Anda di halaman 1dari 21

Makalah Sinyal Dan Sistem

Perkembangan Teknologi Telepon Seluler

Oleh:
Bagus Rai Atyanta Harinatha A.P (2016-11-161)
Bimanta Indra Cahyono (2016-11-162)

Sekolah Tinggi Teknik PLN


Jakarta
2018
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sinya dan Sistem Perkembangan
Teknologi Telepon Seluler.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah Perkembangan Teknologi Telepon Seluler ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup mandiri seutuhnya.
Manusia hakikatnya saling berkomunikasi antar manusia lain dalam bersosialisasi. Dahulu
surat menjadi salah satu media komunikasi jarak jauh, namun ketika teknologi berkembang
jarak bukan lagi menjadi masalah. Perkembangan komunikasi media surat menjadi
SMS (ShortMessageService) atau telepon telah mengubah sistem komuikasi yang analog
mejadi digital. Sistem digital telah meningkatkan kinerja sistem jauh lebih baik dari sistem
analog. Seiring dengan kemajuan sosial ekonomi masyarakat menuntut adanya mobilitas
dari manusia yang semakin tinggi. Dilandasi pula dengan adanya kendala dalam
pengembangan wireline akibat kondisi alam, maka dikembangankan sistem seluler dimana
transmisi dilakukan melalui udara (wireless).
Seiring dengan perkembangan dan pemanfaatat teknologi telekomunikasi, menunjukan
bahwa layanan yang digunakan oleh masyarakat semakin beragam. Salah satunya adalah
perkembangan teknologi komunikasi bergerak seluler, dimulai dari penerapan teknologi
seluler generasi pertama sampai saat ini yang sudah memasuki generasi keempat dari
teknologi seluler. Keuntungan yang bisa didapatkan dari kelebihan yang diberikan oleh
teknologi seluler, antara lain kemudahan melakukan hubungan komunikasi dengan
mobilitas tinggi, keragaman layanan dan kecepatan dalam pengembangan yang saat ini
menuju ke arah layanan multimedia dengan lebar pita frekuensi yang lebih lebar pada
generasi keempat ini.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang membedakan anatara jalur transmisi sistem wireline dengan sistem
seluler?
1.2.2. Bagaimana evolusi sistem seluler?
1.2.3. Apa saja layanan aplikasi seluler?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk menjelaskan dasar teknologi seluler.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Frequency Reuse


Daerah cakupan pelayanan sistem seluler terbagi atas daerah-daerah kecil yang disebut sel,
setiap sel terdapat base station. Kumpulan beberapa sel disebut cluster. Setiap base station
bersebelahan menggunakan sekumpulan frekeunsi yang berada dengan sel sebelahnya. Frekuensi
yang sama d apat digunakan oleh sel lain dimana jarak kedua sel yang menggunakan frekuensi
yang sama sedemikian sehingga interferensi antar kanal dapat diminimalkan. Bentuk lingkaran,
persegiempat, dan hexagonal merupakan bentuk pendekatan suatu daerah layanan guna analisis
dan desain, pada implementasi di lapangan tidak ada bentuk baku yang digunakan karena bisa jadi
tumpang tindih daerah cakupan, tetapi dilain tempat tidak terlayani sama sekali.
2.2. Interferensi dan Kapasitas Komunikasi Seluler
Untuk kerja komunikasi seluler sangat dibatasi oleh kehadiran interferensi atau gangguan.
Sumber-sumbernya dapat berupa dari mobile system dalam satu sel, panggilan dalam proses dari
sel sebelah atau disebut Adjacent Channel Interference , base station lain yang beroprasi pada
frekuensi yang sama atau disebut Co-Channel Interference (CCI), dan peralatan lainya.
Interferensi pada kanal suara dapat menyebabkancross-talk (cakap silang), sedang apada kanal
kontrol dapat menyebabkancall-blocking.
2.3. Trunking dan Kualitas Pelayanan
Komunikasi seluler menggunakan trunking untuk mengakomodasi jumlah user yang besar
pada spektrum radio yang kecil. Konsep trunking adalah memperbolehkan user dalam jumlah
besar memakai secara bersama-sama jumlah kanal yang terbatas dengan memperbolehkan akses
untuk setiap user berdasarkan keperluanya untuk mempergunakan kanal. Pada trunking sistem,
setiap user dialokasikan kanal berdasarkan atas panggilan yang terbentuk dan kanal akan
dikembalikan bila panggilan telah selesai.
2.4. Peningkatan Kapasitas Komunikasi Seluler
Akibat kenaikan jumlah user pada komunikasi seluler, maka kanal yang ada menjadi tidak
mencukupi kebutuhan user. Untuk meningkatkan kapasitas kanal, terdapat tiga teknik yang sering
digunakan yaitu, yang pertama pemecahan sel (cell splitting) dimana pembagian suatu sel yang
sibuk menjadi sel yang lebih kecil dengan masing-masing sel baru mempunyai base station dengan
daya dan ketinggian antena yang lebih rendah. Kedua yaitu pensektoran (sectoring), pemecahan
sel dilakukan dengan memperkecil jari-jari sel R dan membuat ratio co-channel reuser D/R tetap,
sehingga pemecahan sel memperbesar jumlah kanal persatuan luas. Ketiga adalah coverage zone
approach, terhalangnya base station dalam menangkap sinyal MS akibat terhalang gedung-gedung
tinggi atau pepohonan yang padat. Untuk mengatsi hal tersebut maka digunakan mikro seluler atau
piko seluler.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian teknologi digital


Teknologi Digital adalah teknologi yang dilihat dari pengoperasionalannya tidak lagi
banyak menggunakan tenaga manusia.Tetapi lebih cenderung pada sistem pengoprasian yang
serba otomatis dan canggih dengan system komputeralisasi/format yang dapat dibaca oleh
komputer.Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem menghitung sangat cepat yang
memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.Pada teknologi analog,
gambar dan suara diubah menjadi gelombang radio, maka teknologi digital menkonversi gambar
dan suara menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0.Dengan teknologi digital ini, gambar
yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih baik, tidak
pecah atau turun kualitasnya jika gambar ditampilkan di layar yang besar.
Berbagai alat yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan alat yang
sudah biasa kita gunakan seperti televisi, radio, komputer, dan telepon. Berbagai alat tersebut pada
mulanya ditemukan dengan memakai sistem yang berbasis analog, tapi karena adanya
perkembangan teknologi dan penemuan teknologi digital sehingga membuat alat-alat sederhana
seperti yang disebutkan di atas tersebut menjadi semakin canggih karena sekarang kebanyakan
pengoperasiaanya menggunakan system berbasis digital.
Jadi meski sangat berguna, semua komputer analog buatan manusia memiliki kelemahan
besar yaitu mereka tidak dapat mengukur cukup teliti.Masalahnya terletak pada kemampuan
mereka untuk secara konsisten terus menerus merekam perubahan yang terus menerus terjadi. Pada
setiap pengukuran, selalu terdapat peluang untuk keragu-raguan .Berbeda dengan komputer
analog, komputer digital mampu melakukan pengukuran yang jauh lebih tepat karena komputer
tersebut tidak melakukan keragu-raguan serta cukup teliti dan cepat. Maka sistem-sistem digital
memberikan tiga keuntungan atas sistem-sistem analog yaitu :
1) Sangat mengurangi jumlah data yang diperlukan untuk memproses, menyimpan, meng-
display, dan mengirim informasi.
2) Bisa mereproduksi data dengan tidak terbatas jumlahnya tanpa pengurangan kualitas.
3) Bisa dengan mudah memanipulasi data dengan presisi tinggi.
Teknologi digital menggunakan sistem bit dan bite, untuk menyimpan data dan memproses
data, sistem digital mempekerjakan sejumlah besar switch listrik mikroskopis hanya memiliki dua
keadaan atau nilai. Switch biner ini bisa dalam keadaan on atau off, satu atau nol, ya atau tidak,
hitam atau putih.Memasuki abad ke 21 ini, teknologi berkembang semakin pesat.Sesuatu yang
tampaknya mustahil di masa lalu, menjadi sesuatu yang nyata sekarang ini.Contohnya saja
komputer, televisi tiga dimensi, dan lain-lain.Sekarang ini alat-alat canggih dapat kita
nikmati.Kemajuan teknologi benar-benar menjadikan hidup kita lebih mudah.Semua itu bisa
terjadi karena adanya orang-orang bernama ilmuwan yang menemukan teknologi-teknologi
canggih tersebut. Mereka mencari informasi dan mempelajari dengan sangat detail informasi yang
dapat mewujudkan impian mereka yang akhirnya sekarang dapat kita nikmati, teknologi.
Perkembangan teknologi juga membawa hal yang baru, yaitu revolusi komunikasi.Hal itu
dikarenakan, perkembangan teknologi yang bisa dikatakan paling pesat adalah perkembangan di
dalam bidang komunikasi.
Penemuan-penemuan seperti telepon, mesin faks, telepon selular, scanner, dan lain-lain
adalah alat-alat yang membantu menciptakan hubungan komunikasi yang lebih mudah antar
sesama manusia. Kita dapat dengan mudah menghubungi orang lain yang berjarak ribuan
kilometer jauhnya dari kita hanya dengan mengangkat gagang telepon dan memencet nomor
teleponnya. Hidup pun terasa lebih mudah.Akan tetapi, segala kemudahan itu jangan sampai
membuat kita terlena.Kita harus tetap menjaga hal-hal yang menjadi privasi kita.Lagi-lagi
teknologi memerankan peranan penting di sini.
Teknologi membantu kita menjaga hal-hal privasi kita.Misalnya menjaga komputer kita
agar tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.Teknologi melakukannya hanya dengan
password.Password yang bekerja melindungi atau apapun itu sekarang juga semakin
berkembang.Dari yang hanya berupa kombinasi huruf, angka, dan simbol sampai sekarang telah
ditemukan password yang menggunakan sidik jari atau retina mata, yaitu password yang
menggunakan sensor.Password seperti itu disebut biometric sistem.Biometric sistem dapat
dikategorikan sebagai teknologi digital.Teknologi yang sekarang ini benar-benar sedang
berkembang pesat.Dikarenakan dalam dunia yang analog yang kita jalankan sekarang, kita terus
menuntut kebutuhan yang sepertinya sudah sulit dipenuhi oleh teknologi analog, untuk itulah
teknologi digital dikembangkan.
Teknologi digital dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting.Dalam bidang
komunikasi, teknologi digital berkembang dengan menggunakan spektrum elektromagnetik yang
merupakan gabungan dari frekuensi magnetik, gelombang radio, sinar x, gelombang cosmic,
infrared, cahaya, gelombang radio, dan gelombang mikro.Dari situlah televisi, radio, komputer,
dan lain-lain dapat tercipta.Komunikasi digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan
manusia.Contohnya adalah kemampuan komputer yang semakin canggih yang dapat membantu
kita dalam beraktivitas.Selain itu integritas yang tinggi ketika mentransfer sebuah data melalui
transmiter seperti satelit, telepon, dan lain-lain.
Walaupun membawa banyak manfaat, tentu memiliki sisi buruk juga.Begitu pula dengan
komunikasi digital.Contoh sisi buruk yang bisa dikatakan fatal adalah error.Error disini adalah
kesalahan yang ditimbulkan dari alat-alat teknologi.Teknologi digital pun pasti sangat
mengkhawatirkan apabila alatnya sudah error, karena dari situ kemungkinan untuk rusak sangatlah
besar.Selain itu dengan adanya teknologi digital, kecendrungan orang-orang untuk melupakan
teknologi analog sangatlah besar.Oleh karena itu, penemuan-penemuan yang dulunya sangat
berarti, kini sudah tak mendominasi.
Teknologi digital akan terus berkembang. Pada masa yang akan datang, perkembangan
teknologi ini dipengaruhi tiga hal, yaitu transisi digital, konvergensi jaringan, dan infrastruktur
digital. Konvergensi jaringan yang terjadi adalah kegiatan di rumah-kesibukan perjalanan-
pekerjaan kantor. Konvergensi ini bertendensi pada pemenuhan kebutuhan manusia dalam
lingkungan apa pun dan di mana saja. Saat ini kita semua sudah tahu bahwa teknologi analog
mengalami penuruna pertumbuhan, sedangkan teknologi digital terus naik.Inilah transisi digital.
Era transisi itu ditandai dengan pertumbuhan industri produk digital yang sangat cepat.
Ketika industri digital ini tumbuh, pada saat yang sama akan dialami berbagai perubahan yang
sangat cepat. Khusus untuk konvergensi jaringan akan mengacu pada kecenderungan gaya hidup,
yaitu waktu di rumah yang berfokus pada keluarga dan kesibukan perjalanan yang merupakan
gabungan antara bekerja dan bermain. Selain itu, kesibukan di kantor antara kerja dan kebutuhan
hiburan. Dengan kecenderungan itu, produsen produk digital akan mengarahkan peluang bisnisnya
ke sana. Desain dan teknologi akan disesuaikan dengan perkembangan gaya hidup era digital.
Produsen produk-produk digital harus mampu memberi solusi komprehensif pada era konvergensi
jaringan itu.
Konvergensi itu tidak akan terwujud tanpa peran produsen, pemerintah, dan retailer.
Produsen dengan produsen lainnya harus bekerja sama melakukan standardisasi, sedangkan
pemerintah perlu mengurangi hambatan-hambatan perdagangan. Retailer berperan dalam edukasi
konsumen, membuat pemasaran yang lebih menarik, serta membangun kerja sama dengan
berbagai pihak. Edukasi konsumen sangat diperlukan terkait gaya hidup dan pemenuhan produk
yang menunjang gaya hidup itu.
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut
pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile)
dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for
Mobile Telecommunications ) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang
mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
(ATSI).

3.2. karakteristik komunikasi sistem wireline dengan komunikasi seluler.


Telekomunikasi adalah penyampaian informasi dari transmitter kereceiver. Tiga
komponen komunikasi terdiri atas sumber informasi yang dapat berup suara, data, dan histogram,
terminal yang dibedakan atas transmitter dan receiver, dan media atau jalur transmisi yang
dibedakan atas media fisik atau sistem wireline seperti kabel dan fiber optik dan media non fisik
atau sistem seluler yang menggunakan udara bebas (gelombang radio) sebagai media penghantar,
seperti satelit.
Komunikasi sistem wireline memiliki karakteristik berupa mobilitas pengguna terbatas
atau dibatasi dengan panjang kabel atau kawat, kapasitas sistem kecil (kecuali fiber optik), dan
ekspansi sistem memiliki kendala karena alasan kondisi alam dan teknologi. Untuk mengatasi
keterbatasan komunikasi wireline maka dikembangkan komunikasi nirkabel (seluler). Komunikasi
seluler memiliki karakteristik mobilitas pengguna tidak terbatas namun pembatasanya daerah
jangkauan dari sistem), kapasitas sistem relatif besar, dan mudah untuk diekspansi.
Komunikasi seluler dibedakan atas komunikasi seluler konvensional dan seluler moderen.
Sistem konvensional memiliki karakteristik berupa daerah jangkauan luas, daya yang digunakan
besar, kapasitas sistem masih rendah, modulasi analog berupa frekuensi modulasi (FM) sehingga
memerlukan bandwidth yang besar, belum menggunakan handoff, dan belum terhubung ke
jaringan public service telephone network (PSTN) untuk suara. Sistem konvensional walaupun
secra ekonomi dan teknologi belum menguntungkan namun telah membangkitkan penelitian untuk
mengembangkan sistem komunikasi seluler yang lebih baik. Komunikasi seluler moderen memilki
karakteristik berupa alokasi bandwidth kecil, efisiensi pemakaian frekuensi tinggi, karena
penggunaan frequency reuse, modulasi digital, kapasitas sistem besar, daerah pembagian kayanan
dibagi atas daerah kecil yang disebut sel, sering disebut sistem seluler, daya yang dipergunakan
kecil, memilikihandoff, efisiensi kanal tinggi karena menggunakan metode akses jamak (multiple
access) seperti frequency division multiple access (FDMA), time division multiple
access (TDMA), dan code division multiple access(CDMA), dan terhubung ke PSTN.

3.3. Evolusi Komunkasi Seluler


Evolusi atau perkembangan dari komunikasi seluler diawali dengan pemakaian
komunikasi bergerak oleh kepolisian Detroit pada tahun 1946 untuk penanganan masalah
kamtibmas. Komunikasi bergerak ini masih merupakan komunikasi satu arah, daya yang
ditransmisikan besar, jangkauan BS jauh, aloksi frekuensi masih lebar dengan modulasi FM. Pada
pertengahan tahun1960 Bell Sistem meperkenalkan “Improved Mobile Telephone
Service (IMTS)”. IMTS ini sudah merupakan komunikasi full-duplex, trunking otomatis, direct
dialing. Tetapi IMTS ini cepat mengalami stagnasi karena memiliki kapasitas yang kecil,
probabilitas bloking besar, dan efisiensi spektrum kecil.
Pada akhir 1960-an atau awal 1970-an diperkenalkan sistem seluler yang oertama. Seluler
menyatakan pembagian daerah pelayanan yang besar menjadi daerah kecil yang disebut sel.
Teknologi seluler ini masih menerapkan teknologi analog. Pada tahun 1979 diperkenalakn standar
komunikasi seluler generasi pertama yang disebut “U.S Advanced Mobile Phone System (AMPS)”.
Sehubung dengan perkembangan ke arah teknologi digital, maka AMPS diubah menjadi N-AMPS
untuk memungkinkan dual mode, analog, dan digital. Pada tahun 1980-an diperkenalkan
komunikasi seluler digital yaitu “U.S Digital Cellular(USDC)”. USDC memiliki kapasitas 3 kali
lebih besar dari pada AMPS dikarenakan pemakaian modulasi digital, speecing-coding dan metode
akses TDMA sebagai pengganti modulasi FM dan metode akses FDMA. Untuk meningkatkan
kapasitas komunikasi seluler, maka metode aksesnya dikembangkan dari TDMA menjadi
Extended-TDMA. Metode akses yang banyak dipergunakan sekarang ini adalah metode akses
jamak pembagian kode CDMA yang diterapkan IS-95.
Perkembangan standar komunikasi seluler dari generasi ke generasi sabagai berikut.
Generasi pertama atau 1G tersebut diperkenalkan mulai 1970-an. Jangan bayangkan sudah ada
koneksi internet pada teknologi komunikasi tahap ini. Teknologi 1G bekerja memanfaatkan
transmisi sinyal analog. Saat itu, teknologi ini hanya dapat digunakan untuk panggilan telepon
saja.
Ukuran ponsel 1G pun tergolong besar, bila dibandingkan dengan ponsel masa kini.
Contohnya ponsel Motorola DynaTAC yang cukup populer pada masanya. Ponsel yang dibuat
pada kurun 1984-1994 ini punya bobot 794 gram. Dengan bobot hampir satu kilogram, berat
DynaTAC hampir setara dengan bobot Ultrabook.
Kemunculan teknologi 1G tersebut juga berperan besar dalam mendorong pertumbuhan pasar
telepon genggam. Dikutip KompasTekno dari Bright Hubu, pangsa pasar telepon genggam saat itu
tumbuh dari 30 menjadi 50 persen dalam tiap tahunnya. Bahkan pada 1990, pengguna teknologi
1G di seluruh dunia hampir mencapai angka 20 juta jiwa.
Teknologi 1G terus digunakan hingga digantikan dengan teknologi 2G. Perbedaan utama
antara kedua teknologi tersebut adalah pada sinyal radio yang digunakan. 1G menggunakan sinyal
analog, sedangkan 2G menggunakan sinyal digital. Ponsel yang menggunakan teknologi 2G mulai
diperkenalkan pada kurun 1990. Ponsel yang sudah menerapkan teknologi ini bisa digunakan
untuk berkirim dan menerima data dalam ukuran kecil. Maksudnya data di sini adalah pengiriman
pesan teks (SMS), pesan bergambar serta pesan multimedia (MMS). Teknologi 2G sendiri
utamanya dibuat untuk layanan suara dan koneksi data yang cenderung lambat. Pemutakhiran pada
jaringan ini kemudian memunculkan istilah 2.5G dan 2.75G. Istilah 2.5G mengacu pada teknologi
komunikasi 2G yang sudah dikombinasikan dengan General Packet Radio Service (GPRS). Secara
teori, kecepatan transfer data menggunakan teknologi ini bisa mencapai 50 kbps.
Selanjutnya, istilah 2.75G adalah teknologi komunikasi 2G yang dikombinasikan dengan standar
Enchanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE). Secara teori, kecepatan transfer datanya
melebihi 2.5G, yaitu maksimal pada 1 Mbps.
Teknologi komunikasi 3G disebut juga sebagai mobile broadbandpertama. Sebutan itu
muncul karena kemampuannya mengakses internet dan bisa digunakan sebagai pengganti
koneksi internet melalui kabel.
Selain kecepatan transfer data yang membuat akses internet cukup lancar, teknologi ini sudah
memungkinkan digunakan kegiatan yang terkait dengan transfer audio, grafis maupun video.
Singkatnya, teknologi komunikasi tersebut sudah mampu digunakan streaming video atau
melakukan video call.
International Telecommunication Union menyebutkan bahwa teknologi 3G ini
diharapkan bisa mewujudkan kecepatan transfer data minimal 2 Mbps untuk pengguna yang
sedang diam atau berjalan, dan 348 kbps jika sedang bergerak dalam kecepatan tinggi. Namun
tidak dijelaskan secara baku berapa kecepatan maksimal yang diharapkan.
Pelan-pelan, teknologi komunikasi 3G pun berkembang ke masa transisi menuju generasi
keempat atau 4G. Teknologi pada masa transisi tersebut dikenal sebagai 3.5G dan 3.75G.
Teknologi 3.5G disebut juga sebagai High Speed Packet Access (HSPA). Pada tahap ini,
kecepatan transfer data meningkat dengan batas maksimum unduh 14 Mbps, dan kecepatan
unggah 5,76 Mbps.
Teknologi tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi 3.75G atau HSPA+. Secara
teori, jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi ini bisa memperoleh kecepatan unduh
hingga 168 Mbps dan unggah hingga 22 Mbps.
Batas tersebut merupakan perhitungan teoritis, sedangkan pengguna dalam keadaan nyata akan
merasakan kecepatan transfer data yang lebih rendah tergantung situasi.
Teknologi komunikasi generasi ketiga itu selanjutnya dikembangkan menjadi generasi
keempat atau 4G. Ada dua sebutan untuk teknologi komunikasi 4G yang saat ini dikenal.
Pertama adalah Long Term Evolution (LTE) serta Long Term Evolution-Advance (LTE-A).
Teknologi LTE, secara teori menawarkan kecepatan unduh (download) hingga 100 Mbps dan
kecepatan unggah (upload) hingga 50 Mbps. Kecepatan tersebut bisa lebih cepat lagi, tergantung
rilis teknologi yang digunakan oleh operator. Meskipun begitu, LTE sebenarnya masih diberi
label teknologi pra-4G.
Pelabelan tersebut dikarenakan kecepatan teoritis yang ditawarkan LTE belum
mencapai standar 4G dari International Telecommunications Union-Radio communication sector
(ITU-R). Organisasi internasional tersebut mengeluarkan International Mobile
Telecommunication-Advanced (IMT-A) yang berisi syarat sebuah teknologi komunikasi 4G.
Syarat tersebut menyatakan bahwa sebuah teknologi 4G harus memiliki kecepatan unduh
maksimal 1 Gbps dan unggah maksimal 500 Mbps.
Sedangkan LTE yang seringkali disebut sebagai 4G oleh operator seluler, belum mencapai syarat
tersebut. Berdasarkan hal tesebut, maka teknologi LTE-A lah yang didorong untuk muncul
sebagai teknologi True 4G.

3.4. Layanan Aplikasi Seluler.


3.4.1. Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan
mengirim dan menerima pesan-pesan singkat bertupa teks. Subsistem yang mutlak ada pada
layanan SMS adalah:
 SME (Short Message Entity), merupakn tempat penyimpanan dan pengiriman message
yang akan dikirimkan ke MS tertentu.ke alamat MS yang dituju.
 SMS-GMSC (Short Message Service-Gateaway SMC), melakukan penerimaan message
dari SC dan memeriksa parameter yang ada. Selain itu, GMSC juga mencari alamat MS
yangd ituju dengan bantuan HLR, dan mengirimkanya kembali ke MSC yang dimaksud.
 SMS-IWMSC (Short Message Service-Interworking MSC), berperan dalam SMS Message
Originating, yaitu menerima pesan dari MSC.
Pengiriman SMS Point To Point dibagi menjadi dua layanan dasar yaitu SM-MT dan SM-MO.
SM-MT (Short Message Mobile Terminate Point to Point) adalah kemampuan sistem GSM untuk
mentransfer pesan singkat dari SC ke suatu MS, dan mengirimkan kembali informasi pengiriman
berupa laporan keberhasilan dan kegagalan suatu pengiriman. Proses routing pengiriman SMS-
MT sebagai berikut:
1. SMS akan diterima oleh SMSC dari SME.
2. Setelah dilakukan pengontrolan parameter, maka SMSC memulai SMS-GMSC akan mencari
informasi routing tentang MS pelanggan ke HLR.
3. SMSC mengirimkan message melaluiSMS-GMSC kepada MS yang dituju dengan format
forward short message.
4. MSC akan mencari informasi MS yang dituju dari VLR, dalam hal ini prosedur autentifikasi
juga dijalankan.
5. MSC mengirimkan message ke MS.
6. MSC akan mengirim forward short message kembali ke SMSC.
7. Jika diminta SMSC akan mengirimkan laporan satus ke SME yang mengindikasi terkirimnya
message.
SM MO (Short Message Mobile Originate Point to Point)
Adalah kemampuan sistem GSM untuk mentransfer pesan singkat dari suatu MS ke SME (Short
Message Entity) melalui SC, serta mengirimkan kembali informasi pengiriman baik tiu berhasil
ataupun tidak. Proses routing pengiriman SMS-MO sebagai berikut:
1. MS akan membangkitkan data berupa pesan yang akan dikirimkan ke MSC.
2. MSC akan mengintrogasi VLR apakah MS yang kan bersangkutan memiliki layanan SMS atau
tidak dalam proses autentifikasi.
3. MSC akan mengirimkan SM ke SMSC melalui SMS melaui SMS-IWMSC dengan format
forward short message.
4. SMSC akan mengirimkan message ke SME.
5. SMSC akan memberikan SMSC acknowledgement ke MSC bahwa pengiriman forward short
message telah berlangsung sikses.
6. MSC akan memberikan laporan pengiriman kepada MS yang bersangkutan.

3.4.2. MMS (Multimedia Messaging Service)


MMS merupakan value added dari GSM. MMS bukan aplikasi yang spesifik harus dijalankan
diatas GPRS. Standar MMS sendiri menggunaka WAP untuk mengirim dan menerima pesan MMS
dari MMSC (MMS center) ke mobile device. Pada umunya digunaka WAP cover GPRS untuk
melakukan pengiriman pesan MMS ini. Tetapi standar MMS sendiri cukup mandiri, sehingga
GPRS dapat digunakan bearer lain seperti GSM-data(circuit switched), bahkan CDMA.

3.4.3. Internet
Pada awalnya internet hanya dapat dilakukan melalui jaringan fixed atauwireless dengan
perangkat disisi pengguna menggunakan PC (komputer). Seiring kemajuan teknologi wireless,
maka saat ini akses internet dapat dinikmati dengan media handphone. Secara teknis akses internet
lewat mobile phone dapat dilakukan melalui dial up atau dengan cara melalui jaringan data sistem
seluler.
3.4.4. Video Call
Layanan suara merupakan basic service dari layanan seluler. Namun, dengan besarnya bandwidth
yang mampu dilakukan melalui 3G (sampai 2Mbps) maka layanan seluler semakin berkembang
ke arah video. Pada era 3G, layanan video call merupakan layanan yang menjadi kebanggaan
operator 3G. Dengan video call pengguna tidak hanya mendengar lawan bicara namun dapat
melihat wajahnya. Hal tersebut dimungkinkan karena dukungan data rate yang besar ( samapai
2Mbps untuk 3G).

3.4.5. Mobile Tracking


Seiring dengan luasnya coverage operator seluler, maka berbagai tipe layanan baru dapat
dikembangkan seperti mobile tracking. Aplikasi ini biasanya dipakai di perusahaan pengiriman
barang, kepolisian, dan lainya. Initi dari layanan ini adalah perusahaan dapat mengetahui armada
atau objek dimanapun dia berada. Hal tersebut dengan memanfaatkan keunggulan GPS (Global
Positioning System).

3.4.6. Mobile Merchant


Bila selama ini pembayaran elektronik sebagian besar akses ke perbankan atau jaringan lain
melalui media fixed line (PSTN), maka dengan kemampuan mobile pada sistem seluler telah dapat
dikembangkan untuk layanan Mobile Merchant. Contoh aplikasi ini dapat dikembangkan untuk
solusi mobile service pada kendaraan sehingga pelanggan tidak perlu membayar dengan uang cash
melainkan menggunakan kartu kredit atauautodebet dari tempat pelanggan berada.
Didalam ponsel, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol, tampilan layar, dan
powerful circuit board dengan mikroprosesor yang membuat setiap telepon seperti komputer mini.
Ketika berhubungan dengan jaringan nirkabel, sekumpulan teknologi tersebut memungkinkan
penggunanya untuk melakukan panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau dengan
komputer.
Jaringan nirkabel beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah kedalam sel-
sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel
menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau saluran-saluran untuk memberikan layanan di area
spesifik. Kekuatan radio ini harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh
Karena itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang
dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh kota atau wilayah,
meskipun mereka berada dalam satu saluran.
Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan radio lain.
Antena nirkabel dalam setiap sel akan menghbungkan penelepon ke jaringan telepon lokal,
internet, ataupun jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel mentransimiskan sinyal. Ketika ponsel
dinyalakan, telepon akan mencari sinyal untuk mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia.
Kemudian telepon akan mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat
melakukan verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor telepon.
Ketika melakukan panggilan dari ponsel ke telepon rumah biasa, panggilan tersebut akan berjalan-
jalan di melalui antena nirkabel terdekat dan akan diubah oleh penghantar nirkabel' ke sistem
telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian akan langsung diarahkan ke jaringan
telepon tradisional dan ke orang yang menjadi tujuan panggilan.
Ketika melakukan panggilan dari ponselkeponsel, panggilan akan dirutekan melalui jaringan
landline kepada pengantar nirkabel penerima atau akan dirutekan dalam jaringan nirkabel' ke
tempat sel terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di ponsel,
maka telepon genggam akan menangkap suara dan mengubah suara menjadi energi frekuensiradio
(gelombang radio). gelombang radio akan berjalan melalui udara hingga menemukan penerima di
stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian akan mengirimkan panggilan tersebut melalui
jaringan nirkabel hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan telepon.

3.5. Manfaat Telepon Seluler


Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan kecanggihan teknologi
saat ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat
mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari
handpone mungkin tidak kita sadari sama sekali. Selain memudahkan dalam berkomunikasi
sebagai dampak positif yang manusia dapatkan, terdapat pula dampak negatif yang manusia
dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone atau telepon genggam ini.
Kehadiran HSDPA dari jalur seluler GSM memang sanggup menepis mimpi buruk internet lelet.
Berbekal bandwith hingga 3,6 megabits per detik (mbps), teknologi 3,5G ini meninggalkan
pendahulunya. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kbps. Penerusnya, EDGE yang
juga dikenal dengan 2,75G, mentok di 150 kbps. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa
mengusung data secepat 384 kbps. Tak mengherankan jika HSDPA segera menjadi idola baru
operator telekomunikasi di Indonesia. Teknologi nirkabel pita lebar ini menjadi tumpuan untuk
mendongkrak jumlah pengguna internet pita lebar di Indonesia. Indosat memelopori layanan ini
pada penghujung tahun silam, lalu disusul oleh XL. Keduanya sama-sama menawarkan HSDPA
sebagai paket akses data supercepat. Mereka juga menyediakan kartu data PCMCIA dan modem
USB yang kompatibel dengan HSDPA. Belakangan, awal April lalu, Telkomsel ikut mengusung
akses data via HSDPA. Mereka mengklaim kecepatan akses datanya sampai 3,2 mbps atau 10-40
kali lebih cepat dari koneksi dial up internet biasa. Sasaran mereka adalah 4,5 juta pelanggan
Telkomsel GPRS.

Dampak penggunaan telepon seluler yang pertama adalah meningkatkan konektivitas, baik jarak
dekat maupun jarak jauh dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi
dengan orang lain. Menurut Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler
memfasilitasi “terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di dunia modern yang sibuk
saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, hari ini kita dapat
berbicara dengan seseorang dimana saja sambil berjalan-jalan atau duduk di kafe.

Kedua, dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara seseorang melakukan bisnis. Sebuah
studi di tahun 2007 oleh Australia National University melaporkan bahwa hampir setengah dari
subjek yang diwawancarai mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa
telepon seluler. Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan bahwa setengah
dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan,
mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Temuan lain adalah memiliki
handphone meningkatkan beban kerja seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa
handphone meningkatkan produktivitas mereka.

Ketiga adalah dampak demografis. Telepon seluler memiliki pengaruh yang berbeda pada
demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas,
bisa mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakn handphone dan tidak tergantung pada
kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar.
Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan mereka
mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia Nastional University
mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka berada di luar jika
memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.

Keempat, memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk


panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks
memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak
tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler
smartphone, pengguna dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka,
meningatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.

Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam berkomunikasi, kita tidak lagi harus bertatap muka
apabila ingin berbicara, kia bisa menggunakan ponsel untuk menelpon, sms, bahkan videocall.
Jangankan untuk kegiatan sehari-hari, pada saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita dengan
mudah telpon atau sms untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita tidak sempat berkunjung,
kurang afdol memang, tapi setidaknya kita telah dimudahkan dengan cara itu.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih, kita sebagai masyarakat
harus mampu menyikapi dengan cermat, jangan sampai kita mendapatkan kerugian gara-gara
menggunakan teknologi tinggi hanya karena ikut-ikutan saja atau gaya-gayaan semata. Terutama
saat ingin membeli ponsel baru, itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kita, jangan kita
membeli ponsel karena sedang trendnya, padahal kita belum menguasai benar cara
pengoprasiannya, dan yang terjadi justru akan mubadzir sebab tidak dapat menggunakanfasilitas
yang terdapat dalam ponsel tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. sistem seluler memiliki karakteristik mobilitas pengguna tinggi, daerah jangkauan BS luas,
daya relatif tinggi, dan handoff sangat mendukung mobilitas pengguna yang tinggi.
2. Evolusi atau perkembangan standar komunikasi teknologi seluler dari generasi ke generasi
adalah 1G, 2G, 3G, 4G LTE.
3. Layanan aplikasi yang disediakan oleh komunikasi teknologi seluler ada SMS (Short
Message Service), MMS (Multimedia Message Service), internet, video call, mobile
tracking, mobile merchant,dll.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dhivacell. Konsep Dasar Teknologi Seluler. Tersedia


di:https://dhivacell.wordpress.com/materi-dasar/konsep-dasar-teknologi-selular/
[2] Wibisono, Gunawan. et al. (2007). Konsep Teknologi Seluler.Bandung:Informatika.
[3]http://tekno.kompas.com/read/2015/02/10/14050057/menyimak.teknologi.seluler.dari.1g.hing
ga.4g

Anda mungkin juga menyukai