|
Komponen gelombang yang dating dari depan kendaraan disebut pergeseran Doppler positif
(nilai maximum = f
d
) sedangkan yang datang dari belakang kendaraan disebut pergeseran
negative (nilai maximum f
d
)
Contoh
Kecepatan kendaraan 60 km/jam, besarnya frekuensi 900 Mhz, besarnya pergeseran Doppler
maksimum adalah 53 Hz.
= (60 x 1000) : 0,33 x 60 x 60 = 53 Hz
Sehingga perubahan frekuensi atau kecepatan, secara proporsional akan menghasilkan perubahan
pada f
d
.
Penjelasan tersebut menunjukkan variasi selubung (envelope) dan phase dan signal yang
diterima diterima oleh mobile yang bergerak pada saat carrier murni tanpa modulasi dipancarkan
oleh base station.
frekuensi yang terpancar di dalam suatu bandwidth perlu dipertimbangkan .Jika frekuensi-
frekuensi tersebut sama-sama menutup, kemudian perbedaan alur propagasi di dalam medium
multipath memiliki panjang yang hampir sama untuk kedua komponen, maka amplitudo dan
variasi atau penambahan phase mereka hampir sama Hal tersebut adalah kasus pada
narrowband Jika separasi antar frekuensi mengalami kenaikan, maka perilaku antara
frekuensi yang satu dengan lainnya tidak ada korelasmya Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan pergeseran phase dari alur transmisi yang dilalui kedua frekuensi tersebut.
Gambar 1 16 Power spectral density function of an RF carrier caused by rayleigh fading
Gambar 1.17 Power spectrum density function for thee principal path delays
Jauh dekatnya korelasi antar frekuensi tergantung pada besarnya penyebaran perlambatan
waktu (time delay), pergeseran phase muncul sebagai akibat dari panjang akar atau
lintasan yang sangat panjang Untuk penyebaran delay yang besar phase dan komponen-
komponen yang datang bervariasi sampai beberapa radian, walaupun separasi antar
frekuensi tersebut cukup kecil Jika signal yang menduduki suatu bandwidth lebih besar
daripada komponen spectral, melalui cara yang serupa akan timbul distorsi, sehingga
amplitudo dan phase dari berbagai komponen spektral dari signal yang diterima tidak sama
dengan amplitudo dan phase pada saat dikirim fenomena itu disebut sebagai frequency
selective fading
1.18 Typical scattered power profile in suburban environment
Gambar 1.17 mencoba untuk menjelaskan situasi Dari gambar tersebut terdapat tiga
kernungkinan fungsi Rayleigh power spectral density. Waktu perlambatan tergantung pada
masing-masing komponen spectral, walaupun secara prinsip jarak setiap penghambur sangat
menentukan besarnya delay lintasan (path delay) Seluruh scatter atau penghambur
mempunyai sumber signal yang sama yaitu base station, karenanya signal didistribusikan
diantara tiga hal dalam prakteknya, situasi sama dengan yang diperlihatkan gambar 1.18
Pergeseran Doppler dan setiap komponen tetap sama sedangkan selubung spektralnya
dipengaruhi oleh lingkungan
Total signal
level
1.6. Spectral Efficiency
Efisiensi spektral di dalam sistem radio bergerak cellular dapat diukur melalui dua cara.
Pertama adalah jumlah kanal voice per megahertz per kilometer kuadrat. Di dalam sistem
FDMA, pengertian jumlah kanal radio per megahertz bandwidth yang dialokasikan, lebih
mudah dimengerti. Berapa kali kanal yang sama dapat digunakan di dalam area layanan
tergantung pada susunan cluster seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kedua, efisiensi
spectral juga dapat didefinisikan berdasarkan intensitas trafik yang dapat berikan oleh
jaringan, sehingga memberikan difinisi alternatif . Jumlah Erlang per megahertz per
kilometer kuadrat. Hal ini dapat mengukur kuantitas trafik pada satu kanal voice atau group
kanal voice per unit waktu Besarnya trafik yang dapat ditangani oleh spektrum frekuensi
yang dialokasikan dalam suatu wilayah tergantung pada ukuran cell.
1.6.1. Traffic intensity and Grade of Service
Panggilan telepon dibuat oleh customer sesuai dengan kebiasaannya, keperluannya, atau
kaitannya dengan bisnis* Kebanyakan customer melakukan panggilan sesuai dengan pola
variasi sepanjang hari, dan perangkat jaringan telepon harus mampu memenuhi kebutuhan
maximum dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya disebut sebagai jam sibuk, yang
oleh operator telepon merupakan salah satu bahan masukan untuk keperluan perencanaan
jaringan. Faktor-faktor dasar yang berkaitan dengan demand (kebutuhan), adalah call
attemp rate, call holding time , jumlah kanal dan Grade Of Service (GOS)* Hasil dari
kedua faktor pertama adalah merupakan "offered traffic", yang menunjukkan lamanya
waktu yang oleh sejumlah pelanggan diinginkan untuk menduduki saluran. Besarnya beban
yang menduduki satu kanal atau trunk disebut satu Erlang; satu erlang menunjukkan
pendudukan sirkuit selama satu jam, dengan demikian bisa dikatakan bahwa 1 erlang = 1
call-jam/jam .
Bisa juga, kepadatan trafik maksirnum di dalam satu kanal disebut satu erlang.
Persamaan trafik dapat ditulis sbb :
Trafik - n.1/3600 Erlang
Dimana :
n = Jumlah panggilan dalam satu jam T = Waktu/durasi panggilan rata-rata (dalam detik)
Grade of Service (GOS) adalah besarnya probabiiitas/kemungkinan terjadinya kegagalan
panggilan karena kongesti saluran/kanal,.
Misalnya, GOS 1% artinya dalam setiap 100 panggilan terdapat 1 panggilan yang gagal
(blocking call).
GOS digunakan untuk menentukan tingkat kongesti yang dijumlahkan dalam dimensioning
suatu network. Untuk mengetahui jumlah kanal, diperlukan asumsi trafik perpelanggan trafik
per pelanggan didefinisikansebagai jumlah waktu rata-rata satu pelanggan melakukan
panggilan dalam jam paling sibuk Atau dapat dirumuskan :
Trafik per pelanggan = Traffik total (offered load) : Jumlah pelanggan.
Besarnya offered load dapat dicari melaiui tabei Erlang B.
1.6.2 Calculation of Spectral Efficiency
Jika dilihat dari banyaknya kanal per megahertz per kilometer kuadrat, maka efisiensi
spkertral dapat didefinisiakn sbb:
a
=jumlaha kanal yang dapat digunakan /total bandwidth x cluster area
Dengan berasumsi bahwa ukuran cell sama atau uniform dan di dalamcluster terdapat N
cell, setiap cell mempunyai radius R, maka pernyataan diatas dapat dmyatakan
dalampersamaan berikut:
(1.8)
Dimana F
b
adalah protected voice coding bit rate (jumlah bit rate voice + bit bit proteksi),
dan C
i
adalah Carrier to Interface ratio. Hasil dari persamaan tersebut memperlihatkan
secara langsung kaitannya dengan banyaknya cell dalam setiap cluster (ukuran cluster)
akan tetapi akan lebih menonjolkan hubungannya dengan carrier to interface ratio (C/I).
Faktor lain yang harus dipikirkan adalah bagaimana hubungan antara forward error
correction (FEC) dan C
i
ratio , karena barangkali error correction diperlukan pada C
i
ratio
yang lebih kecil.
1.6.3. Access Efficiency
yang dibahas dalam hal ini dalah jumlah kanal yang digunkan untuk keperluan kanal voice ,
efisiensi dinyatakan dalam jumlah erlang per megahertz per kilometer kuadrat , yang hampir
sama dengan faktor
s
. Untuk membebani setiap kanal , harus menggunakan suatu bentuk
multiaccsess dan di asumsikan lebih banyak user dari pada jumlah kanal. Untuk mengetahui
besarnya accsess efficiency
a
dapaty dihitung melalui persamaan berikut :
a
=
(1.9)
Dalam FDMA diperlukan guard band antar kanal yang saling berdekatan , dan juga untuk
keperluan kanal kontrol. Jadi jelasnya
a
selalu lebih kecil dari 100% sehinggan terdapat
loss effeciency.
Untuk TDMA , efficiency tergantung pada berapa jumlah bit didalam satu time frame
yang digunakan untuk pesan dan beberapa overhead . Untuk Setiap group kanal efisiensi
spektrumnya dinyatakan dengan formula sbb:
a
=
(1.10)
dimana
a
=
x 100 %
Sayangnya , kebanyakan setiap time slot didalamnya sudah memuat error protection bits ,
tail bits ,training squences , dan guard space , sehingga dengan menggunakan formula (1.10)
tidak akurat lagi . Untuk itu , indikasi yang lebih akurat dari access efficiency digunakan
formula alternatif sbb:
a
=
(1.11)
Dimana bit rate kanal voice = 13kbps dan group bandwidth yang digunakan = 270,833
Kbps .
Jadi
a
=
x 100% = 38 %
Dari contoh diatas terlihat bahwa , terdapat loss efficiency , sebab ada beberapa bit yang
digunakan untuk keperluan lain selain kanal voice , akan tetapi hal tersebut sangat
diperlukan untuk perlindungan dan keamanan data yang dikirimkan , sehingga walaupun
ditinjau dari segi efisiensi spektrum berkura,ng namun ada keuntungan lain yang sangat
penting .
Sedangkan i dalam sistem narrow band TDMA , dipasah-pisahkan menjadi beberap
spektrum sesuai dengan prinsip FDMA (TDMA / FDMA ) . Sehinggan setiap carrir dengan
lebar band yang telah ditentukan dibagi-bagi menjadi satugroup kanal. Dengan demikian
Accsess efficiency harus dimodifikasi dengan formula :
a
=
(1.12)
dimana bandwidth per frame = B
F
jumlah carrier =NC , dan lebar band (bandwidth ) sistem
= Bw
a
=
(1.13)
dalam GSM , dimana Bf= 200 KHz NC= 125 dan bandwidth = 25 MHz (double untuk
duplex).
a
=
Sehingga terlihat , bahwa di dalam narrowband TDMA seolah-olah tidak loss efficiency .
Di dalam TACS , Bf = 25 KHz , NC = 1000 , BW = 25 access efficiency kelihatannya 100
%.
Dari kedua contoh tersebut kelihatannya tidak ada loss efficiency , namun kenyataannya
tidak demikian , sebab ada beberapa kanal yang digunakan sebagai kanal kontrol.
1.6.4 Overall efficiency
Overall efficiency adalah merupakan hasil perkalian spektarl efficiency dan access
efficency , sehingga dirumuskan :
0
=
s x
a
jika diperoleh access efficiency (
a
) 100 % , maka overall efficiency tergantung pada
spektral efficiency (
s
). Formula
s
telah diberikan pada persamaan (1.8) , ini adalah
formula pendekatan sebab dalam persamaan tersebut belum memperhitungkan loss
performansi yang berkaitan dengan FEC . Demikian juga dalam narrowband TDMA ,
access efficiency adalah tidak 100 % , sebab harus memperhitungkan adanya seluruh
overhead di dalam algoritma speech , coding , dll. Sehingga loss efficiency selalu ada
.Dengan demikian formula dasar
s
memperlihatkan keterbatasa-keterbatasan yang nyata
dalam sistem radio cellular , yaitu :
Bandwidth voice atau bit rate . Saat inin , dalam teknologi digital mempunyai level yang
sepadan dengan analog.
Carrier to- cochannel interference yang lebih baik .Dengan Ci yang kecil dapat
memperbaiki efisiensi (setiap penurunan 6 dB = 40 % perbaikan efisiensi ) . Dalam
teknologi digital ci yang kecil dimungkinkan.
Memperkecilukuran cell akan memberikan keuntungan nyata . Pengontrolan power pada
base station dan mobile transmitter melalui kontrol digital memungkinkan ukuran cell yang
lebih kecil.
1.7 Interferensi
Interferensi merupakan suatu ganguan yang dimungkinkan didalam sistem komunikasi radio
. Didalam sistem telekomuniksi bergerak cellular , ganguan interferensi dapat dibedakan
menjadi :
Cochannel interference (frequency reuse interference).
Adjacent-Channel interfrence (interferensu dari kanal yang berbatasan / berdekatan.
Interference from other system (interferensi dari sistem lain.
Masing masing jenis interferensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Cochannel Interference ( Frequency Reuse Interference)
Interferensi ini dapat terjadi oleh beberapa sebab akan tetapi yang paling menentukan
menjadi sebab terjadinya interferensi jenis ini adalah berasal dari cell-cell yang
menggunakan frekuensi yang sama (Cochannel cell)
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut
Gambar 1.19 co channel interference from six nterferer
Interferensi ini tidak selalu dialami oleh user akan tetapi terjadi secara temporer .
Bila iterferensi ini terjadi maka akan menutup (memblok) kanal sehingga akan sangat
menggangu user . di dalam sistim AMPS cell-cell yang berdekatan dilengkapi dengan
peralatan SAT (Supervisory Audio Tones ) yang berbeda ( berkisar 6 KHz) yang
du=igunakan untuk mengidentifikasi carrier yang asing (foreign carrier). Tone tersebut
memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan control akibat cochannel atau adjcent
channel interference.
Didalam sistem analog . interferensi ini sudah dianggap menggangu apabila
CARRIER to INTERFERER RATIO lebih kecil dari 18 dB. Sedangkan didalam sisitem
digital bisa lebih kecil lagi (kira-kira 11dB).
Di lingkungan multipath rendah (low multipath environments) atau hendheld dalam
kondisi diam (stasionary handheld) problem yang dialami biasannya hanya dari rendahnya
level penerimaan. Besar kecilnya level tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
operasi di dalam lingkungsn yang banyak kemungkinan terjadi ganguan interferensi.
Untuk mengatsai problem interferensi tersebut di dalam sistem AMPS DETECTION
FOREIGN SAT codes secara temporer melakukan blocking terhadap kanal-kanal yang
tidak digunakan.Dengan demikian kanal-kanal yang kemungkinan menimbulkan
interferensi dapat dikurangi. Disamping itu kemungkinan terjadinya cross talk dan call
dropout juga dapat ditimbulkan oleh co channel cell interference .
Interferensi Cochannel biasanya terjadi pada tempat-tempat (site) yang tinggi
,misalnya bpenggunaan handheld di puncak-puncak gedung yang tinggi atau kendaraan
yang sedang ba=erada pada dataran tingi. Kenaikan kapasitas akan dapat meningkatkan
penggunaan frequency reuse , sehingga kemungkinan terjadi ya problem interferensi juga
semakin meningkat . Dengan demikian harus dicarikan jalan pemecahan untuk mengatasi
meningkatnya kemungkinan terjadinya interferensi sejalan dengan peningkatan penggunaan
frekuensi reuse atau peningkatan kapasitas sistem.
Adjacent- Channel Interference ( interferensi dari kanal yang berdekatn ).
Bentuk lain dari interferensi yang kemungkinan dapat terjadi didalam sistem radio cellular
adalah Adjacent Channel Interference yaitu interfrensi yang disebabkan oleh pengaruh
dari frekuensi kanal yang berdekatan . untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar
berikut :
Adjacent interference dapat menimbulkan kerusakan atau kehilangan data dan dapat
menimbulkan call failure khususnya dalam sistem AMPS dan TACS (Total Access).
Adjacent channel interference dapat diatasi dengan cara perencanaan frekuensi yang benar
misalnya dengan CELL PLANS atau cell planing dengan perencanaan cell yang benar maka
problem interferensi antar cell dapat diperkecil.
Intereferensi ini juga bisa terjadi pada base station yang menggunakan frekuensi kanal
yang berdekatan , dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya incoming call failure
rates.
Ada dua cara yang paling efektif untuk mengatasi Adjacent Channel Interference
yaitu kyang pertama dengan mengatur kemkringan (sudut pancar) antena dan yang kedua
mengurangi kletinggian antena . Cara ini dapat membatasi bidang pancaran dengan tidak
banyak mengurangi besarnya level penerimaan terutama untuk pesawat penerima yang
lokasinya berdekatan.
Interference from other System (interferensi dari sistem lain )
Interferensi jenis ini disebabkan oleh sistem lain atau cellular lain hyang mempunyai alokasi
frekuensi sama atau berdektan . Misalkan saja diasumsikan bahwa di dalam satu area atau
dua area yang berdekatan .
Gambar 1.20 Adjacent channel interference
Adjacent Interference dapat menimbulkan kerusakan atau kehilangan data dan dapat
menimbulkan call failure khususnya dalam sistim AMPS dan TACS (Total Access).
Adjacent-Channel Interference dapat diatasi dengan cara perencanaan frequensy
yang benar misalnya dengan CELL PLANS atau cell planning, dengan perencanaan cell
yang benar maka problem interferensi antar cell dapat diperkecil.
Interferensi ini juga dapat terjadi antara base station yang menggunakan frekuensi kanal
yang berdekatan, dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya incoming-call (to the
mobile) failure rates.
Ada dua cara yang paling efektif untuk mengatasi Adjacent-Channel Interference
yaitu yang pertama dengan mengatur kemiringan (sudut pancar) antena dan yang kedua
mengurangi ketinggian antena. Cara ini dapat membatasi bidang pancaran dengan tidak
banyak mengurangi besarnya level penerimaan terutama untuk pesawat penerima yang
lokasinya berdekatan.
Interference From Other System (Interferensi dari sistim lain).
Interferensi jenis ini disebabkan oleh sistem lain atau cellular lain yang mempunyai alokasi
frekuensi sama atau berdekatan. Misalkan saja diasumsikan bahwa di dalam satu area atau
dua area yang berdekatan
Dimana Fb adalah protected voice coding bit rate (jumlah bit rate voice + bit bit proteksi),
dan C
i
adalah Carrier to Interface ratio. Hasil dari persamaan tersebut memperlihatkan
secara langsung kaitannya dengan banyaknya cell dalam setiap cluster (ukuran cluster)
akan tetapi akan lebih menonjolkan hubungannya dengan carrier to interface ratio (C/I).
Faktor lain yang harus dipikirkan adalah bagaimana hubungan antara forward error
correction (FEC) dan C
i
ratio , karena barangkali error correction diperlukan pada C
i
ratio
yang lebih kecil.
1.6.3. Access Efficiency
yang dibahas dalam hal ini dalah jumlah kanal yang digunkan untuk keperluan kanal voice ,
efisiensi dinyatakan dalam jumlah erlang per megahertz per kilometer kuadrat , yang hampir
sama dengan faktor
s
. Untuk membebani setiap kanal , harus menggunakan suatu bentuk
multiaccsess dan di asumsikan lebih banyak user dari pada jumlah kanal. Untuk mengetahui
besarnya accsess efficiency
a
dapaty dihitung melalui persamaan berikut :
a
=
(1.9)
Dalam FDMA diperlukan guard band antar kanal yang saling berdekatan , dan juga untuk
keperluan kanal kontrol. Jadi jelasnya
a
selalu lebih kecil dari 100% sehinggan terdapat
loss effeciency.
Untuk TDMA , efficiency tergantung pada berapa jumlah bit didalam satu time frame
yang digunakan untuk pesan dan beberapa overhead . Untuk Setiap group kanal efisiensi
spektrumnya dinyatakan dengan formula sbb:
a
=
(1.10)
dimana
a
=
x 100 %
Sayangnya , kebanyakan setiap time slot didalamnya sudah memuat error protection bits ,
tail bits ,training squences , dan guard space , sehingga dengan menggunakan formula (1.10)
tidak akurat lagi . Untuk itu , indikasi yang lebih akurat dari access efficiency digunakan
formula alternatif sbb:
a
=
(1.11)
Dimana bit rate kanal voice = 13kbps dan group bandwidth yang digunakan = 270,833
Kbps .
Jadi
a
=
x 100% = 38 %
Dari contoh diatas terlihat bahwa , terdapat loss efficiency , sebab ada beberapa bit yang
digunakan untuk keperluan lain selain kanal voice , akan tetapi hal tersebut sangat
diperlukan untuk perlindungan dan keamanan data yang dikirimkan , sehingga walaupun
ditinjau dari segi efisiensi spektrum berkura,ng namun ada keuntungan lain yang sangat
penting .
Sedangkan i dalam sistem narrow band TDMA , dipasah-pisahkan menjadi beberap
spektrum sesuai dengan prinsip FDMA (TDMA / FDMA ) . Sehinggan setiap carrir dengan
lebar band yang telah ditentukan dibagi-bagi menjadi satugroup kanal. Dengan demikian
Accsess efficiency harus dimodifikasi dengan formula :
a
=
(1.12)
dimana bandwidth per frame = B
F
jumlah carrier =NC , dan lebar band (bandwidth ) sistem
= Bw
a
=
(1.13)
dalam GSM , dimana Bf= 200 KHz NC= 125 dan bandwidth = 25 MHz (double untuk
duplex).
a
=
Sehingga terlihat , bahwa di dalam narrowband TDMA seolah-olah tidak loss efficiency .
Di dalam TACS , Bf = 25 KHz , NC = 1000 , BW = 25 access efficiency kelihatannya 100
%.
Dari kedua contoh tersebut kelihatannya tidak ada loss efficiency , namun kenyataannya
tidak demikian , sebab ada beberapa kanal yang digunakan sebagai kanal kontrol.
1.6.4 Overall efficiency
Overall efficiency adalah merupakan hasil perkalian spektarl efficiency dan access
efficency , sehingga dirumuskan :
0
=
s x
a
jika diperoleh access efficiency (
a
) 100 % , maka overall efficiency tergantung pada
spektral efficiency (
s
). Formula
s
telah diberikan pada persamaan (1.8) , ini adalah
formula pendekatan sebab dalam persamaan tersebut belum memperhitungkan loss
performansi yang berkaitan dengan FEC . Demikian juga dalam narrowband TDMA ,
access efficiency adalah tidak 100 % , sebab harus memperhitungkan adanya seluruh
overhead di dalam algoritma speech , coding , dll. Sehingga loss efficiency selalu ada
.Dengan demikian formula dasar
s
memperlihatkan keterbatasa-keterbatasan yang nyata
dalam sistem radio cellular , yaitu :
Bandwidth voice atau bit rate . Saat inin , dalam teknologi digital mempunyai level yang
sepadan dengan analog.
Carrier to- cochannel interference yang lebih baik .Dengan Ci yang kecil dapat
memperbaiki efisiensi (setiap penurunan 6 dB = 40 % perbaikan efisiensi ) . Dalam
teknologi digital ci yang kecil dimungkinkan.
Memperkecilukuran cell akan memberikan keuntungan nyata . Pengontrolan power pada
base station dan mobile transmitter melalui kontrol digital memungkinkan ukuran cell yang
lebih kecil.
1.7 Interferensi
Interferensi merupakan suatu ganguan yang dimungkinkan didalam sistem komunikasi radio
. Didalam sistem telekomuniksi bergerak cellular , ganguan interferensi dapat dibedakan
menjadi :
Cochannel interference (frequency reuse interference).
Adjacent-Channel interfrence (interferensu dari kanal yang berbatasan / berdekatan.
Interference from other system (interferensi dari sistem lain.
Masing masing jenis interferensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Cochannel Interference ( Frequency Reuse Interference)
Interferensi ini dapat terjadi oleh beberapa sebab akan tetapi yang paling menentukan
menjadi sebab terjadinya interferensi jenis ini adalah berasal dari cell-cell yang
menggunakan frekuensi yang sama (Cochannel cell)
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut
Gambar 1.19 co channel interference from six nterferer
Interferensi ini tidak selalu dialami oleh user akan tetapi terjadi secara temporer .
Bila iterferensi ini terjadi maka akan menutup (memblok) kanal sehingga akan sangat
menggangu user . di dalam sistim AMPS cell-cell yang berdekatan dilengkapi dengan
peralatan SAT (Supervisory Audio Tones ) yang berbeda ( berkisar 6 KHz) yang
du=igunakan untuk mengidentifikasi carrier yang asing (foreign carrier). Tone tersebut
memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan control akibat cochannel atau adjcent
channel interference.
Didalam sistem analog . interferensi ini sudah dianggap menggangu apabila
CARRIER to INTERFERER RATIO lebih kecil dari 18 dB. Sedangkan didalam sisitem
digital bisa lebih kecil lagi (kira-kira 11dB).
Di lingkungan multipath rendah (low multipath environments) atau hendheld dalam
kondisi diam (stasionary handheld) problem yang dialami biasannya hanya dari rendahnya
level penerimaan. Besar kecilnya level tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
operasi di dalam lingkungsn yang banyak kemungkinan terjadi ganguan interferensi.
Untuk mengatsai problem interferensi tersebut di dalam sistem AMPS DETECTION
FOREIGN SAT codes secara temporer melakukan blocking terhadap kanal-kanal yang
tidak digunakan.Dengan demikian kanal-kanal yang kemungkinan menimbulkan
interferensi dapat dikurangi. Disamping itu kemungkinan terjadinya cross talk dan call
dropout juga dapat ditimbulkan oleh co channel cell interference .
Interferensi Cochannel biasanya terjadi pada tempat-tempat (site) yang tinggi
,misalnya bpenggunaan handheld di puncak-puncak gedung yang tinggi atau kendaraan
yang sedang ba=erada pada dataran tingi. Kenaikan kapasitas akan dapat meningkatkan
penggunaan frequency reuse , sehingga kemungkinan terjadi ya problem interferensi juga
semakin meningkat . Dengan demikian harus dicarikan jalan pemecahan untuk mengatasi
meningkatnya kemungkinan terjadinya interferensi sejalan dengan peningkatan penggunaan
frekuensi reuse atau peningkatan kapasitas sistem.
Adjacent- Channel Interference ( interferensi dari kanal yang berdekatn ).
Bentuk lain dari interferensi yang kemungkinan dapat terjadi didalam sistem radio cellular
adalah Adjacent Channel Interference yaitu interfrensi yang disebabkan oleh pengaruh
dari frekuensi kanal yang berdekatan . untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar
berikut :
Adjacent interference dapat menimbulkan kerusakan atau kehilangan data dan dapat
menimbulkan call failure khususnya dalam sistem AMPS dan TACS (Total Access).
Adjacent channel interference dapat diatasi dengan cara perencanaan frekuensi yang benar
misalnya dengan CELL PLANS atau cell planing dengan perencanaan cell yang benar maka
problem interferensi antar cell dapat diperkecil.
Intereferensi ini juga bisa terjadi pada base station yang menggunakan frekuensi kanal
yang berdekatan , dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya incoming call failure
rates.
Ada dua cara yang paling efektif untuk mengatasi Adjacent Channel Interference
yaitu kyang pertama dengan mengatur kemkringan (sudut pancar) antena dan yang kedua
mengurangi kletinggian antena . Cara ini dapat membatasi bidang pancaran dengan tidak
banyak mengurangi besarnya level penerimaan terutama untuk pesawat penerima yang
lokasinya berdekatan.
Interference from other System (interferensi dari sistem lain )
Interferensi jenis ini disebabkan oleh sistem lain atau cellular lain hyang mempunyai alokasi
frekuensi sama atau berdektan . Misalkan saja diasumsikan bahwa di dalam satu area atau
dua area yang berdekatan .
Gambar 1.20 Adjacent channel interference
Adjacent Interference dapat menimbulkan kerusakan atau kehilangan data dan dapat
menimbulkan call failure khususnya dalam sistim AMPS dan TACS (Total Access).
Adjacent-Channel Interference dapat diatasi dengan cara perencanaan frequensy
yang benar misalnya dengan CELL PLANS atau cell planning, dengan perencanaan cell
yang benar maka problem interferensi antar cell dapat diperkecil.
Interferensi ini juga dapat terjadi antara base station yang menggunakan frekuensi kanal
yang berdekatan, dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya incoming-call (to the
mobile) failure rates.
Ada dua cara yang paling efektif untuk mengatasi Adjacent-Channel Interference
yaitu yang pertama dengan mengatur kemiringan (sudut pancar) antena dan yang kedua
mengurangi ketinggian antena. Cara ini dapat membatasi bidang pancaran dengan tidak
banyak mengurangi besarnya level penerimaan terutama untuk pesawat penerima yang
lokasinya berdekatan.
Interference From Other System (Interferensi dari sistim lain).
Interferensi jenis ini disebabkan oleh sistem lain atau cellular lain yang mempunyai alokasi
frekuensi sama atau berdekatan. Misalkan saja diasumsikan bahwa di dalam satu area atau
dua area yang berdekatan