TUGAS AKHIR
2022
RANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA YAGI 10 ELEMEN DENGAN
FREKUENSI 2.4 GHZ UNTUK WIFI (WIRELESS FIDELITY)
Pembimbing I Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas akhit yang berjudul Rancang Bangun Antena Yagi 10 Elemen Dengan
Frekuensi Kerja 2.4 GHz Sebagai Pemancar Dan Menguatkan Sinyal Wifi ini telah
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Anggota
4 Anggota
Mengetahui :
ii
ABSTARK
iii
ABSTRACT
communication system, the wireless role of the antenna is needed in the data
transmission process. because with the antenna electromagnetic waves can be
received and transmitted. The more the better the quality of the antenna, the better
the quality of the information received. At this time many wireless networks are
used in the community, one of these wireless networks is Wi-Fi (Wireless Fidelity).
network Wi-Fi can only be accessed at a maximum distance of 22 meters and if it
passes from the maximum distance then the Wi-Fi cannot be accessed.
Therefore, an antenna that can reach a longer distance is needed, therefore In this
final project, a yagi antenna with a frequency of 2.4 GHz is designed with a 10
elements used to capture and amplify Wifi signals. where on simulation design
using CST Suite Studio 2019, after the optimization results are appropriate With the
working frequency, the yagi antenna is fabricated and the results are compared
simulations and results of fabricated antennas.
From the results of the simulation and fabrication carried out, this yagi antenna
is suitable for use for wifi and is in accordance with the desired standard. Where the
return loss is -33. 928, 1.041 radiation pattern directional and an increase in gain
of 12. 7 dBi. In the fabrication results obtained a return loss of -19. 687 and 1.254
where
these results are in accordance with the standards in the manufacture of yagi
antennas for wifi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada
waktunya.
Tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Antena Yagi 10 Elemen Dengan
Frekuensi Kerja 2.4 GHz Sebagai Pemancar Untuk Menangkap Dan Menangkap
Sinyal Wifi (Wireless Fidelity)“ penulis buat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana muda ahli madya dari Politeknik Negeri Padang
Tugas akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kesempatan ini dengan
3. Bapak Rikki Vitria, S.T., M. Sc.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
Telekomunikasi.
5. Teman- teman dari Teknik Telekomunikasi angkatan 2019 yang sama- sama
berjuang sampai saat ini, dimana akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir
6. Orang tua yang telah mendoakan beserta seluruh keluarga yang selalu
henti- hentinya.
v
Dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas
akhir ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
vi
DAFTAR ISI
ABSTRACT ............................................................................................................iv
vii
2.3.4 Bandwidth ........................................................................................12
viii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................54
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 3. 26 Tampilan Menu Brick .................................................................... 32
Gambar 3. 27 Boom Antena Yagi ......................................................................... 33
Gambar 3. 28 Boom Yang Sudah Memiliki Lubang ............................................ 33
Gambar 3. 29 Pembuatan Lubang Pada Elemen Driven ....................................... 34
Gambar 3. 30 Boom Pada Antena Yagi ................................................................ 34
Gambar 3. 31 Pipa Aluminium Bulat.................................................................... 35
Gambar 3. 32 Pipa Alumium Segi empat ............................................................. 35
Gambar 3. 33 Gerinda Pemotong .......................................................................... 36
Gambar 3. 34 Tang Potong ................................................................................... 36
Gambar 3. 35 Akrilik ............................................................................................ 37
Gambar 3. 36 Kabel koaksial 50 Ohm .................................................................. 37
Gambar 3. 37 Konektor BNC ............................................................................... 38
Gambar 3. 38 Pisau Pemotong .............................................................................. 38
Gambar 3. 39 Penggaris ........................................................................................ 38
Gambar 3. 40 Mesin Bor ....................................................................................... 39
Gambar 3. 41 Mengukur Pipa Alumium ............................................................... 40
Gambar 3. 42 Pemotongan Pipa Alumium Bulat .................................................. 40
Gambar 3. 43 Proses Pembersihan Pipa Aluminium ............................................ 41
Gambar 3. 44 Membersihkan Sisi Akrilik Menggunakan Kikir ........................... 41
Gambar 3. 45 Pemasangan Akrilik ....................................................................... 42
Gambar 3. 46 Pengeboran Lapisan Elemen dan Akrilik ....................................... 42
Gambar 3. 47 Pemasangan Konektor BNC dengan Kabel Koaksial .................... 42
Gambar 3. 48 Pemasangan Kabel Koaksial ke Driven ......................................... 43
Gambar 3. 49 Antena Yagi Yang Sudah Dipabrikasi ........................................... 43
Gambar 3. 50 Pengukuran Antena Yagi ............................................................... 44
Gambar 3. 51 Perubahan Return Loss Antena Yagi ............................................. 45
Gambar 3. 52 Perubahan VSWR .......................................................................... 45
Gambar 4. 1 Perbandingan Nilai Return Loss ...................................................... 47
Gambar 4. 2 Perbandingam Hasil VSWR ............................................................. 48
Gambar 4. 3 Gain antena Referensi dan Modifikasi ............................................. 50
Gambar 4. 4 Polaradiasi Antena............................................................................ 51
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
2019). Semakin baik kualitas antena semakin baik pula kualitas informasi yang
diterima. Wireless fidelity atau yang biasa disebut wifi berfungsi untuk menerima
Banyak jenis antena yang digunakan untuk wifi salah satunya adalah antena
yagi, dimana antena tersebut adalah antena yang digunakan pada penelitian kali ini.
Menurut standar dari protokol IEEE 802.11 b/g frekuensi yang bisa digunakan
untuk wifi adalah 2.4 GHz dan 5 GHz (Siagian et al., 2021). Antena yagi memiliki
beberapa kelebihan diantaranya adalah bisa digunakan pada frekuensi tinggi dan
penggunaan prinsip directional. Adapun kekurangan antena yagi adalah bahan yang
Beberapa antena yagi yang pernah di desain oleh peneliti terdahulu, dimana
pada antena rancangan (Kaikatui & Corputty, 2019) memiliki 15 elemen dengan
jarak antar elemen 0.25 λ dan jarak elemen driven yang dipisah 0.01 λ yang
menghasilkan gain sebesar 3 dB. Begitu juga dengan (Santoso, slamet purwo . Tita,
2019) merancang antena yagi 7 elemen dengan jarak antar elemen 0.2 λ serta
Dari beberapa antena yagi yang pernah di desain memiliki hasil yang berbeda
beda, oleh karena itu dibutuhkan rancangan antena yagi yang lebih optimal dengan
1
ukuran yang lebih efisien serta jarak antar elemen yang menyesuaikan diameter
boom antena.
Dari uraian di atas, maka dapat diketahui beberapa permasalahan yang dapat
dengan frekuensi 2.4 GHz untuk wifi dengan menggunakan sofeware CST
Pada penulisan tugas akhir ini agar tidak meluasnya pokok bahasan, maka
diberi batasan yaitu merancang antena yagi 10 elemen dengan frekuensi 2.4 Ghz
1.4 Tujuan
2
3. Mengetahui proses perancangan dari simulasi sampai pabrikasi
antena yagi.
pabrikasi antena.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
sistematika laporan.
yang mendukung kajian yang akan diteliti serta menjadi acuan pembuatan tugas
akhir.
Pada bab ini menjelaskan secara rinci tahapan perancangan dan pabrikasi,
Studio 2019.
3
simulasi antena yang telah dirancang, pengambilan data, serta menganalisa antena
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan juga saran penulis agar tugas akhir ini
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Antena
Antena Yagi pada dasarnya adalah susunan dipol bujur sangkar dengan elemen
umpan dan elemen parasit lainnya. Ini dapat digambarkan sebagai end-fire
array yang berarti array tersebut adalah antena yang terhubung secara internal, dan
5
Antena yagi memiliki beberapa elemen penting antara lain :
1. Driven
Driven merupakan bagian terpenting dari sebuah antena yagi karena elemen
sinyal yang akan dipancarkan. Driven Element adalah suatu elemen yang
pembuatan driven antena yagi, antena dipole yang biasa digunakan adalah
antena dipole 0,5 λ memiliki resistansi radiasi yang rendah, namun dengan
tingkat reaktansi yang tinggi, sehingga antena ini efisien digunakan pada
jadi rumus untuk menghitung total panjang driven elemen yagi dapat
L= 0.5x K x λ
Keterangan :
2. Reflektor
panjang dari pada panjang driven. Tujuan utama dari penempatan reflektor di
6
belakang adalah untuk membatasi radiasi agar tidak melebar kebelakang
Keterangan :
3. Director
namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin
banyak jumlah director maka akan sempitarahnya. Elemen ini juga kadang-
7
Gambar 2. 3 Penempatan Antara Driven dan Director
Dalam hal penentuan ukuran, direktor dibuat dengan ukuran harus lebih
kecil daripada ukuran antena dipole atau driven, penentuan ukuran dapat dibuat
menggunakan rumus :
dimana :
Crossbar atau boom sebagai bagian antena yang memegang tiap elemen
tersebut. Perlu mengarahkan crossbar atau boom antena pada arah datangnya
coupling) antara elemen yang satu dengan elemen yang lain. Untuk saat sekarang
ini belum ada formula khusus untuk merancang antena yagi terbaik untuk band
manapun. Tetapi dari hasil percobaan para ahli antena amatir didapatkan data – data
8
yang menunjang untuk merancang antena yagi. Menurut G.H. Brown gain terbesar
dari sebuah elemen parasit tunggal didapatkan dari penempatan jarak antara elemen
Pada operasi reflektor, reflektor bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dari
pada frekuensi feed point atau driven element (dengan cara memanjangkan sedikit
lebih panjang daripada panjang driven element) dan agar memperoleh gain
maksimum, jarak antara elemen dijaga agar tidak melebihi 0.25λ. Syarat jarak
antara reflektor dengan driven element yang diizinkan adalah 0.15λ sampai 0.25 λ
memendekkan elemen sedikit lebih pendek daripada driven element) dan untuk
diusahakan melebihi 0.1 λ dan tidak melebihi 0.15 λ. Jadi syarat jarak antara driven
lain adalah :
𝜆 = 𝑐/𝑓
Dimana :
f = Frekuensi Kerja
9
2. Panjang Driven elemen
L = 0,5 x K x λ
Dimana:
3. Panjang Reflektor
Keterangan :
4. Panjang Director
Keterangan :
akan menyebabkan terjadinya gelombang berdiri (standing wave). Hal ini yang
disebut dengan VSWR. Persamaan dari untuk menentukan besarnya VSWR adalah
10
𝑽𝒐− 𝒁𝒍−𝒁𝒐
ɼ = 𝑽𝒐+= 𝒁𝒍+𝒁𝒐 .........................................................................................(4)
𝟏+|ɼ|
VSWR = 𝟏+|ɼ| .......................................................................................(4)
Keterangan :
banyak amplitudo yang hilang pada beban dan tidak direfleksikan kembali. Return
loss pada dasarnya bersinergi dengan vswr yaitu terjadi disebabkan oleh
dengan antena (Sitorus, 2021). Untuk nilai return loss terbaik yaitu kurang dari -10
dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya namun jika dilihat dalam
pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan dengan nilai positif.
jadi nilai dari return loss maksium yang dperbolehkan adalah bernilai 10 dB.
2.3.3 Gain
Gain merupakan perbandingan antara daya output dan daya input. Sedangkan
gain antena adalah perbandingan daya pancar suatu antena terhadap daya pancar
antena referensi atau pertambahan daya yang diradiasikan pada arah tertentu dari
suatu antena dibandingkan dengan daya yang diradiasikan pada arah yang sama
11
2.3.4 Bandwidth
Bandwidth dari suatu antena adalah suatu range frekuensi dimana antena dapat
beroperasi dengan kinerja yang baik. Bandwidth antena dapat diukur berdasarkan
terhadap frekuensi. Karakteristik gain frekuensi ini sangat penting karena antena
yang memiliki gain yang tinggi akan memiliki bandwidth yang sempit (Sitorus,
2021).
Nilai bandwidth dapat diketahui apabila nilai frekuensi bawah dan frekuensi
atas suatau antena sudah diketahui. Frekuensi bawah adalah nilai frekuensi awal
dari frekuensi kerja antena, sedangkan frekuensi atas merupakan nilai frekuensi
Keterangan :
F2 = Frekuensi Upper
F1 = Frekuensi Lower
Pola Radiasi adalah pola dari pancaran suatu antena atau dapat didefenisikan
sebagai gambaran kekuatan pancaran atau penerimaan sinyal suatu antena dalam
fungsi sudut.
12
1. Pola radiasi omnidirectional
Pola radiasi omnidirectional adalah pola radiasi yang sama segala arah. Pola
Pola radiasi unidirectional yaitu pola radiasi antena yang pancaran dan
penerimaannya hanya satu tempat atau satu arah. Contoh antena yang
mempunyai pola radiasi satu arah adalah antena yagi (antena yang biasa
digunakan pada pesawat televisi), antena array, antena helix. Pada pola
radiasi seperti ini, pancaran antena mampu mempunyai jarak yang lebih
Pola radiasi bidirectional adalah pola radiasi dua arah yaitu arah depan dan
arah belakang antena. Contoh antena dipole (antena dua kutub). Bentuk pola
13
2.4 WIFI (Wireless fidelity)
produk jaringan area lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada
& Corputty, 2019). Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang
didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris
Sebuah alat yang dapat memakai wifi (seperti komputer pribadi, konsol
permainan video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung
dengan sumber jaringan seperti internet melalui sebuah titik akses jaringan
nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20
meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan
hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir
gelombang radio atau beberapa mil persegi ini bisa dilakukan dengan memakai
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-
produk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk Wi-Fi
yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh
memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED". Wi-Fi mempunyai sejarah
ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian
14
bernama Wi-Fi Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan
penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam
WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian (Kaikatui &
Corputty, 2019).
CST Suite Studio adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk
mendisain suatu antena. CST Suite Studio dapat menggambarkan atau merancang
bentuk antena dengan 3 dimensi. Software ini sangat cocok digunakan untuk
15
BAB III
Pada tugas akhir ini dirancang antena yagi dengan 10 elemen yang bekerja
pada frekuensi 2.4 Ghz sebagai pemanacar untuk menangkap dan penguat sinyal
Lingkaran Penguat Sinyal Wifi” oleh (Santoso, slamet purwo . Tita, 2019). Dalam
spesifikasi yang akan dirancang. Pada antena yagi memiliki 3 elemen yaitu,
reflector, driven, dan director. Pada proses pensimulasian rancangan yang dibuat,
adalah dengan melihat hasil dari return loss, vswr, bandwith, dan pola radiasi sesuai
dengan frekuesnsi kerja yaitu 2.4 Ghz. Apabila return lossnya kurang baik maka
dilakukan optimasi agar dapat menghasilkan return loss yang baik dan bandwith
yang lebar. Setelah proses perancangan dilakukan dengan mendapatkan hasil yang
optimal, maka dilakukan pabrikasi antena yagi sesuai hasil yang diperoleh pada
antena yagi yang dirancang di sofeware. Setelah pabrikasi antena yagi selesai maka
hasil yang ada pada simulasi di sofeware dan antena referensi. Langkah selanjutnya
16
adalah dengan menganalisis dan mengambil kesimpulan dari hasil simulasi
17
3.2 Perancangan Antena
Antena yang akan diranacang dalam tugas akhir ini yaitu antena yagi 10 elemen
dengan frekuensi kerja 2.4 Ghz untuk menangkap dang menguatkan sinyal wifi.
menggunakan rumus agar desain antena yagi yang dirancang memiliki hasil yang
referensi.
Desain antena yagi yang dibuat pada tugas akhir ini memiliki 10 elemen
dimana antena yang dibuat adalah pengembangan dari antena referensi, dimana
pada antena referensi menggunakan 7 elemen. Adapun bentuk dari antena referensi
Gambar 3. 2 Antena yagi referensi 7 elemen (Santoso, slamet purwo . Tita, 2019)
18
Pada gambar 3.2 dapat dilihat tampilan dari antena yagi berdasarkan referensi.
Adapun rincian ukuran setiap elemen antena yagi tersebut yaitu Rf= 63.525 mm,
Dr= 56.401, D1= 56.401, D2= 53.401, D3= 50.730, D4= 48.193, D5= 45.783.
Pada gambar 3.3 dapat diamati bahwa terdapat beberapa perbedaan ukuran dan
desain antara disain antena hasil modifikasi dengan antena referensi. Detail
perbandingan ukuran disain antena referensi dan antena hasil modifikasi dapat
Desain Antena
Elemen Antena Yagi
Antena Referensi (mm) Antena Modifikasi (mm)
19
Direktor 1 56.401 48.3
Direktor 6 - 35.58
Direktor 7 - 33.03
Direktor 8 - 30.5
Desain Antena
20
Pada tabel 3. 1 dan 3. 2 dapat dilihat perbedaan ukuran dan jarak elemen antara
antena yagi referensi dan antena yang telah dimodifikasi. Pada antena modifikasi
sebuah perancangan antena yagi. Pada tugas akhir ini perancangan antena dilakukan
1. Memastikan terlebih dahulu bahwa sofware CST Suite Stidio 2019 sudah
Tampilan awal dari sofeware CST Suite Studio 2019 dapat dilihat pada
gambar 3. 4.
pada gambar 3. 5.
21
Gambar 3. 5 Tampilan Menu File CST Suite Studio 2019
3. Selanjutnya pilih “ Microwaves & RF/ Optical” seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3. 6.
22
Gambar 3. 7 Tampilan Pada Bagian Microwaves 7 RF/ Optical
5. Kemudian tampil beberapa pilhan, pilih opsi “wire” lalu klik next seperti
23
Gambar 3. 9 Tampilan Opsi Domain
7. Kemudian akan muncul tamplan opsi suatu parameter nilai antena.
dalam Ohm dan setelah itu klik next seperti yang ditunjukkan pada gambar
3. 10.
24
maksimum sebesar 3 GHz. Lalu mencentang E- Field, H- Field, dan
Nama” dan selanjutnya klik finish seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.
12.
25
Gambar 3. 13 Tampilan Beranda Sofeware CST Suite Stduio 2019
11. Langkah Selanjutnya adalah mendesaian antena, dimana yang pertama
14.
26
Gambar 3. 15 Tampilan Cylinder
13. Kemudian memasukkan nilai sesuai dengan list parameter yang dibuat dan
akan tampil elemen reflektor, dengan menekan pilihan preview dulu agar
memastikan bahwa elemen reflektor sesuai dengan ukuran yang ada di list
parameter dan tekan ok, sebagaiman dapat dilihat pada gambar 3. 17.
27
Gambar 3. 17 Elemen Reflektor
15. Setelah elemen reflektor dibuat, selanjutnya membuat elemen driven
mengisi kolom seperti cara yang ada pada gambar 3. 16, sebagaimana dapat
28
sebelumnya seperti pada gambar 3. 15 dengan mengisi kolom seperti cara
yang ada pada gambar 3. 16, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3. 19.
Tekan menu Component, baru klik driven, kemudian tekan menu cylinder,
29
18. Kemudian mengisi nilai pada kolom cylinder tersebut, agar titik tengah pada
driven terpotong dan bisa dipasang port, seperti yang terlihat pada gambar
3. 21
tengah elemen driven kemudian tekan ok, sebagaimana yang dapat dilihat
30
20. Agar slot port pada elemen driven terpotong, klik menu component, setelah
itu klik elemen driven, kemudian pilih menu boolean, klik substract,
kemudian klik slot port, baru klik enter maka slot portnya akan terpotong,
picks dan menekan ke sisi lingkarang yang terpotong. Sebagai mana yang
31
22. Agar port pada elemen driven tersebut terhubung, maka pilih simulation,
baru klik discrete port, kemudian pastikan bahwa impedance nya 50 ohm
kemudian klik ok, maka port antena yagi terhubung, sebagaimana dapat
pilihan menu modeling, setelah itu mengisi nilai pada kolom brick tersebut,
32
24. Setelah itu tekan preview agar memastikan panjang serta lebar boom sesuai
dengan ukuran diameter elemen antena yagi sektelah itu tekan ok,
menu component, klik menu boom, setelah itu pilih menu boolean,
kemudian klik insert, setetalah itu droop menu reflektor sampai direktor,
setelah itu tekan enter, maka boom nya akan memiliki lubang. Seperti yang
33
26. Agar boom pada elemen driven berlubang, maka pilih menu component,
klik elemen driven, kemudian klik cylinder, dan masukkan nilai pada menu
cylinder, setelah itu tekan preview dan kemudian tekan ok. Sebgaimana
substract, kemudian klik slot port 2, lalu tekan enter, maka boom pada
30.
34
3.5 Pabrikasi Antena Yagi 10 Elemen
Setelah hasil terbaik pada proses simulasi antena di sofeware CST Suite Studio
2019 didapatkan, maka dilakukan pabrikasi antena sesuai dengan hasil yang
didapatkan pada saat antena sudah dioptimasi dan sesuai dengan spesifikasi antena
yang kita inginkan. Adapun proses pembuatan pabrikasi antena yagi adalah sebagai
berikut.
pembuatan elemen-elemen pada antena yagi yang akan di buat. Adapun pipa
antena yagi, adapun pipa aluminum segi empat dapat dilihat pada gambar 3.
32.
35
3. Gerinda
Tang potong digunakan untuk merapikan sisi dari elemen pipa yang
baru dipotong. Adapun tang potong dapat dilihat pada gambar 3. 34.
36
Gambar 3. 35 Akrilik
6 Kabel koaksial
alat ukur. Adapun kabel konektor dapat dilihat pada gambar 3. 37.
37
Gambar 3. 37 Konektor BNC
8. Pisau Pemotong
Gambar 3. 39 Penggaris
38
10. Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk melubangi elemen antena yagi dan elemen
akrilik pelapis boom antena. Adapun bor antena dapat dilihat pada gambar
3. 40
pembuatannya, agar antena yag dibuat rapi dan sesuai yang diharapkan. Adapun
1. Ukur pipa aluminum bulat dan segi empat sesusai ukuran yang ditentukan,
driven, dan direktor. Pipa aluminum segi empat digunakan menjadi boom atau
41.
39
Gambar 3. 41 Mengukur Pipa Alumium
2. Potong pipa aluminium bulat sesuai dengan ukuran yang sudah dihitung, pada
pemotongan cepat dan rapi. Adapun proses pemotongan dapat dilihat pada
gambar 3. 42.
lubang dari pipa yang telah dipotong tersebut. Untuk membersihkan sisi-sisi
40
Gambar 3. 43 Proses Pembersihan Pipa Aluminium
4. Rekatkan akrilik dengan pipa aluminum segi empat menggunakan double tipe
serta rapikan sisi dari akrilik agar rapi, untuk merapikan akrilik dapat
gambar 3. 44.
dengan spasi yang telah diukur, pada proses penempelan bisa dilakukan
menggunakan lem tembak dan doubel tip. Adapun proses pemasangan akrilik
41
Gambar 3. 45 Pemasangan Akrilik
6. Bor lapisan akrilik dan elemen antena yagi agar bisa ditempel menggunakan
sekrup agar elemen antena kuat dan tidak mudah goyang. Adapun Proses
42
8. Sambungkan kabel koaksial ke sisi lingkaran elemen driven dengan kuat agar
dilakukan tahap pengukuran. Adapun antena yagi yang udah dipabrikasi dapat
untuk mengukur retun loss dan vswr sehingga hasil dari pengukuran dapat di
bandingkan dengan hasil dari simulasi antena di sofeware CST Suite Studio
2019. Adapun proses pengukuran antena dapat dilihat pada gambar 3. 50.
43
Gambar 3. 50 Pengukuran Antena Yagi
digunakan untuk melihat pengaruh dari ukuran- ukuran elemen antena. Studi
antena. Berikut proses studi parametik dari antena yang telah dirancang.
44
Direktor 2 53. 435 45. 747
yang telah dirancang. Dimana pada ukuran yang pertama grafik retun loss nya tidak
tepat di frekuensi kerja yang dinginkan, oleh karena itu dilakukan optimasi agar
45
mencapai frekuensi yang diinginkan yang memiliki retun loss dalam dan bandwith
yang lebar. Pada proses optimasi terjadi pengurangan ukuran dari elemen antena
yagi, sehingga hasil yang di dapatkan cukup baik dimana retun loss nya cukup
dalam dan memiliki bandwith yang cukup lebar. Return loss juga mempengaruhi
hasil dari vswr, dimana semakin dalam return loss nya maka hasil keluaran dari
vswr nya juga baik, begitu juga sebaliknya semakin buruk hasil dari return loss nya
maka vswr nya juga akan buruk. Adapun retun loss dan vswr dapat dilihat pada
46
BAB IV
4.1 Umum
parameter- parameter seperti return loss, bandwith, gain, vswr, dan pola radiasi.
melakukan simulasi terlebih dahulu dengan sofeware CST Suite Studio 2019. Pada
dengan frekuensi kerja, dimana pada proses penelitian ini frekuensi kerja yang
digunakan adalah 2.4 GHz. Setelah proses simulasi selesai dilakukan dengan hasil
melakukan pengukuran.
Adapun hasil pengukuran antara antena fabrikasi dan antena simulasi dapat
47
Gambar 4. 2 Perbandingam Hasil VSWR
Setelah hasil dari pengukuran antena sudah didapatkan maka akan dilakukan
perbandingan dari antena referensi, simulasi antena, dan hasil antena yang telah di
tabel 4. 1.
48
4.2.1 Return Loss
direfleksikan terhadap amplitudo yang dikirimkan. Nilai dari return loss yang baik
adalah dibawah -10 dB, pada Frekuensi kerja 2.4 GHz seperti yang terlihat pada
gambar 4. 1 hasil return loss yang didapatkan pada antena modivikasi mencapai -
33. 928 dB sedangkan hasil return loss dari antena fabrikasi hanya mencapai -19.
687. Ada beberapa faktor penyebab yang membuat hasil pengukuran pada antena
fabrikasi mengalami penurunan yaitu, lokasi pada proses pengukuran yang telah
mendapatkan hasil yang baik, atau bisa dilakukan dengan alat canggih yang sudah
ada seperti chumber. Dari hasil simulasi antena dan proses pengukuran antena
fabrikasi tersebut maka antena yang dirancang dapat digunakan sebagai penguat
sinyal wifi karena hasil simulasi dan pengukuran antena fabrikasi sudah sesuai
standart. Adapun hasil dari return loss yang sudah didapatkan dapat dilihat pada
gambar 3. 50 dan 4. 1
antena. Dari gambar 4. 2 hasil simulasi dan pabrikasi antena yang didaptkan nilai
vswr nya sebesar 1. 041 pada antena simulasi dan 1. 524 pada antena fabrikasi.
Dimana nilai vswr yang sesuai dengan ketentuan yaitu harus dibawah 2, dan pada
proses simulasi dan pabrikasi antena sudah sesuai standart karena tidak lebih dari
2. Vswr juga di pengaruhi oleh return loss dimana semakin dalam hasil dari return
49
loss antena maka hasil vswr yang di daptkan juga akan semakin baik. Adapun hasil
4.2.3 Gain
Gain merupakan suatu penguatan atau bisa juga diartikan sebagai karakter antena
yang memiliki kemampuan yang dapat memusatkan radiasi sinyal yang dihasilkan
oleh antenanya sendiri, ataupun penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain pada
antena referensi didapatka sebesar 11. 09 dBi sedangkan pada antena modivikasi
yang disimulasi gain yang didapatkan sebesar 12. 7 dBi. Oleh karena itu terjadi
peningkatan gain yang menyebabkan daya pancar antena tersebut semakin bagus.
Pola radiasi adalah arah pancaran gelombang dari antena yang telah dirancang.
Hasil pola radiasi antena yang didapatkan pada antena referensi dan antena
modifikasi adalah directional atau dapat dikatakan pola radiasi satu arah. Dimana
antena yagi hanya dapat memancarkan sinyal dalam satu arah tertentu saja. Pada
prinsipnya semakain banyak elemen antena yagi yang dibuat, maka arah pancaran
sinyal yang dikirmkan akan semakin jauh dan pola radiasinya juga akan semakin
sempit dan memiliki gain yang tinggi. Adapun pola radiasi antena dapat dilihat pada
gambar 4. 4.
50
Gambar 4. 4 Polaradiasi Antena
4.2.5 Bandwith
Bandwidth antena dapat didefinisakn sebagai range frekuensi kerja dari antena
yang menunjukan batas atas dan batas bawah dari frekuensi yang digunakan oleh
antena dalam pemancar. Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemacar atau
penerima selalu dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Dari hasil optimasi antena
yang dilakukan bandwith yang didapatkan sebesar 393. 3 MHz, dimana bandwith
yang didapatkan cukup baik karna semakin besar nilai bandwith antena maka
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi hasil dari antena modifikasi yang
telah dimodifikasi dengan antena yang di pabrikasi, seperti yang dapat dilihat pada
table 4. 1 bahwa ada perubahan nilai dari parameter yang didaptakan. Perubahan
hasil tersebut bisa disebabkan karena pada proses pabrikasi antena kurang
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil simulasi antena dan pabrikasi serta analisis antena maka dapat ditarik
nilai return loss sebesar -33, 928 dB, dan vswr sebesar 1. 041, serta
2. Antena yagi yang dipabrikasi menghasilkan nilai return loss sebesar -19.
687 dB dan vswr sebesar 1. 254, dimana hasil dari parameter antena tersebut
sudah sesuai standart yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal wifi.
3. Pada pembuatan antena yagi harus dilakukan dalam beberapa tahap yaitu,
seperti CST Suite Studio 2019, setelah itu melakukan pabrikasi antena sesuai
ukuran antena yang telah dioptimasi agar mendapatkan hasil yang baik.
diamana pada antena sebelum dimodifikasi gain nya sebesar 10. 6 dBi
setelah antena dimodifikasi gain nya meningkat sebesar 12. 7 dBi serta
52
5.2 Saran
melakukan pabrikasi antena terhadap tugas akhir ini, ada beberapa saran yang ingin
dengan sofeware pendukung lainnya yang memiliki fitur yang lebih lengkap
3. Pada proses pabrikasi antena diharapkan agar lebih berhati hati dalam
53
DAFTAR PUSTAKA
Kaikatui, R. N., & Corputty, R. (2019). Rancang Bangun Antena Yagi 2.4 Ghz
Untuk Memperkuat Sinyal Wifi (Wireless Fidelity). Mustek Anim Ha, 8(1),
27–40. https://doi.org/10.35724/mustek.v8i1.2060
Santoso, slamet purwo . Tita, A. (2019). RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 7
ELEMEN LINGKARAN PENGUAT SINYAL WIFI Slamet Purwo Santosa 1 ,
Arfan Titawael 2. 7(3), 93–101.
Siagian, G. A., Lindawati, L., & Soim, S. (2021). Rancang Bangun Antena Yagi
2400 MHz Untuk Receiver Komunikasi WiFi. Jurnal Ecotipe (Electronic,
Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering), 8(2),
75–84. https://doi.org/10.33019/jurnalecotipe.v8i2.2485
Sitorus, F. F. (2021). PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH
TUNGGAL DENGAN SLOT BELAH KETUPAT PADA GROUND PLANE
UNTUK APLIKASI ULTRA- WIDEBAND (UWB) FREKUENSI 4.4 GHz-8.4
GHz.
Kaikatui, R. N., & Corputty, R. (2019). Rancang Bangun Antena Yagi 2.4 Ghz
Untuk Memperkuat Sinyal Wifi (Wireless Fidelity). Mustek Anim Ha, 8(1),
27–40. https://doi.org/10.35724/mustek.v8i1.2060
Santoso, slamet purwo . Tita, A. (2019). RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 7
ELEMEN LINGKARAN PENGUAT SINYAL WIFI Slamet Purwo Santosa 1 ,
Arfan Titawael 2. 7(3), 93–101.
Siagian, G. A., Lindawati, L., & Soim, S. (2021). Rancang Bangun Antena Yagi
2400 MHz Untuk Receiver Komunikasi WiFi. Jurnal Ecotipe (Electronic,
Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering), 8(2),
75–84. https://doi.org/10.33019/jurnalecotipe.v8i2.2485
.
54