Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL


KONVERSI BINER KE GRAY

PRAKTIKAN
Rahman Gunawan Barissalam / 211331021
Rahmat Nur Saifudin/211331022

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKSI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021/2022
KETERANGAN

1. Kelompok : -
2. Judul Praktek : Konversi Biner ke Gray
3. Tanggal Praktek : 18-April-2022
4. Tanggal Pengumpulan Laporan : 22-Mei-2021
5. Nama Praktikan : Rahman Gunawan Barissalam
6. Nama Partner : Rahmat Nur Saifudin
7. Nama Dosen : Mina Naidah Gani,Dutech.,S.T.,M.Eng.
Rifa Hanifatunnisa,S.ST.,M.T
DAFTAR ISI
KONVERSI BINER ke GRAY…………………..……………………………………………..1
KETERANGAN………………………………………………………….……………………...2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….………………….3
I. TUJUAN PRAKTIKUM…………………………………………………….……….……….4
II. DASAR TEORI…………………………………………………………………….………...4
III. ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN…………………………………………….……….5
IV. LANGKAH KERJA DAN RANGKAIAN PERCOBAAN……………………………….6
V. TABEL PERCOBAAN……………………………………………………………………....7
VI. ANALISA DATA……………………………………………………………………….......10
VII. KESIMPULAN……………………………………………………………………….........9
VIII. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….....8
I. Tujuan Praktikum

- Mahasiswa dapat merangkai rangkaian kode biner ke kode gray

- Mahasiswa dapat mengetahui pengubahan kode biner ke kode gray

- Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian kode biner ke kode gray

II. Dasar Teori

Kode Gray adalah sistem bilangan biner dimana nilai yang berurutan berbeda dalam 1 bit.
Kode ini diberikan oleh Frank Gray. inilah alasan mengapa ini disebut sebagai kode Gray. Kode
Gray merupakan kode yang tidak berbobot. Kode Gray juga dikenal sebagai kode biner yang
dipantulkan atau kode jarak satuan atau kode kesalahan minimum atau kode siklik.

Sebuah bilangan biner diubah menjadi kode gray untuk mengurangi operasi switching.
Perhatikan kode abu-abu untuk bilangan biner 4-bit pada tabel berikut:

Angka Kode Biner Kode Gray


Desimal
B3 B2 B1 B0 G3 G2 G1 G0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1

2 0 0 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 0 1 0

4 0 1 0 0 0 1 1 0

5 0 1 0 1 0 1 1 1

6 0 1 1 0 0 1 0 1

7 0 1 1 1 0 1 0 0

8 1 0 0 0 0 1 0 0

9 1 0 0 1 1 1 0 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 0
12 1 1 0 0 1 0 1 0

13 1 1 0 1 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 0 0 1

15 1 1 1 1 1 0 0 0

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kode gray adalah kode di mana dua nilai
berurutan hanya berbeda dalam 1-bit. Misalnya angka desimal 3 dan 4 diwakili oleh angka kode
gray 0010 dan 0110, angka-angka ini hanya berbeda dalam singe bit yaitu bit g2. Di sisi lain,
angka 3 dan 4 diwakili oleh kode biner angka 0011 dan 0100 angka ini berbeda dalam 3 bit yaitu
bit b0, b1, dan b2. ini adalah bagaimana kode gray mengurangi operasi switching dibandingkan
dengan kode biner.

Fungsi Kode Gray

- Sebagai Koreksi Kesalahan

- Minimasi sirkuit boolean

- digunakan dalam encoder posisi

Kelebihan Kode Gray

- Meminimasi logic circuit

- Meminimalkan kesalahan saat mengubah sinyal analog ke digital

Kekurangan Kode Gray

- Tidak cocok untuk operasi aritmatika

- Terbatas pada beberapa aplikasi praktis

III. Alat-Alat yang dibutuhkan

- IC 7486 1 buah

- Catu daya 5V 1 buah

- Protoboard 1 buah

- LED 4 buah
- Resistor 330 4 buah

- Kabel jumper secukupnya

IV. Langkah Kerja dan Rangkaian Percobaan

- Siapkan alat-alat yang akan digunakan pada praktikum

- Sederhanakan Tabel Kebenaran berikut ini:

Angka Kode Biner Kode Gray


Desimal
B3 B2 B1 B0 G3 G2 G1 G0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1

2 0 0 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 0 1 0

4 0 1 0 0 0 1 1 0

5 0 1 0 1 0 1 1 1

6 0 1 1 0 0 1 0 1

7 0 1 1 1 0 1 0 0

8 1 0 0 0 0 1 0 0

9 1 0 0 1 1 1 0 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 0

12 1 1 0 0 1 0 1 0

13 1 1 0 1 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 0 0 1

15 1 1 1 1 1 0 0 0
- Setelah disederhanakan, realisasikan fungsi tersebut disebuah Protoboard dengan input
berturut-turut dari LSB ke MSB B0, B1, B2, B3 dan output G0, G1, G2, G3

- Uji coba fungsi tersebut dengan cara memberikan input 0000, 0001, 0010, 0011, dst sampai
input 1111

- Amati dan catat perubahan outputnya

V. Tabel Percobaan

Angka Kode Biner Kode Gray Gambar


Desimal
B3 B2 B1 B0 G3 G2 G1 G0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1
2 0 0 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 0 1 0

4 0 1 0 0 0 1 1 0

5 0 1 0 1 0 1 1 1

6 0 1 1 0 0 1 0 1

7 0 1 1 1 0 1 0 0
8 1 0 0 0 0 1 0 0

9 1 0 0 1 1 1 0 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 0

12 1 1 0 0 1 0 1 0

13 1 1 0 1 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 0 0 1
15 1 1 1 1 1 0 0 0

Vi. Analisa Data

Angka Kode Biner Kode Gray


Desimal
B3 B2 B1 B0 G3 G2 G1 G0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1

2 0 0 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 0 1 0

4 0 1 0 0 0 1 1 0

5 0 1 0 1 0 1 1 1

6 0 1 1 0 0 1 0 1

7 0 1 1 1 0 1 0 0

8 1 0 0 0 0 1 0 0

9 1 0 0 1 1 1 0 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 0

12 1 1 0 0 1 0 1 0

13 1 1 0 1 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 0 0 1

15 1 1 1 1 1 0 0 0

Fungsi dari tabel kebenaran berikut adalah sebagai berikut:


Untuk fungsi output G0:

G1G0 00 01 11 10

G3G2

00 0 1 1 0

01 0 1 1 0

11 0 1 1 0

10 0 1 1 0

G0= G1’G0 + G1G0’= G0⊕G1

Untuk Fungsi Output G1:

G1G0 00 01 11 10

G3G2

00 0 0 1 1

01 1 1 0 0

11 1 1 0 0

10 0 0 1 1

G1= G1’G2 + G1G2’= G1⊕G2

Untuk fungsi Output G2:

G1G0 00 01 11 10

G3G2

00 0 0 0 0

01 1 1 1 1

11 0 0 0 0

10 1 1 1 1

G2= G2G3’+G2’G3=G2⊕G3

Untuk Fungsi Output G3:


G1G0 00 01 11 10

G3G2

00 0 0 0 0

01 0 0 0 0

11 1 1 1 1

10 1 1 1 1

G3=B3

Maka didapat rangkaian kode biner dan kode gray menggunakan 1 buah IC 7486 saja. rangkaian
seperti berikut:

VII. Kesimpulan

Dalam praktikum ini dapat disimpulkan bahwa merubah kode biner ke kode gray
membutuhkan IC 7486. Serta dari desimal ke kode gray membutuhkan lebih sedikit Gerbang
logika dibandingkan dari desimal ke biner.

VIII. Daftar Pustaka


Electricalvoice. Mei 2020. WHAT IS GRAY CODE- BINARY TO GRAY CODE
CONVERSION. https://electricalvoice.com/gray-code-binary-to-gray-code-conversion/
#:~:text=Consider%20the%20gray%20codes%20for%20the%204-bit%20binary,only%20in
%20the%20single%20bit%20i.e.%20bit%20g2.

Anda mungkin juga menyukai