Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Jaringan 4G

Long Term Evolution (LTE) adalah teknologi standard 3rd Generation

Partnership Project (3GPP), yang merupakan perkembangan dari teknologi GSM dan

UMTS. LTE memiliki Data rate yang lebih besar dibanding teknologi yang pernah

dikembangkan sebelumnya. LTE memiliki kelebihan diantaranya [1] :

a. Latency/delay lebih rendah

b. Data rate lebih tinggi

c. Meningkatkan kapasitas dan coverage

d. Cost-reduction

Pada LTE ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer

data dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink.

Selain itu LTE ini mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data,

video, maupun IPTV. LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya.

Kemampuan dan keunggulan dari LTE terhadap teknologi sebelumnya selain dari

kecepatannya dalam transfer data tetapi juga karena LTE dapat memberikan coverage

dan kapasitas dan layanan yang lebih besar, mengurangi biaya dalam operasional,

mendukung penggunaan multiple-antena,fleksibel dalam penggunaan bandwidth

operasinya dan juga dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah

ada. 3GPP (3rd Generation Partnership Project) mempunyai suatu latar belakang

selama 10 tahun untuk pengembangan WCDMA karena 3GPP berawal dan tahun

1998. [1]

5
6

2.2 Arsitektur Jaringan 4G

LTE (Long Term Evolution) merupakan teknologi telekomunikasi wireless

generasi keempat (4G). Struktur Jaringan LTE biasa disebut dengan istilah SAE

(System Architecture Evolution). Secara keseluruhan LTE menggunakan teknologi

EPS (Evolved Packet System), dimana terdapat tiga komponen didalamnya yaitu UE

(User Equipment), E-UTRAN (Evolved UMTS Terrestial Radio Access Network),

dan EPC (Evolved Packet Core) seperti gambar 2.1. [11]

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan LTE

Arsitektur jaringan LTE memiliki tiga komponen yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. User Equipment (UE)

User Equipment adalah suatu perangkat komunikasi pengguna seperti telepon

pintar (smartohone), tablet atau yang lainnya. UE digunakan pelanggan guna

mendapatkan atau memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan

smart card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module).

Selain USIM, UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi


7

sebagai terminalradio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio. [11]

2. Evolved – UMTS Terresterial Radio Access Network (E-UTRAN)

Arsitektur Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network (E-UTRAN)

telah diilustrasikan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.2. Arsitektur E-UTRAN

E-UTRAN menangani komunikasi radio antara ponsel dan evolved packet

core dan hanya memiliki satu komponen, BTS evolved, yang disebut eNodeB atau

eNB. Setiap eNB adalah BTS yang mengontrol ponsel dalam satu atau lebih sel. BTS

yang berkomunikasi dengan ponsel dikenal sebagai eNB yang melayaninya. Ponsel

LTE berkomunikasi hanya dengan satu BTS dan satu sel pada satu waktu dan berikut

adalah dua fungsi utama yang didukung oleh eNB. eNB mengirim dan menerima

transmisi radio untuk semua ponsel menggunakan analog dan fungsi pemrosesan

sinyal digital dari antarmuka udara LTE. eNB mengontrol operasi tingkat rendah dari

semua ponselnya, dengan mengirimkan sinyal pesan seperti perintah handover. Setiap

eNB dihubungkan ke EPC dengan menggunakan antarmuka S1 dan ini juga dapat

terhubung ke BTS terdekat dengan antarmuka X2, yang utamanya digunakan untuk
8

pemberian isyarat dan melanjutkan paket selama handover. Sebuah home eNB

(evolved Node B) adalah BTS yang telah dibeli oleh pengguna untuk menyediakan

cakupan femtocell di dalam rumah. Sebuah home eNB dimiliki oleh sekelompok

pelanggan tertutup (CSG) dan hanya dapat diakses oleh ponsel dengan SIM yang juga

dimiliki oleh kelompok serupa [5].

3. Evolved Packet Core (EPC)

EPC merupakan sebuah system baru dalam evolusi arsitektur komunikasi

seluler, dimana pada bagian core network menggunakan all-IP (Internet Protocol).

EPC menyediakan fitur core mobile yang pada generasi sebelumnya (2G, 3G) memliki

dua bagian yang terpisah yaitu Circuit switch (CS) untuk suara dan Packet Switch

(PS) untuk data. EPC sangat penting untuk layanan pengiriman IP secara end to end

pada LTE. Dalam EPC terdiri dari MME (Mobility Management Entity), SGW

(Serving Gateway), HSS (Home Subscription Service), PCRF (Policy and Charging

Rules Function), dan PDN-GW (Packet Data Network Gateway). Berikut penjelasan

singkatnya:[11]

a. Mobility Management Entity (MME )

MME merupakan perangkat utama yang terdapat pada EPC yang melayani

keamanan operator. EPC ini hanya beroperasi pada control plane dan tidak dengan

data user plane. MME memiliki fungsi utama yaitu sebagai authentication dan

security, mobility management, managing subscription profile dan service

connectivity.[11]
9

b. Home Subscription Service (HSS)

HSS merupakan tempat penyimpanan data pelanggan untuk semua data

permanen user dan menyimpan lokasi user pada level yang dikunjungi node

pengontrol jaringan. Perangkat seperti MME, HSS adalah server database yang

disimpan secara terpusat pada premises home operator.[11]

c. Serving Gateway (S-GW)

S-GW berfungsi sebagai jembatan atau perantara antara manajemen dan

switching user plane. S-GW merupakan bagian dari infrastruktur jaringan sebagai

pusat operasioanal dan maintenance. S-GW hanya bertanggungjawab pada

sumbernya sendiri dan mengalokasikannya berdasarkan permintaan MME, P-GW,

atau PCRF, apabila memerlukan set-up, modifikasi atau penjelasan pada UE.[11]

d. Packet Data Network Gateway (PDN-GW)

PDN-GW sama pentingnya dengan S-GW, yang berfungsi untuk melakukan

terminasi. PDN-GW mendukung policy enforcement feature, packet filtering,

charging support pada LTE, trafik data dibawa oleh koneksi virtual yang disebut

dengan service data flows (SDFs).[11]

e. Policy and Charging Rules Function (PCRF)

PCRF memiliki fungsi mengumpulkan informasi dari jaringan dan ke jaringan.

Adapun PCRF menyediakan jaringan solusi wireline dan wireless serta dapat

mngaktifkan pendekatan multidimensi yang membantu dalam menciptakan hal yang

menguntungkan dan platform inovatif untuk operator. PCRF juga dapat

diintegrasikan dengan platform yang berbeda seperti penagihan, rating, pengisian,


10

dan basis pelanggan atau juga dapat digunakan sebagai entitas mandiri.[11]

2.3 Physical Cell Identity (PCI)

PCI merupakan kode identitas fisik tiap cell. Pada dasarnya, setiap cell akan

melakukan broadcast informasi mengenai cell id yang dimilikinya agar user

mengenali site tersebut. PCI memiliki beberapa aturan dalam perancangannya yaitu:

 Kode PCI tiap cell dalam suatu area harus unik. kondisi ini terjadi ketika

dua site tetangga memiliki kode PCI yang berbeda / tidak sama.

 Sebuah kode PCI tidak boleh sama atau berdekatan diantara 2 site atau

lebih sehingga jarak pun perlu dipertimbangkan apabila kita ingin

memberikan kode PCI yang serupa.

 Jika kode PCI sama antara site yang berdekatan, maka bisa terjadi failure

Handover.

Untuk mengenai cell ID bisa diidentifikasi sebagai berikut :

Keterangan:

PCI = Physical Cell Identity

PSS = Primary Synchronization Signal (bernilai 0 – 2)

2.4 Drive Test

2.4.1 Definisi Drive Test

Drivetest merupakan suatu metode untuk mengukur kekuatan sinyal yang

dipancarkan oleh BTS terdekat beserta data yang terdapat pada jaringan BTS tersebut

dengan menggunakan software dan hardware tertentu secara real time. Drivetest

berfungsi untuk mengetahui performansi jaringan atau kondisi suatu jaringan serta
11

mengetahui throughput values (kecepatan upload dan download) jaringan suatu

wilayah tertentu. Tujuan Drivetest adalah mengumpulkan informasi yang untuk

mencapai tujuan-tujuan lainnya sebagai berikut (Yanuari, 2015): [2]

a. Untuk mengecek kesesuaian coverage sebenarnya dilapangan dengan

coverage prediction saat planning (perencanaan).

b. Untuk mengecek kesesuaian parameter jaringan dilapangan dengan

parameter planning (perencanaan).

c. Untuk mengecek performansi jaringan setelah dilakukan perubahan

perangkat.

d. Untuk melakukan optimization apabila terjadi kesalahan pada saat

dilapangan.

Drivetest dilakukan secara plotting/pinpoint automatic dengan mobil

mengikuti jalur yang sudah direncakan menggunakan GPS (Global Positioning

System) secara real time. Pada Drivetest biasanya diamati kuat daya pancar dan daya

terima, tingkat kegagalan akses (Originating dan Terminating), tingkat suatu

panggilan yang gagal (Drop call) dan Throughput values. Drivetest biasanya

dilakukan pada wilayah-wilayah tertentu.

Gambar 2.3. Ilustrasi Drive Test


12

Drivetest merupakan langkah awal proses, dengan tujuan untuk

mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pengguna setelah data

terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan diproses

suatu perangkat lunak tertentu . [2]

2.4.2 Prinsip Drive Test

Drive test memungkinkan operator untuk melakukan optimasinya yang terus

menerus. Umumnya, drive test dilakukan dengan menghubungkan MS ke PC/Laptop.

Pelanggan seluler biasanya melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan dan

kualitas panggilan. [2]

Sistem drive test melakukan pengukuran, menyimpan data di computer, dan

menampilkan data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe sistem drive test yang

tersedia adalah, drive test berbasis MS, berbasis receiver yang mampu mengukur

semua sinyal pilot yang ada, dan kombinasi keduanya. [2]

Perangkat berbasis MS merupakan konfigurasi minimum yang dibutuhkan

dalam melakukan drive test. Pengukuran umum seperti panggilan gagal ataupun

terputus dilakukan untuk mengatur sejauh mana performa jaringan dari sudut

pandang pelanggan.

2.4.3 Mode Pengukuran Drivetest

A. Drivetest Idle Mode

Pengukuran kualitas sinyal yang diterima User Equiptment (UE) dalam

keadaan idle atau tidak melakukan proses download/upload. Mode ini hanya

digunakan untuk mengetahui signal strength suatu area yang terindikasi low signal/no
13

service . [2]

B. Drivetest Dedicated Mode

Pengukuran kualitas sinyal yang dilakukan saat proses upload/download

terjadi. Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas suara (voice) dan data. Test

dedicated mode digunakan untuk mendapatkan througput values, RSRP values dan

SINR values.

2.5 Parameter Drive Test

2.5.1. Reference Signal Received Power (RSRP)

RSRP merupakan sinyal LTE power yang diterima oleh user (pengguna)

dalam range frekuensi tertentu. Apabila jarak antara site dan user semakin jauh, maka

dapat menyebakan nilai RSRP semakin kecil saat diterima oleh user. RS (Reference

Signal) atau RSRP berada di setiap titik jangkauan coverage. Ketika user berada di

luar jangkauan atau out of coverage, maka tidak akan mendapatkan layanan jaringan

LTE. Berikut seperti gambar 2.4. (Edvan Berliansa, 2016).[11]

Gambar 2.4. Prinsip Kerja RSRP


14

Perhitungan nilai RSSP dapat dirumus sebagai berikut :

RSRP (dBm) = RSSI (dBm) -10 * log (12 * N) Pers..(1)

Dimana :

RSSI = Indikator kekuatan sinyal.

N = Jumlah RB (Resource Blok )

Tabel 2.1 Standar Nilai Signal Strength RSRP.

Range Nilai
Kategori
RSRP(dBm)

Baik Sekali ≥ -85

Baik -85, -95

Cukup Baik -95, -100

Cukup -100, -105

Kurang -110 , -105

Sangat Kurang < -110

sumber: XL (2018)

2.5.2. Reference Signal Received Quality (RSRQ)

RSRQ (Reference Signal Receive Quality) adalah rasio antara RSRP dan

wideband power. RSRQ merupakan kualitas sinyal yang diterima UE. RSRQ juga

dipengaruhi oleh sinyal,dan noise dan juga interference yang diterima EU. [1]

Atau bisa dirumuskan dengan:

RSRQ = N x RSRP / RSSI Pers..(2)


15

Dimana :

N = Jumlah RB (Resource Blok )

RSSI dan tergantung pada bandwidth yang diukur.

RSSI = Indikator kuat sinyal.

RSRP = Kekuatan sinyal yang di terima dari eNodeB ke UE.

Tabel 2.2 Standar Nilai RSRQ. [1]

Kategori Range Nilai RSRQ

Baik Sekali -3

Baik -3, -9

Cukup Baik -9, -14

Cukup -14, -19,5

Kurang -19,5

2.5.3. Signal to Interference Noise Ratio (SINR)

SINR adalah rasio perbandingan antara sinyal utama yang dipancarkan

dengan interferensi dan noise yang timbul (tercampur dengan sinyal utama).

Parameter ini digunakan oleh operator atau vendor telekomunikasi dalam menentukan

hubungan antara kondisi akses radio frekuensi dengan throughput user. [1]

SINR dapat dihitung dengan rumus :

SINR = S / I+N Pers..(3)

Dimana:

S = Rata-rata kuat sinyal.


16

I = Power rata-rata interferensi.

N = Power Noise. Range : 30 s/d -20 Db.

Tabel 2.3 Standar Nilai SINR .

Kategori Range Nilai SINR

Baik Sekali ≥ 20

Baik 10, 20

Cukup Baik 5 ,10

Cukup 3, 5

Kurang 0, 3

Sangat Kurang <0

sumber: XL (2018)

Rumus Hubungan Bandwidth , SINR dengan Throughput :

I(bps) = (3.32 x B) log(1 + S/N) Pers..(4)

Sumber : Advanced Electronic Communications Systems Tomasi Sixth Edition

Dimana:

I = Information capacity (bps)

B = Bandwidth (hertz)

S/N = Signal to Interference Noise Ratio

2.5.4. Throughput

Throughput merupakan jumlah data yang dapat dikirimkan dalam satuan

waktu pada sebuah jaringan dalam bit per second (bps). Dalam kaitan dengan SINR,

semakin tinggi nilai SINR, maka semakin tinggi pula throughput yang dapat
17

dihasilkan. Pada penelitian ini, dianalisis nilai uplink throughput yaitu throughput

saat melakukan upload, dan downlink throughput yang merupakan throughput saat

melakukan download. [1]

Tabel 2.4. Standarisasi nilai DL dan UL Troughput . [1]

Kategori Range Nilai DL (kbps) Range Nilai UL (kbps)

Baik Sekali 10000 10000

Baik 5000, 10000 5000, 10000

Cukup Baik 1200 , 5000 1200 , 5000

Cukup 512 , 1200 512 , 1200

Kurang 0 , 512 0 , 512

sumber: XL (2018)

2.5.5 Channel Quality Indicator (CQI)

CQI adalah singkatan dari Channel Quality Indicator. Channel Quality

Indicator adalah indikator yang membawa informasi tentang kualitas saluran

komunikasi. CQI ini digunakan untuk HSDPA. (LTE juga memiliki CQI untuk

keperluannya sendiri). CQI adalah informasi yang dikirim oleh User Equipment (UE)

ke jaringan, yang sebenarnya berarti memiliki dua hal berikut:[12]

1. Kualitas saluran komunikasi saat ini dan itu.

2. User Uquipment (UE) ingin mendapatkan data dengan ukuran blok transmisi

semacam ini, dan kemudian dapat langsung diubah menjadi throughput.


18

Tabel 2.5 Range Paramter CQI (Ghosh and Ratasuk, 2011) [12]

Rumus Hubungan RB dengan Skema Modulasi :


Max Data Rate = Number of Resource Block x 12 subcarriers x Modulasi x

14/ms Pers..(5)

Sumber : Advanced Electronic Communications Systems Tomasi Sixth Edition

LTE CQI report biasanya menunjukkan kualitas saluran dalam domain waktu

dan frekuensi. Biasanya low throughput terkait dengan dominasi yang buruk dan area

cakupan yang rendah, jadi area dominasi yang jelas dengan RSRP yang baik

bersama-sama dengan CQI/RSRQ/SINR yang cukup baik adalah target alami untuk

pengoptimalan. Berikut ini range RSRP,RSRQ,SINR,CQI dan modulasi pada gambar

berikut. [12]
19

Gambar 2.5. Range RSRP,RSRQ,SINR,CQI dan Modulasi

2.6 Modulasi

Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream)

ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah

karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga

bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang

dikandungnya (Purwanto, 2013) .[12]

Pada uplink, modulasi dilakukan oleh modulator QAM. Modulator QAM

sebenarnya merupakan metode modulasi yang sudah lama ada, namun berkembang

seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi. Metode modulasi yang

tersedia (untuk data pengguna) adalah QPSK, 16QAM dan 64QAM. Dua yang

pertama berlaku untuk semua perangkat, dan untuk 64QAM, itu tergantung pada

fungsi UE, yang berarti ada perangkat (smartphone, modem, dll.) yang mendukung
20

64QAM dan yang tidak mendukung 64QAM. Berikut ini adalah diagram konstelasi

modulasi pada gambar berikut ini.

Gambar 2.6. Diagram Konstelasi Modulasi (Nsaif Shukur and Pal, 2014)

Sedangkan pada downlink metode modulasi untuk data pengguna adalah sama

seperti di arah uplink yaitu QPSK, 16QAM, dan 64QAM. ENodeB sudah men-

support semua metode modulasi tersebut. Seperti pada jaringan 3G sebelumnya, di

LTE dikenal dengan fitur Adaptive Modulation and Coding, yang memastikan error

rate tetap dibawah limit yang dapat diterima, dengan pengaturan modulasi dan coding

rate secara dinamis.

2.6.1 Adaptive Modulation and Coding (AMC)

AMC adalah teknologi pendukung pada jaringan LTE yang dimana AMC

tersebut berfungsi sebagai skema coding dan modulasi yang digunakan berdasarkan

channel quality indicator (CQI). CQI dapat digunakan untuk mengukur bandwidth

dan kualitas sambungan atau link quality atau biasanya diukur dengan signal to noise

ratio (SNR) . Jika kualitas channel semakin baik maka user bisa menggunakan orde

modulasi dan coding rate yang lebih tinggi pula untuk dapat memberikan kapasitas
21

bit rate yang lebih besar. Apabila kondisi channel kurang baik maka akan digunakan

orde modulasi dan coding rate yang lebih rendah pula untuk menjaga jaringan supaya

lebih stabil. Skema modulasi yang mendukung jaringan LTE adalah 64 QAM, 16

QAM dan QPSK, dimana pada Adaptive Modulation dan coding mempunyai 2

komponen penting yaitu skema modulasi dan coding. Berikut adalah penjelasan

mengenai masing-masing skema modulasi(Nsaif Shukur and Pal, 2014).

1. Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)

Skema modulasi ini termasuk dalam kategori low order modulasi karena

terdiri dari 4 simbol dan setiap simbol terdiri dari 2 bit. Pada saat kondisi kanal

antara pengirim dan penerima dalam keadaan buruk atau nilai SINR nya rendah

maka modulasi QPSK ini cocok untuk digunakan. Salah satu kelebihan dari

modulasi QPSK ini adalah tahan terhadap interferensi.[12]

Gambar 2.7 Modulasi QPSK (Nsaif Shukur and Pal, 2014)

2. 16 Quadrature Amplitude Modulation (16 QAM)

Pada modulasi ini terdiri dari 16 simbol dimana setiap simbol terdiri dari 4

bit. Berikut merupakan gambaran ilustrasi dari modulasi 16 QAM :


22

Gambar 2.8 Modulasi 16 QAM (Nsaif Shukur and Pal, 2014)

3. 64 Quadrature Amplitude Modulation (64 QAM)

Gambar 2.9 Modulasi 64 QAM (Nsaif Shukur and Pal, 2014)

Jika dilihat dari nilai SINR yang tinggi maka kondisi antara kanal pengirim

dan penerima dikategorikan cukup baik, maka modulasi 64 QAM cocok untuk

digunakan. Modulasi 64 QAM terdiri dari 64 simbol yang mana setiap simbolnya

terdiri dari 6 bit. Kelebihan dari modulasi ini adalah dapat memberikan laju data
23

yang tinggi, namun kekurangannya adalah sangat rentan terhadap interferensi, noise

dan kesalahan estimasi kanal. [12]

Sehingga didapatkan pengaruh penggunaan bandwidth terhadap modulasi

terhadap bandwidth yang digunakan seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.6 Pengaruh bandwidth terhadap modulasi, Resource block dan subcarrier.
[12]

1.4 5 10 15 20
Bandwidth 3 MHz
MHz MHz MHz MHz MHz
Resource Block 6 15 25 50 75 100
Subcarrier 72 180 300 600 900 1200
Data Rate (QPSK) (Mbps) 1.612 4.032 6.72 13.44 20.16 28.88
Data Rate (16QAM) (Mbps) 3.225 8.064 13.44 26.88 40.32 53.76
12.09
Data Rate (64QAM) (Mbps) 4.838 20.16 40.32 60.48 80.64
6
Data Rate (64QAM MIMO2x2) 24.19 120.9
9.676 40.32 80.64 161.28
(Mbps) 2 6

2.7 Software yang Digunakan

2.7.1. Google Earth Pro

Gambar 2.10. Tampilan Google Earth Pro

Google Earth Pro adalah software yang berguna untuk mengetahui seluruh

kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi secara real, yaitu foto tampak atas

dari permukaan bumi dengan resolusi gambar yang cukup bagus serta keterangan

derajat lintang dan bujurnya untuk setiap daerah di muka bumi.


25

Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya sendiri

dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti BBS atau

blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan bumi, dan

juga merupakan sebuah klien Web Map Service [9]. Google Earth mendukung

pengelolaan data Geospasial tiga dimens imelalui Keyhole Markup Language

(KML).

2.7.2. Genex Probe

Gambar 2.11. Tampilan Genex Probe

PROBE adalah suatu rangkaian sperangkat lunak yang dikeluarkan oleh

HUAWEI yang digunakan untuk analisis dan optimasi jaringan seluler baik untuk

menguji sinyal GSM,CDMA, 3G, hingga 4G tergantung dari tipe PROBE itu

sendiri.PROBE biasa digunakan saat melakukan drive test dan walk test.Salah

satu fitur utama dari PROBE adalah menggunakan ponsel dengan bagian radio

standar dan daya standar, yaitu suatu ponsel biasa dengan perangkat lunak yang

diubah. Maka dari itu PROBE akan berperilaku sama seperti ponsel standar.

Namun memiliki fitur tambahan sebagai pengumpul informasi tentang level sinyal

dan kualitas sinyal dan banyak lagi yang dipancarkan oleh BTS.[6]
26

2.7.3. Genex Assistant

Gambar 2.12. Tampilan Genex Assistant

Genex Assistant adalah software handal untuk menguji data radio.

Assistant digunakan untuk menganalisa dan memproses data radio network air

interface. Assistant juga dapat membuat sebuah laporan hasil analisa yang sudah

dilakukan. Assistant dapat membantu para network planning dan network

optimization engineering untuk mempelajari dan mengetahui tentang analisa

permasalahan kinerja dan kehandalan jaringan. Sehingga dapat meningkatkan

efisiensi kerja mereka.[7] Beberapa keuntungan yang didapatkan dari software

Genex Assistant adalah :

 Lebih cepat dan efisien menentukan QoS keseluruhan jaringan

 Mengurangi beban kerja tes yang diperlukan oleh network adjustment

 Memberikan informasi tentang lokasi permasalahan yang mendalam dan efektif

 Menyediakan metode analisa yang opensource sehingga tidak diperlukan

keahlian khusus untuk mengoperasikannya


27

2.7.4. Map Info

Gambar 2.13. Tampilan Map Info

MapInfo adalah salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan

sebagai sarana untuk menampilkan atau pengimplementasian sistem informasi

geografik. Kelebihan perangkat lunak Mapinfo tersebut adalah karena fasilitas

yang diberikan cukup mudah untuk dioperasikan dan cukup lengkap untuk

keperluan pengembangan sistem informasi geografik.[6]

Anda mungkin juga menyukai