Anda di halaman 1dari 4

Sering terjadinya kendala pada saat melakukan telekomunikasi ataupun

mengakses internet dan sistem informasi disebabkan oleh penuhnya trafik


dikarenakan banyak pengguna yang mengakses secara bersamaan, serta gangguan
dari ISP seperti putusnya media transmisi. Saat salah satu mengalami gangguan,
maka dibutuhkan ISP cadangan untuk memberikan dukungan sebagai jalur akses
utama, dan diperlukan konfigurasi router yang dapat memindahkan jalur akses
secara otomatis yaitu dengan teknik failover switching. Failover switching
merupakan kemampuan sebuah sistem dalam hal ini router untuk dapat berpindah
jalur akses secara otomatis jika salah satu sistem mengalami downtime sehingga
menjadi saluran backup untuk sistem yang mengalami downtime.

4.1 Topologi Failover Switching

Gambar 4.1 Topologi Failover Switching FO to GSM BSBB


(Sumber: Dokumen Internal PT Indonesia Comnets Plus)

25
26

Topologi jaringan merupakan gambaran hubungan geometris antara unsur-


unsur dasar penyusun sebuah jaringan, yaitu node, link, dan station. Dapat dilihat
pada Gambar 4.2 bahwa ATM yang terhubung pada HTVS memiliki dua saluran
yang berbeda untuk berkomunikasi dengan kantor pusatnya. Saluran komunikasi
pertama yaitu menggunakan media transmisi serat optik untuk meneruskan data,
tetapi HTVS tidak memiliki port SFP sehingga diperlukan perangkat tambahan,
yaitu switch BDCOM. Switch BDCOM akan digunakan untuk konfigurasi VLAN
ID pada saluran untuk keamanan dan digunakan sebagai converter. Data yang
diterima dari HTVS melalui media transmisi kabel UTP akan diteruskan dengan
media transmisi serat optik melalui port SFP yang dimiliki oleh switch BDCOM.
Saluran komunikasi kedua menggunakan teknologi GSM yang ada pada
HTVS untuk terhubung ke jaringan global atau internet melalui ISP lain sebagai
media transmisi cadangan untuk meneruskan data. Terhubung ke jaringan global
berarti terhubung ke jaringan yang tidak memiliki keamanan sehingga dibutuhkan
VPN (Virtual Private Network) untuk melakukan komunikasi agar data yang
diteruskan tetap aman dan tidak terdeteksi oleh pihak yang tidak berwenang.
HTVS akan terlebih dahulu terhubung ke VPN Concentrator pada kantor ICON+
SBU Sumbagsel kemudian diteruskan kembali melalui media serat optik yang
dimiliki oleh ICON+. Tipe VPN yang digunakan pada implementasi failover
switching pada ATM BPD Sumsel Babel adalah L2TP (Layer 2 Tunneling
Protocol). L2TP merupakan pengembangan dari PPTP (Point to Point Tunneling
Protocol) dengan L2F (Layer 2 Forwarding). Namun L2TP tidak memiliki
enkripsi sehingga diperlukan IPSec (IP Security) untuk menunjang keamanan
yang lebih tinggi.

Gambar 4.2 Topologi Fisik Failover Switching FO to GSM BSBB


27

4.2 Survei Lapangan

Gambar 4.3 Lokasi Cabang ATM BPD Sumsel Babel

Survei merupakan langkah yang dilakukan untuk meninjau parameter


tertentu. Terdapat sembilan cabang ATM BPD Sumsel Babel yang menggunakan
implementasi failover switching dan Gambar 4.4 adalah salah satunya. Survei
yang dilakukan adalah pengukuran dan perbandingan transfer rate terhadap
beberapa ISP berbasis GSM. Hasil pengukuran dan perbandingan tersebut akan
menentukan kartu SIM yang akan digunakan pada HTVS.

Gambar 4.4 Grafik Transfer Rate GSM

Grafik pengukuran dan perbandingan pada Gambar 4.5 diatas menunjukan


bahwa Telkomsel memiliki transfer rate yang paling tinggi sehingga kartu SIM
yang akan digunakan adalah kartu yang dikeluarkan oleh Telkomsel. Salah satu
faktor yang menentukan tinggi atau rendahnya transfer rate adalah jarak
pengukuran terhadap BTS milik ISP yang bersangkutan.
28

4.3 Konfigurasi Perangkat


Konfigurasi merupakan langkah yang dilakukan untuk membuat suatu
pengaturan tertentu terhadap suatu perangkat. Dapat dilihat pada Gambar 4.3
bahwa terdapat tiga perangkat router utama, yaitu HTVS sebagai router yang
akan menerapkan failover switching FO to GSM, ASR920 sebagai gateway
pertama HTVS (FO), dan CCR1009 sebagai gateway kedua HTVS (GSM).
maka informasi yang ada pada perangkat aslinya akan disamarkan dan
disubtitusikan seperti tertulis dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Subtitusi Informasi Perangkat

Perangkat IP Address (VLAN ID) Network Port ASN Keterangan


Ether1 Saluran Utama

HTVS 100
192.168.2.1/24 192.168.2.0 Ether2 Jaringan ATM
192.168.8.100/24 192.168.8.0 Lte1 GSM
10.10.10.2 - - L2TP Client
ASR920 192.168.1.2/24 (10) 192.168.1.0 BDI190 200 PoP
192.168.100.100/24 192.168.100.0 Ether1 IP Publik
CCR1009 300
10.10.10.1 - - L2TP Server
(HO) 9.9.9.9/24 9.9.9.0 - - Head Office

Anda mungkin juga menyukai