LANDASAN TEORI
baik dari generasi sebelumnya bertambah juga fasilitas yang bisa digunakan oleh
sistem analog, yang umumnya dikenal dengan AMPS dan TACS. Teknologi ini
6
7
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan
dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih,
keamanan lebih terjaga dan kapasitas yang lebih besar. Teknologi generasi kedua
muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik.
mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple
data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G diimplementasikan dalam GPRS
(General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA
generasi ketiga (3G) dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui para ahli dan
sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144
kbps pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data sebesar
384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar
teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari
2.1.6. 4G
dikatakan memiliki kecepatan 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat
memberikan kecepatan hingga 1 Gbps jika anda di rumah atau 100 Mbps ketika
pesat dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan pihak penyedia jasa layanan
kebutuhan konsumennya. Salah satu hal yang terlihat sangat berkembang adalah
kebutuhan akan komunikasi paket data. Dimulai dari era GPRS, konsumen mulai
dari EDGE, UMTS, HSDPA, HSPA+, dimana akan terjadi trend perubahan
kecepatan transfer yang semakin tinggi. Long Term Evolution (LTE) adalah
jaringan akses radio evolusi jangka panjang keluaran dari 3rd Generation
ketiga (3G) WCDMA-UMTS yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G).
(SAE) sebagai inti jaringan generasi keempat menurut standar 3GPP. LTE dikenal
sementara SAE yang merupakan inti dari sistem LTE juga memiliki nama lain
Evolved Packet Core (EPC). EPC bersifat all-IP yang berarti semua berbasis IP dan
LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan dalam hal transfer data yang
dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. LTE
juga memberikan coverage dan kapasitas dari layanan yang lebih besar,
flexsible dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau
Arsitektur LTE terdiri atas dua bagian utama yakni LTE itu sendiri yang
dikenal juga sebagai Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network (E-
UTRAN) dan System Architecture Evolution (SAE) yang merupakan jantung dari
sistem LTE yang dikenal juga sebagai Evolved Packet Core (EPC).
10
Adalah antar muka jaringan LTE dengan pengguna. Pada jaringan GSM
(2G) dikenal sebagai BTS dan pada jaringan UMTS (3G) dikenal sebagai
Diantara eNodeB, jaringan LTE memiliki interface yang dinamai dengan interface
X2. Interface ini bukan interface fisik, namun logical interface. Proses handover
mobile dilakukan melalui interface X2 ini, namun jika interface X2 ini tidak
availabel, maka dapat juga menggunakan interface S1 yang juga merupakan logical
interface. Namun tentunya jika menggunakan interface S1 ini data yang ditukar
lebih memakan banyak waktu dan menyebabkan latency semakin besar. Mobile
hanya bisa terhubung ke jaringan (eNodeB) dalam satu waktu dan satu cell.
12
sebuah S-GW tapi dapat saja berpindah ke S-GW yang lain jika
Ada dua jenis interface yang menghubungkan antara E-UTRAN dan EPC (eNodeB
ke MME dan S-GW), yaitu interface S1-MME yang menangani signalling message
(control plane), dan interface S1-U yang menangani traffic (user plane). Kemudian
S-GW dihubungkan dengan MME melalui sebuah interface yang disebut dengan
GW dan P-GW adalah S5/S8. Dimana S5 adalah jika S-GW dan P-GW berada
14
dalam satu network, ini hubungannya dengan roaming network. Sedangkan S8 jika
S-GW dan P-GW berada di network yang berbeda. Interface yang menghubungkan
network dengan dunia luar adalah SGi yaitu antara PDN gateway dan internet atau
yang digunakan oleh User Equipment (UE) untuk identifikasi sel, dengan
sinkronisasi waktu dan frekuensi. PCI memiliki 504 kode dengan pembagiannya
terdapat 168 grup pada 3 identitas cell. Tiga identitas cell dalam 1 grup biasanya
disebut cell sektor ditandai dengan tiga kode warna yang berbeda yaitu seperti pada
gambar 2.4 warna kuning, hijau dan orange yang dikontrol dalam eNodeB yang
sama.
Prinsip kerja dari PCI hampir sama dengan pengalokasian Scrambling code (SC) di
system WCDMA yaitu tiap-tiap user dibedakan berdasarkan code yang unik. Hanya
saja perbedaannya scrambling code kisarannya 0-511 sedangkan PCI dari 0-503.
Selain itu protocol tersebut tidak memiliki persyaratan khusus dalam perencanaan
scrambling code. Oleh karena itu hanya reuse distance yang perlu dipastikan dalam
15
dari 2 yaitu :
Identity Group.
2.5. Antena
menjadi gelombang yang merambat diruang bebas, dan sebagai alat penerima (
tertuntun. Dengan definisi antena di atas, adalah suatu kepastian, bahwa di setiap
sistem komunikasi tanpa kabel terdapat komponen yang bisa mengubah gelombang
16
tertuntun menjadi geombang ruang bebas dan kebalikannya, komponen ini adalah
antenna.
yang akan digunakan. Berikut penjelasan beberapa parameter antena yang sering
digunakan yaitu direktivitas antena, gain antena, pola radiasi antena, polarisasi
kemampuan yang dimiliki antena untuk memusatkan energi dalam satu atau lebih
kearah khusus. Antena dapat juga ditentukan pengarahannya tergantung dari pola
gelombang radiasi akan dibawa ketempat dalam satu arah. Elemen dalam array
dapat diatur sehingga akan mengakibatkan perubahan pola atau distribusi energi
lebh yang memungkinkan ke semua arah (omnidirectional). Suatu hal yang tidak
sesuai juga memungkinkan. Elemen dapat diatur sehingga raiasi energi dapat
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain
bukanlah kuatintas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti
watt, ohm, atau lainya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu,
satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel. Gain dari sebuah antena adalah
kualitas nyata yang besarnya lebih kecil daripada penguatan antena tersebut.
matematik atau representasi grafik dari sifat radiasi antena sebagai fungsi dari
18
koordinat. Di sebagian besar kasus, pola radiasi ditentukan di luasan wilayah dan
adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau
atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena.
bebas.
umumnya mempunyai pola radiasi 360˚ jika dilihat pada bidang medan
magnetnya.
19
a. Polarisasi Linier
Pada polarisasi linier, arah medan listrik tidak berubah dengan waktu, yang
Polalrisasi linier vertikal bisa dihasilkan dengan antena dipole yang vertikal.
Gelombang yang memiliki polarisasi linier vertikal ini juga harus diterima
dengan antena yang bisa menghasilkaan polarisasi vertikal. Antena horn dan
b. Polarisasi Eliptis
2.5.1.5. Beamwidth
Beamwidth yaitu lebar dari main beam (main lobe) dari sebuah antena
Semakin besar power dalam main lobe, semakin jauh antenna dapat berkomunikasi.
2.5.1.6. Bandwidth
dalamnya antena bekerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh spesifikasi yang
penerima selalu dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja
tersebut antena dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima
Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat
tinggi yang diarahkan ke access point. Antena ini disebut antena narrow
bandwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih
terarah, jaraknya jauh dan tidak bias menjangkau area yang luas, antena
directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah,
umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk
Antena Yagi
Antena Grid
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut
pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai
pemasangannya.
Antena Parabolic
digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk
menengah atau jarak jauh dan gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
dan jenis antena ini juga bisa tersambung dengan jaringan wifi jika
Antena Sectoral
b) Antena Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point (AP). Antena jenis
ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut
pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih
meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni
menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan
SIMO berarti pada pemancar hanya ada satu antena dan pada
antara lain power yang diradiasikan akan lebih terfokus ke objective coverage area
pada setiap sektor, dengan mengurangi power pada arah horizon maka problem
sebuah site melebihi area objective coverage -nya dan menyebabkan meningkatnya
Tapi disisi lain downtilt juga dapat mengurangi besarnya coverage . Oleh sebab itu
setiap aktivitas downtilt atau uptilt perlu terlebih dahulu disimulasikan dengan
meningkatkan performance.
a) Mechanical Downtilt
angle yang terletak pada antena clamp. Derajat kemiringan tampak dari luar
main lobe berkurang sedangkan pada sisi side lobe akan melebar.
Gambar 2.24 Mechanical Downtilt dan Tilt Meter (Edvan Berliansa, 2016)
b) Electrical Downtilt
Electrical tilt adalah perubahan bentuk polarisasi antena yang di atur secara
antena. Semakin besar nilai electrical maka semakin kecil pula coverage
yang diberikan. Tidak semua tipe antena dapat di ubah nilai electrical tilt
c) Azimuth
Azimuth adalah arah antena yang diatur secara horizontal dengan cara
arah antena sesuai dengan planning site menggunakan alat bantu berupa
kompas. Arah utara adalah titik acuan sebagai penentu posisi 0 derajat.
Gambar 2.26 Contoh Azimuth Antena dan View (Edvan Berliansa, 2016)
pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio yang terpancar
dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun penerima dapat melalui beberapa
cara, yaitu :
(Ground Wave)
(Sky Wave)
mengikuti permukaan bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat rendah
atau VLF (Very Low Frequency) yaitu sekitar 100 KHz sampai dengan 300 KHz
29
dengan jarak jangkauan hingga 1000 Km. Propagasi gelombang radio ini biasa
kondisi atmosfir diatas permukaan bumi. Atmosfir diatas bumi terbagi dalam
Troposfir
Stratosfir
Ionosfir
permukaan bumi. Pada lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara
ion atau ionosfir, melainkan dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya
lapisan ionosfir. Gelombang ini termasuk VHF, UHF, dst yaitu gelombang dengan
frekuensi mulai 30 MHz keatas. Kegunaan dari propagasi gelombang radio ini
diantaranya adalah untuk jalur frekuensi komunikasi satelit dan televisi. Karena
tidak dapat terpantul oleh lapisan ion, maka gelombang pada televisi tidak dapat
menjangkau jarak yang jauh sehingga membutuhkan stasiun relay atau repeater.
Penerimaan dapat diperoleh dengan baik jika berada pada garis pandang antara
antena pancar dan penerima atau lebih umum dengan istilah LOS = Line Of Sight.
Drive Test yaitu Proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi
gelombang radio di udara yaitu dari arah eNodeB ke MS atau sebaliknya, dengan
dari pengukuran tersebut dapat diketahui sebagai informasi jaringan secara real
Laptop
Software yang terinstal software drive test (Probe, TEMS Nemo dll)
LTE datacard
GPS
Peta Mapinfo
berisi nama site, Kordinat (Longitude dan Latitude), PCI, EnodeB ID, sector
jaringan radio frequency secara real dilapangan. Dimana informasi yang diperoleh
a) Metode Pengukuran
tertentu.
33
jaringan LTE tersebut, adapun beberapa parameter kualitas jaringan 4G yang diukur
wideband power).
34
frekuensi tertentu. Semakin jauh jarak antara site dan user, maka
kekuatan sinyal atau daya pancar. Satuan dBm adalah nilai logaritma
diterima.
Merupakan kode identitas fisik tiap cell. Pada dasarnya, setiap cell
Troughput
infromasi yang berhasil dikirim per satuan waktu. Terdapat dua tipe
Merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati sebelum suatu site bisa
digunakan. SSV perlu dilakukan untuk memverifikasi setiap site (eNodeB) bagus
atau tidak / hanya menguji satu eNodeB saja. Dengan SSV diharapkan tujuan yang
telah ditetapkan bisa tercapai, dimana kita bisa membedakan permasalahan yang
terjadi apakah karena kinerja dari perangkat atau coverage site yang jelek. Metode
mengetahui arah pancaran sinyal dari setiap sector. Pada cross feeder, sinyal
direkam dengan menggunakan dua buah MS yaitu MS1 Idle Normal dan MS2
dedicated download FTP. Jalur yang direkam merupakan jalan-jalan yang disekitar
site yang sudah ditentukan RF engineer, terutama jalan-jalan yang ada pada arah
main lobe setiap sector dari site yang dianalisa. Yang paling penting bukan
banyaknya jalur yang diambil, tetapi kesesuaian jalur dengan main lobe site.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah coverage dari antena sesuai dengan yang
direncanakan serta apakah terjadi cross feeder atau tidak, seandainya terjadi cross
feeder baik parsial ataupun total langkah yang di ambil selanjutnya adalah site
audit.
2.8.2. Stationary
Network (3G atau 2G) dan dari inter-RAT Network (3G atau 2G) ke
EUITRAN (LTE).
Attach Dettach
dapat dilakukan.
Download Upload
Jumlahdatayangdidownload
KecepatanDownload = .....(3.2)
Waktudownload
Jumlahdatayangdiupload
KecepatanUpload = .....(3.3)
Waktuupload
PING
2.8.3. Mobility
Soft Handover
Soft handover adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber
menghubungi kanal pada sel target. Karena itulah soft handover juga
Hard Handover
Hard handover adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber
before make”.
baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan
sifat dari satu servis. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja
yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis. QoS mengacu
pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik
Mulai
Pengumpulan Data
Dengan Melakukan
Drive Test SSV
Dilakuan Perbaikan
Menganalisa Hasil
Tilting Antena dan
Drive Test SSV Dilakukan SSO
Ya
Selesai