Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW ARTIKEL JURNAL

TEORI BAHASA FORMAL DAN OTOMATA

MESIN TURING

Oleh :

Nama : Okta Roma Uli Sihombing


Nim : 119140083
Kelas : RB

DOSEN :
Meida Cahyo Untoro, S.kom.,M.kom

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INFORMATIKA DAN


SISTEM FISIS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020-2021
A. Latar Belakang
Mesin Turing merupakan sebuah abstraksi dari suatu komputasi dan juga merupakan sebuah
pemodelan yang teramat sederhana dari komputer. Mesin Turing yang dikenal sebagai model
komputasi teoritis berfungsi sebagai model ideal untuk melakukan ilustrasi
perhitungan/komputasi matematis. Sekalipun model ideal ini diperkenalkan jauh sebelum
komputer nyata dibangun, model ini tetap diterima sebagai model komputer yang sesuai untuk
menentukan computable function di kalangan ilmu komputer. Universalitas komputasi adalah
suatu kemampuan dari sebuah program atau mesin untuk perhitungan literasi dari mesin atau
program lain. Diakrenakan bukti yang ada dari universalitas komputasi hanya berkesinambungan
dengan Mesin Turing yang asli, dengan demikian pembuktian universalitas komputasional bagi
programprogram yang lain dapat dilakukan melalui emulasi. Emulasi berarti bahwa serangkaian
iterasi di suatu program dapat menghasilkan suatu representasi yang setara (equivalent) dengan
setiap langkah komputasi dari program yang ditiru. Secara esensial, mesin Turing adalah sebuah
finite automaton yang miliki sebuah tape tunggal dengan panjang tak terhingga yang dapat
membaca dan menulis data.
Sebuah mesin turing dapat di gambarkan sebagai 7 buah tuple dimana

M = (Q, Σ, Γ, δ,q0,B, F):

M = Mesin Turing

Q= Himpunan berhingga statedari finite control state(q0, q1,...atau p0, p1,...)

Σ= Himpunan semua simbol-simbol masukan

Γ=Himpunan simbol-simbol yang muncul di pita, Γselalu menjadi subset dari Σ

q0= Stateawal, anggota dari Q

B = Simbolkosong, anggota dari Γ

F = Himpunan status akhir

δ= Fungsi transisi dari state, misalnya δ

(q, x) = (p, Y,D)dimana :

a. q adalah statedalam sel pita yang dilalui


b. x adalah symbol pada pita yang dilalui
c. p adalah state selanjutnya anggota Q
d. Y adalah symbol masukkan yang akan menggantikan nilai dari simbolsel pita
e. D adalah arah pergerakkan dari headke kiri atau ke kanan (L/R)
B. Permasalahan

Palindrome adalah suatu kata, frasa, angka, maupun susunan lainnya apabila dibaca dari
depan atau belakang bunyinya tetap sama (spasi antara huruf-huruf biasanya diperbolehkan).
Kata palindrome berasal dari bahasa Yunani yang berarti palin (balik) dan dromos (pacuan
kuda).

Contoh : nevereven, todderasesareddot, Kasur rusak 1010110101, 9019109 dan sebagainya.

Sedangkan dalam bilangan untuk membuat suatu palindrome adalah sangat sederhana yaitu kita
jumlahkan bilangan palindrome satu dengan kebalikan palindromelain dan dijumlahkan terus
menerus sampai terbentuk bilangan palindrome. Misalnya 94 + 49 = 143, 143 + 341 = 484
Bilangan palindrome juga dapat dibuat dari penjumlahan kuadrat bilangan berurutan misalnya
112+ 122+ 132= 434, 112+ 122+ 132+142+152+162=1111, dan sebagainya.

C. Metode
a. Inisialisi yaitu tempatkan headpada pita di bagian ujung kiri pada bilangan biner pertama,
terima jika pita terdiri dari simbol kosong
b. Periksa bilangan biner pertama, simpan ganti dengan simbolkosong
c. Gerakkan headke kanan sampai ketemu simbol kosongperiksa bilangan biner yang terakhir
jika sama dengan bilangan biner pertama hapus, ganti dengansimbol kosong dan kemudian ke
langkah a.
d. Jika tidak sama berhenti masukan tidak diterima

Designmesin turing tiga pita untuk palindrome biner Design sebuah mesin turing tiga pita yang mana
akan menerima masukkan bilangan biner palindrome1101011. Mesin turing tiga pita pengenal
bahasa palindrome :
Lpal = {X (0,1)* : PAL (X) = 1}
3 pita M = (Q, Γ, δ) dimana :Γ= (0,1, ►, ■),
►= simbol awal

■= simbol blank
Q= (qstart, qcopy,qleft, qtest, qhalt),

X (0,1)*PAL(X) = 1, jika X adalah palindrome Pita 1 = pita input, Pita 2 = pita work, Pita 3 = pita
outputPergerakkan head L, R, S = left, right, stay Dimana pita satu akan menjadi masukkan dari
bilangan biner, pita 2 akan memeriksa apakah masukkan adalah palindromesedangkan pita 3 akan
memberikan hasil jika bernilai 1 maka masukkan adalah bilangan palindrome atau jika bernilai 0
maka masukkan bukan palindromeAlgoritma yang dibuat adalah :
a. Masukkan bilangan ke pita input
b. Salinsemua bilangan dari pita inputke pita work
c. Gerakkan headdari pita inputke posisi simbolawal
d. Pada setiap gerakkan, geser headdari pita inputke kanan, headpada pita workke kiri dan
kemudian periksa simbol yang sama
Tanggapan saya terkait paper yang dibahas berkaitan dengan hubungan dengan
perkuliahan TBFO adalah bahwa mesing turing merupakan Bahasa pemrograman yang sangat
sederhana dan universal. Selain itu sangat mudah untuk menjelaskan state dan konfigurasi yang
terbatas dan juga dapat menyimulasikan semua computer dan Bahasa.
Dari permasalahan palindrome yang sudah dibahas sebelumnya dapat kita lihat bahwa tidak ada
model komputasi yang lebih besar dari mesin turing. Maka dari itu banyak sekali yang setuju
bahwa mesin turing dapat memodelkan segala sesuatu yang dapat kita komputasi.

E. SARAN
Saran dan ide untuk pengembangan pada penelitian lebih lanjut yaitu, dalam hal ini proses
pembelajaran kecerdasan buatan kita harus banyak mengetahui teknik-teknik apa saja yang harus
digunakan dalam menyelesaikan sebuah masalah yang rumit menjadi sangat detail dan memiliki
aturan yang berlaku dalam membuat suatu pendekatan-pendekatan pada saat kita berinteraksi
dalam sebuah komputer.

Anda mungkin juga menyukai