Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Bagian ini berisi pengujian hasil dan pembahasan pada sistem yang telah
dibuat. Pengujian dan analisa yang dilakukan terdiri dari pengujian komponen dan
pengujian prototipe.

4.1 Pengujian Komponen Input


Pengujian komponen intput dilakukan untuk memastikan bahwa semua
komponen input sesuai dengan yang dibutuhkan. Komponen input dari
prototipe ini terdiri dari sumber 220VAC dan power supply +12VDC.

4.1.1 Sumber 220VAC


Sumber 220VAC merupakan sumber yang digunakan untuk
mensuplai power supply. Tegangan kerja power supply bekerja pada
rentan 187VAC-253VAC dengan frekuesi 50Hz. Dalam pengujian ini
dilakukan sebanyak 5 kali.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sumber 220VAC

No No Pengujian Frekuensi Tegangan


1 Ke 1
2 Ke 2
3 Ke 3
5 Ke 4
5 Ke 5

Hassil pengujian sumber 220VAC ditunjukkan pada tabel 4.1 .


Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali dengan menggunakan Avo
meter. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tegangan yang
terbaca pada Avo meter sesuai dan dapat digunakan sebagai sumber
power supply. Gamabr 4.2 adalah salah satu pengujian sumber
tegangan 220VAC.
4.1.2 Pengujian Power Supply +12VDC
Power supply pada prototipe ini berfungsi sebagai sumber utama
dari komponen pembangkit frekuensi dan Buck Converter. Pengujian
dilakukan guna memastikan bahwa sumber +12VDC benar sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pengujian pada komponen ini dilakukan
sebanyak 5 kali pengujian.

4.2 Tabel Pengujian Power Supply +12VDC

No No Pengujian Tegangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Hasil Pengujian Power Supply +!2VDC ditujukkan pada Taabel.


4.2.Pengujian dilaukan dengan mengetahui tegangan output dari
power supply menggunakan avo meter. Dalam pengujian ini diketahui
bahwa tegangan Output dari power supply sesuai dan memenuhi
dengan apa yang dibutuhkan. Gambar 4.2 adalah salah satu contoh
pengujian power supply +12VDC

4.2 Pengujian Komponen Output


Pengujian komponen output dilakukan untuk memastikan bahwa semua
output dapat berjalan dan bekerja dengan baik. Pengujian dikatakan berhasil
apabila komponen tersebut berjalan sesuia mestinya. Sistem pembangkit
frekuensi ini menggunakan Buck Converter sebagai sumber dari Arduino Uno.

4.2.1 Buck Converter


Buck converter pada sistem ini digunakan untuk menurunkan
tegangan dari +12VDC menjadi +5VDC yang digunakan sebagai sumber
dari Arduino Uno. Pengujian dilakukan dilakukan dengan bantuan
Avometer. Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengujian dari Buck Converter.
Tabel.4.3 Pengujian Buck Converter

No No Pengujian Voltase
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulanbahwa Buck Converter


berjalan sesuai mestinya sehingga dapat digunakan sebagai supplly
Arduino Uno. Gambar 4.3 menunjukkan salah satu pengambilan data
menggunakan Avometer.

4.3 Pengujian Prototipe


Dalam pengujian prototipe pembangkit frekuensi ini dilakukan dengan
menguji dengan beberapa sample. Yang kita bagi menjadi 15 bagian dimuai
dari 39,06 Hz sampai 8064,52 Hz. Pengujian ini meliputi pengujian pembangkit
frekuensi dengan Osciloscope dan memandingkan pembacaan dari Osciloscope
dengan frekuesni meter dengan Arduino Uno.

4.3.1 Pengujian ke-1


Dalam pengujian ke-1 frekuensi yang diukur sebesar 38,651Hz,
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.
Gambar 4.4 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.5 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.4 Hasil Pengujian ke-1

No Nilai
Frekuensi Arduino 39,06Hz
Frekuensi Osciloscope 38,7Hz
Periode 25,8ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-1 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|38,651 − 39,06|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
38,651

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,058%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


1,058% .

4.3.2 Pengujian ke-2


Dalam pengujian ke-2 frekuensi yang diukur sebesar 114,226Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.6 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno


Gambar 4.7 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.5 Hasil Pengujian ke-2

No Nilai
Frekuensi Arduino 115,34Hz
Frekuensi Osciloscope 114,226Hz
Periode 8,60ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-2 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|114,226 − 115,34|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
114,226

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,9753%
Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar
0,9753% .

4.3.3 Pengujian Ke-3


Dalam pengujian ke-3 frekuensi yang diukur sebesar 185,334Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.8 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.9 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :


Tabel 4.6 Hasil Pengujian ke-3

No Nilai
Frekuensi Arduino 186,99Hz
Frekuensi Osciloscope 185,344Hz
Periode 5,4ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-3 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|185,344 − 186,99|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
185,344

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,8881%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


0,8881%

4.3.4 Pengujian Ke-4


Dalam pengujian ke-4 frekuensi yang diukur sebesar 259,31Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.
Gambar 4.10 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.11 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.7 Hasil Pengujian ke-4

No Nilai
Frekuensi Arduino 262,12Hz
Frekuensi Osciloscope 259,31Hz
Periode 4ms
Amplitudo 6,45Volt
Dalam pengujian ke-4 dapat diketahui presentase error antaran
pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|259,31 − 262,12|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
259,31

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,0836%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


1,0836%.

4.3.5 Pengujian Ke-5


Dalam pengujian ke-5 frekuensi yang diukur sebesar 334,319Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.12 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno


Gambar 4.13 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.7 Hasil Pengujian ke-5

No Nilai
Frekuensi Arduino 333,81Hz
Frekuensi Osciloscope 334,319Hz
Periode 25,8ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-4 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|334,419 − 333,81|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
334,419
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,2237%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


1,2237%.

4.3.6 Pengujian Ke-6


Dalam pengujian ke-6 frekuensi yang diukur sebesar 407,063Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.14 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.15 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :


Tabel 4.8 Hasil Pengujian ke-6

No Nilai
Frekuensi Arduino 410,82Hz
Frekuensi Osciloscope 407,066Hz
Periode 24,6ms
Amplitudo 6,05Volt

Dalam pengujian ke-6 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|407,006 − 410,82|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
407,006

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,9303%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


0,9303%.

4.3.7 Pengujian Ke-7


Dalam pengujian ke-7 frekuensi yang diukur sebesar 478,076Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.
Gambar 4.16 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.17 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.9 Hasil Pengujian ke-7

No Nilai
Frekuensi Arduino 482,63Hz
Frekuensi Osciloscope 478,076Hz
Periode 2,08ms
Amplitudo 6,05Volt
Dalam pengujian ke-7 dapat diketahui presentase error antaran
pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|478,076 − 482,63|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
478,076

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,9526%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


0,9526%.

4.3.8 Pengjujian ke-8


Dalam pengujian ke-8 frekuensi yang diukur sebesar 550,355Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.18 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno


Gambar 4.19 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.9 Hasil Pengujian ke-8

No Nilai
Frekuensi Arduino 556,17Hz
Frekuensi Osciloscope 550,355Hz
Periode 1,82ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-8 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|550,355 − 556,17|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
550,355

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,0566%
Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar
1,0566%.

4.3.9 Pengujian Ke-9


Dalam pengujian ke-9 frekuensi yang diukur sebesar 625,807Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.20 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.21 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :


Tabel 4.10 Hasil Pengujian ke-9

No Nilai
Frekuensi Arduino 632,51Hz
Frekuensi Osciloscope 625,807Hz
Periode 1,6ms
Amplitudo 6,25Volt

Dalam pengujian ke-9 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|625,807 − 632,51|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
625,807

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,0711%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


1,0711%.

4.3.10 Pengujian Ke-10


Dalam pengujian ke-10 frekuensi yang diukur sebesar 784,721Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.
Gambar 4.22 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.23 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.11 Hasil Pengujian ke-10

No Nilai
Frekuensi Arduino 795,54Hz
Frekuensi Osciloscope 784,721Hz
Periode 1,28ms
Amplitudo 6,05Volt
Dalam pengujian ke-10 dapat diketahui presentase error antaran
pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|784,721 − 795,54|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
784,721

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,3787%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


1,3787%.

4.3.11 Pengujian Ke-11


Dalam pengujian ke-11 frekuensi yang diukur sebesar 1983,89Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.24 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno


Gambar 4.25 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.12 Hasil Pengujian ke-11

No Nilai
Frekuensi Arduino 2012,07Hz
Frekuensi Osciloscope 1983,89Hz
Periode 261us
Amplitudo 2,73Volt

Dalam pengujian ke-11 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|1983,89 − 2012,07|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
1983,89

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 1,4204%
Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar
1,4204%.

4.3.12 Pegujian ke-12


Dalam pengujian ke-12 frekuensi yang diukur sebesar 3018,66Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.24 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.25 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.13 Hasil Pengujian ke-12


No Nilai
Frekuensi Arduino 3086,42Hz
Frekuensi Osciloscope 3,01866KHz
Periode 170us
Amplitudo 2,93Volt

Dalam pengujian ke-12 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|3018,66 − 3086,42|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
3018,66

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 2,244%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


2,244%.

4.3.13 Pengujian Ke-13


Dalam pengujian ke-13 frekuensi yang diukur sebesar 3018,66Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.
Gambar 4.26 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.27 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.14 Hasil Pengujian ke-13

No Nilai
Frekuensi Arduino 4016,06Hz
Frekuensi Osciloscope 4015,05Hz
Periode 2us
Amplitudo 2,73Volt
Dalam pengujian ke-13 dapat diketahui presentase error antaran
pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|4015,05 − 4016,06|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
4015,05

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,0252%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


0,0252%.

4.3.14 Pengujian Ke-14


Dalam pengujian ke-14 frekuensi yang diukur sebesar 3018,66Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.28 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno


Gambar 4.29 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :

Tabel 4.15 Hasil Pengujian ke-14

No Nilai
Frekuensi Arduino 5988,02Hz
Frekuensi Osciloscope 5796,93Hz
Periode 2us
Amplitudo 2,93Volt

Dalam pengujian ke-14 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|5796,93 − 5988,02|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
5796,93
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 3,2964%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


4,2964%.

4.3.15 Pengujian Ke-15


Dalam pengujian ke-15 frekuensi yang diukur sebesar 3018,66Hz.
Frekuensi hasil dari prototipe kemudian dilihat menggunakan Osciloscope
dan membandinngkannya dengan pembacaan hasil Arduino.

Gambar 4.30 Hasil Pengujian dengan Arduino Uno

Gambar 4.31 Hasil Pengujian dengan Osciloscope

Dari Hasil pengujian dapat diketahui bahwa :


Tabel 4.15 Hasil Pengujian ke-14

No Nilai
Frekuensi Arduino 8064,52Hz
Frekuensi Osciloscope 8010,77Hz
Periode 124us
Amplitudo 2,73Volt

Dalam pengujian ke-14 dapat diketahui presentase error antaran


pembacaan frekuensi Arduino Uno dengan Osciloscope. Presentase error
dilakukan guna mengetahui tingkat akurasi dari pembacaan pada Arduino
Uno.

(|Frekuensi Osciloscope − Frekuensi Ardunio|)


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
Frekuensi Osciloscope

(|9010,77 − 8064,52|)
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 100%
9010,77

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,6710%

Jadi dari hasil perhitungan didapatkan presentase Error sebesar


0,6710%.

Anda mungkin juga menyukai