Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan
kemuliaan serta kemudahan yang diberikan kepada kita semua sehingga “Panduan Pendidikan dan
Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien” Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra
dapat terselesaikan.
Panduan ini mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan kompetensi para karyawan agar
dapat berperilaku (dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan motivasi) sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi, sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu, profesional, serta
tanggap dalam melayani pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra
Semoga Panduan Pencatatan dan Pelaporan Indikator Mutu Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka
Az-Zahra dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh seluruh unit pelayanan terkait di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, serta mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
DEFINISI
1
(a) Sentinel adalah suatu Kejadian tidak diharapkan KTD yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius.
(b) Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
(c) Kejadian nyaris cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.
(d) Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak
timbul cedera.
(e) Kondisi potensial cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
3) Root Cause Analysis (RCA) adalah metode evaluasi terukur untuk mengidentifikasi akar masalah
suatu insiden. Dimana prinsip RCA adalah apa yang terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, dan
apa yang bisa dilakukan untuk mencegah pengulangan kejadian tersebut.
4) Manajemen risiko menurut The Joint Commission On Acreditation Of Healthcare Organizations
adalah aktivitas klinis dan administratif yang dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan
identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien,
pengunjung dan institusi RS.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari identifikasi secara
sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan mengurangi dampak buruk bagi
organisasi maupun individu.
5) Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) atau Analisis Modus Kegagalan dan Dampak adalah
Sebuah metode sistematis mengidentifikasi dan mencegah produk dan proses masalah sebelum
terjadi, dengan cara pendekatan proaktif.
6) Penilaian Kinerja adalah pengukuran hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang di rumah sakit sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing
dalam upaya pencapaian tujuan rumah sakit, selama periode tertentu. Hasil kerja di dalam
melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
7) Evaluasi Kontrak/Perjanjian adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh
mana suatu kontrak/perjanjian tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu
dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang
ingin diperoleh.
8) Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Unit Kerja adalah penjabaran terperinci
tentang strategi dan langkah–langkah yang dipergunakan untuk mencapai tujuan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien di unit kerja.
2
2) Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan atau merupakan
variabel yang digunakan untuk menilai perubahan.
3) Indikator Area Klinis (IAK): adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan klinis
dengan menggunakan berbagai instrumen.
4) Indikator Area Manajemen (IAM): adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu
kegiatan manajemen dengan menggunakan berbagai instrumen.
5) Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP): adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari
suatu kegiatan keselamatan pasien dengan menggunakan berbagai instrumen.
6) International Library Measure (ILM): adalah standar internasional untuk rumah sakit khususnya
indikator klinis.
7) Standar Pelayanan Minimal (SPM): adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
8) Monitoring dilaksanakan berdasarkan profil indikator masing – masing, yang terdiri dari:
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATALAKSANA
1) Penetapan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Cempaka Az-Zahra oleh Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, rapat koordinasi
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien untuk menentukan materi, peserta, tempat
dan jadwal pelaksanaan diklat dengan membuat propsal diklat.
2) Koordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra terkait rencana
diklat peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra
dan mengajukan proposal diklat tersebut
3) Koordinator Unit Diklat dengan sepengetahuan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-
Zahra menyetujui rencana pelaksanaan dan memfasilitasi pelaksanaannya terkait waktu,
peserta, dan tempat.
4) Pelaksanaan:
(a) Dilaksanakan sebelum pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
(b) Materi sesuai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang ditetapkan Direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra
(c) Metode : Presentasi Singkat, Latihan, Kerja Kelompok, Diskusi Pleno.
(d) Absensi kehadiran pemberi materi dan peserta
5) Pelaporan
Setiap selesai pelaksanaan diklat peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus dibuat
laporan secara tertulis sebagai dokumen bukti pelaksanaan.
5
BAB IV
DOKUMENTASI
Setiap tahapan dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan harus didokumentasikan sebagai
dokumen bukti pelaksanaan:
1) Undangan diklat baik kepada pemberi materi maupaun kepada peserta, termasuk jadwal
pelaksanaan
2) Materi diklat
3) Absensi pemberi materi dan peserta
4) Laporan pelaksanaan diklat
6
DAFTAR PUSTAKA
1) Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, 2007, Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, Jakarta: Bakti Husada.
2) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, 2005, Indikator Kinerja Rumah
Sakit, Jakarta: Bakti Husada.
3) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, 1994, Buku Pedoman Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( Konsep dasar dan prinsip ), Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
4) KKP-RS, 2008, Panduan Nasional Keselamatan pasien Rumah Sakit (Patient Safety), Edisi 2,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
5) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit