Jimmy
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
Email: ji177my@hotmail.com
Abstract – The need for telecommunications is very manusia dewasa ini khususnya pada bidang
important and makes the mobile operators including telekomunikasi dan mendorong para produsen-
Telkomsel are trying ways to improvise their produsen perusahaan besar saling bersaing membuat
network system, by optimizing the BTSs one of way perangkat-perangkat dari fisik yang besar dan
is to maintain and even increase the success call rate menggunakan daya yang besar pula menjadi fisik
by optimizing the device by swapping Huawei BTS yang sekecil dan seringan mungkin serta daya yang
to Nokia Siemens Network (NSN) BTS. The results lebih kecil dengan teknologi yang termutahir tanpa
of the KPI comparison between the Huawei’s BTS mengurangi performance yang ada.
with Nokia Siemens Network’s on the SDSR on Kebutuhan akan telekomunikasi sangat penting
Huawei BTS percentage of success rate is 99.59% dan membuat para operator berbondong-bondong
raised calls is higher than the percentage of Nokia mencari cara untuk mengimprovisasi sistem
Siemens Network BTS by 98.49%, while the jaringan mereka, termasuk untuk melakukan
number of users who managed to raise the call on optimalisasi pada BTS mereka salah satu nya adalah
BTS Huawei is much less than of Nokia Siemens untuk mempertahankan bahkan meningkatkan
Networks BTS. As for Huawei BTS's HOSR tingkat kesuksessan melakukan suatu panggilan
successfull handover percentage rate of 98.91% is salah satunya dengan mengoptimasikan perangkat
higher than the percentage of Nokia Siemens mereka dengan men-swap BTS Huawei dengan BTS
Networks BTS which is 94.95%, while the number Nokia Siemens Network (NSN).
of users who successfully handover on Huawei BTS Berdasarkan data yang diperoleh dari PT.
is much less than the Nokia Siemens Networks BTS. Telkomsel pada tanggal 01 Juni 2013 – 30 Juni 2013
TCH Blocking on Huawei BTS has a percentage rate sewaktu menggunakan perangkat Huawei tingkat
of unsuccessful getting traffic channel of 1.09% kegagalan panggilan lebih sering terjadi dan kualitas
higher than the percentage of Nokia Siemens sinyal pada daerah sekitaran Site STO Tebas sering
Networks BTS by 0.01%, while the number of users terjadi gagal handover sehingga dilakukan Single
who are not getting the traffic channel at Huawei RAN seperti BSC dan BTS yang menggunakan
BTS more than Nokia Siemens Networks BTS. In merek Huawei akan di swap menjadi NSN agar
SD Blocking on Huawei BTS percentage rate neighbour pada site STO Tebas dan yang lainnya
unsuccessful getting SDCCH channel are the same pada saat akan melakukan Handover tidak perlu lagi
as Nokia Siemens Networks BTS with the melakukan Inter BSC Handover tetapi hanya akan
percentage of 0.00%, while the number of users who melakukan Inter Cell Handover sehingga resiko
do not get on the SDCCH channel by Huawei BTS tingkat kegagalan melakukan panggilan hingga
is much less than the Nokia Siemens Networks BTS. selesai akan semakin kecil.
Drop Call on Huawei BTS has a highter percentage Tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk men-
rate of unsuccessful calls to finish by 0.45% swap BTS Huawei ke Nokia Siemens Network
compared to the percentage of Nokia Siemens supaya jumlah tingkat kegagalan dalam melakukan
Networks BTS by 0,31%, while the number of users handover semakin berkurang, sehingga tingkat
who fail to make a complete call on Huawei BTS is kesuksesan melakukan panggilan hingga selesai
much less than the Nokia Siemens Network BTS. semakin besar
Untuk mendapatkan nilai rata-rata SD Blocking Untuk mendapatkan nilai rata-rata Drop Call
pada BTS Huawei dan Nokia Siemens Network pada BTS Huawei Sector 1, 2 dan 3 begitu juga
maka semua nilai SD Blocking yang ada pada BTS untuk BTS Nokia Simens Network yang akan
Huawei dijumlahkan kemudian dibagi dengan digunakan adalah
jumlah data yang ada pada BTS Huawei. ) % ''
1
∑ ∑ ℎ1
&'(
= =
8
∑
∑
1
&'(
= ) % ''
1 =
17
Dimana: adalah Nilai SD Blocking pada BTS Dimana - ℎ1 adalah Nilai Drop Call pada BTS
Huawei dan Nokia Siemens Network Huawei Sector STO_Tebas DCS-1
- 1 adalah Nilai Drop Call pada BTS
Untuk mendapatkan nilai rata-rata SD Blocking Nokia Siemens Network Sector
pada BTS Huawei Sector 1, 2 dan 3 begitu juga STO_Tebas DCS-1
untuk BTS Nokia Simens Network yang akan
digunakan adalah Tabel 3.5 Nilai Rata-rata Drop Call STO Tebas
&'(
1 Vendor
∑ ℎ1 Huawei NSN
=
8 User yang gagal
User yang
User yang gagal
User yang
&'(
1 Sector berhasil berhasil
melakukan melakukan
∑
1 panggilan hingga
melakukan Persentase
panggilan hingga
melakukan Persentase
= panggilan hingga panggilan hingga
17 selesai
selesai
selesai
selesai
Dimana - ℎ1 adalah Nilai SD Blocking pada BTS
All Sector 2,20 753,59 0,45% 81,92 28197,53 0,31%
Huawei Sector STO_Tebas DCS-1 Sector 1 2,06 545,17 0,38% 95,06 40203,65 0,24%
- 1 adalah Nilai SD Blocking pada BTS Sector 2 1,59 219,35 0,75% 76,88 26653,18 0,29%
Nokia Siemens Network Sector Sector 3 2,96 1496,24 0,22% 73,82 17735,76 0,42%
STO_Tebas DCS-1 Sumber: Perhitungan
Berdasarkan standarisasi Telkomsel untuk Nilai
Tabel 3.4 Nilai Rata-rata SD Blocking STO Tebas Drop Call sebesar 1,87% maka untuk tabel di atas
Vendor telah memenuhi nilai standarisasi KPI Telkomsel.
Huawei NSN
Sector User yang tidak User yang tidak
4. Penutup
kanal traffic kanal traffic 4.1 Kesimpulan
mendapatkan Persentase mendapatkan Persentase
yang disediakan yang disediakan
kanal SDCCH kanal SDCCH Dari hasil analisis yang telah diperoleh maka dapat
All Sector 0,35 5392,71 0,00% 2,90 176171,78 0,00% disimpulkan:
Sector 1 0,41 5417,29 0,01% 6,47 239156,41 0,00%
Sector 2 0,05 1943,16 0,00% 1,18 185071,12 0,00% 1. Dari hasil yang telah diperoleh didapatkan
Sector 3 0,60 8817,70 0,01% 1,06 104287,82 0,00% bahwa hasil perbandingan antara BTS Huawei
Sumber: Perhitungan dengan Nokia Siemens Network untuk:
- SDSR pada BTS Huawei memiliki 1. Tugas Akhir ini dapat dilanjutkan dengan
persentase tingkat keberhasilan menambahkan data-data drive test untuk before
membangkitkan panggilan lebih tinggi 1,1% after swap.
dibandingkan dengan persentase BTS Nokia 2. Untuk mengurangi tingkat kegagalan
Siemens Network, sedangkan untuk jumlah melakukan panggilan hingga selesai terutama
user yang berhasil membangkitkan panggilan pada saat terjadinya handover, maka untuk site-
pada BTS Huawei jauh lebih sedikit site yang neighbour masih berbeda merek
dibandingkan dengan BTS Nokia Siemens segera dilakukan Single RAN agar jumlah user
Network sebanyak 168052 user. yang berhasil melakukan panggilan hingga
- HOSR pada BTS Huawei memiliki selesai akan lebih tinggi.
persentase tingkat keberhasilan melakukan
handover lebih tinggi 3,96% dibandingkan Referensi
dengan persentase BTS Nokia Siemens
DC Green.1991. Komunikasi Data. United
Network, sedangkan untuk jumlah user yang
Kingdom
berhasil melakukan handover pada BTS
Fraidoon Mazda Mphil DFH Ceng FIEE. 1993.
Huawei jauh lebih sedikit dibandingkan
Telecommunication Networks. Bristish
dengan BTS Nokia Siemens Network
Library Cataloguing in Publication Data.
sebanyak 35187 user.
England
- TCH Blocking pada BTS Huawei memiliki
John Bellamy. 1990. Digital Telephony 2nd. A
persentase tingkat ketidak berhasilan
Wiley - Interscience Publication. Texas,
mendapatkan kanal traffic lebih tinggi 1,08%
USA
dibandingkan dengan persentase BTS Nokia
Lingga Wardhana. 2011. 2G/3G RF Planning and
Siemens Network, sedangkan untuk jumlah
Optimization for Consultant.
user yang tidak mendapatkan kanal traffic
Nulisbuku.com. Jakarta
pada BTS Huawei lebih banyak
Robert L. Shrader. 1989. Komunikasi Elektronika
dibandingkan dengan BTS Nokia Siemens
Jilid 1. PT. Erlangga. Jakarta
Network sebanyak 13 user.
Sydney F. Smith. 1978. Telephony and Telegraphy
- SD Blocking pada BTS Huawei memiliki
3rd. OXFORD UNIVERSITY PRESS.
persentase tingkat ketidak berhasilan
USA
mendapatkan kanal SDCCH sama dengan
William S. Davis. 1991. Sistem Pengolahan
persentase BTS Nokia Siemens Network,
Informasi. PT. Erlangga. Jakarta
sedangkan untuk jumlah user yang tidak
http://www.scribd.com/doc/96777447/KPI-
mendapatkan kanal SDCCH pada BTS
Formula di akses pada tanggal 30 juni
Huawei jauh lebih sedikit dibandingkan
2014 jam 13.00 WIB
dengan BTS Nokia Siemens Network
http://www.scribd.com/doc/216575502/93472576-
sebanyak 3 user.
2G-Mapping-KPI-Formulas-20110129
- Drop Call pada BTS Huawei memiliki
di akses pada tanggal 30 juni 2014 jam
persentase tingkat ketidak berhasilan
13.10 WIB
melakukan panggilan hingga selesai lebih
http://jre.elektro.unsyiah.ac.id/wp-
tinggi 0,14% dibandingkan dengan
content/uploads/2011/03/9_1_4_24_29.p
persentase BTS Nokia Siemens Network,
df di akses pada tanggal 15 januari 2013
sedangkan untuk jumlah user yang gagal
jam 22.10 WIB
melakukan panggilan hingga selesai pada
http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-
BTS Huawei jauh lebih sedikit dibandingkan
3100010039069/10417 diakses pada
dengan BTS Nokia Siemens Network
tanggal 15 januari 2013 jam 23.17
sebanyak 80 user.
2. Dengan dilakukannya Single RAN ini maka
beban traffic yang di lewatikan dari hop ke hop http://en.wikipedia.org/wiki/High-
juga menjadi lebih ringan, karena setiap user Speed_Downlink_Packet_Access di
yang akan melakukan handover tidak perlu lagi akses pada tanggal 16 januari 2013 jam
melakukan Inter MSC Handover, tetapi hanya 21.30 WIB
dengan Inter Cell Handover saja, dengan begitu http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_
tingkat kegagalan melakukan handover akan content&view=article&id=367:konsep-
berkurang. dasar-hsdpa&catid=17:sistem-
komunikasi-bergerak&Itemid=14 di
4.2 Saran akses pada 28 oktober 2013 jam 15.12
WIB
Adapun beberapa hal yang dapat ditambahkan http://tryfatur.blogspot.com/2009/09/hsdpa-high-
dalam pengembangan tugas akhir ini adalah sebagai speed-downlink-packet-access_14.html
berikut: di akses pada tangal 15 januari 2014 jam
17.54 WIB
Biography
Jimmy lahir di Pontianak, Kalimantan Barat,
Indonesia, tanggal 21 Juni 1988. Menempuh
pendidikan diploma 3 sejak tahun 2006 di Politehnik
Negeri Pontianak dan kemudian melanjutkan
pendidikan sarjana S1 di Universitas TanjungPura
Pontianak sejak tahun 2010 jurusan teknik dengan
kosentrasi Telekomunikasi.