OLEH :
DEARESTU PUTTY N 0704405061
DIAN SAFITRININGSIH 0704405062
A.A GEDE ASTI SUANDA 0704405070
Sejarah
Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh
keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari
teknologi generasi sebelumnya. Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat
dirangkum sebagai berikut :
1. Generasi pertama
Analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile
Phone System).
Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian komersil dari AMPS.
Menggunakan format FDMA (Frequency Division Multiple Access)
yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.
2. Generasi kedua
Digital, kecepatan rendah - menengah.
Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan 2
macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM
menggunakan sistem TDMA (Time Division Multiple Access) yang
mampu mengirimkan panggilan sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800
MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari (Code Division
Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai
16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.
3. Generasi ketiga
Digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan
CDMA2000 1xEV-DO.
3G merupakan terobosan dalam pengiriman paket data yang
memungkinkan berbagai aplikasi jaringan diterapkan. Dengan kata
lain, 3G menghadirkan sebuah perubahan evolusioner dalam kecepatan
pemindahan data.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5,
yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk
kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio
Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM
dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
Gambar 1 Migrasi generasi kedua (2G) kegenerasi ketiga (3G). Garis putus-putus menunjukkan
perubahan besar pada sistem dan infrastruktur jaringan
Gambar 2 Peningkatan kemampuan 2G ke 3G
Definisi
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 telah
mengeluarkan standar yang dikenal sebagai IMT-2000 (International Mobile
Telecommunications-2000) yang meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT
dan WiMAX, dimana 3G berada di bawah standar IMT-2000 tersebut. Secara
umum 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses :
1. Sebesar 128 Kbps untuk kondisi bergerak cepat atau menggunakan
kendaraan bermotor.
2. Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak.
3. Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna
stasioner.
4. Penggunaan General Packet Radio Service (GPRS) mencapai 114 Kbps.
Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat
melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on
demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat
memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV.
Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video
streaming lainnya.
Perkembangan 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering
disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk
internet yang dapat dibawa ke mana saja. Pada saat ini ada dua cabang dari
pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile
Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code
Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2).
Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput
yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang
memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh
spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan
berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency
slot. Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi
dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan
layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2
lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah
didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan
3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui
kegagalan.
Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G
berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:
1. Dukungan pemerintah.
Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah
Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan
insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea
Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router
terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan
infrastruktur.
2. Kultur masyarakatnya.
Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu
banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti
download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT
Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music.
Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang
diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan
bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal
miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan
handset N73.
3. Keragaman layanan konten.
Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan
konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut
iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.
Evolusi Menuju 3G
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju
penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama
yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah
dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G
pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam
bidang telekomunikasi.
Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G
sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari
jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data
suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada
permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi.
"2.5G" (Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode,
telepon berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut
juga High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan
paket radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau
GPRS) diciptakan untuk menyediakan beberapa fungsi utama seperti jaringan 3G,
tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan
untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk
pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.
Kemajuan 3G
1. Teknologi generasi tiga setengah (3.5G)
Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari
teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang
lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi
multimedia seperti akses internet dan video sharing.
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :
High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband
CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
Wireless Broadband (WiBro)
WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi
Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu
men-deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan
transfer data mampu mengungguli kecepatan transfer data berplatform
HSDPA yang memiliki kemampuan men-deliver data hingga 14 Mbps.
2. Teknologi generasi keempat (4G)
Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki
tahap uji coba. Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan
teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term
Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra
Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk
membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G
yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan
pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam
keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang
mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced
yang disebut teknologi generasi keempat (4G). Salah satunya di Jepang
dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan
tenaga hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi
generasi ke 4.
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :
UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000 1xEV-DO Revisi
C.
UMTS Revisi 8 atau 3GPP LTE (Long Term Evolution).
UMTS Revision 8 masih dalam pengembangan oleh 3GPP (3rd
Generation Partnership Project) dengan target kecepatan rata-rata
download 100 Mbit/s,dan kecepatan rata upload 50 Mbit/s sehingga
mendukung semua jaringan berbasis IP. LTE akan mulai
dikomersialkan mulai tahun 2009.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
WiMAX mempunyai kemampuan dalam transfer data jarak jauh secara
wireless, akses point to point untuk dukungan penuh akses mobile
phone, sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband
dengan kabel dan DSL.
Gambar 5 Perkembangan teknologi 1G hingga 4G
Kelebihan Teknologi 3G
Teknologi 3G memiliki beberapa kelebihan dari generasi-generasi
sebelumnya, yaitu :
1. Kualitas suara yang lebih bagus.
2. Keamanan yang terjamin.
3. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access
dan 384 kbps untuk wide area access.
4. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna
dapat browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke
tujuan yang berbeda.
5. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang
sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
6. Roaming nasional dan internasional.
7. Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP)
dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan
asymmetric data transmission.
8. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara
maksimum bandwidth yang terbatas.
9. Support untuk multiple cell layer.
10. Co-existance and interconnection dengan satellite-based services.
11. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service
dan waktu.
Kelemahan Teknologi 3G
Kelemahan teknologi 3G adalah pengguna hanya dapat menggunakan sebatas
pada daerah jangkauan operator penyedia layanan. Kekurangan lain terletak pada
perankat yang digunakan. Jika ingin mengakses internet menggunakan layanan
3G, pengguna harus memiliki perangkat yang dilengkapi dengan teknologi 3G.
Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi 3G
(Third Generation) merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya untuk
menambah kemampuan aplikasi yang bersifat mobile. Teknologi 3G (Third
Generation) bukanlah teknologi terakhir tetapi merupakan teknologi yang akan
ditingkatan kemampuannya untuk menambah kemampuannya dalam melayani
komunikasi multimedia yang mobile dan cepat sesuai perkembangan zaman
terutama dalam masa yang serba cepat sekarang ini, dan untuk memenuhi semua
itu dibutuhkan teknologi yang bias mewakili semuanya serta dapat
mempersingkat waktu pemakainya.