Sistem selular adalah sistem yang canggih, sebab sistem ini membagi suatu kawasan dalam beberapa sel
kecil. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas sehingga mencapai ke semua
bagian pada kawasan tertentu sehingga beberapa pengguna dapat menggunakan ponsel mereka secara
simultan tanpa jeda dan tanpa terputus-putus.
Definisi Selular
Pada sistem seluler, untuk menggambarkan cakupan area secara geografis digunakanlah penggambaran
heksagonal. Area inilah yang disebut sel (Cell). Mengapa bentuknya heksagonal bukan lingkaran untuk
menggambarkan sebuah sel?
Anda dapat melihat pada gambar diatas, jika anda menggambarkan sebuah sel dalam bentuk lingkaran,
maka sel satu dengan yang lainnya tidak akan dapat saling berkesinambungan dengan sempurna. Pada
sistem selular, semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu dengan yang lain sehingga kurva
heksagonal lebih mewakili, kerena cakupan area dapat tergambarkan dengan rapih serta mencakup
keseluruhan area.
Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat pada gambar dibawah ini, dimana sebuah Antena akan dapat
mengirim dan menerima sinyal pada tiga daerah yang berbeda, dimana setiap sel hanya tercakup
sebagian saja dari ketiga sel yang tercakup.
Beberapa komponen penting pembentuk sistem dari seluler adalah peralatan seluler itu sendiri seperti
Base Station Radio, Antena dan Base Station Controller yang akan mengatur lalulintas dari beberapa sel
dan saling berhubungan pula dengan jaringan telepon publik.
Jaringan di dalam Global System for Mobile Telecommunication (GSM) disusun dari beberapa entitas
fungsional yang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
A. Mobile Station
Mobile Station yang merupakan perangkat dibawa oleh pelanggan atau kata lain telepon selulernya
yang akan menerima maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari Radio transceiver, Display
dan Digital Signal Proccesor (DSP) dan kartu SIM (Subscriber Identity Module).
Dalam Global System for Mobile telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak dihubungkan
dengan ponselnya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu SIM dimasukan keterminal lain maka
pengguna akan tetap menerima panggilan dan dapat melakukan pemanggilan dari terminal tersebut
serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya.
Mobile Equipment atau Ponsel secara unik dapat dikenali dengan International Mobile Subscriber
Identity (IMEI) sedangkan kartu SIM memiliki InternationalMobile Subscriber Identity (IMSI) yang dapat
mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI tidak saling tergantung maka dapat
digunakan dalam mobilitas pribadi. Dengan kata lain kita dapat memindahkan kartu SIM ke ponsel
manapun juga.
Base Station Subsystem (BBS) merupakan peralatan yang mengendalikan hubungan antara radio dengan
mobile station. Base Station Subsystem terdiri atas dua bagian yaitu : Base Transceiver Station (BTS)
yang mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell atau daerah dan berhubungan dengan
mobile station dan Base Station Controller (BSC) yang cara kerjanya mengatur hubungan radio antara
satu dan beberapa Base Transceiver Station.
Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung antara Mobile station dengan Mobile
Service Switching Center (MSC)
C. Network Subsystem
Network Subsystem yang merupakan bagian utamanya adalah Mobile Service Switcing Center (MSC)
kegunaannya untuk melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan pengguna jaringan
bergerak atau tetap.
Mobile Service Switching Center (MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan PSTN dan ISDN.
Pensinyalan di antara entitas fungsional ini menggunakan Signaling Sistem Number 7 (SS7) yang
digunakan untuk Trunk Signaling dalam ISDN dan digunakan secara luas di jaringan umum sekarang.
Informasi mengenai Mobile Station disimpan dalam dua Location Register yang merupakan sebuah basis
data. Yang pertama adalah Home Location Register (HLR) yang berisi semua informasi administrasi dari
semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan GSM beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari
suatu Mobile Station disimpan dalam bentuk Mobile Station Roaming Number (MSRN).
Sedangkan yang kedua adalah Visitor Location Register (VLR) berisi informasi berisi administrasi terpilih
dari Home Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control pangilan dan izin bagi pengguna service
berlangganan untuk setiap pengguna.
Register lain yang digunakan untuk autentikasi dan keamanan adalah Equipment Identity Register (EIR)
yang merupakan basis data yang berisi daftar Mobile Station yang valid dalam jaringan GSM yang
teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center adalah basis data terproteksi yang
menyimpan salinan PIN (Personal Identity Number) yang digunakan untuk autentifikasi.
A. Konsep Sell
Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil
yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara
khusus. Jumlah sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang
beroperasi di daerah tersebut.
Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC
yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi
bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan sel para
pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi kendala untuk sinyal yang
dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang dimaksud adalah faktor geografis (alam).
Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh:
1. Bentuk Sel
Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan. Bentuk sel yang
terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk hexagonal dan
lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan selular, karena
dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah
pelayanan.
Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan
sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan
kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang
dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan
frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi selular.
2. Frequency Reuse
Penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda pada waktu yang bersamaan oleh
beberapa pengguna merupakan inti dari komunikasi selular.
Pada konsep frequency reuse, suatu kanal frekuensi tertentu dapat melayani beberapa panggilan
pada waktu yang bersamaan. Maka dapat dikatakan penggunaan spektrum frekuensi yang efisien
dapat dicapai. Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel, sehingga dapat
mencapai kapasitas jumlah pemakai yang besar menggunakan pita frekuensi yang efektif.
Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency carrier yang sama
untuk beberapa wilayah cakupan.
Pada gambar dapat dilihat penggunaan ulang kanal frekuensi, pada sel a yang menggunakan
kanal radio f1 mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda dengan
jangkauan yang sama pada jarak D dari sel yang sebelumnya.
Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan D/R.
Persamaan rumus di bawah ini:
D/R= 3K
Di mana : D = jarak antara BS dengan BS yang lain
R = radius sel
K = jumlah pola frekuensi
Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan spektrum frekuensi,
akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi interferensi kanal.
3. Mobilitas
Mobilitas adalah salah satu hal yang penting dari sistem komunikasi selular. Pada hal yang
berkaitan dengan mobilitas diharapkan bahwa panggilan (call) selular yang dilakukan dimanapun
dan kapanpun dalam daerah pelayanan, mampu untuk menjaga call (pembicaraan) tanpa
interupsi pelayanan atau putusnya call sementara dalam keadaan bergerak.
Handover
Pada jaringan selular diperlukan sistem yang mempunyai kemampuan untuk pindah ke
lingkungan sel lain untuk tetap menjaga kelangsungan komunikasi. Oleh karena itu jaringan
selular harus melakukan proses handover.
Handover atau yang biasa juga disebut handoff merupakan suatu proses pengalihan Radio Base
Station (RBS) apabila pengguna melakukan suatu call (panggilan) dalam keadaan bergerak dari
satu sel menuju sel yang lain. Proses ini terjadi agar pelanggan dapat mengirim atau menerima
sinyal dengan baik walaupun pelanggan sedang dalam keadaan bergerak. Proses dasar dari
terjadinya handover akan diperlihatkan pada gambar 2.4.
Proses handover ini dilakukan pada saat sebuah Mobile Station (MS) menerima sinyal yang
diterima atau dikirim lemah.
2.Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal strength hole) yang terdapat
dalam suatu sel.
Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah tidak digunakan lagi selama
waktu panggilan.
4. Roaming
Ada banyak operator-operator selular yang terdapat dalam kota yang sama, yang menggunakan
peralatan switches radio, dan cell site yang berbeda. Tetapi, subscriber didaftarkan pada satu
operator saja. Sebagai hasilnya, persetujuan antar operator-operator diperlukan untuk
memberikan pelayanan-pelayanan pada semua pelanggan dengan tidak memandang asal suatu
sumber panggilan.
Roaming dapat terjadi apabila ada sambungan (link) antara mobile switches.
Jadi, pengguna yang bergerak keluar dari daerahnya dan melakukan sebuah call (panggilan) dari
daerah asing disebut dengan roamer. Sedangkan proses dari panggilan tersebut disebut roaming.
Telepon selular atau juga disebut radio selular adalah metode yang praktis dan andal dalam
komunikasi suara dan data diantara pemakai bergerak dan diantara sistem telepon biasa . Gambar
2.6. akan memperlihatkan konfigurasi dasar dari sistem komunikasi bergerak selular yang setiap
komponennya seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Pada sistem komunikasi bergerak selular terdapat tiga bagian komponen yang utama, yaitu:
MTSO berfungsi sebagai pusat penyambungan pembicaraan dan pencatat pulsa. MTSO juga
dikenal sebagai MSC (Mobile Switching Central) dan lebih dikenal dengan sebutan “sentral”.
Dalam sistem selular terdapat satu atau lebih MTSO yang mengendalikan seluruh kegiatan
pelayanan sistem. MTSO terhubung ke PSTN melalui suatu antar muka (interface).
Panggilan dari dan ke pelanggan bergerak dihubungkan oleh dan melalui MTSO. Selain itu
MTSO juga menyiapkan signalling yang diperlukan untuk melakukan panggilan.
Base Tranceiver Station sering juga disebut dengan Radio Base Station (RBS). BTS merupakan
penghubung antar terminal pelanggan dan sentral melalui kanal frekuensi radio. Sering disebut
sebagai cell site. Untuk mencakup suatu daerah pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BTS,
tergantung jumlah sel di dalam pelayanan.
BTS terdiri dari :
a.Unit Kontrol
Unit kontrol digunakan untuk komunikasi data dengan MTSO serta data signaling dengan
Mobile Station (MS) dalam jaringan radio. Unit kontrol ini berfungsi sebagai manajemen kanal
radio, misalnya untuk menangani handoff dan untuk mengontrol level daya pancar pada base
station dan mobile unit.
b.Unit Kanal
Perangkat pemancar dan penerima akan diperlengkapi atau diberikan dalam setiap unit kanal.
Sebagian besar unit kanal adalah unit kanal bicara. Unit kanal pada suatu ketika akan berfungsi
menyalurkan panggilan, tergantung pada jumlah panggilan pada BTS yang harus dilaksanakan.
Pada saat ini terdapat berbagai teknologi dari sistem komunikasi bergerak seiring dengan
perkembangan telekomunikasi selular yang terus berjalan sampai sekarang.
Pada awalnya sistem komunikasi wireless baik cordless maupun selular yang pertama adalah
bersifat analog, kemudian akhirnya berkembang ke sistem digital yang kini terus menggeser
kedudukan sistem selular analog. Sistem selular digital berkembang dan terus disempurnakan
hingga saat ini.
Sistem FDMA merupakan teknik multiple access untuk sistem komunikasi selular analog, yaitu
dimana pengalokasian kanalnya berdasarkan dengan pembagian frekuensi. Pada sistem FDMA
pengiriman sinyal dilakukan secara simultan untuk beberapa sinyal dalam frekuensi yang
berbeda.
Alokasi frekuensi pada jaringan GSM adalah 935 MHz – 960 MHz untuk pengiriman (transmit)
dan 890 MHZ – 915 MHz untuk penerimaan (receive).
GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem analog yang ada :
3 Teknologi PCS/PCN
Teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi
bergerak generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang dikenal dengan IMT-
2000. PCS berkembang di Amerika Serikat sedangkan PCN di Eropa.
•Teknologi PCS
Teknologi PCS kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki ke generasi ke dua
setengah sebelum memasuki ke generasi ke III yang dikenal dengan FPLMTS (Future Public
Land Mobile Telecommunication System). Adapun generasi sebelumnya generasi I dan generasi
II) adalah teknologi cordless dan selular analog dan teknologi cordless dan selular digital
Walaupun pendekatan pengembangan teknologi PCN/PCS berbeda, namum mempunyai tujuan
yang sama yaitu memberikan layanan komunikasi personal yang tidak bergantung pada tempat
dan waktu (any time, any where). Tiap-tiap teknologi komunikasi bergerak dengan teknologi
digital menganggap bahwa teknologinya adalah merupakan PCS/PCN atau paling tidak
merupakan generasi awal dari PCS/PCN. Saat ini telah dikenal beberapa standar teknologi yang
merupakan generasi awal PCN/PCS, diantaranya yang berbasis teknologi selular digital (al.
GSM, DCS-1800, CDMA-IS95, D-AMPS), cordless digital (al. DECT, PHS, PACS) dan satelit
(al. Iridium, Globalstar, Odessey).
PCS direncanakan menjadi jaringan global pada milenium ke dua. Sebutan PCS sendiri dikenal
di Amerika, sedangkan di Eropa dikenal dengan sebutan PCN (Personal Communication
Network). PCS mulai dikomersialkan di US pada tanggal 23 September 1993, ketika Federal
Communications Commission (FCC) mengesahkan band frekuensi untuk PCS yaitu 1850 – 2200
MHz. PCS di Amerika merupakan pengembangan teknologi 800 MHz selular yang dikenal
dengan nama Digital AMPS (IS-54). Di Eropa PCN merupakan pengembangan teknologi sistem
telekomunikasi bergerak (Mobile Telecommunication System) generasi ke dua, yaitu Digital
Cellular Radio (GSM 900) yang bekerja pada frekuensi 900 MHz ke teknologi Digital Cellular
System (DCS 1800) yang bekerja pada spektrum frekuensi 1800 MHz.
Pengembangan PCS di Jepang mengacu pada pengembangan layanan dasar yang dikenal sebagai
personal connection ke layanan modern yang dikenal sebagai personalized services yang
mempunyai mobilitas tinggi yang menggunakan akses radio, sehingga berkembang sistem yang
disebut Personal Handy Phone (PHP) dan sekarang dikenal menjadi Personal Handy Phone
System (PHS).
PCS adalah konsep komunikasi mobile yang tinggi yang mirip dengan konsep yang dipakai pada
sistem seluler di beberapa hal. Misalnya sistem seluler mempunyai diameter sel (base stations)
sampai beberapa kilometer, PCS menggunakan jumlah sel yang lebih banyak dengan radius yang
lebih kecil (mikro sel). Radius dari sel PCS biasanya lebih kecil dari 1 (satu) kilometer.Karena
PCS dikembangkan dari teknologi digital, ini akan dengan mudah menghandle data, message,
paging dan layanan multimedia.
Dua organisasi standar Telecommunications Industry Association (TIA) dan Alliance for
Telecommunications Industry Solutions (ATIS) membentuk Joint Technical Committee (JTC)
yang diberi tugas untuk membuat standard PCS. JTC memperkenalkan PCS band ke dalam 2
group :
o Memungkinkan untuk service ke depan, syarat mutlak untuk menuju personal communications
o Sistem yang ekonomis, untuk service ke depan sistem akan menjadi semakin komplek dan
biayanya akan bertambah.
PHS adalah konsep baru sistem komunikasi yang menyediakan ekonomikal akses wireless
"anytime dan anywhere " untuk komunikasi personal. Hal-hal prinsip yang menunjang konsep
teknologi PCS/PCN telah disediakan oleh PHS yakni satu nomor untuk satu orang,
telekomunikasi dimana dan kapan saja, komunikasi bergerak dengan telepon genggam mungil
serta dengan harga dan tarif pulsa yang lebih terjangkau. Teknologi PHS juga mirip dengan
telepon cordless perumahan, tetapi menyelenggarakan feature-feature komunikasi digital
lanjutan. Fungsi ini mirip dengan seluler sistem, dapat melakukan handoff dari satu sel ke sel
yang lainnya tetapi sebatas kecepatan orang naik sepeda saja (sekitar 40 km/jam).
Konsep dari sistem PHS sebagai layanan PCS sesungguhnya adalah dapat diterapkan sebagai
home cordless phone, public service, wireless PABX dan walky talky
•Telepon cordless
Biasanya dipakai di rumah-rumah, dan cukup membantu dalam hal mobilitynya walaupun sangat
terbatas sekali (harus dekat dengan telepon fixnya).
•Wireless PBX
Digunakan sebagai telepn wireless di kantor-kantor. Sistem terdiri dari PS (personal station), CS
(cell station) dan wireless PBX. Interface wireless diantara PS dan CS distandarisasi oleh ARIB.
Feature pada aplikasi PHS pada sistem indoor adalah :
Beberapa faktor yang menjadi keunggulan PHS di Jepang adalah sebagai berikut ::
• Mempunyai skala ekonomis yang besar (7 juta pelanggan s/d Juni 1997)
• Instalasi mudah, sehingga cepat diimplementasikan
• Investasi yang efisien melelui tahapan-tahapan
• Coverage are yang luas
• Mudah dalam perawatan
• Mudah untuk merelokasi terminal
• Biaya CS dan terminall yang rendah
• Kualitas sura dan kemampuan data yang tinggi (32 kbps)
• Terminal yang kecil
• PHS INTACTS
PT INTI , PT Telkom dan JRC (Japan Radio Company) telah mengembangkan sistem dengan
berbasis teknologi PHS yang diberi nama INTACTS (INTI Telkom Advanced Cordless
Telecommunications System). INTACTS diciptakan untuk berbagai jenis aplikasi. INTACTS
untuk penggunaaan di rumah memungkinkan mobilitas dan dapat juga dibawa juga ke
lingkungan perkantoran maupun publik area yang ada base stationnya. Untuk keperluan bisnis,
INTACTS meningkatkan kemampuan panggil yang bagus bagi pekerja. Hal ini dapat
meningkatkan income dan efisiensi perusahaan. Terjadinya tumpang tindih pemasangan kabel
karena perubahan layout atau struktur organisasi dapat diminimalkan. Sistem INTACTS meliputi
sentral telepon (exchange) nirkabel, radio base station dan handset. Sentral telepon nirkabel
merupakan modifikasi dari sentral telepon kecil buatan PT. INTI dengan nterface ISDN U ke
radio base station. Interface meskipun menggunakan 2B + D, menyediakan 4 kanal suara sebagai
pengganti sistem 2 kanal, karena pemakainan sistem voice coding ADPCM 32 Kbps.
Trnsformasi sentral telepon digital kecil produk PT INTI menjadi sentral telepon nirkabel
dilakukan dengan mengembangkan perangkat lunak baru dan tambahan modul perangkat keras
baru yang disebut CSLIM (Cordless Subscriber Line Module). Modul ini kemudian dihubungkan
ke cell station. Lebih dari 192 port dapat dibuat. Bagian nirkabel antara CS dan pesawat
penerima menggunakan air interface standar PHS yang direkomendasikan oleh NTT Japan yang
disebut RCR STD-28. Sistem dihubungkan dengan PSTN melalui 4 PCM30 link (4x2 Mbps)
dengan E&M/SMFC signaling. Jenis pelayanan INTACTS relatif sama dengan telepon mobile.
INTACTS mempunyai kemampuan untuk handover, two – way calling, maupun panggilan
langsung antar pesawat penerima. Hubungan langsung internnasional dan call barring
(pembatasan hubungan) juga dimungkinkan. Perhitungan pulsa dilakukan oleh LAMA (Local
Automatic Message Accounting) yang ada pada sentral telepon tanpa kabel. INTACTS
mempunyai segmen yang berbeda dengan sistem seluler (contoh GSM dan AMPS), karena
aplikasinya memang berbeda. Sistem seluler digunakan untuk pelanggan dengan mobilitas yang
tinggi dan jarak jankau yang jauh. Sedangkan INTACTS digunakan untuk melayani pelanggan
dengan kecepatan yang lambat baik untuk aplikasi di rumah, perumahan maupun area bisnis
yang memiliki kepadatan lalu lintas (trafik) yang tinggi pada jarak lebih kecil dari 1 km dari CS
(cell station).
• Perbandingan PHS dengan Sistem Seluler
Adapun feature-feature PHS yang tidak terdapat pada sistem seluler adalah :
Handset lebih kecil dan umur operasi lebih lama, karena transmit powernya lebih kecil
CS yang lebih kecil dapat diinstal dimana saja, baik di underground shopping area, di dalam
atau di atap gedung
Handover PHS feasibel hanya untuk kecepatan terbatas
Perbandingan secara umum antara sistem seluler dengan sistem PCS dapat ditabelkan seperti
berikut ini :
Telepon seluler adalah merupakan salah satu aplikasi penggunaan teknologi telekomunikasi nir
kabel atau wirelles telecomunication yang bersifat portable. Istilah cellular sendiri didasarkan
pada penggunaan stasiun yang memiliki banyak pemancar untuk mengcover area dan
memindahkan signal telephone secara berantai yang disebut “cell”. Setiap cell umumnya mampu
mencover area seluas 48 sampai dengan 53 kilometer. Untuk menstramisikan signal – signal
pesan digunakan teknologi fiber optik atau menggunakan teknologi microwave. Inovasi
teknologi ini tak lepas dari perjalanan telepon mobil tahun 1910 yang ditemukan oleh Lars
Magnus Ericsson. Pria asal Swedia ini tak lain pendiri bisnis telekomunikasi yang kelak kita
kenal dengan Ericsson (kini Sony Ericsson). Sebelumnya Ericsson hanyalah sebuah perusahaan
kecil dengan memfokuskan bisnis pada peralatan telegraf. Telepon mobil kemudian juga dipakai
oleh Departemen Kepolisian Detroit Michigan tahun 1921. Saat itu hampir semua mobil polisi
dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang memudahkan pemantauan gerakan aparat. Sistem
operasinya menggunakan frekuensi di bawah 2 MHz. Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi
bidang telekomunikasi itu pun dimulai. Sejalan dengan penemuan komponen baru seperti
gulungan kabel dan tabung triode, para peneliti mulai merancang sebuah alat telekomunikasi
yang bisa digunakan tanpa kabel. Terlebih saat mikroprosesor yang kecil ukurannya dan
teknologi digital ditemukan. Dengan komponen ini, biaya bisa ditekan.Di Amerika sendiri,
teknologi seluler baru dikembangkan setelah Perang Dunia II. Teknologi seluler sesungguhnya
berisi sel-sel dengan berbagai macam model. Setiap sel memiliki base station dengan pancaran
pada range 900 hingga 1.800 MHz. Dari base station kemudian dipancarkan ke jangkauan area
yang bisa mencapai puluhan kilometer. Melihat celah pemanfaatan teknologi radio, kemudian
memacu berbagai perusahaan untuk melakukan bisnis di bidang ini. Di Skandinavia, Ericsson
melancarkan bisnis telekomunikasi hingga Stockholm pernah disebut sebagai kota dengan
penggunaan telepon paling gencar. Begitu halnya dengan Finlandia. Tahun 1960, Finnis Cable
Works yang semula berbisnis di bidang kabel melakukan ekspansi dan mendirikan divisi
elektronik. Bjorn Westerlund, sang presiden perusahaan itu dua tahun kemudian
mengembangkan bisnis transmisi radio. Namun baru setahun kemudian, bidang telekomunikasi
disabet untuk memperkuat jajaran bisnis elektronik. Dan di tahun 1967, Westerlund giat
mendirikan perusahaan yang kelak kita kenal dengan nama Nokia. Telepon mobile alias telepon
bergerak kemudian menjelma menjadi peralatan bagi orang- orang yang memiliki mobilitas
tinggi. Era 1970-an, di Eropa Nokia dan Ericsson menjelma menjadi sebuah perusahaan
telekomunikasi yang besar. Di Amerika, Motorola pun unjuk gigi. Telepon bergerak tadi disebut
sebagai “crude mobile phone” atau telepon mobil yang menggunakan frequency terbatas dan cell
yang kecil. Testing pertama telepon seluler modern baru dilakukan pada tahun 1970 oleh
Illionois Bell di Chicago dan baru pada pertengahan tahun 1990 dimasyarakatkan dan menjadi
alat bisnis ketika Federal Communications Commission (FCC) memberlakuakn perijinan
penggunaan teknologi wirelles telecomunication bagi masyarakat luas. Di Indonesia, liberalisasi
bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada
swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Bisa diperhatikan,
bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang dan menggantikan teknologi
seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic
mobile telephone) da AMPS (advance mobile phone system). Ketika di tahun 1980-an, teknologi
Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke Indonesia, maka para operator
pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) menghilang. Kemudian muncul
Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya
teknologi GSM lebih unggul dan berkembang pesat ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih
tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Dalam kurun
waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan
lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak
tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon
seluler dengan cara kompetisi penuh.
Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini:
b. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan
FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia
ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan
untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya
dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebua channel maka
tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu
berhenti atau handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA
c. TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu
dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap,
meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band
frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM,
yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global
sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA Traffic Channel TDMA
d. UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah system generasi ketiga
yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2
Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai
dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika
tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang
dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan
digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada
UMTS
b. Layanan sistem AMPS tida kompatibel dengan GSM, sementara GSM kompatibel
dengan layanan AMPS
c. Melalui layanan GSM seseorang tidak perlu memiliki ponsel sendiri cukup dengan
Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan membeli
SIM Card atau kartu Subscriber Identity Module. Sementara layanan AMPS
tidak menggunakan sistem kartu.
• NMT 450, Nerdic mobile telephone, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada
frekuensi 450 MHz. Standart ini di kembangkan dan digunakan oleh Negara-negara Nordic pada
tahun 1980.ahun 1985
• AMPS, Advanced mobile phone system, standart komukasi seluler analog yang bekerja pada
frekuensi 800 MHz. Standart ini dikemangkan dan digunakan pada tahun 1983.
• TACS, Total Access communicatin system , standart komunikasi seluler analog serupa dengan
AMPS hanya bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan tahun
1985.
• NMT 900, Nordic mobile telephony, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada
frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan di Negara Nordic tahun 1986.
CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi yang cukup berbeda, sehingga dalam
beberapa hal WCDMA dan CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha
yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan diantara keduanya untuk menekan biaya
dan kompleksitas bagi masa depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini.
WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang menggunakan modulasi DS-SS dan
dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone
Network (PSTN) serta dapat mengirimkan layananlayana suara, data, faksimili, ataupun
multimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan
teknik pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau kedalam slot waktu.
Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang
frekuensi tertentu (5-15 MHz). Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap
interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi
multicell, kemampuan transfer data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps
untuk area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak memerlukan sinkronisasi
antar BTS, memiliki biaya infrastruktur yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive
serta deteksi multiuser.
2. Frekwensi Hoping yaitu mengkopi carrier radio dari frekuensi ke frekuensi dalam beberapa
detik. Gambar 5. spectrum sinyal frekuensi
CDMA membutuhkan tingkatan sinkronisasi yang tinggi antara Base Station. Kode digital yang
diassign untuk masing-masing pemakai, CDMA menambahkan suatu spesial kode
(Pseudorandom Noise) pada signal yang berulang setelah waktu yang tertentu. Antara Base
Station dalam satu sistem dibedakan dengan trasmisi yang berbeda kode dari waktu yang
diberikan. BS mengirim versi time offset (waktu pengganti) dengan psendorandom number yang
sama. Untuk menyakinkan bahwa time offset menggunakan remain unik masing-masing, CDMA
BS harus tetap sinkron dengan time reference yang umum. Bahasa masing-masing pasangan
menjadi FILTER. Kita dapat terus menambahkan pasangan yang berbicara dalam bahasa yang
berbeda sampai batas background noise (interferensi dari user lain). Dengan pengontrolan
volume suara/signal strength dari seluruh untuk tidak melebihi dari yang dibutuhkan,maka kita
akan mendapat banyak user per-carrier. jumlah maksimum user per-cerrier tergantung pada
jumlah aktifitas masing-masing carrier tergantung kepada jumlah aktifitas masing-masing carrier
dan hal ini tentunya tidak pasif. Pada CDMA voise dan data ditransmisikan dengan carrier
1,25Mhz. Jumlah cannel yang dibutuhkan pada masing-masing cell site tergantung pada:
a. Jumlah trafik
b. Data
c. Soft Handoff dari sistem
Struktur kanal pada CDMA 2000 1X terbagi menjadi dua arah dari BS ke MS. kanal fisiknya
dibedakan menjadi kanal dedicated dan common. Dedicated Physical Channel (DPHCH)
merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi yang sifatnya point to point
antara BS dan MS. Sedangkan common physical channel (CPHCH) merupakan kumpulan semua
kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to point, multi point antara BS dan
MS. Kanal CDMA terdiri dari ”LOGICAL CHANNEL” sebagai berikut:
a. Kanal Trakfik Forward.
Kanal trafik ini membawa (carry) Phone call yang sesungguhnya dan membawa voice dan power
control informasi MS dari BS ke pesawat pelanggan.
Forward channel meliputi power control dan power bit control yang berfungsi untuk meminta
MS untuk menaikkan atau menurunkan daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel
sebesar 20 ms yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channelnya 1.25 ms. Tiap power
control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan dari reverse fast powernya
adalah 800 bps.
• fungsi dari forward channel
1. F-PICH (Forward Pilot Channel)
a) Mengirimkan sinyal yang diterima oleh MS ke pilot channel
b) Menyediakan channel gains dan phase estimation
c) Mendeteksi multi-path signals
d) Menerima cell forward channel dan handoff
2. F-TDPICH (Forward Transmit Diversity Pilot Channel)
a) Bekerja bersama-sama dengan F-PICH
3. F-ATDPICH (Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel )
a) Beam shaping
b) Supporting the application of a smart antenna
Fungsi R-ACH,R-FCH,R-SCCH dama seperti pada IS-95. fungsi dari Reverse Pilot Channel(R-
PICH) untuk menginisialisasi sinyal, tracing, reverse coherent demodulation, power control
measurement.
c.Kanal Pilot
Kanal Pilot sering disebut dengan Up dan Down link. Digunakan oleh pesawat pelanggan untuk
mendapatkan inisial sistem sinkronisasi dan membedakan cell site yaitu mengenal dan
mensinkronkan kode generator yang dikirim dari BTS. Setiap sektor dari masing-masing call site
memiliki kanal pilot yang unik. Kanal pilot pada MS juga menyediakan time, frekuensi dan
phase tracking signal dari cell site.
d.Kanal Sync
Menyediakan MS dengan network information yang berhubungan dengan identifikasi cell site,
pilot transmit power dan cell set PN Offset dengan informasi tersebut, MS dapat menetapkan
sistem time sesuai dengan level transmit power yang digunakan untuk memulai suatu call.
e.Kanal Paging
Menyediakan komunikasi BS ke MS.dari kanal ini BS dapat mempaging MS dan dapat
mengirim call set-up dan penempatan kanal trafik informasi.
f.Kanal Access
Menyediakan komunikasi dari MS ke BS ketika MS tidak menggunakan areal trafik. Kanal
access hanya terdapat direverse link. Areal access digunakan pada permukaan call dan juga
untuk merespon paging, order dan permintaan registrasi.
tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga
menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan.
2) CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang
berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3) Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit
dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand
by.
4) Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini
disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada
frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun
konfigurasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat
rendah. Selain itu CDMA-2000(1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan
membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih
sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
5) CDMA-2000(1X) dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM
9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data
melalui internet.
• CDMA2000
Karena CDMA2000 merupakan pengembangan langsung dari generasi sistem CDMA
sebelumnya yang telah teruji, ia menawarkan layanan 3G paling cepat, paling mudah, dan paling
hemat biaya. Selagi semua teknologi 3G (CDMA 2000, WCDMA dan TD-SCDMA) terus
berkembang, CDMA2000 melangkah lebih maju dalam pengembangan produk dan dalam
perluasan dan penerimaan pasar. Jaringan komersial CDMA2000 pertama telah diluncurkan
Korea Selatan pada awal 2001, dan telah melayani lebih dari satu juta pelanggan (pada
September 2001), dengan angka perkiraan yang makin meningkat pada akhir 2001 dan 2002.