Anda di halaman 1dari 35

Efektivitas Penempatan Router WiFi Berdasarkan Sifat Perambatan

Gelombang Elektromagnetik
Research Based Learning (RBL)
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika dan Bahasa Indonesia.
Guru Pembimbing: Dede Saepudin,M.Si.,M.Pd. dan Lela Siti Nurlaila, M.Pd.

oleh :

Ditha Deriana : 192010104


Irbad Adi Pradana : 192010157
Rahmanda Abdul Malik Karim Amrullah : 192010274
Redha Alfajry : 192010285

Kelas XI MIPA 8
SEKOLAH MENENGAH NEGERI ATAS 3
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Research Based Learning berjudul “Penempatan Router WiFi Efektif


Berdasarkan Sifat Perambatan Gelombang Elektromagnetik” telah disetujui dan
disahkan pada 1 Februari 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dede Saepudin,M.Si.,M.Pd. Lela Siti Nurlaila, S.Pd.


NIP 19771105 200212 1006 NIP-

Mengetahui,
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Drs. Iwan Setiawan


NIP 19631225 198803 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkankan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
proposal Resarch Based Learning “Penempatan Router WiFi Efektif Berdasarkan
Sifat Perambatan Gelombang Elektromagnetik”, untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Bapak Dede Saepudin, M.Si.,M.Pd. dan Ibu Lela Siti Nurlaila, S.Pd.
selaku guru pengajar mata pelajaran Fisika dan Bahasa Indonesia di SMAN 3
Bandung.
Harapan kami semoga hasil laporan yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca terutama untuk
Bapak Dede Saepudin, M.Si.,M.Pd. dan Ibu Lela Siti Nurlaila, S.Pd, selaku yang
menilai hasil kerja kami, kemudian dapat menambah wawasan serta pengalaman
sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi laporan ini menjadi
lebih baik lagi.
Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang
terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk lebih
memperbaiki laporan ini. Terima kasih.

Bandung,6 Mei 2021

Penulis

iii
Penempatan Router WiFi Efektif Berdasarkan Sifat Perambatan
Gelombang Elektromagnetik

Ditha Deriana, Irbad Adi Pradana, Rahmanda Abdul Malik Karim Amrullah, Redha
Alfajry

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 bandung

ABSTRAK

WiFi telah menjadi teknologi yang dipakai secara luas untuk mengakses
internet oleh banyak orang. Namun karena jarak gelombang router WiFi yang
terbatas dan gelombang yang dipancarkan router dapat terganggu, terserap, dan
dipantulkan oleh beberapa media sehingga terkadang pengguna akan mengalami
signal drop pada koneksi internet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
berusaha mencari cara untuk menempatkan router WiFi di tempat yang benar-benar
efektif agar signal drop dapat teratasi seminimal mungkin.

Penelitian ini memaparkan hal-hal yang dapat menghambat kecepatan


sinyal WiFi dengan menggunakan alat yang mudah ditemukan dan apa saja yang
harus diperhatikan ketika menempatkan router WiFi agar tidak terjadi signal drop.

Kata kunci : WiFi, router, signal drop.

iv
Placement Router WiFi Effective Based on Electromagnetic Wave
Propagation Properties

Ditha Deriana, Irbad Adi Pradana, Rahmanda Abdul Malik Karim Amrullah, Redha
Alfajry

Senior High School 3 Bandung

ABSTRACT

WiFi has become a technology that is widely used to access the internet
by many people. However, due distance of waves the router to the limited WiFi and
the waves emitted by the router can be interrupted, absorbed, and reflected by several
media so that sometimes users will experience a signal drop on the internet
connection. To overcome this problem, researchers are trying to find ways to place
the router WiFi in a place that is truly effective so that the signal drop can be resolved
to a minimum.
This research describes the things that can hinder the speed of a WiFi
signal by using a tool that is easy to find and what to pay attention to when placing a
router WiFi so that there is no signal drop.

Keywords: WiFi, router, signal drop.

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Definisi Operasional
1.6 Jadwal Kegiatan
1.7 Rencana Anggaran Biaya
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1 WiFi
2.2 Router
2.3 Local Area Network
2.4 Signal Strength
2.5 Gelombang Elektromagnetik
2.6 Hipotesis Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Populasi dan sampel
3.3 Instrumen Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Prosedur Penelitian
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Coba

vi
4.2 Analisis Data
4.4 Hasil Penelitian
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

vii
DAFTAR GAMBAR

2.5 Gambar Gelombang Elektromagnetik


4.2.2 a. Gambar Heatmap sebelum analisa
4.2.2 b. Gambar Heatmap setelah analisa

viii
DAFTAR TABEL

1.5 Tabel Definisi Operasional


1.6 Tabel Jadwal kegiatan
1.7 Tabel Anggaran biaya
3.4 a. Data tabel pertama
b. Data tabel kedua
c. Data tabel ketiga.
4.1.1 a. Tabel data pada router pertama.
b. Tabel data pada router kedua.
c. Tabel data pada router ketiga.
4.1.2 a. Lembar uji coba tahap I
b. Lembar uji coba tahap II

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Internet kini telah menjadi kebutuhan wajib setiap manusia. Dengan internet, dunia
terasa lebih kecil daripada yang sebenarnya. Saking pentingnya internet, hal-hal baru yang
bertujuan untuk menunjang kemudahan pengguna internet terus bermunculan. Diantara
banyaknya penunjang tersebut, salah satu yang paling terkenal adalah WiFi dan router.
Dengan adanya WiFi, sebuah perangkat bisa mengakses internet dengan pancaran sinyal
yang berasal dari perangkat lain.
Namun pengguna WiFi juga seringkali mendapatkan masalah. Masalah tersebut
berupa WiFi yang tiba-tiba hilang ketika sedang digunakan. Hilangnya sinyal WiFi
menyebabkan ketidaknyamanan bagi para penggunanya. Mungkin ketidaknyamanan
sementara akan terasa jika sinyal WiFi yang hilang tersebut terjadi saat sedang bermain-
main dengan internet. Tapi, ketidaknyamanan yang berkepanjangan akan terasa jika sinyal
WiFi tersebut hilang ketika sedang digunakan untuk hal penting. Hal ini tentulah tidak
boleh dibiarkan. Jika terjadi secara terus menerus, pengguna WiFi tentu akan merasa
sangat terganggu.
Oleh karena itu, kami akan meneliti apakah penempatan router WiFi dapat
mempengaruhi penyebaran gelombang elektromagnetik dengan mencari tahu benda-benda
yang dapat menyerap dan memantulkan gelombang WiFi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah dengan


rincian sebagai berikut :
1. Bagimana penempatan router WiFi efektif berdasarkan sifat perambatan gelombang
elektromagnetik?
2. Mengapa terjadi kecepatan internet yang lambat di ruangan tertentu?
3. Mengapa sinyal WiFi dalam beberapa kasus, sama sekali tidak dapat menjangkau
ruangan tertentu?

1.3 Tujuan Penelitian

1
Berdasarkan rumusan masalah, penulis menyusun beberapa tujuan penelitian dengan
rincian sebagai berikut :
1 Mengetahui penempatan WiFi dan router yang paling efektif untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik.
2 Mengetahui penyebab kecepatan internet yang lambat di ruangan tertentu
3 Mengetahui penyebab sinyal WiFi yang sama sekali tidak menjangkau ruangan
tertentu.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, penulis berharap dapat memberikan manfaat dengan


rincian sebagai berikut :

1. Dapat menjadi refensi pembelajaran dalam bidang fisika terutama materi


pembelajaran gelombang elekteomagnetik.
2. Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan cara berpikir
dan menambah pengetahuan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian
berlanjut.
4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat membantu dalam masalah koneksi WiFi
yang mengalami signal drop.

1.5 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi

1. WiFi WiFi merupakan sebuah jaringan yang

menggunakan radio sebagai media perantara antar

perangkat untuk saling berbagi informasi yang

dapat digunakan secara bersamaan dengan

kecepatan dan kapasitas tertentu.

2. Gelombang Elektromagnetik Gelombang yang ditimbulkan oleh perubahan

2
serentak dan berkala dalam tenaga pada medan

muatan elektrik dan magnetik.

3. Router Alat yang dihubungkan pada jaringan untuk

meneruskan paket data.

4. Frekuensi Jumlah getaran gelombang per detik.

5. Signal drop Istilah untuk hilangnya kekuatan sinyal pada

router WiFi.

6. Device Peranti elektronik atau mekanik dengan fungsi

praktis; gadget.

7. Sinyal Suatu besaran listrik (tegangan atau arus atau

kekuatan medan) yang modulasinya mewakili

informasi berkode tentang sumber dari mana

asalnya.

8. Internet Jaringan komunikasi elektronik yang

menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas

komputer yang terorganisasi di seluruh dunia

melalui telepon atau satelit.

9. Absorpsi Menyerap; hilangnya zat energi atau foton ke

dalam suatu bahan.

10. Radiasi Pemancaran dan perambatan gelombang yang

membawa tenaga melalui ruang atau zantara,

misalnya pemancaran dan perambatan gelombang

elektromagnetik, gelombang bunyi, gelombang

lenting; penyinaran.

11. Signal Strength Kualitas sinyal menentukan handal tidaknya suatu

3
WiFi. Semakin kuat sinyal maka semakin baik

dan handal konektivitasnya.

12. Heatmap Heatmap adalah pemetaan dengan menampilkan

data dengan representasi warna yang berbeda-

beda. Biasanya, semakin tinggi angka suatu

kelompok data, warnanya akan semakin gelap dan

umumnya disimbolkan dengan warna merah.

Tabel Definisi Operasional

1.6 Jadwal Kegiatan

Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan, peneliti merencanakan jadwal kegiatan sebagai
berikut.

Alokasi waktu

No Kegiatan Januari Februari Maret April


Mei 2021
2021 2021 2021 2021

Menentukan topik
1 x
penelitian

2 Kajian Literatur x x

Pembuatan Bab 1-
3 x x x
3

4 Konsultasi x x x x x

Penyusunan
5 x x x x
proposal

Pengumpulan
6 x x x
data

4
7 Pengolahan data x x x

Penyusunan
8 x x
laporan

9 Pembuatan video x

Pembuatan
10 x
presentasi

11 Presentasi riset x

Tabel Jadwal kegiatan

1.7 Rencana Anggaran Biaya

Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan oleh peneliti, direncakan keperluan dengan
anggaran yang diperlukan adalah sebagai berikut.

No Keperluan Jumlah Harga

1 Router wifi 1 +/- Rp250.000,00

2 Paket Internet 1 Rp100.000,00

Tabel anggaran biaya

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 WiFi
WiFi (Wireless Fidelity) adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui
sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan
tinggi. Alliance mendefinisikan WiFi sebagai "produk jaringan area lokal
nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman
sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah WiFi dipakai dalam bahasa Inggris
umum sebagai sinonim "WLAN".-tekno.foresteract

2.2 Router
Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
jaringan seperti Internet Protokol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis
OSI. Router berfungsi sebagai penghubung 2 jaringan atau lebih untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai
ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch merupakan suatu jalan,
sedangkan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing berada pada jalan
yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang
sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat
memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.-Wikipedia

2.3 Local Area Network


Jaringan area lokal (bahasa Inggris: local area network (LAN) adalah jaringan
komputer yang menyambungkan komputer dalam area terbatas seperti tempat tinggal,
sekolah, laboratorium, kampus universitas, atau gedung kantor. Ethernet dan WiFi adalah
dua teknologi paling umum yang digunakan untuk jaringan area lokal.-Wikipedia

6
2.4 Signal Strength
Kualitas sinyal menentukan handal tidaknya suatu WiFi . Semakin kuat suatu sinyal
maka semakin baik dan handal konektivitasnya. Sinyal pada WiFi ditunjukan dengan
besaran dBm, yaitu satuan level daya dengan referensi daya 1mW = 1 - 3 Watt. Rentang
kuat sinyal pada WiFi yaitu antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm, yang apabila
nilainya mendekati positif maka semakin kuat sinyalnya. Kuat sinyal dapat dikategorikan
berdasarkan kualitasnya sebagai berikut :
a. Excellent ( Green ) = -57 to -10 dBm ( 75 - 100% )
b. Good ( Green ) = -75 to -58 dBm ( 40 - 74% )
c. Fair ( Yellow ) = -85 to -76 dBM ( 20 - 39% )
d. Poor ( Red ) = -95 to -86 dBm ( 0 - 19% )
slzabella.blogspot.com

2.5 Gelombang Elektromagnetik


Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat
yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti
gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang elektromagnetik
tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena tidak memerlukan
media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut sebagai radiasi
eletromagnetik. Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti bentuk
gelombang transversal pada umumnya, namun pada gelombang ini terdapat muatan energi
listrik dan magnetik dimana medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet
(B) yang keduanya menuju ke arah gelombang seperti yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Studio Belajar

Bentuk gelombang elektromagnetik yang membawa muatan energi elektromagnetik tanpa memiliki media
rambat. Sumber gambar: Douglas C. Giancoli

7
Dapat disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat sebagai
berikut:
1. Tidak memerlukan media rambat.
2. Termasuk gelombang transversal.
3. Tidak membawa massa, namun membawa energi.
4. Energi yang dibawa sebanding dengan besar frekuensi gelombang.
5. Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan sefase.
6. Memiliki momentum.
7. Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung frekuensi atau panjang gelombangnya.
8. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan
(interferensi), pelenturan (difraksi), dan pengutuban (polarisasi).

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang kuantitatif dengan menggunakan metode
eksperimental. Penelitian kuantitatif dipilih sebagai metode penelitian karena penelitian ini
berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian ini digunakan untuk meneliti hingga
pada tingkat populasi atau sampel tertentu dangan pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini dipilih untuk menjaga keabsahan dan
keakuratan data berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Sementara metode
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan kondisi yang
dikendalikan.
3.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penelitian terutama sebagai pengukuran dan pengumpulan data berupa angket, seperangkat
soal tes, lembar observasi, dan sebagainya. Ini berarti, dengan menggunakan alat-alat
tersebut peneliti dapat mencari informasi yang lengkap dan akurat mengenai suatu
masalah.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua aplikasi pengambil data bernama
“WiFi heatmap” dimana aplikasi tersebut berperan sebagai pengukur kecepatan koneksi
dan signal strength WiFi yang akan diteliti.
Untuk aplikasi kedua bernama “WiFi Analyzer” yang berfungsi untuk membuat
model dan menggambarkan penyebaran signal WiFi dalam denah suatu rumah. Dengan
menggunakan instrumen tersebut, peneliti akan dimudahkan dalam mendapatkan data yang
akurat dan objektif secara efisien dan cepat.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Pertama, dilakukan dengan cara
menyimpan tiga router berbeda dan di dua tempat yang berbeda dengan keadaan yang
berbeda pula. Posisi pertama router ditempatkan pada keadaan bebas dari gangguan. Posisi

9
kedua router ditempatkan pada keadaan yang diperkirakan dapat menganggu sinyal router.
Kemudian mengukur kekuatan signal strength dan internet speednya dengan bantuan
aplikasi. Data masing-masing router dicatat dalam bentuk tabel untuk di analisa.
Tahap kedua yaitu menggunakan hasil analisa tahap pertama sebagai acuan untuk
mencari posisi terbaik di dalam rumah agar router dapat memancarkan sinyal secara
optimal dan merata. Peneliti membuat heatmap dengan bantuan aplikasi untuk mencari tau
area mana yang tidak mendapat sinyal router yang optimal. Kemudian memindahkan
router ke posisi yang memungkinkan router memancarkan sinyal secara merata,
khususnya pada area yang tidak mendapat sinyal secara optimal pada posisi sebelumnya.
Kemudian periksa kembali dengan bantuan heatmap untuk melihat peningkatan pada
penyebaran sinyal router dan dibandingkan posisi sebelumnya.

3.4 Teknik Pengolahan Data


Data tes pertama yang telah diperoleh oleh peneliti di akan dikumpulkan pada
lembar uji coba berikut.

Posisi 1 (tidak diganggu) Posisi 2 (diganggu)


No
Signal Strength Link Speed Signal Strength Link Speed
(dBm) (Mbit/s) (dBm) (Mbit/s)
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-
rata
Jarak … cm
a. Data tabel pertama.

Tabel tersebut akan digunakan untuk tiga router berbeda yang dimana hasil rata-rata
dari setiap tabel akan dikumpulkan untuk dianalisa.

10
Kecepatan
Benda Signal Strength
Posisi/Ruangan Internet (Mbit/s) Jarak (cm)
Penganggu (dBm) rata--rata
rata-rata

Posisi awal
Tidak
router
diganggu
peneliti.
Mesin Cuci,
(1) Dapur Kulkas, dan
Freezer.
Dinding,
(2) Kamar kamar, dan
Televisi.
(3) Ruang Furniture
keluarga Logam
Keterangan: (n) adalah nomor router milik masing-masing peneliti.
b. Data tabel kedua.

Hasil analisa dari tabel tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam mencari titik
terbaik di rumah untuk menempatkan router WiFi dan data dari tiap posisi router akan
dikumpulkan pade tabel berikut.

Signal Strength (dBm)


PosisiRouter
Ruang Ruang
Kamar 1 Kamar 2 Dapur
tamu Keluarga
Partisi Ruang
Tamu (Sebelum)
Ruang Keluarga
(Sesudah)
c. Data tabel ketiga.

11
3.5 Alat dan Bahan
1. Router WiFi.
2. Handphone
3. Aplikasi WiFi Heatmap & WiFi Analyzer .
4. Berbagai benda pengganggu sinyal WiFi seperti benda elektronik.
5. Benda yang dapat menghalangi sinyal WiFi seperti dinding, pintu, dan lain-lain.

3.6 Langkah Penelitian


3.6.1 Persiapan
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan router WiFi sebagai objek penelitian
yang kemudian akan dilakukan dua jenis tes secara bertahap kepada router WiFi tersebut.
Tes pertama memiliki hubungan dengan sifat gelombang elektromagnetik yang kemudian
hasilnya digunakan sebagai acuan untuk tes kedua.

3.6.2 Pelaksanaan
Tes pertama :
1. Terdapat tiga buah router yang akan diujicobakan oleh tiga peneliti
berbeda. Masing-masing peneliti akan menguji router pada keadaan
dan jarak yang berbeda pula.
2. Router akan ditempatkan pada dua posisi yang berbeda. Posisi pertama
merupakan posisi awal router milik peneliti dan posisi kedua akan
ditempatkan di tempat yang diperkirakan akan dapat mengganggu
sinyal router.
3. Diantara router dan handphone, tempatkan barang elektronik atau
benda lainnya yang diperkirakan dapat mengganggu, memantulkan,
ataupun menyerap gelombang router WiFi.
4. Periksa perbedaan signal strength dan kecepatan internet ketika
diposisi pertama dan kedua menggunakan aplikasi khusus bernama
“WiFi heatmap”. Data masing-masing posisi diambil sebanyak delapan
kali dengan periode waktu 5 detik agar memungkinkan aplikasi
memindai perubahan signal strength dengan cukup akurat. Kemudian
peneliti merata-ratakan perubahan signal strength tersebut.

12
5. Data dari masing-masing penelti kemudian disatukan dalam bentuk
tabel untuk dianalisa.

Tes kedua :
1. Memeriksa kekuatan siynal yang dipancarkan oleh router dari berbagai
titik dirumah salah satu anggota penelitian yang kemudian dipetakan
dalam aplikasi “WiFi analizer” dengan didasari hasil tes pertama.
2. Mencoba untuk menganalisa secara abstrak, mengapa suatu area di peta
bisa mendapatkan sinyal router yang kuat berdasarkan pada studi
pustaka dan tes pertama yang telah dilakukan.
3. Mencoba untuk menganalisa secara abstrak, mengapa suatu area di peta
bisa mendapatkan sinyal router yang lemah dan mengapa bisa terjadi
signal drop di titik tersebut berdasarkan studi pustaka dan tes pertama
yang telah dilakukan.
4. Mencari tempat terbaik agar router dapat memancarkan sinyal secara
menyeluruh di dalam rumah tersebut dan kemudian dipetakan kembali
agar terlihat perbedaan dengan posisi sebelumnya.

3.6.3 Pengolahan
1. Aplikasi pengambil data bernama “WiFi heatmap” dimana aplikasi
tersebut berperan sebagai pengukur kecepatan koneksi dan signal
strength WiFi yang akan diteliti.
2. Aplikasi pengambil data bernama “WiFi Analyzer” yang berfungsi
untuk membuat model dan menggambarkan penyebaran signal WiFi
dalam denah suatu rumah.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Coba


Selama proses penelitian dengan bantuan alat pengambil data. Peneliti berhasil
menemukan berbagai macam data yang dirangkum pada tabel di bawah ini.

4.1.1 Hasil Tes Pertama

Posisi 1 (tidak diganggu) Posisi 2 (diganggu)


No
Signal Strength Link Speed Signal Strength Link Speed
(dBm) (Mbit/s) (dBm) (Mbit/s)
1 -24 72 -29 72
2 -23 72 -28 72
3 -24 72 -26 72
4 -23 72 -25 72
5 -24 72 -27 72
6 -23 72 -28 72
7 -23 72 -26 72
8 -23 72 -28 72
Rata-
-23,375 72 -27,125 72
rata
Jarak 30cm
a.Tabel data pada router WiFi pertama.

Posisi 1 (tidak diganggu) Posisi 2 (diganggu)

No Signal
Link Speed Signal Strength Link Speed
Strength
(Mbit/s) (dBm) (Mbit/s)
(dBm)
1 -38 72 -58 72
2 -41 72 -51 72
3 -40 72 -60 72

14
4 -47 72 -57 72
5 -40 72 -59 72
6 -46 72 -55 72
Rata-
-42,6 72 -56,6 72
rata
Jarak 100cm
b.Tabel data pada router WiFi kedua.

Posisi 1 (tidak diganggu) Posisi 2 (diganggu)


No
Signal Strength Link Speed Signal Strength Link Speed
(dBm) (Mbit/s) (dBm) (Mbit/s)
1 -37 72 -68 43
2 -32 72 -68,3 30
3 -37 72 -39,3 72
4 -40 72 -61,6 72
5 -37 72 -66,6 56
6 -38 72 -72 52
Rata-
-36,8 72 -62,63 54,16
rata
Jarak 160cm
c.Tabel data pada router WiFi ketiga.

4.1.2 Hasil Tes Kedua

Kecepatan
Benda Signal Strength
Posisi/Ruangan Internet (Mbit/s) Jarak (cm)
Penganggu (dBm) rata--rata
rata-rata

Posisi awal 1 -23,37 72 1 30 cm


Tidak
router 2 -42,6 72 2 100 cm
diganggu
peneliti. 3 -36,8 72 3 160 cm
(4) Dapur Mesin Cuci, -27,125 72 30 cm

15
Kulkas, dan
Freezer.
Dinding,
(5) Kamar kamar, dan -56,6 72 100 cm
Televisi.
(6) Ruang Furniture
-62,63 54 160 cm
keluarga Logam
Keterangan: (n) adalah nomor router milik masing-masing peneliti.
a.Lembar Uji Coba Tahap I

Signal Strength (dBm)


PosisiRouter
Ruang Ruang
Kamar 1 Kamar 2 Dapur
tamu Keluarga
Partisi Ruang
-33 -45 -54 -43 -58
Tamu (Sebelum)
Ruang Keluarga
-45 -51 -50 -41 -42
(Sesudah)
b.Lembar Uji Coba Tahap II

4.2 Analisis Data


4.2.1 Analisis Tes Pertama
Tes pertama dilakukan untuk mencari tahu pengaruh benda elektronik dan berbagai
material lainnya yang mewakili suatu ruangan terhadap signal strength dan kecepatan
internet dengan jarak tertentu.
Lembar Uji Coba Tahap I menunjukan perubahan signal strength dari router yang
mengalami gangguan dan yang tidak mengalami gangguan. Data masing-masing router
diambil sebanyak delapan kali dengan periode waktu 5 detik agar memungkinkan aplikasi
untuk memindai perubahan signal strength yang kemudian data tersebut dirata-ratakan.
Pada router nomor satu, router ditempatkan di atas meja kayu pada posisi pertama
dan ditempatkan di sekitar freezer, kulkas, dan mesin cuci di dalam dapur pada posisi
kedua. Jarak router terhadap handphone adalah 30 cm. Pada keadaan pertama (tidak
diganggu) aplikasi menunjukan signal strength dengan rata-rata sebesar -23,27 dBm dan
pada keadaan kedua (diganggu) sebesar -27,125 dBm. Terjadi penurunan kekuatan sinyal

16
pada posisi kedua apabila dibandingkan dengan posisi pertama yang menunjukan bahwa
kulkas, freezer, dan mesin cuci pada keadaan kedua dapat menganggu sinyal router. Tidak
terjadi perubahan pada kecepatan rata-rata router.
Pada router kedua, router ditempatkan pada posisi tetap sedangkan handphone
dipegang untuk posisi pertama. Pada posisi kedua, handphone kembali dipegang namun
berada di dekat televisi dan dihalangi oleh dinding kamar. Handphone yang dipegang
berjarak 100 cm dari router. Pada posisi pertama, rata-rata signal strength adalah -42,6
dBm dan pada posisi kedua mengalami penurunan sebesar 14 dBm menjadi rata-rata-56,6
dBm. Penurunan signal strength menunjukan bahwa televisi dan dan dinding dapat
mengganggu kekuatan sinyal router.
Pada router ketiga, router ditempatkan pada posisi tetap sedangkan handphone
dipegang tanpa didekakan kepada benda penganggu. Pada posisi kedua, router dipegang
dan didekatkan kepada televisi dan furniture yang terbuat dari logam. Handphone yang
dipegang berjarak 160 cm dari router. Diperoleh data rata-rata signal strength. Kecepatan
sinyal (internet Speed) hanya terjadi pada router ini. Pada posisi pertama, data signal
strength sebesar -36,8 dBm dan internet Speed sebesar 72 Mbit/s. Pada posisi kedua, di
dapat signal strength sebesar -62,63 dBm dan internet speed sebesar 54 Mbit/s. Terjadi
penurunan sebesar 25,83 dBm pada signal strength dan penurunan sebesar 18 Mbit/s pada
internet speed yang menunjukan bahwa furniture logam dapat menganggu kekuatan sinyal
router bahkan kecepatan internet.
Berdasarkan hasil penenelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa benda-benda
logam, barang elektronik, dan dinding rumah dapat mengganggu gelombang WiFi. Hal ini
sesuai dengan teori gelombang elektromagnetik yang menyatakan bahwa gelombang
elektromagnetik dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan
(interferensi), pelenturan (difraksi), dan pengutuban (polarisasi).

4.2.2 Analisis Tes Kedua


Tes kedua bertujuan untuk menerapkan hasil tes pertama yaitu mencari posisi
paling efektif bagi router untuk memancarkan sinyal secara optimal dan merata ke
seluruh ruangan di dalam suatu rumah. Dalam tes ini, kami menunjuk salah satu
anggota kami untuk menerapkan tes ini di dalam rumahnya. Tes ini dilakukan
dengan menggunakan aplikasi bernama WiFi analyzer yang berfungsi untuk
membuat heatmap pada denah rumah peneliti yang kemudian hasilnya akan

17
digunakan sebagai acuan dalam mencari ciri-ciri tempat efektif untuk
menempatkan router WiFi.
Pada Tes pertama, didapatkan data bahwa sinyal di ruang tamu sebesar -33
dBm, di kamar satu sebesar -45 dBm, di kamar dua sebesar -54 dBm, dan di ruang
keluarga sebesar -43 dBm. Namun sinyal di dapur memiliki signal strength yang
terbilang lemah yaitu -58 dBm sehingga posisi router pertama tidak efektif untuk
memancarkan sinyal secara optimal dan merata. Gambar heatmap menunjukan
bahwa masih ada warna merah pada beberapa ruangan.

a. Keterangan: Lokasi taman adalah dapur pada bangunan sebenarnya, sementara dapur
pada denah pada bangunan sebenarnya tidak ada.

Sehingga pada tes kedua, peneliti mencoba untuk memindahkan router ke


tengah di dalam denah dan menempatkannya ditempat yang tinggi yaitu ruang
keluarga sehingga router dapat memancarkan sinyal lebih optimal dan merata.

18
Hasil dari tes kedua menunjukan bahwa terjadi perubahan signal strength pada
beberapa ruangan. Sinyal di ruang tamu sebesar -45 dBm, di kamar satu sebesar -
51 dBm, di kamar dua sebesar -50 dBm, di ruang keluarga sebesar -41 dBm, dan di
dapur sebesar -42 dBm. Terjadi peningkatan signal strength pada kamar 2 sebesar
4 dBm, Ruang keluarga sebesar 2 dBm, dan dapur sebesar 16 dBm. Namun terjadi
penurunan signal strength pada ruang tamu sebesar 12 dBm dan kamar 1 sebesar 6
dBm. Posisi router kedua ini terbilang cukup optimal dan merata dalam
memancarakan sinyal ke seluruh ruangan. Gambar heatmap menunjukan bahwa
seluruh denah berwarna hijau dan sedikit warna kuning. Warna merah pada
heatmap sebelumnya berhasil diatasi yang menunjukan bahwa peneliti berhasil
mencari posisi yang lebih ekfektif dibanding posisi sebelumnya.

b. Keterangan: Lokasi taman adalah dapur pada bangunan sebenarnya, sementara dapur
pada denah pada bangunan sebenarnya tidak ada.

19
4.3 Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa penempatan router
WiFi agar efektif adalah sebagai berikut:
1. WiFi harus berada di tengah rumah.
2. WiFi harus ditempatkan cukup jauh dari benda-benda logam dan peralatan yang
memancarkan gelombang elektromagnetik karena hal ini dapat melemahkan
sinyal router. Logam dan peralatan yang memancarkan gelombang
elektromagnetik adalah pengganggu utama sinyal WiFi. Material lain seperti
kaca, kayu, plastik, busa, dan kardus, juga dapat mengganggu pancaran sinyal
WiFi dan router tetapi dampak yang dihasilkan akan lebih rendah daripada
logam.
3. WiFi ditempatkan pada posisi yang cukup tinggi sehingga sinyal dapat
menyebar secara optimal.
4. Hindari menempatkan WiFi di dalam ruangan tertutup seperti di dalam kamar
dan toilet karena ini adalah salah satu penyebab sinyal WiFi tidak dapat
menjangkau suatu ruangan.

20
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Peneliti menyimpulkan
bahwa penempatan router WiFi yang paling efektif adalah menempatkan WiFi di
tengah-tengah ruangan, jauh dari benda-benda elektronik, dan ditempatkan pada posisi
yang cukup tinggi sehingga sinyal dapat meyebar secara merata dan optimal. Faktanya,
banyak peralatan rumah tangga yang memancarkan gelombang elektromagnetik.
Penghasil gelombang elektromagnetik terbesar cenderung ditemukan di dapur, seperti
kompor dan mesin pencuci piring. Peralatan lainnya yang dapat menganggu adalah
mesin cuci, televisi, telepon nirkabel, dan pemanas radiasi. Apabila memiliki peralatan
tersebut di rumah maka router WiFi harus disimpan sejauh mungkin agar kekuatan
sinyal tidak melemah hingga mengalami signal drop yang disebabkan peralatan
elektronik tersebut.
Sinyal WiFi memancar ke segala arah, bukan hanya secara horizontal. Untuk
mencakup area dengan sinyal WiFi yang merata, router WiFi harus diletakan secara
tepat di tengah. Saat router berada di lantai, kemampuannya untuk memancarkan sinyal
kuat sangat terbatas. Hal ini bisa menjadi penyebab suatu ruangan tidak terjangkau oleh
sinyal WiFI. Untuk alasan yang sama, bagi orang yang tinggal di rumah dua lantai harus
menyimpan router WiFi di dekat langit-langit di lantai pertama agar lantai kedua dapat
menerima cakupan yang konsisten.

5.2 Saran
Kami memiliki beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu :
1. Meneliti menggunakan router 5 ghz.
2. Meneliti dalam bangunan yang lebih besar.
Dalam penelitian ini, kami belum menguji perbedaan kecepatan internet dan signal
strength dari router 5 ghz karena kami hanya memiliki akses terhadap router
berkekuatan 2,4 ghz. Router 5 ghz lebih cepat daripada 2,4 ghz namun cakupan areanya
lebih kecil. Sedangkan router 2,4 ghz memiliki cakupan area yang lebih besar namun
lebih lambat sehingga perbedaan signal strength dan internet speed dari setiap router

21
perlu diuji untuk memaksimalkan pemanfaatan setiap jenis router. Dengan router 5 ghz,
semoga penelitian selanjutnya mendapatkan hasil yang beragam agar dapat
diimplementasikan lebih luas.
Saran selanjutnya adalah melakukan penelitian dalam bangunan yang lebih besar
dimana hasil penelitian bisa diimplementasikan dengan lebih luas. Contohnya adalah
penelitian di dalam sebuah hotel atau gedung perkantoran yang pada tempat tersebut
digunakan lebih banyak titik WiFi.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.webopedia.com/definitions/wi-fi/ diakses pada 4 Februari 2021 pukul 18.03


WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Perute diakses pada 4 Februari 2021 pukul 18.21 WIB
https://www.gurupendidikan.co.id/metodologi-penelitian/ di akses pada 5 Februari 2021
pukul 10:31
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_area_lokal diakses pada 5 Februari 2021 pukul
10.54 WIB
https://www.studiobelajar.com/gelombang-elektromagnetik/ diakses pada 5 Februari
2021 pukul 11.00 WIB
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses pada 5 Februari 2021 pukul 12:47
https://tekno.foresteract.com/wifi/#:~:text=Menurut%20para%20ahli%2C%20WiFi%20j
uga%20memiliki%20beberapa%20definisi%20lain.&text=Menurut%20Yuhefizar%2C%
20Wifi%20didefinisikan%20sebagai,didasarkan%20pada%20standar%20IEEE%20802.
11 di akses pada 5 februari 2021 pukul 12:50
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gelombang%20elektromagnetik di akses pada 5
februari 2021 pukul 13:00
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ruter di akses pada 5 februari 2021 pukul 13:01
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/FREKUENSI di akses pada 5 februari 2021 pukul
13:01
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ruter di akses pada 5 februari 2021 pukul 13:02
https://networkencyclopedia.com/signal-loss/ di akses pada 5 februari 2021 pukul 13:04
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gawai di akses pada 5 februari 2021 pukul 13:10
https://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_(elektrik)#:~:text=Sinyal%20Elektrik%20adalah%2
0besaran%20elektrik,dijadikan%20elektrik%20dengan%20bantuan%20sensor di akses
pada 5 Februari 2021 pukul 13:57
https://www.artikata.com/arti-166911-signal.html di akses pada 5 februari 2021 pukul
14:02
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Internet di akses pada 5 februari 2021 pukul 14:04

23
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Absorpsi di akses pada 5 februari 2021 pukul 14:05
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Radiasi di akses pada 5 februari 2021 pukul 14:08
http://slzabella09.blogspot.com/2017/09/pengertian-signal-strength-signal-to.html
diakses pada 26 April 2021 pukul 14:31
https://glints.com/id/lowongan/heatmap-adalah diakses pada 27 April 2021 pukul 14:58

24
LAMPIRAN

Lampiran hasil tangkap layar penghitungan data. Lampiran gambar A selama penelitian.

Lampiran gambar B selama penelitian. Lampiran gambar C selama penelitian.

Lampiran hasil perhitungan data secara manual. Lampiran foto WiFi milik a.n Redha.

Lampiran foto WiFi milik a.n Rahmanda. Lampiran foto WiFi milik a.n Rahmanda.

25
BIODATA PENULIS

Ditha Deriana. Lahir pada tanggal 6 Juni di Bandung, Jawa


Barat. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Pada tahun 2016, penulis lulus SD Sains Al-Biruni. Pada tahun
2019, penulis lulus SMP Darul Hikam. Saat ini penulis tercatat
sebagai siswa SMAN 3 Bandung.

Irbad Adi Pradana. Lahir pada tanggal 13 Desember di


Bandung, Jawa Barat. Penulis merupakan anak pertama dari
empat bersaudara. Pada tahun 2016, penulis lulus SD Darul
Hikam. Pada tahun 2019, penulis lulus SMP Pribadi. Saat ini
penulis tercatat sebagai siswa SMAN 3 Bandung.

Rahmanda Abdul Malik Karim Amrullah. Lahir pada tanggal


28 Mei di Bandung, Jawa Barat. Penulis merupakan anak
tunggal. Pada tahun 2016, penulis lulus SD Darul Hikam. Pada
tahun 2019, penulis lulus SMP Darul Hikam. Saat ini penulis
tercatat sebagai siswa SMAN 3 Bandung.

Redha Alfajry. Lahir pada tanggal 30 Juni di Bandung, Jawa


Barat. Penulis merupakan anak ke-empat dari empat bersaudara.
Pada tahun 2016, penulis lulus SDN Centeh. Pada tahun 2019,
penulis lulus SMPN 40 Bandung. Saat ini penulis tercatat
sebagai siswa SMAN 3 Bandung.

26

Anda mungkin juga menyukai