Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGU 3 ROUTING STATIS DAN DINAMIS

Disusun Oleh :
Okta Roma Uli Sihombing
119140083

KELAS RA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INFORMATIKA DAN SISTEM FISIS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
BAB I
TEORI DASAR

1. Routing Statis

Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang
dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan
harus melakukan setting ulang pada jaringan. Routing static merupakan pengaturan yang paling
simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel
entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut. Penggunaan routing statis
cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan
menggunakan routing statis.
 Kelebihan Routing Statis
1) Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
2) Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran
paket.
3) Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
4) Routing statis lebih aman
5) Administrator bebas menentukan jalur jaringan
 Kekurangan Routing Statis
1) Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
2) Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
3) Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
4) Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
5) Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti

2. Routing Dinamis

Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel
routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Routing dinamis
mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk meneruskan paket dari satu network menuju
network lainnya. Administrator tidak bisa menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan
semuanya sudah secara otomatis berjalan. Pengisian dan pemeliharaan pada routing table dilakukan
secara otomatis sehingga antar router satu dengan lainnya saling bertukar informasi untuk mengetahui
alamat tujuan dan menerima tabel routing. Berbagai macam routing dinamis : RIP (Routing
Information Protocol); IGRP (Internal Gateway Routing Protocol); OSPF (Open Shortest Path First);
BGP (Border Gateway Protocol).
 Kelebihan Routing Dinamis
1) Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
2) Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
3) Jika ada jalur yang rusak tetap aman
4) Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
 Kekurangan Routing Dinamis
1) Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
2) Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
3) Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Routing Statis
A. Tabel daftar IP setiap device beserta port-port yang terhubung
Ini adalah gambar rangkaiannya
Device Connected from Connected to IP Addres
PC0 Fa0 Switch1’s Fa0/2 192.083.10.1
PC1 Fa0 Switch1’s Fa0/3 192.083.10.2
PC2 Fa0 Switch2’s Fa0/2 192.083.20.1
PC3 Fa0 Switch2’s Fa0/3 192.083.20.2
PC4 Fa0 Switch3’s Fa0/3 192.083.30.2
PC5 Fa0 Switch3’s Fa0/2 192.083.30.1
PC6 Fa0 Switch4’s Fa0/3 192.083.40.1
PC7 Fa0 Switch4’s Fa0/2 192.083.40.2
Switch1 Fa0/1 Router1’s Fa0/0
Fa0/2 PC0’s Fa0
Fa0/3 PC1’s Fa0
Switch2 Fa0/1 Router2’s Fa0/0
Fa0/2 PC2’s Fa0
Fa0/3 PC3’s Fa0
Switch3 Fa0/1 Router3’s Fa0/0
Fa0/2 PC4’s Fa0
Fa0/3 PC5’s Fa0
Switch4 Fa0/1 Router4’s Fa0/0
Fa0/2 PC6’s Fa0
Fa0/3 PC7’s Fa0
Router1 Se0/1/0 Router4’s Se0/1/1 33.1.1.1
Se0/1/1 Router2’s Se0/1/0 30.1.1.1
Fa0/0 Switch1’s Fa0/1 192.083.10.3
Router2 Se0/1/1 Router1’s Se0/1 /0 32.1.1.2
Se0/1/0 Router3’s Se0/1/1 33.1.1.2
Fa0/0 Switch2’s Fa0/1 192.083.40.3
Router3 Se0/1/0 Router2’s Se0/1/0 32.1.1.1
Se0/1/1 Router4’s Se0/1/1 31.1.1.2
Fa0/0 Switch3’s Fa0/1 192.083.30.3
Router4 Se0/1/0 Router1’s Se0/1/1 31.1.1.1
Se0/1/1 Router3’s Se0/1/1 10.1.1.2
Fa0/0 Switch4’s Fa0/1 192.083.20.3

PING/pengiriman pesan dari setiap PC yang berbeda


 PC1 (Router 1) ke PC2 (Router4), PC3 (Router 4) ke PC0 (Router1)

Setting Router (Setting IP address pada router)

• Router 1

• Router 2
• Router 3

• Router 4

Setting Router (Setting IP address pada router)


• Router 1

• Router 2

• Router 3

• Router 4
Setting Router (Konfigurasi Routing)

• Router 1

• Router 2

• Router 3
• Router 4

Routing Dinamis Dengan Metode Routing RIP


A. Tabel daftar IP setiap device beserta port-port yang terhubung
Ini adalah gambar rangkaiannya

Device Connected from Connected to IP Addres


PC0 Fa0 Switch1’s Fa0/2 192.083.10.1
PC1 Fa0 Switch1’s Fa0/3 192.083.10.2
PC2 Fa0 Switch2’s Fa0/2 192.083.20.1
PC3 Fa0 Switch2’s Fa0/3 192.083.20.2
PC4 Fa0 Switch3’s Fa0/3 192.083.30.2
PC5 Fa0 Switch3’s Fa0/2 192.083.30.1
PC6 Fa0 Switch4’s Fa0/3 192.083.40.1
PC7 Fa0 Switch4’s Fa0/2 192.083.40.2
Switch1 Fa0/1 Router1’s Fa0/0
Fa0/2 PC0’s Fa0
Fa0/3 PC1’s Fa0
Switch2 Fa0/1 Router2’s Fa0/0
Fa0/2 PC2’s Fa0
Fa0/3 PC3’s Fa0
Switch3 Fa0/1 Router3’s Fa0/0
Fa0/2 PC4’s Fa0
Fa0/3 PC5’s Fa0
Switch4 Fa0/1 Router4’s Fa0/0
Fa0/2 PC6’s Fa0
Fa0/3 PC7’s Fa0
Router1 Se0/1/0 Router4’s Se0/1/1 33.1.1.1
Se0/1/1 Router2’s Se0/1/0 30.1.1.1
Fa0/0 Switch1’s Fa0/1 192.083.10.3
Router2 Se0/1/1 Router1’s Se0/1 /0 32.1.1.2
Se0/1/0 Router3’s Se0/1/1 33.1.1.2
Fa0/0 Switch2’s Fa0/1 192.083.40.3
Router3 Se0/1/0 Router2’s Se0/1/0 32.1.1.1
Se0/1/1 Router4’s Se0/1/1 31.1.1.2
Fa0/0 Switch3’s Fa0/1 192.083.30.3
Router4 Se0/1/0 Router1’s Se0/1/1 31.1.1.1
Se0/1/1 Router3’s Se0/1/1 10.1.1.2
Fa0/0 Switch4’s Fa0/1 192.83.20.3
Screenshoot konfigurasi disetiap router
Setting Router (Setting IP address pada router)

• Router 1

Setting Router (Konfigurasi Routing RIP)

• Router 3

PING/pengiriman pesan dari setiap PC yang berbeda


 PC6 (Router )3 ke PC4 (Router2)
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini, yaitu

 Pada routing statis, tabel routing dibuat dan di-update secara manual oleh admin. Sedangkan pada
routing dinamis, tabel dibuat dan di-update oleh protokol routing yang berjalan pada router.
 Pada routing statis, Rute statis untuk tiap jaringan harus dikonfigurasi pada setiap router. Sedangkan
pada routing dinamis, router membagi informasi routing dengan router lainnya secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai