2-2
Hukum-hukum Kirchoff Gustav Robert Kirchoff, seorang guru besar universitas berkebangsaan
Jerman yang lahir kira-kira pada waktu Ohm melakukan percobaannya. Hukum aksiomatik ini dinamakan hukum arus Kirchoff (Kirchoofs Current Law, disingkat KCL), yang mengatakan bahwa
jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah nol.
Bila ada arus netto yang masuk sebuah simpul, maka laju penumpukan coulomb pada simpul tersebut tidak sama dengan nol. Tetapi, sebuah simpul bukanlah suatu elemen rangkaian dan pasti tidak bisa menyimpan, memusnahkan atau membangkitkan muatan. Sehingga dengan demikian arus harus berjumlah nol
N
i
n =1
=0
atau
i1 + i2 + i3 + ... + iN = 0 (5)
Kita sekarang beralih ke hukum tegangan Kirchhoff ( Kirchhoffs voltage law, disingkat KVL ). Hukum ini mengatakan bahwa
Jumlah aljabar seluruh tegangan mengelilingi sebuah jalan tertutup dalam sebuah rangkaian adalah nol.
RANGKAIAN LISTRIK
Kita harus lagi menerima hukum ini sebagai aksioma, walaupun hukum ini dikembangkan di dalam pendahuluan teori elektromagnetik. Arus adalah yang berkaitan dengan muatan yang mengalir melalui sebuah elemen rangkaian, sedangkan tegangan adalah suatu ukuran selisih energi potensial melintasi elemen. Jadi bila kita melalui suatu jalan tertutup, maka jumlah aljabar dari tegangan melintasi elemen individual sekelilingnya haruslah nol. Jadi, bisa kita tulis
N
v
n =1
=0
atau
v1 + v2 + v3 + ... + vN = 0
(6)
Hukum tegangan Kirchoff adalah suatu konsekuensi kekekalan energi dan sifat konservatif rangkaian listrik. Hukum ini juga bisa ditafsirkan menurut analogi gaya berat. Bila suatu massa digerakkan sekeliling jalan tertutup dalam sebuah medan gravitasi konservatif, maka kerja total yang dilakukan terhadap massa tersebut adalah nol. Kita bisa juga menerapkan KVL pada rangkaian dengan beberapa cara yang berbeda.
Soal Contoh 2-1. 2-2. 2-3. Tentukan jumlah cabang dan simpul pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2. Tentukan ix pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2. Tentukan vx pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2.
6 ix + + x 12 V ( a) 6
RA
5A RB
RANGKAIAN LISTRIK
R1 ix 5 12 A 6A + x (b) 50 + x ix 25 100 2A 50 R2 + 60 V 5 10 A
(c)
Gambar 2-2: Lihat Contoh Soal 2-1, 2-2 dan 2-3 Jawab Pada Gambar (a)
6 ix + + 12 V
2-1 2-2 Jumlah cabang 6; jumlah simpul 5
5 A RA 2A 6 RB 5A
i
n =1
=0
5 ix 2 = 0 ix = 5 2 = 3 A
RANGKAIAN LISTRIK
2-3
v
n =1
=0
v x 3 6 + 12 = 0 v x = 18 + 12 = 6 V
Pada Gambar (b)
6A ix
10 A R1 10 A 5
-4 A 6A + x
2-1 2-2 Jumlah cabang 6; jumlah simpul 4
N
12 A + 60 V R2 5
i
n =1
=0
6 10 i x = 0 i x = 4 A
N
2-3
v
n =1
=0
v x + 60 2 5 = 0 v x = 60 10 = 50 V
Pada Gambar (c)
ix 10 A ix
3 A 50 + x 25
2A a 1A 100
c 2A
b
2-1 2-2 Jumlah cabang 5; jumlah simpul 3
Tegangan pada cabang a b bernilai sama pada cabang c d karena satu simpul sehingga
RANGKAIAN LISTRIK
v
n =1
=0
i
n =1
=0
i x 10 3 = 0 i x = 10 + 3 = 13 A
2-3
v x = 3 50 = 150 V
Analisa Rangkaian Loop Tunggal Kita akan menganggap bahwa nilai tahanan dan tegangan sumber dari
2-3
Gambar 2-3a diketahui dan mencoba menentukan arus yang melalui setiap elemen, tegangan melintasi setiap elemen, dan tenaga yang diberikan atau yang diserap oleh setiap elemen.
vs2 + R1 vs1
+ -
+ vR1 R1 R2 vs1
+ -
vs2 + i + vR2 -
R2
Gambar 2-3: (a) Model rangkaian dengan nilai tegangan sumber dan tahanan diketahui, (b) Tanda-tanda referensi tegangan dan arus ditambahkan pada rangkaian.
i
Langkah kita yang pertama dalam analisis tersebut adalah asumsi mengenai arah referensi untuk arus-arus yang tak diketahui karena kita tidak tahu sebelumnya arah-arah tersebut. Secara acak, kita sebuah arus yang tak diketahui i, menurut arah
RANGKAIAN LISTRIK
jarum mengalir keluar dari terminal atas sumber tegangan kiri. Pemilihan ini ditandai dengan sebuah panah dengan tanda i pada rangkaian, seperti diperlihatkan di dalam Gambar 2-3b. Penggunaan trivial dari hukum arus Kirchoff memastikan bahwa arus yang sama harus mengalir juga melalui setiap elemen di dalam rangkaian tersebut. Kita dapat menekankan fakta ini sekarang dengan menempatkan beberapa simbol arus di sekitar rangkaian. Berdasarkan definisi, semua elemen yang menyangkut arus yang sama dikatakan dihubungkan secara seri (deret). Perhatikan bahwa elemen-elemen boleh mengangkut arus yang besarnya sama tetapi tidak tersusun secara seri; dua bola 100 W di dalam rumah yang bertetangga mungkin saja mengangkut arus yang sama besarnya, tetapi mereka tidak mengangkut arus yang sama, dan tidak seri satu sama lain. Langkah kedua dalam analisis tersebut adalah pemilihan referensi tegangan untuk masing-masing dari kedua tahanan. Telah kita dapat bahwa penggunaan hukum Ohm, v = Ri, menghendaki bahwa arah arus dan tegangan harus dipilih sehingga arus memasuki terminal di mana ditempatkan referensi tegangan positif. Jika pemilihan arus adalah sembarang, maka pemilihan arah tegangan akan tertentu jika kita bermaksud menggunakan hukum Ohm didalam bentuk v = Ri. Tegangan vR1 dan vR2 diperlihatkan di dalam Gambar 2-3b. Langkah ketiga adalah penggunaan hukum tegangan Kirchhoff pada jalan tertutup yang ada. Misalkan kita putuskan untuk bergerak di sekitar rangkaian di dalam arah perputusan jarum jam, dimulai pada sudut kiri bawah dan menuliskan langsung setiap tegangan yang pertama ditemui pada referensi positif dan menuliskan negatif dari tegangan yang ditemui pada terminal negatif. Jadi,
v s1 + v R1 + v s 2 + v R 2 = 0
Akhirnya, kita gunakan hukum Ohm kepada elemen penahan,
v R1 = R1i
dan mendapatkan
dan
v R 2 = R2 i
v s1 + R1i + v s 2 + R2 i = 0
i=
v s1 v s 2 R1 + R2
di mana kuantitas di ruas kanan diketahui yang memungkinkan kita untuk menentukan i. Tegangan atau arus yang diasosiasikan dengan setiap elemen, dapat
RANGKAIAN LISTRIK
p = i2R .
Soal Contoh 2-4 Untuk rangkaian yang diperlihatkan di dalam Gambar 2-4, tentukan : (a) ia ; (b) va ; (c) daya yang diberikan oleh batere 15 V.
800
3 k
+ 15 V 1200 + a
Gambar 2-4: Lihat Contoh Soal 2-4.
50 V ia
Jawab
800 ia + 15 V 1200 + a ia 3 k + 50 V
v
n =1
=0
RANGKAIAN LISTRIK
120 A
30 mho
30 A
15 mho
120 A
30 mho 30 A
15 mho
i15
i30
(a)
Gambar 2-5: (a) Sebuah rangkaian pasangan simpul tunggal. (b) Tegangan dan kedua arus ditetapkan
(b)
Langkah kita yang pertama sekarang adalah menganggap adanya tegangan yang melintasi setiap elemen, dan menetapkan sebarang kebutuhan referensi. Maka hukum tegangan Kirchhoff memaksa kita untuk mengakui bahwa tegangan yang melintasi setiap cabang adalah sama karena sebuah jalan tertutup melalui setiap cabang dari satu simpul ke simpul yang lain dan kemudian dilengkapi melalui setiap
RANGKAIAN LISTRIK
cabang lain. Tegangan total sebesar nol menghendaki tegangan yang identik melintasi setiap elemen. Kita katakan bahwa elemen-elemen yang mempunyai tegangan bersama melalui elemen-elemen tersebut dihubungkan secara paralel. Kita namai tegangan ini v dan memilihnya sembarangan, seperti diperlihatkan di dalam Gambar 2-5b. Dua arus, yang mengalir di dalam tahanan, kemudian dipilih sesuai dengan konvensi yang didapatkan dengan hukum Ohm. Arus-arus ini diperlihatkan juga di dalam Gambar 2-5b. Langkah ketiga di dalam analisis rangkaian simpul tunggal adalah pemakaian hukum arus Kirchhoff pada salah satu dari kedua simpul di dalam rangkaian tersebut. Biasanya lebih jelas untuk memakaikannya kepada simpul di mana ditetapkan referensi tegangan positif, dan karena itu kita akan menyamakan jumlah aljabar arus yang meninggalkan simpul atas dengan nol,
i30 = 30v
dan kita dapatkan
dan
i15 = 15v
Harga nilai-nilai dari daya yang diserap sekarang didapat dengan mudah. Di
p 30 = 30(2 ) = 120 W
2
p15 = 15(2 ) = 60 W
2
p30 A = 30(2 ) = 60 W
Jadi, sumber arus yang lebih besar memberi 240 W kepada ketiga elemen lain di dalam rangkaian, dan hukum kekekalan energi pun dibutuhkan lagi.
Soal Contoh 2-5 Untuk rangkaian pasangan-simpul-tunggal yang ditunjukkan pada Gambar 26, carilah daya yang diserap oleh masing-masing dari kelima elemen.
RANGKAIAN LISTRIK
0,1 1 +
40
3,1 A
2
Gambar 2-6: Lihat Contoh Soal 2-5.
+ + 0,1 1 40
1
_
3,1 A
i
n =1
=0
40
v1 = 24,8 V
p 40 v 2 (24,8) = = R 40 = 15,376 W
v 2 (24,8) = R 5 = 123,008 W
2
p5 =
RANGKAIAN LISTRIK
10
p 0,1v1 = v i = 24,8 0,1 v1 = 24,8 0,1 24,8 (memberikan daya) = 61,504 W p3,1 A = v i = 24,8 3,1 = 76,88 W (memberikan daya) p 2 = 0 karena tidak dilalui oleh arus sehingga dayanya NOL.
Soal Latihan 1. Dalam rangkaian pada Gambar 2-7, carilah daya yang diserap oleh (a) sumber 4 A; (b) tahanan 2 ; (c) tahanan 12 ; (d) tahanan 2,25 ; (e) tahanan 6 ; (f) sumber tegangan Vs.
2 + 4A _ 24 V
2,25
12
Vs
Gambar 2-7: Lihat Latihan Soal 1. 2. Dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 2-8, X adalah sebuah elemen rangkaian sederhana. Anggap bahwa X menyerap 100 W dan: (a) tentukan R, bila X adalah tahanan yang lebih besar dari 5 ;(b) tentukan vs, acuan + sebelah atas, bila X adalah sumber tegangan bebas vs < 5 V.
0,2
30 V
+ 0,6
RANGKAIAN LISTRIK
11
3. Pada Gambar 2-9, cailah daya yang diberikan oleh masing-masing sumber tak bebas jika besarnya: (a) 3iA; (b) 3iB.
iA
1 k
20 mA
4 k
iB
Gambar 2-9: Lihat Latihan Soal 3.
RANGKAIAN LISTRIK
12