Anda di halaman 1dari 64

TEKNOLOGI ( G S M )

GLOBAL SYSTEM FOR


MOBILE COMUNICATION

Oleh :

FITRI IMANSYAH
Sistem telekomunikasi selular GSM merupakan
sistem telekomunikasi yang dipandang memiliki
kelebihan dibanding dengan sistem telekomunikasi
yang lain. Sistem ini menyediakan layanan
telekomunikasi baik yang berbentuk suara (voice)
maupun data yang tidak bergantung terhadap
waktu tempat dan keadaan.

Hal ini dikarenakan pada sistem ini digunakan media


transmisi berupa gelombang elektromagnetik atau
gelombang radio (wireless) dengan frekuensi-
frekuensi tertentu yang digunakan pada sebuah
Base Transceiver Station (BTS). Frekuensi-
frekuensi inilah yang dapat menghasilkan
informasi baik berupa suara maupun data yang
dapat diterima oleh Mobile Station (MS)
Arsitektur Umum Jaringan GSM

Sistem GSM pada umumnya dibagi atas tiga


subsistem yang masing-masing membentuk
suatu jaringan yang berhubungan antara satu
dengan yang lainnya, yaitu Base Station
Subsystem (BSS), Network Switching
Subsystem (NSS), dan Operation and Support
System (OSS). Susunan dari GSM secara
lengkap diperlihatkan pada berikut.
Arsitektur jaringan GSM
NSS
AuC
External telephony and
data comm. system
VLR HLR EIR

MSC

a interface

OSS
BSS
BSC

a bis interface

BTS

information um interface
transmition

call connection and information MS


transmition
Mobile Station (MS)
Mobile Station (MS) terdiri atas radio transceiver,
display dan digital signal processors (mobile
equipment) dan juga kartu pintar yang dinamakan
Subscriber Identity Module (SIM). Dalam GSM,
identitas panggilan tidak dihubungkan dengan
handphone yang ada, tetapi dihubungkan dengan
kartu SIM.

SIM menyediakan mobilitas pribadi, sehingga setiap


pengguna dapat mendapatkan layanan berlangganan
tidak dengan terminal yang khusus. Dengan
memasukkan kartu SIM ke MS yang lain, pengguna
dapat menerima panggilan, melakukan panggilan dan
menerima layanan langganan lainnya pada terminal
tersebut.
Kartu SIM dilindungi dari penggunan yang tidak tepat
dengan sebuah password atau Personal Identity
Number (PIN). Ketika pengguna memasukkan kartu
SIM ke dalam handphone dan mengaktifkannya,
pengguna akan dikonfirmasi nomor PIN untuk
mengaktifkan layanannya.

Jika pengguna memasukkan nomor yang salah tiga


kali berturut-turut, kartu SIM akan diblok. Dan jika
ini terjadi, maka pengguna harus memasukkan
Personal Unblocking Key (PUK) untuk
menggunakan kartu SIM tersebut. Tetapi jika salah
memasukkan nomor PUK sepuluh kali berturut-
turut, kartu SIM akan tidak dapat dipakai dan perlu
diganti.
Pada MS terdapat dua status hubungan, yaitu :

• Dedicated mode merupakan status yang


dikirimkan oleh BTS pada MS bersama sistem
informasi yang menyatakan bahwa MS pada
status sedang melakukan percakapan atau
pengiriman data.
• Idle mode merupakan status MS yang
dikirimkan oleh BTS pada MS bersama sistem
informasi yang menyatakan bahwa MS pada
status tidak sedang dalam keadaan melakukan
percakapan, namun tetap terhubung dengan
jaringan (stand by).
Base Station Subsistem (BSS)
BSS menyediakan dan mengatur transmisi jaringan
antara mobile station dan switching subsystem.
Manajemen di dalamnya termasuk manajemen
interface radio antara MS dan sistem GSM
secara keseluruhan.

Base Station Subsystem (BSS) terdiri atas dua


bagian yaitu Base Transceiver Station (BTS) dan
Base Station Controller (BSC) yang
berkomunikasi melalui a bis interface.
Base Transceiver Station (BTS)
Base Transceiver Station (BTS) merupakan elemen BSS
yang berfungsi sebagai interkoneksi antara infrastruktur
sistem selular dengan Mobile Station (MS). BTS harus
selalu memonitor MS yang masuk ataupun yang keluar
dari sel BTS tersebut. BTS juga bertugas untuk
memelihara air interface dan proses pembicaraan. Proses
pembicaraan artinya semua metode BTS adalah untuk
menjamin hubungan bebas kesalahan antara MS dan
BTS. Pada BTS inilah terdapat antena yang
mentransmisikan gelombang analog yang dimodulasi
digital yang dipancarkan ke air interface. Luas jangkauan
dari BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain
topografi dan tinggi gedung.

Pada BTS terdapat komponen-komponen sebagai berikut :


DRIM (Digital Radio Interface Memory)

Adapun fungsi-fungsi dari DRIM yaitu melakukan :

 Pemetaan kanal logis (logical channel) ke kanal


fisik (physical channel). Dalam sistem selular,
burst (urutan bit-bit percakapan) dikenal dengan
sebutan kanal logis, sedangkan time slot biasanya
disebut dengan istilah kanal fisik. Dalam proses
transmisinya, burst yang diterima oleh DRCU
dipetakan ke dalam kelompok-kelompok time slot
(8 time slot) yang berisi bit-bit informasi digital.
Bentuk dari 8 timeslot ini yang nantinya disebut
dengan istilah TDMA frame.
 Encoding dan Decoding. Encoding adalah proses
konversi sinyal radio (dari DRIX) menjadi kode-
kode tertentu yang dinamakan kode Manchester.
Sedangkan decoding adalah proses pengkodean
balik dari kode Manchester ke bentuk sinyal
radio (digital).
 Encryption dan Descryption. Encryption adalah
suatu metode pengkodean data/informasi secara
acak, sehingga data/informasi tersebut tidak
dapat dibaca tanpa adanya kunci pembuka kode
(password). Sedangkan descryption adalah
proses pengkodean balik dari data yang telah
mengalami encryption menjadi data mula-mula.
DRIX (Digital Radio Interface Extender Board)

DRIX merupakan perangkat tambahan yang


diletakkan di atas rak BTS. DRIX merupakan
perangkat interface yang menghubungkan
DRIM dan DRCU.

DRIX menerima sinyal data dari DRCU yang


terhubung kepadanya. Kemudian sinyal yang
diterima kepadanya dikonversikan dari
besaran arus ke bentuk sinyal optik dan
dikirim keluar menggunakan kabel serat optik
menuju DRIM.
DRCU (Diversity Radio Channel Unit)

DRCU adalah komponen hardware yang


menyediakan carrier RF aktif dan terdiri dari tiga
segmen yaitu transceiver, power amplifier dan
power supply. Transceiver merupakan komponen
yang berfungsi untuk memancarkan dan
menerima sinyal radio yang digunakan dalam
sistem selular. Power amplifier adalah komponen
penguat sinyal, baik itu sinyal yang akan
dipancarkan ataupun yang telah diterima oleh
transceiver.
Sedangkan power supply adalah catu daya yang
digunakan untuk mengaktifkan semua peralatan
tersebut. Semua komponen di atas (transceiver,
power amplifier dan power supply) telah
terintegrasi dalam satu paket terpadu dalam
DRCU.
• Untuk mendukung transfer tingkat tinggi (High
Level Information) dan guna mengurangi
interferensi elektromagnetik, digunakan transfer
data menggunakan kabel serat optik dengan
kecepatan transfer 2 Mbit/s.

• Transceiver adalah komponen sentral dalam sistem


RF. Komponen ini membangkitkan semua frekuensi
RF yang dibutuhkan untuk fungsi transmit dan
receive. Bagian penerima dari transceiver menerima
sinyal yang telah disaring (filtered) dan dikuatkan
(amplified) dari antena penerima (receiver front
end).
Base Station Controller (BSC)
BSC diletakkan setelah BTS. BSC berfungsi
untuk melakukan manajemen terhadap semua
perangkat radio dengan menggunakan
perintah yang diberikan dari MS dan BTS.
Termasuk juga manajemen proses handover,
penghimpunan data segala aktifitas MS
dilakukan di BSC seperti Call Success Rate
(jumlah keberhasilan panggilan), gagal
tidaknya suatu handover, trafik tiap sel,
lingkungan radio dan lain sebagainya.
• Fungsi perekaman khusus yang mengikuti semua
kejadian selama adanya panggilan digunakan
untuk mendeteksi kegagalan fungsi dalam jaringan
radio dan peralatan yang rusak.
• Selama proses panggilan, hubungan dilayani oleh
BSC. Kekuatan sinyal dan kualitas suara diukur
baik up link maupun down link, kemudian
ditransmisikan pada BSC. Fungsi locating
mengoperasikan data pengukuran yang sama, dan
menentukan perlu tidaknya dilakukan handover
pada MS melalui sel lain, juga menentukan sel-sel
yang dikehendaki. Fungsi handover melakukan
hubungan pada kanal lain, jika sel dimiliki oleh
BSC lain, MSC harus terlibat dalam handover.
XCDR (Transcoder)

Transcoder adalah pengubah rate percakapan


(voice) atau data dari 16 Kbps menjadi 64
Kbps atau sebaliknya. Ini terjadi
dikarenakan setiap data yang akan melalui
MSC harus menjalani satu time slot saja,
sedangkan yang terjadi adalah keluaran dari
BSC biasanya adalah 4 time slot, maka
kemudian diubah menjadi satu time slot
oleh transcoder.
Network and Switching Subsystem
(NSS)
• Network and Switching Subsystem (NSS)
merupakan perangkat dalam jaringan GSM yang
berfungsi sebagai database yang dibutuhkan untuk
manajemen mobilitas pelanggan.

• NSS terdiri dari beberapa elemen-elemen jaringan


penting, yaitu Mobile Switching Center (MSC),
Visitor Location Register (VLR), Home Location
Register (HLR), Authentication Center (Auc) dan
Equipment Identity Register (EIR).
Mobile Switching Center (MSC)
Fungsi utama dari Mobile Switching Center (MSC) adalah
mengatur terjadinya suatu panggilan (set up call) antara GSM
dengan pengguna PSTN. Secara terperinci, fungsi dari MSC
adalah sebagai berikut :

 Membangun prosedur panggilan


 Koordinasi pengesetan panggilan dari semua MS dalam suatu
area tertentu
 Registrasi lokasi
 Penghubung dengan jaringan lain
 Manajemen handover
 Mengatur rekening tagihan pelanggan dalam suatu area
tertentu
 Enkripsi
 Sinkronisasi dengan beberapa BSS
Visitor Location Register (VLR)
Visitor Location Register (VLR) mengatur jelajah (roaming) MS
pada suatu area MSC yang dikendalikannya. VLR berlaku sebagai
database yang mendukung MSC dalam menyimpan dan
mendapatkan kembali data pelanggan dalam suatu area. Informasi
yang berhubungan dengan pelanggan diteruskan ke VLR selama
penggilan yang bergerak mengunjungi suatu daerah. VLR
bertindak sebagai database pelanggan yang bersifat dinamis, karena
selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang
memasuki atau berpindah naungan MSC. Data yang tersimpan
dalam VLR secara otomatis akan selalu berpindah mengikuti
pergerakan pelanggan.
Dengan demikian akan dapat dimonitor secara terus menerus posisi
dari pelanggan, dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk
melakukan interkoneksi pembicaraan dengan pelanggan lain. VLR
selalu akan berhubungan secara intensif dengan HLR yang
berfungsi sebagai sumber data pelanggan. VLR terintegrasi dengan
MSC dan berada di tempat yang sama, hal ini dilakukan agar
pengalamatan pelanggan yang bergerak lebih mudah.
Home Location Register (HLR)
Home Location Register (HLR) merupakan tempat
dimana semua informasi database pelanggan
disimpan secara permanen, dalam arti tidak
bergantung kepada posisi pelanggan. HLR berisi
identitas tetap dari MS, yaitu tempat MS didaftar.
Fungsi pokok dari HLR adalah sebagai master
database MS, memberikan data pelanggan yang
dibutuhkan VLR dan memberikan informasi
routing MS. HLR bertindak sebagai pusat
informasi pelanggan yang setiap waktu akan
diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya
komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan
dengan HLR dan memberikan informasi posisi
pelanggan berada.
Authentication Center (AuC)
Authentication Center (AuC) menyimpan informasi yang
berhubungan dengan keamanan jaringan dan identitas
pelanggan bersama-sama dengan VLR. Informasi yang
disimpan digunakan untuk menyimpan keabsahan
pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan
hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat
dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk
menghindarkan adanya pihak ketiga yang secara tidak sah
mencoba untuk menyadap pembicaraan. Sebelum proses
switching dilakukan, sistem akan memeriksa terlebih dahulu
apakan pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan
tersebut adalah pelanggan yang sah atau tidak. AuC
menyimpan informasi mengenai authentication dan
ciphering key. Authentication mempunyai algoritma yang
spesifik, disertai prosedur ciphering yang berbeda untuk
masing-masing pelanggan.
Equipment Identity Register (EIR)

Equipment Identity Register (EIR) merupakan


database yang menyimpan nomor IMEI
(International Mobile Station Identities) dari
Mobile Equipment (ME) yang terdaftar. IMEI
merupakan nomor khusus yang berbeda
antara ME yang satu dengan yang lain. IMEI
dapat dikatakan sebagai identitas pelanggan
sebagai perangkat pengamanan jika terjadi
penggunaan ME oleh orang yang tidak
berhak.
Operation Support System (OSS)
Operation Support System (OSS)
berfungsi sebagai sentral untuk
memonitor dan mengontrol sistem
jaringan. Dalam OSS terdapat dua
elemen penting yaitu :
1. Network Management Center (NMC)
Network Management Centers (NMC) memegang
informasi pada konfigurasi PLMN, membuat laporan
statistik jaringan, manajemen penyelesaian suatu
masalah, juga memegang peranan dalam mengontrol
trafik dan rekonfigurasi jaringan.

2. Operations and Maintenance Center (OMC)


Operations and Maintenance Center (OMC)
merupakan fungsi pengawasan termasuk alarm,
pengontrolan trafik dan kelebihan beban (overload),
laporan kesalahan, pengumpul data statistik beserta
analisis, sistem inventarisasi dan administrasi
jaringan.
Spektrum Frekuensi GSM
Spektrum frekuensi yang digunakan sistem
telekomunikasi selular GSM adalah
menggunakan bidang frekuensi 900 MHz saja
atau 1800 MHz saja untuk sistem komunikasi
single band. Sedangkan untuk sistem
komunikasi dual band, kedua bidang
frekuensi tersebut dipakai secara bersamaan.

Adapun kedua bidang frekuensi tersebut dapat


dijelaskan sebagai berikut :
Frekuensi 900 MHz
• Arah up link (dari MS ke BTS) dengan frekuensi 890
– 915 MHz, sedangkan arah down link (dari BTS ke
MS) dengan frekuensi 935 – 960 MHz.

• Lebar spektrum frekuensi 900 MHz adalah masing-


masing 25 MHz untuk up link dan down link. Selisih
sinyal pancar dan sinyal terima sebesar 45 MHz.
Spektrum frekuensi tersebut dibagi menjadi 124
pasang frekuensi pembawa (carrier), yaitu masing-
masing 124 kanal untuk up link dan down link
dengan jarak antar kanal sebesar 200 KHz.
Di Indonesia, 124 kanal tersebut dibagi untuk 3
operator selular dengan pembagian
sebagai berikut :
- Kanal 1 – 50 untuk PT. Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo)
- Kanal 51 – 87 untuk PT. Telkomsel
- Kanal 88 – 124 untuk PT. Excelcomindo Pratama

Untuk lebih jelasnya, spektrum frekuensi 900 MHz


digambarkan sebagai berikut :
Spektrum sinyal up link GSM 900 MHz

kanal kanal kanal kanal


Sinyal 1 2 3 124
Up link

890,2 890,4 890,6 914,8

Frek. (KHz)

Beda antar kanal = 200 KHz


Spektrum sinyal down link GSM 900 MHz

kanal kanal kanal kanal


Sinyal 1 3 124
Down link

935,2 935,4 935,6 959,8

Frek. (KHz)

Beda antar kanal = 200 KHz


Frekuensi 1800 MHz
Arah up link (dari MS ke BTS) dengan frekuensi 1710
– 1785 MHz, sedangkan arah down link (dari BTS
ke MS) dengan frekuensi 1805 – 1880 MHz.
Lebar spektrum frekuensi 1800 MHz adalah masing-
masing 75 MHz untuk up link dan down link. Selisih
sinyal pancar dan sinyal terima sebesar 95 MHz.
Spektrum frekuensi tersebut dibagi menjadi 374
pasang frekuensi pembawa (carrier), yaitu masing-
masing 374 kanal untuk up link dan down link
dengan jarak antar kanal sebesar 200 KHz.
Untuk lebih jelasnya, spektrum frekuensi 1800 MHz
digambarkan sebagai berikut :
Spektrum sinyal up link GSM 1800 MHz

kanal kanal kanal kanal


Sinyal 1 2 3 374
Up link

1710,2 1710,4 1710,6 1784,8

Frek. (KHz)

Beda antar kanal = 200 KHz


Spektrum sinyal down link GSM 1800
MHz
kanal kanal kanal kanal
1 2 3 374
Sinyal
Down link

1805,2 1805,4 1805,6 1879,8

Frek. (KHz)

Beda antar kanal = 200 KHz


Konsep Kanal GSM (Channel of GSM)

Pada GSM, informasi-informasi baik berupa


percakapan (voice) maupun data
dikirimkan melalui kanal-kanal. Kanal-
kanal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu
kanal fisik (physical channel) dan kanal
logis (logical channel).
Kanal Fisik (Physical Channel)
• Secara fisik satu kanal frekuensi terdiri dari 8 time
slot (satu frame). Satu time slot dari frame TDMA
mengacu pada satu kanal frekuensi, sehingga terdapat
8 kanal tiap carrier pada GSM, kanal 0-7 (time slot 0-
7).
• Kedelapan time slot tersebut memiliki fungsi, satu
time slot digunakan untuk kontrol, sedangkan 7 time
slot lainnya digunakan untuk percakapan. 1 time slot
memiliki waktu 0,577 ms. Sehingga untuk 1 TDMA
frame memiliki waktu 0,577 x 8 = 4,616 ms.
Sedangkan 1 time slot memiliki jumlah bit sebesar
156,25 bit.
TDMA frame

0,577 ms
Guard periode (8,25 bit) Flag bit (1 bit) Flag bit (1 bit) Guard periode (8,25 bit)

Tail bit (3 bit) Tail bit (3 bit)

Information bit (57 bit) Training sequence bit (26 bit) Information bit (57 bit)

Time slot

TDMA frame

4,616 ms
Dari gambar tersebut diatas dapat dijelaskan bagian-
bagian dari TDMA frame sebagai berikut :

- Guard periode ialah pembatas antar time slot.


Fungsinya agar tidak terjadi gangguan antar time
slot.
- Tail bit ialah bit yang digunakan sebagai penanda
awal dan akhir dari sebuah time slot. Tail bit
diletakkan pada awal dan akhir suatu time slot.
- Information bit ialah bit yang berisi informasi
seperti percakapan dan data.
- Flag bit ialah bit yang berfungsi sebagai penanda
adanya panggilan kedua sewaktu panggilan pertama
terjadi atau sering disebut dengan nada sela.
- Training sequence bit ialah bit yang berisi
informasi tentang burst yang digunakan berikutnya.
Burst diartikan sama dengan informasi selama satu
time slot dalam suatu TDMA frame. Terdapat lima
macam burst yaitu burst normal (normal burst), burst
perbaikan frekuensi (frequency correction burst),
burst sinkronisasi (synchronization burst), burst
akses (access burst) dan burst kosong (dummy
burst).

Burst normal (normal burst)


• Burst ini digunakan untuk membawa informasi
percakapan dan data
Burst perbaikan frekuensi (frequency correction
burst)
• Burst yang digunakan untuk memberikan toleransi
kesalahan lebih dari 67,7 KHz atau kurang dari 67,7
KHz, sehingga frekuensi yang ada dianggap 1 frekuensi
tengah (center), misalkan kanal 1 = 890,2, maka dapat
ditoleransi pada ± 67,7 KHz.

Burst sinkronisasi (synchronization burst)


• Burst ini digunakan untuk sinkronisasi frame dari MS,
burst ini berisi nomor frame TDMA dan Base Station
Identity Code (BSIC)
Burst akses (access burst)
• Burst ini digunakan untuk membangun suatu
panggilan (call set up)

Burst kosong (dummy burst)


• Burst ini digunakan untuk mengukur sel yang
memberikan power output yang terbesar.
Kanal Logis (logical channel)

Secara logika suatu kanal dapat berfungsi


sebagai traffic channel dan control
channel. Traffic channel dipergunakan
untuk transmisi informasi data dan
percakapan, sedangkan control channel
dipergunakan untuk transmisi
pensinyalan dan informasi kontrol.
Traffic Channel (TCH)

Informasi data dan percakapan dikirimkan


melalui traffic channel, yang terdiri dari
dua kecepatan kanal yaitu full rate dan
half rate. TCH full rate memiliki
kecepatan 16 Kbps, sedangkan TCH half
rate memiliki kecepatan 8 Kbps.
. Control Channel (CCH)

Pada GSM terdapat dua control channel


utama, yaitu Broadcast Channel (BCH),
Common Control Channel (CCCH) dan
Dedicated Control Channel (DCCH).
Tiap-tiap CCH terdiri dari beberapa
logical channel yang didistribusikan
dalam waktu untuk memberikan fungsi
kontrol yang diperlukan pada sistem
Broadcast Channel (BCH)
BCH merupakan control channel down link
yang bertugas untuk membawa informasi
sel tertentu yang digunakan untuk
sinkronisasi dan koreksi kesalahan. BCH
terdiri dari tiga bagian :

Frequency Correction Channel (FCCH)


• FCCH berfungsi untuk sinkronisasi tiap-
tiap pelanggan terhadap frekuensi MS yang
dipancarkan pada arah down link pada saat
status idle mode menggunakan frequency
correction burst.
 Syncronization Channel (SCH)
• SCH berisi kode identitas base station (BSIC = Base
Station Identity Code). BSIC digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa frekuensi yang sedang
diukur oleh MS berasal dari base station yang benar.
SCH digunakan pada arah down link pada saat status
idle mode menggunakan synchronization burst.
 Broadcast Control Channel (BCCH)
• BCCH berisi rincian jaringan dan informasi spesifik
sel, identitas jaringan dan karakteristik operasi sel,
seperti struktur control channel dan kanal yang
tersedia. BCCH dipergunakan pada arah down link
pada saat status idle mode menggunakan dummy
burst.
Common Control Channel (CCCH)
CCCH berfungsi untuk membangun prosedur
panggilan (paging). Di dalam CCCH terdapat
Paging Channel (PCH) Random Access Channel
(RACH) dan Access Grant Channel (AGCH).

 Paging Channel (PCH)


• PCH merupakan kanal yang dipancarkan oleh BTS.
MS berhubungan dengan PCH untuk mengetahui
apakah jaringan akan melakukan hubungan dengan
MS atau tidak. PCH digunakan pada arah down link
menggunakan access burst.
 Random Access Channel (RACH)
• RACH digunakan oleh MS untuk memberikan
tanggapan terhadap PCH. Saat MS mendapatkan
sinyal paging, MS akan merespon dengan
meminta kanal pensinyalan yang akan dikirimkan
oleh RACH. Sehingga dapat dikatakan bahwa
RACH berfungsi untuk mengakses jaringan yang
bekerja pada arah up link pada saat status idle
mode menggunakan access burst.

 Access Grant Channel (AGCH)


• AGCH berfungsi untuk menyediakan kanal
percakapan atau pesan pendek (SMS). Kanal ini
bekerja pada arah down link.
Dedicated Control Channel (DCCH)
DCCH berfungsi sebagai transmisi data antara MS dan
base station untuk keperluan panggilan. Kanal ini
bekerja pada dua arah, yaitu up link dan down link.

 Stand Alone Dedicated Control Channel (SDCCH)


• SDCCH digunakan untuk pensinyalan seperti call set
up, autentifikasi, location up date, penentuan traffic
channel dan transmisi short message.
 Slow Associated Control Channel (SACCH)
• SACCH membawa informasi laporan pengukuran
dan juga sebagai kontrol daya.
 Fast Associated Control Channel (FACCH)
• FACCH memberikan informasi tentang perintah
handover sewaktu terjadi panggilan.
Power Control
• Power control menjadi sebuah bentuk kompensasi
yang harus diberikan oleh GSM akibat adanya
mobilitas dan faktor jarak antara MS dan BTS.
Power control membuat MS dan BTS mampu
mengatur daya output yang sesuai degan bentangan
jarak yang dihadapi dengan menggunakan software
yang telah terintegrasi di dalam BTS.
• Semakin dekat jarak antara MS dan BTS, maka akan
semakin kecil daya output yang akan dipancarkan
oleh MS tersebut, sehingga kita dapat menghemat
konsumsi daya beterai pada MS yang kita miliki
• Pada gambar dibawah
ini, kita dapat melihat
bahwa MS ‘B’ akan
mengkonsumsi daya
lebih tinggi dari pada
MS ‘A’, karena MS
‘B’ berada pada titik
yang lebih jauh dari
BTS (30Km)
dibandingkan dengan
MS ‘A’ (1 Km).
Interferensi
• Interferensi adalah gangguan yang disebabkan
oleh adanya dua atau lebih sinyal, yang
frekuensinya berdekatan dan daya sinyal
pengganggu tersebut cukup besar. Dikenal
adanya dua jenis interferensi, yaitu adjacent
interference dan co-channel interference
1. Adjacent Interference
• Adalah peristiwa saling mengganggunya dua kanal frekuensi
yang berdekatan. ITU (International Telecomunication
Union) memberikan rekomendasi bahwa interferensi masih
dapat di toleransi dengan beda level frekuensi 2 kanal yang
berdekatan sebesar > 9 db, seperti pada gambar ini.

Db

9 db 9 db

Frek. (M hz)
890,2 890,4 890,6

OV ER LAP O V ER L A P
2. Co-Channel Interference
• Adalah peristiwa saling mengganggunya dua kanal frekuensi
yang sama. ITU (International Telecomunication Union)
memberikan rekomendasi bahwa interferensi masih dapat
ditoleransi dengan beda nilai power level > 14 db, seperti
terlihat pada gambar ini.

RSS
14 db

Frek. (M hz)
890,2
Proses Handover
Handover merupakan proses perpindahan frekuensi
secara otomatis pada saat pemakaian terminal
bergerak memasuki zona frekuensi operasi atau sel
yang berbeda, sehingga percakapan dapat terus
berlangsung dalam zona operasi yang baru tanpa
proses pembangunan hubungan (call set up) ulang.
Dengan adanya proses tersebut maka pemakai yang
sedang berkomunikasi dengan terminal bergeraknya
tidak akan pernah merasa bahwa mereka telah
melintas masuk ke area layanan atau sel yang
berbeda sehingga kenyamanan selama proses
komunikasi
akan tetap terjaga.
• Dalam prosedur handover, MS harus terus-menerus
memonitor level daya tangkap sel-sel yang bertetangga
tersebut. Untuk melakukan hal ini, BTS akan memberikan
daftar BTS lain kepada MS. Hasil pengukuran pada kualitas
level daya pada sel-sel yang dilakukan oleh MS akan
dikirimkan
secara periodik ke BTS.

• Sementara itu, BTS juga melakukan pengukuran pada


kualitas dan daya hubungannya dengan MS. Jika pengukuran-
pengukuran ini mengindikasikan keharusan untuk
dilakukannya handover, seperti handover dapat dilakukan
tanpa delay serta BTS yang diperlukan untuk handover telah
ditentukan,
maka proses handover akan terjadi.
Daerah
Overlap

BTS 1 BTS 2

Daerah overlap
• Kemungkinan terbesar handover dapat terjadi jika
MS berada di dalam suatu area hasil perpotongan
cakupan dua buah sel yang ditunjukkan oleh di atas.
Area ini disebut dengan overlap.
Proses handover dibedakan atas tiga, yaitu :

 Handover antar sel dalam satu BSC

 Handover antar sel dalam satu MSC

 Handover antar sel pada dua MSC


Kualitas dan Kuantitas Jaringan pada Sistem GSM

Adapun aspek kualitas dari suatu jaringan GSM


sistem seluler secara umum diukur dengan
menggunakan enam parameter, dimana
enam buah parameter tersebut dianggap
dapat mewakili performansi dari suatu
sistem komunikasi seluler GSM. Enam
buah parameter tersebut ialah :
1. Call Setup Success Rate (CSSR), yakni suatu
parameter yang menunjukkan tentang
tingkat keberhasilan membangkitkan
panggilan.
2. Call Success Rate (CSR), yaitu suatu
parameter yang mengisyaratkan tingkat
keberhasilan suatu call, yang berlangsung
setelah CSSR ke jaringan sampai pada saat
dimana call tersebut berakhir.
3. Handover success Rate (HSR), yakni suatu
parameter yang mengisyaratkan kepada kita
seberapa besar tingkat keberhasilan handover
(proses pengalihan call/komunikasi dari
suatu sel ke sel lain) dilakukan terhadap call
yang mengalami handover.
4. Dropped Call Rate (DCR), yakni suatu parameter
yang mengisyaratkan kepada kita akan sejumlah
call yang telah berhasil masuk ke dalam jaringan
(telah melewati proses call setup dan menduduki
sebuah TCH), namun karena beberapa hal
menyebabkan call tersebut terputus di tengah jalan.
5. Traffic Channel Blok (TCH Blok), yakni suatu
parameter yang menunjukkan kegagalan suatu
ponsel untuk menduduki TCH.
6. TCH Rf Loss Rate, yakni suatu parameter yang
menunjukkan tingkat buruknya kualitas RF pada
kedudukan TCH yang menyebabkan ponsel
mengalami Drop Call (putusnya hubungan
percakapan).

Sedangkan aspek kuantitas, diukur melalui


parameter total traffic erlang. Dimana pengukuran
terhadap parameter ini dilakukan disepenuhnya
oleh software yang berada di OMC-R (Operation
and Maintenance Centre-Radio Part) dan proses
pengukurannya hanya dilakukan pada saat-saat
tertentu yang biasanya disebut dengan istilah busy
hour (jam-jam sibuk).
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai