Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

SIMULASI PERENCANAAN JARINGAN KOMUNIKASI

REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH

SYAFA NAURA AFIFA NIM 061840351387

DOSEN PEMBIMBING : Sopian Soim, S.T., M.T.

KELAS 5 TEA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021
Politeknik Negeri Sriwijaya

SIMULASI PERENCANAAN JARINGAN KOMUNIKASI

A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kondisi kebutuhan terhadap komunikasi membuat permintaan
terhadap layanan komunikasi mengalami peningkatan. Dalam melakukan pelayanan
komunikasi baik data maupun suara dibutuhkan jaringan yang stabil dan juga cepat guna
menunjang proses komunikasi yang berlangsung. Keadaan ini tentu memberikan dampak
positif dari segi teknologi karena dapat memicu perkembangan –perkembangan sebuah generasi
baru di bidang telekomunikasi. Teknologi yang sedang berkembang tersebut adalah Long Term
Evolution(LTE), dimana teknologi LTE merupakan teknologi yang terstandarisasi oleh 3rd
Generation Partnership Project (3GPP). LTE sendiri dikembangkan dari teknologi Global
System for Mobile (GSM / 2G) dan Universal Mobile Telecommunication System(UMTS/3G).
Menurut Uke (2011)LTE dikembangkan karena mampu menyediakan efisiensi
spektrum yang lebih baik, layanan mobile bradbandberkualitas tinggi,dan peningkatan kapasitas
radio, sehingga teknologi ini layak untuk diterapkan dan digunakan oleh pengguna jasa
telekomunikasi. Teknologi LTE yang diterapkan menyebabkan adanya perubahan pada
perangkat jaringan yang digunakan,perubahan tersebut adalah adanya perangkat jaringan yang
digunakan pada teknologi terdahulu tidak lagi digunakan dalam jaringan LTE. Maka dari itu
dibutuhkan suatu perencanaan jaringan, perencanaan tersebut meliputi luas area yang akan
dicakup, kapasitas dan mempertimbangkan pula jaringan existing pada teknologi sebelumnya.
Guna mendukung pemerataan teknologi di daerah Magelang maka diperlukan suatu
perencanaan jaringan LTE yang baik dan mencakup seluruh wilayah Magelang. Perencanaan
dari jaringan LTE dapat dipermudah dengan adanya suatu perangkat lunak yaitu Atoll, yang
dapat digunakan untuk melakukan simulasi dan perancangan karena dengan perangkat lunak ini
dapat diketahui bagaimana keadaan lokasi yang mendekati keadaan asli

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan dari praktikum ini sebagai berikut.
1.Mengetahui cara simulasi perencanaan jaringan komunikasi

1.3. Rumusan Masalah

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

1.Bagaimana cara simulasi perncanaan jaringan ?

B. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Atoll

Atoll merupakan sebuah software radio planning yang menyediakan satu set alat dan fitur
yang komperhensif dan terpadu yang memungkinkan user untuk membuat suatu proyek
perencanaan microwave ataupun perencanaan radio dalam satu aplikasi. Berbagai prediksi study
dari cakupan dapat dikonfigurasikan sesuai kehendak perancang. Study yang disuguhkan
diantaranya adalah :

1.Coverage by signa level: Menghitung area yang tertutupi oleh level sinyal dari tiap cell.
2.Coverage by C/(I+N) level (DL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR downlink. SINR
adalah perbandingan antara kuat sinyal dengan kuat interferensi ditambah noise yang dipancarkan
oleh cell
3.Coverage by C/(I+N) level (UL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR uplink
4.Coverage by throughput (DL) : Menghitung area yang tertutupi oleh throughput downlink
5.Coverage by throughput (UL) : Menghitung area yang tertutupi oleh throughput uplink

2.2 Generasi Kedua (2G), 2.5G dan 2.75G


Untuk mengatasi keterbatasan pada teknologi generasi pertama, maka pada tahun 1991
mulai dikembangkan teknologi seluler berbasis digitalgenerasi kedua (2G) yaitu GSM (Global
System for Mobile Communications). GSM ini menggunakan teknologi akses gabungan antara
FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access)
yang bekerja dengan frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 25 KHz. Pita frekuensi dibagi
menjadi 124 carrierfrekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200
KHz ini dibagi menjadi 8 time slotdan setiap userakan melakukan dan menerima panggilan
dalam satu time slotberdasarkan pengaturan waktu. GSM memilki kecepatan pengiriman data
mulai 64 kbps hingga 100 kbps.Teknologi digital lainnya pada 2G yaitu CDMA (Code Division
Multiple Access) yang menggunakan frekuensi radio 25 MHz pada bandfrekuensi 1800 MHz
dan dibagi dalam 42 kanal, masing-masing kanal terdiri dari 30 KHz. Kecepatan akses data
dapat mencapai 153,6 Kbps.
Seluruh user pengguna CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang
sama. CDMA juga menggunakan kode tertentu untuk membedakan user satu dengan lainnya.

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

Perkembangan selanjutnya setelah CDMA adalah GPRS (General Packet Radio Service) yang
merupakan teknologi komunikasi data berbasis packet switch yang dikembangkan pada jaringan
GSM. Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet Protocol(IP), komunikasi antara
mobile station dengan ISH (Internet Service Hosts) atau Corporate LAN. GPRS ini
menggantikan GSM karena akses datanya yang sangat kecil sedangkan dengan GPRS dapat
mengakses data dengan kecepatan 160 Kbps danthroughputberkisar20-30 kbpsKemudian
dikembangkan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution)yang merupakan suatu metode
meningkatkan kecepatan transfer data dari GPRS. EDGE masih berada pada sistem 2.5G karena
hanya menambahkan beberapa spesifikasi baru pada protocolGPRS. EDGE merupakan
teknologi yang mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data hingga kecepatan
384Kbps atau sama dengan 3 kali kecepatan GPRS

HASIL

Atoll menyediakan beragam aplikasi dan analisis secara otomatis, salah satunya adalah prediksi
untuk cakupan. Simulasi prediksi cakupan adalah salah satu kemampuan atoll untuk memprediksi
cakupan sinyal pada suatu daerah. prediksi cakupan berupa prediksi cakupan sinyal level dan
prediksi cakupan level CINR downlink dan CINR uplink.
Cara kerja simulasi ini adalah dengan cara melakukan prediksi cakupan sinyal pada sisi
transmitter. Atoll menghitung berdasarkan path loss, target area cakupan nantinya akan tercakupi
oleh beberapa prediksi berdasarkan jumlah site yang telah di letakkan pada peta digital. Berikut
adalah gambar hasil simulasi prediksi sinyal level untuk skenario bandwidth 5 MHz.

1. Buka software Atoll

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Untuk menentukan teknologi yang digunakan pilih File > New > From a
Document Template > GSM GPRS EDGE

3. Untuk menentukan koordinat peta pilih Document > Properties maka akan muncul
jendela berikut

4. Pada kolom Projection pilih WGS 84/UTM zone 49S dimana ini menunjukkan
koordinat antara 108º Bujur Barat hingga 114º Bujur Timur

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Pada kolom display pilih WGS 84 yang menandakan garis Lintang untuk
koordinat dunia

6. Untuk memasukkan peta digital pilih File > Import. Pilih peta yang ingin
dimasukkan

7. Import data clutter pilih File > Import. Pilih data clutter yang akan diimport, pada
tipe data pilih clutter classes
8. Import ketinggian peta pilih File > Import. Pilih data ketinggian peta yang akan
diimport, pada tipe data pilih altitudes
9. Import data vector pilih File > Import. Pilih data vector yang akan diimport, pada
tipe data pilih vectors
10. Tentukan lokasi untuk melakukan perencanaan dan tampilan akhir akan terlihat
seperti berikut:

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

11. Klik icon site dan letakkan di posisi yang diinginkan

12. Atur parameter antena, klik kanan pada Transmitter > Open Table.

13. Akan muncul tab baru, klik dua kali pada masing-masing transmitter untuk
Rekayasa Trafik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Sriwijaya

mengatur spesifikasinya sesuai data yang diberikan

14. Setelah mengatur spesifikasi antena, kembali ke tab perencanaan untuk


melakukan prediksi coverage area. Klik kanan pada prediction > new prediction

15. Pilih coverage by signal level (DL) > OK dan klik Calculate. Maka akan terlihat
coverage area dari site seperti berikut

16. Ulangi langkah 11-16 dengan menempatkan site di posisi yang berbeda hingga
Rekayasa Trafik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Sriwijaya

mendapatkan hasil seperti berikut

17. Hasil tersebut dapat dilihat melalui Google Earth dengan cara memilih icon Convert
to Google Earth pada software

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan dibahas, maka bisa diambil kesimpulan diantaranya
adalah :
1. Perencanaan dari jaringan LTE dapat dipermudah dengan adanya suatu perangkat lunak yaitu
Atoll, yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi dan perancangan karena dengan
perangkat lunak ini dapat diketahui bagaimana keadaan lokasi yang mendekati keadaan asli
2. Atoll merupakan sebuah software radio planning yang menyediakan satu set alat dan fitur yang
komperhensif dan terpadu yang memungkinkan user untuk membuat suatu proyek perencanaan
microwave ataupun perencanaan radio dalam satu aplikasi.

Rekayasa Trafik Telekomunikasi


Politeknik Negeri Sriwijaya

SARAN
1. Sebaiknya praktikan bisa lebih memahami tentang simulasi yang ingin dibuat
2. Diharapkan praktikan lebih teliti saat mencoba ii melakukan percobaan

Rekayasa Trafik Telekomunikasi

Anda mungkin juga menyukai