1. Pengantar
Berkat perkembangan teknologi yang begitu pesat memungkinkan
manusia dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data secara jarak
jauh. Antar kota antar wilayah antar negara bahkan antar benua bukan
merupakan suatu kendala lagi dalam melakukan komunikasi dan pertukaran
data. Seiring dengan itu tuntutan akan sekuritas (keamanan) terhadap
kerahasiaan informasi yang saling dipertukarkan tersebut semakin meningkat.
Begitu banyak pengguna seperti departemen pertahanan, suatu perusahaan
atau bahkan individu-individu tidak ingin informasi yang disampaikannya
diketahui oleh orang lain atau kompetitornya atau negara lain. Oleh karena itu
dikembangkanlah cabang ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan
data atau dikenal dengan istilah Kriptografi.
Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi.
Enkripsi adalah proses dimana informasi/data yang hendak dikirim diubah
menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan
menggunakan algoritma tertentu. Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu
mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.
Sedangkan berdasarkan besar data yang diolah dalam satu kali proses,
maka algoritma kriptografi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
c. Algoritma block cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar (misal
64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang
sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang
berukuran sama.
3. Kriptografi
oleh siapa saja yang mengetahui algoritma tersebut), kriptografi modern lebih
menitikberatkan pada kerahasiaan kunci yang digunakan pada algoritma tersebut
(oleh pemakainya) sehingga algoritma tersebut dapat saja disebarkan ke kalangan
masyarakat tanpa takut kehilangan kerahasiaan bagi para pemakainya.
Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi :
Plaintext (M) adalah pesan yang hendak dikirimkan (berisi data asli).
Ciphertext (C) adalah pesan ter-enkrip (tersandi) yang merupakan hasil
enkripsi.
Enkripsi (fungsi E) adalah proses pengubahan plaintext menjadi ciphertext.
Dekripsi (fungsi D) adalah kebalikan dari enkripsi yakni mengubah ciphertext
menjadi plaintext, sehingga berupa data awal/asli.
Kunci adalah suatu bilangan yang dirahasiakan yang digunakan dalam proses
enkripsi dan dekripsi.
Kriptografi itu sendiri terdiri dari dua proses utama yakni proses enkripsi dan
proses dekripsi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses enkripsi mengubah
plaintext menjadi ciphertext (dengan menggunakan kunci tertentu) sehingga isi
informasi pada pesan tersebut sukar dimengerti.
Ee(M) – C
Sedangkan untuk proses dekripsi, merupakan pengoperasian fungsi D (dekripsi)
menggunakan d (kunci dekripsi) pada C (ciphertext) sehingga dihasilkan M
(plaintext), notasinya :
Dd(C) = M
Kelebihan :
1) Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan
algoritma asimetrik.
2) Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat
digunakan pada sistem real-time
3) Kelemahan :
4) Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang
berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan
terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut.
5) Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang
disebut “key distribution problem”
Contoh algoritma : TwoFish, Rijndael, Camellia
b. Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma
dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi.
Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key)
dan kunci privat (private key). Kunci publik disebarkan secara umum
sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau
kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci
privat yang digunakan.
Pada umumnya kunci publik (public key) digunakan sebagai kunci enkripsi
sementara kunci privat (private key) digunakan sebagai kunci dekripsi.
Kelebihan :
1) Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik
2) Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah
kunci yang lebih sedikit
3) Kelemahan :
4) Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
algoritma simetris
5) Untuk tingkat keamanan sama, kunci yang digunakan
lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris.
Contoh algoritma : RSA, DSA, ElGamal
jumlah data dalam blok maka akan dilakukan proses pading (penambahan
beberapa bit).
Sender Receiver
P1 E C1 C1 E P1
P1 E C1 C1 E P1
P1 E C1 C1 E P1
Sender IV IV Receiver
P1 E C1 C1 E P1
P1 E C1 C1 E P1
P1 E C1 C E P1
1
7. Aplikasi Kriptografi
a. Pengiriman data melalui saluran komunikasi
b. Penyimpanan data di dalam disk storage.
c. Data ditransmisikan dalam bentuk cipherteks. Di tempat penerima
cipherteks dikembalikan lagi menjadi plainteks.
d. Data di dalam media penyimpanan komputer (seperti hard disk)
disimpan dalam bentuk cipherteks. Untuk membacanya, hanya
orang yang berhak yang dapat mengembalikan chiperteks menjadi
plainteks.
a. Dokumen teks
Plainteks (plain.txt):
Ketika saya berjalan-jalan di pantai,
saya menemukan banyak sekali kepiting
yang merangkak menuju laut. Mereka
adalah anak-anak kepiting yang baru
menetas dari dalam pasir. Naluri
mereka mengatakan bahwa laut adalah
tempat kehidupan mereka.
Cipherteks (cipher.txt):
Ztâxzp/épêp/qtüyp{p}<yp{p}/sx/•p}âpx;
épêp/|t}t|äzp}/qp}êpz/étzp{x/zt•xâx
}v êp}v/|tüp}vzpz/|t}äyä/{päâ=/\tütz
p psp{pw/p}pz<p}pz/zt•xâx}v/êp}
v/qpüä |t}tâpé/spüx/sp{p|/•péxü=/]
p{äüx |ttüzp/|t}vpâpzp}/qpwåp/{päâ
/psp{pw ât|•pâ/ztwxsä•p}/|tützp=
b. Dokumen basisdata
Plainteks (siswa.dbf):
NIM Nama Tinggi Berat
000001 Elin Jamilah 160 50
000002 Fariz RM 157 49
000003 Taufik Hidayat 176 65
000004 Siti Nurhaliza 172 67
000005 Oma Irama 171 60
000006 Aziz Burhan 181 54
000007 Santi Nursanti 167 59
000008 Cut Yanti 169 61
000009 Ina Sabarina 171 62
Cipherteks (siswa2.dbf):
NIM Nama Tinggi Berat
KK = N = TEKS TERANG
(N) K TEKS SANDI
Diketahui KK : A = K
Artinya : A (abjad normal) = K (abjad sandi).
2. Contoh :
1) Ketentuan.
b) Caranya :
KK = N = TEKS TERANG
(N) - K TEKS SANDI
2) Contoh :
a) Ketentuan.
(4) Contohnya :
KK = BINTARA
Tabel Konstruksi.
b) Contoh :
a) Ketentuannya :
(b) Contoh :
(2) KK = MONALIS
MONAL I S
B CDE F GH
J KPQ RT U
VWXY Z - -
Tabel Konstruksi :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
MBJVOCKWNDPXAEQYLFRZIGTSHU
a) Ketentuannya.
b) Contohnya :
1 8 5 6 10 3 11 2 4 7 9
ANGKT DU BELS
CF H I J MO PQRV
WXYZ - - - - - - -
ACW BPDMEQGHYKIZLRNFXSVTJUO
c) Contoh :
9. Kegunaan Kriptografi
Kehidupan saat ini dikelilingi oleh kriptografi, mulai:
a. ATM tempat mengambil uang,
b. Telepon genggam (HP),
c. Komputer di lab/kantor,
d. Internet,
e. Gedung-gedung bisnis,
f. sampai ke pangkalan militer
Hal ini berkaitan dengan keaslian pengirim. Dengan kata lain, masalah ini
dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: “Apakah pesan yang diterima
benar-benar berasal dari pengirim yang sesungguhnya?”
c. Anti-penyangkalan (nonrepudiation).
Pengirim tidak dapat menyangkal (berbohong) bahwa dialah yang
mengirim pesan.
10. Evaluasi
a. Sebutkanlah pengertian kriptografi?
b. Kenapa Kriptografi dibutuhkan, jelaskan?
c. Sebutkan 2 algoritma kriptografi berdasarkan kuncinya?
d. Sebutkan pengertian algoritma simetris?
e. Sebutkanlah prinsip-prinsip yang mendasari kriptografi?
f. Sebutkanlah pengertian dari enkripsi dan deskripsi?
g. Gambarkan skema algoritma asimetris dan jelaskan?
h. Gambarkan skema algoritma simetris dan jelaskan?
j. Jelaskan ketentuan sistim sandi abjad terbalik !
k. Buatlah penyandian Kriptografi dengan menggunakan penyandian
abjad geser A = K untuk kalimat terang sebagai berikut :
teknologi informasi sudah menyentuh setiap aspek kehidupan
manusia.