v1 + v 2 + v 3 = 0
B : + i2 − i3 − i4 = 0 2 : − v3 + v 4 + v5 = 0
C : + i1 + i 3 + i 4 = 0 3 : − v1 + v 2 + v 4 + v 5 = 0
Gb.6.4. HAK dan HTK
Hukum Tegangan Kirchhoff merupakan pernyataan kembali prinsip
konservasi energi. Dalam rangkaian pada Gb.6.4., sebagian piranti
mungkin berupa sumber dan sebagian yang lain berupa beban.
113
Hukum-Hukum Dasar
c). + v1 − d). + v1 − + vL −
+ L +
+ + R1
vs R 1 vC vs C vC
− C − − −
Solusi :
Aplikasi HTK untuk masing-masing rangkaian akan memberikan
a). − v s + v1 + v 2 = 0 → v s = i1 R1 + i2 R2
di L
b). − v s + v1 + v L = 0 → v s = v1 + v L = i1 R1 + L
dt
115
Hukum-Hukum Dasar
1
c). − v s + v1 + vC = 0 → v s = v1 + vC = i1 R1 +
C ∫
iC dt
d). − vs + v1 + vL + vC = 0
diL 1
→ vs = v1 + vL + vC = i1R1 + L +
dt C ∫ iC dt
CONTOH-6.4: Aplikasikan HAK untuk simpul A dari berbagai
macam bagian rangkaian di bawah ini. Nyatakan pula
persamaan yang diperoleh dengan tegangan elemen sebagai
peubah jika tegangan awal kapasitor dan arus awal induktor
adalah nol.
i1 R1 R2 i2 i1 R1 R2 i2
A A
+ v1 − + v2 − + v1 − + v2 −
+ R3 +
v3 i3 vL iL
a). − b). − L
i1 R1 C iC i1 R1 C iC
A A
+ v1 − + vC − + v1 − + vC −
+ R3 +
v3 i3 vL iL
c). − d). − L
Solusi :
Aplikasi HAK untuk simpul A pada bagian-bagian rangkaian
tersebut di atas memberikan:
v v v
a). i1 − i2 − i3 = 0 → 1 − 2 − 3 = 0
R1 R2 R3
v v 1
b). i1 − i2 − i L = 0 → 1 − 2 − ∫ v L dt = 0
R1 R2 L
v dv v
c). i1 − iC − i3 = 0 → 1 − C C − 3 = 0
R1 dt R3
v dv 1
d). i1 − iC − i L = 0 → 1 − C C −
R1 dt L ∫
v L dt = 0
Pemahaman :
Pada contoh 6.2. dan 6.3. di atas terlihat bahwa persamaan
rangkaian dapat berbentuk persamaan aljabar biasa, yaitu
apabila elemen-elemen rangkaian hanya terdiri dari resistor
saja, atau berbentuk persamaan diferensial orde satu atau
persamaan integro-diferensial. Dua bentuk persamaan terakhir
ini terjadi jika rangkaian mengandung elemen dinamis.
Solusi :
Aplikasi HAK pada simpul A memberikan :
i1 + i L + i 2 − iC = 0 → i 2 = iC − i L − i1
d (5 sin 2t )
→ i2 = 2 − 2 cos 2t − 3 = 18 cos 2t − 3 A
dt
Tegangan simpul-simpul non-referensi adalah
v A = vC = 5 sin 2t V
v B = v A + i1 R1 = 5 sin 2t + 6 V
d (2 cos 2t )
vC = v A + v L = 5 sin 2t + 4 = −11sin 2t V
dt
v D = v A + i2 R2 = 5sin 2t + 36 cos 2t − 6 V
117
Hukum-Hukum Dasar
i1 B i C i
2 3
Solusi :
Jika kita gabungkan simpul A, B, dan C menjadi satu simpul
super dan kita aplikasikan HAK, kita akan mendapatkan
persamaan untuk simpul super ABC :
i4 + i1 − i3 = 0 ⇒ i4 = i3 − i1 = 8 − 5 = 3 A
Aplikasi HAK untuk simpul C memberikan:
i2 + i5 − i3 = 0 ⇒ i5 = i3 − i2 = 8 − 2 = 6 A
Tegangan v dapat kita cari dengan mengaplikasikan HTK untuk
loop ABCA :
−v + 3i5 − 4i2 = 0 → v = 3 × 6 − 4 × 2 = 10 V
Soal-Soal
1. Tentukan tegangan dan arus di tiap elemen (termasuk sumber)
pada rangkaian-rangkaian berikut.
+ 5Ω 5Ω
30V − 1A
10Ω 10Ω
a) b)
5Ω 5Ω
2cos10t A 10Ω + 10Ω
20cos10t V −
c) d).
5Ω
+ 5Ω 2H
20cos10t V 0.1F 20cos10t V −
e) f)
119
Hukum-Hukum Dasar
1A
5Ω 5Ω − 10Ω
5Ω 10V
10Ω 10Ω + 5Ω
10Ω
a) b)
5cos10t A 5cos10t A
5Ω 5Ω
10µF 10µF
10Ω 10Ω
`10 10Ω
c) Ω d)
5Ω +
2H 10cos10t V 10Ω
10Ω −
e)
3. Tentukan tegangan dan arus di tiap elemen pada bagian rangkaian ini.
1A 10Ω
5Ω 2A 5Ω − 10Ω
5Ω 10V
10Ω 10Ω 5Ω 2A 10Ω + 5Ω
a) b)
1A
5Ω 5Ω 5A 5Ω − 10Ω 10Ω 5A
5Ω 10V 5Ω
2A 10Ω 10Ω 5Ω 10Ω + 10Ω
c) d)