Anda di halaman 1dari 48

Dorado Sembiring

TEORI ATOM

• Molekul & Atom


• Molekul:
Bagian yang paling kecil dari benda, tetapi masih mengandung sifat-sifat
yang sama dari benda aslinya.

• Atom:
Bagian yang paling kecil dari suatu zat.

Kapur Ditumbuk hingga Ditumbuk hingga Molekul yang terdiri


hancur menjadi debu dari atom-atom
TEORI ATOM

• STRUKTUR ATOM
• Terdiri dari 3 partikel:

- Proton (+)
- Elektron (-)
- Neutron (netral)

• Proton dan neutron membentuk inti atom

• Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300 Juta m/dt

• Elektron pada kulit terluar disebut eletron valensi


TEORI ATOM
Inti Atom – Elektron –
(Nukleus)

Proton Neutron + +
+

Kulit Atom
/Shell –

Dorado Sembiring
Atom Hydrogen Atom Oxygen

Elektron Valensi

– –
– Kulit Valensi
– –

– +
13
– ≈ +3
– –
– – – –


Atom Alluminium
TEORI ATOM

• Muatan Listrik Hole (Lubang) Elektron bebas
– (Elektron merdeka)

+3 +3
– – – –

Dorado Sembiring
Atom dalam keadaan Atom dalam keadaan tidak seimbang
seimbang (kekurangan elektron)

Elektron valensi yang keluar dari ikatan atomnya dinamakan elektron


bebas (elektron merdeka).
Pergerakan elektron bebas yang
teratur menuju satu arah pada bahan
penghantar
TEORI ATOM
• Bahan Penghantar Listrik:
Elektron valensinya mudah keluar dari ikatan atomnya.
Contoh: Tembaga, alumunium, besi, timah, dll.
• Bahan Penyekat Listrik:

Dorado Sembiring
Elektron valensinya susah sekali/tidak dapat keluar dari ikatan
atomnya.
Contoh: Karet, plastik, keramik, kaca, dll.
• Semi konduktor:
Penghantar yang dalam keadaan normal bersifat seperti penyekat.
Contoh: Silikon, Arsen, Germanium, dll.
TEORI ATOM
• SIFAT MUATAN LISTRIK

Dorado Sembiring
_ _ _ +
+ +
TEORI ATOM
• SATUAN MUATAN LISTRIK

Q=Ixt

Dorado Sembiring
Q = Muatan listrik (coulomb)
I = Arus listrik (A)
t = Waktu (detik)

1 Coulomb = 6,24 x 1018 elektron


Dorado Sembiring
LISTRIK DC
• PROSES TIMBULNYA MUATAN LISTRIK
A B A B

Temba ++++ –– ––
ga Seng ++++ –– ––
++++ –– ––

Dorado Sembiring
– ++++ –– ––
++++ –– ––
– ++++ –– ––
++++ –– ––
– ++++ –– ––
++++ –– ––
++++ –– ––
++++ –– ––
H2SO4 H2SO4

Kondisi awal proses timbulnya Kondisi akhir proses timbulnya


muatan listrik pada accumulator muatan listrik pada accumulator
LISTRIK DC
I
L
S

A B

++++ – – – –

Dorado Sembiring
BAK B BAK A ++++ – – – –
++++ – – – –
++++ – – – –
TEKANAN
NN ++++ – – – –
++++ – – – –
++++ – – – –
BEDA ++++ – – – –
MUATAN ++++ – – – –
MUATAN ++++ – – – –
++++ – – – –
KRAN H2SO4
ARUS

Air Listrik
LISTRIK DC
• Volume / Muatan :
• Air: Banyaknya air (liter, galon, dsb)
• Listrik : Banyaknya elektron (Coulomb)
• Tekanan / Tegangan
• Air: Beda volume air antar bak

Dorado Sembiring
• Listrik : Beda muatan antar pelat (Volt)
• Aliran / Arus
• Air: Aliran air dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
• Listrik : Aliran elektron dari kutub (–) ke kutub (+) (Ampere)
• Hambatan / Tahanan
• Air: Hal yang menghambat jalannya air
• Listrik : Hal yang menghambat jalannya arus listrik (Ω)
LISTRIK DC
• Besar Tahanan (R) Pada Kawat Penghantar

Dorado Sembiring
A
Kawat penghantar listrik

R = Tahanan kawat (Ω)


ρxl ρ = Tahanan jenis kawat (mm2.Ω/m)
R=
A L = Panjang kawat (meter)
A = Luas Penampang kawat (mm2)
LISTRIK DC

• Besar Tahanan Jenis Beberapa Jenis Bahan


Bahan Besar tahanan jenis

Alumunium 0,03
Arang 13 – 100
Air raksa 0,95
Besi 0,13
Baja 0,10 – 0,25
Emas 0,022
Perak 0,016
Platina 0,12
Nikel 0,12
Nikelin 0,42
Timah putih 0,13
Timah hitam 0,21
Tembaga 0,175
LISTRIK DC

• Rangkaian Pengukuran Tahan, Tegangan dan Arus

Ω
Rangkaian pengukuran tahanan
R

+ Rangkaian pengukuran tegangan


+
pada beban
R V
-
-

+ -
A
Rangkaian pengukuran arus yang
+ diserap oleh pada beban
R
-
LISTRIK DC

• Hukum OHM

I = E/R

E E = I X R E
R
R = E/I I R
I

• Hukum Kirchoff I
Jumlah arus yang menuju titik cabang sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan titik percabangan.
I.1

I.t I.2
I.t = I.1 + I.2 + I.3

I.3
LISTRIK DC

• Daya Listrik
P = daya listrik (Watt atau HP)

P=VxI V = Tegangan listrik (Volt)


I = Arus listrik (Ampere)

1 HP = 746 Watt (US) = 736 Watt (Eropa)

• Energi Listrik

W = Energy / Usaha listrik (Watt jam)


W=Pxt
P = daya listrik (Watt atau HP)
t = Waktu (jam)
LISTRIK DC

E2 / R P/E
E. I E/R

R. I2 P I P/R

E/I R E R. P

E2 / P R. I
P / I2 P/I
LISTRIK DC

• Rangkaian Hubungan Arus:


• Rangkaian Arus Tertutup

Penghantar
Saklar
Beban Beban
VS

VS Grounding 1 Grounding 2
LISTRIK DC

• Rangkaian Arus Terbuka:

Saklar
Penghantar Beban

VS
LISTRIK DC

• Rangkaian Hubung Singkat :


Hubung
singkat

Saklar

Penghantar Beban

Fuse
VS
LISTRIK DC

• Rangkaian dari beberapa tahanan :


• Rangkaian Seri
A
B C D

R.1 R.2 R.3


Rt = R.1 + R.2 + R.3

A D

R.t

• Rangkaian Parallel
R.1

A R.2 B

R.3 1 1 1 1
= + +
R .t R. 1 R. 2 R.3
R.t
A B
LISTRIK DC

• Rangkaian Seri – Parallel (Kompound)

R.1

R.2 R.4
A B C
R.3

R.t
A C

R.Total = R.AB + R.BC


LISTRIK DC
LISTRIK AC

• Proses Terjadinya Tegangan Bolak - balik :

Arus listrik terukur


ketika penghantar
yang berada
didalam medan
magnet digerakkan
kebawah
LISTRIK AC
LISTRIK AC
LISTRIK AC
LISTRIK AC

Tegangan
V)
V mak
Veff ma
ksie Sinusoida
Vs mu waktu
f
m fs
0º s t 90º 180º 270º 360º
e
e
f
s
e
ka
ta
it T = Periode
Ket. f
/
V mak = Tegangan Maksimum V= Vmak sin θ
RMS
V eff. = Tegangan efektif/ RMS

Vmak = √2 x V effektif
v (s) = Tegangan sesaat
LISTRIK AC

• Frekuensi:
Jumlah gelombang setiap detik (Hertz)

• Periode:
Waktu yang dibutuhkan satu gelombang penuh (Detik)

F=1
T
LISTRIK AC

• Jenis-Jenis Tahan Beban Bolak-balik:


• Tahanan beban resistansi (R)

VR

I
R

V
I. R
VS
~
- Satuan tahanan resistif = Ohm (Ω)
-V=IxR
- Is = Vm sin ωt
R
LISTRIK AC

• Tahanan beban induktif (XL) Hukum Ohm


VL
IL =
XL
VL
L V

IL
I

VS
~

Gambar gelombang sinusoida tegangan mendahului arus sebesar 90º


dimana :
Vs = Is sin ωt
Is = Vs sin(ωt - 90º )
LISTRIK AC
Besarnya Tahanan Induktif pada rangkaian :
XL = 2 π f L ohm
dimana :
XL = tahanan induktif ( ohm)
Π = 3,14 radian
f = Frekwensi (hertz)
L = Induktansi (henry)

Maka Besarnya induktansi pada suatu kawat dengan :


L = μ N² x A / l
dimana:
μ = permeabilitas bahan inti 1,26 x 10-6 H/m hampa udara
N² = lilitan
A = luas penampang (meter2)
l = panjang (meter)
L = Induktansi ( henry)
LISTRIK AC

Energi yang dikeluarkan suatu lilitan :

W= 1 x L I ² Joule
2
Dimana :
I = Arus (ampere)
L = Induktansi ( henry)
LISTRIK AC
Hukum Ohm :
• Tahanan beban Capasitif (XC)
VC
IC =
VC XC
I
i - +
- +
IC C
V
VS
~

Gambar gelombang sinusoida Arus mendahului tegangan sebesar


90º dimana :
Is =Vs sin(ωt+ 90º )
Vs = Is sin(ωt - 90º )
LISTRIK AC
Besarnya Tahanan Capasitif pada rangkaian :

XC= 1/ωC = 1/ 2π fC ohm

dimana :
XL = tahanan induktif
Π = 3,14 radian
f = Frekwensi (hertz)
C = Capasitor (farad)

Besarnya Muatan dalam suatu capasitor :

Q = C x V coulomb
dimana:
Q = muatan (coulomb)
C = Capasitor (Farad)
V = Tegangan (volt)
LISTRIK AC

Energi yang dikeluarkan suatu capasitor:


1
W= x Q V Joule
2

Dimana :
W = Energi listrik ( joule)
Q = Muatan (Coulomb)
V = Tegangan ( Volt)
LISTRIK AC

• Contoh pemakaian kapasitor:

C S T

C
Lb -
i +
- + S. St
Lu
i
LISTRIK AC

• Jenis Daya:
Daya Reaktif

(Q) Daya Real


(S)

(P) Daya Aktif


LISTRIK AC

• Maka Daya Real (Q) :

Daya Real(Q) ² = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ²

Daya Real (Q) = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ²

Q =
P² + S²
LISTRIK AC

Medan magnit

…… L1 ……
…… ……
U
…… S
……
…… L2 ……
…… ……
…… L3
……
…… ……
…… Arah putaran ……
…… mag ……
LISTRIK AC
+V A1

Gambar : i
Fasa A
1/3 T

Gambar : ii
Fasa B
VB1 = 0

1/3 T

Gambar : iii
Fasa C

1/3 T

-VC1
LISTRIK AC

Ciri Tegangan Tiga Fasa :


1. Ketiga tegangan fasa mempunyai frekwensi
yang sama
2. Ketiga tegangan fasa mempunyai nilai puncak
yang sama
3. Ketiga tegangan fasa berdeda fasa 120 º
4. Pada setiap momen dari waktu, jumlah nilai
sesaat
dari ketiga tegangan adalah:

VA + VB + VC = 0.
LISTRIK AC

Faktor Pengali Tiga Fasa baik hubungan bintang


dan Segitiga:

3
LISTRIK AC

Rangkaian hubungan Bintang/Start “ Y “ :


A

IA
B
IB
V AB
C V
V BC
V AC IC
R3
220 V
220 V
220 V
N

R1 R2

N
LISTRIK AC

Hubungan bintang “ Y “ :

Jadi Tegangan (V) saluran =

3 x V P ( Tegangan fasa )
LISTRIK AC

Rangkaian hubungan Delta /Segitiga “ Δ” :


A

IA
B
IB
V AB
C V
V BC
IC
V AC
220 V R3
220 V

IAB

R1 R2 IBC
R3

IAC
LISTRIK AC

Rangkaian Hubungan Delta/segitiga “ Δ” :

Arus penghantar luar/fasa =

3 X Arus saluran

Anda mungkin juga menyukai