Anda di halaman 1dari 18

Rangkaian Matching yang sekarang adalah rangkaian

matching yang umum digunakan di bidang microwave


dan dalam bidang peralatan yang bekerja pada pita
frekuensi VHF
Keadaan matching dilakukan juga untuk mencapai
kondisi transfer daya yang maksimum. Terdapat dua
macam yang akan dibahas disini, yaitu, saluran trafo
dan saluran stub tuner

Saluran Trafo
Saluran tersebut mempunyai

panjang sebesar , yang


disisipkan diantara saluranutama dan beban yang tidak
match, yang berarti beban ZL
ZO
impedansi input saluran tersebut
bersama-sama beban ZL akan
sama dengan ZO, yaitu keadaan
match.
Syarat match ZAA = ZO.
impedansi karakteristik sebesar
ZO setelah ditambah rangkaian
match maka ZAA = ZO2/ ZL

ZS

ZO

ZL ZO

ZS

ZO

Z'O

A'
ZO

ZL ZO

Saluran ini disebut sebagai trafo , karena

saluran ini mempunyai transformasi impedansi yang


mirip dengan sebuah trafo
Pada sebuah trafo dengan ratio jumlah lilitan (1: n)
terdapat hubungan Zin=n2.Zb

1:n
Zin

Zb

saluran trafo mempunyai impedansi masuk

Zin ZAA =

Z 'O
ZL

Z 'O

ZL

Zin = N2. ZL

ZL

Contoh Soal
Satu saluran transmisi yang mempunyai impedansi
karakteristik 75 , dibebani dengan resistansi 300 .
Tentukan saluran trafo yang digunakan untuk
membuat match saluran. Frekuensi kerja yang
dioperasikan 10 MHz.

Smith Chart
Smith Chart ini adalah alat bantu untuk perhitungan

penyesuaian impedansi (impedance matching) suatu


saluran transmisi secara grafis.
Setiap titik pada chart mewakili suatu impedansi atau
admitansi pada kedudukan ter- tentu sepanjang saluran
Nilai tersebut dinyatakan dalam nilai yang
dinormalisasikan (normalized) terhadap harga impedansi
karakteristik saluran.
nilai normalized suatu impedansi Z1 adalah z1n = Z1/Zo ,
atau admitansi Y2 adalah y2n = Y2/Yo atau sama dengan
Zo/Z2

Single stub

Pada umumnya, permasalahan adalah bagaimana agar suatu

saluran yang mempu- nyai beban ZR ZO menjadi suatu


saluran yang match dengan menganggap bahwa faktor
redaman a= 0 (lossless line)
Jadi penyelesaian masalah dimulai dari ujung terima (beban)
Single stub mempunyai dua bentuk, yaitu, ujung tertutup
(short circuited) dan ujung terbuka (open circuited).

Langkah-langkah penyelesaiannya
Ditentukan nilai normalized admitansi beban, yRn, misalnya

(r+jx). Ditempatkan nilai tersebut pada lembar Smith chart,


yaitu pada titik perpotongan lingkaran r dan lengkung lingkaran
+jx,
Dengan bantuan jangka, digerakkan melingkar titik tersebut
searah jarum jam sampai memotong lingkaran resistif '1'.
Dua hal yang kita catat pada langkah ini, yaitu, pertama berapa
jauh kita melangkah dari titik beban sampai ke titik potong
tersebut yang akan menunjukkan jarak penempatan stub dari
ujung beban (= L1).
Kedua, pada nilai imajiner berapa titik potong tersebut,
misalkan jx1, maka bila kita akan melakukan matching berarti
nilai tersebut harus dihi-langkan. Harus hilang, berarti
admitansi stub harus mempunyai nilai sebaliknya, yaitu -jx1
yang akan menentukan panjang stub (= L2).

Menentukan panjang L1 dan L2


Panjang L1 tertentu dengan skala pada pinggir lingkaran,
yaitu selisih jarak po-sisi akhir dan posisi awal, yaitu titik
posisi beban
Panjang L2 tertentu juga de-ngan skala tersebut, tetapi posisi
akhir dan posisi awalnya ditentukan sebagai berikut :

Posisi akhir, yaitu oleh nilai kompensasi jx, yang dapat bernilai
negatif atau positif.
Posisi awal, yaitu tergantung pada jenis stub yang digunakan. Untuk
jenis open-circuit stub, posisi awal pada titik A (pada Gambar 4.3),
sedang penggunaan jenis short-circuit stub menentukan posisi
awalnya pada titik B. Panjang L2 tertentu dengan putaran searah
jarum jam.

Contoh Soal
Satu beban berbentuk kombinasi RC seri mempunyai

impe-dansi, ZL, sebesar (450 - j600) pada frekuensi


10 MHz, disambungkan pada sa-luran transmisi yang
mempunyai impedansi karakteristik 300 .
Rencanakan penggunaan stub jenis tunggal tertutup
(short circuited single-stub tuner) untuk memberikan
keadaan match pada saluran. Hitung posisi dan
panjang stub

Jawaban

penjelasan
Beban normalized ditentukan, zL = (450 j600)/300 =

(1,5 j2). Kemudian nilai ini diletakkan pada Smith


chart (titik-P) yang kemudian ditentukan nilai admitansinya, yaitu dengan memutar posisi titik-P sejauh
180O
Nilai tersebut adalah titik-Q, yang mempunyai nilai
normalized, yL = 0,24 + j0,32.
Jarak stub yg diperoleh = 0,181 0,051 = 0,130

Kemudian posisi titik-Q terus kita putar searah jarum

jam sampai memotong lingkaran match, yaitu sampai


titik-R. Lingkaran match adalah kurva ling-karan
untuk nilai riil 1. Titik-R mempunyai nilai y = 1 + j1,7.
Jarak titik-Q ke titik-R yang dapat dibaca pada skala
pada bagian pinggir chart, menunjukkan jarak posisi
stub terhadap beban ZL

Untuk mendapatkan kondisi match dan beresonansi,

maka nilai imajiner titik-R yang sebetulnya dapat


mewakili impedansi masukkan saluran stub pada titikR tersebut, harus dihilangkan.
Untuk mendapatkan kondisi itu, maka im-pedansi
masukkan saluran stub sebenarnya, harus mempunyai
nilai sebaliknya dari +j1,7; yaitu harus mempunyai
nilai j1,7.

Karena saluran stub ditentukan jenis short circuited,

maka impedansinya akan bernilai tak berhingga. Nilai


tak berhingga pada Smith chart terletak di sebelah
kanan.
Dari situlah kita berputar searah jarum jam sampai
menuju nilai j1,7. Panjang stub tertentu dari
perubahan nilai admitansi yang dapat terbaca pada
skala dipinggir lingkaran chart. Tertentu panjang
stub sebagai berikut,
Panjang stub = 0,335 0,250 = 0,085

Penyelesaian matching dengan stub tuner ini

sebetulnya terdapat dua metoda, yaitu, single-stub dan


double-stub.

Anda mungkin juga menyukai