Disusun Oleh :
TE-2A
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
o Representasi Cakupan Sel
1. Sebuah sel menunjukkan cakupan sinyal yang digunakan dalam suatu
area.
2. Bentuk sel heksagonal ,lingkatan atau bentuk yang lainnya hanya
digunakan untuk mempermudah penggambaran pada layout
perencanaan.
3. Pada kenyataanya sulit mendapatkan sel yang berbentuk lingkaran,
karena disebabkan faktor geografi area cakupan yang tidak teratur dan
juga jenis antena yang digunakan juga mempengaruhi bentuk cakupan
sel, sehingga bentuk sel sebenarnya diibaratkan dengan bentuk sel
heksagonal.
❖ Representasi Coverage Sistem Seluler
Contoh bentuk sel diatas meliputi keseluruhan daaerah service tanpa overlap
dengan luas daerah yang sama. Pada kenyataanya bntuk coverage sel tidak
beraturan seperti gambar dibawah ini :
Bentuk representasi grid sel secara teoritik hanya untuk mempermudah layout
penggambaran/perencanaan.
❖ Macam-macam Konfigurasi Sel
1. Omnidirectional
Pada awal kondisi pengaturan sebuah sel, biasnaya pola yang digunakan
adalah omnidirectional
2. Sectoring (120 ° dan 60 °)
Pola sectoring memiliki fungdi untuk menambah kapasitas dan mengurangi
interferensi.
3
❖ Jenis-Jenis Sel
1. Macro Cell
Jenis sel ini mempunyai cakupan area yang terbesar, biasanya ditempatkan
di stasiun di sepanjang jalan raya dan daerah pedesaan yang jarang memliki
layanan di beberapa kilometer.
2. Micro Cell
Jenis sel ini memiliki daya rendah pada Base Station, dimana area yang
tercover hanya sebatas seperti mall, hotel, dll. Micro cell juga
menggunakan control daya utntuk membatasi radius dari coverage
areanya. microcell memiliki standar range kurang dari 2 km.
3. Pico Cell
Pico cell memiliki daya tranmisi lebih banyak dibanding Macro cell.
Range dari picocell adalah kurang dari 200 meter.
4. Femtocell (Home Base Station)
Femtocell memiliki daya rendah, dan menggunakan frekuensi resmi yang
dipakai pada jaringan seluler untuk memperluas cakupan dan
meningkatkan kapasitas. Range dari femtocell yaitu 10 meter. Femtocell
biasanya dipasang dirumah-rumah dan Gedung perkantoran.
❖ Parameter Dasar Pada Sistem Komunikasi Bergerak Seluler
Parameter dasarnya memiliki 2 macam yaitu :
1. Frequency Reuse
Penggunaan kembali frekuensi yang sama pada area sel yang berbeda di
luar jangkauan dari batas daerah sel-nya yang bebas dari interferensi. Pada
frequency reuse mempunyai latar belakang yang diperlukan untuk
Frequency Reuse sendiri yaitu ada 5 macam yaitu :
• Keterbatasan alokasi frekuensi
• Keterbatasan area cakupan cell (coverage area)
• Menaikan jumlah kanal
• Membentuk cluster yang berisi beberapa cell
• Co-channel interference
4
2. Konsep Hand Off/Handover
Definisi Pertama :
Proses perpindahan kanal trafik user pada saat user aktif tanpa terjadi
pemutusan hubungan tanpa melalui campur tangan dari pemakai.
Definisi Kedua :
Proses perpindahan pengguna (Mobile Station) jaringan dari satu sel ke
sel lainnya tanpa terjadi pemutusan hubungan komunikasi.
Jenis-Jenis Handover :
a. Internal Handover (Dikendalikan oleh BSC):
1. Intra-cell Handover : Pemindahan hubungan antar sel(cell) yang
berbeda dalam BTS yang sama.
2. Inter-cell Handover : Pemindahan antar BTS yang berbeda dalam
satu BSC.
Alasan Diperlukan Handover adalah
• MS keluar dari cakupan BTS :
- Level sinyal yang diterima terlalu rendah,
- Bit error rate (BER) terlalu tinggi.
• Keseimbangan beban jaringan :
- Trafik disatu sel terlalu tinggi sehingga beberapa MS perlu
dialihkan ke sel lain yang lebih rendah trafiknya.
5
✔Handover adalah kunci teknologi dari sistem komunikasi seluler
dan memungkinkan percakapan berkelanjutan
✔Handover merupakan proses pengalihan kanal trafik secara
otomatis pada user equipment (UE) yang sedang digunakan untuk
berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan.
✔Pada 3G dan LTE ditentukan oleh RNC/eNodeB, yaitu dengan
mengevaluasi secara permanen pengukuran yang diambil oleh
RNC/eNodeB dan UE.
✔ Kuat sinyal yang diterima oleh UE dibandingkan dengan nilai-
nilai ambang batas (threshold), jika kuat sinyal di bawah nilai threshold
maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang
cocok.
• Tipe-tipe handover
1. Soft Handover
Softer handover/intersector yaitu handover yang terjadi
antar sektor dalam satu sel dengan frekuensi kanal NodeB yang
sama.
Soft handover/intercell merupakan handover yang terjadi
antar sel dengan frekuensi pembawa yang sama, dimana UE
memulai komunikasi dan membentuk hubungan dengan NodeB
yang baru terlebih dahulu sebelum memutuskan hubungan dengan
NodeB asal.
2. Hard Handover
Hard handover terjadi antara sektor atau sel dengan frekuensi
pembawa yang berbeda (pada 3G dan 2G)
6
B. Evolusi Komunikasi Seluler
❖ Perbandingan 1G-5G
1G 2G/2.5G 3G 4G 5G
Ditemukan 1970/1984 1980/1999 1990/2002 2014/2015 2021
Bandwith 2kbps 14-64kbps 2mbps 200mbps >1gbps
Teknologi Seluler Seluler Broadband Unified 4G+WWWW
analog digital width/cdma/ ip&seamless
teknologi ip combo of
LAN/WAN/
WLAN/PAN
Layanan Telepon Pesan Audio, Akses Akses
seluler singkat, video, & informasi informasi
perekam data dinamis, dinamis,
suara berkualitas perangkat perangkat
tinggi variabel variable dgn
terintegrasi al capabilities
Multiplexing FDMA TDMA/ W-CDMA OFDMA & OFDMA,
CDMA SC FDM NOMA
Switching Sirkuit Sirkuit Paket Semua paket Semua paket
untuk kecuali
jaringan untuk air
akses & air interface
interface
Jaringan Inti PSTN PSTN Jaringan Internet Internet
paket
Handoff Horizontal Horizontal Horizontal Horizontal& Horizontal&
Vertical Vertical
❖ Perkembangan 5G
7
• Millimeter-band radios (mmWave)
5G memanfaatkan spektrum (antara 24 GHz dan 100 GHz) yang
diuntungkan dari panjang gelombang yang sangat pendek. Artinya,
kemampuan mmWave untuk mengirimkan data dengan cepat dan akurat
akan sangat bermanfaat di daerah padat penduduk.
• Massive Internet of Things (IoT) -mMTC
Sementara MTC (Machine Type Communication) telah ada selama
beberapa tahun, teknologi 5G bertujuan untuk menyediakan Komunikasi
Jenis Mesin Besar-besaran, yang berarti jutaan perangkat akan dapat
berkomunikasi satu sama lain. Untuk menyediakan konektivitas tanpa
implementasi, pemeliharaan, dan biaya energi yang mahal, 5G akan
dengan mulus menghubungkan jaringan sensor yang disematkan di
perangkat pintar dengan latensi rendah, bersama dengan kemampuan
untuk menurunkan kecepatan data, daya, dan mobilitas untuk
memberikan solusi berbiaya rendah.
• Massive Multiple-Input Multiple-Output (MIMO)
Massive MIMO memungkinkan arsitektur jaringan padat yang akan
memungkinkan banyak pengguna untuk terhubung dalam area yang sama
tanpa mengalami perlambatan. Bayangkan jalan yang sibuk jika 4G
adalah jalan raya dua jalur, MIMO besar dengan 5G adalah jalan raya
empat jalur dengan carpooling - signifikan peningkatan kapasitas dan
hasil data.
▪ Konsep Jaringan 5G
8
❖ Mobile-Services Switching Centre (MSC)
9
❖ Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan database yang berisi informasi tentang identitas dari
Mobile Equipment (IMEI, International Mobile Equipment Identity)
yang terdiri dari :
a) White List (MS diijinkan),
b) Gray List (MS diawasi),
c) Black List (MS diblok).
❖ Base Station Controller (BSC)
BSC merupakan perangkat untuk mengatur operasional BTS-BTS
yang terhubung dengan jaringan BSC tersebut seperti konfigurasi BTS,
monitoring alarm, dan merekam data unjuk kerja BSS.
❖ Base Transceiver Station (BTS)
10
❖ Arsitektur Jaringan 4G-LTE
Sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang
mampu mengunduh sampai dengan kecepatan 300mbps dan upload
75mbps. LTE menggunakan Multiple Akses Orthogonal Frequency
Division Multiplexing (OFDMA) untuk Downlink dan Single
Carrier Frequency Division Multiple Accsess (SC-FDMA).
11
❖ Manajemen Frekuensi 3G-UMTS Band 2100 Mhz sebelum
penataan ulang
12
❖ Manajemen Frekuensi 4G di Dunia
13
❖ Interferensi pada Jaringan 2G, 3G, dan 4G
Interferensi merupakan gangguan yang terjadi disebabkan adanya
sinyal lain yang frekuensinya sama/berdekatan dan daya sinyal
pengganggu tersebut cukup besar.
Ada 2 jenis Interferensi pada jaringan 2G, 3G, dan 4G :
1. Co-Channel Interference
2. Adjacent-Channel Interference
• Co-Channel Interference
Co-Chennel Interferensi disebabkan karena penggunaan frekuensi yang
sama oleh cell carrier dan juga cell yang lain. Setiap frekuensi ARFCN
pada GSM mempunyai bandwith 200KHz.
Untuk area cakupan yang luas dan padat akan terdapat beberapa cluster
atau kelompok frekuensi sel untuk meliputi daerah tersebut. Jika satu
sel menggunakan frekuensi yang sama, sel pada kelompok frekuensi
acuan akan mendapat gangguan dari sel-sel pengganggu yang
mengelilinginya.
• Adjacent-Channel Interference
Interferensi yang disebabkan oleh penggunaan frekuensi yang
berdekatan. Setiap frekuensi yang adjacent tidak diperbolehkan
memiliki sinyal yang terlalu kuat juga. Meskipun berbeda frekuensi
beberapa sinyal yang berhimpitan frekuensinya dapat mempengaruhi
kualitas.
14
❖ Large Scale Fading
-Propagasi Nirkabel / Wireless Propagation
Pada umumnya, sinyal yang diterima merupakan jumlah dari sinyal
langsung dan sinyal terpantul dari berbagai obyek. Pada komunikasi
bergerak, sumber pantulan disebabkan oleh :
➢ Permukaan tanah
➢ Bangunan-bangunan
➢ Obyek bergerak berupa kendaraan
❖ Ideal Channel
15
❖ Kanal Real (Physical Channel)
❖ Link Budget
Link budget adalah estimasi nilai maksimun redaman propagasi
gelombang yang masih ditoleransi agar eNodeB/BTS dan UE masih
bisa terhubung dengan baik, nilai redaman/path loss ini disebut nilai
Maximun Allowable Path Loss (MAPL).
MAPL juga menentukan untuk perhitungan jarak atau radius sel
dalam menentukan coverage area, dan dapat mengetahui level daya
16
yang diterima (Received Signal Level) yang diterima oleh penerima.
17
❖ Taxonomy Fading
19
❖ Small Scale Fading
Lingkungan kanal radio mobile (indoor/outdoor) seringkali tidak
terdapat lintasan gelombang langsung antara Tx dan Rx, sedemikian
daya terima adalah superposisi dan banyak komponen gelombang
pantul masing-masing mempunyai amplitude dan fasa saling
independent
Multipath dalam kanal radio menyebabkan :
• Perubahan yang cepat dari amplitude kuat sinyal
• Modulasi frekuensi random berkaitan dengan efek Doppler pada
sinyal multipath yang berbeda-beda
• Dispersi waktu (echo) yang disebabkan oleh delay propagasi
multipath
20
21
22
C. Kanal Multipath
❖ Karakterisasi Kanal Multipath
• Fokus pada multipath fading, disebabkan 2 hal :
o Time Spreading Sinyal : Akibat sinyal dating dengan delay
yang berbeda-beda, dianalisis dengan Delay Spread Model.
o Time Varying of Channel : Akibat pergerakan, dianalisis
dengan Time Varying Model
• Evaluasi/analisis biasa dilakukan dalam :
o Domain Waktu, dan
o Domain Frekuensi.
❖ Time Varying Model
➢ Variasi Kanal (karena Gerakan) disebut doppler spread
➢ Channel coherence time adalah suatu selang waktu dimana kanal
diperhatikan, tidak berubah terhadap waktu (time invariant)
➢ Dengan kata lain : Channel coherence time adalah waktu dimana 2
sinyal terima memiliki korelasi amplitude yang kuat.
➢ Jika periode simbol (reciprocal BW) lebih besar dari coherence time,
artinya kanal akan berubah selama periode simbol tersebut dan
terjadi fast fading
23
❖ Doppler Effect
Ketika pemancar atau penerima bergerak, frekuensi sinyal yang
diterima berubah, yaitu berbeda dari frekuensi transmisi. Perubahan
frekuensi tersebut disebut Doppler Shift.
Doppler Shift tergantung pada :
• Kecepatan relatif penerima sehubungan dengan pemancar
• Frekuensi (atau wavelength) transmisi
• Arah transmisi sinyal sehubungan dengan arah kedatangan sinyal
Doppler Shift Positif :
❖ Jika ponsel bergerak menuju arah kedatangan gelombang Doppler
Shift negative.
Doppler Shift Negatif :
❖ Jika ponsel bergerak menjauh dari arah kedatangan gelombang.
24
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
Berdasarkan tujuan pembuatan dan isi makalah, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sistem Komunikasi Bergerak (Seluller) memiliki fungsi mempercepat
layanan saat berkomunikasi, karena tidak tergantung pada instalasi dan
maintenance pada kabel sehingga lebih praktis dan efisien.
2. Evolusi perkembangan dari 1G hingga 5G membuahkan hasil yang sangat
bermanfaat bagi umat manusia dalam bidang teknologi.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://tamorawijaya.blogspot.com/2018/10/perkembangan-teknologi-1g-2g-25g-
3g-35g.html
https://www.academia.edu/13155974/MAKALAH_SISTEM_KOMUNIKASI
_BERGERAK_GPRS_Disusun_oleh_PROGRAM_STUDI_TEKNIK_TELE
KOMUNIKASI
28
LAMPIRAN
29
30
31