Anda di halaman 1dari 9

1.

     GSM (Global System for Mobile Communications)


Jaringan GSM diciptakan pada tahun 1982 dengan pertemuan antara para ahli komunikasi tingkat tinggi pada Konferensi European
Conference of Postal and Telecommunications Administrations. Tujuan aslinya adalah untuk mengatasi infrastruktur seluler di Eropa, tapi
dengan cepat meluas ke negara-negara lain. Banyak standar dan prosedur operasional jaringan GSM ini diterbitkan dalam jurnal tahunan.
Pakar industri ini membantu merampingkan protokol komunikasi dari satu sistem ke sistem lain.
Jaringan Global System for Mobile Communications (GSM) adalah sistem standar yang digunakan oleh sebagian besar jaringan
telepon seluler di seluruh dunia. baik sistem yang menggunakan jaringan selular berbasis di sekitar stasiun siaran atau teknologi satelit
yang terhubung ke sinyal dari orbit, keduanya dapat menjadi bagian dari jaringan GSM. Telepon pada jaringan jenis ini menggunakan
Subscriber Identity Module (SIM) card, sedangkan pada teknologi pesaing utamanya yaitu Code Division Multiple Access (CDMA).tidak
menggunakan SIM.
Salah satu fungsi utama dari jaringan GSM adalah untuk memfasilitasi akses yang lebih mudah pada platform seluler dan satelit di
seluruh jalur internasional. Menggunakan teknologi digital, baik melalui suara dan saluran data dalam sistem. Minimal, saluran ini
beroperasi pada jaringan generasi kedua (2G), tetapi banyak menggunakan sistem generasi ketiga (3G) atau lebih tinggi untuk
menawarkan layanan yang memuaskan kepada klien.
Jaringan GSM beroperasi pada frekuensi yang berbeda tergantung pada sistem yang digunakan, apakah 2G atau 3G. Setiap frekuensi
kemudian dibagi lagi menjadi saluran yang berbeda yang memungkinkan untuk pengiriman singkat informasi digital yang akan dikirim
melalui koneksi GSM. Jaringan di Amerika Utara beroperasi pada frekuensi yang berbeda dari yang di Eropa atau Asia. Sebagian besar ada
hubungannya dengan volume penggunaan ponsel di bagian-bagian tertentu di dunia, dan fakta bahwa Kanada dan Amerika Serikat telah
mengalokasikan frekuensi tertentu untuk keperluan lain.
Telepon pada jaringan GSM biasanya menggunakan kartu SIM, yang menyimpan data tentang telepon dan pengguna, yang
memungkinkan informasi untuk dapat dengan mudah ditransfer ke perangkat yang berbeda. Banyak penyedia GSM menggunakan
“penguncian SIM” untuk menjaga di jaringan tertentu selama periode kontrak waktu. Setelah kontrak selesai, maka kartu tersebut dapat
digunakan dalam telepon baru atau pada jaringan yang berbeda. Teknologi pesaing yaitu CDMA, tidak menggunakan kartu ini dan
membutuhkan data yang tersimpan pada ponsel yang akan ditransfer secara manual atau melalui sambungan.
2.      CDMA (Code division multiple access)
Di Era teknologi telekomunikasi, kecepatan, dan faktor ekonomis menjadi fokus utama dalam proses penyampaian informasi. Hal
inilah yang memprakarsai para ilmuwan untuk membuat suatu teknologi telekomunikasi yang cepat, murah, dan jangkauannya luas.
Perkembangan ini mulai terlihat dengan adanya teknologi 1G. Selang beberapa waktu, teknologi 1G sudah dianggap mulai ketingggalan
zaman, maka munculah teknologi 2G yang dibagi kedalam dua jenis, teknologi GSM dan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).
Code Division Multiple Access atau sering disingkat dengan CDMA adalah sebuah pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau
frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal
yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMA
mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini seperti yang diprakarsai QUALCOMM.
Teknologi wireless ini pada dasarnya lahir karena adanya teori tentang gelombang elektromagnetik yang dikemukakan oleh Maxwell
di tahun 1850-an. Adanya gelombang elektromagnetik ini kemudian dibuktikan oleh H.Hertz pada tahun 1888. Kemudian pada tahun 1895
Guilermo Marconi mentransmisikan gelombang radio untuk pertama kalinya. Pada tahun 1901 Marconi menggunakan gelombang radio
untuk transmisi jarak jauh (transatlantik) dengan kode morsenya. Seiring berkembangnya teknik elektronika sejak tahun 1906 gelombang
elektromagnetik mulai dipakai untuk system siaran (broadcasting). Dalam sistem broadcasting ini gelombang elektromagnetik merupakan
syarat pembawa informasi dan hiburan. Selanjutnya terjadi perkembangan penyiaran secara cepat di tahun 1920-an, ketika di rumah-
rumah telah ada pesawat penerima wireless.
Adapun jejak Perkembangan CDMA antara lain :
1. Pada Tahun 1988. Qualcomm sebagai salah satu perusahaan di Amerika
Utara yang terkemuka membuat konsep CDMA selular.
2. Kemudian pada tahun 1989. Qualcomm mengadakan demonstrasi
memperkenalkan CDMA pertama kali di San Diego, Amerika.
3. Tahun 1991. Qualcomm berhasil mengadakan tes skala besar di San Diego,
Amerika.
4. Tahun 1992. CDMA soft hand off dari perusahaan Qualcomm dipatenkan oleh
pemerintah Amerika.
5. Tahun  1993. CDMA market trial pertama kali  mulai dipasarkan.
Telecommunications Industry Association ( TIA ) di Amerika Serikat  menggunakan
CDMA sebagai standar komunikasi digital. Korea  Selatan juga sudah mulai
mempelajari dan mencoba mengimplementasikan  CDMA teknologi.
6. Tahun 1994. Perusahaan Qualcomm bersama perusahaan terkemuka yaitu
Sony Electronics ( saat ini dikenal dengan nama Sony Co. Ltd ) mendirikan sebuah
perusahaan patungan ( joint venture ) dengan nama Qualcomm Personal Electronics
( QPE ) untuk mengembangkan dan memproduksi handphone berbasis teknologi
CDMA.
7. Tahun 1995. Jaringan CDMA yang menjangkau beberapa negara di dunia
untuk pertama kali diluncurkan. Qualcomm meluncurkan CDMAOne handset
pertama kali.
8. Tahun 1997. Jaringan CDMA sudah mulai masuk ke wilayah Jepang. IS-
95B standard completeduntuk CDMA system ( meliputi penambahan kemampuan
transmisi data menjadi 64 Kbps ).
9. Tahun 1998. Telecommunication Industry Association menyarankan konsep
CDMA2000 sebagai solusi komunikasi 3G untuk International Telecommunication
Union. Perusahaan LG Telecom merilis data service CDMA untuk pertama kali.
10. Tahun 1999. Perusahaan handphone terkemuka, Ericsson bersama
perusahaan Qualcomm mencapai kesepakatan bersama untuk mendukung standard
3G CDMA dan ditandai dengan dijualnya divisi infrastruktur wireless milik Qualcomm
kepada Ericsson. Data statistik sampai tahun ini menyatakan bahwa sudah ada 83
operator dari 35 negara.
11. Tahun 2000. Japan’s IDO dan DDI mulai mengembangkan 64 Kbps CDMA
packet data service. Qualcomm, Samsung, dan Sprint PCS adalah  3 perusahaan
terkemuka secara bersama-sama merilis 3G CDMA voice call. Dua perusahaan 
yaitu Qualcomm dan Lucent melengkapi perilisan 153 Kbps 3G CDMA2000 data
call. Qualcomm menjual peralatan bisnis handset CDMA  kepada Kyocera Wireless
Corp. Perusahaan terkemuka SK Telecom meluncurkan 3G CDMA2000 pelayanan
komersial kelas dunia untuk pertama kali di dunia.
12. Tahun 2001. Qualcomm memperkenalkan BREW system. QCT dan Nortel
Networks memperkenalkan mobile IP call pertama. Ketiga perusahaan terkemuka
dunia yaitu QCT, SchlumbergerSema dan Samsung mendemonstrasikan CDMA
roaming menggunakan R-UIM-enabled CDMA handset. GpsOne diperkenalkan
pertama kali oleh perusahaan terkemuka milik Jepang yaitu SECOM.
13. Tahun 2005. Sampai tahun ini, data statistik menunjukkan bahwa sudah ada
143 operator penyedia layanan CDMA2000 di 67 negara. Kemudian ada 64
perusahaan penghasil maupun pendukung peralatan layanan CDMA2000 baik
handset maupun aksesoris tambahan lainnya.
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-
spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar
(1,25 MHz). CDMA juga merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah
skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi
kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada
FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang
diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi
konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.Teknologi ini
asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih
baik daripada channel atau frekuensi RF.
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah
pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara
bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu. Ponsel CDMA ada
dua jenis, tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus di program oleh petugas
operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan
RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM d dikenal
dengan SIM Card.
Adapun juga Kelebihan dan Kekurangan CDMA yaitu :
1.      Kelebihan CDMA
1.1  Memeneuhi kebutuhan komunikasi data dan suara tanpa kabel.
1.2  Memiliki kapasitas kanal yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan
yang simultan per channel dibanding sistem lainnya.
1.3  Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS analog
sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema spread-
spectrum yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk
masing-masing pemanggil 9600 bps bit rate.
1.4  Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread
spectrum CDMA, dan kenyataannya teknologi ini pertama dibangun untuk
menyediakan komunikasi yang aman bagi militer.
1.5  Mereduksi derau dan interferensi lainnya. CDMA menaikkan rasio signal-to-noise,
karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan.
1.6  Efisiensi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon. Salah satu
karakteristik CDMA adalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar
kapasitas panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang
diterima dari pemanggil bergerak pada base station.
1.7  Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station. Sistem
CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai
sebuah roaming telepon bergerak dari sel ke sel. Ini bisa dimungkinkan karena sel
CDMA yang berdekatan menghasilkan frekuensi carrier yang sama, menjadikan dua
base-station secara simultan melayani roaming telepon bergerak pada sel titik
transisi. Soft hand off ini kenyataanya tidak terdeteksi oleh pengguna.
1.8  Memungkinkan pengintegrasian layanan suara, data dan atau video. Fungsi spread-
spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil CDMA
mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data
multimedia, dan skema  soft hand-off menjamin tidak hilangnya data.
1.9  Sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi
secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.CDMA dinilai
lebih advance dibanding sistem selular digital yang sudah ada FSN mampu
memberikan suara alami yang lebih sempurna dibandingkan dengan sistem selular
digital yang sudah ada.
1.10          Memiliki power output yang sangat rendah yakni 0,2 watt (bandingkan dengan
sistem GSM) yang menggunakan 1,5 – 3 watt, menjadikan batere sistem CDMA
lebih tahan lama. Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu
bicara ponseldapat lebih lama.
1.11          Beban biaya pada Telepon CDMA bisa lebih murah karena pelanggan tidak
dibebankan biaya airtime yang selama ini menjerat pengguna GSM. Selain itu biaya
relatif hemat karena penghitungannya dilakukan secara real time yakni pulsa
dihitung per detik, tanpa pembulatan seperti halnya penghitungan pulsa GSM yang
selama ini berlaku.
1.12          Meningkatkan kualitas suara.
1.13          Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara
ponseldapat lebih lama.
1.14          Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).
1.15          Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi. Pada TDMA dan
FDMA, pengelolaan frekuensi merupakan tugas kritis untuk diselesaikan. Karena
hanya terdapat satu kanal radio bersama pada CDMA, tidak ada pengelolaan
frekuensi yang dibutuhkan.

2.      Kekurangan CDMA
2.1  Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yang luas dan
roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia,
sedangkan CDMA masih sangat terbatas.
2.2  Selain itu adanya masalah optimasi cakupan karena cakupan CDMA dapat
mengembang dan menciut. Gejala ini dikenal dengan istilah breathing. Pada kondisi
normal dimana jumlah kanal/pengguna sesuai dengan rancangan maka derau dari
pengguna lain tidak terlalu banyak. Tetapi pada saat jumlah kanal/pengguna
meningkat pada beberapa sel, makaderau dari kanal/pengguna juga akan meningkat
sehingga power control akan memerintahkan untuk menaikkan daya pancar.
2.3  Dengan meningkatkan daya derau dari kanal/pengguna lain, maka kanal/pengguna
ang lokasinya agak jauh dengan base station tentunya dapat kehabisan daya ancar
(sudah maksimum) yang dapat mengakibatkan hubungan terputus. Akibat dari ini,
secara sistem adalah menciutnya cakupan suatu sel. Bila beberapa sel yang
berdampingan menciut maka daerah perbatasan antar sel tersebut menjadi tidak
tercakup (blankspot).

3.  Jaringan 4G
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi
keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari
teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk
berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan
modemUSB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu
standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE)
(Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan
merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali
diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14
November 2013.
Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan
arus multimediadapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada
rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat
beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem
berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel
dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan
1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan
tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan
kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasisSession Initiation
Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G,
2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio
yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-
5.8Ghz, bluetooth dan seluler. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama.
Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Adapun penerapan 4G di Indonesia yaitu


1.      Sitra WiMAX
Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama berbasis WiMAX yang meluncurkan
layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia pada bulan Juni 2010. Sitra WiMAX
adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk.
Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah
terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Provinsi Banten, Sumatera Utara, dan Provinsi
NAD.
2.      Telkomsel 4G LTE
Selama konferensi APEC pada tanggal 1–8 Oktober 2013
di Bali, Telkomsel melakukan percobaan jaringan 4G LTE. Jaringan Telkomsel 4G
LTE dioperasikan pada frekuensi 1800 MHz. Sebagai bagian dari program, simcard
bermerek "simPATI LTE Trial Edition" dijual di lokasi tersebut. Sekarang, Telkomsel
4G LTE telah melebarkan sayapnya di Jakarta dan .Bali. Kartu uSIM card (Kartu
perdana pendukung layanan 4G LTE) Telkomsel sekarang tersedia di GraPARI
sekitar Jakarta dan Bali.dan pelanggan dapat menukarkan kartu lamanya dengan
kartu uSIM tanpa harus berganti nomor.
3.      Bolt Super 4G LTE
Bolt Super 4G LTE merupakan merek dagang dari PT. Internux yang menyediakan
layanan 4G LTE sejak 14 November 2013. Area layanan yang dijangkau untuk
pertama kali adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan potensi
pasar sekitar 30 juta orang. Teknologi yang diterapkan adalah Time Division Duplex
(TDD-LTE) pada frekuensi 2300 MHz.
4.      XL HotRod 4G LTE
Operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL) secara resmi melakukan uji coba (trial)
teknologi Long Term Evolution Network (LTE) atau 4G selama ajang KTT APEC di
Bali, 1-8 Oktober 2013. Uji coba 4G dilakukan di Bali, karena bertepatan dengan
penyelenggaraan KTT APEC, yang mayoritas negara pengunjungnya sudah
menggunakan LTE.
XL Axiata kembali melakukan ujicoba terhadap jaringan 4G LTE di Kota
Kasablanka, Central Park, Euphoria Lounge Menara Prima, XL Xplor Senayan
City dan Graha XL pada 28 Oktober 2014. Kecepatan internet XL 4G LTE diklaim
dapat mencapai 100 Mbps. SIM Card XL khusus 4G LTE dibagikan secara cuma-
cuma kepada pengguna yang ingin mengujicoba layanan tersebut. Percobaan ini
dilakukan bersamaan dengan peluncuran logo dan motto baru XL Axiata. Setelah
ujicoba, XL akan melebarkan sayap 4G LTE di 5 kota besar di Indonesia.
5.      Indosat Super 4G-LTE
Indosat melakukan ujicoba terhadap jaringan 4G LTE di daerah sekitar Monumen
Nasional, Jakarta Pusat pada 20 November 2014 dengan menggunakan media BTS
di atas Gedung Indosat. Kecepatan internet Indosat Super 4G-LTE diklaim dapat
mencapai 185 Mbps download dan 41 Mbps upload. SIM Card Indosat Super 4G-
LTE disediakan di sekitar area Monumen Nasional. Ujicoba ini dilakukan bersamaan
dengan Ulang tahun Indosat yang ke 47. Setelah diujicoba, Indosat akan
melebarkan sayap 4G LTE di 23 kota lainnya.
6.      Smartfren 4G LTE
Smartfren menargetkan tahun ini jumlah BTS bertambah dari 6.000 menjadi 10.000.
Untuk jaringan, Smartfren menggandeng vendor Nokia dan ZTE. Pembagian
pengerjaannya, sisi barat akan digarap oleh Nokia, sementara sisi timur ZTE.Saat
ini, rencana penerapan 4G Smartfren masih dalam tahap pemasangan infrastruktur.
Diprediksikan paling cepat di semester kedua tahun ini sudah siap bermigrasi.
4. Jaringan 5G
5G berdiri dari Generasi 5, generasi ke-5 dari jaringan mobile. Setiap generasi sesuai dengan seperangkat persyaratan
tertentu, menentukan kualitas peralatan dan sistem jaringan untuk memenuhi standar yang diperlukan sepenuhnya kompatibel
dengan sistem jaringan lainnya. Setiap generasi juga menggambarkan teknologi baru, membawa kemampuan komunikasi
baru.
Ted Rappaport, direktur pusat penelitian nirkabel di Politeknik Universitas New York, mengatakan 5G, kita bisa men-
download film hanya dalam beberapa detik. 5G bisa 1.000 kali lebih cepat dari 4G. Bahkan, 5G bisa mencapai hingga 10 Gbps
(gigabit per detik), bahkan lebih tinggi, dan di daerah cakupan pinggiran, kecepatan masih dapat memperoleh dari 1 sampai
beberapa ratus Mbps.
Selain kecepatan dan bandwidth yang lebih tinggi, diharapkan 5G juga dilengkapi komunikasi yang lebih baik antara
perangkat. Misalnya, rumah pintar yang dilengkapi dengan teknologi 5G dapat berkomunikasi dengan sensor untuk update
status instan tanpa perlu untuk bandwidth yang sangat besar atau untuk menerima sinyal dari jarak, apa pesan ini
membuktikan menjadi waktu respon yang cepat. Perangkat mendukung 5G mungkin memilih frekuensi yang tepat untuk
mengirim sinyal tepat, berdasarkan pada jenis data yang dikirim.
Jaringan seluler 5G menggunakan gelombang milimeter. FCC mengeluarkan catatan pada pembukaan Mei 10/2014
gelombang milimeter (di atas frekuensi 24GHz) teknologi digunakan untuk 5G. Jika rentang frekuensi yang digunakan, itu
sangat dapat meningkatkan kecepatan dan bandwidth nirkabel.
Dengan membayangkan band radio saat ini sebagai corong berisi air dengan kawasan segitiga. Layanan telekomunikasi
saat ini sebagian besar digunakan rentang frekuensi rendah, setara dengan hopper kaki, tempat sempit. Saat ini, hampir tidak
ada transmisi data melalui 24GHz tonggak, karena panjang gelombang ini cenderung digunakan pada jarak dekat, dan
beroperasi dengan jarak pendek. Misalnya, 4G LTE AT & T saat ini beroperasi di rentang frekuensi 700MHz, 850MHz, 1.9GHz
dan 2,1GHz.
Namun, beberapa perkembangan terakhir mendekati rentang frekuensi baru. Para peneliti di New York University Mei
5/2013 telah menerbitkan sebuah studi di IEEE Access, menunjukkan bahwa gelombang milimeter dapat digunakan untuk
transmisi data jarak jauh. Dan pada bulan Mei 10/2014, Samsung ilustrasi mampu mencapai kecepatan transfer data di 28GHz
Band 7,5Gbps secara online setara dapat men-download 940MB per detik dalam kondisi ideal.
Setelah milimeter-gelombang yang diterima FCC telekomunikasi persetujuan industri dapat mulai mengisi untuk produksi
komponen untuk itu, seperti perangkat nirkabel dan prosesor khusus untuk rentang frekuensi ini.
Adapun penggunaan 5G, Selain Korea Selatan dan Jepang, negara-negara lain termasuk Jerman dan Inggris juga telah
berjanji untuk meng-upgrade ke jaringan 5G untuk orang-orang. Finlandia juga mencoba untuk membangun jaringan tes 5G di
Kota Oulu. Amerika juga di salah satu negara pertama yang menggunakan teknologi mobile broadband baru.
A.Definisi Jaringan Nirkabel

             Jaringan nirkaabel adalah  jaringan  dengan menggunakan teknologi nirkabel (tanpa kabel) , di sini tergambarkan bahwa
hubungan telekumunikasi suara maupun data dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel .
 
B.Sejarah Jaringan Nirkabel

            diawali ketika prototype telegraf radio pertama di dunia diciptakan. Pada tahun 1895, seorang siswa
bernama Guglielmo Marconi yang berminat dengan teori gelombang radio yang dipelajari di dalam
kelas. Didorong oleh minat yang tinggi pada ilmu radio, Marconi mengambil inisiatif sendiri dengan menciptakan
prototipe telegraf radio pertama di dunia. 13 May 1987, Marconi sukses  memancarkan sinyal Telegrafi pertama,
dengan pesan “Apakah Anda bersedia?” Melintasi Selat Inggris, di mana ketika itu Guglielmo Marconi baru saja
berumur 22 tahun Keberhasilan tersebut menjadi tonggak sejarah jaringan wireless yang atau titik awal evolusi
teknologi telekomunikasi nirkabel.
Pada tahun 1948, Shannon mempresentasikan teori batasan kapasitas (Shannon ‘s capacity limit) untuk pertama
kalinya, industri wireless telah sangat berkembang. hal Ini didorong oleh kemajuan teknologi fabrikasi sirkuit
terpadu (IC), pemrosesan sinyal digital dan peruntukkan frekuensi spektrum radio yang efisien, sehingga
memungkinkan pemasaran alat portabel pada skala yang lebih besar pada biaya yang lebih rendah kepada
pengguna. Namun, aspek transmisi, terutama pada lapisan fisik saluran telekomunikasi tetap menjadi tantangan
utama dalam mencapai kapasitas mendekati batasan Shannon. Ini oleh karena fitur-fitur perambatan yang ada
pada saluran telekomunikasi tidak dapat diprediksi, lalu memberikan berbagai tantangan dan peluang ke para-
para peneliti, baik dari akademisi atau industriawan untuk mengeksploitasi fitur-fitur perambatan, agar  mencapai
kapasitas yang maksimal.

Sejarah Wireless Teknologi 1G

Sejarah Jaringan Wireless berteknologi 1G dapat ditelusuri kembali ketika perkembangan awal di dalam
industri telekomunikasi nirkabel pada tahun 1970-an, di mana sistem telekomunikasi analog, atau lebih dikenal
sebagai Advanced Mobile Phone Service (amps) telah diperkenalkan oleh AT & T, yaitu perusahaan raksasa
telekomunikasi dari Amerika Serikat. Amps lebih dikenal sebagai Generasi Pertama, hampir seluruh sistem pada
generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Amps pada saat itu hanya
mampu menawarkan kecepatan 2.4 kbps, di mana kecepatan tersebut hanya mampu memancarkan informasi
suara dengan menggunakan sinyal analog. Amps memanfaatkan teknologi berbagai akses dealer frekuensi, atau
Frekuensi Division Multiple Access (FDMA). Antara sistem jaringan lain berlandaskan platform 1G adalah Nordic
Mobile Telephony (NMT), Total Access Communication System (TACS) di mana kedua teknologi tersebut
digunakan di benua Eropa pada tahun 1983 dan Japanese Total Access Communications (J-TACS) yang pernah
diperkenalkan di Jepang.

Sejarah Jaringan Wireless Teknologi 2G

Sejarah Wireless berteknologi 2G disaksikan di awal era jaringan digital sepenuhnya pada sistem transmisi
sinyal suara. Diperkenalkan pada akhir 1980-an dengan kecepatan hingga 64 kbps, 2G memanfaatkan teknologi
seperti pengiriman paket data untuk meningkatkan kualitas suara dan juga kapasitas jaringan, sehingga
memungkinkan lebih banyak pengguna untuk membuat panggilan telepon pada satu slot waktu yang
sama. Kelebihan dari 2G karena kestabilan dan kemampuan mentransmisikan pesan teks dan suara, 2G
khususnya GSM sangat stabil dalam menjalankan fungsi ini. Pada saat radio panggil (pager) kehilangan
popularitasnya sejak ponsel digital mampu digunakan untuk mengirim teks SMS, disinilah 2G menunjukan
kelebihannya. Teknologi Global Satellite for Mobile Communication (GSM), atau awalnya dikenal sebagai Group
Special Mobile merupakan sistem jaringan 2G yang paling berhasil dikomersialkan ke seluruh pasar
dunia. Menurut statistik dirilis pada bulan Agustus 2010, GSM digunakan oleh lebih dari 2 miliar pengguna yang
datang dari 212 negara di seluruh benua. Ini karena spesifikasi GSM memenuhi standar dan transparansi di
tingkat internasional, secara langsung memudahkan proses pembuatan dan instalasi alat-alat telekomunikasi
selain fasilitas pengintegrasian jaringan meskipun alat-alat pemancar tersebut dikeluarkan oleh perusahaan
pembuatan yang berbeda. Sebelum teknologi GSM, jaringan telekomunikasi didominasi oleh jaringan circuit
switched. Namun, pada 1990-an, revolusi Internet mendorong industri telekomunikasi untuk melompati teknologi
ada dengan lebih jauh ke depan. Sebuah jaringan inti berbasis sirkuit berpaket (packet switched) diperkenalkan
ke dalam inti jaringan GSM dan dibuat tersediauntuk umim pada tahun 2000. Ini dikenal sebagai General Packet
Radio Service (GPRS), atau dikenal sebagai teknologi evolusi 2.5G. Dengan adanya GPRS, penyedia layanan
telekomunikasi dapat menawarkan paket layanan Internet kepada pengguna alat portabel seperti aplikasi
Wireless Application Protocol (WAP) yang diperkenalkan pada 2002.

Sejarah Jaringan Wireless Teknologi 3G


Sekitar tahun 2001- 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS pada GSM pertama merupakan
tonggak sejarah wireless dengan teknologi 3G. Kehadiran 3G ini bukan berarti GPRS dilupakan. Justru saat itu
muncul EDGE – Enhanced Data – rates for GSM Evolution –hal ini diharapkan akan menjadi pengganti GPRS
yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan
biaya. dengan EDGE anda sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi
tetap saja masih kurang cepat dari 3G. Di dorong karena permintaan untuk aplikasi berbasis Internet menjadi
semakin populer di kalangan pengguna ponsel, platform 2G/2.5G ada pada saat itu ditemukan tidak cukup untuk
memberikan layanan internet kecepatan yang lebih tinggi kepada pengguna. Ini mendorong kepada
pengembangan teknologi jaringan Generasi Ketiga (3G) pada akhir tahun 90-an. Pada tahun 1998, badan
standar internasional, Third Generation Partnership Project (3GPP) telah memperkenalkan teknologi disebut
Universal Mobile Telecommunications System (UMTS), di mana ia merupakan peningkatan dari spesifikasi GSM
sebelumnya. Dua unsur baru telah diperkenalkan di dalam komponen Radio Access Network (RAN) ada, yaitu:
Universal Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) bersama dengan teknologi akses baru, yaitu Wideband
Code Division Multiple Access (WCDMA). Dengan adanya teknologi UMTS, pengguna dapat menikmati
kecepatan download sampai 384 kbit/s. Menyempurnakan jaringan UMTS ada, lebih dikenal sebagai High-
Speed Packet Access (HSPA) mampu menawarkan kecepatan download sampai 14 Mbps pada saluran
broadband 5 MHz kepada pengguna. Pada tahun 2009, jaringan evolusi ke HSPA, Evolved HSPA (HSPA +) atau
lebih dikenal sebagai 3.75G dapat menawarkan tingkat download secepat 56 Mbit/s ke pengguna.

Sejarah Jaringan Wireless Teknologi 4G


Teknologi 4G adalah Istilah dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang
komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana
saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G.
Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem
berbasis IP terintegrasi penuh. Lihat artikel sepenuhnya pada Sejarah Teknologi 4G
Perkembangan teknologi wireless dari awal diciptakannya radio telegrap pertama hingga pada generasi paket
radio generasi keempat merupakan evolusi teknologi wireless yang berjalan dalam sejarah wireless  lebih 1
abad.
http://jaringankomputer.org/sejarah-wireless-perkembangan-teknologi-nirkabel-1g-4g/
C.Kelebihan dan Kelemahan menggunakan Jaringan Nirkable
Jaringan nirkabel  memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan kehidupan sehari-sehari .
pertama , saya akan membahas kelebihan menggunakan wireless .
1. menggunkan  jaringan wireless jauh lebih fleksibel
2.jangkauan nya lebih luas
3.wileless juga berbasis mobile yang sangat umum sekali di gunakan oleh masyarakan luas .
4.instalasi yang lebih mudah membuat masyarakat sekarang jauh tertarik menggunakan wireless .
5.mudah di update
selain memiliki beberapa kelebihan , jaringan tanpa kabel atau dapat di sebut wireless juga memiliki beberapa kelemahan sebagia
berikut :
1.tidak stabil
2.dalam hal keamanan wireless ini masih rendah
3.chanel nya terbatas
4.interfrensi

D.Tipe Jaringan Wireless


wireless mempunyai beberapa tipe , diantaranya :
1.WPAN
2.WLAN
3.WMAN
4.WWAN

E.Implementasi Jaringan wireless


Komunikasi tanpa kabel/nirkabel {wireless} telah menjadi kebutuhan dasar atau gaya hidup baru masyarakat informasi. LAN nirkabel
yang lebih dikenal dengan jaringan Wi-Fi menjadi teknologi alternatif untuk diimplementasikan di lingkungan kerja. Instalasi perangkat
jaringan Wi-Fi lebih fleksibel karena tidak membutuhkan penghubung kabel antarkomputer. Access point merupakan perangkat yang
biasa digunakan dalam jaringan wireless dimana user atau pengguna terhubung ke internet menggunakan media udara. Implementasi
pemasangan jaringan ini terdiri dari pemasangan konektor RJ-45 pada kabel UTP dan melakukan konfigurasi Access point. Setelah
semuanya terpasang, dilakukan pengujian antar koneksi yaitu Komputer dengan Access point dan Laptop dengan Access point.
Dengan adanya jaringan wireless berbasis hotspot di DKC Kota Pariaman, akan mempermudah pegawai untuh mengakses internet
karena dapat memberikan kenyamanan, dapat diakses dimana saja, menghemat uang, tenaga dan waktu.

sumber : http://repository.unand.ac.id/12229/

Anda mungkin juga menyukai