Disusun oleh :
Sumantri Joyoboyo
111000081
Presented to comply the pre requirement in getting Bachelor Degree (S1) of Electrical
Engineering at Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Written by :
Sumantri Joyoboyo
111000081
Wireless Local Area Network (WLAN) 2,4 GHz merupakan salah satu
teknologi alternatif akses internet pada ISM (industry, scientifical and medicine) band
yang bersifat unlicensed dengan memiliki keunggulan dalam instalasi perangkat lebih
mudah, cepat, fleksibel dapat menjangkau daerah dimana saja dan relatif lebih murah
bila dibandingkan dengan teknologi kabel yang terbatas pada infrastruktur perusahaan
telekomunikasi yang ada, sehingga perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet
untuk mendapatkan pelanggan berupa warnet sebanyak-banyaknya hingga
penggunaan booster untuk menguasai kanal frekuensi pada daerah tertentu dengan
tidak memperhatikan daya pancar (EIRP) yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan
perencanaan WMAN menggunakan WiMAX ini untuk penataan sel pada wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga terbentuk adanya penataan daerah cakupan
yang lebih teratur.
Pada tugas akhir ini dilakukan estimasi perencanaan sehingga didapatkan
jumlah sel dengan coverage yang maksimal sehingga dapat menjangkau seluruh
Daerah Istimewa Yogyakarta antar backhaul akan menggunakan link point to point
line of sight berdasarkan IEEE 802.16a 5,8 GHz dan link poin to point non line of
sight menggunakan standart IEEE 802.16a 3,5 GHz serta untuk link kearah pelanggan
akan digunakan link point to multipoint menggunakan standart IEEE 802.11.b,
dimana keunggulan dari standart ini adalah dari segi perangkat yang relatif terjangkau
oleh calon pelanggan.
Metode yang digunakan adalah penataan sel untuk menjangkau seluruh daerah
pada Daerah Istimewa Yogyakarta dengan asumsi bahwa di daerah perencanaan
masih sangat sedikit jaringan yang tergelar sehingga sangat memungkinkan untuk
melakukan penataan sehingga adanya interferensi dapat ditekan seminimal mungkin.
Untuk aktifitas daerah yang tinggi dan peningkatan kapasitas sel dengan metode
sektorizing serta cell splitting.
Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang lebih optimal, maka sebaiknya
penataan sel untuk menjangkau seluruh daerah pada Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan berdasarkan peta persebaran calon pelanggan yang berupa pelanggan
perumahan, industri, sekolah dan perguruan tinggi, sarana kesehatan, dan instansi
pemerintah serta serta kontur dari Daerah Istimewa Yogyakarta
i
ABSTRACT
Wireless Local Area Network ( WLAN) 2,4 GHZ represent one of alternative
technology access internet at ISM ( industry, scientifical and medicine) band having
the character of unlicensed by owning excellence in easier peripheral installation,
quickly, flexible to earn to reach just district where and cheaper relative if compared
to a cable technology which limited to infrastructure of existing telecommunications
company, so the provider of service internet to get subscriber in the form of warnet as
much as possible till use booster to increase frequency channel at certain district by
getting emittance ( EIRP) what specified by government. Target of Planning WMAN
using WiMAX technology is for the cell settlement at region of Yogyakarta, so that be
formed existence of settlement of more regular coverage district.
The planning estimated so that be got number of cell with maximal coverage
so that earn to reach entire of Yogyakarta usher backhaul will use link point to point
line of of sight of pursuant to IEEE 802.16a 5,8 GHz and link poin to Point non line
of of sight use standart IEEE 802.16a 3,5 GHZ and also for link toward the
subscriber we will use link point to multipoint use standart IEEE 802.11.b where
excellence from more cheaper peripheral.
Used method cell settlement to reach entire district of Yogyakarta with
assumption that] planning district still be slimmest performanced network so that
very enable to do settlement so that existence interferensi earn depressed as minimum
as possible. For high aktifitas district and make-up of cell capacities by method
sektorizing and also cell splitting.
To get more optimal planning result, hence better pentaan cell to reach entire
district of Yogyakarta by pursuant to map of prospecting customer which in the form
of housing subscriber, industrial, school and college, health facility, and the
governmental institution and also and also contour from special region of
Yogyakarta
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kasih karunia dan
berkat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Tugas
Akhir dengan judul “PERENCANAAN SISTEM WIRELESS METROPOLITAN
AREA NETWORK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
WORLDWIDE INTEROPROBABILITY FOR MICROWAVE ACCESS
(WiMAX) PADA WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA” yang
disusun sebagai syarat dalam menempuh sidang sarjana di Jurusan Teknik Elektro
STT Telkom
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat menghargai dan mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar harapan penulis agar hasil
penelitian ini berguna bagi penulis maupun untuk khalayak pembaca.
Penulis
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak mungkin
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan dan kerjasama dari banyak pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada :
1. Kepada ALLAH SWT yang telah memberiku kesempatan hidup sampai kuliah di
STTTelkom hingga terselesainya Tugas akhir ini. Semoga ini bukan tugasku yang
terakhir.
2. Ibuku tercinta, Suprapti dan Bapakku yang tersayang, DRS Hardono, yang
dengan tulus ikhlas telah membesarkan dan mendidik, serta selalu memberi
semangat. Jasa Ibu dan bapak tak akan pernah bisa saya balas. Semoga diberi
kebahagiaan dunia dan akhirat.
3. Kakakku Rose Gamashyanti Plasma Guru dan adikku Dathu Kama Jati yang juga
selalu medukung dan memberikan semangat untuk tidak menyerah jika
menghadapi kesulitan.
4. Bapak Bambang Setya Nugraha ST. MT, dan Bapak Eka Indarto ST, selaku
pembimbing yang telah memberikan ide, bantuan, bimbingan, dan waktunya
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Kepada seluruh Instansi pemerintah Propinsi DIY, Kota Yogyakarta, Kabupaten
Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul atas
kemudahannya mencari data untuk Tugas Akhir ini.
6. Kawan-kawan kost BJS 143, Kang Eko, Kang Yordan pembimbing ke 3, Wahyu,
Ibnu, Iwin, Bejo, Bari, Hanafi, Eka, Imin, Heru, Toni Ucup, Danang, Sukri, Iping,
Paidin, Ferdi, Emeral, Erfin, Pampam dan lainnya yang tidak bisa disebutkan.
7. Konco- konco “Japhe methe” yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
8. Nur sholikhin yang “BOLYWOOD” abis “KEEP SYAHRUKHAN GUY’S”,
Mbah Kunto sang USTAD “semoga jengggotmu kekal selamanya”, Slamet &
Tutik , Agung “Adam jordan”
9. Konco konco EX 6 che “REUNI yuk!!!”
10. Konco-konco kosan Badman, kosan pak Roto Sukapura dan Kosan GBA
iv
11. Temen- temen TE- 2000-01 yang bersama selama 5 tahun
12. Seluruh Dosen TE, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama
menempuh pendidikan di STTTelkom, beserta seluruh Staff Administrasi TE.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI ................................................................................................ i
ABSTRACT.................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan Penelitian .................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah ..................................................................... 2
1.5. Metode Penelitian ................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................. 4
vi
2.6. Perhitungan Linkbudget......................................................... 11
2.6.1.Perhitungan Loss.......................................................... 11
2.6.1.a.Redaman Hujan.................................. ............. 12
2.6.1.b.Redaman Ruang bebas....................... ............. 12
2.6.2.EIRP......... .................................................................... .. 14
2.6.3. RSL ............................................................................. 14
2.6.4. Fade Margin................................................. ............... 15
2.6.5.Kualitas Transmisi ....................................................... 17
vii
BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI JOGJAKARTA
4.1. Analisa peta propinsi DIY ...................................................... 30
4.1.1 Analisa Peta Kabupaten Sleman..................................... 30
4.1.2 Analisa Peta Kota Yogyakarta..................................... .. 35
4.1.3 Analisa Peta Kabupaten Bantul...................................... 36
4.1.4 Analisa Peta Kabupaten Kulonprogo............................. 39
4.1.5 Analisa Peta Kabupaten Gunung Kidul......................... 41
4.2. Analisa kebutuhan kapasitas per sel ....................................... 42
4.3. Menentukan tinggi antena....................................................... 47
4.4 Analisa kapasitas perkanal…………………………………… 47
4.5. Analisa link budget ................................................................. 48
4.5.1 Path loss..................................... .................................... 48
4.5.1.1 Redaman hujan................................................... 48
4.5.1.2 Free space loss..................................... ............. 49
4.5.2 Daya pancar..................................... .............................. 50
4.5.3 Receive Signal Level..................................... ................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SINGKATAN
CS : Convergence Sublayer
DSSS : Direct Sequence Spread Spectrum
EIRP : Effective Isotropically Radiated Power
FWA : Fixed Wireless Access
FHSS : Frequency Hopping Spread Spectrum
ISP : Internet Service Provider
LOS : Line Of Sight
MAC : Medium Access Control
MAC CPS : Medium Access Control Common Part Sublayer
NLOS : Non Line Of Sight
OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing
OFDMA : Orthogonal Frequency Division Multiple Access
PHY : Physical Layer
WLAN : Wireless Local Area Network
PMTP : Point to Multipoint
PTP : Point to Point
RSL : Receive Signal Level
SNR : Signal To Noise Ratio
SOM : System Operating Margin
WiFi : Wireless Fidelity
WiMAX : Wireless Interoperability for Microwave Access
WMAN : Wireless Metropolitan Area Network
xi
DAFTAR ISTILAH
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
I . Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih menuntut adanya
komunikasi yang tidak hanya berupa voice, tetapi juga berupa data bahkan
multimedia. Dengan munculnya internet yang dapat menghubungkan dua komputer
atau lebih dengan lokasi yang berlainan negara bahkan benua. Wireless Local Area
Network 2,4 GHz merupakan salah satu teknologi akses internet yang relatif lebih
praktis dan murah bila dibandingkan dengan kabel atau infrastruktur perusahaan
telekomunikasi yang telah ada, sehingga banyak bermunculan warnet-warnet yang
lebih memilih akses WLAN 2,4 GHZ dan akan semakin meningkatkan kompetisi
antar Penyedia Jasa Internet (PJI).
Semakin banyak munculnya perusahaan Internet Services Provider (ISP) atau
Penyedia Jasa Internet (PJI) ini merupakan suatu keuntungan dalam hal distribusi
informasi tetapi di sisi lain dapat menimbulkan masalah yang serius berupa
interferensi karena kepadatan dari jaringan tersebut dengan jumlah kanal frekuensi
terbatas. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan pengunaan booster untuk mengatasi
masalah interferensi dengan tujuan penambahan daya untuk memperkuat kualitas
sinyal yang dikirim tetapi hal tersebut justru semakin akan memperparah keadaan
karena akan mengganggu sinyal ISP lainnya, sehingga yang terjadi persaingan yang
tidak sehat dan jaringan wireless yang ada semakin tidak beraturan. Hal ini
dikarenakan pada WLAN 2,4 GHZ ini memiliki 11 channel (standar US dan Canada)
atau 14 chanel (standar ETSI) dimana jika dilihat dari spasi antar kanal frekuensi
hanya 5 MHz secara teori bandwidth transmisi sinyal 11 Mbps tetapi pada kondisi
real saat tranmit sinyal membutuhkan bandwidth transmisi sekitar 22 MHz, hal ini
akan menimbulkan overlapping antar kanal frekuensi sehingga terjadi interferensi
antar kanal frekuensi yang ada. Selain itu timbul permasalahan dengan banyaknya
pembangunan menara-menara (towers) oleh masing-masing Internet Services
Provider (ISP) menyebabkan ketidaknyamanan khususnya di Daerah Istimewa
Yogayakarta yang pendapatan daerah terbesar dari keunikkan banguan objek
wisatanya, sehingga menara-menara tersebut secara tidak langsung dapat
mengganggu dari segi keindahan oleh karena itu perlu adanya penertiban untuk
membatasinya.
Tugas Akhir 1
BAB I PENDAHULUAN
II . Tujuan Penelitian
Tujuan dari perencanaan WMAN ini yaitu untuk membuat penataan sel-sel
pada Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga lebih teratur dan dapat menjangkau
seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan standart IEEE
802.16a untuk link antar Backhaul yaitu pada kondisi link point to point line of sight
dan standart IEEE 802.16a untuk kondisi link point to point line of sight serta untuk
link kearah pelangganakan kita gunakan standart IEEE 802.11b.
IV . Pembatasan Masalah
Tugas Akhir 2
BAB I PENDAHULUAN
Agar dalam pengerjaan Tugas Akhir ini diperoleh hasil yang optimal, maka
masalah akan dibatasi sebagai berikut :
1. Perencanaan sel yang menggunakan antena omnidirectional dengan
pertimbangan masih dalam tahap awal perencanaan yang diasumsikan masih
belum padat serta penghematan untuk pengadaan perangkat radio, dan
membahas masalah ketinggian dari antena.
2. Frekuensi radio pada 3,5 GHz untuk link point to point line of sight yang
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) serta
menggunakan frekwensi 5,8GHz untuk link point to point line of sight yang
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) untuk
back haul dengan pertimbangan berdasarkan coverage yang diinginkan.
3. Optimalisasi channel dalam perencanaan akan dilakukan dengan
menggunakan cellspliting 120° dan untuk daerah yang sangat padat akan kita
gunakan cellspliting 60°.
V . Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah
1. Studi literature terhadap jurnal-jurnal dan teori mendukung
2. Menetapkan model yang akan digunakan dalam perancangan, model tersebut
adalah:
Tugas Akhir 3
BAB I PENDAHULUAN
4. Dilakukan analisa secara data dan kondisi real di lapangan untuk perencanaan
sel yang akan digunakan pada jaringan Wireless Metropolitan Area Network.
VI . Sistematika Penulisan
Tugas Akhir 4
BAB I PENDAHULUAN
Tugas Akhir 5
BAB II DASAR TEORI
BAB II
DASAR TEORI
Tugas Akhir 5
BAB II DASAR TEORI
untuk physical layernya. Physical layer 802.16a terdiri dari single carrier,
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Standard ini akan
digunakan untuk membangun link Point to point yang bersifat Line of Sight
(LOS) karena pada standard ini menggunakan teknik multiplexing OFDM
yang tahan terhadap multipath dan delay spread sehingga akan mampu
mengatasi masalah Non Line of Sight (NLOS).
2.3 Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan teknologi nirkabel
yang sekarang mulai banyak digunakan di Indonesia, teknologi ini selain murah
dapat juga digunakan sebagai pengganti media kabel. WLAN merupakan
teknologi akses dalam komunikasi data yang menggunakan gelombang UHF
(Ultra High Frequency) sebagai media transmisinya dan dengan modulasi
spread spectrum untuk menambah kapasitas bandwidth dari sinyal informasi
yang dikirim. Teknologi spread spectrum terdiri dari Direct Sequences Spread
Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS). Teknologi
WLAN memiliki 3 frekwensi kerja yaitu: 915 MHz, 2,4 GHz dan 5,8 GHz.
Untuk WLAN pada frekuensi 2,4 GHz memiliki beberapa kanal (chanel) yang
dapat digunakan yaitu sebanyak 11 chanel (standar USA dan Canada) dan 13
chanel (non-US), sebagai tambahan frekwensi 2467 untuk chanel 12 dan
frekuensi 2472 pada chanel 13 yang masing-masing kanal dipisahkan spasi
sebesar 5 MHz. WLAN 2,4 GHz pada umumnya menggunakan modulasi DSSS
yang memiliki bandwidth per chanel sebesar 22 MHz, sehingga pada perangkat
WLAN 2,4 hanya terdapat 3 chanel yang tidak saling overlap (US dan Canada)
dan 4 chanel pada perangkat non-US.
Tugas Akhir 6
BAB II DASAR TEORI
Tugas Akhir 7
BAB II DASAR TEORI
DSSS (Direct Squences Spread Spectrum) pada lapisan fisik dengan transfer data
5.5 sampai 11 Mbps pada 2,4 GHz.
c. 802.11e
Pengembangan aplikasi LAN dengan Quality of Services (QoS), keamanan dan
autentifikasi untuk aplikasi seperti streaming media dan konferensi video.
d. 802.11f
Rekomendasi praktis untuk multi-vendor access point interoperability melalui
inter-access point protocol access distribution system support.
e. 802.11g
Standar untuk penggunaaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps,
standar ini backward compatible dengan 802.11b dan bisa dikembangkan sampai
lebih 20 Mbps.
2.4 Konsep sel
Sel adalah istilah untuk menunjuk daerah cakupan sinyal, idealnya dengan
antena omnidirectional, sel akan berbentuk lingkaran, tetapai faktanya belum tentu,
ini akan bergantung pada kondisi propagasi pada lingkungan cakupannya.
Dalam perencanaan perhitungan luas wilayah cakupan, daerah overlap di
sekeliling lingkaran dihilangkan dan diganti dengan garis lurus ditengah-tengah
antara kedua perpotongannya, sehingga dalam pemodelanya, bentuk sel
menggunakan hexagonal.
Tabel 2.3 persamaan luas sel
Tipe sel Luas sel
Lingkaran πR 2
Hexagonal 2,598R 2
interfernsi (C/I = carrier to interference ratio) harus tetap lebih besar atau sama
dengan C/I minimum yang dipersyaratkan sisten yang akan kita bangun. Berdasarkan
standart IEEE 802.11b maka besarnya C/I yang dipersyaratkan adalah 18 dB. Akan
tetapi jika berdasarkan pada alokasi tiap kanal pada WLAN 2,4 GHZ maka hanya ada
3 kanal yang tidak saling menginterferensi yaitu kanal 1,6,dan 11 maka lebih baik
jika kita menggunakan frekwensi reuse 3 dengan demikian maka jumlah sel per
kluster adalah 3.
2.4.2 Sektorisasi
Sektorisasi adalah pengarahan arah radiasi energi (daya pancar) untuk
menjangkau wilayah cakupan. Sektorisasi ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas
trafik (sectorization gain)
Kondisi sektorisasi yaitu ketika antena BTS mengarahkan radiasi (daya pancar)
kearah tertentu. Pada sistem sektorisasi, dikenal beberapa jenis sektorisasi, yaitu:
a. Sektorisasi 120° (3 sektor)
Pada kasus ini setiap sel dibagi dalam 3 sektor dan menggunakan 3 antena
directional, dimana masing-masing sektor menggunakan satu frekuensi yang
berbeda
b. Sektorisasi 60° (6 sektor)
Pada kasus ini setiap sel dibagi dalam 6 sektor dan menggunakan 6 antena
directional, dimana masing-masing sektor menggunakan susunan frekuensi
yang berbeda.
2.5 Site planning
Site planning adalah merencanakan jalur sistem komunikasi secara keseluruhan,
dalam artian dari pemancar sampai penerima dengan membagi link radio dan
merencanakan jumlah serta letak tiap-tiap repeater yang disesuaikan dengan kondisi
lingkungan dimana link akan dibangun. Mementukan letak menara antena pada setiap
hop dengan memperhitungkan data path profile untuk setiap hop.
Dalam menentukan tinggi menara agar sistem line of sight (LOS) , yang harus
4
diperhatikan adalah mengenai faktor kelengkungan bumi, dimana bisanya k= serta
3
harus mengikuti kaedah LOS seperti gambar 1.1,
Tugas Akhir 10
BAB II DASAR TEORI
clearance
hg2
RadioTower
hg1
MSL
MSL A obstacle
Radio Tower
Lokasi Lokasi Lokasi MSL B
TX obstacle RX
d2 d1
Tugas Akhir 11
BAB II DASAR TEORI
Tugas Akhir 12
BAB II DASAR TEORI
1
r= …………………………………………………………(2.5)
1 + (0,045 xL)
Dimana: L merupakan jarak jejak yang sebenarnya
Salah satu model pengukuran redaman hujan yang paling diterima adalah
menggunakan persamaan empiris, formulasinya adalah:
A = axR b (dB/Km)………………………………………………………..(2.6)
Parameter a dan b merupakan fungsi dari frekwensi, temperature hujan, dan
polarisasi. Jenis polarisasi yang digunakan adalah polarisasi vertical dan horizontal.
Nilai a dan b yang tertera hanya berlaku untuk curah hujan dengan prosentase hujan
0,01%. Nilai curah hujan dapat diukur di daerah lokal dimana pengukuran akan
dilakukan, akan tetapi apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan maka dapat
diperkirakan nilainya dengan melihat peta yang telah dibagi 14 derah hujan.
Jarak daerah hujan tidak selalu sama, maka dapat disimpulkan suatu nilai
yang menyatakan nilai redaman efektif yang merupakan redaman yang dihasilkan
pada jarak tersebut dengan rumus
Aeff = A x L x r (dB)……………………………………………………...(2.7)
Indonesia terlatak di daerah hujan P, nilai curaj hujan yang dikeluarkan oleh
CCIR adalah R = 145 mm/hr.
2.6.1.1b Redaman Ruang Bebas (Free Space Loss)
Redaman ruang bebas didefinisikan sebagai yang terjadi pada ruang bebas di
antara dua buah antena isotropis (pemancar dan penerima) dimana pengaruh dari
difraksi, refraksi, refleksi, absorbsi maupun bloking dianggap tidak ada. Besarnya
redaman ruang bebas secara matematis dapat dihitung dengan rumus :
Pt
Lfs = .........................................................................................................(2.8)
Pr
Besarnya rapat daya F pada tempat-tempat yang berjarak d dari antena
isotropis dengan daya pemancar Pt adalah :
Pt
F= ...................................................................................................(2.9)
4.π .d 2
Tugas Akhir 13
BAB II DASAR TEORI
λ2
Jika luas tangkap (aperture) antena isotropis adalah , dimana λ adalah
4.π
panjang gelombang sinyal, maka besarnya daya yang ditangkap oleh antena penerima
adalah :
λ2
Pr = F.
4.π
Pt λ2
=
4.π .d 2 4.π
= Pt ⎛⎜ λ ⎞⎟ .......................................................................................(2.10)
⎝ 4.π .d ⎠
Jadi besarnya redaman ruang bebas adalah :
Pt
Lfs =
Pr
Pt
= 2
⎛ λ ⎞
Pt ⎜ ⎟
⎝ 4.π .d ⎠
2
⎛ 4.π .d ⎞
=⎜ ⎟
⎝ λ ⎠
Karena λ = c/f dengan c adalah cepat rambat gelombang cahaya di ruang hampa
(3x108 m/dt), maka besarnya redaman ruang bebas menjadi :
4.π .d . f
Lfs = 10 log
λ .c
4.π
Lfs = 20 log + 20 log d + 20 log f
c
= 32,5 + 20 log d + 20 log f ...............................................................(2.11)
dimana :
Lfs = redaman ruang bebas (dB)
d = jarak antara antena pemancar ke antena penerima (km)
f = frekuensi (MHz)
Tugas Akhir 14
BAB II DASAR TEORI
Tugas Akhir 15
BAB II DASAR TEORI
C ⎛ Eb ⎞ ⎛ ⎛ m ⎞⎞
=⎜ ⎟ + ⎜⎜10 log⎜ ⎟ ⎟⎟ …………………………………………………...(2.16)
N ⎝ No ⎠ ⎝ ⎝1+ α ⎠⎠
Dimana:
m : level modulasi yang digunakan
α : roll of faktor
Dalam penentuan kualitas transmisi maka yang harus kita perhatikan adalah
Receive Signal Level (RSL) hasil perancangan harus lebih besar daripada sensitifitas
perangkat yang kita gunakan.
Untuk penentuan daya pancar Transmitter dapat dugunakan
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM….(2.17)
N
Dan untuk menentukan RSL hasil perancangan maka digunakan
RSL RANCANG = PT + GT + GR – Lfs –Lhujan – LTX - LRX ………………………...(2.18)
Tugas Akhir 16
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
BAB III
DATA DAN ASPEK PERENCANAAN
Tugas Akhir 17
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
3.1.2.4 Industri
Untuk pelanggan yang berupa industri, maka kita golongkan pada industri
besar dan industri sedang. Untuk kedua industri ini yang membedakan adalah di
jumlah karyawan yang secara otomatis akan mempengaruhi besarnya bit rate yang
akan digunakan oleh industri yang bersangkutan. Aplikasi yang biasa digunakan web
surfing, aplikasi bisnis, e-mail, down load, dan akses intranet perusahaan. Maka
untuk industri besar maka 128 kbps dan industri sedang 64 kbps adalah sudah cukup.
3.1.2.5 Instansi pemerintah
Untuk pelanggan pemerintahan maka kita akan golongkan untuk pemerintah
dengan kantor yang terpusat dan tersebar. Untuk kantor yang terpusat biasanya terdiri
dari puluhan kantor. Aplikasi yang digunakan adalah web surfing, aplikasi e-
goverment, e-mail, down load, dan akses intranet kantor. Untuk kantor yang terpusat
maka akan tergantung pada jumlah kantor yang ada di komplek perkantoran tersebut.
Dengan asumsi setiap komputer yang diberikan kecepatan 10kbps maka didapatkan
untuk pemerintah propinsi Yogyakarta 1Mbps, pemerintah Kota Yogyakarta 1Mbps,
pemerintah Kabupaten Sleman 512 kbps, pemerintah Kabupaten Bantul 256,
pemerintah Kabupaten Kulon Progo 512 kbps, pemerintah Kabupaten Gunung Kidul
256 kbps. Sedangkan untuk pemerintahan yang tersebar, 64 kbps adalah cukup.
3.1.2.6 Sarana kesehatan
Untuk sarana kesehatan akan digolongkan pada dua yaitu Rumah sakit dan
puskesmas. Layanan yang digunakan adalah web surfing, aplikasi e-goverment, e-
mail, down load, dan aplikasi pelaporan kesehatan. Untuk rumah sakit 128 kbps dan
puskesmas 64 kbps adalah cukup.
Data mengenai jumlah calon pelanggan, kebutuhan bandwidth tiap calon
pelanggan, dan persebaran calon pelanggan akan dirangkum dalam bentuk data
perkecamatan dan akan ditabelkan di lampiran A.
3.1.3 Perhitungan jumlah pelanggan
Berdasarkan pada data calon pelanggan yang didapat, maka dilakukan estimasi
jumlah pelanggan hingga 5 tahun kedepan sehingga hasil perancangan dapat
digunakan untuk 5 tahun kedepan. Perkiraan jumlah pelanggan dapat didentukan
dengan persamaan :
Tugas Akhir 19
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
∑pelanggan =Lp=Ls+nFp…………………………………………………………(3.1)
dimana:
Lp : Jumlah prediksi pelanggan pada tahun ke n
Ls : Jumlah pelanggan pada tahun pertama
n : Jumlah tahun prediksi
Fp : Faktor pertumbuhan pelanggan
Untuk pelanggan perumahan maka akan ada faktor penetrasi, dalam hal ini akan
diadopsi ketentuan dari CISCO SYSTEM dimana untuk awal perencanaan akan
ditetapkan faktor penetrasi sebesar 15%.
3.2 Aspek Teknologi
Ada 4 spesifikasi teknis yang harus diperhatikan dalam suatu sistem yaitu: 1)
teknik duplexing, 2) teknik multiplex, 3) teknik akses jamak, dan 4) teknik modulasi.
Tabel 3.1
Spesifikasi Teknis Sistem WiMAX 5,8 GHz
Parameter Teknis Untuk Backhaul
Teknik Duplex TDD
Teknik Multiplexing OFDM
Teknik Akses Jamak TDMA
Modulasi BPSK, QPSK, 16 QAM, 64 QAM
Availability 99,99%
BER 10-6
Tugas Akhir 21
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tabel 3.2
Spesifikasi Teknis Sistem WiMAX 3,5 GHz
Parameter Teknis Untuk Backhaul
Teknik Duplex FDD
Teknik Multiplexing OFDM
Teknik Akses Jamak TDMA
Modulasi BPSK, QPSK, 16 QAM, 64 QAM
Availability 99,99%
BER 10-6
Tabel 3.3
Spesifikasi Teknis system Wifi 2,4 GHz
Parameter Teknis untuk link ke User (WLAN)
Teknik Duplex FDD
Teknik Multiplexing TDM
Teknik Akses Jamak DSSS-CDMA
Modulasi BFSK
Availability 99,99%
BER 10-7
Tugas Akhir 22
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 23
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 24
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 25
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 26
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
nilai EIRP untuk komunikasi dari satu titik kebanyak titik atau point to
multipoint adalah maksimal 1 watt atau 30 dBm.
3. Receiver Sensitivity (RX Sensitivity), kepekaan suatu perangkat pada sisi
penerima yang dijadikan ukuran threshold dalam menentukan margin
sistem (SOM). Sensitifitas radio IEEE802.16b pada umumnya RX
sensitifitasnya antara -78dBm sampai dengan -85 dBm @ 11 Mbps
4. Transmitting Power (TX Power), merupakan daya output dari antenna
pemancar yang besarnya dibatasi antara 15 dBm (31,6 mwatt) sampai
dengan 20 dBm (100mwatt).
Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan perhitungan luas sel adalah:
o Menghitung Receiver Signal Level (RSL)
o Menghitung Free space Loss (FSL)
o Menghitung jarak (d Km)
3.5.1 Perhitungan Receiver Signal Level (RSL)
Untuk menghitung RSL dapat menggunakan persamaan SOM
(Purbo.O.W) atau www.waverider.com sebagai berikut:
SOM = Rx Signal Level (RSL) – RxSensitivity
Atau dapat pula
FadeMargin = RxSignalLevel (RSL) – RxTreshold
Maka, RxSignalLevel(RSL) = SOM – RxSensitivity
= 15dB + (-80dBm) = -65dBm
maka RSL = -65 dBm
3.5.2 Perhitungan Free Space Loss (Lfs)
Ada beberapa hal; yang perlu kita perhatikan dalam menghitung nilai Free
Space Loss (Lfs) pada WLAN 2,4 GHz karena dibutuhkan pemilihan data gain
antenna pada sisi peneriama yang dibatasi dengan ketentuan EIRP point to
multipoint ≤ 30dBm dan TxPower antara 15 dBm (30mW) sampai dengan
20dBm(100mW). Adapun data loss untuk kabel dan konektor untuk mencari
besarnya gain antenna yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: (Purwo.O.W)
o Loss Konektor antara (0,3 – 0,5) dB
o Loss Kabel (per meter)
Tugas Akhir 27
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
RG 58 = 1 dB RG213 = 0,6 dB
RG174 = 2 dB Aircom = 0,21 dB
AirCell = 0,3 dB LMR400 = 0,22 dB
Untuk meminimalkan total loss yang ada maka dipilih penggunaan kabel
yang attenuasinya paling kecil yaitu LMR400. Apabila digunakan kabel yang
panjangnya 20 meter maka dengan loss konektor 0,5 dB maka total loss adalah
4,9 dB ≈ 5 dB. Setelah nilai loss diketahui maka harus dipilih besar gain antenna
pemencar (Tx Gain) yamg nilainya dibatasi oleh nilai EIRP point to point sebesar
30 dBm dan TxPower 15 sampai 20 dBm (IEEE 802.11b), maka digunakan
TxPower 20 dBm dengan gain antenna omni sebesar 15 dBi.
EIRP(dBm) = TxPower(dBm) + GainTx (dBi) + (LCR + LKR) (dB)
30dBm = 20 dBm + GainTx – 5 dB
GainTx = 30dBm – 20dBm + 5dB = 15dBi
Untuk menghitung Free Space Loss (LFS) dapat dihitung dengan data-data
sebagai berikut:
o EIRP = 30dBm
o RSL = -65dBm
o Gain antenna Rx = 20 dBi
o (LKR + LCR) = 5dB
maka:
Lfs (dB) = EIRP – RSL + GainRx – (LKR + LCR)
= 30 - (- 65) + 20 – (5) = 110dB
Maka didapat nilai Free Space Loss (Lfs) sebesar 110 dB
Free Space Loss dihitung dengan menggunakan gain antenna receiver 20
dBi agar dapat mencapai daerah yang lebih jauh dibandingkan dengan gain
antenna yang nilainya lebih kecil
Maka perhitungan jarak maksimal dari WLAN adalah:
Lfs(dB) = 32,5 + 20logd(km) + 20 logf(MHz)
Lfs (dB) − 20 log f ( MHz ) − 32,5
Logd(km) =
20
Tugas Akhir 28
BAB III Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 29
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
BAB IV
PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA
Tugas Akhir 30
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
kesehatan di daerah Pakem. Sel ini akan mencakup desa Donokerto, Purwobinangun,
Candi binangun dan Harjo binangun.
4. Sel Sleman 4
Tower pada daerah ini terletak pada 7°39’2” LS dan 110°26’45” BT. Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di daerah Pakem, sekolah dan sarana
kesehatan dan instansi di daerah Cangkringan. Sel ini akan mencakup desa Pakem
binangun, Argomulyo, Wukirsari Umbulharju, dan Kepuh Harjo.
5. Sel Sleman 5
Tower pada daerah ini terletak pada 7°41’27,5” LS dan 110°16’50” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah dan sarana kesehatan di daerah
Tempel, dan sarana kesehatanm di daerah Sayegan. Sel ini akan mencakup desa
Tambak Rejo, Sumber Rejo, Banyu Rejo, Margo Agung, Margo Katon, Sendang Sari,
Sendang Rejo.
6. Sel Sleman 6
Tower pada daerah ini terletak pada 7°41’27,5” LS dan 110°19’42,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah di kecamatan Sleman.
Sekolah dan industri di kecamatan Mlati. Sekolah di kecamatan Tempel. Sel ini akan
mencakup desa Tambak Rejo, Moro Rejo, Catur Harjo, Triharjo, Moroagung,
Sumberadi, Tridadi.
7. Sel Sleman 7
Tower pada daerah ini terletak pada 7°41’27,5 LS dan 110°22’30” BT. Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, Industri, sarana kesehatan di kecamatan
Sleman, sekolah, pereumahan di daerah Ngaglik. Perumahan di kecamatan Turi. Sel
ini akan mencakup desa Donokerto, Purwobinangun, Trimulyo, Donoharjo,
Pandowoharjo, Sardonoharjo.
8. Sel Sleman 8
Tower pada daerah ini terletak pada 7°41’27,5 LS dan 110°25’17,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi di kecamatan Pakem,
perumahan di kecamatan Ngaglik, perumahan di kecamatan Turi. Sel ini akan
mencakup desa Candibinangun, Pakembinangun, Harjobinangun, Sukoharjo,
Umbulmartani.
Tugas Akhir 31
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
9. Sel Sleman 9
Tower pada daerah ini terletak pada 7°41’27,5 LS dan 110°28’5” BT. Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi, sarana kesehatan di kecamatan
Ngemplak, sarana kesehatan di kecamatan Cangkringan. Sel ini akan mencakup desa
Widomartani, Umbulmartani, Argomulyo, Sindumartani, Bimomartani.
10. Sel Sleman 10
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°15’35” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi, sarana kesehatan di
kecamatan Minggir, sekolah di kecamatan Ngemplak Sel ini akan mencakup desa
Sendangmulyo, Sendangarum, Sumberagung, Sidorejo, Sendangagung, Sendangsari,
Sendang rejo, Margokaton.
11. Sel Sleman 11
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°18’22,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau perumahan di kecamatan Mlati, sekolah,
sarana kesehatan, instansi di kecamatan Sayegan, sentra industri di kecamatan
Srandakan. Sel ini akan mencakup desa Margokaton, Margoagung, Margodadi,
Margoluwih, Tirtoadi, Tlogoadi, Sumberadi.
12. Sel Sleman 12
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°21’10” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Gamping, sekolah di
kecamatan Sleman, sekolah di kecamatan Mlati, sekolah di kecamatan Gamping,
instansi di balaikota Sleman . Sel ini akan mencakup desa Sumberadi,Tridadi,
Sendangadi, Tirtoadi, Trihanggo.
13. Sel Sleman 13
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°23’57,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah di kecamatan
Ngaglik, industri di kecamatan Gamping, perumahan, perguruan tinggi di kecamatan
Depok, sekolah di kecamatan Ngemplak, sekolah di kecamatan Kalasan Sel ini akan
mencakup desa Sardonoharjo, Sunduharjo, Sariharjo, Minomartani, Condongcatur,
Wedomartani.
14. Sel Sleman 14
Tugas Akhir 32
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°26’45” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah di kecamatan
Kalasan, perumahan, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Ngemplak, perumahan
di kecamatan Depok. Sel ini akan mencakup desa Wedomartani,Widodomartani,
Purwomartani, Selomartani, Condongcatur.
15. Sel Sleman 15
Tower pada daerah ini terletak pada 7°43’52,5” LS dan 110°29’32,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan kalasan, sekolah, sentra
industri, dan sarana kesehatan di kecamatan Nanggulan. Sel ini akan mencakup desa
Bimomartani, Sindumartani,Selomartani, Tamanmartani, Tirtomartani, Bokoharjo.
16. Sel Sleman 16
Tower pada daerah ini terletak pada 7°46’17,5” LS dan 110°14’2,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi di kecamatan
Moyudan, industri, sekolah di kecamatan Nanggulan. Sel ini akan mencakup desa
Sendang mulyo, Sendangarum, Sumberagung, Sumberarum, Sumberrahayu,
Sumbersari.
17. Sel Sleman 17
Tower pada daerah ini terletak pada 7°46’17,5” LS dan 110°16’50” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industi di kecamatan Mlati, industi, sekolah,
instansi, sarana kesehatan di kecamatan Godean, sekolah di kecamatan Moyudan Sel
ini akan mencakup desa Sidorejo, Sidoluhur, Sidomulyo, Sumbersari, Sidokarto,
Sidoagung, Margoluwih, Argomulyo.
18. Sel Sleman 18
Tower pada daerah ini terletak pada 7°46’17,5” LS dan 110°19’42,5” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Mlati, industri,
perumahan, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan di kecamatan Gamping,
industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, instansi, sarana kesehatan di
kecamatan Godean . Sel ini akan mencakup desa Margoluwih, Sidomulyo,
Sidoarum, Sidokarto, Trihanggo, Nogotirto, Banturaden, Balecatur.
19. Sel Sleman 19
Tower pada daerah ini terletak pada 7°46’17,5” LS dan 110°22’30” BT. Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah, perguruan
Tugas Akhir 33
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 34
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tower pada daerah ini terletak pada 7°48’42,5” LS dan 110°29’32,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Prambanan. Sel ini
akan mencakup desa Jogotirto, Kalitirto, Madurrejo, Sumberharjo, Sambirejo,
Wukirharjo, Srimulyo, Srimartani.
4.1.2 Analisa Peta Kota Yogyakarta
Daerah Kota Yogyakartal terletak pada 7° 49’ 26”- 7° 15’ 24” BT lintang
selatan dan 110° 24’19”- 110° 28’53” bujur timur dengan luas daerah 32,5 km2 . Daerah
di Kota Yogyakarta banyak terdapat pemukiman dan industri menengah dan besar,
sekolah dan perguruan tinggi sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan
memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah
perumahan dan industri dan perguruan tinggi. Untuk menjangkau seluruh kabupaten
sleman maka kita akan memerlukan 3 dimana satu sel akan mengunduk di kabupaten
Sleman sel, adapun pembagian daerahnya adalah:
1. Sel Yogyakarta 1
Tower pada daerah ini terletak pada 7°48’42,5” LS dan 110°21’10” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau Industri di kecamatan Mantrijeron, Kraton,
Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen.
Sekolah si kecamatan Mantrijeron, Mergangsan, Kraton, Pakualaman, Gondomanan,
Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen. Perguruan tinggi di kecamatan Mergangsan,
Mantrijeron, Kraton, Pakualaman, Gondomanan, Wirobrajan. Perumahan di
kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan,
Wirobrajan, Gedongtengen. Sarana kesehatan di Mantrijeron, Kraton, Mergangsan,
Pakualaman, Gondomanan, Wirobrajan, Gedongtengen. Instansi pemerintah di
kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan,
Wirobrajan, Gedongtengen dan instansi pemerintah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Industri, sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan sarana
kesehatan di kecamatan Kasihan. Sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Sewon .
Sel ini akan mencakup desa Ambar ketawang, Tamantirto, Kasihan, Tirtonirmolo,
Panggung rejo, Tegalrejo, Pringgokusuman, Gedongtengen, Ngupasan, Purwokinanti,
Ngampilan, Rakuncan, Ngestiharjo, Prawirodirjan, Wirobrajan, Notoprajan, Kraton,
Kadipaten, Patehan, Panembahan, Patangpuluhan, Gedongkiwo, Keparakan,
Mantrijeron, Suryodiningratan, Brontokusuman
Tugas Akhir 35
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
2. Sel Yogyakarta 2
Tower pada daerah ini terletak pada 7°48’42,5” LS dan 110°23’57,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, perguruan tinggi,
Perumahan, instansi pemerintah, sarana kesehatan di kecamatan Umbulharjo dan
Kotagede. Industri, sekolah, perumahan, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan
sarana kesehatan di kecamatan Banguntapan Sel ini akan mencakup desa Baciro,
Semaki, Demangan, Gunungketur, Wirosunan, Mergangsan, Tahunan, Mujamuju,
Bangunan, Umbulharjo, Warungboto, Rejowinangun, Pandeyan, Sorosutan,
Brontokusuman, Kotagede, Giwangan, Prenggan, Baturetno, Jagalan, Singosaren,
Purbayan. Banguntapan.
4.1.3 Analisa Peta Kabupaten Bantul
Daerah kabupaten Bantul terletak pada 7° 44’ 50”- 8° 37’ 40” lintang selatan dan
110° 18’40”- 110° 34’40” bujur timur dengan luas daerah 506,85 km2 . Daerah di
kabuaten Bantul banyak terdapat pemukiman dan industri menengah dan besar,sehingga
dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth
per sel yang faktor terbesarnya adalah perumahan dan industri. Untuk menjangkau
seluruh kabupaten sleman maka kita akan memerlukan 14 sel, adapun pembagian
daerahnya adalah:
1. Sel Bantul 1
Tower pada daerah ini terletak pada 7°48’42,5” LS dan 110°15’35” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan,
perumahan,instansi pemerintah di kecamatan Sedayu. Sel ini akan mencakup desa
Sumber rahayu, Argomulyo, Sedayu, Argosari, Argorejo.
2. Sel Bantul 2
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°16’50” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Sewon, industri di
kecamatan Kasihan, sekolah di kecamatan Pajangan. Sel ini akan mencakup desa
Argorejo, triwidadi, Bangun rejo.
3. Sel Bantul 3
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°19’42,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau Industri, sekolah, perumahan di kecamatan
Tugas Akhir 36
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Sewon, sekolah, sarana kesehatan, perumahan di kecamatan Kasihan. Sel ini akan
mencakup desa Bangunjiwo, Tamantirto, Tirtonirmolo, Pendowoharjo, Guwosari.
4. Sel Bantul 4
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°22’30” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan
Banguntapan, industri, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan, perumahan,
instansi pemerintah di kecamatan Sewon, sekolah di kecamatan Pleret. . Sel ini akan
mencakup desa Panggungharjo, Tamanan, Sewon, Binangunharjo, Timbulharjo,
Wonokromo.
5. Sel Bantul 5
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°25’17,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah di kecamatan Piyungan,
industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Banguntapan, instansi pemerintah di
kecamatan Pleret. Sel ini akan mencakup desa Banguntapan, Potorono, Wirokerten,
Jambidan, Pleret, Bawuran.
6. Sel Bantul 6
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°18’22,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di
kecamatan Bantul, industri, sekolah , sarana kesehatan di kecamatan Pandak, instansi
pemerintah, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pajangan. Sel ini akan mencakup
Guwosari, Ringinharjo, Sendangsari, Wijirejo, Pandak, Palbapang, Gilangharjo.
7. Sel Bantul 7
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°21’10” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, perguruan tinggi, sarana
kesehatan, instansi pemerintah kabupaten Bantul di kecamatan Bantul, sekolah di
kecamatan Sewon, sekolah di kecamatan Jetis. Sel ini akan mencakup Timbulharjo,
Bantul, Sabdodadi, Trirenggo, Sumberagung, Jetis.
8. Sel Bantul 8
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°23’57,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di
kecamatan Pleret dan industri, sekolah, sarana kesehatan, perumahan, instansi
Tugas Akhir 37
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
pemerintah di kecamatan Jetis, sekolah di kecamatan Imogiri . Sel ini akan mencakup
Wonokromo, Pleret, Segoroyoso, Trimulyo, Jetis, Wukirsari.
9. Sel Bantul 9
Tower pada daerah ini terletak pada 8°6’7,5” LS dan 110°16’50” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Srandakan. Industri,
sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pandak. Sel ini akan mencakup Tirtoharjo,
Gilangharjo, Caturharjo, Srandakan.
10. Sel Bantul 10
Tower pada daerah ini terletak pada 8°6’7,5” LS dan 110°19’42,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Bambanglipuro, sekolah di
kecamatan Jetis, sekolah di kecamatan Bantul, sekolah, sarana kesehatan di
kecamatan Bambanglipuro, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pundong . Sel ini
akan mencakup Sumbermulyo, Palbapang, Patalan, Mulyodadi.
11. Sel Bantul 11
Tower pada daerah ini terletak pada 8°6’7,5” LS dan 110°22’30” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan, instansi
pemerintah di Imogiri, sarana kesehatan di Jetis. Sel ini akan mencakup Imogiri,
Karangtengah, Girirejo, Kebonagung, Sriharjo.
12. Sel Bantul 12
Tower pada daerah ini terletak pada 8°8’22,5” LS dan 110°15’35” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi pemerintah di kecamatan
Sanden. Sel ini akan mencakup Multigading, Sanden, Gadingsari, Gadingharjo,
Srigading.
13. Sel Bantul 13
Tower pada daerah ini terletak pada 8°8’22,5” LS dan 110°18’22,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi pemerintah di kecamatan
Bambanglipuro, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Kretek.
Sel ini akan mencakup Bambanglipuro, Sidomulyo, Trimulyo, Panjangrejo,
Donotirto, Tirtosari, Kretek.
14. Sel Bantul 14
Tower pada daerah ini terletak pada 8°8’22,5” LS dan 110°21’10” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi pemerintah di
Tugas Akhir 38
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 39
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°8’17,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri di kecamatan Kokap, sentra
industri, sekolah di kecamatan Pengasih, sentra industri, sekolah, perumahan, instansi
pemerintah kabupaten Bantul di kecamatan Wates. Sel ini akan mencakup desa
Pengasih, Sendangsari, Karangsari, Tawangsari, Wates, Triharjo, Giripeni.
6. Sel Kulonprogo 6
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°11’15” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan, perumahan, instansi
pemerintah di kecamatan Pengasih, sekolah di kecamatan Panjatan . Sel ini akan
mencakup Kaliagung, Pengasih, Margosari, Kadungsari, Sukorena.
7. Sel Kulonprogo 7
Tower pada daerah ini terletak pada 7°51’15” LS dan 110°14’2,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Sentolo, sekolah di
kecamatan Pajangan, sekolah di kecamatan Sedayu . Sel ini akan mencakup
Salamrejo, Sukorejo, Argodadi, Argosari, Triwidadi.
8. Sel Kulonprogo 8
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°5’25” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau. Sentra industri, sekolah, sarana kesehatan,
instansi pemerintah di kecamatan Temon Sel ini akan mencakup desa Jaten,
Karangwuluh, Sindutan, Jangkaran, Palihan, Kebonrejo, Temon kulon, Kaligantung,
Demen, Kalidengen, Glagah, Plumbon.
9. Sel Kulonprogo 9
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°8’12,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, Sarana kesehatan di kecamatan
Wates, sekolah di kecamatan Temon, sekolah di kecamatan Pengasih. Sel ini akan
mencakup desa Kedundang, Triharjo, Sogan, Ngestiharjo, Kutawaru, Bojong.
10. Sel Kulonprogo 10
Tower pada daerah ini terletak pada 7°53’37,5” LS dan 110°10’0” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah di kecamatan Wates,
sentra industri, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Panjatan.
Sel ini akan mencakup desa Giripeni, Bandungan, Gotakan, Cerme, Krembangan,
Tayuban, Panjatan, Karoman, Depok.
Tugas Akhir 40
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 41
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Playen, sekolah, sarana kesehatan di di kecamatan Wonosari, Sel ini akan mencakup
desa Gari, Bandung, Landageng, Piyaman, Karangtengah, Kedungkeris.
2. Sel Gunungkidul 2
Tower pada daerah ini terletak pada 7°55’17,5” LS dan 110°37’30” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan di kecamatan
Wonosari, sekolah di kecamatan Karangmojo, sarana kesehatan di kecamatan Nglipar
Sel ini akan mencakup desa Karangtengah, Bejiharjo, Nglipar, Kedungkeris.
3. Sel Gunungkidul 3
Tower pada daerah ini terletak pada 7°57’45” LS dan 110°33’20” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan di kecamatan
Karangmojo Sel ini akan mencakup desa Ngawis, Gedangrejo, Jatiayu.
4. Sel Gunungkidul 4
Tower pada daerah ini terletak pada 7°57’45” LS dan 110°36’7,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah dan instansi pemerintah di kecamatan
Playen. Sel ini akan mencakup desa Playen, Logaten, Plembutan, Pulutan, Siraman,
Wareng, Ngunut.
5. Sel Gunungkidul 5
Tower pada daerah ini terletak pada 7°57’45” LS dan 110°38’55” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Playen, sekolah, sarana
kesehatan dan instansi pemerintah kabupaten Gunungkidul di kecamatan Wonosari
Sel ini akan mencakup desa Piyaman, Kepek, Wonosari, Sejang, Baleharjo,
Karangrejek.
6. Sel Gunungkidul 6
Tower pada daerah ini terletak pada 7°57’45” LS dan 110°41’42,5” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di
kecamatan Karangmojo Sel ini akan mencakup desa Wiladeg, Bendungan, Kelor,
Ngipak.
7. Sel Gunungkidul 7
Tower pada daerah ini terletak pada 7°57’45” LS dan 110°44’30” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi pemerintah di
kecamatan Ponjong, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Karangmojo Sel ini akan
mencakup desa Karangmojo, Ngipak, Genjahan, Ponjong.
Tugas Akhir 42
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
8. Sel Gunungkidul 8
Tower pada daerah ini terletak pada 7°55’17,5” LS dan 110°34’42,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Paliyan, sekolah, sarana
kesehatan di kecamatan Wonosari Sel ini akan mencakup desa Wareng, Karangrejek,
Duwed, Wunung.
9. Sel Gunungkidul 9
Tower pada daerah ini terletak pada 7°55’17,5” LS dan 110°37’30” BT Sel ini
akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan
Semanu, sekolah di kecamatan Wonosari Sel ini akan mencakup desa Semanu,
Duwed, Baleharjo, Bendungan, Pancarejo.
10. Sel Gunungkidul 10
Tower pada daerah ini terletak pada 7°55’17,5” LS dan 110°40’17,5” BT Sel
ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di
kecamatan Semanu, Sel ini akan mencakup desa Ngeposan, Sidorejo, Semanu.
4.2 Analisa kebutuhan kapasitas persel
Dalam analisa kebutuhan kapasitas tiap sel kita akan mengacu pada data yang
telah ada dan didasarkan pada peta persebaran tiap-tiap calon pengguna jaringan yang
akan kita bangun. Adapun data kebutuhan kapasitas tiap sel adalah sebagi berikut:
Tabel 4.1
Kebutuhan Troughput per sel
No Nama Sel Kapasitas (Kbps) No Nama Sel Kapasitas (Kbps)
1. Sel Sleman 1 704 33. Sel Bantul 7 3712
2. Sel Sleman 2 1088 34. Sel Bantul 8 1952
3. Sel Sleman 3 384 35. Sel Bantul 9 384
4. Sel Sleman 4 512 36. Sel Bantul 10 960
5. Sel Sleman 5 256 37. Sel Bantul 11 640
6. Sel Sleman 6 1728 38. Sel Bantul 12 448
7. Sel Sleman 7 1056 39. Sel Bantul 13 832
8. Sel Sleman 8 1344 40. Sel Bantul 14 448
9. Sel Sleman 9 320 41. Sel Kulonprogo 1 384
10. Sel Sleman 10 832 42. Sel Kulonprogo 2 768
11. Sel Sleman 11 680 43. Sel Kulonprogo 3 448
Tugas Akhir 43
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 44
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
2. Sel Sleman 13
CH 1 Sariharjo, Sardiniharjo
CH 6 Sardonoharjo, Sinduharjo, Minomartani,Wedomartani
CH 11 Sariharjo, Wedomartani, Minomartani
3. Sel Sleman 18
CH 1 Margoluwih, Sidomulyo, Sidokarto, Sidoarum, Tirtodadi
CH 6 Tirtoadi, Trihanggo, Nogotirto
CH 11 Sidoarum, Sidokarto, Nogotirto, Banyuraden, Balecatur
4. Sel Sleman 19
CH 6 Sinduadi, Sendangadi
CH 1 Sendangadi, Sinduadi, Caturtunggal, Condongcatur
CH 11 Caturtunggal, Condongcatur
CH 6 Caturtunggal, Terban, Klitren, Kotabaru, Demangan,
Tegalpanggung, Bausastran, Baciro, Purwokinanti
CH 1 Terban, Kotabaru, Tegalpanggung, Purwokinanti,
Suryatmajan, Sosromanduran, Pringgokusuman, Gowongan,
Bumiji, Cokrodiningratan
CH 11 Sinduadi, Tegalrejo, Bumijo, Bener, Kricak, Karangwaru,
Cokrodiningratan
5. Sel Sleman 20
CH 1 Caturtunggal, Condongcatur, Wedomartani
CH 6 Maguwoharjo, Wedomartani
CH 11 Maguwoharjo, Caturtunggal, Banguntapan
6. Sel Kota 1
CH 6 Pakuncen, Wirobrajan, Patangpuluhan, Ngestirejo
CH 11 Pakuncen, Wirobrajan, Patangpuluhan, Sostromenduran,
Ngampilan, Ngupasan, Notoprajan, Kadipaten, Prawirodirjan
CH 1 Kadipaten, Kraton, Prawirodirjan, Patehan, Gedongkiwo,
Panembahan, Ngupasan, Keparakan, Mantrijeron,
Brontokusuman
CH 6 Gedongkiwo, Suryodiningratan, Mantrijeron, Brontokusuman,
Tugas Akhir 45
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 46
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 47
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
3/ 4
Bit rate = 192 x 2 x
11,9µs
= 24,20 Mbps
Untuk WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth 20 MHz, modulasi 16 QAM, FEC = ¾,
Ts = 11,9 µs maka kapasitasnya:
3/ 4
Bit rate = 192 x 5 x
11,9µs
= 60,50 Mbps
Tugas Akhir 48
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
1 1
r= = = 0,445
1 + (0,045 xL) 1 + (0,045 x 27,71)
maka redaman hujan untuk link antara sel Kulonprogo 5 dengan sel Sleman 19
Aeff = 0,71 x 27,71 x 0,445 = 8,75 dB
Sedangkan untuk link antara sel Bantul 4 dengan sel Sleman 19 dengan jarak 9 km, maka
1 1
r= = = 0,711
1 + (0,045 xL) 1 + (0,045 x9)
maka redaman hujan untuk link antara Bantul 4 dengan sel Sleman 19
Aeff = 0,71 x 9 x 0,711 = 4,5 dB
Untuk frekwensi kerja 3,5 GHz, maka koefisean polarisasi vertikal adalah:
f = 2 GHz av = 0,000138 bv = 0,923
f = 4 GHz av = 0,000591 bv = 1,075
Dengan interpolasi av dan bv, pada frekwensi 3,5 GHz dapat ditentukan:
av - 0,000138 3,5 - 2
=
0,000591 - 0,000138 4-2
didapat av = 4,77 X 10-4
bv - 0,923 3,5 − 2
=
1,075 - 0,923 4−2
didapat bv = 1,037
Untuk link antara centre cell dengan sel yang dibawahinya dengan jarak 5,35 km , maka
1 1
r= = = 0,805
1 + (0,045 xL) 1 + (0,045 x5,35)
maka redaman hujan untuk link antara centre cell dengan sel yang dibawahinya
Aeff = 0,71 x 5,35 x 0,805 = 3,05 dB
Tugas Akhir 49
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Untuk link antara BTS sel Kulonprogo 5 dengan BTS sel Sleman 19
Lfs = 32,45 + 20 log f(MHz) + 20 log D (Km)
= 32,45 + 20 log 5800 + 20 log 27,71
= 136,571 dB
4.5.2 Daya Pancar
Daya pancar dapat dihutung seperti berikut:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
Eb/No dari tiap sel didapat dengan cara:
⎛ Eb ⎞ ⎛ Eb ⎞
⎜ ⎟ =⎜ ⎟ − Codinggain + IM
⎝ No ⎠ coding ⎝ No ⎠ noncoding
Untuk backhaul dengan 3,5 GHz maka kita akan menggunakan bandwidth 7 MHz dan
bandwidth 14 MHz, besarnya bandwidth ini dasarkan pada kebutuhan troughtput per sel.
Untuk bandwidth 7 MHz menggunakan modulasi 64 QAM dan digunakan BER = 10-6 ,
⎛ Eb ⎞
maka nilai ⎜ ⎟ yang didapatkan dari grafik adalah 19,42 dB, sedangkan dengan
⎝ No ⎠ noncoding
Tugas Akhir 50
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
C ⎛ Eb ⎞ ⎛ ⎛ m ⎞⎞
=⎜ ⎟ + ⎜⎜10 log⎜ ⎟ ⎟⎟
N ⎝ No ⎠ ⎝ ⎝1+ α ⎠⎠
⎛ ⎛ 6 ⎞⎞
= (16,42) + ⎜⎜10 log⎜
C
⎟ ⎟⎟
N ⎝ ⎝ 1 + 0.25 ⎠ ⎠
C
= 23,23 dB
N
Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut:
C ⎛ Eb ⎞ ⎛ ⎛ m ⎞⎞
=⎜ ⎟ + ⎜⎜10 log⎜ ⎟ ⎟⎟
N ⎝ No ⎠ ⎝ ⎝1+ α ⎠⎠
⎛ ⎛ 4 ⎞⎞
= (11,74 ) + ⎜⎜10 log⎜
C
⎟ ⎟⎟
N ⎝ ⎝ 1 + 0.25 ⎠ ⎠
C
= 16,79 dB
N
Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut:
Antena Daya Pancar Maksium Gain Antena
CPE 23 dBm 20 dBi
Untuk perhitungan daya pancar akan dilakukan perhitungan per link untuk setiap
backhaul.
4.5.2a Link antara BTS sel Sleman 12 dengan BTS Sel Sleman 19
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
Tugas Akhir 51
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 23,23 – 20 – 20 – 204 + 1,906 + 2,51 + 117,8984 +3,05+4+ 10 log (7 x 10 6) + 10
= -12,95 dBw
= 17,05 dBm
4.5.2e Link antara BTS sel Kota 1 dengan BTS Sel Sleman 19
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Kota 1 = 58,66 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,67 dB
BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 dB/m + 0,5 = 2,51 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 16,79–20 – 20 – 204 + 1,67 + 2,51 + 117,8984 +3,05+4 + 10 log (14 x 10 6) + 10
= -16,62 dBw
= 13,38 dBm
4.5.2f Link antara BTS sel Kota 2 dengan BTS Sel Sleman 19
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Kota 2 = 59,05 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,61 dB
BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 dB/m + 0,5 = 2,51 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 16,79–20 – 20 – 204 + 1,61 + 2,51 + 117,8984 +3,05+7 + 10 log (14 x 10 6) + 10
= -16,6 dBw
= 13,4 dBm
4.5.2g Link antara BTS sel Bantul 3 dengan sel Bantul 4
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Bantul 3 = 67,91 x 0,22 dB/m + 0,5 = 1,85 dB
BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,794 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 23,23 – 20 – 20 – 204 + 1,85 + 1,794 + 117,8984 +3,05+4 + 10 log (7 x 10 6) + 10
Tugas Akhir 53
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
= -13,72 dBw
= 16,28 dBm
4.5.2h Link antara BTS sel Bantul 7 dengan sel Bantul 4
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Bantul 7 = 50,06 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,50 dB
BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,794 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 23,23 – 20 – 20 – 204 + 1,50 + 1,794 + 117,8984 +3,05+4 + 10 log (7 x 10 6) + 10
= -14,07 dBw
= 15,93 dBm
Untuk perhitungan daya pancar pada link antas BTS dengan menggunakan frekwensi 5,8
GHz maka:
⎛ Eb ⎞ ⎛ Eb ⎞
⎜ ⎟ =⎜ ⎟ − Codinggain + IM
⎝ No ⎠ coding ⎝ No ⎠ noncoding
⎛ Eb ⎞
Jika digunakan modulasi QPSK dan digunakan BER = 10-6 , maka nilai ⎜ ⎟ yang
⎝ No ⎠ noncoding
didapatkan dari grafik adalah 10,87 dB, sedangkan dengan coding gain sebasar 6 dB
⎛ Eb ⎞
serta implementasi margin sebesar 3 dB maka didapatkan ⎜ ⎟ = 7,87 dB.
⎝ No ⎠ coding
C ⎛ Eb ⎞ ⎛ ⎛ m ⎞⎞
=⎜ ⎟ + ⎜⎜10 log⎜ ⎟ ⎟⎟
N ⎝ No ⎠ ⎝ ⎝1+ α ⎠⎠
⎛ ⎛ 2 ⎞⎞
= (7,87 ) + ⎜⎜10 log⎜
C
⎟ ⎟⎟
N ⎝ ⎝ 1 + 0.25 ⎠ ⎠
C
= 9,91 dB
N
Jika digunakan modulasi 16QAM dan digunakan BER = 10-6, maka nilai
⎛ Eb ⎞
⎜ ⎟ yang didapatkan dari grafik adalah 14,74 dB, sedangkan dengan coding
⎝ No ⎠ noncoding
Tugas Akhir 54
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
⎛ Eb ⎞
gain sebesar 6 dB serta implementasi margin sebesar 3 dB maka didapatkan ⎜ ⎟ =
⎝ No ⎠ coding
11,74 dB.
C ⎛ Eb ⎞ ⎛ ⎛ m ⎞⎞
=⎜ ⎟ + ⎜⎜10 log⎜ ⎟ ⎟⎟
N ⎝ No ⎠ ⎝ ⎝1+ α ⎠⎠
⎛ ⎛ 4 ⎞⎞
= (11,74) + ⎜⎜10 log⎜
C
⎟ ⎟⎟
N ⎝ ⎝ 1 + 0.25 ⎠ ⎠
C
= 16,79 dB
N
Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut:
Antena Daya Pancar Maksium Gain Antena
CPE 20 dBm 30 dBi dan 35 dBi
4.5.2i Link antara BTS sel Bantul 4 dengan sel sel Sleman 19
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 dB/m + 0,5 = 1,92 dB
BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 dB/m + 0,5 = 2,51 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 16,79 – 30 – 30 – 204 + 1,92 + 2,51 + 126,80 + 4,5 + 4+10 log(20 x 10 6) + 10
= -24,46 dBw
= 5,54 dBm
4.5.2j Link antara BTS sel Kulonprogo 5 dengan sel sel Sleman 19
Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi
BTS sel Kulonprogo 5 = 84,88 x 0,022 dB/m + 0,5 = 2,36 dB
BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 dB/m + 0,5 = 2,51 dB
Maka Daya pancarnya adalah:
C
PT = - GT - GR -204 + LTX + LRX + Lfs + Lhujan + NF + 10 log (BW) + FM
N
= 9,91 –35 – 35 – 204 + 2,36 + 2,51 + 136,571 + 8,75+ 4+10 log(20x 10 6) + 10
= -26,88 dBw
= 3,12 dBm
Tugas Akhir 55
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 56
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 57
BAB IV Data dan Aspek Perencanaan
Tugas Akhir 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, maka diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari hasil perhitungan kapasitas kebutuhan persel maka diputuskan sel
yang layak dibangun di Yogyakarta adalah: Sel Sleman 12, Sel Sleman
13, Sel Sleman 18, Sel Sleman 19, Sel Sleman 20, Sel Kota 1, Sel Kota 2,
Sel Bantul 3, Sel Bantul 4, Sel Bantul 7 dan Sel Kulonprogo 5.
2. Availability sistem WiMAX dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
daya pancar dan memperbesar gain antena pemancar dan penerima.
3. Untuk backhaul link WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth kanal 7 MHz,
akan digunakan modulasi 64 QAM. FEC = 3/4 dengan Tg/Tb = 1/16
didapatkan bit rate = 25,41 Mbps
4. Untuk link backhaul WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth kanal 14 MHz
akan digunakan modulasi 16 QAM dengan Tg/Tb = 1/16 didapatkan bit
rate = 42,35 Mbps
5. Untuk link backhaul WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth kanal 20 MHz
akan digunakan modulasi QPSK dengan Tg/Tb = 1/16 didapatkan bit rate
= 24,20Mbps
6. Untuk link backhaul WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth kanal 20 MHz
akan digunakan modulasi QPSK dengan Tg/Tb = 1/16 didapatkan bit rate
= 60,50 Mbps
7. Dalam perencanaan hendaknya diperhatikan agar daya pancar tidak
melebihi daya pancar perangkat yang digunakan yaitu sebesar 20 dBm
8. Dalam perencanaan hendaknya diperhatikan agar Receive Signal Level
tidak lebih kecil daripada sensitivitas perangkat yaitu:
a. Untuk backhaul link WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth kanal 7
MHz, akan digunakan modulasi 64 QAM sebesar -69 dBm.
b. Untuk backhaul link WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth kanal 14
MHz akan digunakan modulasi 16 QAM sebesar -75 dBm.
c. Untuk backhaul link WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth kanal 20
MHz akan digunakan modulasi QPSK sebesar -84 dBm.
d. Untuk backhaul link WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth kanal 20
MHz akan digunakan modulasi 16 QAM sebesar -75 dBm.
Tugas Akhir 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
1. Pemetaan sel hendaknya dilakukan lebih akurat.
2. Dalam perencanaan dilapangan hendaknya dilakukan survey terhadap
posisi setiap BTS yang akan dibangun, survey dapat meliputi posisi
geografis serta dilakukan survey terhadap tata guna lahan pada lahan yang
akan dibangunBTS
3. Dalam perencanaan riil hendaknya dilakukan estimasi kebutuhan
troughput per pelanggan yang lebih akurat.
Tugas Akhir 60
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2003. Kota Yogyakarta Dalam Angka 2003.
2. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2003. Sleman Dalam Angka 2003.
3. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2003. Kulon Progo Dalam Angka 2003.
4. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2003. Bantul Dalam Angka 2003.
5. Eko Handi Wibowo.2005. Perencanaan Sistem Wireless LAN 2,4 GHz untuk
regulasi Penggunaan Kanal Frekwensi Pada Wilayah Kabupatan Denpasar
dan Kabupaten Badung. Tugas Akhir STTTelkom.
6. Gideon Jonatan. 2003. Rekayasa Transmisi Radio. STTTelkom.
7. Humala,S. 2003. Keamanan Management User pada Hotspot WLAN 802.11b.
Tugas Mata Kuliah Keamanan Sistem Lanjutan. Bandung.
8. IEEE Computer Society and IEEE Microwave Theory and Technique Society.
IEEE Standart for Local and Metropolitan Area Network. Part 16: Air
Interface for Fixed Broadband Wireless Access System-Amandement 2:
Medium Access Control Modifications and Additional Physical Layer
Specification for 2- 11 GHz. 2003. NewYork USA
9. Lee, W. 1995. Mobile Cellular Telecommunications : Analog and Digital
Systems. California.
10. Purbo,W.O. Design MAN WLAN. www.bogor.net.id
11. Purbo,W.O.Anatomi of Radio LAN. www.bogor.net.id
12. Rina Pudji Astuti. 1999. Diktat kuliah Perencanaan Radio Trerestrial.
STTTelkom.
13. Roger. L . Freeman. 1998. Telecommunications Transmission Handbook. John
Willey.
14. Suhana. 2002. Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi. PT.Pradnya
Paramita.Jakarta.
15. Timo Smura. 2004. Techno Economic Analysis of IEEE. 802.16a Based Fixed
Wirelees Access Network. Helsinki University of Tecnology.
Lampiran A
Kota Yogyakarta
Kecamatan: Mantrijeron
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 522x0,15=78,3 32 2528
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 8 perprodi 64 1280
3. Industri:
I. Besar 2 128 256
II. Sedang 8 64 512
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
108 5344
Kecamatan: Kraton
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 178x0,15=26,7 32 864
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 2 64 128
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 576
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 7 64 448
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 128 128
41 2272
Kecamatan: Mergangsan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 198x0,15=63,75 32 2048
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 256
3. Industri
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 15 64 960
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
94 4096
A 1
Kecamatan: Umbulharjo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 2874x0,15=431,1 32 13824
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 10 64 640
II. SLTA 8 64 512
III. Perguruan tinggi 20 perprodi 64 5184
3. Industri:
I. Besar 5 128 640
II. Sedang 10 64 640
4. Instansi pemerintahan 39 1000+64 1064
5. Sarana kesehatan 4+2=6 128x4+2x64 640
493 23144
Kecamatan: Kotagede
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 520x0,15=78 64 2496
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 832
3. Industri:
I. Besar 3 128 384
II. Sedang 10 64 640
4. Instansi pemerintahan 2 64 128
5. Sarana kesehatan 1 128 128
104 5120
Kecamatan: Gondokusuman
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 783x0,15=117,45 32 3776
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 11 64 704
II. SLTA 9 64 576
III. Perguruan tinggi 13 perprodi 64 4928
3. Industri:
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 5 64 320
4. Instansi pemerintahan 4 64 256
5. Sarana kesehatan 5+2=7 5x128+2x64 768
168 11456
A 2
Kecamatan: Danurejan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 202x0,15=30,3 32 992
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 128
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 37 1000+2X64 1128
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
42 2760
Kecamatan: Pakualaman
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 125x0,15=18,75 32 608
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 1 64 64
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi 4 perprodi 64 320
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 128 128
30 1440
Kecamatan: Gondomanan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 213x0,15=31,95 32 1024
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 2 64 128
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 4 64 256
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
48 2176
A 3
Kecamatan:Ngampilan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 146x0,15=21,9 32 704
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 2 64 128
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 384
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 15 64 960
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
46 2496
Kecamatan: Wirobrajan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 148x0,15=47,7 32 1536
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 2 64 128
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 320
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
93 2560
Kecamatan:Gedongtengen
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 153x0,15=22,95 64 736
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 128
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 1 64 64
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
32 1376
A 4
Kecamatan: Jetis
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 412x0,15=61,8 64 1984
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 8 perprodi 64 1856
3. Industri:
I. Besar 2 128 256
II. Sedang 11 64 704
4. Instansi pemerintahan 5 64 320
5. Sarana kesehatan - 64 -
99 5824
Kecamatan: Tegalrejo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 592x0,15=88,8 64 2848
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 4 perprodi 64 768
3. Industri:
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 2 64 128
5. Sarana kesehatan 1+2=3 128+2x64 256
108 4704
A 5
Kabupaten Sleman
Kecamatan: Moyudan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 2 64 128
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3 Industri: - -
I. Besar - -
II. Sedang 9 64 576
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
15 960
Kecamatan: Minggir
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri: - -
I. Besar - -
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
11 704
Kecamatan: Sayegan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1+2=3 128+2x64 256
9 640
A 6
Kecamatan: Godean
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 171x0,15=25,65 32 832
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 512
3. Industri:
I. Besar 4 128 512
II. Sedang 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
47 2880
Kecamatan: Gamping
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 228x0,15=34,2 32 1120
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 3 perprodi 64 704
3. Industri:
I. Besar 2 128 256
II. Sedang 15 64 960
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
67 3872
Kecamatan: Mlati
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 76x0,15=11,4 32 384
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 8 64 512
II. SLTA 5 64 320
III. Perguruan tinggi 7 perprodi 64 1984
3. Industri:
I. Besar 6 128 768
II. Sedang 17 64 1088
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan -
56 5120
A 7
Kecamatan: Depok
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 1368x0,15=205,2 32 6592
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 10 64 640
II. SLTA 8 64 512
III. Perguruan tinggi 24 perprodi 64 24832
3. Industri:
I. Besar 6 128 768
II. Sedang 30 64 1920
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3+3=6 3x128+3x64 576
291 35904
Kecamatan: Brebah
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 49x0,15=7,35 32 256
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - -
3. Industri:
I. Besar 3 128 384
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - -
19 1152
Kecamatan: Prambanan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - -
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
14 1024
A 8
Kecamatan: Kalasan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 52x0,15=7,8 32 256
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 320
3. Industri:
I. Besar 5 128 640
II. Sedang 8 64 512
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
37 2752
Kecamatan: Ngemplak
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 114x0,15=17,1 32 576
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar - -
II. Sedang - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
27 1216
Kecamatan: Ngaglik
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 684x0,15=129,6 32 2688
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 5 perprodi 64 2176
3. Industri:
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 8 64 512
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1+1=2 128+64 192
157 6400
A 9
Kecamatan: Sleman
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 8 64 512
II. SLTA 5 64 320
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar 5 128 640
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 45 512+3x64 704
5. Sarana kesehatan 2 64 128
27 2496
Kecamatan: Tempel
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar 2 128 256
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
16 1152
Kecamatan: Turi
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 109x0,15=16,35 32 544
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar 1 128 64
II. Sedang - 64 64
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
26 1184
A 10
Kecamatan: Pakem
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 192
3. Industri:
I. Besar - 128 -
II. Sedang 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
17 1216
Kecamatan: Cangkringan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri:
I. Besar - 128 128
II. Sedang - 64 64
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
8 704
A 11
Kabupaten Bantul
Kecamatan: Srandakan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan -
8 512
Kecamatan: Sanden
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
7 448
Kecamatan: Kretek
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
8 512
A 12
Kecamatan: Pundong
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
9 576
Kecamatan: Bambanglipuro
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 1 64 64
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
12 768
Kecamatan: Pandak
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan - 64 -
5. Sarana kesehatan 2 64 64
10 640
A 13
Kecamatan: Bantul
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 12 64 768
II. SLTA 8 64 512
III. Perguruan tinggi 4 perprodi 64 384
3. Industri
I. Besar 11 128 1408
II. Sedang - 64 -
4. Instansi pemerintahan 42 256+19x64 1472
5. Sarana kesehatan 7 64 448
62 4992
Kecamatan: Jetis
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 18X0,15=2,7 32 96
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 768
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
15 1568
Kecamatan: Imogiri
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 1 64 64
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
12 768
A 14
Kecamatan: Dlingo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
14 896
Kecamatan: Pleret
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 6 64 384
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
15 960
Kecamatan: Piyungan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 18X0,15=2,7 32 96
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 2 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 6 64 384
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
17 1056
A 15
Kecamatan: Banguntapan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 46X0,15=6,9 32 224
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi 4 perprodi 64 512
3. Industri
I. Besar 3 128 384
II. Sedang 16 64 1024
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
45 3232
Kecamatan: Sewon
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 229X0,15=34,35 32 1120
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 4 perprodi 64 960
3. Industri
I. Besar 5 128 640
II. Sedang 41 64 2624
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
96 6048
Kecamatan: Kasihan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 662X0,15=99,3 32 3200
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 8 64 512
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi 5 perprodi 64 2688
3. Industri
I. Besar 3 128 384
II. Sedang 22 64 1408
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
144 8576
A 16
Kecamatan: Pajangan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar - 128 -
II. Sedang 3 64 192
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
10 640
Kecamatan: Sedayu
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 14X0,15=2,1 32 96
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri
I. Besar 1 128 128
II. Sedang 5 64 320
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
17 1056
A 17
Kabupaten Kulonprogo
Kecamatan: Temon
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 5 64 320
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
14 896
Kecamatan: Wates
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 38X0,15=5,7 32 192
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 13 64 832
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 64
3. Sentra Industri 10 64 640
4. Instansi pemerintahan 37 512+64 576
5. Sarana kesehatan 3 64 64
44 2944
Kecamatan: Panjatan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 2 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
8 384
A 18
Kecamatan: Galur
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
11 704
Kecamatan: Lendah
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 12 64 768
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
24 1408
Kecamatan: Sentolo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 9 64 576
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
24 1536
A 19
Kecamatan: Pengasih
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan 118X0,15=17,17 32 576
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 5 64 320
III. Perguruan tinggi 1 perprodi 64 192
3. Sentra Industri 8 64 512
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
41 2176
Kecamatan: Kokap
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 12 64 768
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
22 1408
Kecamatan: Girimulyo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
14 896
A 20
Kecamatan: Nanggulan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 6 64 384
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
17 1088
Kecamatan: Kalibawang
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 2 64 128
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
14 896
Kecamatan: Samigaluh
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 8 64 512
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Sentra Industri 74 64 4736
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
89 5696
A 21
Kabupaten Gunungkidul
Kecamatan: Panggang
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 4 64 256
9 576
Kecamatan: Purwosari
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tingg - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
6 384
Kecamatan: Paliyan
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
6 384
A 22
Kecamatan: Saptosari
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
8 512
Kecamatan: Tepus
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
10 640
Kecamatan: Tanjungsari
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
7 448
A 23
Kecamatan: Rongkop
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
8 512
Kecamatan: Girisubo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 3 64 192
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 1 64 64
6 384
Kecamatan: Semanu
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri 6 64 384
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
19 1216
A 24
Kecamatan: Ponjong
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 4 64 256
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri 4 64 256
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan - 64 -
18 1152
Kecamatan: Karangmojo
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 8 64 512
II. SLTA 3 64 192
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 5 64 320
16 1088
Kecamatan: Wonosari
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 8 64 512
III. Perguruan tinggi 2 perprodi 64 896
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 39 256+25x64 1856
5. Sarana kesehatan 5 64 320
25 4160
A 25
Kecamatan: Playen
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 9 64 576
II. SLTA 4 64 512
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 3 64 192
17 1344
Kecamatan: Patuk
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 6 64 384
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
10 640
Kecamatan: Gedangsari
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA - 64 -
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
8 512
A 26
Kecamatan: Nglipar
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 5 64 320
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - 64 -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5 Sarana kesehatan 3 64 192
11 704
Kecamatan: Ngawen
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 4 64 256
II. SLTA 1 64 64
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 4 64 256
10 640
Kecamatan: Semin
Jenis Jumlah Bandwidth Total
1. Perumahan - 32 -
2. Sarana pendidikan:
I. SLTP 7 64 448
II. SLTA 2 64 128
III. Perguruan tinggi - perprodi 64 -
3. Industri - -
4. Instansi pemerintahan 1 64 64
5. Sarana kesehatan 2 64 128
12 368
A 27
Kelurahan, Kecamatan, Dinas dan instansi Kota Yogyakarta 2004
A 28
No Nama Kantor / Lokasi Jumlah PC
B Diluar Komplek Balaikota
1. Dinas Pasar 3
2. Dinas tenega kerja & Trans 3
3. Dinas KP3OR Alun2 Utara 3
4. Subdin Kehewanan 4
5. RSUD Wirosaban 4
6. Puskesmas Gedongtengen 2
7. Kelurahan Pringgokusuman 1
8. Puskesmas Tegal rejo 2
9. Kelurahan Karangwaru 1
10. Puskesmas Gondomanan 3
11. Kelurahan Prawirodirjan 3
12. Puskesmas Mergangsan 2
13. Kelurahan Wirogunan 3
14. Puskesmas Danurejan 1 3
15. Puskesmas Danurejan 2 3
16. Kelurahan Suryatmajan 3
17. Puskesmas Pakualaman
18. Kelurahan Gunung Ketur 3
19. Kelurahan Bumijo 2
20. Puskesmas Gondokusuman 1 3
21. Puskesmas Gondokusuman 2 3
22. Kelurahan Baciro 3
23. Kecamatan Ngampilan 3
24. Puskesmas Ngampilan 3
25. Kelurahan Notoprajan 3
26. Kecamatan Wirobrajan 3
27. Kecamatan Mantrijeron 3
28. Kecamatan Kraton 3
29. Puskesmas Kraton 1
30. Kelurahan Kadipaten 3
31. Kecamatan Umbulharjo 4
32. Kelurahan Mujamuju 1
33. Puskesmas Umbul harjo 3
34. Puskesmas kotagede 1 3
35. Puskesmas kotagede 2 3
36. Kelurahan Rejowinangun 3
37. Kecamatan Kota gede 3
38. Kelurahan Suryodiningratan 3
Jumlah 114
Total 467
A 29
Broadband Wireless IP and E1/T1 System
• Frequency Bands
3.4-3.8 GHz
• Orthogonal Frequency
Division Multiplexing
technology allows NLOS
operation
Enviromental
Operating: Indoor Terminal - 0˚C to +55˚(32˚F to 132˚F)
Temperature: Outdoor Radio Unit - -40˚C to +60˚C
Wind loading: Exceeds 220 kph (137 mph) - antenna specific
www.airspan.com
Kelurahan, Kecamatan, Dinas dan instansi Kota Yogyakarta 2004
B1
Lampiran E
E 1
E 2
Lampiran C
C 1
P
T
P Wireless IP High Capacity Point-to-Point System
• Frequency Bands
supported:
5.4-5.7 GHz
5.7-5.8 GHz
• Easy to install
• Easy to operate
• Complete solution
• Competitively priced
Networking
Protocols: Transparent Bridging, DHCP pass-through, VLAN pass-through
802.3x Ethernet flow control, 802.1q/p network traffic prioritisation
Network Services: Transparent to 802.3 services and applications
Network Management: Locally through serial console, Web interface and SNMP
CLI via Telnet and local console
Backhaul connection: 10/100BaseT Ethernet (RJ 45)
Optional TDM ports: 1 to 4 T1/E1 TDM ports
E1 Specs T1 Specs
Standards: ETS TBR 12/13, ITU-T Rec. G.703, AT&T TR-62411, ANSI T1.403, ITU-T
G.704, G.706, G.732, G.821, G.823, Rec. G703, G.704, G.706, G.732,
G.826 G.821, G.823, G.826
Framing: Unframed, CRC4, FAS/NFAS Unframed, D4 (SF), ESF
Data rate: 2048 kbps 1544 kbps
Line Code: HDB3, AMI AMI, B8ZS
Connector: Balanced: RJ-48c, 8-pin Balanced: RJ-48c, 8-pin
Line Impedance: Balanced 120 Ohm Balanced 100 Ohm
Jitter: ITU-T G.823 AT&T TR-62411, ITU-T G.824
Clocking: Adaptive, Loopback, Internal Adaptive, Loopback, Internal
Line Protection: ITU-T K-20, K-21 Bellcore GR 1089
Environmental
Operating Temperature: Indoor Terminal - 0˚C to +55˚C
Outdoor Radio Unit - -40˚C to +60˚C
Wind loading: Exceeds 220 kph (137 mph) - antenna specific
www.airspan.com