Anda di halaman 1dari 10

1

TOPOLOGI JARINGAN

MESH

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Jaringan Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

OLEH :

Egi Yudha Pratama (061840351684)


Selvia Rossa (061840351692)
Syifa Amira Zahrah (061840351693)

Kelas 8 TEB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2022

KATA PENGANTAR
2

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas hidayah dan
karunia-Nya, penyusunan “makalah tentang Topologi Jaringan Mesh ini dapat di
selesaikan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat yang besar kepada
penulis dan pembaca dalam memperdalam Mata Kuliah Manajemen Jaringan
Telekomunikasi khususnya dalam materi Topologi Jaringan Mesh.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


kesempurnaan makalah ini terutama kepada Bapak Saudi, ST.,M.M selaku Dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen Jaringan Telekomunikasi yang telah memberikan
bayak ilmu pengetahuan baru dan juga telah membimbing saya.

Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami pribadi dan
para pembaca. Penyusun menyadari bahwa isi laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka peyusun mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca agar
laporan ini jadi lebih baik lagi.

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB 1......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..........................................................................................4

1.2. Batasan Masalah........................................................................................5

1.3. Tujuan........................................................................................................5

1.4. Rumusan Masalah.....................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

2.1. Topologi Mesh..........................................................................................6

2.2. Kelebihan Topologi Mesh.........................................................................7

2.3. Kekurangan Topologi Mesh......................................................................8

2.4. Penggunaan Topologi Mesh......................................................................8

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan................................................................................................9
4

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat beberapa tahun belakangan


ini menyebabkan mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang
berbasis nirkabel. Mulai dari perangkat komunikasi yang menyangkut rumah tangga
hingga perangkat komunikasi yang berhubungan dengan kemiliteran. Salah satu
teknologi wireless yang sedang dikembangkan dengan berbagai macam aplikasi yaitu
Wireless Sensor Network (WSN). Wireless Sensor Networks (WSN) telah menjadi
teknologi yang memiliki potensi aplikasi yang luas termasuk dalam hal monitoring
lingkungan, pencarian objek, perkiraan dan pengamatan ilmiah, pengendalian traffic dan
lainnya.
ZigBee merupakan perangkat komunikasi dalam lingkup jaringan personal dengan
standarisasi IEEE 802.15.4. Daya kirim 1mw (0 dBm) dan sensitivitas penerima -92
dBm. Menurut standar IEEE, zigbee dapat beroperasi pada tiga jenis range frekuensi
yaitu frekuensi 868 MHz, 915 MHz dan 2,4 GHz, dengan jumlah kanal bervariasi dari 1
hingga 16 kanal. Pemakaian ZigBee pada umumnya telah banyak digunakan, seperti
perbandingan kinerja topologi yang digunakan pada ZigBee network untuk mendapatkan
result yang lebih baik dalam penggunaannya dilihat berdasarkan penelitian sebelumnya
(Al-Gabrie Malek, 2014). Sedangkan untuk mengetahui kinerja dari ZigBee telah
maksimal atau belum, tidak cukup melakukan uji coba dengan menggunakan jumlah
device minimal, karena pada kenyataannya jumlah device untuk penggunaan WSN
sangat banyak, bukan hanya puluhan device tetapi mencapai ratusan device. Penelitian
(Wahyudi, 2012) membahas penelitian tentang unjuk kerja standar ZigBee pada WPAN
dengan topologi mesh. WPAN yang berupa WSN yang menggunakan standar ZigBee
memiliki hingga ribuan device WSN yang dapat digabungkan dalam satu WPAN.
Dengan kemampuan tersebut perlu dilakukan pengujian parameter unjuk kerja WPAN
untuk mendapatkan jumlah device WSN
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

yang baik pada topologi mesh. Pengujian dilakukan dengan cara melihat
pengaruh perubahan jumlah device dengan menggunakan topologi mesh.
Jumlah device yang banyak biasa digunakan dalam aplikasi smart
building. Pada smart building terdapat banyak ruangan yang dilengkapi dengan
peralatan-peralatan elektronik seperti Air Conditioning (AC), TV, lampu, dan
lain sebagainya. Maka dari itu dalam smart building diperlukan sistem
pengendalian yang digunakan untuk memantau peralatan elektronik tersebut.
Pemantauan yang akurat dari bangunan biasanya dilakukan oleh sensor yang
tersebar di seluruh bangunan tersebut. Untuk aplikasi smart building
menggunakan wireless sensor network dengan memanfaatkan teknologi ZigBee
sebagai komunikasi datanya.

1.2. Batasan Masalah

Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan
masalah, masalah yang saya angkat yakni tentang Topologi Mesh.

1.3. Tujuan

Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana


pembelajaran mata kuliah Manajemen Jaringan Telekomunikasi dan sebagai
tugas yang harus saya kerjakan.

1.4. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan Topology Mesh ?


2) Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Topology Mesh?
3) Bagaimana Penggunaan Topology Mesh?
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Topologi Hybrid

Topologi Mesh merupakan sebuah jaringan komputer yang mana


untuk bentuk koneksi antara perangkat komputer akan saling berhubungan
secara langsung pada satu jaringan saja. Anda harus tahu bahwa untuk
topologi jenis ini atau seringkali disebut sebagai topologi jala, untuk
masing-masing komputer hanya ada pada satu dalam jaringan bisa
berkomunikasi secara langsung. Hal ini dikarenakan jaringan saling
terhubung pada satu sama lain atau hal ini seringkali disebut sebagai
dedicated link. Secara umum topologi ini sengaja dibuat pada jaringan
dengan skala yang tidak terlalu besar, namun membutuhkan komunikasi
antara perangkat dalam waktu yang lebih cepat, meskipun untuk topologi
jaringan ini jarang digunakan.

Jaringan dari topologi ini memang jarang digunakan, salah satu


penyebabnya yaitu karena sulitnya dalam mengelola serta menggunakan
topologi. Sebab banyak kabel yang harus digunakan, terlebih lagi apabila
terjadi kerusakan di salah satu komputer pada topologi komputer, yang
lainnya pun tidak akan terpengaruh..

Gambar 2.1 Topologi Hybrid


6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Topologi Hybrid memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Dalam topologi ini terdapat dua jenis topologi yang berbeda atau lebih,
dimana semuanya menjadi satu kesatuan.
2) Topologi ini memiliki karakteristik topologi asal yang membangunnya.
Jika jaringannya terdiri dari topologi ring dan star, maka dalam topologi
hybrid akan terdapat karakteristik kedua topologi tersebut.

2.2. Kelebihan Topologi Hybrid

1) Mendeteksi Kesalahan
Kelebihan pertama yang bisa Anda temukan pada topologi berikut ini
yaitu topologi ini mampu melakukan pendeteksian pada gangguan
maupun kesalahan yang terdapat pada jaringan dalam waktu yang
lebih cepat dan tepat. Dengan hal ini Anda akan mendapatkan
informasi ketika jaringan mengalami kesalahan atau gangguan.
2) Dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan
Untuk keamanan pada data jaringan dapat disaring menggunakan
jaringan mesh topologi ini. dengan hal ini maka penggunanya bisa
untuk meningkatkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
3) Tidak berpengaruh pada komputer lain
Keunggulan yang ditawarkan oleh topologi ini yaitu apabila salah satu
dari komputer mengalami permasalahan dari segi jaringan, maka
untuk komputer yang lainnya tidak akan terpengaruh. oleh karena itu
banyak orang yang merasa senang menggunakan topologi ini, karena
ketika 1 komputernya mengalami masalah tidak akan merembet ke
komputer yang lain..
4) Pengiriman data lebih cepat
Jika berbicara mengenai pengiriman data, maka untuk topologi mesh
cenderung lebih cepat karena topologi ini memiliki hubungan
dedicated link yang mana untuk datanya bisa dikirimkan secara
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

langsung pada komputer. Salah satu tujuannya yaitu supaya proses


pengiriman lebih cepat tanpa harus melalui beberapa komputer yang
lainnya.

2.3. Kekurangan Topologi Hybrid

1) Proses instalasi rumit


Di balik dari proses instalasinya yang tergolong rumit, wajar saja jika
masih banyak orang yang kurang tertarik untuk menggunakan
topologi jenis ini. Sementara untuk proses instalasinya ini harus
dilakukan orang yang sudah ahli pada bidang komputer jaringan.
Sehingga untuk Anda yang masih awam terhadap komputer network,
sebaiknya tidak menggunakan topologi ini.
2) Biaya yang dikeluarkan lebih banyak
Biaya yang dikeluarkan oleh mesh topologi cenderung lebih banyak
karena mengingat bahwa jumlah kabel yang digunakannya pun juga
cenderung lebih banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan seringkali
membuat kantong penggunanya jebol.
3) Tidak bisa digunakan dalam sehari-hari
Meskipun sudah mengeluarkan biaya yang tidak murah, namun
sayangnya topologi ini tidak dapat digunakan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari para penggunanya. Salah satu penyebabnya
yaitu karena topologi ini memiliki jaringan yang tidak praktis.

2.4. Penggunaan Topologi Hybrid


Penggunaan dari Topologi Mesh ini merupakan inovasi dalam
menciptakan jaringan yang luas dan stabil tanpa repot menambah perangkat
lain seperti range extender. Berbeda dengan range extender, teknologi mesh
menggambungkan beberapa unit router membentuk satu jaringan terpadu.

Pengguana router berteknologi mesh tidak akan merasakannya putus


sambung pada perangkatknya ketika berpindah ruangan atau lantai.
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Pasalnya setiap node mesh bertindak sebagai routernya sendiri, atau bisa
disebut dengan istilah seamless roaming.

Bisa dikatakan teknologi mesh ini memberikan coverage atau


jangkauan wifi yang lebih luas dan menghilangkan dead zones. Seamless
roaming yang diciptkan memberikan kenyamanan internet tanpa jeda,
pengguna dapat leluasa bergerak di dalam rumah dan tetap terkoneksi.

Pengguna dapat menikmati seamless roaming dimana perangkat yang


terhubung akan secara otomatis beralih dari satu unit ke unit Halo lainnya
saat pengguna Wifi bergerak di sekitar rumah tanpa jeda. Halo S3 (2 Pack)
dapat menyebarkan sinyal Wifi hingga 200 m², sangat ideal untuk rumah
dengan 2–4 kamar tidur. Dapat melayani hingga 40 perangkat yang
terhubung secara bersamaan.

Sementara Halo S3 (3 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wifi lebih luas


hingga 280 m², sangat ideal untuk rumah dengan 3–5 kamar tidur dan dapat
melayani hingga 60 perangkat yang terhubung secara bersamaan.
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Topologi Mesh merupakan sebuah perangkat yang saling berhubungan


antara satu denganyang lainnya.Topologi jenis ini memiliki kemampuan yaitu bisa
berkomunikasi dengan perangkatyang dituju dengan cepat.Biasanya topologi ini
digunakan pada sebuah jaringan komputer yang tidak besar.

Anda mungkin juga menyukai