dan
sebuah konstanta K menaikkan respons dari semua arus dan tegangan dengan faktor yang sama K (termasuk konstanta keluaran arus atau tegangan sumber tak bebas). Teorema Superposisi biasanya muncul dalam bentuk yang serupa dengan yang berikut :
Di dalam setiap jaringan penahan linear yang mengandung beberapa sumber, tegangan atau arus yang melalui setiap tahanan atau sumber dapat dihitung dengan melakukan penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua suber tegangan bebas lain diganti oleh rangkaian-rangkaian pendek dan semua sumber arus bebas yang lain diganti oleh rangkaian terbuka.
Jadi jika ada N sumber bebas, maka kita lakukan N percobaan. Setiap sumber bebas adalah aktif hanya dalam satu eksperimen. Sebuah sumber tegangan yang tak aktif adalah identik dengan sebuah hubungan pendek, dan sebuah sumber arus bebas yang tak aktif adalah sebuah rangkaian terbuka. Perhatikan bahwa sumber-sumber tak bebas pada umumnya adalah aktif dalam setiap percobaan.
6 ix + S =3V 9 iS =2A
Gambar 3-6: Rangkaian yang mengandung sebuah sumber arus bebas dan sebuah sumber tegangan bebas yang mudah dianalisis dengan prinsip superposisi.
Untuk rangkaian dari Gambar 3-6, kita gunakan superposisi untuk menuliskan ungkapan bagi arus cabang yang tak diketahui ix. Mula-mula kitabuat sumber arus sama dengan nol dan didapat bagian ix yang ditimbulkan oleh sumber tegangan sebesar 0,2 A. Selanjutnya jika kita biarkan sumber tegangan sama dengan nol dan memakai pembagian arus, maka bagian sisa dari ix terlihat sama dengan 0,8 A. kita dapat menuliskan jawaban terperinci sebagai
i x = ix
ix
+ ix v =0
= =0
2 ix 10 V +
3A
2i x
Gambar
3-7:
Superposisi
dapat
digunakan
menganalisis
rangkaian ini dengan mula-mula menggantikan sumber 3 A dengan sebuah rangkaian hubung terbuka (Open Circuit). Sumber tegangan tak bebas selalu aktif (kecuali jika ix = 0) Sebagai contoh pemakaian prinsip superposisi pada rangkaian yang mengandung sebuah sumber tak bebas, tinjaulah Gambar 3-7. Kita mencari ix, dan mula-mula kita buat sumber 3 A menjadi rangkaian terbuka. Persamaan mesh adalah
' ' ' 10 + 2i x + 1i x + 2i x =0
sehingga
' ix =2
v" = 2i "
Kita dapatkan
" ix = 0,6
dan, jadi,
' " ix = ix + ix = 2 0,6 = 1,4
Biasanya ternyata bahwa hanya sedikit, kalau pun ada, waktu yang dihemat dalam menganalisis sebuah rangkaian yang mengandung satu atau lebih sumber-sumber tak bebas dengan menggunakan prinsip superposisi, karena harus selalu ada paling sedikit dua sumber yang beroperasi; sebuah sumber bebas dan semua sumber yang tak bebas. Kita harus terus menerus sadar akan batasan superposisi. Ini hanya dapat dipakai untuk respons liner, jadi respons nonlinear yang paling umum-daya-tidak memenuhi superposisi. Misalnya, tinjaulah dua batere 1-V yang seri dengan sebuah tahanan 1. Daya yang diberikan kepada tahanan jelaslah 4 W, tetapi jika kita secara salah menggunakan superposisi mungkin kita akan mengatakan bahwa setiap batere memberi 1 W sehingga daya total 2 W. Ini tak benar.
Soal Contoh 3-4 Gunakan superposisi untuk mencari ix di dalam masing-masing rangkaian yang diperlihatkan pada Gambar 3-8.
0,1
0,3 ix
10
40
0,5 A ix (a)
80 mV
3V 1V
2 V
(b)
+ 10 V 150 ix (c)
Gambar 3-8: Lihat Contoh Soal 3-4.
120 A
50
40 A
Jawab
(a)
Jika sumber arus 0,5 A bekerja maka sumber tegangan 80 mV diganti dengan rangkaian hubung singkat (Short Circuit) sehingga rangkaian 3-8a menjadi
0,1
0,3
0,5 A ix
Gambar 3-9a: Gambar 3-8 a (a ) dengan mengganti sumber tegangan 80 mV dengan rangkaian hubung singkat.
sehingga dengan pembagian arus akan didapat respon arus yang ditimbulkan oleh sumber arus 0,5 A,
(i x ) 0,5 A =
jika sumber tegangan 80 mV bekerja maka sumber arus 0,5 A dihubung pendek
0,1
0,3
ix ix
80 mV
dengan analisis rangkaian pada loop tunggal maka didapat respon arus ix yang disebabkan oleh sumber tegangan 80 mV yaitu
(i x ) 80 mV =
sehingga respon arus totalnya merupakan jumlah respon arus yang disebabkan oleh sumber arus 0,5 A dan sumber tegangan 80 mV
10 ix + 3V
40
(b)
Gambar 3-9c: Gambar 3-8b dimana sumber tegangan 1 V dan 2V diganti dengan rangkaian hubung singkat.
(i x ) 3V =
3 = 0,3 A 10
jika sumber tegangan 1 V bekerja maka sumber tegangan 3 V dan 2 V dihubung singkat
10 ix 1V +
40
(i x )1V =
40 1 40 + 10 10 40 10 + 40 40 1 = = 0,1 A 50 8
jika sumber tegangan 2 V bekerja maka kedua sumber tegangan 3 V dan 1 V diganti dengan rangkaian hubung singkat
10 ix
40
2 V
Gambar 3-9e: Gambar 3-8b dimana sumber tegangan 3 V dan 1 V diganti dengan hubung singkat.
(b)
120 A
50
150 ix (c)
Gambar 3-9f: Gambar 3-8c dimana sumber tegangan 10 V dengan rangkaian hubung singkat dan sumber arus 40 A dengan rangkaian hubung terbuka.
(i x )120 A =
50 120 50 + 150 = 30 A
jika sumber tegangan 10 V bekerja maka kedua sumber arus 120 A dan 40 A dihubung terbuka
+ 10 V 50 150 ix (c)
Gambar 3-9g: Gambar 3-8c dengan mengganti sumber arus 120 A dan 40 A dengan rangkaian hubung terbuka (Open Circuit).
(i x )10V =
Req
10 50 + 150
= 0,05 A
jika sumber arus 40 A bekerja maka sumber arus 120 A diganti dengan rangkaian hubung terbuka sedangkan sumber tegangan 10 V hubung singkat.
50
150 ix
40 A
Gambar 3-9h: Gambar 3-8c dimana sumber arus 120 A dihubung terbuka sedangkan sumber tegangan 10 V
(c)
dihubung singkat.
(i x ) 40 A =
150 40 150 + 50 = 30 A
Soal Latihan 4. Rangkaian yang dilukiskan pada Gambar 3-10 berisi sumber tak bebas. Gunakan teorema superposisi untuk mencari arus i.
4 V + 5 2 2A
+ x _
5x
i
Gambar 3-10: Lihat Latihan Soal 4.
3-5
Transformasi Sumber Sumber tegangan ideal didefinisikan sebagai sebuah alat yang tegangan
terminalnya tidak bergantung pada arus yang melaluinya. Sebuah sumber dc 1-V menghasilkan sebuah arus sebesar 1 A melalui tahanan 1- dan juga sebuah arus sebesar 1.000.000 A melalui tahanan 1-; sumber itu dapat memberikan jumlah daya yang tak terbatas. Tidak ada alat seperti itu dalam peraktek, dan kita sependapat bahwa sebuah sumber tegangan fisis yang riil, mungkin dapat dinyatakan oleh sebuah sumber tegangan ideal hanya selama daya atau arus yang relatif kecil, ditarik dari sumber tersebut. Misalnya sebuah baterai mobil dapat diaproksimasikan oleh sebuah sumbertegangan dc ideal jika arusnya dibatasi hanya beberapa ampere. Akan tetapi, setiap orang yang telah pernah mencoba menghidupkan mobil dengan lampu depan yang menyalah mungkin sudah mengamati bahwa cahayanya berkura bila baterai diminta memberikan arus starter yang besar, 100 A atau lebih, sebagai tambahan kepada arus lampu depan. Dengan kondisi seperti ini, sebuah tegangan ideal akan merupakan contoh yang sangat buruk sebuah baterai. Sumber tegangan ideal harus diubah untuk memperhitungkan penurunan tegangan terminalnya bila arus besar ditarik dari padanya. Kita misalkan kita mengamati secara eksperimental sebuah baterai yang mempunyai tegangan terminal sebesar 12 V bila tidak ada arus yang mengalir melaluinya dan tegangan 11 V bila mengalir arus sebesar 100 A. jadi, contoh yang lebih tepat mungkin adalah sebuah sumber tegangan ideal 12 V yang seri dengan sebuah tahanan melalui mana
timbul tegangan 1 V jika dilalui arus 100 A. tahanan tersebut haruslah 0,01 , dan sumber tegangan ideal dan tahanan seri ini membentuk sebuah sumber tegangan praktis. Jadi, kita gunakan kombinasi seri dari dua elemen rangkaian yang ideal, yaitu sebuah sumber tegangan bebas dan sebuah tahanan, untuk membuat model suatu alat riil. Teorema daya yang sangat berguna dapat dikembangkan dengan referensi pada tegangan praktis atau sumber arus. Untuk sumber tegangan praktis, maka daya yang diberikan pada beban RL adalah
VS RL pL = i L RL = ( RS + RL ) 2
2
Untuk mencari nilai RL yang menyerap daya maksimum dari sumber praktis yang diberikan, kita diferensiasikan terhadap RL :
dp L ( RS + R L ) 2 VS VS RL (2)( RS + RL ) = dRL ( RS + R L ) 4
2 2
2 R L ( R S + R L ) = ( RS + R L ) 2
Atau
RS = RL
Karena harga-harga RL = 0 dan RL = , keduanya memberikan minimum (pL = 0), dan karena kita telah mengembangkan ekivalensi di antara tegangan praktis dan sumber arus, maka telah membuktikan teorema pemindahan daya maksimum berikut :
Sebuah sumber tegangan bebas yang seri dengan sebuah tahanan RS atau sebuah sumber arus bebas yang pararel dengan sebuah tahanan RS, memberi daya maksimum kepada tahanan beban RL bilamana RL = RS.
Soal Latihan 5. Dalam rangkaian pada Gambar 3-11 dibawah ini, berapa besar RL : (a) agar diserap daya maksimum dari jaringan ini dan berapa pL, maks? (b) agar didapat tegangan maksimum pada RL dan berapa L, maks ? (c) agar diperoleh arus maksimum dan berapa iL, maks ?
10
20
10 V
60
90
180
RL
11