BAB II
DASAR TEORI
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SELULER
Teknologi seluler diawali dengan berkembangnya teknologi analog.
Amerika mengembangkan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone
Service) pada tahun 1980-an. Kemudian teknologi-teknologi berbasis analog
bermunculan seperti NMT (Nordic Mobile Telephone), TACS (Total Access
Communication Service) yang kemudian teknologi ini dikenal dengan First
Generation (1G).
Teknologi telekomunikasi seluler generasi pertama disebut juga sebagai
sistem analog. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai
mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 800 MHz. AMPS
kemudian menjadi standar komunikasi di seluruh dunia. Beberapa sistem
analog lainnya adalah ETACS (Extended Total Access Telecommunication
Service) dan NMT (Nordic Mobile telecommunication) yang keduanya
banyak digunakan di Eropa.
Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua menggunakan
teknologi digital. Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua
menggunakan basis teknologi TDMA dan CDMA. Sistem yang menggunakan
TDMA adalah IS-136 dan GSM. Rancangan utama dari sistem ini adalah
untuk
mendukung
aliran
suara
berbentuk
circuit-switched,
pada
perkembangannya sistem ini mampu pula mendukung paket data circuitswitched dan layanan pesan dengan menggunakan Short Message Service
(SMS). Teknologi lainnya pada 2G adalah IS-95 atau Narrowband CDMA
dan CDMA.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
dan
kemudian
diberi
nama
Internasional
Mobile
AKATEL SP Purwokerto
D309028
satu
grup
kerja
pada
Confe'rence
Europe'ene
Postes
des
menjadi
Eropa.
Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem
seluler di Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih luas seperti
halnya penggunaan ISDN. Pada perkembangaannya sistem GSM ini
mengalami kemajuan pesat dan menjadi standar yang paling populer di
seluruh dunia untuk sistem seluler.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
AKATEL SP Purwokerto
D309028
handset adalah
perangkat
GSM
Identity
Module
(SIM)
adalah
sebuah smart
AKATEL SP Purwokerto
D309028
2.
dengan Base Station Controller (BSC). Sebuah BTS terdiri dari pemancar
dan penerima radio serta antena. BTS adalah perangkat GSM yang
berhubungan langsung dengan MS. BTS berhubungan dengan MS melalui
air interface atau disebut juga Um Inteface. BTS berfungsi sebagai
pengirim dan penerima (transceiver) sinyal komunikasi dari atau ke MS
yang menyediakan radio interface antara MS dan jaringan GSM. Karena
fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk fisik sebuah BTS adalah tower
dengan dilengkapi antena sebagai transceiver. Sebuah BTS dapat mengcover area sejauh 35 km. Area cakupan BTS ini disebut juga dengan cell.
Sebuah cell dapat dibentuk oleh sebuah BTS atau lebih, tergantung dari
bentuk cell yang diinginkan. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio
Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait
dengan:
1) Menentukan channel ke MS pada saat MS akan melakukan
pembangunan hubungan.
2) Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan
dan menerima sinyal dengan frekuensi yang berbeda-beda dengan
hanya menggunkan satu antena yang sama.
3) Mengontrol power yang ditransmisikan ke MS.
4) Mengontrol proses handover.
5) Frequency Hoping.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
mengerjakan
berbagai
tugas
yang
menyangkut
sistem,
AKATEL SP Purwokerto
D309028
3.
termasuk lokasi pelanggan yang berada dalam area VLR tersebut. Dalam
penerapannya VLR biasanya terintegrasi dengan MSC. Database VLR ini
hanya akan dipergunakan selama suatu MS terdaftar dalam area VLR
tersebut.
Fungsi kontrol yang dilakukan oleh VLR meliputi pengambilan data
layanan pelanggan dari HLR ketika suatu MS terdaftar dalam VLR dan
menghapus data ketika MS tersebut meninggalkan area VLR.
c. Home Location Register (HLR)
Home Location Register (HLR) merupakan elemen jaringan yang
berisi data utama setiap pelanggan. HLR mengatur informasi lokasi
pelanggan dalam jaringan, sehingga HLR akan memberitahukan
MSC/VLR untuk menghapus lokasi data pelanggan ketika pelanggan
tersebut telah berpindah area dan terdaftar pada MSC/VLR yang baru.
Secara umum HLR mempunyai tugas utama untuk menyediakan data yang
berhubungan dengan pelanggan dalam penanganan panggilan dan
memberikan informasi call routing kepada GMSC.
Data yang disimpan oleh HLR dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu data permanen (permanent data) dan data sementara
(temporary data).
1) Data permanen (permanen data)
Digunakan untuk tujuan administrasi pelanggan, data permanen
diantaranya adalah International Mobile Subscriber Identity (IMSI),
Mobile Subscriber International ISDN (MSISDN), MS Category,
Supplementary Service (SS), Bearer Capability (BC), Roaming
Restriction.
2) Data sementara (temporary data)
Digunakan untuk penanganan mobilitas pelanggan selama interval
waktu tertentu, data sementara diantaranya adalah Mobile Subscriber
Roaming Number (MSRN), Local MS Identity (LMSI), VLR address,
AKATEL SP Purwokerto
D309028
4.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
AKATEL SP Purwokerto
D309028
1.
Air Interface
Air Interface merupakan interface antara MS (Mobile Station) dan BTS
(Base Transceiver Station). Interface ini digunakan untuk melayani
pertukaran pesan antara BTS dan pengguna melalui frekuensi radio dan
menentukan pesan yang tepat untuk pengguna.
2.
A-bis Interface
A-bis Interface adalah interface antara BTS dan BSC. A-bis Interface
adalah sebuah interface PCM 32, sama seperti interface terestrial lainnya di
GSM. Kecepatan transmisi pada A-bis Interface adalah 2,048 Mbps, yang
dibagi dalam 32 kanal dengan kecepatan masing-masing kanal sebesar 64
Kbps. Protokol-protokol di A-bis Interface sangat bersifat vendor spesifik,
konsequensinya sebuah BTS dari pabrikan vendor A tidak bisa dihubungkan
dengan BSC dari pabrikan vendor B. Gambar dibawah ini menunjukkan stack
protokol OSI pada A-bis Interface.
A-ter Interface
A-ter interface adalah jalur antara TRC dan BSC. Pada TRC jalur bicara
ditranskodekan dari 64 Kbps menjadi 16 Kbps. 13 Kbps untuk jalur informasi
dan 3 Kbps untuk in band signalling information.
4.
A Interface
AKATEL SP Purwokerto
D309028
AKATEL SP Purwokerto
D309028
AKATEL SP Purwokerto
D309028
Untuk akses uplink, alokasi frekuensi GSM900 yaitu dari 890 MHz
sampai dengan 915 MHz, sedangkan untuk downlink dari 935 MHz sampai
dengan 960 MHz. Dalam frekuensi GSM900, baik uplink maupun downlink
memiliki alokasi frekuensi yang berbeda, namun dengan penomoran kanal
ARFCN keduanya sama, karena kedua-duanya adalah pasangan kanal duplex
yang dipisahkan selebar 45 MHz.
Lebar pita spektrum GSM900 adalah sebesar 25 MHz dan penomoran
kanal ARFCN-nya dimulai dari 0 dan seterusnya, dengan lebar pita per kanal
GSM adalah 200 KHz (0.2 MHz). Maka, jumlah total kanal untuk GSM900
adalah 25/0.2 = 125 kanal. Namun tidak semua kanal ini dapat dipakai, ada
dua kanal yang harus dikorbankan sebagai system guard band pada kedua
ujung batas spektrum masing-masing yaitu ARFCN 0 di batas bawah dan
ARFCN 125 untuk batas atas. Jadi, ARFCN efektif yang dipakai untuk
GSM900 adalah ARFCN 1 sampai 124.
Pada GSM1800 (DCS) alokasi frekuensi uplink-nya yaitu dari 1710 MHz
- 1785 MHz sedangkan downlink-nya dari 1805 MHz - 1880 MHz dimana
alokasi frekuensi antara uplink dan downlink terpisah selebar 95 MHz.
Dengan demikian, berbeda dengan GSM900, GSM1800 memiliki lebar pita
kurang lebih 3 kali lebih lebar dibanding GSM900. Pada GSM1800
penomoran kanal ARFCN-nya dimulai dari 511 dan berakhir 886 (375 kanal
total, 3 kali lebih banyak dari GSM900) dimana 511 dikorbankan sebagai
system guard band pada ujung bawah dan 886 dipakai sebagai system guard
band pada ujung atas.
Power Suply
AKATEL SP Purwokerto
D309028
2.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
3.
Daya Output
AKATEL SP Purwokerto
D309028
GSM 900
50
GSM 1800
35
GSM 1900
35
4.
AKATEL SP Purwokerto
D309028
5.
Supervision
Unit (ASU),
untuk
mendapatkan
tegangan
AKATEL SP Purwokerto
D309028
lainnya,
isolator
menyediakan required
inter-modulation
: Pengoperasian normal
b. 2<VSWR<3
c. 3<VSWR
Pada saat antena salah, maka lampu LED berwarna merah akan hidup
dan semua modul yang tersambung pada CU secara otomatis akan mati.
Operation & Maintanace (O&M), terdiri dari:
a. Antenna Supervision DUVSWR,
b. Low Noise Amplifier DULNA, dan
c. TMA remote Power Suplay DUDCTMA.
Antena Sektoral
Antena sektoral merupakan antena yang berfungsi untuk menghubungkan
antara MS dengan BTS melalui air interface. Antena sektoral ini mengarah
AKATEL SP Purwokerto
D309028
pada daerah tertentu di sekitar BTS, biasanya terdiri dari 3 buah antena yang
mengarah ke arah yang berbeda satu sama lain.
AKATEL SP Purwokerto
D309028