Rangkaian Matching
Rangkaian Matching berikutnya adalah rangkaian matching yang umum digunakan di bidang microwave dan dalam bidang peralatan yang bekerja pada pita
frekuensi VHF. Keadaan matching dilakukan juga untuk mencapai kondisi
transfer daya yang maksimum. Terdapat dua macam yang akan dibahas disini,
yaitu, saluran trafo dan sa-luran stub tuner.
4.1. Saluran Trafo
Saluran tersebut mempunyai panjang sebesar , yang disisipkan diantara
saluran-utama dan beban yang tidak match, yang berarti beban ZL ZO
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Akhirnya impedansi input saluran
tersebut bersama-sama beban ZL akan sama dengan ZO, yaitu keadaan
match.
Z
Z 'O
A '
Z
Gambar 4.1
Z 'O
ZL
ZO =
ZO Z L
atau,
ZO=
..............................(4.-1)
1 : n
Z
in
Zin=n2.Zb
..........................................
Gambar 4.2
(4-2)
(1: n) seperti
Z 'O
ZL
Zin ZAA
=
2
Z 'O
ZL
=
Zin
. ZL
= N2. ZL
................................
(4-3)
Terlihat bahwa, persamaan (4-3) identik dengan persamaan (4-2). Oleh karena
itu saluran dinamakan juga sebagai trafo .
Jadi saluran trafo tersebut mempunyai impedansi karakteristik seperti
ditunjukkan pada rumus (4-1) yang bersifat resistif, karena Z O maupun ZL bersifat
resistif. Adaka-lanya impedansi beban ZL bukan resistif, melainkan reaktif atau
satu impedansi. Untuk kasus ini, maka penyisipan saluran tidak tepat di
ujung beban, melainkan sekian dari beban. Pada titik tersebut, nilai
impedansinya resistif, RS. Kemudian impedansi karakteristik saluran
ditentukan dengan persamaan (5-1) dengan mengganti ZL de-ngan nilai RS
tersebut sebagai nilai impedansi beban saluran utamanya. Untuk kasus ini
diharapkan para mahasiswa mencobanya dengan menggunakan metoda Smith
chart.
Contoh Soal
Satu saluran transmisi yang mempunyai impedansi karak-teristik 75 , dibebani
dengan resistansi 300 . Tentukan saluran trafo yang digunakan untuk
membuat match saluran. Frekuensi kerja yang dioperasikan 10 MHz.
Jawaban
Nilai impedansi karakteristik saluran trafo tertentu dari,
Z O xZR
ZO =
75x300
=
= 150
Panjang saluran = = x
3x108
107
= 7,5 meter
beban.
Gerakan
me-lingkar
tersebut
ditunjukkan
jarak
nilai
impedansi
(admitansi)
hanya
pada
bagian
admi-tansinya.
Kedudukan
match
pada
Smith
Chart
Smith
Chart
digunakan
untuk
melakukan
perhitungan
Modulus- nya,
'garis resistif'.
Diagram saluran
yang
Single stub
mempunyai dua bentuk, yaitu, ujung tertutup (short circuited) dan ujung
terbuka (open circuited).
jarum jam sampai memotong lingkaran resistif '1'. Dua hal yang kita
catat pada langkah ini, yaitu, pertama berapa jauh kita melangkah dari
titik beban sampai ke titik potong tersebut yang akan menunjukkan jarak
penempatan stub dari ujung beban (= L1). Kedua, pada nilai imajiner
berapa titik potong tersebut, misalkan jx1, maka bila kita akan
melakukan matching berarti nilai tersebut harus dihi-langkan. Harus
hilang, berarti admitansi stub harus mempunyai nilai sebaliknya, yaitu
-jx1 yang akan menentukan panjang stub (= L2).
3. Menentukan panjang L1 dan L2
Panjang L1 tertentu dengan skala pada pinggir lingkaran, yaitu selisih
jarak po-sisi akhir dan posisi awal, yaitu titik posisi beban. Panjang L 2
tertentu juga de-ngan skala tersebut, tetapi posisi akhir dan posisi
awalnya ditentukan sebagai berikut :
Posisi akhir, yaitu oleh nilai kompensasi
Contoh Soal
Satu beban berbentuk kombinasi RC seri mempunyai impe-dansi, ZL,
sebesar
luran
transmisi
yang
mempunyai
impedansi
karakteristik
300
Rencanakan penggunaan stub jenis tunggal tertutup (short circuited singlestub tuner) untuk memberikan keadaan match pada saluran. Hitung posisi
dan panjang stub ?
Jawaban
Gambar 4.5
Lingkaran match
maka
nilai
pada
titik-R
tersebut,
harus
dihilangkan.
Untuk
saluran
stub
ditentukan
jenis
short
circuited,
maka