Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PROTEKSI TRAFO

KONSERVATOR

KLEM

BUCHOLTZ RELAY

BUSHING

JANSEN RELAY

RADIATOR
TERMOMETER RELAI

SILICAGEL OLTC

MEKANIK OLTC
KIPAS PENDINGIN

KONTROL BOX FAN SILICAGEL MAIN TANK

Gambar transformator daya


1. Proteksi Transformator

9. PROTEKSI TRAFO TENAGA


Proteksi transrmator daya terutama bertugas untuk mencegah kerusakan transformator
sebagai akibat adanya gangguan yang terjadi dalam petak/bay transformator, disamping itu
diharapkan juga agar pengaman transformator dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan
selektifitas sistem, sehingga pengamanan transformator hanya melokalisasi gangguan yang
terjadi di dalam petak/bay transformator saja.

9.1. Tujuan pemasangan rele proteksi Trafo Tenaga.


Maksud dan tujuan pemasangan relay proteksi pada transformator daya adalah untuk
mengamankan peralatan /sistem sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindari
atau dikurangi menjadi sekecil mungkin dengan cara :
1. Mencegah kerusakan transformator akibat adanya gangguan/ketidak normalan yang
terjadi pada transformator atau gangguan pada bay transformator.
2. Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya yang dapat
membahayakan peralatan atau sistem.
3. Melepaskan (memisahkan) bagian sistem yang terganggu atau yang mengalami
keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi yang
terganggu atau yang dilalui arus gangguan dapat dihindari atau dibatasi seminimum
mungkin dan bagian sistem lainnya tetap dapat beroperasi.
4. Memberikan pengamanan cadangan bagi instalasi lainnya.
5. Memberikan pelayanan keandalan dan mutu listrik yang tbaik kepada konsumen.
6. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
9.2.Gangguan pada Trafo Tenaga
Gangguan pada transformator daya tidak dapat kita hindari, namun akibat dari
gangguan tersebut harus diupayakan seminimal mungkin dampaknya.
Ada dua jenis penyebab gangguan pada transformator, yaitu gangguan eksternal
dan gangguan internal .
Gangguan eksternal.
Gangguan eksternal sumber gangguannya berasal dari luar pengamanan
transformator, tetapi dampaknya dirasakan oleh transformator tersebut,
diantaranya :
•gangguan hubung singkat pada jaringan Gangguan Internal :
•beban lebih • Differential
•surja petir • REF
Gangguan internal • Bucholz
Gangguan internal adalah gangguan yang bersumber dari • Sudden Pressure
daerah pengamanan/petak bay transformator, diantaranya : • Jansen
•gangguan antar fasa pada belitan • Temperatur
•fasa terhadap ground antar belitan transformator
•gangguan pada inti transformator Gangguan Ekternal :
•gangguan tap changer • Over Current

•kerusakan bushing • GFR

•kebocoran minyak atau minyak terkontaminasi • Over Voltage

•suhu lebih. • Under Voltage


9.3. Sistem Pentanahan Titik Netral Trafo Tenaga.
Tujuan Pentanahan Titik Netral Trafo Tenaga.
Adapun tujuan pentanahan titik netral transformator daya adalah sebagai
berikut :
1. Menghilangkan gejala-gejala busur api pada suatu sistem.
2. Membatasi tegangan-tegangan pada fasa yang tidak terganggu (pada fasa yang sehat).
3. Meningkatkan keandalan (realibility) pelayanan dalam penyaluran tenaga listrik.
4. Mengurangi/membatasi tegangan lebih transient yang disebabkan oleh penyalaan bunga
api yang berulang-ulang (restrike ground fault).
5. Memudahkan dalam menentukan sistem proteksi serta memudahkan dalam menentukan
lokasi gangguan.

13.9.4. Metoda Pentanahan Titik Netral Trafo Tenaga.


Metoda-metoda pentanahan titik netral transformator daya adalah sebagai
berikut :
1. Pentanahan mengambang (floating grounding)
2. Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding)
3. Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding)
4. Pentanahan langsung (effective grounding)
5. Pentanahan melalui reaktor yang impedansinya dapat berubah-ubah (resonant
grounding) atau pentanahan dengan kumparan Petersen (Petersen Coil).
9.5. Jenis Proteksi Trafo Tenaga.

Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan, diantaranya dengan


peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983 Bagian Satu, C) :
• Rele arus lebih
• Rele arus hubung tanah
• Rele beban lebih
• Rele tangki tanah
• Rele ganggauan tanah terbatas (Restricted Earth Fault)
• Rele suhu
• Rele Bucholz
• Rele Jansen
• Rele tekanan lebih
• Rele suhu
• Lightning arrester
• Rele differensial
P51N

NP51
G
96T
26 87T
63

S51- S51-2
1

PU

64
V
Gambar 26. Blok Diagram Proteksi Trafo Tenaga
9.5.1. RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
Berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung
singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator,
seperti terlhat pada foto dibawah ini.

indikator

RELE ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi
lainnya.
9.5.2. RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan
hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman transformator.

Rele differensial, REF dan SBEF


Gbr. 27. Diagram rele differensial
9.5.3. RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
Rele ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didalam
daerah pengaman transformator khususnya untuk gangguan didekat titik netral
yang tidak dapat dirasakan oleh rele differensial.

87N 87N

Gambar. 28. Diagram rele REF


9.5.7. RELE SUHU
Rele ini adalah rele mekanis yang berfunsi mendeteksi suhu minyak dan kumparan
secara langsung yang akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT. Rele suhu
ini dipasang pada semua transformator.
Adalah alat pengukur tingkat panas dari trafo baik panasnya kumparan primer dan
sekunder juga minyak. Thermometer ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang
tersambung dengan tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat
panas. Beberapa thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor khusus yang
tersambung dengan ct yang terpasang pada salah satu fasa (fasa tengah) dengan
demikian penunjukan yang diperoleh adalah relatif terhadap kebenaran dari panas yang
terjadi.

Keterangan :
1Trafo arus
2Sensor suhu
3Heater
4Thermometer Winding
5Thermometer oil

Gambar 33. Rele suhu


9.5.8. RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang
berlebihan yang menggunakan sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan
transformator yang pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap
berikutnya menjatuhkan PMT.
9.5.9. RELE BUCHOLTZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh
loncatan (bunga ) api dan pemanasan setempat dalam minyak transformator.

Gambar 34. Rele Bucholtz


Penggunaan rele deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam minyak
yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan
Transformator seperti : arcing, partial discharge, over heating yang umumnya
menghasilkan gas.
Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan rele dan akan mengerjakan
kontak-kontak alarm.

1. Rele deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu
transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan
kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan rangkaian trip
Pemutus Arus dari instalasi transformator tersebut. Ada beberapa jenis
rele buchholtz yang terpasang pada trafo,
2. Rele sejenis tapi digunakan untuk mengamankan ruang OLTC dengan
prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Rele Jansen. Terdapat
beberpa jenis antara lain sema seperti rele buhcoltz tetapi tidak ada
kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan membran/selaput timah
yang lentur sehingga bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan
akan berkerja, disini tidak alarm langsung trip dan dengan prinsip yang
sama hanya menggunakan pengaman tekanan atau saklar tekanan.
9.5.10. RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator.
Tap changer adalah alat yang terpasang pada trafo,berfungsi untuk mengatur tegangan
keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada sistem masukannya
(input).
Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan ruang untuk tempat
kumparan,dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur dengan minyak tangki
utama.
Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada sistem tap
changer ,digunakan pengaman yang biasa disebut :RELE JANSEN (bucholtnya Tap
changer).
Jenis dan tipe rele jansen bermacam-macam bergantung pada merk Trafo: misalnya RS
1000,LF 15,LF 30.
Rele jansen dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyak tap changer.

Gambar 35.
Rele Jansen
RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay)
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang
pada tangki dan bekerja dengan pertolongan membrane. RELE ini dipasang pada
semua transformator.
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tekanan lebih.
Suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu transformator terendam
minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu tekanan lebih didalam tangki, karena
gas yang dibentuk oleh decomposisi dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah
pelepasan tekanan pada trafo maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo
dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam waktu
beberapa millidetik, tangki trafo akan meledak dan terjadi panas lebih pada cairan,
konsekuensinya pada dasarnya harus memberikan suatu peralatan pengaman.
Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.

Gambar 36. Rele Sudden Pressure


PROTEKSI PENYULANG 20 kV
Jenis Rele proteksi yang terdapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut :
10.1. Rele Arus Lebih ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
fasa.
10.2. Rele Arus Lebih berarah ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
fasa dan hanya bekerja pada satu arah saja. Karena Rele ini dapat membedakan
arah arus gangguan.
10.3. Rele Hubung Tanah ( Ground Fault relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah.
10.4. Rele Beban Lebih ( Over Load Relay )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi
beban lebih.
10.5. Rele Penutup Balik ( Reclosing Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
fasa dan hanya bekerja pada satu arah saja. Karena Rele ini dapat membedakan
arah arus gangguan.
10.6. Rele Frekwensi Kurang ( Under Freqwency Relay )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi
system.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai