Anda di halaman 1dari 29

BAB 10

MENGENAL MANAJEMEN ORGANISASI

BAB 11
MENGENAL MANAJEMEN PRODUKSI DAN
PERSEDIAAN

BAB 12
SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI
BAB 13
KONSEP PEMASARAN DAN
BAGAIMANA MEMPROMOSIKAN BISNIS

BAB 14
KETERAMPILAN MENJUAL DAN BERNEGOSIASI

BAB 15
MENAJEMEN KEUANGAN DAN ADMINISTRASI
Seberapapun hebatnya bisnis mampu menjual produk,
sekalipun kinerjanya sangat tinggi,
tetapi…
Jika tidak ada profit yang cukup juga percuma
Bila uang masuk dan tidak lancar juga berbahaya
Jika strategi investasi terlalu berisiko, maka bisnis bisa bangkrut
Untuk itu kelola keuangan bisnis anda dengan baik
Karena keuangan adalah ‘darah dan Jantung sebuah bisnis’
1. Macetnya arus kas (Cash Flow)
2. Kegiatan pemasaran tidak berujung pada transaksi penjualan
3. Transaksi penjualan tidak cukup menghasilakn keuntungan
4. Tidak ada catatan dan pelaporan keuangan untuk digunakan
sebagai alat navigasi dan speedometer bagi manajemen
5. Kredit macet yang sangat besar
6. Investasi yang ditanam terlalu besar sehingga menyerap
likuiditas
7. Tidak ada pemisahan yang jelas antara uang pribadi dan uang
perusahaan bagi seorang entrepreneur
8. Prosedur uang keluar dan uang masuk tidak jelas dan tidak
terprosedur sehingga mudah terjadi manipulasi, korupsi dan
kehilangan uang yang tidak terdeteksi
9. Tidak ada administrasi keuangan dan pengawasan (Auditor)
10.Kesalahan keputusan investasi
1. Memahami teori tentang nilai uang (Value of Money)
2. Sistem administrasi keuangan, pembukuan dan pencatatan keuangan
(Akuntansi keuangan)
3. Sistem pelaporan keuangan
4. Perencanaan, pengendalian dan pengawasan anggaran (Budgeting)
5. Perencanaan dan analisa investasi (pembiayaan dan investasi)
6. Manajemen Arus Kas (Cash Flow Management)
7. Dampak keuangan global dan internasional terhadap keuangan
perusahaan, seperti: nilai mata uang, pengamanan nilai uang
1. NILAI UANG

2. NILAI UANG DARI BUNGA MAJEMUK

3. NILAI UANG DARI BUNGA MAJEMUK BERGANDA DITAHUN YANG


SAMA
4. NILAI UANG SEKARANG (PRESENT VALUE)

5. ANUITAS (ANNUITY)

6. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)


1. Administrasi keuangan yang baik membutuhkan sistem administrasi
keuangan yang baik pula
2. Tujuan penting diterapkannya adminitrasi yang baik adalah sebagai
berikut:
A. Mendapatkan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh
perusahaan
B. Mandapatkan data yang akurat dalam tujuan untuk mengambil keputusan
strategis (Strategic Decision Making Process) seperti keputusan
permodalan, keputusan investasi, keputusan efisiensi, keputusan
penentapan harga, dll
C. Menyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti
Franchising, lisensi
D. Mengetahui kinerja perusahaan saat lalu dan sekarang
E. Memperlancar proses-proses antar bagian, departemen, dan divisi dalam
menjalankan pekerjaannya.
3. Kelancaran usaha sangat membutuhkan administrasi
keuangan yang baik. Adapun kegunaan utama dari catatan
administrasi untuk perusahaan adalah sebagai berikut:
A. Digunakan sebagai alat bukti (catatannya)
B. Digunakan sebagai alat manajemen (laporannya)
C. Dibutuhkan sebagai penilaian (catatan dan laporannya)
4. Perlu mengetahui jenis-jenis pencatatan dan administrasi
keuangan
A. Bagian pembelian
B. Bagian produksi
C. Bagian pemasaran
D. Bagian penjualan, dll
5. Administrasi dan pembukuan perusahaan membutuhkan
catatan yaitu surat menyurat, tanda pengiriman, faktur, dll
6. Administrasi dan pembukuan menghasilkan laporan keuangan,
laporan catatan administrasi keuangan dan dokumen-
dokumen keuangan
1. Memahami mengenai proses pencatatan transaksi keuangan dan sistem
pelaporannya (akuntansi). Proses pencatatan dari kegiatan dan
transaksi usaha yang meliputi:
A. Pengindetifikasian data
B. Pengukuran relevansi data
C. Pemrosesan data
D. Pelaporan data dan informasi keuangan yang dihasilkan
E. Mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada pihak pengguna
laporan akuntansi
2. Mengetahui bukti-bukti transaksi dan tujuannya
A. Bukti pengeluaran uang
Ada beberapa bukti pengeluaran uang yang dicatat sebagai bukti yang sah
antara lain adalah Voucher pengeluaran uang, kuitansi, kas bon, cek, giro,
dll
B. Bukti Jurnal
Kuitansi atau bukti lain yang sah yang dapat digunakan sebagai dasar
pencatatan transaksi yang akan digunakan sebagai bahan bukti dalam
pencatatan akuntansi atau yang disebut juga sebagai bukti jurnal
C. Bukti transaksi lain
Disamping transaksi pengeluaran dan transaksi penerimaan uang , perusahaan
mungkin melakukan transaksi-transaksi lainnya, misalkan pembelian
kredit, penjualan kredit, penyerahan dan penerimaan barang, dll.
Transaksi-transaksi ini juga perlu dibuat bukti yang bisa berupa berita
acara, surat tanda terima, bukti penyerahan barang atau bukti pengiriman
barang.
3. Mengetahui, mengerti dan memahami proses terbentuknya :
A. Neraca keuangan
B. Laporan laba rugi
C. Laporan arus kas (Cash Flow)
D. Laporan Perubahan Modal
E. Anggaran (Budgeting) dan realisasinya

4. Memahami bagaimana mengevaluasi dan menganalisa kinerja keuangan


dengan menggunakan analisa rasio keuangan
1. Analisa likuiditas (kemampuan dan kondisi uang tunai
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek)
2. Analisa struktur keuangan dan kinerja pendanaan
perusahaan (Analisis ini berguna untuk mengetahui
bagaimana cara perusahaan mendanai aktiva atau
usahanya)
3. Analisa aktivitas perusahaan (Analisa ini mengukur seberapa
efektifkah Anda memanfaatkan semua sumber daya yang
4. Analisa kinerja operasional dan penjualan perusahaan
(Untuk mengetahui tingkat efektivitas pengelolaan
perusahaan dalam menghasilkan laba)
5. Analisa penilaian perusahaan di pasar uang (Analisis ini
dilakukan bila perusahaan Anda yang telah go public)
 Penyusutan adalah alokasi sejumlah nilai dari suatu aktiva yang
dapat disusutkan sepanajng masa manfaat secara estimasi
 Metode perhitungan penyusutan
1. Berdasarkan waktu
A. Metode garis lurus
Menghitung penyusutan dengan mengurangi bagian-bagian yang
sama besar selama masa manfaat (3, 5 atau 6 tahun lebih) yang
telah ditetapkan bagi aset tersebut
B. Metode pembebanan menurun
a. Metode jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun
2. Berdasarkan penggunaannya
A. Metode waktu pelayanan
Penyusutan yang dihitung berdasarkan waktu
pelayanannya
B. Metode jumlah unit produksi
Metode yang hampir sama dengan metode waktu pelayanan
tetapi dihitung berdasarkan jumlah unit produksi
dibanding dengan kapasitas produksi untuk menghitung
penyusutannya
3. Metode lainnya :
A. Berdasarkan jenis dan kelompok asetnya
B. Berdasarkan anuitas kas masuk setiap tahun
C. Berdasarkan nilai persediaan setiap tahun
 Arus kas begitu penting bagi perusahaan karena masalah
likuiditas (ketersediaan dana tunai) itu begitu penting bagi
kelangsungan hidup sebuah perusahaan.
 Perusahaan tidak mungkin membayar kebutuhan sekarang
dengan penghasilan yang akan datang atau dalam tahap
rencana
 Setiap perusahaan harus mempunyai cadangan dana tunai
di kas perusahaan untuk membayar tagian yang sudah
jatuh tempo dan biaya rutinnya
 Siapa saja yang perlu memperhatikan posisi arus kas (Cash Flow)
dan sistem pembayaran tunai dari pelanggan atau ke pamasok..?,
yaitu:
1. Tenaga penjual perlu mengedepankan dan mengutamakan sistem
penjualan secara tunai dan memonitor tagihan kreditnya agar tidak
macet serta mempercepat arus kas masuk
2. Manajer pembelian harus menegosiasi persyaratan kredit terbaik
kepada pemasok sehingga dapat memperlambat arus kas keluarnya
3. Staf kredit, yang dilakukan adalah untuk segera menagih piutang-
piutang atau tagihan dari pelanggan yang telah jatuh tempo
4. Para menajer produksi harus menyadari arti pentingnya arus kas
yang positif bagi kelancaran produksi dengan melakukan efisiensi
biaya.
 Proyeksi arus kas terdiri dari jenis-jenis arus kas masuk
(Cash In Flow) dikurangi arus kas keluar (Cash Out Flow)
seperti biaya bahan baku, biaya overhead, biaya
penyimpanan, biaya gaji, dan sebagainya. Berikut ini
adalah contoh proyeksi arus kas

JUMLAH ‘CASH IN’ (KAS MASUK)

JUMLAH ‘CASH OUT’ (KAS KELUAR)

CASH FLOW (ARUS KAS)


 Negara membutuhkan penerimaan atau pendapatan dari
hasil usaha yang ada di negara tersebut, yaitu melalui
perpajakan
 Fungsi pajak bagi Negara adalah:
1. Fungsi penerimaan
Fungsi pajak sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pengeluaran pemerintah
2. Fungsi mengatur
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi
 Perpajakan di Indonesia meliputi ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku di bidang perpajakan mulai
dari:
1. Ketentuan umum perpajakan
2. Pajak Penghasilan (PPh)
3. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
4. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
6. Bea Materai, dll
 Jenis-jenis pajak
1. Pajak Penghasilan (PPh)
A. PPh Pasal 21
B. PPh Pasal 22
C. PPh Pasal 23
D. PPh Pasal 24
E. PPh Pasal 25
F. PPh Pasal 26
2. Pajak Penambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPN-BM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dll
 Tarif Pajak Pengasilan
1. Tarif PPh Wajib Pajak orang pribadi dalam satu tahun
A. Untuk penghasilan sampai dengan Rp 25 juta sebesar 5%
B. Untuk penghasilan Rp 25 juta - 50 juta adalah 10%
C. Untuk penghasilan Rp 50 juta - 100 juta adalah 15%
D. Untuk penghasilan Rp 100 juta - 200 juta adalah 25%
E. Untuk penghasilan > 200 juta adalah 35%
2. Tarif pajak untuk Wajib Pajak Badan Hukum (PPh 25)
A. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah Rp 50 juta
dikenakan PPh sebesar 10%
B. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah Rp 50 juta - Rp 100
juta dikenakan PPh sebesar 15%
C. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah di atas Rp 100 juta
dikenakan PPh sebesar 30%
3. Penghasilan yang merupakan objek pajak
A. Penghasilan dari kegiatan usaha (PPh 25)
B. Penghasilan sebagai karyawan (PPh 21)
C. Penghasilan dari pemberi jasa (usaha jasa) (PPh 23)
D. Penghasilan dari modal atas harta yang bergerak
(keuntungan karena selisih Kurs dan karena pengalihan
harta)
E. Penghasilan dari modal atas harta yang tidak bergerak
(penghasilan dari bunga, deviden, royalty, dll)
F. Penghasilan ari pembebasan hutang
 Penganggaran (Budgeting) adalah perencanaan dan
pengendalian laba yang dilakukan secara menyeluruh (Profit
Planning and Control Budgeting).
 Tahap penting dari fungsi perencanaan dan pengendalian itu
mencakup:
1. Perencanaan, yaitu:
A. Tujuan dan sasaran anggaran yang diinginkan
B. Strategi jangka panjang
C. Strategi jangka pendek
D. Taktis jangka pendek
2. Operasional anggaran, yaitu:
A. Kegiatan nyata dari item-item yang dianggarkan untuk dilihat dan
dimonitor prosesnya
B. Perubahan-perubahan yang terjadi
C. Aspek keterampilan, pengetahuan dan pemahaman dalam dara
melaksanakan. Apakah sudah sesuai atau tidak..? mengetahui atau
tidak..? mempu atau tidak..?
3. Pengukuran penilaian (evaluasi) antara yang dianggarkan dengan
kenyataan (Budget VS Actual)
4. Pengendalian
Langkah-langkah perbaikan dan revisi anggaran, bila terlalu di atas
anggaran (Over Estimate) maka harus direvisi dan apabila di bawah
anggaran (Under Estimate) maka perlu di cek dan dipantau
penyebabnya untuk segera ditindak lanjuti
5. Penganggaran kembali (Re-Budgeting)
Setelah mendapatkan data, umpan balik (Feed Back) dan
informasi, maka akan dilakukan penganggaran kembali
yang disesuaikan dengan hasil survei
 Aspek-aspek yang perlu dibuat prediksi jumlah dan
anggarannya adalah
1. Seluruh aspek biaya baik itu biaya produksi, biaya umum,
biaya administrasi, biaya overhead, biaya gaji, dll seperti
yang tecantum dalam Laporan Rugi Laba
2. Pembelian barang
3. Penjualan dan prediksi penjualan (Sales Forecasting)
4. Jumlah yang akan diproduksi
BILA BISNIS SUDAH BERJALAN SESUAI KONSEP BISNIS
MAKA BISNIS AKAN TUMBUH DENGAN BAIK
JIKA BISNIS TELAH BERKEMBANG DENGAN SISTEM
MAKA BISNIS SUDAH BISA MENJADI ‘MESIN PENCARI UANG’ DENGAN BAIK
KALAU BISNIS TELAH MENCAPAI HASIL YANG OPTIMAL DAN DEWASA
MAKA BISNIS TELAH MENJADI SEBUAH ‘POHON YANG BERBUAH PROFIT’
HINGGA ANDA TIDURPUN IA TETAP BERPRODUKSI UNTUK APA
SEKARANG BISNIS ANDA TELAH ‘BERNILAI’
DIJUALPUN BISA DIWARISKAN KEPADA GENERASI BERIKUTNYA
ITULAH STRATEGI MENJADI KAYA

Anda mungkin juga menyukai