INSTRUMENTASI

OLEH : DRS. WIJI MANGESTIYONO, MT

MELIPUTI KAJIAN DENGAN APLIKASI :

MEASUREMENT
MONITORING
CONTROL
 MEASUREMENT
MAJOR PROCESS VARIABLES

• FLOW
• PRESSURE
• TEMPERATURE
• LEVEL
 FLOW MEASUREMENT
• DP TYPE
• ROTAMETER
• MAGNETIC
• VORTEX
• ULTRASONIC
• MASS FLOW
PENGENALAN

Pengukuran flow secara tidak langsung adalah juga merupakan pengukuran

laju alir ( flow rate ), Qv,

Qv = A . V

A : cross-sectional area of the pipe

V : fluid velocity.

Bila pengukuran V dilakukan pada tengah pipa maka hasil yang didapat akan
lebih besar dari laju alir aktual oleh karenanya nilai V yang digunakan haruslah
V rata-rata.
MEASUREMENT OF FLUID FLOW IN PIPES

Flowmeters dapat dikelompokkan dalam empat tipe :

positive displacement meters,

head meters,
velocity meters,
dan mass meters.
Positive Displacement Meters

Positive displacement meters adalah instrumentasi yang

digunakan untuk mengukur volume laju alir (QV) secara
langsung dengan cara menjumlahkan fluida yang
dipindahkan dengan media piston, roda gigi oval.

Total volume fluida yang melewati meter pada perioda

waktu tertentu adalah hasil volume sample.

Positive displacement meters secara berulang-ulang

menjumlahkan aliran secara langsung dengan integral
counter, selain itu juga bisa membangkitkan output pulse
dimana bisa dibaca melalui local display counter atau
dengan transmisi menuju control room.
Positive Displacement Meters

S
Penerima denyut

Penghitung denyut

Pembaca data
 INSTALLATION OF
POSITIVE DISPLACEMENT METER

ADVANTAGES
• HIGH RANGEABILITY-30:1 FOR SOME TYPES
• EASE OF CALIBRATION
• LINEAR READ OUT AND FLEXIBILITY OF READ OUT DEVICES
• GOOD TO EXCELLENT ACCURACY

DISADVANTAGE
• RELATIVELY HIGH PRESSURE DROP
• VERY LITTLE OVER RANGE PROTECTION
• IN-LINE MOUNTING
• RELATIVELY HIGH COST ,ESPECIALLY FOR HIGH FLOW RATE
APPLICATION
• SUSCEPTIBLE TO DAMAGES FROM GAS OR LIQUID SLUGS AND FROM
DIRTY FLUIDS
Head Meter

Head meters adalah tipe yang umum digunakan dalam pengukuran flowrate.
Pengukuran flowrate dilakukan tidak secara langsung akan tetapi dengan
menciptakan dan mengukur perbedaan tekanan.

Head meter mempunyai bentuk yang simple, reliable, dan tingkat flexibility
yang lebih tinggi dibanding dengan metode pengukuran flowrate yang lain. Tipe
head flowmeter pada umumnya meliputi 2 komponen:

Komponen primer diletakkan di dalam pipa untuk membatasi aliran dan

membangkitkan perbedaan tekanan.

Komponen sekunder mengukur perbedaan tekanan dan mengatur

pembacaan atau sinyal untuk ditransmisikan pada sistem kontrol.

Dengan head meter, kalibrasi perangkat tidak dibutuhkan di lapangan .

Komponen utama dipilih yang sesuai dengan fluida dimana ia diaplikasikan
Dan komponen sekunder dipilih sesuai dengan pembacaan sinyal transmisi
yang dikehendaki.
Contoh Head Meter : Orifice Plate
 Orifice Plate
Dalam gambar ditunjukkan adanya orifice plate yang membatasi
aliran dan menghasilkan perbedaan tekanan sebelum dan
sesudah orifice plate

Hasilnya adalah perbedaan high pressure upstream dan low

pressure downstream proportional terhadap kwadrat dari flow
velocity.

δ P = V2

Orifice plate biasanya menghasilkan kehilangan tekanan total

yang lebih besar dibanding dengan perangkat yang lain.
ORIFICE INSTALLATION

ADVANTAGES

RELATIVELY LOW COST

PROVEN ACCURACY & RELIABILITY

EASILY REMOVABLE

SECONDARY DEVICE CAN BE CALIBRATED

DISADVANTAGES

FLOW RANGEBILITY LIMITED

RELATIVELY HIGH PERMANENT PRESSURE LOSS

DIFFICULT TO USE FOR SLURRY/PULSATING FLOW

SQUARE ROOT RATHER THAN LINEAR CHARACHTERISTICS

 Venturi Tubes
Venturi tubes mempunyai kehilangan tekanan yang relatif sedikit
dibandingkan dengan head meter akan tetapi ukurannya lebih besar dan
harganya lebih mahal. Pengoperasiannya dilakukan dengan cara
menyempitkan diamater pipa secara gradual, dan mengukur hasil
penurunan tekanan. Pada penampang yang besar pada pipa disitu terletak
tekanan originalnya kemudian penampang mengecil dan tekanan berubah,
selanjutnya membesar lagi dan tekanan kembali seperti semula.

Sebagaimana pada orifice plate, pada metode inipun dilakukan

pengukuran perbedaan tekanan dan kemudian dihubungkan dengan
kecepatan dalam pipa menggunakan rumus :
δ P = V2
Aplikasi Venturi tube pada umumnya dibatasi untuk kebutuhan dimana
tekanan yang hilang adalah kecil dan pembacaan yang berakurasi
tinggi. Penggunaannya secara luas pada diameter pipa yang besar
seperti pada waste treatment plants sebab pengecilan penampang
secara gradual tidak berakibat pada pemampatan.
 Venturi tube installation

ADVANTAGES
LOW PRESSURE LOSS
HANDLE SUSPENDED SOLIDS
USED FOR HIGH FLOW RATES
MORE ACCURATE OVER WIDE FLOW RANGES THEN ORIFICE OR NOZZLE

DISADVANTAGES
HIGH COST
NOT NORMALLY AVALIABLE IN PIPE SIZES BELOW 6 INCHES
 Flow Nozzle

Flow nozzles bisa dikatakan sebagai variasi dari metode venturi

tube. Pembukaan nozzle mempunyai bentuk elliptical dan menjadi
pembatas pada laju alir tapi tidak memiliki out-let dengan maksud
untuk membangkitkan tekanan. Pressure tap diletakkan kurang
lebih 1/2 diameter pipa downstream dan 1 diameter pipa
upstream.

Flow nozzle adalah flow meter yang digunakan untuk

kecepatan fluida yang tinggi dimana turbulensi juga tinggi
(Reynolds number di atas 50.000) seperti pada steam flow
dengan temperatur yang tinggi. Penurunan tekanan nozzle
pada aliran antara venturi tube dengan orifice plate (30 sampai
95 percent).
SKEMA FLOW NOZZLE
 Pitot Tubes

Pada umumnya, pitot tube digunakan untuk mengindikasikan flow yang

mencakup 2 hollow tubes yang mendeteksi tekanan pada tempat yang
berbeda di dalam pipa. Tabung- tabung ini dapat dipasang terpisah atau
diinstal bersama-sama dalam satu casing sebagai perangkat tunggal.
Satu tabung mengukur stagnasi atau tekanan impact (velocity head
ditambah potential head) pada satu titik pada aliran.

Tabung yang lain hanya mengukur tekanan statis (potential head),

biasanya pada dinding pipa. Perbedaan tekanan yang dideteksi melalui
tabung pitot adalah proporsional terhadap kwadrad dari kecepatan.

δ P = V2
 Pitot tube utamanya biasa digunakan untuk mengukur gas sebab
perubahan pada flow velocity dari rata rata menuju center tidaklah
substantial sebagaimana pada fluida yang lain. Pitot tubes digunakan
pada kondisi terbatas sebab ia mudah mudah timbul kerak akibat
material asing di dalam fluida. Akurasi pitot tube dipengaruhi oleh
kecepatan yang bekerja pada profil.

Untuk memasang pitot tube, harus ditentukan terlebih dahulu lokasi

dari kecepatan maximum pada pipa. Juga pitot tube perlu
dikalibrasi untuk mengukur fluid flow ±1/2 percent, perubahan
kecepatan profil bisa menyebabkan error yang signifikan. Annubar
adalah juga dinamakan averaging pitot tube
 INSTALLATION OF PITOT TUBE

• ADVANTAGES
• ESSENTIALLY NO PRESSURE LOSS
• ECONOMICAL TO INSTALL
• SOME TYPES CAN BE REMOVED FROM LINES

• DISADVANTAGES
• POOR ACCURACY
• CALIBRATION DATA NEEDS TO BE SUPPLIED FROM THE
MANUFACTURE
• NOT RECCOMDED FOR DIRTY OR STICKY FLUIDS
• SENSITIVE TO UP STREAM DISTURBANCE
 Rotameter

Rotameter ( juga dikenal sebagai variable-area flow meter ) dibuat

dari bahan glass berbentuk tabung trapesium yang dipasang
vertikal pada aliran fluida.

Sebuah pelampung dimana mempunyai ukuran yang sama

dengan dasar tabung gelas bergerak ke atas sesuai dengan
jumlah aliran. Karena diameter tabung lebih besar pada bagian
atas gelas dibandingkan dengan yang bawah, pelampung
berhenti pada posisi titik dimana perbedaan tekanan di atas dan
dibawah pelampung seimbang dengan berat pelampung.

Kebanyakan pada penggunaan rotameter, flow rate dibaca secara

langsung pada skala yang tertera pada gelas; pada kasus
tertentu, perangkat automatic sensing dipasang pada pelampung
sehingga bisa mentransmisikan sinyal.
ROTAMETER
Transmitting rotameter pada
gambar dibuat dengan bahan
stainless steel atau material lain
untuk berbagai penggunaan fluida
dan tekanan tinggi.

Rotameter mempunyai range 1/4

inchi sampai pada diatas 6 inchi.

Rotameter mengukur band of flow

(10 banding 1) dari pada orifice
plate dengan akurasi ± 2 percent,
dan pengoperasian maximum
mencapai tekanan 300 psig bila
berbahan dasar gelas.

Rotameter umumnya digunakan

untuk mengukur flow dan level.
 INSTALLATION OF ROTAMETER
ADVANTAGES

• GOOD RAGEABILITY AND LOW COST

• GOOD FOR METERING SMALL FLOW
• EASILY EQUIPPED WITH ALARM SWITCHES
• NO RESTRICTION IN REGARD TO INLET AND OUTLET PIPING REQUIRED
• LOW PRESSURE DROP REQUIRED
• VISCOSITY-IMMUNE DESIGNS AVALIABLE

DISADVANTAGES

• GLASS TUBE TYPE SUBJECTED TO BREAKAGE

• NOT GOOD IN PULSATING SERVICES
• MUST BE MOUNTED VERTICALLY
• GENERALLY LIMITED TO THE SMALL PIPE SIZES
• LOW TEMPERATURE RANGE
 Velocity Meters

Dalam penggunaan velocity meter untuk mengukur flow rate,

primary device membangkitkan sinyal yang proportional terhadap
kecepatan fluida. Persamaan

QV = A . V

Menggambarkan bahwa sinyal yang dibangkitkan adalah linear

dalam hubungannya terhadap laju alir volumetrik. Velocity meter
biasanya kurang sensitif dibanding dengan head meter dalam hal
profil kecepatan.
 Turbine Meter
Turbine meter menggunakan rotor multi-blade dimana disangga
dengan bearing dalam pipa dengan posisi searah dengan aliran.
Aliran fluida menggerakkan rotor dengan kecepatan yang
proporsional dengan kecepatan fluida, yang berarti pula
proporsional dengan laju alir volumetrik.

Coil magnetik pada sisi luar instrumen menghasilkan tegangan

listrik setiap kali blade memotong flux ( medan magnit ) dan
menghasilkan denyut. Setiap denyut yang terjadi menggambarkan
volume tertentu yang mengalir. Biasanya rotor terbuat dari bahan
stainless steel sehingga compatible dengan berbagai jenis fluida.
Dalam hal ini bearing yang mendukung poros rotor harus dijaga
sehingga rotor berputar baik dan proses tetap bersih. Ukuran turbin
meter biasanya antara 0,5 – 12 in.
 INSTALLATION OF TURBINE METER

• ADVANTAGES
• GOOD ACCURACY
• EXCELLENT RAGEABILITY AND
REPEATABILITY
• LOW PRESSURE DROP
• EASY TO INSTALL AND MAINTAIN
• CAN BE COMPANSATED FOR VISCOSITY
VARIATION
• ADAPTABLE TO FLOW TOTALIZING AND
DIGITAL BLENDING SYSTEM
• DISADVANTAGES
• IN-LINE MOUNTING REQUIRED
• RELATIVELY HIGH COST
• LIMITED USE FOR SLURRY APPLICATION
• NONLUBRICATING FLUIDS SOMETIMES
PRESENT PROBLEM
• STRAINERS RECOMMENDED, EXCEPT
FOR SPECIAL SLURRY METER.
 Electromagnetic Flow meter

Prinsip kerja dari magnetic flow meter berdasrkan hukum

Faraday tentang induksi elektro magnetik dimana menyatakan
bahwa tegangan akan diinduksikan dalam konduktor yang
bergerak melintasi medan magnet.

Hukum Faraday :
E = Kbdv

Nilai tegangan yang diinduksikan E adalah secara langsung

proporsional terhadap kecepatan konduktor V, lebar conductor
D, dan kekuatan medan magnet B.
 Koil medan magnit yang diletakkan pada sisi luar pipa
membangkitkan medan magnit. Liquid dimana bersifat konduktif
akan bergerak melewati medan magnit dengan kecepatan rata-
rata V, elektroda pada kedua sisi akan melakukan sensing
terhadap perubahan voltase. Elektroda melakukan sensing
pengurangan voltage. Selanjutnya perubahan voltase akan
dimanipulasi sebagai perubahan laju alir.

Garis insulator berfungsi untuk mencegah sinyal melakukan

hubungan pendek terhadap dinding pipa. Satu-satunya variabel
yang diaplikasikan terhadap Hukum Farady adalah kecepatan
fluida V yang bersifat konduktif sebab kekuatan medan magnit
dikontrol oleh elektroda yang konstan dan mempunyai jarak yang
tetap. Oleh karenanya, output voltage E secara langsung
proportional terhadap kecepatan fluidato liquid.
ELECTROMAGNETIC FLOW METER
KROHNE MARSHALL K-300 MODEL :-

Meter Size :- DN 10 ..….. 400 mm (3/8” …..16”)

Power supply :- 240/220/117/110 VAC 50 Hz
Accuracy :-
Between 20….100% + or - 0.5 % measured value
Between 0….20% + or - 0.2 % full scale
Optional + or – 0.5 %
Electrical conductivity :- > or = 20 Micro Siemens/cm
Full Scale Velocity :-
Lining :- PTFE, Hard rubber, Neoprene
Optional :- Rubber
Electrode Material :- Hastalloy C
Option:- Hastalloy B, Monel, CrNi-
steel st., st.316 Ti
Tantalum, Titanium.Platinum
Mounting :- Flanged
 MAGNETIC FLOWMETERS

ADVANTAGES

-GOOD ACCURACY , CAN HANDLE SLURRIES & CORROSIVE

FLUID
-LOW PRESSURE DROP & NO OBSTRUCTION IN PIPE
-ADAPTABLE FOR MANY MATERIALS
-BIDIRECTIONAL FLOW MEASURMENT POSSIBLE
-UNAFFECTED BY VISCIOSITY DENSITY TEMPERATURE OR
PRESSURE
-CAN MEASURE TURBULENT OR LAMINAR FLOW

DISADVANTAGES

-CONDUCTIVITY MUST BE > 20 MICROMHOS

-METER MUST BE FULL AT ALL TIMES
-RELATIVELY HIGH COST
-IN LINE MOUNTING REQUIRED
-ELECTRONIC FOULING OCCURS
 Vortex Meters

Prinsip operasi vortex flow meter didasarkan pada fenomena

vortex shedding yang diketahui sebagai Karman effect.
Sebagaimana fluida melewati bluff body, fluida akan terpisah
dan membangkitkan small vortices dibelakang dan sepanjang
bluff body. Vortices ini menyebabkan peningkatan tekanan
yang dideteksi oleh sensor. Frekwensi pembangkitan vortex
secara langsung akan proporsional

terhadap kecepatan

fluida V
VORTEX FLOW METER
 Vortex Meters

Output dari vortex flow meter tergantung dari K-factor. K-

factor berhubungan dengan frequency vortices yang
dibangkitkan dengan kecepatan fluida. Rumus dari kecepatan
fluida adalah sbb:

K-factor bervariasi terhadap Bilangan Reynold, tetapi konstan

terhadap range dari flowrate. Vortex flow meter memberikan
akurasi laju alir linier yang tinggi bila dioperasikan dalam
daerah rata.
Vortex Meters
 INSTALLATION OF VORTEX METER

ADVANTAGES
• EXCELLENT RANGEABILITY
• NO MOVING PARTS
• DIGITAL READOUT LENDS ITSELF TO BLENDING APPLICATION AND FLOW
TOTALIZATION
• VERY LOW PREESURE DROP

DISADVANTAGE

• LIMITED APPLICATION DATA

• IN-LINE MOUNTING REQUIRED
• LIMITATION IMPOSED ON UPSTREAM AND DOWNSTREAM PIPING
REQUIREMENTS
• RELATIVELY HIGH COST
 Ultrasonic Flow Meters

Ultrasonic flow meter menggunakan gelombang bunyi untuk

menentukan laju alir suatu fluida. Denyut dari sebuah tranduser
piezoelectric bergerak melewati fluida yang bergerak pada
kecepatan suara sehingga bisa mengindikasikan kecepatan
fluida.

Dalam pengukuran kecepatan fluida ini dikenal dua metode yang

berbeda.

Metode Pertama
Ultrasonic meters menggunakan transit-time method, dimana
dua tranduser dipasang berlawanan sehingga gelombang bunyi
lewat diantara dua tranduser dengan sudut 450 terhadap arah
aliran di dalam pipa.
Kecepatan suara pada upstream transducer menuju downstream
transducer menggambarkan inherent speed dari suara dan
kontribusi akibat dari kecepatan fluida.

Pada pengukuran yang simultan dalam arah yang berlawanan

nilai yang didapat dari rangkaian elektronik menggambarkan
kecepatan fluida dimana proporsinya linier terhadap lajun alir.

Sedangkan transit-time method bekerja dengan baik pada

sebagian besar fluida, ini penting untuk dicatat bahwa ia tidak
boleh terpengaruh oleh kondisi gas atau solid untuk mencegah
terhalangnya gelombang bunyi.
 Metode Kedua

Metode ke dua diberi nama Siemens SITRANS F ultra

economical model. Temperatur yang diukur mencapai range
dari –200c sampai pada +1800c. Bisa digunakan pada
berbagai posisi aliran, untuk fluida dengan viscositas tinggi
serta untuk liquid yang bersifat konduktif maupun non
konduktif. Akurasinya mencapai 0.5% dengan 25:1 turndown
and 1% dengan 100:1 turndown.

Perangkat ini mudah untuk diinstal dan tidak ada kehilangan

tekanan serta tidak memiliki komponen yang bergerak.
Pengoperasiannya menggunakan sistem pedoman suara yang
telah dipatenkan dalam bentuk helical.
Instrumen ini akurat untuk mengukur laju alir yang rendah
maupun tinggi, untuk diameter pipa yang kecil maupun besar,
untuk viskositas rendah maupun tinggi, serta pada aliran
laminer maupun turbulen.
Dua probe A & B diletakkan seperti terlihat
pada gambar. Waktu ( T ) antara up stream
dan down stream dapat ditulis sbb :
A

TAB = L / ( C + v Cos Ø)
L
T BA = L / ( C – v Cos Ø ) y

1/ TAB - 1/ T BA = 2v Cos Ø /L = 2vd / L2 v Cos Ø

Ø

v = L2 / 2d (1/ TAB - 1/ T BA ) IF T = T BA - TAB

d
L2 B
T
v=
2d TAB - T BA

v = velocity of fluid
L = length of acoustic path
d = axial dist. of L through flow dirn
C = speed of sound in fluid at rest
LEVEL MEASUREMENT
• DP TYPE
• CAPACITANCE
• ULTRASONIC
• RADAR
• LEVELTROLS
• RADIATION
 MEASUREMENT OF LEVEL

PENGUKURAN LEVEL MEMPUNYAI METODE SEPERTI

BERIKUT INI :

1) DIRECT METHODS – a) HOOK TYPE

b) SIGHT GLASS
c) FLOAT GAUGING
2) SERVO – LEVEL GAUGING
3) CAPACITIVE PROBES
4) PRESSURE OPERATED GAUGING
5) NUCLEONIC GAUGING
6) ULTRASONIC GAUGING
TOP MOUNTED TRANSMITTER OR BUBBLER SYSTEM

SISTEM “BUBBLER” MEMILIKI PRESSURE TRANSMITTER YANG

DILETAKKAN PADA BAGIAN ATAS. INSTRUMEN INI DIGUNAKAN PADA
TANGKI BAWAH TANAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN UDARA
LUAR. SISTEMNYA TERDIRI DARI : PRESSURE REGULATOR,
CONSTANT FLOW METER , DP TRANSMITTER , DAN PIPA YANG
TENGGELAM DALAM TANGKI.

UDARA DISUPLAI MELALUI SALURAN DENGAN LAJU ALIR YANG

KONSTAN.TEKANAN UDARA PADA PIPA YANG TENGGELAM DAN

MENGELUARKAN GELEMBUNG AKAN MEMPUNYAI NILAI YANG SAMA
DENGAN TEKANAN YANG MASUK KEDALAM DP TRANSMITTER DAN
DIKONVERSIKAN MENJADI SINYAL ARUS 4-20 mA DC.
TOP MOUNTED TRANSMITTER OR BUBBLER SYSTEM

L H

H
 OPEN VESSEL
• PADA OPEN VESSEL SEBUAH
PRESSURE TRANSMITTER
DILETAKKAN PADA BAWAH
BEJANA DAN AKAN
MENGUKUR LEVEL DALAM
BEJANA.
• HIGH PRESSURE ( H )
DILETAKKAN PADA SISI
YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BEJANA. LOW
PRESSURE DIHUBUNGKAN 4 – 20 mA
DENGAN ATMOSFIR .
+
• TITIK NOL PADA BEJANA _
HARUS DITETAPKAN
TERLEBIH DAHULU.
• TEKANAN AKAN L H
MENJADIKAN BERUBAHNYA Open to Atm.
ARUS DARI 4 HINGGA 20 mA.
• NILAIN ARUS DIKONVERSI
MENJADI LEVEL
 CLOSED VESSELS

• PADA CLOSED VESSELS, TEKANAN

DIATAS FLUIDA BERPENGARUH
PADA LEVEL YANG DIUKUR.
TEKANAN PADA BAGIAN BAWAH
BEJANA SEIMBANG DENGAN
TINGGI CAIRAN DIKALIKAN DENGAN
BERAT JENIS CAIRAN PLUS
TEKANAN BEJANA.
• HIGH PRESSURE ( H ) DILETAKKAN
PADA SISI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BEJANA. LOW PRESSURE
DIHUBUNGKAN DENGAN BAGIAN +
ATAS LEVEL
_
• TITIK NOL PADA BEJANA HARUS
DITETAPKAN TERLEBIH DAHULU.
• TEKANAN AKAN MENJADIKAN L H
BERUBAHNYA ARUS DARI 4 HINGGA
20 mA. 4 – 20 mA
• NILAIN ARUS DIKONVERSI MENJADI
LEVEL
 CAPACITANCE TYPE
ARUS MENGALIR SEBAGAIMANA KAPASITOR
DARI PLAT DITENGAH BEJANA MENUJU
DINDING BEJANA.BILA LEVEL BERUBAH MAKA
KAPASITANSI PADA PROBE AKAN BERUBAH.
PELAT YANG TERCELUP DALAM LIQUID AKAN
MEMPUNYAI KAPASITANSI YANG BERBEDA
DIBANDING DENGAN YANG TIDAK TERCELUP.
SELANJUTNYA KAPASITANSI DALAM SISTEM
DIUKUR.

SECARA MATEMATIS DIRUMUSKAN SBB :

Remote
C=0.225KA/D Amp
DIMANA,
C= CAPACITANCE
A=AREA OF THE PLATE, INCH SQR. 4 – 20 mA
D=DISTANCE BETWEEN PLATES,INCH
K=DIELECTRIC CONSTANT.
 ULTRASONIC TYPE

Pengukuran level dengan ultrasonic

dilaksanakan pada banyak industri baik
untuk pengukuran level, flow maupun isi.
Sensor dioperasikan dengan mengirimkan
sinyal ultrasonic menuju permukaan liquid
selanjutnya sinyal yang memantul balik
dideteksi dan diukur waktunya. Karena
kecepatan suara yang dikirimkan diketahui
maka level bisa diukur, termasuk volume
juga bisa diukur.
 RADAR TYPE

Radar Gauge adalah metode pengukuran

level yang bersifat non kontak. Radar gauge
akan menjadikan alternatif yang baik bila
diinginkan agar instrumen tidak menjadi
korosi. Alat ini bekerja baik pada turbulent,
aerated, solids-laden, viscous, corrosive
fluids, dan slurries.

APEX Radar Gauge tidak sensitive terhadap

beberapa problema pada liquid seperti
perubahan density, dielectric ataupun
konduktivitas.

Generasi lanjutan dari APEX Radar Gauge

memberikan akurasi pengukuran level yang
tidak dijumpai pada teknologi lainnya
sekalipun dalam range microwave.
 APEX gauge menggunakan
teknologi radar yang berdasarkan
uses frequency modulated
continuous wave (FMCW) transmisi
microwaves. Sinyal Radar
(microwave) dikirimkan dari gauge
ke permukaan material dan dikirim
balik menuju gauge receiver.
Receiver mengevaluasi perbedaan
phase antara sinyal yang dikirim
dengan sinyal kembali.

Frekwnsi 24 GHz dan perangkat

elektronik melengkapi APEX gauge
untuk menggunakan antenna dan
beam kecil. Antenna yang simpel,
kecil dan ringan dipasang sedangkan
beam mengurangi gema yang tidak
dikehendaki dari bejana.
TDR (Time Domain Reflectometry)
radar atau Guided Wave Radar

Digunakan dalam pengukuran level.

Sinyal yang dikirimkan juga denyut atau
FMCW, dikirimkan kebawah melalui kabel
atau batang dan mengirimkan kembali
dari titik dimana dielektrik media sekitar
batang berubah.

Teknologi ini telah dikembangkan lebih

jauh agar bisa mengukur multi-level
sebagai contoh dalam tangki separator
dimana mempunyai empat fluida yang
berbeda levelnya. Alat ini bisa
menghitung hal tsb.
 Electronic Level-troll

50 %
Level dalam bejana akan
memberikan gaya apung yang
berbeda-beda. Variasi gaya apung
ini akan memberikan variasi berat
netto displacer yang menyebabkan
naik dan turun beban pada lengan
torsi. Perubahan ini proporsional
terhadap perubahan level pada
bejana. Torsi yang dihasilkan akan
menyebabkan gerak putar pada
RVDTT (Rotary Variable Differential
Transformer) sehingga voltase yang
dihasilkan berubah-ubah dan
selanjutnya dimanipulasi sebagai
level bejana.
 PRESSURE
MEASUREMENT
MANOMETERS
MECHANICAL TRANSDUCERS
BOURDON ELEMENT
BELLOW ELEMENTS
DIAPHRAGM ELEMENTS
ELECTRONIC TRANSDUCER
STRAIN GAUGES
VARIABLE RELUCTANCE
VARIABLE CAPACITANCE
PRESSUER FUNDAMENTAL
 MANOMETER
MANOMETER BANYAK DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN
TEKANAN KECUALI UNTUK TEKANAN RENDAH.

PRINCIPLE OF MANOMETER IS GIVEN AS

P = HEIGHT . DENSITY
DIMANA P DALAM PER SQ.FOOT/INCH
HEIGHT DALAM FEET/ INCH
DENSITY DALAM POUND`S/CUBIC FOOT/INCH

TYPES : U-TUBE MANOMETER

WELL MANOMETER
INCLINED MANOMETER
MERCURY FLOAT MANOMETER
BELL MANOMETER
 INSTALLATION OF MANOMETERS
• ADVANTAGES
• FLUIDS SIMPLE &TIME PROVEN
• HIGH ACCURACY & SENSITIVITY
• WIDE RANGE OF FILLING

• DISADVANTAGES
• NO OVERRANGE PROTECTION
• LARGE & BULKY
• MEASURED FLUIDS MUST BE COMPATIBLE WITH THE
MANOMETER FLUIDS
• NEED OF LEVELINGSS
 BOURDON TUBE
IT IS THE TWISTED TUBE WHOSE
CROSSSECTIONAL ISN`T
CIRCULAR.THE APPLICANTION OF
INTERNAL PRESSURE CAUSES THE
TUBE TO UNWIND OR STRAIGHTEN
OUT.THE MOVEMENT OF FREE END
ISTRANMITTED TO A POINTER OR
OTHER INDICATING ELEMENT.
PHOSPHOR BRONZE,BERYLLIUM 3
COPPER, STEEL, CHROME ALLOY & 2 4
STAINLESS STEEL ARE COMMONLY
USED. 1 5
THEY ARE THE MOST WIDELY
USED TYPE OF PRESSURE GAUGE. 0 6
THEY ARE THE C-TYPE,HELICAL & Kg/cm2 Pr
SPIRAL TYPE. Inlet
THEY SHOULD BE FILLED WITH
OIL TO LIMIT THE DAMAGE CAUSED
BY VIBRATION.
 INSTALLATIUON OF BOURDEN
ELEMENT
• ADVANTAGES
• LOW COST & SIMPLE CONSTRUCTION
• WIDE RANGEABILITY
• GOOD ACCURACY
• ADAPTABLE TO TRANDUCER
DESINGS

• DISADVANTAGES
• LOW SPRING GRADIENT BELOW
50PSIG
• SUBJECT TO HYSTERESIS
• SUSCEPTIBLE TO SHOCK &
VIBRATION
 BELLOWS
• IT IS ASERIES OF CIRCULAR
PART SO FORMED OR JOINED
THAT THEY CAN BE
EXPANDED AXIALLY BY
PRESSURE.A WIDE RANGE
SPRING IS EMPLOYED TO
LIMIT THE TRAVEL OF
BELLOWS.
THE MEASUREMENT IS
LIMITED FROM .5 TO 70 PSI. IT
IS GREATLY USED AS
RECEIVING ELEMENTS FOR
PNEUMATIC
RECORDERS,INDICATORS &
CONTROLLERS & ALSO AS A
DIFFERENTIAL UNIT OF FOW
MEASUREMENT.
INSTALLATION OF BELLOWS ELEMENT

• ADVANTAGES
• HIGH FORCE DELIVERED
• MODERATE COST
• GOOD IN THE LOW TO MODERATE PRESSURE
GUAGE

• DISADVANTAGES
• NEED AMBEINT TEMERATURE PRESSURE
COMPENSATION
• REQUIRE SPRING FOR ACCURATE
CHARACTERISTICS
• LIMITED AVAILABILITY
 METALLIC DIAPHRAGM
DIAPHRAGM GIVES MORE BETTER &POSITIVE INDICATION FOR
LOW PRESSURE RANGES
THE PRINCIPLE EMPLOYED SIMPLY REQUIRE THAT THE
DEFORMED MIDDLE SECTION OF THE DIAPHRAGM PUSH
AGAINST & DEFLECT POINTER ON A SCALE
ADVANTAGES
• SMALL SIZE & MODERATE COST
• LINEARITY
• ADAPTABILITY TO SLURRY SERVICES &
ABSOLUTE & DIFFERENTIAL PRESSURE
ELEMENT
• HIGH OVERRANGE CHARACTERISTICS

• DISADVANTAGES
• LIMITED TO LOW PRESSURE
• DIFFICULT TO REPAIR
• LESS VIBRATION & SHOCK RESISTANCE
 STRAIN GAUGES
Strain is the amount of deformation of a body due to an applied
force While there are several methods of measuring strain,
the most common is with a strain gauge, a device whose
electrical resistance varies in proportion to the amount of
strain in the device. For example, the piezoresistive strain
gauge is a semiconductor device whose resistance varies
nonlinearly with strain. The most widely used gauge, however,
is the bonded metallic strain gauge.
The metallic strain gauge consists of a very fine wire or, more
commonly, metallic foil arranged in a grid
pattern. The grid pattern maximizes the amount of metallic wire
or foil subject to strain in the parallel direction (Figure 2). The
cross sectional area of the grid is minimized to reduce the
effect of shear strain and Poisson Strain.
The grid is bonded to a thin backing, called the carrier, which is
attached directly to the test specimen. Therefore, the strain
experienced by the test specimen is transferred directly to the strain
gauge, which responds with a linear change in electrical resistance.
Strain gauges are available commercially with nominal resistance
values from 30 to 3000 W, with 120, 350, and 1000 W being the
most common values.

It is very important that the strain gauge be properly mounted onto

the test specimen so that the strain is accurately transferred from
the test specimen, though the adhesive and strain gauge backing, to
the foil itself. Manufacturers of strain gauges are the best source of
information on proper mounting of strain gauges. A fundamental
parameter of the strain gauge is its sensitivity to strain, expressed
quantitatively as the gauge factor (GF). Gauge factor is defined as
the ratio of fractional change in electrical resistance to the fractional
change in length (strain)
 Transmitter for Pressure, Absolute-Pressure,
Differential Pressure, Flow and Liquid Level
• Conventional and smart -
all in one device
• PROFIBUS-PA Can be configured on site
• High accuracy 0.1%
(incl. hysteresis + repeatability)
• High long-term stability of 0.25%
over 5 years
• Measuring spans of
1 mbar to 400 bar
• Also applicable in applications with
aggressive media
• Types of protection:
intrinsically safe EEx ia,
flameproof EEx d
(CENELEC, FM and CSA)
 The Measuring Principle
• Pressure acts on the separating
diaphragm
• Silicone liquid (or an inert liquid)
transmits the pressure to the sensor
Measuring cell
• Four piezoelectric resistors in for pressure
the measuring diaphragm in bridge Sensor

connection change their resistance

value -
the bridge output voltage is
_
therefore proportional to the +

pressure
• With overload from one side the
separating diaphragm
closes up Separating diaphragm Central diaphragm

Measuring cell for

differential pressure
  P 0 up to 100%
Separating diaphragm
The Sensor
P Silicon
diaphragm
P+ P-

Rigid conduit Separating Silicon mounting

diaphragm plate
Overload diaphragm

-
Overload
Piezoelectric
resistors

Overload Sensor
diaphragm

Temperature
sensor
 Block Diagram
AD Micro- Digital-
transformer controller analog +
converter

Keyboard
Measuring
amplifier

LCD

Sensor

_ +
 INSTALLATION OF STRAIN
GAUGES
• ADVANTAGES
• GOOD ACCURACY,STABILITY & SHOCK & VIBRATION
CHARACTERISTICS
• HIGH OUTPUT SIGNAL STRENGTH OVERRANGE CAPACITY &
SPEED OF RESPONSE
• WIDE RANGEABILITY –VACCUM TO 200,00 PSIG
• SMALL & EASY TO INSTALL

• DISADVANTAGES
• ELECTRICAL READ OUT NECESSARY
• REQUIRE CONSTANT VOLTAGE SUPPLY
• TEMP COMPENSATION
 VARIABLE
RELUCTANCE

• THIS TRANSMITTERS OPERATE ON THE PRINCIPLE OF A

MOVEABLE ELEMENT CHANGING POSITION WITHIN A
MAGNETIC FIELD. AS A RESULT,INDUCTANCE CHANGES TO
PRODUCE AN OUTPUT VOLTAGE THAT IS PROPORTIONAL TO
THE OPRESSURE APPLIED TO THE MOVABLE ELEMENT. THE
TRANMITTERS ARE SMALL & ACCURATE BUT THEY HAVE
COMPLICATED CIRCUITRY & MECHANICAL OVERPRESSURE
PROTECTION IS REQUIRED.
 VARIABLE CAPACITANCE

•THIS TRANMITTER OPERATE BY

HAVING ONE PLATE CAPACITOR
MOVED WHEN A PRESSURE IS
APPLIED.THE MOVEMENT
CHANGES THE CAPACITANCE
SIGNAL IN PROPORTION TO THE
APPLIED PRESSURE. THEY ARE
SIMPLE, ACCURATE, RELIABLE,
SMALL IN SIZE AND
WIEGHT,STABLE OVER WIDE
TEMPERATURE RANGE.
 SPECIFICATIONS
1 DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITTER
TYPE:SMART (HART PROTOCOL), 2 WIRE,
INTRINSICALLY SAFE
SUPPLY:24V DC
OUTPUT:4-20 mA DC
RANGE:should cover 0-600 to 20000 mmWC
TURNDOWN 100:1
LOCAL INDICATOR:IN BUILT DIGITAL
WETTED PARTS:SS316
ENCLOSURE:WEATHERPROOF IP65
PROCESS CONNECTION:½”NPT(F)
CABLE ENTRY:½”NPT(F)
MOUNTING:Traditional flange with 2”NB Pipe
STATIC PRESSURE :100 KG/CM2
OPERATING TEMP:100 DEG C
Mounting Kit required
 THE APPLICATION OF DIAPHRAGM SEALS TO
ELECTRONICS PRESSURE TRANSMITTERS
• THE MEASUREMENT OF PROCESS
AND DIFFERENTIAL PRESSURE IS
NOT ALWAYS A SIMPLE
PROCEDURE
• .FOR REASON OF TEMPERATURE
ATTACK,CLOGGING,SANITATION,OR
NON-CONTAMINATION,
TRANSMITTERS OFTEN CAN NOT
BE ALLOWED TO COME INTO
DIRECT CONTACT WITH THE
PROCESS FLUID. WHEN SUCH
CONDITION EXIST,DIAPHRAGM
SEALS ARE FREQUENTLY
INSATLLED TO SOLVE THE
PROBLEM.
• WHILE THE ADDITION OF A DIAPHRAGM SEAL DOES
NOT AFFECTS TRANSMITTER ACCURACY DIRECTLY,
FACTORS SUCH AS CAPILLARY LENGTH, MOUNTING
POSITION,AND FILL FLUID INTRODUCE VARIABLE THAT
INTER WITH EACH OTHER.
• IN ELECTRONIC TRANSMITTER APPLICATION, SEALS WITH
METAL DIAPHRAGMS SHOULD BE USED.
• REPLACEABLE,NON-WELDED DIAPHRAGMS ARE
UNDESIRABLE.
• TEFLON DIAPHRAGM SHOULD NEVER BE USED WITH
ELECTRONIC TRANSMITTER
 TEMPERATURE
MEASUREMENT
• BIMETAL
• FILLED SYSTEM
• RADIATION PYROMETERY
• THERMISTORS
• THERMOCOUPLES
• RTDs
 BIMETALLIC THERMOMETERS
THE BIMETALLIC THERMOMETER IS
BASED ON TWO PRINCIPLES-
1)METAL CHANGES IN VOLUME IN
RESPONSE TO A CHANGE IN TEMPERATURE. 50 100125
2)THE COEFFICIENT OF CHANGE IS
DIFFERENT FOR ALLTHE METALS. 25 150
IF TWO DISSIMILAR METAL STRIPS ARE
BONDED TOGETHER AND THEN HEATED THE 0 200
RESULTANT STRIP WILL TEND TO BEND IN 0 C
THE DIRECTION OF METAL WITH LOWER
COEFFICIENT OF EXPANTION.THE DEGREE
OF DEFLECTION IS PROPORTIONAL TO THE
CHANGE IN TEMPERATURE.
THE MOVEMENT OF BIMETALLICS ARE
AMPLIFIED BY USING A LONG STRIP OF
MATERIALWOUND INTO A HELIX OR SPIRAL.
ONE END OF THE SPIRAL IS IMMERSED IN
THE MEDIUM TO BE MEASURED AND THE
OTHER END IS ATTACHED TO A POINTER.THE
BIMETALLIC THERMOMETERS MAY BE
RIGGED TO ACTUATE A RECORDER PEN
 INSTALLATIONOF BIMETALLIC
THERMOMETERS

• ADVANTAGES
• LOW COST AND GOOD ACCURACY
• NOT EASILY BROKEN
• WIDE RANGE TEMPERATURE
• EASY TO INSTALL AND MAINTAIN

• DISADVANTAGES
• LOCAL MOUNTING
• CALIBRATION CHANGES IF HANDLED ROUGHLY
• ONLY FOR INDICATION
 FILLED THERMAL ELEMENTS
THE FILLED THERMAL
ELEMENT CONSISIT OF A BULB
CONNECTED TO A SMALL BORE
CAPILLARY WHICH IS
CONNECTED TO AN
APPROPRIATE INDICATING
DEVICE.THE SYSTEM ACT AS A
TRANSDUCER WHICH CONVERTS
TEMPERATURE AT NEARLY
CONSTANT VOLUME TO A
MECHANICAL MOVEMENT WHICH
IN TURN IS CONVERTED TO
TEMPERATUERE BY USE OF AN
INDICATING SCALE. THE ENTIRE
MECHANISM IS GAS TIGHT WHICH
EXPANDS AND CONTRACTS WITH
A CHANGE IN TEMPERATURE
CAUSING THE SPIRAL BOURDON
GAUGE TO MOVE
Zat panas yang mengisi consisit
yang berhubungan dengan bola
lampu yang mengandung capillary
kecil yang terhubung ke sebuah
sistem yang menunjukkan device.
sistem bertindak sebagai
transducer yang menggunakan
tekanan yang hampir sama dengan
volume konstan mekanis yang
bergerak akan diubah menjadi
temperatur menunjukkan yang
digunakan untuk skala. Seluruh
mekanisme ketat adalah gas yang
mengembang dan kontrak dengan
perubahan dalam suhu
menyebabkan spiral bourdon
mengukur untuk bergerak.
 INSTALLATION OF FILLED SYSTEM

ADVANTAGES
• SIMPLE ,TIME-PROVEN MEASUREMENT METHOD
• RELATIVELY LOW COST
• ACTIVE DEVICE
• NARROW SPAN AVALIABLE
• RUGGEDLY CONSTRUCTED
• GOOD SELECTION OF CALIBRATED CHARTS AVALIABLE

DISADVANTAGES
• LIMITED TO MEASUREMENT BELOW 1500 DEGREE
FARAD
• RELATIVELY LOW RESPONSE
• BULB FAILURE REQUIRES REPLACEMENT OF ENTIRE
THERMAL SYSTEM
 THERMISTORS
THERMISTORS ARE SEMI-CONDUCTERS MADE FROM SPECIFIC
MIXTURES OF PURE OXIDES OF NICKEL,MANGANESE,COPPER COBALT,
MAGNESIUM AND OTHER METAL SINTERED AT HIGH
TEMPERATURE.THEY ARE CHARACTERISED BY HAVING VERY
TEMPERATURE COEFFICIENTS WHICH PRODUCES LARGE CHANGE IN
RESISTANCE IN RESPONSE TO A CHANGE IN TEMPERATURE. THE MOST
COMMON CONFIGURATION ARE SIMPLE BEED TYPE.

A MAIN ADVANTAGE OF THERMISTORS FOR TEMPERATURE

MEASUREMENT IS THEIR EXTREMELY HIGH SENSITIVITY. FOR EXAMPLE,
A 2252 W THERMISTOR HAS A SENSITIVITY OF -100 W/°C AT ROOM
TEMPERATURE. HIGHER RESISTANCE THERMISTORS CAN EXHIBIT
TEMPERATURE COEFFICIENTS OF -10 KW/°C OR MORE. IN COMPARISON,
A 100 W PLATINUM RTD HAS A SENSITIVITY OF ONLY 0.4 W/°C. THE
PHYSICALLY SMALL SIZE OF THE THERMISTOR BEAD ALSO YIELDS A
VERY FAST RESPONSE TO TEMPERATURE CHANGES.
THE THERMISTOR HAS BEEN USED PRIMARILY FOR HIGH-RESOLUTION
MEASUREMENTS OVER LIMITED TEMPERATURE RANGES. THE CLASSIC
EXAMPLE OF THIS TYPE OF APPLICATION IS MOTOR WINDING
TEMPERATURE AND IN MEDICAL THERMOMETRY.
ANOTHER ADVANTAGE OF THE THERMISTOR IS ITS RELATIVELY
HIGH RESISTANCE. THERMISTORS ARE AVAILABLE WITH BASE
RESISTANCES (AT 25° C) RANGING FROM HUNDREDS TO
MILLIONS OF OHMS. THIS HIGH RESISTANCE DIMINISHES THE
EFFECT OF INHERENT RESISTANCES IN THE LEAD WIRES, WHICH
CAN CAUSE SIGNIFICANT ERRORS WITH LOW RESISTANCE
DEVICES SUCH AS RTDS. FOR EXAMPLE, WHILE RTD
MEASUREMENTS TYPICALLY REQUIRE 3-WIRE OR 4-WIRE
CONNECTIONS TO REDUCE ERRORS CAUSED BY LEAD WIRE
RESISTANCES, 2-WIRE CONNECTIONS TO THERMISTORS ARE
USUALLY ADEQUATE.
THE MAJOR TRADEOFF FOR THE HIGH RESISTANCE AND
SENSITIVITY OF THE THERMISTOR IS ITS HIGHLY NONLINEAR
OUTPUT AND RELATIVELY LIMITED OPERATING RANGE.
DEPENDING ON THE TYPE OF THERMISTORS, UPPER RANGES
ARE TYPICALLY LIMITED TO AROUND 300° C. FIGURE 1 SHOWS
THE RESISTANCE-TEMPERATURE CURVE FOR A 2252 W
THERMISTOR. THE CURVE OF A 100 W RTD IS ALSO SHOWN FOR
COMPARISON.
 INSTALLATION OF THERMISTORS
ADVANTAGES
• FAST RESPONSE AND GOOD FOR NARROW SPAN
• COLD JUNCTION COMPENSATION NOT NECESSARY
• NEGLIGIBLE LEADWIRE RESISTANCE
• LOW COST AND AVALIABLE IN SMALL SIZE
• STABILITY INCREASES WITH AGE

DISADVANTAGES
• NONLINEAR TEMPERATURE VERSUS RESISTANCE
CURVE
• NOT SUITABLE FOR WIDE TEMPERATURE SPAN
• EXPERIENCE LIMITED FOR PROCESS APPLICATION
• THE RESISTANCE-TEMPERATURE BEHAVIOR OF
THERMISTORS IS HIGHLY DEPENDENT UPON THE
MANUFACTURING PROCESS
 THERMOCOUPLE
A THERMOCOUPLE IS A THERMOELECTRIC TEMPERATURE
MEASURING DEVICE. IT IS FORMED BY WELDING SOLDERING OR
MERELY PRESSING TWO DISSIMILAR METALS TOGETHER IN
SERIES TO PRODUCE THE THERMAL ELECROMAGNETIC FORCE(E),
WHEN THE JUNCTION ARE AT THE DIFFERENT TEMPERATURES.
THE MEASURING OR HOT JUNCTION IS INSERTED INTO A
MEDIUM WHERE THE TEMPERATURE IS TO BE MEASURED . THE
REFERENCE , OR COLD JUNCTION IS THE OPEN END THAT IS
NORMALLY CONNECTED TO THE MEASURING INSTRUMENT`S
TERMINAL.
THE MAGNITUDE OF THIS VOLTAGE (E) DEPENDS ON THE
PAIR OF MATERIALS A+B ,AND THE DIFFERENCE BETWEEN THE
HOT AND COLD JUNCTIONS T1 ANDT2. THEREFORE,
TEMPERATURE CAN BE READ DIRECTLY BY USING A SENSITIVE
CALIBRATED ELETROMAGNATIC FORCE(EMF) MEASURING DEVICE.
 INSTALLATION OF
THERMOCOUPLE
• ADVANTAGES
• GOOD ACCURACY AND REPRODUCIBILITY
• SMALL UNITS THAT CAN BE MOUNTED CONVENIENTLY
• LOW COST
• WIDE TEMPERATURE RANGE AND LONG TRANMISSION DISTANCE
• WIDE VARIETY OF DESIGNS FOR STANDARD AND SPECIAL
APPLICATION.
• HIGH SPEED OF RESPONSE
•
• DISADVANTAGES
• TEMPERATURE-VOLTAGE RELATIONSHIP NOT FULLY LINEAR
• ACCURACY LESS THAN THAT OF RESISTANCE BULB
• STRAY VOLTAGE PICKS UP MUST BE CONSIDERED
• REQUIRE AN AMPLIFIER FOR MANY MEASUREMENTS
 RESISTANCE TEMPERATURE
DETECTORS
SIR HUMPHREY DAVY ANNOUNCED THAT THE
RESISTIVITY OF METALS SHOW A MARKED DEPENDENCE.IN
1871 SIR WILLIAM SIEMENS SUGGESTED THE USE OF
PLATINUM IN A RESISTANCE THERMOMETER.
RTD`S UNLIKE THERMOCOUPLES ARE PASSIVE
SENSORS REQURING AN “EXCITATION” CURRENT TO BE
PASSED THROUGH THEM.THE RTD IS NORMALLY
MANUFACTURED THROUGH A KNOWN RESISTANCE
TYPICALLY 100 OHMS AT ICE POINT. IT HAS POSITIVE
TEMPERATURE OF RESISTANCE. COMMONLY PT-100 IS USED.
THE HEART OF THE RTD IS THE SENSING
ELEMENT.THE SMALL DIAMETER WIRE IS WOUND IN A BIFILAR
MANNER ONTO A CYLINDRICAL MANDREL,USUALLY MADE OF
CERAMIC.LEAD WIRES RUN THROUGH THE MANDREL AND
ARE CONNECTED TO THE ELEMENT WIRE.THE MANDREL
ASSEMBLY IS USUALLY COVERED WITH A COATING OR GLAZE
TO PROTECT THE ELEMENT WIRE.THIS SENSING ELEMENT IS
FURTHER CONNECTED AS ONE OF THE ARM OF THE
WHEATSTONE BRIDGE.
 INSTALLATION OF RTD

• ADVANTAGES
• HIGH ACCURACY AND FAST RESPONCE
• NARROW SPAN AND GOOD REPRODUCIBILITY
• REMAINS STABLE AND ACCURATE FOR MANY YEARS
• TEMPERATURE COMPENSATION NOT NECESSARY

• DISADVANTAGES
• HIGH COST AS COMPARED TO THE THERMOCOUPLE
• LARGE BULB SIZE IN COMPARISON TO THERMOCOUPLE
• SELF HEATING CAN BE A PROBLEM
 Head mounted temperature transmitter
• The most important features

– for all industries i.e. chemical, energy, machine builder

– online communication via standard protokoll HART 5.x
– for all common temperature sensors
– compact design allows mounting in small housings
– explosion protection Ex n for zone 2 and EEx ia IIC
– galvanic isolation 500 V
– also suitable for potentiometer or mV-signals
– easy setup and service with PC or Hand Held
Communicator
– suitable for SIMATIC link via PROFIBUS / HART
interface
 Head mounted temperature transmitter
Block diagram power supply

SITRANS TK-H
Sensor

TC RTD

AD MC DA load

galvanic isolation

HART
Modem

configuration
&
service
 RADIATION PYROMETRY

RADIATION PYROMETRY INFER

TEMPERATURE BY COLLECTING THE THERMAL RADIATION
FROM AN OBJECT AND FOCUSING IT ON A SENSOR.THE
SENSOR OR DETECTOR IS TYPICALLY A PJOTON DETECTER
WHICH PRODUCES AN OUTPUT AS THE RADIENT ENERGY
STRIKING IT RELEASES ELECTRICAL CHARGES. THEY ARE
USEFUL IN APPLICATION WHERE THE TEMPERATURE OF A
CONTINUOUSLY MOVING SHEET OF MATERIAL MUST BE
MONITERED.THEY ARE SUSCEPTIBLE TO AMBIENT
TEMPERATURE FLUCTUATIONS AND OFTEN REQUIRE WATER
COOLING.
 INSTALLATION OF RADIATION
PYROMETERS

• ADVANTAGES
• ABILITY TO MEASURE HIGH TEMPERATURE
• NON-CONTACT TYPE MEASUREMENT
• FAST RESPONSE AND HIGH OUTPUT
• MODERATE COST

• DISADVANTAGES
• NONLINEAR SCALE
• MEASUREMENT AFFECTED BY EMISSIVITY OF TARGET
MATERIAL
• ERRORS DUE TO INTERVENING GASES OR VAPOURS THAT
ABSORBS RADIATING FREQUENCIES
MISCELLANEOUS MEASUREMENT

• GAS ANALYSIS
• LIQUID ANALYSIS
• WEIGHT MEASUREMENT
• VIBRATION MEASUREMENT
• AXIAL DISPLACEMENT
MEASUREMENT
• SPEED MEASUREMENT
 MONITORING

OPEN LOOP :

SENSOR TRANSMITTER INDICATION

 CONTROL
CLOSED LOOP :
DISTURBANCE

SP e CONTROL
CONTROLLER PROCESS
VALVE
PV

TRANSMITTER
 TIPS

•Never flush a steam transmitter for long duration.

•Don’t disturb purging.
•Whenever taking a Rota meter in line open
downstream valve first.
•In case of Rota meter don’t hammer on indicating
part.
•For pad type transmitter try to wash the pad.
•Always keep the electronics away from heat and
moisture.
THANK YOU.