Penyelesaian:
Contoh 2 :
Penyelesaian:
Atau:
Dalam daerah disekitar suatu muatan titik terbentuk medan
gaya (force field) yang bersifat simetri bola
Tampak kalau dengan Q yang tetap di titik asal, suatu muatan
lain QT kita pindah-pindahkan disekitarnya.
Pada setiap tempat bekerja gaya sepanjang garis penghubung
kedua muatan itu, mengarah keluar dari titik asal kalau kedua
muatan itu sejenis. Dalam koordinat bola dinyatakan dengan
persamaan :
Gambar : 1 Gambar : 2
Patut dicatat bahwa kecuali Jika QT << Q, medan
simetris disekitar Q akan terganggu oleh QT.
Pada kedudukan 1 pada gambar 2 gaya F1
merupakan jumlah vektor ditulis dengan
persamaan :
atau
Medan ini hanya memiliki sebuah komponen tunggal, yaitu
komponen untuk arah radius r, dan hubungannya yang
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Dalam koordinat kartesian, kita mendapatkan bahwa :
Jika muatan lebih banyak lagi dititik lainnya, medan listrik total
yang ditimbulkan oleh n muatan titik adalah :
Contoh :
Muatan total yang terdapat di
dalam seberkas sinar elektron
sepanjang 2 cm seperti gambar :
Penyelesaian :
Kerapatan muatan volume adalah :
Q dQ ρ
panjang Panjang
L dl
Jika kita memilih titik P(0, y, 0) pada
sumbu y, yang akan kita tentukan
intensitas medannya dimana titik ini
dianggap cukup sesuai karena memiliki
koordinat-koordinat dan z yang sama
dengan nol, maka medan parsial di P,
yang disebabkan oleh keberadaan
elemen muatan parsial :
diperoleh :
dimana : dan,
Maka :
Karena intensitas medan hanya memiliki komponen Ep, maka persamaan
Menjadi :
dan,
Dan selanjutnya :
MEDAN OLEH SEBUAH MUATAN
LEMPENG / BIDANG
Distribusi muatan lain yang dapat terjadi adalah muatan tersebar secara
bidang, dalam hal ini dikenal kerapatan muatan bidang S dengan
satuan Coulomb / m2.
ρS
E Bidang aN
2 εo
vektor aN, menunjukkan bahwa intensitas medan yang timbul adalah
normal terhadap permukaan bidang.
Dari (10), intensitas medan listrik yang ditimbulkan oleh distribusi
muatan bidang adalah konstan besarnya baik sejarak 1 mm dari
permukaan bidang maupun sejauh jarak antara bumi dan bulan, sama
saja besarnya !
Sebuah muatan lempeng pada bidang koordinat yz.
Kerapatan muatan garis, atau muatan per satuan panjang, untuk pita ini
adalah L= s dy’, dan jaraknya ke sembarang titik P di sumbu x adalah :
Intensitas medan parsial yang dihasilkan oleh pita-mirip garis ini adalah :
Memperhitungkan kontribusi dari semua pita diferensial :
Sumbu positif
Sumbu negatif
Bola dalam
Bola luar
karena
maka :
dan diperoleh:
atau
Gambar disamping, umpakan kita memiliki dua
buah konduktor silindris yang koaksial (sama
sumbunya), dengan jari-jari konduktor-dalam
sebesar a dan jari-jari b, dan panjang kedua
konduktor adalah tak-berhingga.
Kita akan asumsikan bahwa muatan terdistribusi
secara merata dengan kerapatan s pada
permukaan bagian luar dari konduktor dalam.
Dan solusi ini memiliki bentuk yang sama dengan hasil untuk muatan
garis tak-hingga.
Kerapatan muatan konduktor luar:
Setiap fluks bermuala dari muatan
pada permukaan konduktor-dalam
dan berujung di sebuah muatan
negatif pada permukaan bagian menghasilkan
dalam dari konduktor luar maka
muatan total pada permukaan
bagian dalam konduktor luar : Muatan yang saling berlawan
tanda
Contoh :
Asumsikan kita memiliki kabel koaksial sepanjang 50 cm dengan
jari-jari konduktor dalam sebesar 1 mm dan jari-jari konduktor luar
sepanjang 4 mm. Ruang di antara kedua konduktor silindris ini
diasumsikan berisi udara. Muatan total yang terdapat pada
permukaan konduktor-dalam adalah 30 nC. Tentukan kerapatan
muatan pada masing-masing konduktor, berikut medan-medan E
dan D nya.
Penyelesaian :
Kerapatan muatan permukaan untuk silinder dalam :
dan
A. dS
S
Divergensi A Div A lim
Δv 0 Δv
Fdiberikan QE . aL
Dan energi yang dikeluarkan adalah hasil kali antara gaya
dengan jarak perpindahan yaitu :
Kerja Diferensial untuk memindahkan muatan Q melawan
gaya medan listrik = -QE.aL dL = -QE.dL
1
5/11/2013
akhir
W Q E . dL
awal
2. Integral Garis
Dalam analisis vektor, integral garis adalah sebuah
integral yang melibatkan perkalian titik sebuah
medan vektor dengan sebuah vektor jarak atau jalur
diferensial, dimana integrasi dilakukan untuk seluruh
panjang jalur yang dibentuk oleh jalur-jalur
diferensial tersebut.
akhir akhir
W Q E . dL W Q E L . dL
awal awal
2
5/11/2013
Gambar disamping
mengilustrasikan sebuah jalur
dari titik awal B ke titik akhir A,
dan sebuah medan listrik
seragam.
Kerja yang dibutuhkan untuk
memindahkan sebuah muatan
titik Q dari B ke A ditulis
dengan :
Vektor-vektor dijumlahkan
dengan aturan jajaran-genjang
dan penjumlahan ini pada
dasarnya sama dengan
sebuah vektor jarak yang
dimulai dari titik awal B dan
mengarah ke titik akhir A, yaitu
LBA, sehingga :
3
5/11/2013
Contoh :
Bila diketahui sebuah medan tidak seragam :
Penyelesaian :
Gunakan persamaan :
Jalur diferensial dL adalah , menjadi :
4
5/11/2013
Contoh :
Hitunglah energi terpakai untuk memindahkan sebuah muatan 2
C dari B ke A di dalam medan yang sama dengan contoh
sebelumnya, dengan lintasan yang dilalui adalah sebuah garis
lurus dari B ke A
Penyelesaian :
Persamaan garis lurus :
Maka :
5
5/11/2013
Contoh :
Diketahui persamaan medan listrik untuk sebuah muatan
terdistribusi garis :
atau
6
5/11/2013
7
5/11/2013
Selanjutnya diperoleh :
8
5/11/2013
Bila titik awal dan titik akhir yang dipilih memiliki nilai-
nilai koordinat dan yang berbeda maka hasilnya
akan berbeda atau dengan cara memilih lintasan-
lintasan yang lebih kompleks antara kedua titik ini
tanpa mengubah hasil akhirnya.
Gambar sebuah lintasan generik antara dua buah titik sembarang B dan A, di
dalam medan dari sebuah muatan titik Q yang berada di pusat koordinat.
Beda potensialVAB tidak bergantung pada lintasan yang dipilih
9
5/11/2013
1
VAB k Q
rA
10
5/11/2013
1
V k Q C1
r
11
5/11/2013
12
5/11/2013
ρS (r' ).dS'
V(r)
Bidang
k
r - r'
13
5/11/2013
6. Gradien Potensial
14
5/11/2013
A
V E . dL
B
adalah : V E . L
atau dalam bentuk lain perkalian dot : ΔV E ΔL Cos θ
15
5/11/2013
dT
Gradien T Grad T aN
dN
Dengan aN merupakan vektor satuan yang arahnya
normal terhadap permukaan sepotensial, dan arah
normalnya dipilh dalam arah pertambahan harga T.
16
5/11/2013
Koordinat bola
V 1 V V
Grad V ar aθ aφ
r r θ φ
17
5/11/2013
Pembahasan :
Diketahui V = 2x2y – 5z
Titik P pada posisi (-4, 3, 6)
VP = 2(-4)2(3) – 5(6)
= 66 Volt
V V V
Grad V ax ay az
x y z
E 4xy a x 2 x 2 a y 5 a z
EP 48 a x 32 a y 5 a z V/m
EP 48 2 ( 32) 2 5 2
57.9 V/m
18
5/11/2013
EP 48 a x 32 a y 5 a z V/m
48 a x 32 a y 5 a z
aE , P
57.9
0,829 a x 0,553 a y 0.086 a z
D = o E
19
5/11/2013
7. DIPOL
Dwi kutub listrik atau dipol adalah istilah bagi
sepasang ( dua buah muatan titik yang berlawanan
tanda ) yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil
dibandingkan dengan suatu titik yang akan ditinjau
besar medan E maupun potensial V –nya yang timbul
akibat adanya kedua muatan tersebut.
Gambaran dwikutub
(digambarkan dalam
koordinat bola)
20
5/11/2013
E - Grad V
dan
A
V E . dL
B
21
KONDUKTOR, DIELEKTRIK DAN
KAPASITANSI
1. Arus dan Kerapatan Arus
Muatan-muatan listrik yang bergerak menghasilkan sebuah arus
listrik dengan satuan Ampere (A).
Per definisi, arus dinyatakan sebagai laju pergerakan muatan
melewati suatu titik acuan tertentu (menembus suatu bidang
acuan tertentu) sebesar satu coulomb per detik.
dQ
I=
dt
I = ∫ J . dS
S
dQ
I = ∫ J . dS = −
S
dt
Pita
Konduksi
terisi Pita
Konduksi
Pita terisi
Konduksi Celah energi
kosong Celah energi
energi
Pita Pita Pita
Konduksi Konduksi Konduksi
terisi terisi terisi
dan
atau
Oleh karenanya :
dimana :
di titik P :
karena maka :
Gambar (a) Dua buah muatan yang sama besar namun berlawanan
dapat digantikan oleh
(b) Sebuah muatan tunggal dan pelat konduktor tanpa mempengaruhi
medan di atas Permukaan V = 0
Contoh :
Tentukan kerapatan muatan permukaan di titik P (2, 5, 0)
pada bidang konduktor z = 0, jika terdapat sebuah
muatan garis sebesar 30 nC/m pada lokasi x = 0, z = 3,
seperti pada gambar :
+Q
+
V d
- -Q
Q ε0 A
C= =
V d
Jika ada dua dielektrik dengan permukaan batasnya
sejajar/parallel denga D dan E seperti gambar 5.11(a),
kapasitansinya dapat diperoleh dengan melihat
susunan pada gambar sebagai dua kapasitor parallel
sebagai berikut :
C = C1 + C2
A1 A2
d εr1 εr2
Apabila disusun secara seri seperti gambar, maka
kapasitansinya adalah :
d1 εr1
d2 εr2
1 1 1 C1 × C2
= + atau C=
C C1 C2 C1 + C2
Contoh :
Tentukan kapasitansi suatu kapasitor koaksial yang
panjangnya L, jari-jari dalam adalah a dan jari-jari luar
adalah b seperti gambar
1
Energi dalam kapasitansi adalah : WE = CV 2
2
ME disusun oleh ATMAM
Contoh soal :
1
6/1/2013
Jadi :
dan
Medan Magnet
krn arus pada
elemen volume
2
6/1/2013
Sehingga :
3
6/1/2013
4
6/1/2013
CONTOH :
5
6/1/2013
dan
atau
6
6/1/2013
Sehingga :
7
6/1/2013
Solenoida
H K a N K a a a K a a z a
H0 a
NI
H az a
d
H0 a
8
6/1/2013
Toroida
K K a a z o a, z 0
a NI
H Ka o a o a o a H
2d
a
H0 o a o a
3. Pusaran (Curl)
Pusaran (curl) dari medan vektor berhubungan dengan rotasi
dari medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi
dapat dipakai sebagai ukuran ke-tidakseragam-an medan,
semakin tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai
pusarannya.
medan tak-seragam,
Curl-nya tidak nol.
Medan B seragam,
curl-nya nol.
9
6/1/2013
xˆ yˆ zˆ
A
x y z
A A A
x y z
Curl H
xˆ yˆ zˆ
H
x y z
=J Kartesian
H H H
x y z
1 ˆ
rˆ zˆ (silindris)
r r z
1 ˆ 1 ˆ
= rˆ (bola)
r r r sin
10
6/1/2013
H H o H ox a x H oy a y H oz a z
Medan di sekitarnya :
H y x
H y ,1 2 H oy
x 2
H y x H x y H x y
H y , 3 4 H oy H x , 2 3 H ox H y , 4 1 H ox
x 2 y 2 y 2
H dL H y ,1 2 y H x , 2 3 x H y , 3 4 y H x , 41 x
H y x H x y
H oy (y) H ox ( x )
x 2 y 2
H y x H x y
H oy ( y) H ox ( x )
x 2 y 2
(curl H ) N lim
H dL
S N 0 S N
H H y H H z H y H x
curl H H z a x x a y a z
y z z x x y
11
6/1/2013
curl H H J x a x J ya y J z a z J
4. TEOREMA STOKES
H dL H S a
S N H S
H dL H dS
S
Teorema Divergensi
D dS ( D)dv
S
v
12
6/1/2013
B dS 0
S
B 0 Hukum Gauss untuk medan magnetik
Persamaan Maxwell :
H Vm
H (Vm ) Vm H J
X 0 H Vm J 0
Persamaan Maxwell ke 4 :
B 0 B H H Vm
H Vm Vm 0
X 2 X 2 Vm 0
I I 1 Vm
H a a Vm
2 2
Vm I I
Vm
2 2
I I
Vm P
2 4 8
13
6/1/2013
L dL o IdL o IdL
V A dA
4R 4R 4R
o Idz a z
dL dz a z dA
4 2 z 2
o Idz
dA z , dA 0 dA 0
4 2 z 2
1
B A B H dH dA
o
14
GAYA MAGNET, BAHAN MAGNETIK
DAN INDUKTANSI
1. Gaya Pada Sebuah Muatan Bergerak
Intensitas Medan Listrik memperlihatkan bahwa gaya
yang bekerja pada sebuah partikel bermuatan adalah :
F Q v
Maka :
dF2 I 2 dL2 2
d2 0 d 2
d dF I dL d
F
I dL I dL
Jika B uniform maka :
F I dL
T R F
dT I dS dm I dS m = momen dwi kutub
dT dm
T IS m
Contoh :
Hitunglah Torsi pada loop dibawah ini dengan
menggunakan T = IS x B !
Bahan :
Bahan diamagnetik
m I b dS
Bahan paramagnetik
Bahan feromagnetik nv
Bahan ferimagnetik mtotal m
i 1
i
Bahan antiferomagnetik
Bahan superparamagnetik
5. Magnetisasi dan Permeabilitas
nv nv
mtotal
i 1
mi M lim
1
v 0 v m i
i 1
M = Magnetisasi
Xm = suseptibilitas magnetik
0 M M X m
0 X m 0r
0r r 1 X m J
5. Induktansi
N
L Induktansi
I
μoId a μ od a
ln fluks pada kawat sesumbu L ln
2π b 2π b
N 212
M12 Induktansi timbal balik
I1
M12 M 21