Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN JARINGAN dan

REALISASI TMN pada 3G NETWORK

TUGAS JARINGAN MANAJEMEN


TELEKOMUNIKASI

OLEH :
DEARESTU PUTTY N 0704405061
DIAN SAFITRININGSIH 0704405062
A.A GEDE ASTI SUANDA 0704405070

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
Pendahuluan
Melihat perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang
seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam
perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat
teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolutions).
Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat
dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat,
mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang mulai banyak di
implementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless 3G (Third
Generation) atau generasi ketiga untuk komunikasi selular. Teknologi wireless 3G
atau generasi ketiga untuk komunikasi selular merupakan teknologi komunikasi
yang berevolusi dan berkembang karena tuntutan teknologi komunikasi yang
memerlukan pertukaran data yang besar, cepat dan dapat digunakan dimana saja
atau mobile.

Sejarah
Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh
keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari
teknologi generasi sebelumnya. Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat
dirangkum sebagai berikut :
1. Generasi pertama
 Analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara.
 Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile
Phone System).
 Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian komersil dari AMPS.
Menggunakan format FDMA (Frequency Division Multiple Access)
yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.
2. Generasi kedua
 Digital, kecepatan rendah - menengah.
 Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
 Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan 2
macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM
menggunakan sistem TDMA (Time Division Multiple Access) yang
mampu mengirimkan panggilan sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800
MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari (Code Division
Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai
16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.
3. Generasi ketiga
 Digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
 Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan
CDMA2000 1xEV-DO.
 3G merupakan terobosan dalam pengiriman paket data yang
memungkinkan berbagai aplikasi jaringan diterapkan. Dengan kata
lain, 3G menghadirkan sebuah perubahan evolusioner dalam kecepatan
pemindahan data.

Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5,
yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk
kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio
Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM
dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

Gambar 1 Migrasi generasi kedua (2G) kegenerasi ketiga (3G). Garis putus-putus menunjukkan
perubahan besar pada sistem dan infrastruktur jaringan
Gambar 2 Peningkatan kemampuan 2G ke 3G

Sesuai dengan pembahasan diatas maka dapat dilihat lebih rinci


perbedaaan 2G dan 3G dalam gambar dibawah ini :

Gambar 3 Perbandingan 2G dengan 3G


Gambar 4 Layanan layanan 2G dan 3G

Definisi
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 telah
mengeluarkan standar yang dikenal sebagai IMT-2000 (International Mobile
Telecommunications-2000) yang meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT
dan WiMAX, dimana 3G berada di bawah standar IMT-2000 tersebut. Secara
umum 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses :
1. Sebesar 128 Kbps untuk kondisi bergerak cepat atau menggunakan
kendaraan bermotor.
2. Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak.
3. Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna
stasioner.
4. Penggunaan General Packet Radio Service (GPRS) mencapai 114 Kbps.

3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah


standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang
diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah
ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon
nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses
cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat
tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang
cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas
yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari
internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan
semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler
dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di
pasaran ataupun negara berkembang.
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai
berikut :
1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
2. Menambah kemampuan jelajah (roaming)
3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
4. Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu :


1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.

Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat
melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on
demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat
memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV.
Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video
streaming lainnya.

Perkembangan 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering
disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk
internet yang dapat dibawa ke mana saja. Pada saat ini ada dua cabang dari
pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile
Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code
Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2).
Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput
yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang
memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh
spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan
berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency
slot. Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi
dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan
layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2
lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah
didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan
3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui
kegagalan.
Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G
berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:
1. Dukungan pemerintah.
Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah
Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan
insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea
Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router
terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan
infrastruktur.
2. Kultur masyarakatnya.
Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu
banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti
download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT
Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music.
Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang
diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan
bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal
miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan
handset N73.
3. Keragaman layanan konten.
Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan
konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut
iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

Dalam perkembangannya teknologi 3G dapat dibagi menjadi dua tahap,


yaitu sebagai berikut :
1. Secara evolusioner
Standar IMT-2000 menerapkan 2 macam evolusi ke 3G, yaitu:
 Dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000).
 Dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE).
2. Secara revolusioner
Ini adalah standar IMT-2000 yang memerlukan alokasi spektrum yang
baru, sebagai contoh IMT-DS (W-CDMA) karena saluran yang diperlukan
cukup luas (5MHz), dan TMT-TC (TD-SCDMA/UTRA TDD) ditambah
dengan IMT-FT (DECT) karena memerlukan frekuensi TDD.

Evolusi Menuju 3G
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju
penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama
yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah
dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G
pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam
bidang telekomunikasi.
Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G
sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari
jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data
suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada
permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi.
"2.5G" (Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode,
telepon berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut
juga High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan
paket radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau
GPRS) diciptakan untuk menyediakan beberapa fungsi utama seperti jaringan 3G,
tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan
untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk
pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.

Kemajuan 3G
1. Teknologi generasi tiga setengah (3.5G)
Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari
teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang
lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi
multimedia seperti akses internet dan video sharing.
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :
 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband
CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
 Wireless Broadband (WiBro)
WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi
Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu
men-deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan
transfer data mampu mengungguli kecepatan transfer data berplatform
HSDPA yang memiliki kemampuan men-deliver data hingga 14 Mbps.
2. Teknologi generasi keempat (4G)
Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki
tahap uji coba. Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan
teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term
Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra
Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk
membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G
yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan
pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam
keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang
mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced
yang disebut teknologi generasi keempat (4G). Salah satunya di Jepang
dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan
tenaga hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi
generasi ke 4.
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :
 UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000 1xEV-DO Revisi
C.
 UMTS Revisi 8 atau 3GPP LTE (Long Term Evolution).
UMTS Revision 8 masih dalam pengembangan oleh 3GPP (3rd
Generation Partnership Project) dengan target kecepatan rata-rata
download 100 Mbit/s,dan kecepatan rata upload 50 Mbit/s sehingga
mendukung semua jaringan berbasis IP. LTE akan mulai
dikomersialkan mulai tahun 2009.
 WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
WiMAX mempunyai kemampuan dalam transfer data jarak jauh secara
wireless, akses point to point untuk dukungan penuh akses mobile
phone, sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband
dengan kabel dan DSL.
Gambar 5 Perkembangan teknologi 1G hingga 4G

Arsitektur Jaringan 3G (GSM)

Gambar 6 Arsitektur jaringan 3G (GSM)

Jaringan telekomunikasi sekarang sudah berkembang demikian pesat, jika


dahulu handphone masih menggunakan teknologi 2G yang mengusung teknologi
GPRS / EDGE untuk paket data transfer, sekarang jaringan seluler sudah beranjak
dari jaringan 3G (UMTS) ke 3,5G (HSDPA)  lalu 4G yang akan dirilis beberapa
operator dengan teknologi WiMAX di tahun 2010 ini. Disamping WiMAX, 4G
juga diramaikan dengan pesaingnya yaitu LTE.
Lalu bagaimana system kerja jaringan 3G ini, pertama MS (mobile station)
akan selalu berkomunikasi dengan Node B atau RBS atau BTS (dalam bahasa
2G), sekumpulan Node B ini akan di handle oleh RNC (Radio Network Controler)
yang fungsinya adalah untuk mengcover MS jika terjadi handover ke Node B lain
yang masih dalam satu RNS. Sauatu kumpulan Node B yang di handle oleh RNC
ini disebut RNS (Radio Network Subsystem). Sampai disini jika ada proses dari
mobile station untuk proses call setup maka akan di sambungkan dengan MSC
(Mobile Switching Center) dan jika pelanggan MS menginginkan koneksi Internet
maka dari RNC tadi akan di sambungkan lagi ke arah SGSN dan GGSN. SGSN
merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsi
SGSN adalah sebagai berikut :
• Mengantarkan packet data ke MS
• Update pelanggan ke HLR
• Registrasi pelanggan baru

GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke


jaringan paket data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas
internetworking dengan eksternal packet-switch network dan dihubungkan dengan
SGSN via Internet Protokol (IP). IMS merupakan komponen utama untuk
mendukung konvergensi layanan. Teknologi ini didisain untuk mengisi gap antara
telekomunikasi tradisional dan teknologi internet. IMS dirancang untuk
memberikan sejumlah fungsi yang dibutuhkan untuk mendukung layanan berbasis
IP melalui jaringan bergerak dan nirkabel. IMS secara spesifik dirancang untuk
mendukung layanan multimedia yang bersifat real-time seperti video telephony,
video conference, dan push services. Dalam dunia kovergensi, IMS memainkan
peran penting dimana dengan bantuan SIP, IMS dapat memberikan layanan
berbasis IP seperti VoIP, video conference, IPTV, dan layanan multimedia
lainnya. SIP merupakan salah satu signaling protocol pada IMS dimana SIP
memfasilitasi interkoneksi antara jaringan fixed dan faringan bergerak.
Sekumpulan RNC yang membawahi beberapa cluster Node B disebut
dengan UTRAN (UMTS Terestrial Radio Access Network)

Salah paham tentang 3G


Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat
umum, yaitu sebagai berikut :
1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator.
Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat
dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila,
pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang
bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa
berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz.
ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi
1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya,
teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800
Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal
Communication System).

Kelebihan Teknologi 3G
Teknologi 3G memiliki beberapa kelebihan dari generasi-generasi
sebelumnya, yaitu :
1. Kualitas suara yang lebih bagus.
2. Keamanan yang terjamin.
3. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access
dan 384 kbps untuk wide area access.
4. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna
dapat browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke
tujuan yang berbeda.
5. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang
sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
6. Roaming nasional dan internasional.
7. Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP)
dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan
asymmetric data transmission.
8. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara
maksimum bandwidth yang terbatas.
9. Support untuk multiple cell layer.
10. Co-existance and interconnection dengan satellite-based services.
11. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service
dan waktu.

Kelemahan Teknologi 3G
Kelemahan teknologi 3G adalah pengguna hanya dapat menggunakan sebatas
pada daerah jangkauan operator penyedia layanan. Kekurangan lain terletak pada
perankat yang digunakan. Jika ingin mengakses internet menggunakan layanan
3G, pengguna harus memiliki perangkat yang dilengkapi dengan teknologi 3G.

Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi 3G
(Third Generation) merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya untuk
menambah kemampuan aplikasi yang bersifat mobile. Teknologi 3G (Third
Generation) bukanlah teknologi terakhir tetapi merupakan teknologi yang akan
ditingkatan kemampuannya untuk menambah kemampuannya dalam melayani
komunikasi multimedia yang mobile dan cepat sesuai perkembangan zaman
terutama dalam masa yang serba cepat sekarang ini, dan untuk memenuhi semua
itu dibutuhkan teknologi yang bias mewakili semuanya serta dapat
mempersingkat waktu pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai