Instalasi dan Uji Troughput Modem Romantis UHP 1000 pada Sistem Komunikasi
Satelit Berbasis VSAT di PT. Pasifik Satelit Nusantara Cikarang
Ardhian Ainul Yaqin (21060112140037)1, Sukiswo, S.T, M.T (196907141997021001)2
1,2
Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H. , Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024)
746055
ardhianainul@gmail.com
1) Hub station
Hub station mengontrol seluruh operasi jaringan
komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server Network
Management System (NMS) yang memberikan akses pada
operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol
jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan
komponen-komponen perangkat lunak. Operator dapat
memonitor, memodifikasi dan mendownload informasi
konfigurasi individual ke masing-masing VSAT. NMS
workstation terletak pada user data center.
keadaan ON saat ada trafik data dan OFF saat tidak ada trafik
data.
3) Code Division Multiple Access (CDMA)
Dalam metode CDMA, tidak ada batasan dalam hal
penggunaan bandwidth ataupun waktu ketika mengirim atau
menerima data. Pelanggan dapat melakukan komunikasi
kapanpun tanpa ada delay waktu dengan bandwidth yang lebar.
Setiap stasiun bumi yang menggunakan CDMA akan memiliki
sebuah kode yang disebut Chip Code yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Sehingga jika ada sebuah stasiun bumi yang akan
menerima sinyal dari stasiun bumi lainnya, stasiun bumi
tersebut harus mengetahui chip code dari stasiun bumi yang
diterimanya tersebut.
D. Satelit (Space Segment)
Satelit atau Space segment yaitu perangkat yang hanya
dapat berfungsi sebagai pengulang sinyal (repeater ) yang
diletakkan di luar angkasa pada suatu titik orbit tertentu.
Segmen angkasa hanya dapat berfungsi sebagai pengulang
sinyal atau repeater. Repeater di sini maksudnya yaitu
melakukan pengulangan sinyal frekuensi dari stasiun bumi
pengirim (frekuensi uplink) masuk melalui input frekuensi
kemudian dilakukan penguatan oleh low noise amplifier yang
kemudian digeser agar menempati frekuensi kerja downlink
dan selanjutnya dikuatkan pada HPA yang ada pada satelit.
Yang kemudian menghasilkan frekuensi kerja downlink yang
dipancarkan kembali ke stasiun bumi. Subsistem - subsistem
yang harus dimiliki oleh satelit :
TABEL 1
Tabel frekuensi uplink dan downlink pada tiap band frekuensi
Band
L
S
C
Ku
Ka
Uplink
(GHz)
1.6
2.2
6
14
30
Downlink
(GHz)
1.5
1.9
4
11
20
Bandwidth
(MHz)
15
70
500
500
3500
Pita frekuensi satelit yang paling populer adalah C-band (46 GHz) karena sinyal pada frekuensi ini tidak terpengaruh oleh
hujan dan bebas dari interferensi sinyal-sinyal microwave
teresterial. Alokasi frekuensi pada C-band dirinci dalam
Gambar 3 dimana bandwidth satu transponder dibatasi sebesar
36 MHz dan antar transponder diberi jarak (guard band) sebesar
4 MHz pada Gambar 3b memperlihatkan alokasi frekensi dari
masing-masing transponder berikut frekuensi tengahnya,
sedangkan Gambar 3c memperlihatkan frekuensi maksimum
dan minimum dari transponder
E. Ground Segment (Stasiun Bumi)
Stasiun bumi merupakan terminal yang dapat berfungsi
pada dua arah komunikasi baik sebagai transmiter ataupun
receiver. Pengelompokan perangkat ground segment pada
stasiun bumi ini, berdasarkan penempatannya dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu indoor dan outdoor unit.
=
= +
=
=
LO Satelit
Freq. Uplink
Freq. Downlink
LO BUC
LO LNB
Freq Tx modem
Freq Rx modem
Tx Modem
Rx Modem
Freq. Uplink
6305
LO Satelit
2225
Freq. Downlink
4080
LO BUC
LO LNB
4900
5150
Freq Tx modem
Freq Rx modem
1405
-1070
Tx Modem
Rx Modem
= 6345 + 4900 =
Dan frekuensi Rx modemdiperoleh dengan persamaan berikut
=
= 6345 2225 5150 =
Didapatkan nilai frekuensi Rx modem negatif maka dalam
pengaturan modem diberikan pengaturan invers agar
mengubah nilai negatif menjadi positif.
Freq. Uplink
6345
LO Satelit
2225
Freq. Downlink
4120
LO BUC
LO LNB
4900
5150
Freq Tx modem
Freq Rx modem
1445
-1030
Tx Modem
2) Pengaturan Modem
Dalam pengaturan modem hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengatur IP address pada perangkat Personal
Computer (PC) sesuai dengan gateway modem. Gateway
modem didapatkan dari manual book modem.kemudian
membuak halaman utama modem UHP-1000 melalui web
browser dengan alamat 192.168.222.222.
Setelah memasuki halaman uama , kita pilih mode SPSCmodem (pada bagian tengah atas) . setelah itu akan terlihat pada
menu ini terdapat beberapa tab pilihan pengaturan modem yaitu
: Basic, TDM/SCPC Rx, TDM/SCPC Tx, Modulator, TLC,
ACM.
1. Basic
Pada menu Basic Settings ini digunakan untuk memilih
mode pada modem sesuai dengan kebutuhan. Bisa dalam mode
SCPC, Full Mesh, TDM/TDMA Star Hub, dan lain-lain. Dalam
percobaan ini kami memilih mode SCPC (single carrier per
channel) karena tujuan uji coba modem adalah uji troughput
pada komunikasi point to point dengan channel yang tetap.
Rx Modem
2. TDM/SCPC Tx
Pada menu TDM Tx ini digunakan untuk memasukan input
berupa frekuensi transmit modem (frekuensi uplink modem),
Symrate (symbol rate), mode S2dan FEC/MOD COD dengan
keterangan sebagai berikut :
Frekuensi (KHz) adalah frekuensi transmit modem
(frekuensi uplink modem). Pada langkah sebelumnya
telah ditentukan frekuensi uplink modem A yaitu 1445
Symrate (symbol rate) : nilai symrate ditentukan
berdasarkan bandwith yang digunakan. pada langkah
sebelumnya didapatkan symrate sebesar 27200 kSps
dengan alokasi bandwith 33 MHz , hal ini juga
berhubungan dengan bit rate yang akan didapatkan.
Mode S2 : salah satu kelenbihan modem UHP-1000
adalah terdapat mode DVB-S2 yaitu dapat menggunkan
mode ACM. Pada mode ini dapat dipilih 2 mode yang
akan digunakan pada pengaturan modem yaitu:
ACM : adaptive coding modulation. Suatu fitur yang
dapat menyesuaikan modulasi yang digunakan sesuai
dengan kondisi cuaca berdasarkan informasi yang
dikirimdari sisi penerima
CCM: constant coding modulation. Fitur ini
1
2
3
4
5
[3]
Gambar 11 Spesifikasi transmisi dan Hasil Download speed menggunakan
Aplikasi Tfgen
[4]
[5]
IV. KESIMPULAN
Dalam uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. VSAT (very Small Aperture Terminal) adalah remote
station dengan diameter antena yang kecil yang terdiri
dari perangkat ODU dan IDU. Konfigurasi hubungan
antar remote station adalah point to point dan point to
multipoint dengan satelit (space segment) sebagai
repeater.
2.
3.
4.
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
BIODATA MAHASISWA
Ardhian Ainul Yaqin (21060112140037)
lahir di Semarang pada tanggal 24
November 1992. Telah menempuh
pendidikan mulai dari MI Alkhoiriyyah 1
Semarang, Pondok Modern Darussalam
Gontor Ponorogo, dan saat ini sedang
menempuh pendidikan di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro
Semarang,
konsentrasi
Telekomunikasi angkatan 2014
Dosen Pembimbing