Anda di halaman 1dari 78

ANALISA SISTEM

DUA
TENAGA
Hendra Marta Yudha
POKOK BAHASAN
 

4.MODEL SISTEM, Saluran Transmisi, Mesin


Serempak, Transformator, Diagram Segaris, dan Diagram
Impedansi dan Rekatansi

06/17/202 2
MODEL SISTEM
Dalam baGIAN ini kita akan mengembangkan model rangkaian untuk saluran
transmisi, mesin serempak dan transformator tenaga

Mesin serempak sebagai suatu generator ac yang digerakkan oleh sebuah turbin
adalah suatu alat yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Sebaliknya
sebagai motor, mesin mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.

Transformator merupakan penghubung antara generator dan saluran transmisi dan an


tara saluran transmisi dengan sistem distribusi yang mengirimkan tenaga melalui
beberapa transformator lagi pada beban dari sistem

Kemudian akan kita lihat bagaimana diagram segaris (one-line diagram)


melukiskan gabungan dari model-model komponen dalam membentuk suatu sistem
yang lengkap, dan kita akan pelajari lebih lanjut penggunaan kuantitas per satuan dalam
perhitungan sistem.

06/17/202 3
SALURAN TRANSMISI
Persamaan-persamaan umum yang menghubungkan tegangan dan arus pada
saluran transmisi tidak lagi dibahas disini, fakta bahwa terdapat empat parameter
saluran. Sebelum persamaan-persamaan umum ini kita turunkan, pertama-tama
akan kita pakai dulu parameter yang disatukan (lumped) yang menghasilkan
ketelitian yang cukup baik untuk saluran pendek dan saluran panjang
menengah

Gambar berikut menunjukkan sebuah generator dengan hubungan-Y yang mencatu


(mensuplai) suatu beban Y seimbang melalui saluran transmisi pendek. R dan L
digambarkan sebagai parameter-parameter yang terpusat atau disatukan

06/17/202 4
Generator digambarkan sebagai suatu impedansi yang dihubungkan seri dengan
emf yang dibangkitkan pada masing-masing fasanya.

Saluran panjang menengah dapat direpresentasikan cukup baik dengan R dan


L sebagai parameter terpusat, seperti diperlihatkan dalam Gambar berikut,
dengan setengah kapasitansi ke netral dari saluran terpusat pada masing-
masing ujung dari rangkaian ekivalen

Saluran kawat terbuka 60-Hz yang -80 km (50 mi) adalah termasuk saluran
pendek. Saluran panjang menengah adalah antara 80 km (50 mi) dan 240 km (150
mi). Saluran yang lebih panjang dari 240 km (I5O mi) sampai dengan 320 km
(200 mi)

06/17/202 5
Untuk membedakan antara impedansi seri keseluruhan saluran dengan
impedansi seri per satuan panjang, kita akan memakai tata nama yang berikut
ini:

z = impedansi seri per satuan panjang per fasa


y = admitansj paralel per satuan panjang per fasa ke netral
I = panjang saluran
Z = zl = impedansi seri total per fasa
Y = yl = admitansi paralel total per fasa ke netral

SALURAN TRANSMISI PENDEK


Rangkaian ekivalen suatu saluran transmisi pendek diperlihatkan dalam Gambar berikut, di
mana IS dan IR merupakan arus pada ujung pengirim dan ujung penerima, sedangkan VS
dan VR adalah tegangan saluran terhadap netral pada ujung pengirim dan ujung penerima.

06/17/202 6
Karena tidak terdapat cabang paralel (shunt), arus pada ujung-ujung pengirim
dan penerima akan sama besarnya, dan

Tegangan pada ujung pengirim


adalah

di mana Z adalah zl, yaitu impedansi seri keseluruhan saluran. Pengaruh perubahan
faktor daya dari beban terhadap regulasi tegangan saluran adalah paling mudah
dimengerti untuk saluran pendek

06/17/202 7
Dimana adalah besarnya tegangan pada ujung penerima dalam keadaan
tanpa beban dan adalah besarnya tegangan pada ujung penerima dengan

beban penuh dan IVsI konstan.

Diagram fasor pada Gambar berikut dilukis untuk besar tegangan dan arus penerima
yang sama, dan terlihat bahwa diperlukan tegangan ujung pengirim yang lebih besar
untuk mempertahankan suatu tegangan penerima tertentu

Regulasi terbesar untuk faktor daya yang tertinggal (lagging) dan paling kecil,
atau negatif, untuk faktor daya yang mendahului (leading). Reaktansi induktif
pada saluran transmisi lebih besar daripada resistansinya
06/17/202 8
SALURAN TRANSMISI JARAK MENENGAH

Admitansi shunt yang biasanya merupakan kapasitansi murni, dimasukkan dalam


perhitungan untuk saluran jarak menengah
Jika keseluruhan admitansi shunt saluran dibagi dua sama besar dan ditempatkan
masing-masing pada ujung pengirim dan ujung penerima, rangkaian yang terbentuk
dinamakan suatu π nominal. Kita akan berpedoman pada Gambar berikut untuk
menurunkan persamaan-persamaan.

06/17/202 9
Untuk mendapatkan suatu rumus untuk Vs kita lihat bahwa arus dalam
kapasitansi pada ujung penerima adalah
dan arus dalam cabang seri adalah Jadi

atau

Untuk menurunkan Is kita perhatikan bahwa arus dalam kapasitansi shunt pada ujung
pengirim adalah Vs Y/2, yang dengan ditambahkan pad a arus dalam cabang seri mem
berikan

Dengan memasukkan VS, seperti diberikan pada persamaan (3-5), ke dalam persamaan
(3-.6) kit a dapatkan

06/17/202 10
Persamaan-persamaan yang sesuai dapat diturunkan untuk rangkaian T nominal,
di mana seluruh admitansi shunt saluran terpusat pada cabang shunt T dan
impedansi serinya terbagi dua sama besar pada kedua cabang serinya.

Persamaan-persamaan (3-5) dan (3-7) dapat dinyatakan dalam bentuk umum

dan

dimana

06/17/202 11
Konstanta ABCD ini dinamakan konstanta rangkaian umum saluran transmisi.
Umumnya berupa bilangan kompleks. A dan D adalah tanpa dimensi dan
keduanya akan sama bila salurannya dilihat dari kedua ujungnya juga sama.
Dimensi untuk B dan C berturut-turut adalah ohm dan mho. Konstanta tcrsebut
berlaku untuk jaringan empat-terminal linear, pasif, dan bilateral yang
mcmpunyai dua pasang terminal.

Arti fisik diberikan dengan mudah. Bila IR sama dengan nol, A adalah perbandingan
VS/VR dalam keadaan tanpa beban. Demikian juga, B adalah perbandingan VS/IR bila
ujung penerima dihubungkan singkat. Konstanta A berguna dalam perhitungan
regulasi. Jika VRFL adalah tegangan ujung penerima pada beban penuh untuk suatu
tegangan ujung pengirim VS, persamaan (3-3) menjadi

06/17/202 12
SALURAN TRANSMISI
PANJANG
Untuk penyelesaian yang teliti dari setiap saluran transmisi dan dalam
perhitungan saluran 60-Hz yang panjangnya kira-kira lebih dari 150 mil, di mana
diperlukan ketelitian yang tinggi, kita harus memperhitungkan fakta bahwa
rangkaian parameter sebenarnya tidak terpusat menjadi satu, melainkan
tersebar secara merata di seluruh panjang saluran.

Gambar diatas adalah diagram skema suatu saluran transmisi yang menunjukkan satu
fasa dan jalur kembali netral. Ditunjukkan pula tata-nama untuk saluran dan unsur
panjangnya

06/17/202 13
Kita tidak akan membahas secara detil mengenai saluran transmisi panjang. Fokus
pembahasan hanya untuk menentukan rangkaian ekivalen saluran panjang untuk
keperluan perhitungan aliran daya

RANGKAIAN EKIVALEN SUATU SALURAN YANG PANJANG


Rangkaian T-nominal dan π-nominal tidak merepresentasikan saluran transmisi dengan
tepat karena rangkaian tersebut tidak memperhitungkan kenyataan bahwa parameter
saluran itu tersebar merata
Perbedaan antara T dan π nominal dengan saluran sebenarnya menjadi makin besar
dengan bertambah panjangnya saluran. Tetapi masih mungkin juga mendapatkan
rangkaian ekivalen saluran transmisi yang panjang dan merepresentasikan saluran itu
secara tepat dengan jaringan pada parameter terpusat

Gambar berikut adalah rangkaian ekivalen saluran yang panjang, tetapi marilah kita
namakan cabang seri rangkaian π ekivalen kita dengan Z' dan cabang shuntnya Y'/2
untuk membedakannya dari cabang rangkaian π nominal

06/17/202 14
Dengan memasukkan Z' dan Y'/2 sebagai ganti Z dan Y/2 dalam Persamaan
(3-5), kita dapatkan tegangan ujung pengirim rangkaian ekivalen kita dengan
cabang-cabang seri dan shunt serta tegangan dan arus pada ujung penerima
sebagai suku-sukunya:

Agar rangkaian kita ekivalen dengan saluran transrnisi panjang itu, koefisien V R dan IR
dalam persamaan (3-46) berturut-turut harus identik dengan koefisien dari V R dan IR
dalam persamaan (3-35).
Dengan menyamakan koefisien dari IR dalam kedua persamaan, dihasilkan

06/17/202 15
Untuk menyelidiki cabang shunt rangkaian π -ekivalen, kita persamakan
koefisien VR dalam persamaan (3-35) dan (3-46) dan kita dapatkan

Dengan memasukkan Zc sinh γl sebagai ganti Z' kita peroleh

dan

Bentuk lain dari rumus untuk adrnitansi shunt dari rangkaian ekivalen dapat diperoleh
dengan memasukkan ke dalam Persamaan (3-51) identitas

Identitas tersebut dapat diperiksa kebenarannya dengan memasukkan bentuk


eksponensial persamaan (3-31) dan (3-32) sebagai ganti fungsi hiperbolis dan
dengan mengingat juga bahwa tanh Ɵ = sinh Ɵ /cosh Ɵ

06/17/202 16
Sekarang

Rangkaian π-ekivalen ditunjukkan dalam Gambar

06/17/202 17
Contoh 3.3.
Tentukanlah rangkaian π-ekivalen untuk saluran yang dilukiskan dalam Contoh
3.1 dan bandingkan hasilnya dengan π-nominal.
[SOAL 3.1 Saluran transmisi 60-Hz rangkaian tunggal panjangnya 370 km (230
mi). Penghantarnya ada1ah dari jenis Rook dengan jarak pemisah mendatar rata dan
7,25 m (23,8 kaki) antara penghantar. Behan pada saluran itu adalah 125 MW
pada 215 kV dengan faktor daya 100%. Hitunglah tegangan, arus, dan daya pada
ujung pengirim saluran dan regulasi tegangan dari saluran. Tentukan­lah juga panjang
ge1ombang dan kecepatan rambat dari saluran.]

JAWABAN
Karena sinh γl dan cosh γl sudah diketahui dari Contoh 3.1, persamaan (3-47) dan (3-
51) akan dipakai

06/17/202 18
Rangkaian π-nominal mempunyai suatu impedansi seri sebesar

dan cabang shunt yang sama sebesar

Untuk saluran ini impedansi cabang seri dari π -nominal adalah lebih besar dari π-
ekivalen dengan 3,8% Konduktansi cabang shunt dari π-nominal adalah 2% kurang
dari π-ekivalen. Sehingga kita berkesimpulan bahwa π-nominal dapat mere
presentasikan saluran panjang dengan cukup baik, jika tidak diperlukan ketelitian
yang tinggi.

06/17/202 19
KONSTRUKSI MESIN
SEREMPAK
Gambar berikut menunjukkan sebuah generator tiga-fasa yang sangat sederhana.
Lilitan medan digarnbarkan hanya sebagai sebuah kumparan. Generator pada
gambar ini disebut sebuah mesin berkutub non salien karena rotornya berbentuk
silinder.

Dalam mesin dua-kutub, satu perioda tegangan dibangkitkan untuk setiap perputaran dari
rotor yang berkutub-dua. Dalam mesin berkutub-empat, dua perioda dibangkitkan pada
masing-masing kumparan untuk setiap putaran. Karena jumlah perioda per putaran sama
dengan jumlah pasangan kutub, frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan adalah

06/17/202 20
Dalam sebuah mesin berkutub-dua derajat listrik dan mekanis adalah sama.
Dalam sebuah mesin berkutub-empat, dua periode atau 720 derajat listrik
dihasilkan per putaran dari 360 derajat mekanis. Dalam setiap mesin jumlah
derajat listrik sama dengan P/2 kali jumlah derajat mekanis.

Jika ujung-ujung gulungan tersebut dihubungkan satu dengan yang lain dan
titik hubungnya dinamakan o, tegangan .yang dibangkitkan (ditandai sebagai
Eao, Ebo, dan Eco agar sesuai dengan notasi yang telah ditetapkan) terpisah satu
dengan yang lain sejauh 120 derajat listrik

REAKSI JANGKAR DALAM MESIN SEREMPAK


Jika suatu beban tiga-fasa yang seimbang dihubungkan ke sebuah generator tiga-fasa, arus-
arus tiga-fasa yang seimbang akan mengalir dalam fasa gulungan stator. Arus stator ini
akan menimbulkan mmf tambahan yang perlu kita selidiki
Kita akan menetapkan juga sebuah mesin rotor-silinder, seperti pada Gambar diatas,
sehingga semua jalur fluks pada celah udara mesin pada dasarnya akan mempunyai
reluktansi yang sama.

06/17/202 21
Karena kita boleh memilih t sama dengan nol bila ia sedang berada pada nilai
maksimum, arus tiga-fasa yang seimbang itu dapat dinyatakan dengan
persamaan

dimana ꙍ adalah dalam derajat listrik perdetik. Untuk mesin berkutub dua ꙍ adalah
juga kecepatan sudut rotor dalam derajat mekanis per detik

MODEL RANGKAIAN MESIN SEREMPAK


Sekarang kita sudah mempunyai suatu hubungan yang memungkinkan kita untuk membuat
representasi generator dengan rangkaian ekivalen yang sederhana tetapi sangat berguna
perti terlihat dalam Gambar berikut ini sesuai dengan persamaan (3-62).

06/17/202 22
Jika arus Ia tertinggal terhadap tegangan yang dibangkitkan pada keadaan tanpa beban Ef
dengan 90°,Ф ar langsung dikurangi dari Ф f, dan Ф r menjadi jauh berkurang.
Sebaliknya, jika arus rotor mendahului tegangan tanpa beban dengan 90°, Ф ar langsung
ditambahkan pada· Ф f, dan Ф r akan banyak bertambah. Hubungan antara Ef , Ear dan E t
untuk kedua kasus di atas ditunjukkan dalam Gambar berikut

06/17/202 23
Rangkaian ekivalen untuk motor adalah identik dengan rangkaian ekivalen
untuk generator kecuali arah arus Ia yang diperlihatkan terbalik.
Tegangan yang dibangkitkan pada generator dan motor sering dinyatakan
dengan notasi subskrip tunggal berturut-turut sebagai Eg dan Em, sebagai ganti
Ef, terutama bila keduanya berada dalam satu rangkaian yang sama seperti
dalam Gambar berikut, di mana persamaannya adalah

dan

Reaktansi serempak untuk generator dan motor berturut-turut adalah Xg dan Xm, dan
tahanan stator diabaikan
Sebagai ganti reaktansi serempak Xs, kita menggunakan reaktansi subtransien X”
atau reaktansi transien X' dalam model mesin serempak untuk perhitungan
kesalahan
06/17/202 24
PENGARUH PENGUATAN MESIN SEREMPAK
Pengubahan penguatan atau eksitasi mesin serempak adalah faktor penting
dalam pengaturan aliran daya reaktif. Tinjau generator yang terminalnya
dihubungkan ke suatu sistem daya yang sangat besar, sehingga tegangan Vt
pada terminal generator tidak akan berubah karena adanya perubahan eksitasi
generator
Eksitasi atau penguatan wajar didefinisikan sebagai penguatan yang untuknya berlaku
persamaan

06/17/202 25
Untuk keadaan pada Gambar a generator terlalu diperkuat (overexcited) dan men
catu arus tertinggal ke sistem. Mesin itu dapat juga dipandang sebagai menarik arus
mendahului dan sistem. Seperti sebuah kapasitor generator ini mencatu daya reaktif
ke sistem. Gambar b adalah untuk sebuah generator yang kurang diperkuat
(under excited) yang mencatu arus mendahului ke sistem, atau dapat juga
dianggap sebagai menarik arus tertinggal dari sistem

Gambar berikut menunjukkan motor serempak yang terlalu diperkuat dan yang
kurang diperkuat, menarik daya yang sama pada tegangan terminal yang sama pula.
Motor yang terlalu diperkuat menarik arus mendahului dan berlaku seperti suatu
rangkaian kapasitif jika dilihat dari jaringan ke mana motor itu memberikan daya
reaktif.

06/17/202 26
TRANSFORMATOR IDEAL
Kita sekarang sudah mempunyai model-model untuk saluran transmisi dan
mesin serempak

Saluran transmisi PENDEK

Saluran transmisi MENENGAH NOMINAL PHI & T

Saluran transmisi PANJANG GENERATOR dan MOTOR


06/17/202 27
tibalah waktunya bagi kita sekarang untuk membahas transformator yang
terdiri dari dua kumparan atau lebih yang ditempatkan sedemikian sehingga
kumparan tersebut digandengkan oleh fluks yang sama

Gambar berikut menunjukkan bagaimana dua gulungan dapat ditempatkan pada


sebuah teras besi untuk membentuk sebuah transformator berfasa-tunggal yang
biasa dinamakan jenis kulit kerang

Dapat kita lihat dari hubungan gulungan dalam Gambar diatas bahwa tegangan e1
dan e2 yang diimbas oleh fluks yang berubah-ubah adalah sefasa jika keduanya
didefinisikan dengan tanda-tanda polaritas + dan - seperti yang ditunjukkan.

06/17/202 28
Kemudian dari hukum Faraday kita dapatkan

dan

dimana Ф ada1ah nilai sesaat dari fluks dan N1 dan N2 adalah jum1ah lilitan
pada gulungan 1 dan 2, seperti ditunjukkan Gambar kita dapat beralih ke fasor
sesudah membagi persamaan (3-60) dengan persamaan (3-61) yang didapatkan

Gambar berikut ini representasi skema sebuah transformator dan memberikan ke


terangan yang sama tentang transformator tersebut seperti Gambar sebelumnya

06/17/202 29
Untuk mendapatkan hubungan antara arus i 1 dan i 2 dalam gulungan kita
gunakan hukum Ampere yang menyatakan bahwa mmf di sekeliling jalur
tertutup adalah

i1 diliput N 1 kali dan arus i2 diliput N2 kali. Tetapi, N1 i 1 dan N2 i2 menghasilkan


mmf yang berlawanan aiahnya dan

Jadi setelah beralih ke bentuk fasor kita dapatkan

Jadi

06/17/202 30
Dari Persamaan diatas

Jika suatu impedansi Z 2 dihubungkan pada gulungan 2 dari rangkaian Gambar


transformator diatas, maka

Setelah menggantikan V2 dan I2 dengan nilai-nilai yang ditentukan dari persamaan

dan impedansi yang terukur pada kedua ujung gulungan primer adalah

06/17/202 31
Jadi impedansi yang terhubung pada sisi sekunder dikembalikan ke sisi primer
dengan mengalikan impedansi pada sisi primer transformator itu dengan kuadrat
perbandingan tegangan primer dan sekunder

Kita harus perhatikan juga bahwa V 1 I1 dan V 2 I2 adalah sama seperti terlihat
dari persamaan berikut ini

dan dengan jalan yang


serupa

Contoh 3.4
Jika N 1 = 2000 dan N2 = 500 dalam rangkaian Gambar 3.18 dan jika

dan

06/17/202 32
Gambar 3.18. Representasr skema transformator dua gulungan

dengan suatu impedansi Z2 terhubung pada gulungan 2, carilah V2, I2, darr Z2 dan impedansi
Z”2 yang didefinisikan sebagai nilai Z2 yang dikembalikan ke sisi primer transformator.

JAWABAN

atau

06/17/202 33
RANGKAIAN EKIVALEN TRANSFORMATOR PRAKTIS
Di dalam model ini transformator ideal merupakan suatu rantai penghubung
antara parameter-parameter rangkaian r 1, x1 , G, dan BL yang ditambahkan pada
sisi·primer transformator dan r2 dan x2 yang ditambahkan pad a sisi sekunder

Transformator ideal dapat ditiadakan dari rangkaian ekivalen jika kita


mengembalikan semua kuantitas ke sisi tegangan tinggi atau tegangan rendah dari
transformator. Misalnya. jika semua tegangan, arus, dan impedansi pada Gambar
diatas kita kembalikan kerangkaian primer dari transformator yang mempunyai N1
lilitan,

06/17/202 34
Untuk penyederhanaan kita misalkan pula bahwa a = N1/N2 , maka kita
dapatkan rangkaian

Arus magnet yang jauh lebih kecil daripada arus beban biasanya sering kita abaikan
saja Untuk lebih menyederhanakan rangkaian kita misalkan pula

dan

06/17/202 35
Semua impedansi dan tegangan pada bagian rangkaian yang dihubungkan
.pada terminal sekunder sekarang harus dikembalikan ke sisi primer
Rangkaian ekivalen transformator dengan arus magnet diabaikan

Perhatikan kembali

06/17/202 36
Contoh 3.5
Sebuah transformator berfasa-tunggal mempunyai 2000 lilitan pada gulungan
primer dan 500 lilitan pada sekundernya. Tahanan gulungan adalah r 1 = 2,0 Ω dan
r2 = 0,125 Ω. Reaktansi bocor adalah x1 = 8,0 Ω dan x2 = 0,50 Ω. Beban tahanan
Z2 adalah 12 Ω. Jika tegangan yang dikenakan pada terminal gulungan primer
1200 V, carilah V2 dan regulasi tegangan. Abaikanlah arus magnet.

JAWABAN

06/17/202 37
Rangkaian ekivalen diperlihatkan pada Gambar berikut

06/17/202 38
Meskipun arus magnet dapat diabaikan seperti pada Contoh 3.5 untuk
kebanyakan perhitungan sistem tenaga, G dan BL dapat dihitung untuk
rangkaian ekivalen dengan pengujian rangkaian terbuka

lmpedansi yang diukur pada terminal gulungan ini yang reaktansi bocornya r1
dan x1 adalah

Parameter R dan X dari transformator dua-gulungan ditentukan dengan pengujian


hubungan-singkat, di mana impedansi diukur pada terminal suatu gulungan
sementara gulungan yang lain terhubung-singkat

06/17/202 39
AUTOTRANSFORMATOR
Autotransformator berbeda dengan transformator biasa karena kecuali
digandengkan oleh fluks bersamanya, gulungan auto transformator juga
terhubung satu dengan yang lain secara listrik

Kita akan selidiki auto transformator dengan menghubungkan gulungan sebuah


transformator ideal secara listrik. Gambar a adalah diagram skema sebuah
transformator ideal, dan Gambar b menunjukkan bagaimana gulungannya
dihubungkan secara listrik untuk membentuk sebuah auto transformator.

transformator ideal biasa autotransformator

06/17/202 40
Contoh 3.6.
Sebuah transformator berfasa-tunggal 30 kVA dengan rating 240/120 V
dihubungkan sebagai sebuah auto transformator seperti ditunjukkan· dalam
Gambar 3.23b. Tegangan rating dikenakan pada gulungan tegangan-rendah
transformator. Anggaplah bahwa transformator itu ideal dan bebannya adalah
sedemikian sehingga arus rating dan mengalir pada gulungan.
Tentukanlah dan kilovolt ampere yang diperbolehkan (rating kilovoltampere)
dari auto
transformator.
JAWABAN

06/17/202 41
Arah yang dipilih untuk arus positif dalam mendefinisikan I1 dan I2 dalam
hubungannya dengan ujung-ujung yang diberi titik menunjukkan bahwa arus-
arus sefasa. Jadi arus masukan adalah

kVA masukan adalah

kVA keluaran
adalah

Dari contoh ini terlihat bahwa auto transformator memberikan perbandingan tegangan
yang lebih besar daripada transformator biasa dan menyalurkan kilovolt ampere yang
lebih besar pula antara kedua sisi transformator itu. Jadi sebuah auto transformator
memungkinkan rating yang lebih tinggi untuk biaya yang sama

06/17/202 42
IMPEDANSI PER SATUAN PADA RANGKAIAN
TRANSFORMATOR BERFASA TUNGGAL
Nilai ohm dari resistansi dan reaktansi bocor sebuah transformator tergantung
dari apakah nilai tersebut diukur pada sisi tegangan tinggi atau sisi tegangan
rendah transformator
Jika nilai-nilai tadi dinyatakan dalam per satuan, kilovoltampere-dasar diartikan
sebagai rating kilovoltampere dari transformator.

Contoh 3.7.
Sebuah transformator berfasa-tunggal mempunyai rating 110/440 V, 2,5 kV A.
Reaktansi bocor yang diukur dari sisi tegangan-rendah adalah 0.06 Ω. Tentukanlah
reaktansi bocor dalam per unit.

JAWABAN

06/17/202 43
Dalam per satuan

Jika reaktansi bocor telah diukur pada sisi tegangan-rendah, nilainya menjadi

Dalam per
satuan

Keuntungan besar dalam mengerjakan perhitungan per satuan diperoleh dengan


pemilihan yang tepat dari bermacam-macam dasar untuk rangkaian-rangkaian
yang dihubungkan satu sama lain melalui sebuah transformator.

06/17/202 44
Contoh 3.8
Tiga bagian sebuah sistem listrik fasa-tunggal ditunjukkan dengan A, B, dan C
dan dihubungkan satu dengan yang lain melalui transformator, seperti terlihat
pada Gambar berikut.

138 kV

Transformator tersebut mempunyai rating sebagai


berikut
A-B 10.000 k VA, 138/13,8 kV, reaktansi bocor 10%
B-C 10.000 kVA, 138/69 kV, reaktansi bocor 8%
Jika untuk dasar rangkaian B dipilih 10.000 kVA, 138 kV, carilah impedansi
per satuan dari be ban resistif 300 Ω pada rangkaian C yang dibalikkan ke
rangkaian C, B, d_an A. Gambarlah diagram impedansi dengan-mengabaikan
arus magnet, resistansi transformator, dan impedansi saluran. Tentukanlah
regulasi tegangan jika tegangan pada beban 66 kV dan dimisalkan bahwa
masukan tegangan pada rangkaian A tetap konstan.
06/17/202 45
JAWABAN
Tegangan dasar untuk rangkaian A = 0,1 x 138 = 13,8 kV
Tegangan dasar untuk rangkaian C= 0,5 x 138 = 69 kV

13,8 kV 138 kV 69 kV

lmpedansi per unit dari beban dalam rangkaian C

06/17/202 46
Karena pemilihan dasar pada bermacam-macam bagian sistem ditentukan dari
perbandingan lilitan transformator, impedansi per satuan dari beban yang
dikembalikan ke bagian manapun dari sistem akan sama. Ini dapat dibuktikan
sebagai berikut:

06/17/202 47
Gambar berikut adalah diagram impedansi yang diminta dengan impedansi yang
ditandai dalam per satuan. Perhitungan regulasi berjalan sebagai berikut:

Karena itu,

06/17/202 48
TRANSFORMATOR TIGA-FASA
Tiga buah transformator fasa-tunggal yang identik dapat dihubungkan sedemikian
sehingga ketiga gulungan dengan suatu tegangan nominal dihubungkan dan
ketiga gulungan dengan tegangan nominal yang lain dihubungkan Y sehingga
membentuk suatu transformator tiga-fasa.

Transformator semacam ini disebutkan sebagai terhubung Y- ∆ atau ∆ -Y. Kemungkinan


hubungan-hubungan lain adalah Y-Y dan ∆ - ∆.

Marilah kita tinjau sebuah contoh numerik dari sebuah transformator Y-Y yang
tersusun dari tiga buah transformator fasa-tunggal masing-masing dengan rating
25 MVA. 38,1/3,81 kV.

06/17/202 49
Maka rating sebagai sebuah transformator tiga-fasa adalah 75 MVA, 66/6,6 kV
( X 38,1 = 66)
Gambar d i a t a s memperlihatkan transformator itu dengan suatu beban resistif
seimbang sebesar 0,6 Ω per fasa pada sisi tegangan rendahnya. Gulungan primer
dan sekunder yang digambar dengan arah sejajar terletak pada transformator fasa-
tunggal yang sama

Pada sisi tegangan tinggi impedansi yang diukur dari saluran ke netral adalah

Faktor perkaliannya adalah kuadrat dari perbandingan tegangan antar saluran dan
bukannya kuadrat dari perbandingan lilitan dari gulungan transformator Y-∆ .
Kesimpulan bahwa untuk memindahkan nilai ohm irnpedansi dari tingkat tegangan
pada satu sisi ke tingkat tegangan pada sisi yang lain, faktor perkaliannya adalah
kuadrat dari perbandingan tegangan antar saluran tanpa memandang apakah
hubungan transforrnator itu Y-Y atau Y- ∆.

06/17/202 50
Contoh 3.9
Tiga transformator dengan rating 25 MVA, 38,1/3,81 kV dihubungkan Y- ∆
seperti terlihat dalam Garnbar a dengan beban seimbang berupa tiga tahanan
dari 0,6 Ω, yang dihubungkan Y.

Pilihlah 75 MVA, 66 kV sebagai dasar untuk sisi tegangan-tinggi transformator dan


tentukanlah dasar untuk sisi tegangan rendah. Tentukanlah resistansi per satuan dari
beban dengan dasar seperti untuk isi tegangan-rendah. Kemudian tentukanlah
·resistansi beban RL terhadap sisi tegangan tinggi dan nilai per satuan resistansi ini
atas dasar yang telah dipilih. 06/17/202 51
JAWABAN
Rating dari transformator sebagai suatu gabungan tiga fasa adalah 75 MVA,
66Y/3,81 kV. Jadi dasar untuk sisi tegangan rendah adalah 75 MVA, 3,81 kV.
Impedansi dasar pada sisi tegangan rendah adalah

dan pada sisi tegangan


rendah

Impedansi dasar pada sisi tegangan tinggi adalah

dan kita sudah lihat bahwa resistansi per fasa terhadap sisi tegangan tinggi adalah

06/17/202 52
Contoh 3.10
Sebuah transformator tiga-fasa mempunyai rating 400 MVA, 220Y/22∆ kV.
lmpedansi hubungan singkat yang diukur pada sisi tegangan rendah
transformator adalah 0,121 Ω dan karena resistansi yang rendah nilai ini
dapat dianggap sama dengan reaktansi bocor. Tentukanlah reaktansi per satuan
transformator dan nilai yang harus dipakai untuk merepresentasikan
transformator ini dalam suatu sistem yang dasarnya pada sisi tegangan-tinggi
transformator adalah lOOMVA, 230 kV.

JAWABAN

Dengan dasarnya sendiri reaktansi transformator adalah

Dengan dasar yang dipilih reaktansi


menjadi

06/17/202 53
IMPEDANSI PERSATUAN DARI TRANSFORMATOR TIGA
KUMPARAN
Kumparan (gulungan) primer dan sekunder sebuah transformator dua kumparan
selalu mempunyai rating kilovoltampere yang sama, tetapi ketiga kumparan sebuah
transformator tiga kumparan dapat mempunyai rating kilovoltampere yang berbeda.

lmpedansi masing-masing kumparan dari sebuah transformator tiga kumparan dapat


diberikan dalam persen atau per satuan dengan dasar rating kumparan itu endiri, atau
pengujian dapat dilakukan untuk menentukan impedansi.
Tiga impedansi dapat diukur dengan pengujian hubung-singkat standar, yaitu:
Zps = impedansi bocor yang diukur pada kumparan primer dengan
sekunder terhubung singkat dan tersier terbuka.
Zpt = impedansi bocor yang diukur pada kumparan primer dengan tersier
Terhubung singkat dan sekunder terbuka.
Zst = impedansi bocor yang diukur pada sekunder dengan tersier terhubung
singkat dan primer terbuka.

06/17/202 54
Rangkaian ekivalen transformator tiga kumparan

dimana Zp, Zs dan Zt, adalah impedansi-impedansi kumparan primer, sekunder, dan tersier
terhadap rangkaian primer jika Zps, Zpt, dan Zst adalah impedansi yang terukur terhadap
rangkaian primer. Dengan menyelesaikan persamaan diatas secara serentak kita dapatkan.

06/17/202 55
Contoh 3.11
Rating tiga fasa sebuah transformator tiga kumparan adalah:
Primer Dihubungkan-Y, 66 kV, IS MVA
Sekunder Dihubungkan-Y, 13,2 kV, 10,0 MVA
Tersier Dihubungkan-6, 2,3 kV, 5 MVA
Dengan mengabaikan resistansi, impedansi-impedansi bocor adalah
Zps = 7% dengan dasar 15 MVA 66 kV
Zpt = 9% dengan dasar 15 MVA 66 kV
Zst = 8% dengan dasar 10,0 MVA 13,2 kV
Carilah impedansi per unit dari rangkaian ekivalen yang dihubungkan secara
bintang dengan dasar 15 MVA, 66 kV pada rangkaian primer.

JAWABAN.
Dengan suatu dasar 15 MVA, 66 kV pada rangkaian primer, dasar-dasar yang
sesuai untuk impedansi per satuan dari rangkaian ekivalen adalah 15 MVA, 66
kV untuk kuantitas rangkaian-primer, 15 MVA, 13,2 kV untuk kuantitas
rangkaian sekunder, 15 MVA, 2,3 kV untuk kuantitas rangkaian tersier
06/17/202 56
Untuk Zst tidak diperlukan perubahan dasar tegangan. Perubahan yang
diperlukan ialah untuk kVA dasar untuk Zst dan dilakukan sebagai berikut:

Dalam per satuan dengan dasar yang ditentukan

Contoh 3.12
Sebuah sumber tegangan konstan (rel tak terhingga) mencatu suatu beban resistif
murni 5 MW 2,3 kV dan sebuah motor serempak 7,5 MVA 13,2 kV yang mempunyai
reaktansi subperalihan X' = 20%. Sumber itu dihubungkan ke kumparan primer dari
transformator tiga kumparan dalam Contoh 3.11. Motor dan beban resistif tersebut
dihubungkan ke sekunder dan tersier transformator itu. Gambarlah diagram impedarisi
sistem dan tunjukkan impedansi per satuan dengan dasar 66 kV, 15 MVA pada
rangkaian primer.
06/17/202 57
JAWABAN
Sumber tegangan konstan dapat direpresentasikan dengan sebuah generator yang
tidak mempunyai impedansi dalam. Resistansi beban adalah 1,0 per satuan atas
dasar 5 MVA, 2,3 kV pada rangkaian tersier. Dinyatakan dengan dasar 15
MVA 2,3 kV resistansi beban adalah

Dengan mengubah reaktansi motor ke dasar 15 MVA, 13,2 kV dihasilkan

Gambar kanan adalah diagram


reaktansi yang diminta

06/17/202 58
DIAGRAM SEGARIS
Sekarang kita sudah mempunyai model-model rangkaian untuk saluran
transmisi, mesin serempak, dan transformator.

06/17/202 59
Selanjutnya akan kita lihat bagaimana melukiskan suatu rakitan komponen-
komponen ini untuk membuat model suatu sistem yang leng kap.
Karena sistem tiga fasa yang seimbang selalu diselesaikan sebagai suatu
rangkaian fasa-tunggal yang terdiri dari salah satu dari ketiga salurannya dan
suatu jalur kembali netral, jarang diperlukan untuk menunjukkan lebih dari
satu fasa dan sebuah jalur kembali bila melukiskan diagram rangkaian itu
Lambang-lambang peralatan

06/17/202 60
Kebanyakan netral transformator dalam sistem transmisi selalu ditanahkan dengan
langsung. Netral generator biasanya ditanahkan melalui resistansi yang cukup
tinggi dan kadang-kadang melalui kumparan induktansi.

Gambar diatas DIAGRAM SEGARIS suatu sistem daya yang sangat sederhana. Dua generator, yang
satu ditanahkan melalui sebuah reaktor dan yang satu lagi melalui sebuah resistor, dihubungkan ke
sebuah rel dan melalui sebuah transformator peningkat tegangan ke saluran transmisi. Sebuah
generator yang lain, yang ditanahkan melalui sebuah reaktor, dihubungkan ke sebuah rel dan melalui
sebuah transformator pada ujung yang lain dari saluran transmisi itu

Sebuah beban dihubungkan ke masing·masing rei. Pada diagram itu keterangan


mengenai beban, rating generator transformator, dan reaktansi bermacam-macam
komponen rangkaian sering juga diberikan
06/17/202 61
Model untuk setiap komponen sistem tenaga sebagai berikut
Mesin berputar, generator/motor

06/17/202 62
Transformator

06/17/202 63
Saluran
Transmisi

06/17/202 64
Beban

DIAGRAM IMPEDANSI DAN DIAGRAM REAKTANSI


Untuk dapat menghitung prestasi suatu sistem dalam keadaan berbeban atau terjadinya
suatu gangguan, diagram segaris digunakan untuk menggambar rangkaian ekivalen fasa-
tunggal dari sistem tersebut.

Gambar berikut menggabungkan rangkaian-rangkaian ekivalen dari berbagai komponen yang


diperlihatkan dalam Gambar diatasnya untuk membentuk diagram impedansi sistem.

06/17/202 65
Sehingga diagram impedansi dari sistem tenaga berikut:

06/17/202 66
Diagram-diagram impedansi dan reaktansi yang dibicarakan disini kadang-
kadang disebut juga diagram urutan-positif karena diagram tersebut
menunjukkan irnpedansi terhadap arus seimbang dalam suatu sistem tiga-
fasa yang simetris. Betapa pentingnya sebutan ini akan menjadi jelas jika kita
mempelajari nanti.

Jika data sudah diberikan dengan diagram segaris kita dapat menuliskan nilai
reaktansi pada Gambar berikut

06/17/202 67
06/17/202 68
Karena itu kita hanya perlu menghitung masing-masing impedansi atas
dasar bagiannya sendiri dalam rangkaian. Keuntungan besar pada
penggunaan nilai per satuan ialah bahwa tidak diperlukan perhitungan lagi jika
suatu impedansi dipindahkan dari satu sisi ke sisi yang lain dari sebuah
transformator

Contoh 3.13
Sebuah generator tiga-fasa 20 kV, 300 MVA mempunyai reaktansi subperalihan sebesar
20%. Generator itu mencatu beberapa motor serempak melalui saluran transmisi
sepanjang 64km (40-mi) yang mempunyai transformator pada kedua ujungnya, seperti
diperlihatkan pada diagram segaris dari Gambar berikut.

06/17/202 69
Motor yang semuanya mempunyai rating 13,2 kV, dilukiskan sebagai dua buah
motor ekivalen saja. Netral dari salah satu motor tersebut, M1, dihubungkan ke
tanah melalui reaktansi. Netral dari motor kedua, M2, tidak dihubungkan ke
tanah. Masukan nominal untuk M1 dan M2 berturut-turut adalah 200 MVA dan
100 MVA. Untuk kedua motor itu X"= 20%. Transformator tiga-fasa T 1
mempunyai rating 350 MVA, 230/20 kV dengan reaktansi bocor sebesar 10%.
Transformator T2 terdiri dari tiga buah transformator fasa-tunggal dengan
rating 127/13,2 kV, 100 MVA dengan reaktansi bocor sebesar 10%.
Reaktansi seri saluran transmisi adalah 0,5 Ω/km. Gambarlah diagram
reaktansi dengan semua reaktansi yang ditunjukkan dalam peraturan.
Pilihlah rating generator sebagai dasar pada rangkaian generator.

JAWABAN
Rating tiga-fasa transformator 3 X 100 = 300 kVA
dan perbandingan tegangan antar-salurannya
adalah

06/17/202 70
Suatu dasar dari 300 MVA, 20 kV pada rangkaian generator memerlukan dasar
300 MVA di semua bagian sistem dan dasar tegangan sebagai berikut:

Pada saluran transmisi: 230 kV (karena T 1 mempunyai rating 230/20 kV)

Dasar-dasar ini diperlihatkan diantara tanda kurung pada diagram segaris Gambar
berikut. Reaktansi transformator yang diubah ke dasar yang semestinya adalah

06/17/202 71
Impedansi dasar saluran transmisi
adalah

dan reaktansi saluran


adalah

06/17/202 72
Gambar berikut adalah diagram reaktansi yang diminta

06/17/202 73
Contoh 3.14
Jika motor M1 dan M2 pada Contoh 3.13 berturut-turut mempunyai masukan
120 dan 60 MW pada 13,2 kV, dan keduanya bekerja dengan faktor daya sama
dengan satu, carilah tegangan pada terminal generator.

JAWABAN

Bersama-sama kedua motor menyerap 180 MW, atau

Karena itu dengan V dan I pada motor dalam per satuan

06/17/202 74
dan
karena

Pada generator

Tegangan terminal generator adalah

06/17/202 75
KEUNTUNGAN PERHITUNGAN PER SATUAN
Pabrik biasanya memberikan impedansi peralatan dalam persen atau per satuan
dengan rating yang tertera pada papan-nama sebagai dasar.
lmpedansi PU mesin sejenis tetapi dengan rating berbeda biasanya terletak dalam
suatu batas nilai yang sempit, meskipun nilainya dalam ohm berbeda besar urituk
mesin dengan rating berbeda. Jika lmpedansi mesin tidak diketahui pasti, pada
umumnya masih mungkin untuk memilih impedansi PU dari daftar nilai rata-rata
yang tersedia, dan hasilnya tidak akan jauh menyimpang. Pengalaman kerja dengan
nilai PU akan membiasakan kita dengan nilai-nilai impedansi PUyang tepat untuk
berbagai macam peralatan
Bila impedansi dalam ohm diberikan pada suatu rangkaian ekivalen, setiap impedansi harus
didasarkan pada rangkaian yang sama dengan mengalikan nilai itu dengan kuadrat
perbandingan tegangan rating pada kedua sisi transformator yang menghubungkan rangkaian
pedoman dengan rangkaian yang mengandung impedansi tersebut.
Cara menghubungkan transformator dalam rangkaian tiga-fasa tidak mempengaruhi
impedansi PU rangkaian ekivalennya, meskipun hubungan transformator
menentukan hubungan antara dasar tegangan pada kedua sisi transformator tersebut.

06/17/202 76
RINGKASAN
Rangkaian ekivalen yang disederhanakan untuk generator serempak dan
transformator yang telah diperkenalkan dalam bagian ini adalah penting sekali
bagi pembahasan kita selanjutnya dalam buku ajar ini

Kita telah melihat bahwa generator serempak akan memberikan daya reaktif yang
lebih besar pada sistem yang terhubung padanya jika penguatan (exitation)
ditingkatkan. Sebaliknya, jika penguatan diperkecil daya reaktif yang diberikan
juga akan berkurang, dan pada keadaan kurang diperkuat generator akan menyerap
daya reaktif dari sistem

Perhitungan per satuan akan kita gunakan hampir terus menerus dalam bab-bab
yang berikut. Kita telah melihat bagaimana transformator dihilangkan dalam rangkaian
ekivalen dengan menggunakan perhitungan per satuan. Penting untuk diingat bahwa
akar tiga tidak masuk ke dalam perhitungan per satuan yang rinci karena spesifikasi
suatu tegangan antar saluran dasar dan tegangan saluran ke-netral dasar saling
berhubungan dengan faktor akar tiga.

06/17/202 77
TERIMA KASIH
THANK YOU
VERY MUCH
FOR YOUR
ATTENTION
06/17/202 78

Anda mungkin juga menyukai