Anda di halaman 1dari 6

1

Pendahuluan

Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini
adalah seluler. Pada tahun 1978 teknologi seluler masih dalam proses uji coba di Amerika
Serikat, namun pada saat ini jutaan orang yang sudah menggunakan piranti
telekomunikasi seluler seperti handphone, PDA dan sebagainya. Selain untuk komunikasi
suara , penggunaan jaringan seluler telah berkembang ke bentuk komunikasi data seperti
video, gambar, animasi dan teks.

Pada dasarnya teknologi seluler merupakan hasil pengembangan dari teknologi radio
yang dikombinasikan dengan teknologi telepon. Dari kombinasi ini dihasilkan teknologi
telekomunikasi seluler dengan pirantinya yang bersifat wireless (tanpa kabel), portable
(mudah dibawa) dan mobile (dapat dibawa berpindah tempat).

Untuk mengenal lebih jauh tentang teknologi seluler maka kita harus memahami konsep
dari :

Jaringan seluler

Komponen jaringan seluler terdiri


dari base station, MTSO (Mobile
Telecommunication Switching
Office) dan piranti komunikasi
seluler. Fungsi dari base station
adalah memberikan jalur hubungan
komunikasi radio dengan piranti-
piranti seluler yang berada dalam
suatu wilayah sel.

Sedangkan MTSO bertugas sebagai


pengatur lalulintas komunikasi yang
menerima dan menghubungkan
panggilan dari pengguna piranti
seluler ke jaringan PSTN (telepon rumah), memonitor kualitas sinyal komunikasi dan
mengatur perpindahan base station yang menangani komunikasi dengan suatu piranti
seluler.

Sel dan Sektor

Untuk memasang jaringan telekomunikasi seluler pada


suatu daerah maka pertama kali dilakukan pemetaan atas
daerah tersebut menjadi sejumlah wilayah kecil yang
disebut sel. Setiap sel berbentuk hexagon (segi enam)
yang saling berimpit satu sama lain membentuk pola
seperti sarang lebah yang melingkupi daerah tersebut.
1

Ukuran wilayah sel umumnya bervariasi dari radius 2 mil hingga 10 mil tergantung pada
keadaan topografi, kepadatan bangunan dan tingkat keramaian jalur komunikasi.

Setiap sel umumnya dibagi dalam tiga sektor. Antena


base station memancarkan sinyal transmisi berdaya
rendah yang daerah cakupannya hanya sebuah sektor
pada setiap sel yang terletak di sekitar base station.
Sedangkan daerah sektor sel yang lain akan dicakup
oleh sinyal dari base station lain yang terdekat.

Dari peta formasi sarang lebah dari sel selanjutnya


ditentukan sejumlah titik-titik sudut pada
pertemuan antara tiga sel sebagai sel site. Sel
site merupakan lokasi pemasangan stasiun
telekomunikasi radio seluler yang disebut base
station.

Setiap base station dilengkapi dengan piranti


komunikasi radio seluler berupa sistem radio
transceiver yang terkomputerisasi yang
bekerja pada kisaran frekuensi 800 atau 1900
MHz beserta menara dan antena transmisi.

Frekuensi dan Kanal

Teknologi radio termasuk seluler menggunakan gelombang radio sebagai pembawa


sinyal komunikasi data maupun suara. Frekuensi gelombang radio untuk jaringan seluler
telah ditetapkan secara internasional pada band (daerah frekuensi ) 800 MHz dan 1900
MHz untuk sistem PCS.

Pada band 800 MHz hanya 50 MHz yang dialokasikan untuk jaringan seluler. Rentang
frekuensi 50 Mhz ini dibagi atas 2 blok yakni blok pertama dengan daerah frekuensi
824,04 MHz s/d 848,97 MHz digunakan untuk gelombang transmisi dari piranti seluler
sedangkan blok ke dua pada frekuensi 869,04 MHz s/d 893,97 MHz untuk gelombang
sinyal dari base station.

Penggunaan dua blok frekuensi yang terpisah ditujukan agar tidak terjadi interferensi
antara frekuensi gelombang base station dengan piranti seluler.

Komunikasi pada jaringan seluler bersifat full duplex yakni pengguna dapat mengirim
serta menerima sinyal secara bersamaan. Untuk menyediakan hubungan komunikasi
secara full duplex harus digunakan sepasang frekuensi yang disebut kanal.
1

Sebuah kanal merupakan pasangan antara frekuensi transmit (Tx) dari base station dan
frekuensi receive (Rx) dari piranti seluler. Base station menyediakan satu kelompok kanal
untuk setiap sektor. Sebuah sektor memiliki 4 hingga 80 kanal, dan setiap kanal memakai
pasangan frekuensi yang terpisah oleh rentang 45 Mhz.

Contoh :

Kanal 1 : Tx 879.990 Rx 834.990


Kanal 2 : Tx 879.360 Rx 834.360 

Kanal komunikasi terdiri dari dua jenis yakni kanal kendali dan kanal suara. Kanal
kendali umumnya ditetapkan sebagai kanal pertama pada tiap sel. Kanal kendali juga
disebut kanal setup karena digunakan pada proses setup panggilan. Sedangkan kanal
suara dipakai sebagai pembawa sinyal komunikasi suara dan data antara piranti seluler
dan base station.

Untuk menggambarkan komunikasi antara base station dan piranti seluler maka
ditetapkan path atau arah komunikasi. Path maju adalah arah transmisi sinyal dari base
station ke piranti seluler, sedangkan path balik adalah transmisi dari piranti seluler ke
base station.
1

Prosedur Pemanggilan

Untuk menghubungi suatu piranti seluler dilakukan dengan melakukan pemanggilan.


Prosedur penanganan panggilan dapat dibedakan menuru jenis panggilan yakni:

Panggilan Aktif

Pada kondisi panggilan aktif, pengguna melakukan panggilan untuk dihubungkan ke


nomor telepon tertentu.

Proses komunikasi pada panggilan aktif dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Piranti seluler mendeteksi sinyal kanal kendali arah maju yang diterimanya lalu
memilih kanal yang paling kuat sinyalnya. Sinyal yang terkuat umumnya berasal
dari base station yang paling dekat ke pengguna.

2. Piranti seluler secara otomatis melakukan registrasi dengan mengirim sinyal pada
kanal kendali arah balik yang berisi informasi nomor telepon, serial number dan ID
lokalnya.

3. Base station meneruskan sinyal kanal kendali arah balik ke MTSO.

4. MTSO memeriksa status pelanggan pada database. Bila status pelanggan masih
aktif maka MTSO menetapkan sebuah kanal suara untuk pelanggan tersebut lalu
mengirim informasi penetapan kanal suara tersebut dengan sinyal kanal kendali arah
maju.

5. Base station menerima konfirmasi dari MTSO lalu membuka kanal suara tersebut
untuk pelanggan dan mengirim konfirmasi ke piranti seluler.

6. Kanal suara sudah terbuka dan dapat digunakan untuk komunikasi dan kanal
kontrol ditutup. Sinyal kendali komunikasi antara base station dan piranti seller
selanjutnya akan ditumpangkan pada kanal suara sebagai tone

Panggilan Pasif

Bila pengguna menerima panggilan maka disebut dengan panggilan pasif. Proses
komunikasi pada panggilan pasif lebih sederhana sebagai berikut

1. MTSO mengirim kanal kendali arah maju yang merupakan kanal panggilan yang
memuat nomor telepon seluler yang dituju.

2. Piranti mengenali nomor telepon selulernya yang termuat pada kanal panggilan
dan memberi tanggapan dengan mengirim pesan konfirmasi telah menerima kanal
panggilan dengan kanal kendali arah balik ke MTSO

3. MTSO mengirim informasi penetapan kanal suara untuk menerima panggilan pada
BTS pada sel yang ditempati piranti tujuan dari panggilan.
1

4. Base station membuka kanal suara yang ditetapkan MTSO dan memberi
konfirmasi pada piranti seluler bahwa kanal suara telah tersedia

Teknik Multiplexing

Untuk mengoptimalkan penggunaan kanal komunikasi pada jaringan seluer digunakan


teknik multiplexing. Multiplexing adalah penempatan beberapa sinyal komunikasi pada
suatu kanal

Teknik multiplexing dapat dibedakan menurut metoda yang digunakan atas :

FDMA

FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian spektrum


gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan
memperoleh kanal tersendiri.

Metode FDMA paling tidak efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog seperti
AMPS

TDMA

TDMA (Time Divison Multiple Access) merupakan metode pengembangan dari FDMA
yakni setiap kanal frekuensi masih dibagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Data pada
setiap hubungan komunikasi diubah dalam format digital dengan waktu pencuplikan data
(sampling) 30 ms.

Data cuplikan dari tiga hubungan Komunikasi selanjutnya ditempatkan pada sebuah
antrian penggunaan kanal frekuensi. Masing-masing data cuplikan akan mendapat sebuah
slot waktu untuk pengiriman pada kanal.

Metoda TDMA digunakan pada jaringan GSM (Global System for Mobile
Communication)
1

CDMA

CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan metoda multiplexing yang paling
canggih dan rumit. Seluruh daerah frekuensi digunakan bersama-sama tanpa pembagian
kanal. Untuk membedakan antara masing-masing hubungan digunakan sistem
pengkodean dengan modulasi frekuensi (pengubahan pola frekuensi pembawa) secara
unik untuk masing-masing hubungan.

Anda mungkin juga menyukai