Disusun oleh:
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat dipergunakan secara individual (stand
menggunakan sebuah kabel dan port komunikasi, dua buah komputer atau lebih dapat
dihubungkan dan saling bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan B) saling
dihubungkan, maka hal-hal yang dapat dilakukan antara lain: Komputer A dapat
mengakses file-file yang ada di Komputer B, Komputer A dapat mengakses disk drive dari
Dengan prinsip di atas, maka dapat dikembangkan suatu jaringan komputer dimana di
dalamnya terhubung lebih dari satu buah komputer sehingga antar komputer tersebut dapat
saling tukar menukar fasilitas data dan informasi.. Untuk dapat membuat beberapa
komputer terhubung dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi
baik dengan menggunakan kabel (terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit) Kabel
transmisi digital (misalnya jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi
yang memiliki fitur jaringan dan diinstalasi pada masing-masing komputer. Komunikasi
data antara komputer memungkinkan bagi user untuk mengirim dan menerima data dari
dan ke computer lain. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk
mengomunikasikan data baik kepada perusahaan lain sebagai pemakai informasi external
LANDASAN TEORI
Pada saat ini kegiatan pemrosesan data sudah semakin luas, baik yang
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau hasil
proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi informasi merupakan
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
elektronik melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial,
fiber optik, dan sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data
2.2.1 Serial
Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu
se-cara berurutan), sehingga komunikasi serial lebih lambat daripada komunikasi par-
alel. Komunikasi Serial hanya menggunakan satu jalur. Tidak saja memakan biaya
yang lebih murah, namun dapat digunakan untuk menghubungkan dua peralatan yang
sangat jauh. Misalnya menumpang pada kabel telpon.
Agar komunikasi serial dapat bekerja dengan baik, data byte harus diubah ke
dalam bit-bit serial menggunakan peralatan yang disebut shift register parallel-in
serial-out, kemudian data dikirimkan hanya dengan satu jalur data saja. Hal yang
serupa dikerjakan pada penerima, dimana penerima harus mengubah bit-bit serial yang
diterimanya menjadi data byte yang persis seperti data semula pada pengirim, dengan
menggunakan shift register serial-in parallel-out. Tentu saja jika data serial tersebut
dikirim menumpang jalur telpon, maka dibutuhkan peralatan pen-gubah status digital
0s atau 1s menjadi sinyal suara audio. Peralatan seperti ini kemudian disebut modem
(modulator/demudulator). Modulator sebagai pengubah sinyal digital menjadi sinyal
audio, sebaliknya Demodulator adalah sebagai mengubah kembali sinyal audio
menjadi sinyal digital. Pada jarak yang sangat dekat, kita dapat menggunakan
komunikasi serial sederhana dan tidak perlu modulasi. Seperti yang dapat kita lihat
pada hubungan komputer kita dengan keyboard atau mouse.
Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data
sesrial secara sinkron dan komunkasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi
data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan
komunkasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi
pada sisi penerima (receiver). Pada IBM PC kompatibel port serialnya termasuk
jenis asinkron. Komunikasi data serial ini dikerjakan oleh UART (Universal
Pada UART, kecepatan pengiriman data (baud rate) dan fase clock pada sisi
transmitter dan pada sisi recevier harus sinkron. Untuk itu diperluan sinkronisasi
antara transmitter dan recevier. Hal ini dilakukan oleh bit ‘Start’ dan bit ‘Stop’.
Ketika saluran transmisi dalm keadaan idle, output UART adalah dalam keadaan
logika ‘1’. Ketika transmitter ingin mengirimkan data, output UART akan diset
lebih dulu ke logika ‘0’ untuk waktu satu bit. Sinyal ini pada receiver akan dikenali
sebagai sinyal ‘Start’ yang digunakan untuk mensinkronkan fase clocknya sehingga
serial dari bit paling rendah (bit 0) sampai bit tertinggi. Selanjutnya akan dikirim
sinyal ’Stop’ sebagai akhir dari pengiriman data serial. Cara pemberian kode data
yang disalurkan tidak ditetapan secara pasti. Berikut adalah contoh pengiriman
huruf ’A’ dalam format ASCII (41 heksa / 1000001 biner) tanpa bit paritas.
rate yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400, dan 9600
(bit/detik). Dalam komunikasi data serial, baud rate dari kedua alat yang
berhubungan harus diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya, harus ditentukan
panjang data (6,7, atau 8 bit), paritas (genap, ganjil, atau tanpa baris), dan jumlah
dipublikasikan pada tahun 1962. Ini terjadi jauh sebelum IC TTL populer sehingga
sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar
ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment
– DCE). Standar RS232 inilah yang biasa digunakan pada port serial IBM PC
kompatibel.
berikut :
2. Logika ’0’ disebut ’space’ terletak antara +3 Volt hingga +25 Volt.
3. Daerah tegangan antara -3 Volt hingga +3 Volt adalah invalid level, yaitu
daerah tegangan yang tidak memili level logika pasti sehingga harus
dihindari. Demikian juga, level tegangan lebih negatif dari -25 Volt atau
lebih positif dari +25 Volt juga harus dihindari karena tegangan tersebut
Gambar 2.2 berikut ini adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman
Gambar 2.2 Level tegangan RS232 pada pengiriman huruf ’A’ tanpa bit paritas
Jika kecepatan transfer data dari DTE ke DCE (misal komputer ke modem)
lebih cepat dari pada transfer data dari DCE ke DCE (misal modem ke modem),
cepat atau lambat kehiangan data akan terjadi karena buffer pada DCE akan
mengalami overflow. Untuk itu diperlukan flow control untuk mengatasi masalah
tersebut.
Dikenal dua macam flow control, yaitu secara software dan secara
hardware. Flow control secara software atau sering disebut Xon/Xoff. Flow control
menggunakan karakter Xon (tipikalnya karakter ASCII 17) dan karakter Xoff
(tipikalnya karakter ASCII 19) untuk melakukan kontrol. DCE akan mengirimkan
data jika buffer pada DCE telah penuh. Jika buffer telah kembali siap menerima
komputer akan menerima karakter Xoff lagi. Keuntungan flow control secara
software ini adalah hanya diperlukan kabel sedikit karena karakter kontrol
dikirimkan lewat saluran Tx/Rx. Akan tetapi, kecepatan pengiriman data menjadi
lambat.
Flow control secara hardware atau sering disebut RTS/CTS Flow Control
saluran Request to Send jika akan mengirimkan data ke DCE. Jika buffer di DCE
siap menerima data, maka DCE akan membalas dengan menset saluran Clear to
Send dan komuputer akan mulai mengirimkan data. Jika buffer telah penuh, maka
saluran akan direset dan komputer akan menghentikan pengiriman data sampai
Gambar 2.3 adalah gambar konektor port serial DB-9 pada bagian belakang
CPU. Pada komputer IBM PC kompatibel biasanya kita dapat menemukan dua
konektor port serial DB-9 yang biasanya dinamai COM1 dan COM2.
Nomor Nama
Direction Keterangan
Pin Sinyal
Data Carrier Detect/
1 DCD In
Received Line Signal Detect
2 RxD In Receive Data
3 TxD Out Transmit Data
4 DTR Out Data Terminal Ready
5 GND - Ground
6 DSR In Data Set Ready
7 RST Out Request to Send
8 CTS In Clear to Send
9 RI In Ring Indicator
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB-9 adalah sebagai
berikut :
terminalnya.
f. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah
h. Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh
DTE.
i. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah
siap.
Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base address
COM1 biasanya adalah 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Alamat
tersebut adalah alamat yang biasa digunakan, tergantung dari komputer yang
digunakan. Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat
tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk base address COM1 dan memori
alamat register-register yang digunakan untuk komunikasi port serial ini. Berikut
rendah untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang
tepat.
d. Baud rate Divisor Latch MSB, digunakan untuk menampung byte bobot
rendah untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi
adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh. Berikut adalah
Sebagai catatan, register Baud rate Divisor Latch ini bisa diisi jika bit 7 pada
e. Interrupt Enable Register, digunakan untuk menset interupsi apa saja yang
akan dilayani komputer. Berikut adalah tabel rincian bit pada interrupt
enable register.
identification register.
g. Line Control Register, digunakan untuk menentukan jumlah bit data, jumlah
bit pariti, jumlah bit stop, serta untuk menentukan apakah baud rate divisor
dapat diubah atau tidak. Berikut adalah tabel rincian bit pada line control
register.
modem terutama salura DTR dan saluran RST. Berikut adalah tabel rincian
kesalahan operasi. Berikut adalah tabel rincian bit pada line status register.
status dari saluran hubungan dengan modem. Berikut adalah tabel rincian bit
Komunikasi data serial adalah system paling sederhana karena hanya membutuhkan satu
jalur
Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu secara
berurutan), sehingga komunikasi serial lebih lambat daripada komunikasi paralel.
Komunikasi Serial tidak saja memakan biaya yang lebih murah, namun dapat digunakan
untuk menghubungkan dua peralatan yang sangat jauh. Misalnya menumpang pada kabel
telpon.
DAFTAR PUSTAKA
http://tl201.ilearning.me/2017/12/09/komunikasi-data-paralel-dan-komunikasi-data-serial/
http://lutung.lib.ums.ac.id/