LAPORAN PRAKTIKUM
TME 142-Praktikum Fisika
∑ I k =0
k =1
dimana:
n = jumlah cabang dengan arus yang masuk atau keluar terhadap
titik tersebut
persamaan ini juga bisa digunakan untuk arus kompleks
n
∑ Ĩ k =0
k =1
∑ V k=0
k =1
dimana:
n = jumlah tegangan listrik yang diukur.
tegangan listrik ini juga bisa berbentuk kompleks
n
∑ Ṽ k=0
k =1
ANALISIS MESH
Mesh dalam bahasa Indonesia berarti lubang atau sesuatu yang melingkar.
Analisis ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law (KVL). Yang mana
berbunyi “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”.
Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap
putaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.
Rtotal =R 1+ R 2+ R 3+ R n
Sehingga dalam hubungan seri ,besar resistansi ekivalennya dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
Rekivalen =R1+ R2+ R 3 +…+ Rn
Energi Disipasi
Energi disipasi dapat berarti energi yang hilang dari suatu
sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak
menjadi tujuan suatu sistem. Disipasi daya ini bisa dihitung dengan
menggunakan rumus :
P=V.I
dimana P adalah disipasi daya, satuannya Watt (W). V adalah besar
tegangan yang terdapat pada kedua ujung kaki resistor, satuannya
Volt (V). Sedangkan I adalah besarnya arus yang mengalir melalui
resistor tersebut, satuannya Ampere (A) dan R adalah nilai
hambatan listrik (resistansi), satuannya Ohm (Ω).
I5 loop III
I3
I1 I4 I2
loop I loop II
∑ E+ I . R=0
Loop I
∑ E+ I . R=0
−E+ I 3 . R3 + I 1 . R1=0
−6+1,49 x 3,3+ 1 x 1,23=0
−6+ 6,147=0
0,147=0
mendekati 0
Loop II
∑ E+ I . R=0
I 2 . R2−I 1 . R1 + I 4 . R 4=0
0,38 x 1−1,23 x 1+ 0,25 x 3,3=0
1,205−1,23=0
−0,025=0
mendekati 0
Loop III
∑ E+ I . R=0
I 5 . R5−I 4 . R4 + I 3 . R3=0
0,12 x 47−0,25 x 3,3−1,49 x 3,3=0
5,64−0,825−4,917=0
5,64−5,742=0
−0,102=0
mendekati 0
2. Buktikan rangkaian pada gambar 7.3 sesuai dengan hukum Kirchoff arus!
jawaban:
I5
I3
2
1 3
I1 I4 I2
I
= percabangan
percabangan 1
I masuk =I 3 + I 5
I masuk =1,49+0,12
I masuk =1,61 mA
percabangan 2
I 3=I 1+ I 4
I 3=1,23+1,48
I 3=1,48 mA
dipercobaan
I 3=1,49 mA
1,49 mA=1,48 mA
0,25+0,12=I 2
0,37 mA =I 2
dipercobaan
I 2=0,38 mA
0,38 mA =0,37 mA
I keluar =1,23+0,38
I keluar =1,61 mA
1,61 mA=1,61 mA
B . Percobaan Hukum Ohm
1. Hitung resistansi ekivalen dari masing-masing rangkaian seri dan paralel
dari 3 resistor dan rangkaian seri-paralel!
jawaban:
3 resistor menggunakan data 1
rangkaian seri :
R Seri=R 1+ R 2+ R 3
R Seri=47+3,3+1
R Seri=51,3 Ω
rangkaian paralel :
1 1 1 1
= + +
R paralel R1 R 2 R 3
1 1 1 1
= + +
R paralel 47 3,3 1
1
=0,021+0,303+1
R paralel
1
=1,324
R paralel
1
R paralel=
1,324
R paralel=0,755 Ω
rangkaian seri-paralel:
1 1 1
= +
R paralel 1 R4 R5
1 1 1
= +
R paralel 1 1 1
1
R paralel 1= =0,5 Ω
2
R Seri1=R3 + R paralel1
R Seri1=3,3+ 0,5
R Seri1=3,8 Ω
R Seri2=R1 + R2
R Seri2=47+ 47
R Seri2=94 Ω
1 1 1
= +
R ekivalen R Seri 1 R Seri 2
1 1 1
= +
R ekivalen 3,8 94
1
=0,263+0,011
R ekivalen
1
=0,274
R ekivalen
1
Rekivalen =
0,274
Rekivalen =3,64 Ω
2. Hitung arus (beserta kesalahan absolut dan relatifnya) yang melewati
setiap resistor dari masing-masing rangkaian seri dan paralel!
jawaban :
menggunakan 3 resistor data 1
V
I=
R
∂ I1 2 2 ∂ I 1 2 2
S I1=
√(∂V ) ( )
SV +
∂ R1 R
1 2 2 −V 2 2
S 1
S I1=
√(R1 V
S +) ( )
R 12
SR 1
1
SV =0,001 x
2
SV =5 x 10−4
1 2
S I1=
√√( 47 ) .(5 x 10−4 )2 +0
1
SV =0,001 x
2
SV =5 x 10−4
1 2
S I2=
√(
3,3 )
.(5 x 10−4 )2 +0
1 2 2 −V 2 2
S
∂ R3 R 3
S I3=
√(R3 V ) ( )
S +
R32
SR 3
1
SV =0,001 x
2
SV =5 x 10−4
1 2
S I3=
√( )
1
.(5 x 10−4)2 +0
S I3=√ 25 x 10−8
S I3=5 x 10−4
V
I 1=
R1
8,27
I 1=
47
I 1=0,176
V
I 2=
R2
0.577
I 2=
3,3
I 2=0,175
V
I 3=
R3
0,173
I 3=
1
I 3=0,173
kesalahan relatif nya
S
Srelatif I = I1 x 100 %
1
I1
1,064 x 10−5
Srelatif I = x 100 %
1
0,176
S I2
Srelatif I = x 100 %
2
I2
1,514 x 10−4
Srelatif I = x 100 %
1
0,175
Srelatif I =0,0865
2
S
Srelatif I = I3 x 100 %
3
I3
5 x 10−4
Srelatif I = x 100 %
3
0,173
Srelatif I =0,289
3
Rangkaian seri
V total=V 1 +V 2 +V 3
V total=8,27+0,577+0,173
V total=9,02Volt
∂ I seri 2 2 ∂ I seri 2
S Iseri =
√( ) (
∂V
SV + ) S
∂ R seri R seri
2
1 2 2 −V 2
S Iseri =
√(
Rseri V
S + ) ( )
R seri2
SR
2
1
Sseri =0,001 x
2
−4
Sseri =5 x 10
−9,02 2
S Iseri = 0+
√ ( (51,0)2
−9,02 2
)¿¿
S Iseri =
√( 2601 )
(25 x 10−8 )
2
√
S Iseri = ( 3,468 x 10−3 ) (25 x 10−8 )
S Iseri =√ (1,203 x 10−5)(25 x 10−8 )
S Iser i= √ 3,0075 x 10−12
S Iseri =1,734 x 10−6
V
I seri =
R seri
9,02
I seri =
51,0
I seri =0,177
S Iseri
Srelatif I = x 100 %
seri
I seri
−6
1,734 x 10
Srelatif I = x 100 %
se ri
0,177
6.3 Tabel
Tabel 6.3.1 Percobaan dan Perhitungan rangkaian seri dan paralel
Data Percobaan Perhitungan
R seri R paralel R seri R paralel
1 51.0 0,742 51,3 0,755
2 5,24 0,426 5,3 0,434
1 6,045 x 10 −3
0,0865 0,289 9,796 x 10−4
2 8,8 10−3 2,96 x 10−2 2,96 x 10−2 9,55 x 10−3
VII. ANALISIS
Dalam percobaan untuk mendapatkan nilai tegangan digunakan
multitester dengan memilih simbol V untuk rangkaian DC,setelah itu
tempelkan kutub postif dan negatif ke tiap titik rangkaian dan untuk
mencari hambatan digunakan multitester dengan memilih simbol
R,sumber tegangan harus dicabut pada saat mencari hambatan karena
kalau tidak dicabut ,sumber tegangan memiliki hambatan tersendiri,jadi
dapat mempengaruhi hambatan yang praktikan cari.Pada hukum kirchoff
perhitungan dan teori dasar nilai nya berbeda tetapi hampir mendekati nol
itu disebabkan yang pertama adalah alat multitester,alat multitester ini
memiliki ketelitaan 0,001 sehingga tidak tepat 100% .Kesalahan kedua
adalah cara pemakaian multitester ,angka pada multitester akan berubah
jika praktikan bergerak,sehingga data sering berubah-berubah.Kesalahan
ketiga adalah sering membulatkan nilai pada multitester,membulatkan nilai
dapat mengubah hasil perhitungan dan percobaan.kesalahan ke empat
adalah salah memilih simbol,seperti contoh rangkaian ini mengukur
tegangan rangkaian dc tetapi praktikan memilih simbol Ṽ (tegangan
AC).Pada hukum Ohm perhitungan dan percobaan berbeda karena
kesalahan pertama adalah alat multitester,alat multitester ini memiliki
ketelitaan 0,001 sehingga tidak tepat 100%.kesalahan kedua adalah cara
pemakaian multitester ,angka pada multitester akan berubah jika praktikan
bergerak , sehingga data sering berubah-berubah.kesalahan ketiga adalah
dari kabel nya ,kabel memiliki hambatan sendiri,semakin panjang kabel
,maka hambatan nya makin besar ,oleh karena itu praktikan harus memilih
kabel yang sama panjang untuk mandapatkan hasil yang sama.
VIII. SIMPULAN
o Untuk mengukur tegangan digunakan multitester dengan memilih
simbol V untuk rangkaian DC,setelah itu tempelkan kutub postif
dan negatif ke tiap titik rangkaian
o untuk mencari hambatan digunakan multitester dengan memilih
simbol R,sumber tegangan harus dicabut pada saat mencari
hambatan supaya tidak mempengaruhi hambatan yang kita cari
o sesuai dengan teori dasar hukum arus Kirchoff yaitu Imasuk =Ikeluar
o hasil dari perhitungan dengan teori dasar hukum tegangan Kirchoff