A. LATAR BELAKANG
1.
Dengan perkembangan di era modern ini yang sangat pesat pada
internet saat ini. Membuat kebutuhan masyarakat meningkat secara
signifikan. Masyarakat sekarang banyak bergantung kepada internet,
karena internet memudahkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya
denga cepat dan mudah. Mulai dari hiburan dan pekerjaan, dalam dunia
kerja misalnya banyak orang yang menggunakan internet untuk mengirim
data dan berbagai hal lainnya, Vehicular Ad-hoc Network (VANET) adalah
contoh khas Mobile Ad-hoc Network (MANET), di mana kendaraan bisa
menikmati berbagai keamanan dan efisiensi aplikasi dan berbagi
informasi antar kendaraan melalui teknologi komunikasi yang beragam
misalnya Bluetooth, Wi-Fi , dan 3G / 4G. Telah banyak karya akademis
dan industri pada setiap teknologi komunikasi mobile dipisahkan dalam
beberapa tahun terakhir, menjamin koneksi jaringan tidak terputus dan
layanan Internet gencarnya dalam mobilitas yang cepat 'adalah bertujuan
untuk jangka panjang. Perlu untuk mengintegrasikan beberapa teknologi
akses untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Beberapa teknologi
komunikasi (misalnya LTE) dapat memberikan cakupan skala yang besar,
sementara jaringan lain (misalnya Wi-Fi) dapat menyediakan bandwidth
tinggi dan tetapi mencakup skala yang kecil. Makalah ini berfokus pada
infrastruktur komunikasi , dan memilih Wi-Fi dan 4G (LTE yaitu) sebagai
calon dari teknologi akses, mengingat LTE secara teoritis memberikan
50Mbps uplink dan 100Mbps tingkat downlink data yang merupakan
banyak cocok untuk layanan delay-sensitif. Dalam rangka meningkatkan
kinerja secara keseluruhan,dengan membandingkan kekuatan sinyal yang
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
diterima dari LTE dan Wi-Fi .[1. Liang Guangmin and Jiang Xu, International
Journal of Future Generation Communication and Networking, Changchun,
China (2015)]
Dalam hal ini yang terjadi adalah performansi antara jaringan WIFI dengan
jaringan LTE dengan menggunakan NS-3 dan mensimulasi scenario yang terjadi
didalam lingkungan atau keadaan yang ada. Integrasi teknologi komunikasi yang
berbeda terutama dari kisaran menengah dan tinggi. Mekanisme multi-metrik
gateway, yang memilih gateway yang optimal dari calon gerbang dual-antarmuka-
enabled. Dan arsitektur heterogen menggabungkan WIFI dan LTE. Analisis
performansi WIFI dan LTE untuk membantu lintas-lintas dalam kasus terburuk
dengan masing-masing kasus untuk memuat dan persyaratan latency dan hasilnya
menunjukkan bahwa UMTS menderita keterbatasan kapasitas sementara LTE bisa
bekerja dengan baik. Menyajikan LTE untuk struktur jaringan kendaraan terpusat
menggunakan LTE untuk memecahkan sejumlah besar node mobile dan topologi
jaringan yang sangat dinamis.
[1. Liang Guangmin and Jiang Xu, International Journal of Future Generation
Communication and Networking, Changchun, China (2015)]
Maka dari itu di dalam penelitihan ini akan disajikan. Hasil penelitian yang
membuat simulasi dari NS-3 untuk menunjukkan bahwa LTE mampu efisien
menangani mobilitas secara cepat. Bisa dilihat dari variable yang diukur
menggunakan hasil variable TROUGHPUTdan DELAY dengan pengiriman data
sebesar 512Mbps,1Mbps, dan 1,5Mbps, untuk melihat hasil dari simulasi pada
penelitihan peformansi WIFI dan LTE, Kedua dua penelitihan ini menghasilkan solusi
menggambarkan jaringan vanet pada keadaan yang ada didalam area.
Berkonsentrasi pada konektivitas dan mengusulkan parameter pengiriman kecepatan
data dan desain model analitis untuk menjelaskan pengaruh area atau lingkungan
sekitar pada konektivitas pada segmen area.. [1. Liang Guangmin and Jiang Xu,
International Journal of Future Generation Communication and Networking, Changchun,
China (2015)]
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka
permusan masalah yang disimpulkan adalah:
1. Bagaimanakah performansi ketika jaringan WIFI dan jaringan LTE berjalan
secara bersamaan?
2. Bagaimana kinerja jaringan vanet dengan simulasi parameter Throughput
dan RTT dengan mengguunakan NS-3?
3. Bagaimana simulasi parameter dijaringan VANET
C. BATASAN MASALAH
Untuk menghindari penyimpangan dari judul dan tujuan yang sebenarnya, maka
dibuatkan ruang lingkup batasan masalah sebagai berikut :
1. Simulasi dari penelitihan perbandingan antara jaringan WIFI dan jaringan
LTE
2. Tidak membahas peroutingan dan keamanan jaringan
3. Dalam penelitihan hanya menggunakan parameter Throughput dan Rtt
4. Perbandingan parameter Throughput dan Rtt
5. Dalam penelitihan file data transfer 512 kb, 1 mb, dan 1,5 mb
D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui performansi antara jaringan WIFI dan jaringan LTE dengan
membuat simulasi scenario.
2. Mengetahui perandingan parameter meliputi Throughput dan Rtt dengan
menggunakan NS-3.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
E. MANFAAT
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penelitih bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan ilmu yang
diperoleh selama menempuh ilmu dibangku perkuliahan, untuk
menganalisis jaringan Vanet Hybrid antara Wifi dengan Lte.
F. TINJAUAN PUSTAKA
2.2 PENELITIHAN TERDAHULU
Gambar 2.1
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2.3 VANET
Gambar 2.2
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
– Automatic Parking
Selain untuk pengamanan, vanet juga dapat diaplikasikan untuk memberikan
informasi tempat parkir yang kosong. Informasi ini diolah dengan menerapkan fungsi
GPS sebagai penentu lokasi sehingga dapat memberikan informasi pada mobil
mobil yang mencari lahan parkir. [2.H.Hartenstein and K. P. Laberteaux, “A tutorial
survey on vehicular ad hoc networks”, IEEE Communications Magazine, vol. 46, no.6,
(2008)]
Gambar 2.3
http://www.cse.wustl.edu/~jain/cse570-13/ftp/vanets/index.html
1. WIFI
Gambar 2.4
http://www.koneksia.com/pengertian-wifi-sejarah-teknologi-wifi/
Mungkin istilah wifi banyak dikenal oleh masyarakat sebagai media untuk internet
saja, namun sebenarnya bisa juga difungsikan sebagai jaringan tanpa kabel
(nirkabel) seperti di perusahaan-perusahaan besar dan juga di warnet. Jaringan
nirkabel tersebut biasa diistilahkan dengan LAN (local area network). Sehingga
antara komputer dilokasi satu bisa saling berhubungan dengan komputer lain yang
letaknya berbeda, Sedangkan untuk penggunaan internet, wifi memerlukan sebuah
titik akses yang biasa disebut dengan hotspot untuk menghubungkan dan
mengontrol antara pengguna wifi dengan jaringan internet pusat. Sebuah hotspot
pada umumnya dilengkapi dengan password yang bisa meminimalisasi siapa saja
yang bisa menggunakan fasilitas tersebut. Ini sering digunakan oleh pengguna
rumahan, restoran, swalayan, café dan hotel. Namun ada juga hotspot yang tidak
diberi password, sehingga siapa saja boleh menggunakan fasilitas tersebut.
Untuk masalah frekwensi kerja dari sebuah berdasarkan standard dari IEEE
(Electrical and Electronis Engineers), itu dibagi menjadi empat bagian yaitu :
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Kelebihan wiFi :
Frekuensi yang di milik jaringan wiFi 2,4 GHz Jaringan wiFi bisa menerima
maupun mengirim data berkapasitas hingga 54 Mbps Cara kerja tidak perlu
menggunakan kabel, cukup memanfaatkan gelombang radio yang ada, Jalur yang di
gunakan jaringan wiFi ini menggunakan Hot pot. Wifi dapat berkomunukasi dengan
laptop atau komputer lain, Kemungkinan bisa di gunakan untuk LAN tanpa kabel, hal
ini jika di lakukan biasanya biaya menjadi berkurang atau menjadi ringan. Biaya
untuk menggunakan jaringan wiFi cukup murah dan ekonomis. Jika anda
menggunakan jaringan wiFi maka pilihan anda sangat tepat. Jaringan wiFi sangat
terkenal di pasaran dan familyar, Jaringan wiFi adalah jaringan yang di dukung oleh
roaming, yang mana roaming itu adalah lkaptop atau komputer bisa berpindah jalur,
dari jalur satu ke jalur yang lain, Klien yang di milik oleh jaringan wiFi sudah
mendunia, banyak klien yang bekerja di seluruh dunia, bisa di sebut dengan jaringan
global, Jaringan wiFi sudah tersebar dimana – mana, hingga mencapai kurang lebih
250.000 tempat, seperti rumah – rumah pribadi, sekolahan, perusahaan dan juga
universitas di berbagai negara.
Kekurangan wiFi :
2. LTE
Gambar 2.5
http://ozzycl82.blogspot.co.id/2012/03/mengenal-jaringan-lte.html
Definisi 4G
Definisi LTE
Dikatakan demikian karena teknologi ini sebagian besar telah memenuhi standard
dari 4G dalam hal kecepatan. Ini merupakan evolusi atau perkembangan
berdasarkan jaringan GSM/EDGE (2G) dan UMTS/HSPA (3G) untuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatan.
LTE memiliki kecepatan yang didefinisikan dalam beberapa kategori atau category
disingkat “cat” sesuai dengan yang dirilis dari 3GPP, tergantung pada maksimum
tingkatan puncak kecepatan transfer data dan dukungan kemampuan. Dalam hal
kecepatan secara umum, LTE dapat memberikan kecepatan data puncak hingga
300 Mbps pada downlink dan puncak kecepatan data 75 Mbps pada uplink,
tergantung pada kategori perangkat pengguna.
LTE cat3 adalah teknologi LTE kategori 3 yang memiliki kecepatan hingga 102 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.
Jaringan 4G LTE memungkinkan panggilan suara dan video, transmisi file, internet,
TV online, video kualitas tinggi, streaming, bermain game, atau fitur apapun yang
ada di dalamnya dapat dinikmati lebih baik dari generasi sebelumnya.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
metadata yang bersifat opsional menggambarkan tipe header dan trailer yang sudah
di serialized. Secara default, metadata diseting disabled.
Untuk menambahkan sebuah header, kelas Header harus dibuat menIadi subkelas
lalu dibuat metode Serialize dan Deserialize sendiri. Metode serialize ini adalah
metode menulis bit bit ke / dari buffer. Hal ini serupa dengan tags pada paket. Buffer
paket mengimplementasikan implementasi copy on write.
Ns 3 memuat banyak modul untuk melakukan penelitian di bidang Iaringan
khususnya Iaringan nirkabel. Modul modul tersebut antara lain protokol MANET
seperti AODV, OLSR, DSDV; wireless sensor network, LTE, Wifi, dan routing.
Struktur setiap modul pada Ns 3 terdiri dari folder model, example, helper, binding,
test, dan sebuah file wscript untuk mengatur semua file file terkait yang digunakan.
File file kerIa dalam modul terdiri atas file.cc yang memuat detil program dan file.h
yang memuat prototipe fungsi atau kelas.
Secara garis besar untuk melakukan simulasi Iaringan pada Ns 3, dalam file kerIa,
pertama kali adalah membentuk satu atau beberapa node yang kemudian
ditambahkan netdevice, kanal, aplikasi, ip address. Termasuk di dalamnya adalah
menentukan posisi node dan parameter lain seperti model propagasi, radio range,
MAC, model velocity, speed, data rate. Dari beberapa nodes yang sudah dibuat,
harus ada node yang bertindak sebagai sumber dan satu atau beberapa node lain
sebagai sink (tuIuan). Setelah itu membuat atau memanggil kelas untuk
merepresentasikan obIek tertentu dalam rangka melaksanakan metode tertentu
yang diinginkan. Event atau kegiatan pada Iaringan di Ns 3 dapat diatur waktu mulai
dan akhirnya melalui event scheduler. Untuk memanggil sebuah kelas atau fungsi
secara aman dilakukan secara tidak langsung menggunakan fungsi callback,
sehingga tidak menyentuh atau mengubah isi kelas atau fungsi yang dipanggil. Jika
file kerIa sudah dibuat, maka selanIutnya adalah mengkompilasi dan menIalankan
file main yang terlebih dahulu harus disalin atau dipindahkan ke folder scratch.
Untuk melihat secara detil hasil simulasi, Ns 3 mendukung pencatatan (logging)
berupa tracing (.tr), penangkapan packet (pcap) atau menggunakan standar CKK
berupa penulisan ke layar atau file. Ns 3 Iuga didukung dengan aplikasi animasi
Iaringan yang disebut Net Anim dan PyViz sehingga visualisasi pengiriman paket
/message pada dapat terlihat Ielas dan dapat dicetak sebagai bukti simulasi.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
4. Throughput
Throughput adalah besarnya data sebenarnya yang dikirimkan per satuan waktu,
throughput adalah kecepatan realistis suatu jaringan, sedangakan bandwidth adalah
kecepatan teoritisnya.
Gambar 2.6
http://research.protocollabs.com/captcp/doc-throughput-module.html
Grafik 2.1
http://www.isoc.org/inet99/proceedings/posters/026/
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Gambar 3.1
Flowchart Wifi dan Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
H. SCENARIO PENGUJIAN
Skenario yang diterapkan dalam pengujian sistem ini merupakan melihat
performansi jaringan Vanet antara Wifi dan Lte :
1. Membuat user dari rancangan jaringan wifi dan lte yang sudah ada.
2. Membuat dan menambahkan jumlah user pada jaringan wifi dan lte.
3. Membuat konfigurasi script pada NS-3 dengan parameter yang sudah
ditentukan, dengan menggunakan kepadatan jumlah node sebanyak 10-30
node, untuk melihat hasil penelitihan bahwa performansi wifi mana yang
lebih efisian pada keadaan yang ada.
4. Menjalankan hasil konfigurasi script dengan namafile.cc pada NS-3
menggunnakan simulasi visual PyViz.
5. Menambah jumlah user untuk lebih bisa menganalisa performansi wifi agar
bisa mengambil kesimpulan lebih detail.
6. Menganalisa hasil penelitihan performansi wifi dari script yang sudah
dijalankan baru dapat menganalisis kecepatan dan kekuatan signal yang
diterima wifi interface dari masing-masing nodenya melalui rincian output
dari simulasi scenario visual PyViz dengan melihat parameter variable
Thoughput dan rtt.
7. Membuat konfigurasi script pada NS-3 dengan parameter yang sudah
ditentukan, dengan menggunakan kepadatan jumlah node sebanyak 50-
200 node, untuk melihat hasil penelitihan bahwa performansi lte mana yang
lebih efisian pada keadaan yang ada
8. Menjalankan hasil konfigurasi script dengan namafile.cc pada NS-3
menggunnakan simulasi visual PyViz.
9. Menambah jumlah user untuk lebih bisa menganalisa performansi lte agar
bisa mengambil kesimpulan lebih detail.
10. Menganalisa performansi kecepatan antara wifi dan lte dengan melihat
hasil Troughput dan Rtt. Seperti gambar dibawah
11. Menganalisa hasil penelitihan performansi LTE dari script yang sudah
dijalankan baru dapat menganalisis kecepatan dan kekuatan signal yang
diterima LTE interface dari masing-masing nodenya melalui rincian output.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
I. METODE PENELITIAN
Berikut dalah susunan proyek metodologi penelitian :
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Gambar 3.2
Flowchart Metodologi
Tabel 3.2
Tabel definisi kebutuhan sistem
Dari kebutuhan perangkat keras pada table diatas, dan berikut ini
diskripsi singkat mengenai kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian sebagai berikut :
3. Ns 3
Penginstalan ns 3 ini nantinya akan digunakan untuk melihat perbandingan
dan perbedaan antara WIFI dan LTE, Ns 3 juga digunakan untuk simulasi
scenario.
4. Ubuntu
Penginstallan Ubuntu ini digunakan untuk menginstall ns-3 dan
diperuntukkan melihat hasil simulasi scenario parameter variable pyvfish
dan netanim.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Parameter Value
Simulasi Wifi
Software NS3
Tabel 3.3
Tabel perancangan analisa dan simulasi jaringan Wifi
Parameter Value
Simulasi Lte
Software NS3
Tabel 3.4
Tabel perancangan analisa dan simulasi jaringan Lte
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
1. Konfigurasi Mekanisme
Berikut ini adalah alur Konfigurasi dan Mekanisme dari performansi jarigan
Vanet antara Wifi dan Lte dengan mensimulasi scenario yang ada melakukan
implementasi sebagai berikut :
Gambar 3.3
Flowchart konfigurasi mekanisme
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
b. Installasi Software
Installasi memiliki tujuan untuk pemakain software yang akan dibutuhkan
dalam penelitian.
c. Konfigurasi Parameter
Konfigurasi Parameter throughput dan rtt memiliki tujuan untuk melihat
perbandingan dari performansi antara wifi dan lte agar dapat menganalisis
system performansi dari masing-masing jaringan.
e. Pembuatan Mekanisme
Pembuatan mekanisme ini memiliki tujuan untuk menentukan mekanisme
keamanan serangan seperti apa yang akan digunakan dalam jaringan
tersebut.
f. Akhir Program
Mengakhiri program adalah untuk melihal hasil dari performansi performansi
antara wifi dan lte dapat dilihat dari parameter throughput dan rtt.
Pada tahap ini dilakukan uji coba kembali sistem yang telah dibuat pada
tahap performansi agar bias dilihar perbandingan antara wifi dan lte untuk
memastikan sistem tersebut sudah benar-benar berjalan sesuai dengan apa
yang telah diharapkan, jika belum maka harus dilakukan uji coba kembali
sampai sistem benar-benar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada penelitian tugas akhir ini uji coba sistem yang akan dilakukan
adalah seperti berikut :
Gambar 3.4
Topologi Perancanngan Wifi dan Lte
Pada simulasi skenario ini yang akan di buat adalah untuk melihat
performansi wifi menggunakan ns-3 dan membuat simulasi skenario yang
ada untuk melihat hasil parameter variable thruoutput an rtt di tahap
penerapan akan di uji coba kembali cara melihat hasil analisa jaringan vanet
dengan cara melakukan running secara bersama-sama.dengan memasukan
node yang berbeda untuk mengirimkan data sehingga bisa mencapai tujuan
yang diinginkan dan melihat hasil di parameter phyfish.
Gambar 3.5
Simulasi Scenario Wifi
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Pada simulasi skenario ini yang akan di buat adalah untuk melihat
performansi lte menggunakan ns-3 dan membuat simulasi skenario yang ada
untuk melihat hasil parameter variable thruoutput an rtt di tahap penerapan
akan di uji coba kembali cara melihat hasil analisa jaringan vanet dengan cara
melakukan running secara bersama-sama.dengan memasukan node yang
berbeda untuk mengirimkan data sehingga bisa mencapai tujuan yang
diinginkan dan melihat hasil di parameter PYVIZ.
Gambar 3.6
Simulasi Scenario Lte
Pada perancangan jaringan vanet antara wifi dan lte ini akan di simulasikan dari
scenario yang telah ada, dengan cara membuat user baru didalam perancangn
penelitihan ini terdapat dua jaringan wifi dan lte untuk melihat performansi antara
masing-masing jaringan tersebut, didalam jaringan wifi terdapat 12 rumah di desa
segunting yang telah terkoneksi pada jaringan menggunakan kabel fiber dari 20
rumah yang ada. Begitu halnya pada jaringan lte banyak yang telah memakai
jaringan ini melebihi penggunaan wifi yang telah ada, yang terdaftar dalam
penggunaan pada jaringan wifi ini mencapai 60 pengguna lte.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Gambar 3.7
Rancangan jaringan Vanet Antara Wifi dan Lte
4. Pembuatan kesimpulan
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang dimana setelah uji coba
sistem program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka
selanjutnya akan dilakukan analisa performansi antara wifi dan lte dengan
melihat hasil akhir dari parameter variable, thoughput dan rtt dan
menampilkannya mengggunakan PYVIZ yang sudah teristall di NS-3,
perbandingan performansi cara kerja sistem dan hasil dari performansi.
A. JADWAL PELAKSANAAN
Berdasar dari penyusunan Tugas Akhir ini, maka disimpulkan untuk
merancang jadwal pelaksanaan berikut ini :
1. Studi Literatur
2. Analisa
Kebutuhan
3. Perancangan
Sistem
4. Implementasi
Sistem
6. Pembuatan
Kesimpulan
Tabel 3.5
Tabel jadwal pelaksanaan
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
DAFTAR PUSTAKA
1. International Journal of Future Generation Communication and Networking
Vol. 8, No. 3 (2015), pp. 263-270
http://dx.doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.3.25
https://www.researchgate.net/publication/286756434_On_Performance_Simul
ation_in_Vehicular_Hybrid_Networks_of_WiFi_and_LTE
4. Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
https://id.wikipedia.org/wiki/Long_Term_Evolution