Anda di halaman 1dari 35

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

FORM-15 Untuk PIA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Nama : Herrera Kosasih


NPM : 1334010066
Program Studi : Teknik Informatika
*)
Bidang Minat : SE /CIS/ ITNS
*)
Coret yang tidak perlu
JUDUL :

“ANALISA PERFORMANSI JARINGAN VEHICULAR AD-HOC NETWORK


(VANET) HYBRID ANTARA WIFI DAN LTE MENGGUNAKAN NS-3”

A. LATAR BELAKANG
1.
Dengan perkembangan di era modern ini yang sangat pesat pada
internet saat ini. Membuat kebutuhan masyarakat meningkat secara
signifikan. Masyarakat sekarang banyak bergantung kepada internet,
karena internet memudahkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya
denga cepat dan mudah. Mulai dari hiburan dan pekerjaan, dalam dunia
kerja misalnya banyak orang yang menggunakan internet untuk mengirim
data dan berbagai hal lainnya, Vehicular Ad-hoc Network (VANET) adalah
contoh khas Mobile Ad-hoc Network (MANET), di mana kendaraan bisa
menikmati berbagai keamanan dan efisiensi aplikasi dan berbagi
informasi antar kendaraan melalui teknologi komunikasi yang beragam
misalnya Bluetooth, Wi-Fi , dan 3G / 4G. Telah banyak karya akademis
dan industri pada setiap teknologi komunikasi mobile dipisahkan dalam
beberapa tahun terakhir, menjamin koneksi jaringan tidak terputus dan
layanan Internet gencarnya dalam mobilitas yang cepat 'adalah bertujuan
untuk jangka panjang. Perlu untuk mengintegrasikan beberapa teknologi
akses untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Beberapa teknologi
komunikasi (misalnya LTE) dapat memberikan cakupan skala yang besar,
sementara jaringan lain (misalnya Wi-Fi) dapat menyediakan bandwidth
tinggi dan tetapi mencakup skala yang kecil. Makalah ini berfokus pada
infrastruktur komunikasi , dan memilih Wi-Fi dan 4G (LTE yaitu) sebagai
calon dari teknologi akses, mengingat LTE secara teoritis memberikan
50Mbps uplink dan 100Mbps tingkat downlink data yang merupakan
banyak cocok untuk layanan delay-sensitif. Dalam rangka meningkatkan
kinerja secara keseluruhan,dengan membandingkan kekuatan sinyal yang
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

diterima dari LTE dan Wi-Fi .[1. Liang Guangmin and Jiang Xu, International
Journal of Future Generation Communication and Networking, Changchun,
China (2015)]

Dalam hal ini yang terjadi adalah performansi antara jaringan WIFI dengan
jaringan LTE dengan menggunakan NS-3 dan mensimulasi scenario yang terjadi
didalam lingkungan atau keadaan yang ada. Integrasi teknologi komunikasi yang
berbeda terutama dari kisaran menengah dan tinggi. Mekanisme multi-metrik
gateway, yang memilih gateway yang optimal dari calon gerbang dual-antarmuka-
enabled. Dan arsitektur heterogen menggabungkan WIFI dan LTE. Analisis
performansi WIFI dan LTE untuk membantu lintas-lintas dalam kasus terburuk
dengan masing-masing kasus untuk memuat dan persyaratan latency dan hasilnya
menunjukkan bahwa UMTS menderita keterbatasan kapasitas sementara LTE bisa
bekerja dengan baik. Menyajikan LTE untuk struktur jaringan kendaraan terpusat
menggunakan LTE untuk memecahkan sejumlah besar node mobile dan topologi
jaringan yang sangat dinamis.
[1. Liang Guangmin and Jiang Xu, International Journal of Future Generation
Communication and Networking, Changchun, China (2015)]

Maka dari itu di dalam penelitihan ini akan disajikan. Hasil penelitian yang
membuat simulasi dari NS-3 untuk menunjukkan bahwa LTE mampu efisien
menangani mobilitas secara cepat. Bisa dilihat dari variable yang diukur
menggunakan hasil variable TROUGHPUTdan DELAY dengan pengiriman data
sebesar 512Mbps,1Mbps, dan 1,5Mbps, untuk melihat hasil dari simulasi pada
penelitihan peformansi WIFI dan LTE, Kedua dua penelitihan ini menghasilkan solusi
menggambarkan jaringan vanet pada keadaan yang ada didalam area.
Berkonsentrasi pada konektivitas dan mengusulkan parameter pengiriman kecepatan
data dan desain model analitis untuk menjelaskan pengaruh area atau lingkungan
sekitar pada konektivitas pada segmen area.. [1. Liang Guangmin and Jiang Xu,
International Journal of Future Generation Communication and Networking, Changchun,
China (2015)]
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka
permusan masalah yang disimpulkan adalah:
1. Bagaimanakah performansi ketika jaringan WIFI dan jaringan LTE berjalan
secara bersamaan?
2. Bagaimana kinerja jaringan vanet dengan simulasi parameter Throughput
dan RTT dengan mengguunakan NS-3?
3. Bagaimana simulasi parameter dijaringan VANET

C. BATASAN MASALAH
Untuk menghindari penyimpangan dari judul dan tujuan yang sebenarnya, maka
dibuatkan ruang lingkup batasan masalah sebagai berikut :
1. Simulasi dari penelitihan perbandingan antara jaringan WIFI dan jaringan
LTE
2. Tidak membahas peroutingan dan keamanan jaringan
3. Dalam penelitihan hanya menggunakan parameter Throughput dan Rtt
4. Perbandingan parameter Throughput dan Rtt
5. Dalam penelitihan file data transfer 512 kb, 1 mb, dan 1,5 mb

D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui performansi antara jaringan WIFI dan jaringan LTE dengan
membuat simulasi scenario.
2. Mengetahui perandingan parameter meliputi Throughput dan Rtt dengan
menggunakan NS-3.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

E. MANFAAT
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penelitih bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan ilmu yang
diperoleh selama menempuh ilmu dibangku perkuliahan, untuk
menganalisis jaringan Vanet Hybrid antara Wifi dengan Lte.

2. Bagi mahasiswa bermanfaat agar bisa mengenal lebih jauh tentang


penelitihan ini dengan cara menganalisis jaringan ini dengan cara lebih
baik.

3. Bagi pembaca bermanfaat menambah informasi tentang cara kerja


Jaringan Vanet hybrid sistem jaringan WIFI dan jaringan LTE.

4. Dengan adanya penelitihan ini dapat meningkatkan pengetahuan kita


tentang jaringan internet yang sedang berkembang pesat pada era
modern seperti sekarang ini.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

F. TINJAUAN PUSTAKA
2.2 PENELITIHAN TERDAHULU

“On Performance Simulation in Vehicular Hybrid Networks of WiFi and LTE”

Vehicular Ad-hoc Network (VANET) adalah contoh khas Mobile Ad-hoc


Network (MANET), di mana kendaraan bisa menikmati berbagai keamanan
dan efisiensi aplikasi dan berbagi informasi antar kendaraan melalui teknologi
komunikasi yang beragam misalnya Bluetooth, Wi-Fi , dan 3G / 4G. Karena
ada telah banyak karya akademis dan industri pada setiap teknologi
komunikasi mobile dipisahkan dalam beberapa tahun terakhir, Karena ada
telah banyak karya akademis dan industri pada setiap teknologi komunikasi
mobile dipisahkan dalam beberapa tahun terakhir, menjamin koneksi jaringan
tidak terputus dan layanan Internet gencarnya dalam mobilitas kendaraan
cepat 'adalah tujuan jangka panjang.
Dalam hal ini persoalan yang terjadi Arsitektur WiFi-UMTS di mana
kendaraan secara dinamis clustered berdasarkan metrik yang berbeda, dan
jumlah minimum kendaraan yang dilengkapi dengan 802.11p dan UTRAN
interface dipilih sebagai gateway untuk menghubungkan ad-hoc, menyajikan
arsitektur heterogen menggabungkan 802.11p dan LTE. analisis kesesuaian
UMTS dan LTE untuk bantuan lintas-lintas dalam kasus terburuk dengan
masing-masing untuk memuat dan persyaratan latency dan hasilnya
menunjukkan bahwa UMTS menderita keterbatasan kapasitas sementara
LTE bisa bekerja dengan baik, Hasil penelitian menunjukkan bahwa LTE4V2X
mampu efisien menangani mobilitas cepat. Cherif et al. [8] memperkenalkan
CSP dan CGP yang protokol mengorganisir diri berbasis klaster proaktif dan
aktif masing-masing untuk memecahkan masalah seperti jumlah besar node
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

mobile dan topologi jaringan sangat dinamis. Kedua dua solusi


menggambarkan jaringan kendaraan dengan cara permanen dengan
portioning jalan menjadi segmen yang berdekatan sebagai cluster
memperbaiki geografis. Jaringan sensor nirkabel. Pada simulasi kali ini yaitu
menggunakan network simulation-3.18 (NS3.18) pada platform linux ubuntu,
akan mempertimbangkan berbagai parameter throughput dan delay.
Studi simulasi pada scenario yang ada membandingkan kekuatan sinyal yang
diterima dari Wi-Fi dan LTE interface, dan menerapkan arsitektur komunikasi
hirarkis di NS3. Kami melakukan serangkaian simulasi untuk menyelidiki
bagaimana parameter yang relevan mempengaruhi kinerja algoritma
handover. Semua simulasi menunjukkan bahwa jaringan Wi-Fi dapat
diintegrasikan dengan LTE secara efektif dengan bantuan algoritma handover
yang diusulkan pemutusan aliran listrik sadar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja Wi-Fi terintegrasi dan LTE meningkat sebesar 24% setidaknya
dan sampai 76,37% dalam hal throughput.
Arsitektur terpadu kami terutama difokuskan pada bentuk vertikal dan
diterapkan oleh kendaraan bergerak tanpa bantuan dari router akses.
Algoritma ini membandingkan kekuatan sinyal yang diterima dari antarmuka
LTE dan Wi-Fi dalam satu periode.

Gambar 2.1
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2.3 VANET

Vehicular Ad-hoc network (VANET) [2] merupakan pengembangan jaringan yang


memungkinkan kendaraan saling berkomunikasi antara satu dan lainnya. Pada
jaringan vanet, kendaraan dapat berkomunikasi tanpa membutuhkan pengaturan
infrastruktur tersentral ataupun server yang digunakan untuk mengontrol. Data yang
dikirim diteruskan ke kendaraan yang dituju dengan menggunakan routing protokol
ad hoc yang berbasis lokasi sebagai ganti dari alamat IP dengan radius 100-300
meter. Data ini dapat berisi tentang informasi kondisi jalan seperti jalan berlubang,
kemacetan, jalur tercepat dan masih banyak lainnya.

Berikut ini merupakan gambaran dari (Vanet) Vehicular Ad Hoc Network ;

Gambar 2.2
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Berikut contoh penerapan vanet:


– Security distance warning
Dilengkapinya kendaraan dengan multi interface card atau sensor dan dengan
diterapkannya VANET, akan membuat kendaraan tersebut lebih efisien karena
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sebagai contoh kecil pada
sensor pendeteksi rem, apabila terjadi pengereman secara mendadak maka mobil A
akan memberikan informasi kepada mobil B yang melaju kencang dibelakangnya.
Selanjutnya pengemudi mobil B akan diperingatkan oleh sistem bahwa mobil
didepannya berhenti secara mendadak. Bahkan dapat dikembangkan dengan
memberikan auto rem apabila dalam keadaan yang sangat mendesak.
[2.H.Hartenstein and K. P. Laberteaux, “A tutorial survey on vehicular ad hoc networks”,
IEEE Communications Magazine, vol. 46, no.6,(2008)]

– Automatic Parking
Selain untuk pengamanan, vanet juga dapat diaplikasikan untuk memberikan
informasi tempat parkir yang kosong. Informasi ini diolah dengan menerapkan fungsi
GPS sebagai penentu lokasi sehingga dapat memberikan informasi pada mobil
mobil yang mencari lahan parkir. [2.H.Hartenstein and K. P. Laberteaux, “A tutorial
survey on vehicular ad hoc networks”, IEEE Communications Magazine, vol. 46, no.6,
(2008)]

– Adaptive Overtaking Maneuver Assistant System


Vanet juga dapat digunakan sebagai asisten yang digunakan untuk menyalip mobil
bahkan dengan skenario kondisi jalan yang ramai dan berbahaya. Berbahaya yang
dimaksud adalah jalan berlubang, licin bahkan menyalip dua mobil sekaligus.
Dengan menggunakan vanet, pengemudi akan dapat mengoptimalkan maneuver
menggunakan informasi untuk menghindari jalan yang berbahaya dan jalan aman
untuk menyalip mobil didepannya.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Gambar 2.3
http://www.cse.wustl.edu/~jain/cse570-13/ftp/vanets/index.html

1. WIFI

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media


penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi
atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat cepat, Karena
media penghantarnya menggunakan sinyal radio yang bekerja pada frekwensi
tertentu. [4.https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi (2010)]
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Berikut ini merupakan gambaran kerja dari WIFI :

Gambar 2.4
http://www.koneksia.com/pengertian-wifi-sejarah-teknologi-wifi/

Mungkin istilah wifi banyak dikenal oleh masyarakat sebagai media untuk internet
saja, namun sebenarnya bisa juga difungsikan sebagai jaringan tanpa kabel
(nirkabel) seperti di perusahaan-perusahaan besar dan juga di warnet. Jaringan
nirkabel tersebut biasa diistilahkan dengan LAN (local area network). Sehingga
antara komputer dilokasi satu bisa saling berhubungan dengan komputer lain yang
letaknya berbeda, Sedangkan untuk penggunaan internet, wifi memerlukan sebuah
titik akses yang biasa disebut dengan hotspot untuk menghubungkan dan
mengontrol  antara pengguna wifi dengan jaringan internet pusat. Sebuah hotspot
pada umumnya dilengkapi dengan password yang bisa meminimalisasi siapa saja
yang bisa menggunakan fasilitas tersebut. Ini sering digunakan oleh pengguna
rumahan, restoran, swalayan, café dan hotel. Namun ada juga hotspot yang tidak
diberi password, sehingga siapa saja boleh menggunakan fasilitas tersebut.

Untuk masalah frekwensi kerja dari sebuah berdasarkan standard dari IEEE
(Electrical and Electronis Engineers), itu dibagi menjadi empat bagian yaitu :
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz B


802.11a 54 Mb/s 5 GHz A
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
 Inilah kelebihan dan kekurangan pada jaringan WIFI

Kelebihan wiFi :

Frekuensi yang di milik jaringan wiFi 2,4 GHz Jaringan wiFi bisa menerima
maupun mengirim data berkapasitas hingga 54 Mbps Cara kerja tidak perlu
menggunakan kabel, cukup memanfaatkan gelombang radio yang ada, Jalur yang di
gunakan jaringan wiFi ini menggunakan Hot pot. Wifi dapat berkomunukasi dengan
laptop atau komputer lain, Kemungkinan bisa di gunakan untuk LAN tanpa kabel, hal
ini jika di lakukan biasanya biaya menjadi berkurang atau menjadi ringan. Biaya
untuk menggunakan jaringan wiFi cukup murah dan ekonomis. Jika anda
menggunakan jaringan wiFi maka pilihan anda sangat tepat. Jaringan wiFi sangat
terkenal di pasaran dan familyar, Jaringan wiFi adalah jaringan yang di dukung oleh
roaming, yang mana roaming itu adalah lkaptop atau komputer bisa berpindah jalur,
dari jalur satu ke jalur yang lain, Klien yang di milik oleh jaringan wiFi sudah
mendunia, banyak klien yang bekerja di seluruh dunia, bisa di sebut dengan jaringan
global, Jaringan wiFi sudah tersebar dimana – mana, hingga mencapai kurang lebih
250.000 tempat, seperti rumah – rumah pribadi, sekolahan, perusahaan dan juga
universitas di berbagai negara.

Kekurangan wiFi :

Dengan gratisnya jalur jaringan menjadikan orang lain bisa menggunakannya,


dan bisa jadi orang lain menggunakannya dengan kejahatan atau tidak selayaknya.
Operasional dan penyaluran gelombang yang terbatas menjadikan tidak konsisten di
berbagai negara. Power yang di butuhkan atau yang terpakai cukup tinggi.
Skripsi dan konfigurasi yang di punyai cukup lemah. Jalur yang di miliki oleh jaringan
wiFi bisa di gunakan untuk melacak informasi – informasi yang bersifat pribadi.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2. LTE

4G LTE adalah singkatan atau kepanjangan dari Fourth Generation Long


Term Evolution. Ini sebenarnya merupakan kombinasi dari dua istilah yang berbeda
dan memiliki standar tersendiri. Gmerupakan singkatan dari Generation alias
Generasi, sedangkan angka di depannya merupakan tingkatannya. Singkatnya
teknologi ini berarti kemajuan perkembangan generasi dari jaringan atau network
yang dijelaskan selanjutnya dibawah ini.
Teknologi jaringan secara umum telah berkembang melalui beberapa generasi yaitu
1G 2G 3G 4G. Dimana 1G merupakan sistem generasi awal yang menggunakan
analog yang dapat ditemukan pada perangkat radio, sementara 2G menggunakan
sistem digital. [4.https://id.wikipedia.org/wiki/LTE (2010)]
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Berikut ini merupakan gambaran cara kerja dari LTE :

Gambar 2.5
http://ozzycl82.blogspot.co.id/2012/03/mengenal-jaringan-lte.html

Definisi 4G

4G adalah singkatan atau kepanjangan dari Fourth Generation alias generasi


keempat dari standar teknologi informasi dan komunikasi. Jaringan 4G, diyakini
memberikan banyak fitur dan nilai tambah daripada 3G. Selain memiliki semua
fasilitas 3G, transmisi data 4G diyakini mempunyai standar kecepatan transmisi
berkisar antara 100 Mbps–1 Gbps. Percakapan, internet, chatting, jejaring,
permainan, video atau apa pun fitur yang ada di dalamnya dapat dinikmati lebih baik
dari 3G. Menjadi jaringan tercepat, teknologi 4G dapat menyediakan sarana
kecepatan download 4 sampai 5 kali lebih cepat daripada 3G, bahkan hingga 10 kali
lipatnya. Secara nyata konsumen dapat mengakses internet dimanapun dan
kapanpun selama berada pada cakupan wilayah dengan perangkat 4G, termasuk
handphone atau smartphone, tablet, dan hotspot.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Definisi LTE

LTE adalah singkatan atau kepanjangan dari Long Term Evolution. Teknologi ini


telah dipasarkan dan dikenal secara umum dengan istilah 4G LTE.

Dikatakan demikian karena teknologi ini sebagian besar telah memenuhi standard
dari 4G dalam hal kecepatan. Ini merupakan evolusi atau perkembangan
berdasarkan jaringan GSM/EDGE (2G) dan UMTS/HSPA (3G) untuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatan.

Kategori LTE cat1-16

LTE memiliki kecepatan yang didefinisikan dalam beberapa kategori atau category
disingkat “cat” sesuai dengan yang dirilis dari 3GPP, tergantung pada maksimum
tingkatan puncak kecepatan transfer data dan dukungan kemampuan. Dalam hal
kecepatan secara umum, LTE dapat memberikan kecepatan data puncak hingga
300 Mbps pada downlink dan puncak kecepatan data 75 Mbps pada uplink,
tergantung pada kategori perangkat pengguna.

Kategori kecepatan LTE:

LTE cat3 adalah teknologi LTE kategori 3 yang memiliki kecepatan hingga 102 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

LTE cat4 adalah teknologi LTE kategori 4 memiliki kecepatan maksimal hingga


150,8 Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

LTE cat6 adalah teknologi LTE kategori 6 memiliki kecepatan maksimal hingga


301.5 Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

Jaringan 4G LTE memungkinkan panggilan suara dan video, transmisi file, internet,
TV online, video kualitas tinggi, streaming, bermain game, atau fitur apapun yang
ada di dalamnya dapat dinikmati lebih baik dari generasi sebelumnya.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

3. Network Simulator 3 (NS-3)


Ns 3 adalah simulator untuk event diskrit yang dikembangkan selain dan tidak
dimaksudkan sebagai pengganti Ns 2. Ns 3 adalah perangkat lunak gratis dan kode
nya dapat di edit atau diterapkan algoritma baru. Ns 3 menyediakan modul 802.11
lebih realistis dari Ns 2. Modul 802.11 pada Ns 3 mendukung kendali lapisan akses
media (MAC) dan fisik (PHY) IEEE 802.11 a/b/e/n/p. Sementara pada Ns 2 dasar,
tidak tersedia IEEE 802.11 e/n/p, Untuk dapat mempelaIari Ns 3 dengan baik, ada
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: familiar dengan pemrograman CKK, familiar
dengan pemrograman socket, dan familiar dengan simulator event discrete.
Ns 3 mendukung layanan pada lapisan TCP/IP dari aplikasi sampai fisik. Pada
lapisan aplikasi terdapat onoff application, asynchronous socket, dan API packet
sockets. Pada lapisan transport, Ns 3 mendukung protokol UDP dan TCP. Lapisan
network terdukung dengan unicast IPv4 global simple routing, Multicast, MANET,
AODV, OLSR, dll. Pada lapisan fisik, Ns 3 mendukung PointToPoit, csma, 802.11
MAC low and high, dan pada lapisan fisik terdapat dukungan untuk 802.11a,
propagation loss model, dll.

Visualisasi arsitektur Ns 3 digambarkan sebagai berikut:


Sebuah node digambarkan sebagai sebuah kemasan kosong yang kemudian dapat
ditambahkan perangkat Iaringan (NetDevice), tumpukan protokol, dan aplikasi
sehingga dapat berfungsi seperti komputer. Sebuah node dapat berkomunikasi
dengan node lain melalui sebuah kanal baik berupa kabel maupun nirkabel.
Tumpukan protokol pada sebuah node dibangun dengan API serupa socket.
ObIek utama pada Ns 3 terdiri atas node yang memuat aplikasi, protocol stack, dan
netdevice; paket, dan kanal. Sebuah paket dibentuk dilapisan aplikasi kemudian
dikirimkan ke lapisan bawahnya untuk diproses sesuai dengan proses pada lapisan
tersebut. Dua abstraksi kunci yang digunakan pada Ns 3 adalah aplikasi yg
menggunakan API socket dan boundary antara IP dan lapisan 2.
Setiap paket Iaringan memuat satu byte buffer, seIumlah tag, dan metadata. Buffer
adalah representasi bit demi bit (serialized) dari header dan trailer, sedangkan tags
adalah himpunan struktur data sembarang yg disediakan oleh user. Adapun
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

metadata yang bersifat opsional menggambarkan tipe header dan trailer yang sudah
di serialized. Secara default, metadata diseting disabled.
Untuk menambahkan sebuah header, kelas Header harus dibuat menIadi subkelas
lalu dibuat metode Serialize dan Deserialize sendiri. Metode serialize ini adalah
metode menulis bit bit ke / dari buffer. Hal ini serupa dengan tags pada paket. Buffer
paket mengimplementasikan implementasi copy on write.
Ns 3 memuat banyak modul untuk melakukan penelitian di bidang Iaringan
khususnya Iaringan nirkabel. Modul modul tersebut antara lain protokol MANET
seperti AODV, OLSR, DSDV; wireless sensor network, LTE, Wifi, dan routing.
Struktur setiap modul pada Ns 3 terdiri dari folder model, example, helper, binding,
test, dan sebuah file wscript untuk mengatur semua file file terkait yang digunakan.
File file kerIa dalam modul terdiri atas file.cc yang memuat detil program dan file.h
yang memuat prototipe fungsi atau kelas.
Secara garis besar untuk melakukan simulasi Iaringan pada Ns 3, dalam file kerIa,
pertama kali adalah membentuk satu atau beberapa node yang kemudian
ditambahkan netdevice, kanal, aplikasi, ip address. Termasuk di dalamnya adalah
menentukan posisi node dan parameter lain seperti model propagasi, radio range,
MAC, model velocity, speed, data rate. Dari beberapa nodes yang sudah dibuat,
harus ada node yang bertindak sebagai sumber dan satu atau beberapa node lain
sebagai sink (tuIuan). Setelah itu membuat atau memanggil kelas untuk
merepresentasikan obIek tertentu dalam rangka melaksanakan metode tertentu
yang diinginkan. Event atau kegiatan pada Iaringan di Ns 3 dapat diatur waktu mulai
dan akhirnya melalui event scheduler. Untuk memanggil sebuah kelas atau fungsi
secara aman dilakukan secara tidak langsung menggunakan fungsi callback,
sehingga tidak menyentuh atau mengubah isi kelas atau fungsi yang dipanggil. Jika
file kerIa sudah dibuat, maka selanIutnya adalah mengkompilasi dan menIalankan
file main yang terlebih dahulu harus disalin atau dipindahkan ke folder scratch.
Untuk melihat secara detil hasil simulasi, Ns 3 mendukung pencatatan (logging)
berupa tracing (.tr), penangkapan packet (pcap) atau menggunakan standar CKK
berupa penulisan ke layar atau file. Ns 3 Iuga didukung dengan aplikasi animasi
Iaringan yang disebut Net Anim dan PyViz sehingga visualisasi pengiriman paket
/message pada dapat terlihat Ielas dan dapat dicetak sebagai bukti simulasi.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

4. Throughput
Throughput adalah besarnya data sebenarnya yang dikirimkan per satuan waktu,
throughput adalah kecepatan realistis suatu jaringan, sedangakan bandwidth adalah
kecepatan teoritisnya.

 Throughput = ukuran data yang diterima dan waktu pengiriman data.

Gambar 2.6
http://research.protocollabs.com/captcp/doc-throughput-module.html

5. Round Trip time (RTT)


RTT adalah waktu yang dibutuhkan oleh client dalam mengirimkan suatu data
menuju server dan kemudian paket data tersebut dikembalikan oleh server kepada
user. Monitoring jaringan adalah salah satu bagian dari manajemen jaringan dimana
monitoring tersebut berfungsi untuk mengevaluasi hasil dan untuk melihat efisiensi
dan stabilitas operasional.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

 Round Trip time = client mengirimkan data ke server – server mengembalikan


data ke client.

Grafik 2.1
http://www.isoc.org/inet99/proceedings/posters/026/
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

G. ALUR SISTEM PROSES WIFI DAN LTE


Alur sistem proses yang telah dilakukan merupakan melihat performansi
jaringan Vanet antara Wifi dan Lte.

Gambar 3.1
Flowchart Wifi dan Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

H. SCENARIO PENGUJIAN
Skenario yang diterapkan dalam pengujian sistem ini merupakan melihat
performansi jaringan Vanet antara Wifi dan Lte :

1. Membuat user dari rancangan jaringan wifi dan lte yang sudah ada.
2. Membuat dan menambahkan jumlah user pada jaringan wifi dan lte.
3. Membuat konfigurasi script pada NS-3 dengan parameter yang sudah
ditentukan, dengan menggunakan kepadatan jumlah node sebanyak 10-30
node, untuk melihat hasil penelitihan bahwa performansi wifi mana yang
lebih efisian pada keadaan yang ada.
4. Menjalankan hasil konfigurasi script dengan namafile.cc pada NS-3
menggunnakan simulasi visual PyViz.
5. Menambah jumlah user untuk lebih bisa menganalisa performansi wifi agar
bisa mengambil kesimpulan lebih detail.
6. Menganalisa hasil penelitihan performansi wifi dari script yang sudah
dijalankan baru dapat menganalisis kecepatan dan kekuatan signal yang
diterima wifi interface dari masing-masing nodenya melalui rincian output
dari simulasi scenario visual PyViz dengan melihat parameter variable
Thoughput dan rtt.
7. Membuat konfigurasi script pada NS-3 dengan parameter yang sudah
ditentukan, dengan menggunakan kepadatan jumlah node sebanyak 50-
200 node, untuk melihat hasil penelitihan bahwa performansi lte mana yang
lebih efisian pada keadaan yang ada
8. Menjalankan hasil konfigurasi script dengan namafile.cc pada NS-3
menggunnakan simulasi visual PyViz.
9. Menambah jumlah user untuk lebih bisa menganalisa performansi lte agar
bisa mengambil kesimpulan lebih detail.
10. Menganalisa performansi kecepatan antara wifi dan lte dengan melihat
hasil Troughput dan Rtt. Seperti gambar dibawah
11. Menganalisa hasil penelitihan performansi LTE dari script yang sudah
dijalankan baru dapat menganalisis kecepatan dan kekuatan signal yang
diterima LTE interface dari masing-masing nodenya melalui rincian output.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

dari simulasi scenario visual PyViz dengan melihat parameter variable


Thoughput dan rtt.
12. Menyimpulkan hasil penelitihan antara jaringan wifi dan lte, untuk melihat
performansi dari hasil yang sudah dikerjakan.
13. Membuat tabel hasil penelitihan untuk melihat performansi hasil
keseluruhan.
14. Hasil dari simulasi penelitihan ini pada scenario yang ada membandingkan
dan menganalisisn hasil kinerja dari jaringan wifi dan lte dapat dilihat dari
rincian output simulasi PyViz thoughput dan rtt dengan menggunakan Ns-3.
NODE TROUGHTPUT RTT TROUGHTPUT RTT TROUGHTPUT RTT
LT
E WIFI 512 KB 1 MB 1,5 MB
25
LT 10
E WIFI            
30
LT 15
E WIFI            
20
LT 20
E WIFI            
15
LT 25
E WIFI            
Tabel 3.1
Table performansi Antara Wifi dan Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

I. METODE PENELITIAN
Berikut dalah susunan proyek metodologi penelitian :
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Gambar 3.2
Flowchart Metodologi

Metode penelitian yang digunakan dalam memecahkan permasalah –


permasalah sebagai berikut :

1. Definisi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian terhadap kebutuhan perangkat


keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk menyelesaikan
penelitian ini dengan rincian sebagai berikut:

Perangkat keras Perangkat Lunak

 Laptop ACER Aspire 4741  Linux Ubuntu 16.04

 Processor Intel™ i5  Network Simulator 3 (NS3)

 Memory RAM 2GB  PyViz simulation visualizer

 VGA Intel™ HD Graphics  Microsoft Office 2013

Tabel 3.2
Tabel definisi kebutuhan sistem

Dari kebutuhan perangkat keras pada table diatas, dan berikut ini
diskripsi singkat mengenai kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian sebagai berikut :

1. OS Windows 7 pro 32bit


Penginstallan Windows 8.1 64bit untuk sistem operasi pada laptop yang
nantinya menjadi perangkat untuk diinstal virtualbox.

2. Microsoft Office 2016


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Penginstall Microsoft office 2016 digunakan untuk pembuatan laporan tugas


akhir..

3. Ns 3
Penginstalan ns 3 ini nantinya akan digunakan untuk melihat perbandingan
dan perbedaan antara WIFI dan LTE, Ns 3 juga digunakan untuk simulasi
scenario.

4. Ubuntu
Penginstallan Ubuntu ini digunakan untuk menginstall ns-3 dan
diperuntukkan melihat hasil simulasi scenario parameter variable pyvfish
dan netanim.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2. Perancangan Analisa dan Simulasi Jaringan


Berikut adalah scenario yang akan dibangun pada penelitian tugas akhir ini :

tugas akhir ini :

Parameter Value
Simulasi Wifi

Software NS3

Software Version 3.19

Operating System Ubuntu 16.04

Jumlah Node 50-200 node

Tabel 3.3
Tabel perancangan analisa dan simulasi jaringan Wifi

Parameter Value
Simulasi Lte

Software NS3

Software Version 3.19

Operating System Ubuntu 16.04

Jumlah Node 50-200 node

Tabel 3.4
Tabel perancangan analisa dan simulasi jaringan Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

1. Konfigurasi Mekanisme
Berikut ini adalah alur Konfigurasi dan Mekanisme dari performansi jarigan
Vanet antara Wifi dan Lte dengan mensimulasi scenario yang ada melakukan
implementasi sebagai berikut :

Gambar 3.3
Flowchart konfigurasi mekanisme
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

a. Pemilihan Compatible Software


Pemilihan ini bertujuan agar penguna yang akan menggunakan software
untuk suatu penelitian tidak terjadi masalah dengan hardware yang ada atau
operating system yang ada.

b. Installasi Software
Installasi memiliki tujuan untuk pemakain software yang akan dibutuhkan
dalam penelitian.

c. Konfigurasi Parameter
Konfigurasi Parameter throughput dan rtt memiliki tujuan untuk melihat
perbandingan dari performansi antara wifi dan lte agar dapat menganalisis
system performansi dari masing-masing jaringan.

d. Pembuatan Desain Jaringan


Pembuatan topologi jaringan dilakukan sebelum dilakukan performansi
dimulai bertujuanuntuk melihat hasil dari performansi tersebut.

e. Pembuatan Mekanisme
Pembuatan mekanisme ini memiliki tujuan untuk menentukan mekanisme
keamanan serangan seperti apa yang akan digunakan dalam jaringan
tersebut.

f. Akhir Program
Mengakhiri program adalah untuk melihal hasil dari performansi performansi
antara wifi dan lte dapat dilihat dari parameter throughput dan rtt.

3. Uji Coba Sistem


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Pada tahap ini dilakukan uji coba kembali sistem yang telah dibuat pada
tahap performansi agar bias dilihar perbandingan antara wifi dan lte untuk
memastikan sistem tersebut sudah benar-benar berjalan sesuai dengan apa
yang telah diharapkan, jika belum maka harus dilakukan uji coba kembali
sampai sistem benar-benar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada penelitian tugas akhir ini uji coba sistem yang akan dilakukan
adalah seperti berikut :

A. Topologi Perancanngan Simulasi Jaringan Vanet Antara Wifi Dan


Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Gambar 3.4
Topologi Perancanngan Wifi dan Lte

a. Simulasi Skenario uji coba sistem dari performansi Wifi


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Pada simulasi skenario ini yang akan di buat adalah untuk melihat
performansi wifi menggunakan ns-3 dan membuat simulasi skenario yang
ada untuk melihat hasil parameter variable thruoutput an rtt di tahap
penerapan akan di uji coba kembali cara melihat hasil analisa jaringan vanet
dengan cara melakukan running secara bersama-sama.dengan memasukan
node yang berbeda untuk mengirimkan data sehingga bisa mencapai tujuan
yang diinginkan dan melihat hasil di parameter phyfish.

Gambar 3.5
Simulasi Scenario Wifi
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

b. Simulasi Skenario uji coba sistem dari performansi Lte

Pada simulasi skenario ini yang akan di buat adalah untuk melihat
performansi lte menggunakan ns-3 dan membuat simulasi skenario yang ada
untuk melihat hasil parameter variable thruoutput an rtt di tahap penerapan
akan di uji coba kembali cara melihat hasil analisa jaringan vanet dengan cara
melakukan running secara bersama-sama.dengan memasukan node yang
berbeda untuk mengirimkan data sehingga bisa mencapai tujuan yang
diinginkan dan melihat hasil di parameter PYVIZ.

Pada Gambar dibawah ini :


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Gambar 3.6
Simulasi Scenario Lte

c. Rancangan jaringan Vanet Antara Wifi dan Lte

Pada perancangan jaringan vanet antara wifi dan lte ini akan di simulasikan dari
scenario yang telah ada, dengan cara membuat user baru didalam perancangn
penelitihan ini terdapat dua jaringan wifi dan lte untuk melihat performansi antara
masing-masing jaringan tersebut, didalam jaringan wifi terdapat 12 rumah di desa
segunting yang telah terkoneksi pada jaringan menggunakan kabel fiber dari 20
rumah yang ada. Begitu halnya pada jaringan lte banyak yang telah memakai
jaringan ini melebihi penggunaan wifi yang telah ada, yang terdaftar dalam
penggunaan pada jaringan wifi ini mencapai 60 pengguna lte.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Gambar 3.7
Rancangan jaringan Vanet Antara Wifi dan Lte

4. Pembuatan kesimpulan
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang dimana setelah uji coba
sistem program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka
selanjutnya akan dilakukan analisa performansi antara wifi dan lte dengan
melihat hasil akhir dari parameter variable, thoughput dan rtt dan
menampilkannya mengggunakan PYVIZ yang sudah teristall di NS-3,
perbandingan performansi cara kerja sistem dan hasil dari performansi.

A. JADWAL PELAKSANAAN
Berdasar dari penyusunan Tugas Akhir ini, maka disimpulkan untuk
merancang jadwal pelaksanaan berikut ini :

No Kegiatan juli agustus september oktober november desember

1. Studi Literatur

2. Analisa
Kebutuhan

3. Perancangan
Sistem

4. Implementasi
Sistem

5. Uji Coba Sistem

6. Pembuatan
Kesimpulan

Tabel 3.5
Tabel jadwal pelaksanaan
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

DAFTAR PUSTAKA
1. International Journal of Future Generation Communication and Networking
Vol. 8, No. 3 (2015), pp. 263-270
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
https://www.researchgate.net/publication/286756434_On_Performance_Simul
ation_in_Vehicular_Hybrid_Networks_of_WiFi_and_LTE

2. H.Hartenstein and K. P. Laberteaux, “A tutorial survey on vehicular ad hoc


networks”, IEEE Communications Magazine, vol. 46, no.6,(2008),pp.164–171.

3. Novry Auliansyah, Nia Kusniawati, 2014, “Design GNU/Linux Live CD


Distribution for Education”. International Conference on Advances in
Education Technology (ICAET 2014).

4. Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
https://id.wikipedia.org/wiki/Long_Term_Evolution

5. Microsoft Corporation. (2004). “Windows Server 2008 NAP”.


http://download.microsoft.com/download/3/9/f/39ff0ca3-56d1-4d93-af46-
98f92134d040/naparch.doc

Herrera Kosasih, Teknik Informatika, 2017, “ANALISA PERFORMANSI JARINGAN


VEHICULAR AD-HOC NETWORK (VANET) HYBRID ANTARA WIFI DAN LTE
MENGGUNAKAN NS-3”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Teknik Industri, Universitas
UPN Veteran Jatim.

Anda mungkin juga menyukai