Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Enkripsi dan Kriptografi

Oleh :

1. Merdi Chrisdan Ndukonak (14190021)


2. Syahid Nur Salas (24190004)

TEKNIK INFORMATIKA
STIMIK AKI PATI
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pati, 15 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
A. Penjelasan Enkripsi.......................................................................................................2
I. Enkripsi simetris.......................................................................................................2
II. Enkripsi asimetris.....................................................................................................3
B. Penjelasan Kriptografi..................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkat perkembangan teknologi yang begitu pesat memungkinkan manusia


dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data secara jarak jauh. Antar
kota antar wilayah antar negara bahkan antar benua bukan merupakan suatu
kendala lagi dalam melakukan komunikasi dan pertukaran data. Seiring dengan itu
tuntutan akan sekuritas (keamanan) terhadap kerahasiaan informasi yang saling
dipertukarkan tersebut semakin meningkat. Begitu banyak pengguna seperti
departemen pertahanan, suatu perusahaan atau bahkan individu-individu tidak ingin
informasi yang disampaikannya diketahui oleh orang lain atau kompetitornya atau
negara lain. Oleh karena itu dibuatlah makalah ini yang merupakan cabang ilmu
yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data atau dikenal dengan istilah
(kriptografi) dengan melakukan suatu pengacakan terhadap suatu data yang
dinamakan dengan (enkripsi) agar tidak mudah dibaca atau diketahui oleh orang
yang tidak pantas mengetahuinya.

Salah satu latar belakang dibuatnya makalah ini juga adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah keamanan komputer yang telah ditugaskan oleh dosen pengajar.

B. Rumusan Masalah
 Apa penjelasan tentang enkripsi ?
 Ada berapa jenis enkripsi dalam ilmu kriptografi?
 Apa penjelasan tentang kriptografi ?
 Apa yang menjadi tujuan mendasar dari ilmu kriptografi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penjelasan Enkripsi

Enkripsi adalah proses mengacak data sehingga tidak dapat dibaca atau
dimodifikasi sembarangan oleh pihak lain yang tidak berhak mengetahuinya. Pada
kebanyakan proses enkripsi, Anda harus menyertakan kunci khusus sehingga data
yang dienkripsi dapat didekripsikan kembali. Enkripsi disebut juga sebagai proses
mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat
dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.

Berikut adalah beberapa fungsi dari enkripsi data :

 Mencegah akses yang tidak diinginkan pada dokumen dan pesan e-mail.
 Level enkripsi yang tinggi sukar untuk dibongkar.
 Perubahan dalam peraturan ekspor teknologi kriptografi akan meningkatkan
penjualan software enkripsi.

Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih
diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan
integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication
Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi
dari analisis jaringan komputer.

Ada dua jenis enkripsi yaitu enkripsi simetris dan asimetris (juga disebut sebagai
public key).
I. Enkripsi simetris

Anda menjalankan sebuah file melalui program dan membuat sebuah kunci yang
mengacak file. Kemudian Anda mengirim file terenkripsi melalui e-mail ke si

2
penerima dan secara terpisah mentransmit kunci dekodingnya (mungkin berupa
sebuah password atau file data lainnya). Si penerima, dengan menjalankan aplikasi
enkripsi yang sama, menggunakan kunci yang Anda berikan untuk menyatukan
kembali file yang telah diacak. Enkripsi simetris sangat mudah dan sangat cepat
dalam penggunaannya, tetapi tidak seaman enkripsi asimetris, karena seseorang
dapat saja mencegat kunci dan mendekoding pesan tersebut. Tetapi karena
kecepatannya itu, saat ini enkripsi simetris banyak digunakan pada transaksi e-
commerce.

II. Enkripsi asimetris

Enkripsi asimetris sangat kompleks--tetapi jauh lebih aman. Diperlukan dua buah
kunci yang saling berhubungan: sebuah kunci publik dan sebuah kunci pribadi. Anda
membuat kunci publik Anda tersedia bagi siapa saja yang ingin Anda kirim informasi
terenkripsi. Kunci tersebut hanya dapat mengenkoding data; ia tidak dapat
mendekodingnya. Kunci pribadi Anda terjaga dengan aman bersama Anda. Saat
orang-orang hendak mengirim informasi terenkripsi pada Anda, mereka
mengenkripsinya menggunakan kunci publik Anda. Saat Anda menerima chipertext
tersebut, Anda akan mendekripsikannya dengan menggunakan kunci pribadi Anda.
Enkripsi asimetris menambahkan tingkat keamanan pada data Anda, tetapi
akibatnya lebih banyak lagi waktu komputasi yang dibutuhkan, sehingga prosesnya
menjadi sangat panjang dan lebih lama.

Enkripsi simetris dan asimetris menggunakan dua buah algoritma yang berbeda
untuk menghasilkan chipertext. Pada enkripsi simetris, algoritmanya akan memecah-
mecah data menjadi potongan-potongan kecil yang disebut blok. Kemudian ia akan
mengganti letak huruf, mengubah informasi pada setiap blok menjadi angka,

3
menkompresinya dan memperbesar ukuran data, dan kemudian menjalankannya
melalui formula matematis termasuk kunci di dalamnya. Kemudian algoritma
mengulangi proses tersebut, kadang-kadang sampai selusin pengulangan. Pada
algoritma enkripsi asimetris, memperlakukan teks sebagai sebuah angka yang sangat
besar, terus mengkalikannya menjadi angka yang lebih besar, dan kemudian
mengkalkulasi sisanya setelah dibagi dengan angka terbesar ketiga lainnya.
Akhirnya, angka sisa ini dikonversi menjadi teks kembali. Program enkripsi dapat
menggunakan algoritma yang sama secara berbeda, itu sebabnya mengapa para
penerima informasi yang terenkripsi harus memiliki program yang sama dengan si
pengirim untuk mengenkoding data yang mereka terima.

Kunci menjadi potongan akhir yang menyusun teka-teki enkripsi, Kunci ini
bermacam-macam jenisnya dalam hal panjang dan kekuatannya. Alasan: semakin
panjang kuncinya, semakin besar jumlah kombinasi angka yang timbul. Sebagai
contoh, bila program enkripsi Anda menggunakan kunci 128-bit, maka kunci Anda
tersebut dapat berupa salah satu kombinasi dari 3,4 trilyun milyar milyar milyar
kombinasi--atau 2 pangkat 128 kombinasi--dari angka satu dan nol. Seorang cracker
mungkin akan lebih beruntung mendapat lotere dibanding ia harus memecahkan
enkripsi tersebut menggunakan metode brutal (brute-force method, yaitu mencoba
menebak kombinasi kunci satu per satu sampai mendapatkan kunci yang benar).
Sebagai perbandingan, seorang ahli enkripsi menggunakan metode brutal ini dapat
memecahkan kode enkripsi simetris 40-bit dalam waktu 6 jam dengan menggunakan
PC biasa di rumah. Walau begitu, enkripsi 128-bit masih memiliki beberapa
kelemahan; para profesional memiliki teknik yang canggih yang dapat menolong
mereka memecahkan kode yang paling sulit sekali pun.

4
Didalam enkripsi juga ada yang dikenal dengan sebutan cipher, yaitu sebuah
algoritma untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, serangkaian
langkah yang terdefinisi yang diikuti sebagai prosedur. Alternatif lain ialah
encipherment. Informasi yang asli disebut sebagai plaintext, dan bentuk yang sudah
dienkripsi disebut sebagai chiphertext. Pesan chipertext berisi seluruh informasi dari
pesan plaintext, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca manusia ataupun
komputer tanpa menggunakan mekasnisme yang tepat untuk melakukan dekripsi.

Cipher pada biasanya memiliki parameter dari sebagian dari informasi utama,
disebut sebagai kunci. Prosedur enkripsi sangat bervariasi tergantung pada kunci
yang akan mengubah rincian dari operasi algoritma. Tanpa menggunakan kunci,
chiper tidak dapat digunakan untuk dienkirpsi ataupun didekripsi.

Cipher versus code

Pada penggunaan non teknis, sebuah secret code merupakan hal yang sama
dengan cipher. Berdasar pada diskusi secara teknis, bagaimanapun juga, code dan
cipher dijelaskan dengan dua konsep. Code bekerja pada tingkat pemahaman, yaitu,
kata atau frasa diubah menjadi sesuatu yang lain. Cipher, dilain pihak, bekerja pada
tingkat yang lebih rendah, yaitu, pada tingkat masing-masing huruf, sekelompok
huruf, pada skema yang modern, pada tiap-tiap bit. Beberapa sistem menggunakan
baik code dan cipher dalam sistem yang sama, menggunakan superencipherment
untuk meningkatkan keamanan.

Menurut sejarahnya, kriptografi dipisah menjadi dikotomi code dan cipher,


dan penggunaan code memiliki terminologi sendiri, hal yang sama pun juga terjadi
pada cipher: "encoding, codetext, decoding" dan lain sebagainya. Bagaimanapun
juga, code memiliki berbagai macam cara untuk dikembalikan, termasuk kerapuhan
terhadap kriptoanalisis dan kesulitan untuk mengatur daftar kode yang susah. Oleh

5
karena itu, code tidak lagi digunakan pada kriptografi modern, dan cipher menjadi
teknik yang lebih dominan.

Tipe-tipe cipher

Ada banyak sekali variasi pada tipe enkripsi yang berbeda. Algoritma yang
digunakan pada awal sejarah kriptografi sudah sangat berbeda dengan metode
modern, dan cipher modern dan diklasifikasikan berdasar pada bagaimana cipher
tersebut beroperasi dan cipher tersebut menggunakan sebuah atau dua buah kunci.

Sejarah Cipher pena dan kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai
cipher klasik. Cipher klasik termasuk juga cipher pengganti dan cipher transposisi.
Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih mutakhir digunakan untuk kepentingan
enkripsi, mesin rotor, merupkan skema awal yang lebih kompleks.

6
Metode enkripsi dibagi menjadi algoritma symmetric key dan algoritma
asymmetric key. pada algoritma symmetric key (misalkan, DES dan AES), pengirim
dan penerima harus memiliki kunci yang digunakan bersama dan dijaga
kerahasiaanya. Pengirim menggunkan kunci ini untuk enkripsi dan penerima
menggunakan kunci yang sama untuk dekripsi. Pada algoritma asymmetric key
(misalkan, RSA), terdapat dua kunci terpisah, sebuah public key diterbitkan dan
membolehkan siapapun pengirimnya untuk melakukan enkripsi, sedangkan sebuah
private key dijaga kerahasiannya oleh penerima dan digunakan untuk melakukan
dekripsi.

Cipher symmetric key dapat dibedakan dalam dua tipe, tergantung pada
bagaimana cipher tersebut bekerja pada blok simbol pada ukuran yang tetap (block
ciphers), atau pada aliran simbol terus-menerus (stream ciphers).

B. Penjelasan Kriptografi

Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga


kerahasiaan suatu data atau pesanagar tetap aman saat dikirimkan dari si pengirim
ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak – pihak yang tidak berhak untuk
mengetahui pesan tersebut.

Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek
keamanan informasi yaitu :

 Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi
dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk
membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
 Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data
secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki

7
kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak
berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain
kedalam data yang sebenarnya.
 Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik
secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling
berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan
melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman,
dan lain-lain.
 Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah
terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi
oleh yang mengirimkan/membuat.

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi :

 Plaintext (M) adalah pesan yang hendak dikirimkan (berisi data asli).
 Ciphertext (C) adalah pesan ter-enkrip (tersandi) yang merupakan hasil enkripsi.
 Enkripsi (fungsi E) adalah proses pengubahan plaintext menjadi ciphertext.
 Dekripsi (fungsi D) adalah kebalikan dari enkripsi yakni mengubah ciphertext
menjadi plaintext, sehingga berupa data awal/asli.
 Kunci adalah suatu bilangan yang dirahasiakan yang digunakan dalam proses
enkripsi dan dekripsi.

Kriptografi itu sendiri terdiri dari dua proses utama yakni proses enkripsi dan
proses dekripsi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses enkripsi mengubah plaintext
menjadi ciphertext (dengan menggunakan kunci tertentu) sehingga isi informasi pada
pesan tersebut sukar dimengerti.

8
plaintext ciphertext plaintext
enkripsi dekripsi

kunci enkripsi kunci dekripsi

Gambar Diagram proses enkripsi dan dekripsi

Peranan kunci sangatlah penting dalam proses enkripsi dan dekripsi


(disamping pula algoritma yang digunakan) sehingga kerahasiaannya sangatlah
penting, apabila kerahasiaannya terbongkar, maka isi dari pesan dapat diketahui.

Secara matematis, proses enkripsi merupakan pengoperasian fungsi E (enkripsi)


menggunakan e (kunci enkripsi) pada M (plaintext) sehingga dihasilkan C (ciphertext),
notasinya :

Ee(M) – C

Sedangkan untuk proses dekripsi, merupakan pengoperasian fungsi D


(dekripsi) menggunakan d (kunci dekripsi) pada C (ciphertext) sehingga dihasilkan M
(plaintext), notasinya :

Dd(C) = M

Sehingga dari dua hubungan diatas berlaku :

Dd(Ee(M)) = M

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan membaca makalah yang telah penulis buat ini, kita dapat
mengetahui sedikit tambahan ilmu tentang enkripsi dan kriptografi. Seperti tentang
bagaimana kita belajar untuk memprivacy data yang kita miliki agar tidak mudah di
ketahui oleh orang yang tidak layak mengetahuinya.

Penulis berharap makalah ini dapat banyak berguna khususnya bagi penulis
sendiri, dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Mungkin hanya ini saja yang bisa penulis paparkan. Penulis mohon maaf
apabila masih terdapat banyak kekurangan baik dalam segi penulisan ataupun
dalam segi materi yang di paparkan oleh penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Enkripsi

http://sdn.vlsm.org/share/ServerLinux/node165.html

http://esrt2000.50megs.com/cara_kerja_enkripsi__enkripsi.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/ikriptografi

11

Anda mungkin juga menyukai