Anda di halaman 1dari 17

QUALITY ASSURANCE (QA) DAN QUALITY CONTROL (QC)

PADA TENSI METER DIGITAL

Disusun Oleh :

Wa Ode Nurul Fadillah ( P27838122052 )


Yusmaya Rafifah (P27838122055)

Dosen Mata Kuliah :


Prof. Dr. Ir. H. Bambang Guruh Irianto, AIM, MM

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN DIV
AHLI JENJANG TEKNIK ELEKTROMEDIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H.
Bambang Guruh Irianto, AIM, MM yang yang telah membimbing dan membantu kami
dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga
makalah ini dapat terwujud.
Makalah ini akan menjelaskan tentang teknik pengendalian kualitas yaitu
(Quality Control) dan teknik penjaminan kualitas (Quality Assurance) pada alat Tensi
Meter Yang bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan Tensi Meter memenuhi
persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis
yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan
saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan
ke depannya.

Surabaya, 1 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................................... 7
LANDASAN TEORI .................................................................................................................... 7
2.1 Manajemen Mutu ................................................................................................................ 7
2.2 Tensimeter Digital .............................................................................................................. 9
BAB III........................................................................................................................................ 11
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 11
3.1 Bagian-bagian dari Tensimeter Digital ............................................................................. 11
3.2 Langkah-Langkah Untuk Menjamin Mutu Dan Kualitas Pelayanan Alat Tensimeter
Digital...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keadaan tubuh yang sehat dapat diketahui melalui pemeriksaan tanda vital.
Tanda vital merupakan suatu parameter tubuh yang berfungsi untuk menilai fungsi
fisiologis organ vital tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi, laju
pernapasan, dan suhu tubuh. Salah satu pemeriksaan tanda vital yang paling sering
dan mudah dilakukan yaitu pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah merupakan
faktor yang penting pada sistem sirkulasi tubuh manusia. Tekanan darah adalah
tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Diketahui tekanan sistolik adalah
tekanan puncak yang terjadi pada saat ventrikel berkontraksi dan tekanan diastolik
adalah tekanan terendah yang terjadi pada saat jantung beristirahat. Nilai tekanan
darah sangat bervariasi bergantung pada keadaan, akan meningkat pada aktivitas
fisik, emosi, dan stress dan turun selama tidur. Usia dewasa muda yaitu dimulai
sekitar usia 18-22 tahun dan terjadi peningkatan penderita hipertensi menjadi 15%.1
Usia dewasa muda merupakan usia yang rentan untuk mudah terjangkit suatu
penyakit. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemeriksaan tekanan darah secara
rutin untuk mengontrol bagaimana kondisi tubuh.

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas alat tensimeter digital dalam


pelayanan, diperlukan 2 (dua) teknik pengendalian kualitas yaitu (Quality
Control) dan teknik penjaminan kualitas (Quality Assurance). Kedua teknik
tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan tensimeter digital
memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan. Salah satu
rangkaian QA, QC adalah pengujian harian. Tekanan darah harus seimbang,
yaitu cukup untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh
terlalu berlebihan (tinggi) yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi
jantung. Tekanan darah terdiri dari sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik
menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi dan tekanan diastolik
menunjukkan tekanan saat jantung relaksasi. Oleh sebab itu diperlukanya alat
untuk mengukur tekanan darah seseorang yaitu Tensimeter. Peralatan
kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan
Kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung dengan peralatan dalam
kondisi siap pakai serta dapat difungsikan dengan baik dengan hasil akurat.
pemeliharaan peralatan medis adalah suatu upaya yang dilakukan agar
peralatan medis selalu dalam kondisi layak pakai, dapat difungsikan dengan
baik dan menjamin usia pakai lebih lama. Peralatan medis sangat
membutuhkan pemeliharaan dan pengawasan untuk menghindari kegagalan
fungsi alat medis.

Kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan terdiri dari pemeliharaan


terencana yang meliputi pemeliharaan preventif serta pemeliharaan korektif,
dan pemeliharaan tidak terencana. Selain itu pengujian atau kalibrasi juga
dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan. Kalibrasi merupakan keseluruhan
tindakan meliputi pemeriksaan fisik dan pengujian pada alat kesehatan,
sehingga dapat dipastikan kesesuaian alat kesehatan terhadap
keselamatan kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin peralatan
medik agar dapat berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan serta meningkatkan
efisiensi dan efektifitas peralatan medik tersebut guna keberhasilan pelayanan
kesehatan. Apabila terjadi kurang efisiensinya penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan diakibatkan karena kurang
dilakukannya perencanaan peralatan dan pemeliharaannya. Kurang baiknya
pemeliharaan peralatan medik sering kali berakibat pada pendeknya masa pakai
peralatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini :
a. Apa itu manajemen mutu pelayanan tensimeter digital
b. Bagaimana langkah-langkah untuk menjamin mutu dan kualitas pelayanan alat
tensimeter digital

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui manajemen mutu pelayanan tensimeter digital
b. Untuk mengetahui langkah-langkah untuk menjamin mutu dan kualitas
pelayanan alat tensimeter digital
1.4 Manfaat
a. Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan tensimeter digital
b. Bagi petugas IPS dapat memperbaiki kesalahan dalam pemeriksaan maupun
pengujian alat tensimeter digital
c. Bagi petugas IPS dapat meningkatakan kualitas atau mutu alat tensimeter digital
d. Bagi pasien mendapatkan pelayanan yang maksimal
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Mutu


Manajemen Mutu (Manajemen Kualitas Terpadu = TQM) didefinisikan sebagai
suatu cara meningkatkan kinerja secara terus menerus pada setiap level operasi atau
proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, menggunakan semua
sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
Menurut Dr. Joseph M. Juran salah seorang guru manajemen kualitas, terkenal
dengan Konsep “ TRILOGI KUALITAS”, yaitu :
1. Perencanaan Kualitas ( Quality Planning)
2. Pengendalian Kualitas ( Quality Control)
3. Perbaikan atau peningkatan kualitas ( Quality Improvement)

Perencanaan Kualitas melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :


1. Identifikasi Pelanggan.
2. Menentukan kebutuhan pelanggan
Pengendalian Kualitas, melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
1. Mengevaluasi kinerja alat Tensimeter Digital
2. Membandingkan alat Tensimeter Digital dengan alat standart
3. Mengambil tindakan atas perbedaan nilai hasil setting alat tensimeter digital
dengan alat standart

Perbaikan kualitas, mencakup hal-hal sebagai berikut :


1. Memberikan pelatihan tentang bagaimana meningkatkan kualitas
2. Meninjau kembali kemajuan secara teratur

Dalam mewujudkan jaminan mutu dan keamanan dalam penggunaan peralatan


medik yang dilakukan adalah :
1. Pengelolaan peralatan medis.
2. Inventaris peralatan medis
3. Pemeriksaan peralatan medis secara teratur
4. Peralatan medis baru mempunyai sertifikat laik pakai dari lembaga berwenang
5. Adanya program pemeliharaan preventif
6. Tersedianya SDM sesuai kualifikasi untuk pengelolaan peralatan medis
7. Data hasil monitoring sebagai acuan program menajemen peralatan medik
8. Data hasil monitoring digunakan untuk perencanaan dan peningkatan mutu
peralatan medis
9. Adanya system penarikan kembali peralatan medis

Perbedaan Quality Assurance dan Quality Control, yaitu :


a. Quality Control.
Mengendalikan mutu dengan memeriksa (inspeksi) hasil produksi, apakah mutu
sudah sesuai yang dikehendaki, sesuai dengan standar.
Metode yang digunakan yaitu :
1. Metode statistik;
2. Menilai mutu akhir;
3. Evaluasi output;
4. Kontrol Mutu;
5. Monitoring pekerjaan sehari-hari.
b. Quality Assurance
Menjaga mutu, dalam proses, agar mutu yang dihasilkan seperti yang
dikehendaki, sesuai dengan standar atau manual.
Metode yang digunakan yaitu :
1. Audit internal dan surveilan, apakah dalam proses pengerjaannya telah
sesuai atau mengikuti (patuh) terhadap standard operating procedure.
2. Evaluasi proses;
3. Mengelola mutu;
4. Metode penyelesaian masalah
2.2 Tensimeter Digital

Tensimeter digital merupakan alat pengukur tekanan darah terbaru dan


lebih mudah digunakan dimana hasil data dikonversikan oleh mikroprosesor
menjadi bacaan tekanan darah. Tensimeter digital merupakan alat pengukuran
tekanan darah terbaru dan merupakan tensimeter modern yang akurat dan dapat
digunakan di rumah. Penggunaan stetoskop sebagai alat bantu pendengar suara
sistolik dan diastolic tidak digunakan pada tensimeter digital karena
menggunakan sensor sebagai sebagai alat pendeteksinya. Pengukur tekanan
darah dengan tensimeter digital menggunakan tenaga baterai atau listrik
sehingga hasil pengukurannya dapat langsung terlihat dalam monitor yang
memunculkan angka tekanan darah sistolik dan diastolik. Beberapa keunggulan
dari tensimeter digital yaitu aman karena tidak menggunakan bahan beresiko
seperti air raksa sehingga dapat digunakan untuk masyarakat umum, praktis
karena hasil pengukuran langsung ditampilkan pada layar monitor. Tensimeter
digital biasanya juga dilengkapi dengan beragam fitur yang bermanfaat seperti
grafik tekanan darah (normal atau tidak normal) dan fitur irregular heart beat.
Namun, kelemahan yang dapat ditemukan yaitu rendahnya tingkat akurasi.
Karena tingkat akurasi tensimeter digital dipengaruhi oleh banyak faktor yang
diantaranya bergantung pada kondisi baterai , usia pemakaian dan juga teknologi
produk yang berbeda-beda. Beberapa contoh merk tensimeter digital Omron
HEM-7111 memiliki daya tahan baterai selama 300 kali pengukuran, tensimeter
digital Omron HEM-7203 memiliki daya tahan baterai selama 1.500 kali
pengukuran dan tensimeter digital Omron SEM-1 memiliki daya tahan baterai
selama 1.500 kali pengukuran.
a. Uji Kalibrasi Tensimeter Digital
Untuk menguji akurasi dari suatu layar elektronis, perangkat yang
dibutuhkan adalah :
1. Sebuah manometer referensi yang sesuai dengan standar nasional,
dimana manometer elektronik referensi pada umumnya memilki
akurasi sekitar + 0.1 mmHg sampai dengan + 1 mmHg berdasarkan
standar nasional dan memiki akurasi yang tinggi dan rentang
operasi dari 0 sampai dengan 300 mmHg yang telah tersedia secara
komersial.
2. 1 tau 2 konektor “Y” atau konektor tee dengan tube pipa dan
kelengkapan Luer
3. Sebuah pompa Bulb dengan valve/klep atau pompa jarum yang
dapat diatur secara manual, kecuali bila tekanan dapat dipilih secara
manual.

Gambar 2.1 Blok Diagram Tensimeter Digital


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bagian-bagian dari Tensimeter Digital


Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat Tensimeter Digital merk Omron :

3.2 Langkah-Langkah Untuk Menjamin Mutu Dan Kualitas Pelayanan Alat


Tensimeter Digital
Manajemen mutu pelayanan tensimeter digital merupakan salah satu aspek
pendukung agar terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan. Peralatan medis sangat
membutuhkan pemeliharaan dan pengawasan untuk menghindari kegagalan fungsi
alat medis. Kesalahan dalam mendiagnosa dan dapat menghambat pemberian
pelayanan kesehatan pada pasien. Sehingga ketepatan dalam pemeliharaan dan
pengawasan sangat dibutuhkan oleh semua alat medik.
Manajemen Pemeliharaan Mutu Peralatan Kesehatan merupakan suatu system
rancangan yang disusun untuk membantu personil biomedic rumah sakit dan atau
teknisi rumah sakit dalam mengembangkan, memonitor dan mengatur (manage)
pemeliharaan peralatan kesehatan (American Hospital Association, 1996). Pelaksanaan
manajemen pemeliharaan peralatan kesehatan, yang selanjutnya dalam penelitian ini
disebut sebagai sistem pemeliharaan peralatan kesehatan.

Pemeliharaan alat serta sarana dapat terlaksana dengan baik, apabila direncanakan,
dilaksanakan, serta dikendalikan dengan tepat, sehingga menghasilkan kegiatan
pemeliharaan alat yang aman, efektif dan efisien (American society for Healthcare
Engineering of the American Hospital Association, 1996).

Apabila terjadi kurang efisiensinya penggunaan dan pemeliharaan sarana dan


peralatan kesehatan diakibatkan karena kurang dilakukannya perencanaan peralatan dan
pemeliharaannya. Di beberapa negara kurang dari separuh peralatan yang ada tidak
digunakan secara rutin. Karena lemahnya pengoperasian dan kurangnya kemampuan
pemeliharaan serta tidak tersediannya biaya pemeliharaan (yang seharusnya
disediakan minimal 1% dari nilai investasi peralatan tersebut), optimalnya biaya
pemeliharaan adalah 7- 8% dari biaya peralatan. Kurang baiknya pemeliharaan
peralatan medik sering kali berakibat pada pendeknya masa pakai peralatan tersebut,
dan berdampak pada meningkatnya tambahan biaya yang diperlukan untuk
pemeliharaan mencapai 20%-40%. Berkurangnya investasi peralatan yang dapat
digunakan meningkatkan biaya pelayanan hingga 60%-80%. Disamping itu, tidak
tepatnya pemilihan peralatan medik mengakibatkan meningkatnya secara bermakna
biaya kesehatan yang harus ditanggung pasien. (P3SKK Litbangkes,2001)

Pemeliharaan dijaga untuk memastikan fungsi dan untuk mempertahankan


keamanan untuk pasien dan operator Pemeriksaan setiap harinya dan pemeliharaan
harus dilakukan oleh operator Pemeliharaan pada tensimeter digital yaitu dengan
pengecekan pada kondisi fisik yang yang pertama adalah pengecekan indicator start
/stop, periksa selang dan manset. Pada tensimeter digital di dapatkan ada ya
kelonggoran antara selang dengan shield ke alat tensimeter. Sehingga pembacaan
kurang tepat solusi yang ditawarkan untuk menggantis shield. Setelah dilakukan
perbaikan maka alat berfungsi dengan normal.
A. Langkah-langkah pemeliharaan harian oleh operator/user, yaitu :

1. Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan atau
penyimpanan. Suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat
kerusakan pada alat.

2. Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat kimia
yang dapat merusak alat tensimeter.

3. Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.

4. Jagalah agar manometer (tabung air raksa, gauge atau LCD) dari benturan
keras.

5. Cabutlah baterai jika menggunakan baterai apabila tensimeter digital tidak


digunakan.

B. Langkah -langkah penggunaan tensi meter digital, yaitu

1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat.


2. Perhatikan arah masuknya perekat manset.
3. Pakai manset, perhatikan arah selang

Gambar 3.1 Penggunaan Manset Pada Tensimeter Digital

4. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan pasien. Apabila


pasien menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke
atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak
menghambat aliran darah di lengan.
5. Pastikan posisi selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi tangan
terbuka ke atas. Jarak manset dengan garis siku lengan kurang lebih 1-2
cm. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset
Gambar 3.2 Cara Pemasangan Manset Pada Lengan

C. Quality Assurance (QA)


Quality Assurance (QA) dapat didefinisikan secara umum mencakup uji,
tes, monitoring, dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam suatu
produksi produk.

Quality Assurance (QA) atau jaminan mutu pada fasilitas alat tensimeter
digital adalah suatu program/langkah teratur yang bertujuan untuk menjamin
konsistensi tahapan medik pemenuhan keamanan dalam pengaplikasian
peralatan diagnostik pada pasien setelah tindakan dengan pertimbangan biaya
rendah dan penggunaan terhadap pasien dengan standar keamanan.

Quality Assurance bertanggung jawab untuk memastikan sebuah produk


yang akan dilepas ke pasaran sudah memenuhi semua standar kualitas untuk
setiap komponennya. Untuk itu, seorang staf QA akan secara aktif melakukan
monitoring dan serangkaian uji dalam upaya memberi jaminan kualitas pada
pembeli.

Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa perusahaan raih dari proses
kerja QA, sesuai paparan The Important Site.

Beberapa manfaat yang bisa perusahaan raih dari proses kerja QA :

1. Efisiensi waktu kerja meningkat.


2. Proses kerjanya tak memakan biaya yang banyak.
3. Meningkatkan kepercayaan pelanggan pada produk perusahaan.
4. Mampu meningkatkan dan memperbaiki reputasi bisnis perusahaan.
5. Kualitas produk akan terus meningkat secara konsisten.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, F. H. D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan


tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat tahun 2012. Jurnal ilmiah
kesehatan, 5(1), 20-25.
Astuti, S. A. T., & Dabukke, H. (2020). ANALISA SISTEM PEMELIHARAAN
ALAT TENSIMETER. Jurnal Mutiara Elektromedik, 4(2), 35-41.

Dabukke, H., Adiansyah, A., & Sijabat, S. (2022). Pemeliharaan Peralatan


Kesehatatan Tensimeter, Stetoskop dan Sterilisator. Jurnal Abdimas Mutiara, 3(1), 44-
49.

Zunnur, N. H., ADRIANTO, A., & Basyar, E. (2017). Kesesuaian tipe tensimeter air
raksa dan tensimeter digital terhadap pengukuran tekanan darah pada usia
dewasa (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine)

Astika susi.(2018)MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL


dipetikOktober 1, 2022 dari MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY
CONTROL:https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai